Kasus: Insiden penembakan

  • Aksi Berani Ahmed Rebut Senjata Penembak di Pantai Bondi

    Aksi Berani Ahmed Rebut Senjata Penembak di Pantai Bondi

    Jakarta

    Momen heroik tertangkap kamera saat insiden penembakan di Pantai Bondi, Sydney, Australia. Pria dengan tangan kosong berani merebut senjata api dari salah satu pelaku penembakan.

    Adalah Ahmed Al Ahmed (43) yang berani menyergap pelaku penembakan dan merebut senjata penembak. Pujian mengalir untuk Ahmed atas kesigapannya meredam brutalnya penembakan yang melukai 15 orang.

    Dalam video viral terlihat Ahmed berkaus putih datang dengan sigap mengambil senjata milik pelaku.

    “News.com.au dapat mengkonfirmasi bahwa pahlawan tersebut bernama Ahmed al Ahmed, 43 tahun, warga lokal Sydney yang memiliki toko buah di Sutherland,” kata laporan itu dilansir Anadolu Agency, Senin (15/12/2025).

    Akibat keberaniannya itu, Ahmed juga tertembak. Dia menjalani perawatan di rumah sakit dan akan menjalani operasi.

    Kerabat Ahmed, Mustafa, mengatakan Ahmed merupakan ayah dari dua anak. Pria tersebut disebut tidak memiliki pengalaman dengan senjata api.

    Perdana Menteri New South Wales, Chris Minns memuji Ahmed sebagai pahlawan.

    “Ini adalah pemandangan paling luar biasa yang pernah saya lihat. Seorang pria berjalan menghampiri seorang pria bersenjata yang telah menembaki masyarakat dan seorang diri melucuti senjatanya, mempertaruhkan nyawanya sendiri untuk menyelamatkan nyawa banyak orang lain,” kata Chris.

    “Pria itu adalah pahlawan sejati, dan saya tidak ragu bahwa ada banyak sekali orang yang selamat malam ini berkat keberaniannya,” tambahnya.

    Ahmed Mengira Bakal Tewas

    Ahmed sempat mengira dirinya akan tewas saat memutuskan untuk bertindak demi menyelamatkan nyawa banyak orang. Ahmed bahkan telah memberikan pesan terakhir untuk keluarganya, jika dirinya tidak selamat saat melawan pelaku bersenjata dengan tangan kosong.

    Jozay Alkanj, sepupu Ahmed, seperti dilansir Sydney Morning Herald, Senin (15/12/2025), mengatakan bahwa dirinya dan Ahmed sedang minum kopi bersama ketika penembakan terjadi di area Pantai Bondi.

    “Dia sangat takut, dan berkata saya akan mati,” tutur Alkanj.

    “Dia berkata saya akan mati, tolong temui keluarga saya (dan katakan) bahwa saya akan turun untuk menyelamatkan nyawa orang-orang,” ucap Alkanj menceritakan perkataan Ahmed sebelum dia mendekati pelaku untuk merebut senjatanya.

    Sepupunya yang lain, bernama Mostafa, mengatakan bahwa Ahmed merupakan ayah dari dua anak yang masih kecil-kecil.

    “Itu sangat gila, kami bersembunyi di balik mobil. Kami melihat orang-orang itu … menembak sangat dekat dengan kami,” ujarnya.

    Ahmed terkena dua tembakan di bagian atas bahu kirinya dan telah menjalani operasi untuk mengeluarkan peluru dari tubuhnya. Ahmed didampingi oleh Mostafa dan kedua orangtuanya di St George Hospital.

    Mostafa, saat berbicara kepada media lokal Australia, 7News, menuturkan bahwa para dokter telah memberitahu pihak keluarga jika Ahmed dalam kondisi stabil setelah menjalani operasi dan kini dalam pemulihan.

    Ayah Ahmed berbicara kepada wartawan di luar rumah sakit tempat anaknya dirawat. Berbicara dalam bahasa Arab, Ahmed memuji putranya sebagai pahlawan. Dia menuturkan bahwa Ahmed dalam keadaan baik saat dirinya menemuinya sebelum operasi dilakukan.

    “Dia (Ahmed-red) mengatakan dia bersyukur kepada Tuhan karena dia mampu melakukan ini, untuk membantu orang-orang tidak bersalah dan menyelamatkan orang-orang dari monster-monster itu, para pembunuh itu,” kata ayah Ahmed.

    “Dia adalah pahlawan,” sebutnya.

    Trump dan Netanyahu Puji Aksi Ahmed

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melontarkan pujian untuk Ahmed. Trump memuji Ahmed sebagai “orang yang sangat berani”.

    Trump, seperti dilansir Sydney Morning Herald, Senin (15/12/2025), mengomentari penembakan massal di Pantai Bondi, yang disebutnya sebagai situasi yang mengerikan. Dalam pernyataannya, Trump juga memuji keberanian Ahmed, yang viral di media sosial dengan aksinya yang heroik.

    “Ada seseorang yang sangat, sangat berani, yang bergerak dan menyergap langsung salah satu penembak dan menyelamatkan banyak nyawa,” ucap Trump dalam pernyataannya.

    “Orang yang sangat berani ini sekarang berada di rumah sakit, terluka cukup serius. Jadi, rasa hormat yang besar kepada orang yang melakukan hal itu,” katanya.

    Pujian juga datang dari Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Netanyahu menyebut Ahmed sebagai “pria Muslim pemberani”.

    “Kita melihat tindakan seorang pria pemberani — ternyata seorang pria Muslim pemberani, dan saya salut kepadanya — yang menghentikan salah satu teroris ini dari membunuh orang-orang Yahudi yang tidak bersalah,” kata Netanyahu dalam pernyataannya, seperti dilansir ABC News.

    Pujian mengalir untuknya, termasuk dari PM Australia Anthony Albanese, yang menyebut Ahmed “merebut senjata dari pelaku dengan mempertaruhkan nyawanya”. Premier negara bagian New South Wales, Chris Minns, memuji Ahmed sebagai “pahlawan sejati” dan menyebut videonya yang viral sebagai “adegan paling luar biasa yang pernah saya lihat”.

    Miliarder Beri Ahmed ‘Hadiah’ Rp 1 Miliar

    Penggalangan dana dilakukan publik untuk Ahmed. Dia dijuluki sebagai ‘pahlawan’ atas tindakan beraninya yang menyelamatkan nyawa banyak orang.

    Ahmed, yang berusia 43 tahun dan merupakan pemilik kios buah di Sydney. Salah satu orang terkaya di dunia, Bill Ackman, seperti dilansir media lokal Australia, news.com.au, Senin (15/12/2025), turut memberikan sumbangan sangat besar, yakni sebesar AUS$ 99.999 atau setara Rp 1,1 miliar untuk Ahmed.

    Penggalangan dana via GoFundMe telah dibuka untuk Ahmed setelah aksi heroiknya, dalam penembakan massal pada Minggu (14/12) di Pantai Bondi, menjadi pemberitaan utama dan menuai banyak pujian. Penggalangan dana itu berhasil mengumpulkan lebih dari AUS$ 200.000 (Rp 2,2 miliar) hanya dalam beberapa jam saja.

    Ackman, yang dikenal sebagai bankir investasi Amerika Serikat (AS), yang juga seorang Yahudi, menjadi donatur terbesar. Dia menyumbangkan dana sebesar AUS$ 99.999 (Rp 1,1 miliar) untuk Ahmed dan membagikan link GoFundMe untuk kampanye penggalangan dana bagi Ahmed itu via media sosial X miliknya.

    Dia bahkan mengarahkan orang-orang di sekitarnya untuk ikut berdonasi. “Saya diberitahu oleh GoFundMe bahwa dana hanya akan disalurkan langsung kepada sang pahlawan,” tulis Ackman via akun media sosial X pribadinya.

    Ackman yang memiliki kekayaan lebih dari US$ 9,5 miliar, mengatakan dirinya ingin memberikan “hadiah” kepada Ahmed atas aksi heroiknya.

    Halaman 2 dari 3

    (idn/idn)

  • Paus Leo XIV Kecam Penembakan Tewaskan 15 Orang di Pantai Bondi Australia

    Paus Leo XIV Kecam Penembakan Tewaskan 15 Orang di Pantai Bondi Australia

    Jakarta

    Paus Leo XIV mengecam kasus penembakan massal di Pantai Bondi Australia yang menewaskan 15 orang. Ia mendesak kekerasan antisemitisme diakhiri.

    “Hari ini saya ingin mempercayakan kepada Tuhan para korban pembantaian teroris kemarin di Sydney terhadap komunitas Yahudi. Cukup sudah bentuk-bentuk kekerasan anti-semit ini, kita harus menghilangkan kebencian di dalam hati kita,” katanya selama audiensi di Vatikan, dilansir AFP, Senin (15/12/2025). Paus Leo XIV sekaligus mendoakan para korban insiden penembakan massal tersebut.

    Diketahui, penembakan massal itu terjadi pada Minggu (14/12) malam waktu setempat. Pelaku penembakan yang merupakan ayah dan anak yang melepas tembakan ke arah kerumunan orang yang memadati Pantai Bondi untuk memulai perayaan Hanukkah.

    Polisi mengkonfirmasi ayah berusia 50 tahun itu memiliki izin untuk memiliki enam senjata api yang mereka yakini digunakan dalam penembakan tersebut.

    Setidaknya, 15 orang tewas dan puluhan orang lainnya luka-luka dalam penembakan yang terjadi saat acara perayaan festival Yahudi, Hanukkah, tersebut. Otoritas Kesehatan New South Wales, seperti dikutip Sydney Morning Herald, menyebut 27 orang masih menjalani perawatan medis di berbagai rumah sakit di kota Sydney akibat penembakan massal tersebut.

    Sajid Akram tewas ditembak polisi, sementara Naveed Akram dalam kondisi kritis. Berbagai negara kemudian menyampaikan kecaman terhadap pelaku dan peristiwa itu.

    Lihat Video ‘Detik-detik 2 Pelaku Penembakan di Australia Dilumpuhkan’:

    (eva/maa)

  • PM Israel Salahkan PM Australia Soal Serangan ke Umat Yahudi di Sydney

    PM Israel Salahkan PM Australia Soal Serangan ke Umat Yahudi di Sydney

    Para pemimpin dunia menyampaikan belasungkawa dan reaksi terhadap serangan penembakan di Pantai Bondi, Sydney, Australia, hari Minggu kemarin (15/12).

    Serangan terjadi saat umat Yahudi di Sydney sedang merayakan hari pertama di pekan Hanukkah.

    Sejauh ini 15 korban serangan tewas. Satu dari dua pelaku penembakan juga tewas di lokasi kejadian.

    Sebanyak 38 orang lainnya, termasuk dua petugas polisi, terluka dan telah dibawa ke rumah sakit di seluruh kota.

    Berikut reaksi dari para pemimpin dunia tersebut.

    Israel

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyalahkan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese atas serangan penembakan mematikan di Bondi.

    Dalam pidatonya yang berapi-api semalam, Netanyahu mengatakan “antisemitisme adalah kanker” yang “menyebar ketika para pemimpin tetap diam.”

    “Saya menyerukan kepada Anda untuk mengganti kelemahan dengan tindakan, peredaan dengan tekad. Sebaliknya, perdana menteri, Anda mengganti kelemahan dengan kelemahan dan upaya meredakan dengan lebih banyak upaya untuk meredakan,” ujar Netanyahu.

    “Pemerintahan Anda tidak melakukan apa pun untuk menghentikan penyebaran antisemitisme di Australia. Anda tidak melakukan apa pun untuk mengekang sel-sel kanker yang tumbuh di negara Anda.

    “Anda tidak mengambil tindakan apa pun. Anda membiarkan penyakit ini [anti-Semitisme] menyebar dan hasilnya adalah serangan mengerikan terhadap orang Yahudi yang kita saksikan hari ini.”

    Amerika Serikat

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga mengomentari serangan mengerikan itu dan menyebutnya “murni serangan anti-Semit.”

    “Di Australia terjadi serangan yang mengerikan,” katanya pada hari Minggu, waktu AS, dalam perayaan Natal di Gedung Putih.

    “Ini adalah serangan yang mengerikan, 11 tewas, 29 luka parah. Dan itu jelas merupakan serangan anti-Semit.

    “Saya hanya ingin menyampaikan belasungkawa saya kepada semua orang.”

    Negara-negara Muslim

    Dalam pernyataannya Arab Saudi menegaskan sikapnya yang “menantang segala bentuk kekerasan, terorisme, ekstremisme” dan menyampaikan belang sungkawa terhadap keluarga korban serta pemerintah dan rakyat Australia.

    Kementerian Luar Negeri Iran turut mengecam serangan insiden penembakan di Pantai Bondi.

    “Serangan kekerasan terhadap warga sipil di Sydney. Teror dan pembunuhan massal harus dikecam, di mana pun terjadi, sebagai tindakan melawan hukum dan kriminal,” demikian pernyataan yang diunggah di akun X.

    Pernyataan yang serupa sudah dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri di Turki, Uni Emirat Arab, serta Qatar.

    Inggris

    Raja Charles mengatakan ia dan istrinya, Ratu Camilla “sangat terkejut dan sedih” mendengar berita serangan teroris anti-Semit terhadap warga Yahudi yang sedang merayakan Hanukkah di Bondi.

    “Hati kami turut berduka cita kepada semua orang yang terkena dampak begitu mengerikan, termasuk para petugas polisi yang terluka saat melindungi anggota komunitas mereka,” katanya dalam pesan yang dirilis oleh Istana Buckingham.

    “Kami memuji polisi, layanan darurat, dan anggota masyarakat yang tindakan heroiknya tidak diragukan lagi mencegah kengerian dan tragedi yang lebih besar.

    “Di saat-saat sulit, warga Australia selalu bersatu dalam persatuan dan tekad. Saya tahu bahwa semangat kebersamaan dan cinta yang bersinar begitu terang di Australia, dan cahaya di jantung Festival Hanukkah, akan selalu menang atas kegelapan kejahatan semacam itu.”

    Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan ini adalah berita yang sangat menyedihkan dari Australia.

    “Inggris menyampaikan simpati dan belasungkawa kami kepada semua orang yang terkena dampak serangan mengerikan di pantai Bondi. Saya terus menerima informasi terbaru tentang perkembangan situasi ini,” uajrnya.

    Prancis

    Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan “Prancis menyampaikan belasungkawa kepada para korban, yang terluka, dan orang-orang terkasih mereka.”

    “Kami turut merasakan duka cita rakyat Australia dan akan terus berjuang tanpa henti melawan kebencian anti-Semit, yang menyakiti kita semua, di mana pun terjadi,” katanya.

    Malaysia

    Melalui akun X-nya, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan “tindakan kekerasan di Sydney telah merenggut nyawa yang tak bersalah.”

    “Saya sangat prihatin dengan serangan kekerasan di Sydney yang telah merenggut nyawa orang tak bersalah dan menyebabkan banyak lainnya terluka,” bunyi pernyataannya.

    “Saya mengutuk tindakan ini dengan sekeras-kerasnya. Tidak ada pembenaran untuk kekerasan yang ditujukan kepada warga sipil, apalagi serangan yang menargetkan orang berdasarkan ras atau agama, kapan pun dan di mana pun.”

    Ukraina

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga turut menyampaikan belasungkawanya.

    “Kami menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari mereka yang tewas dan mendoakan kesembuhan yang cepat dan sepenuhnya bagi semua yang terluka,” ujar Presiden Zelenskyy.

    “Teror dan kebencian tidak boleh pernah gagal, keduanya harus dikalahkan di mana pun dan kapan pun.”

    Kanada

    Perdana Menteri Kanada Mark Carney mengatakan “Hanukkah adalah waktu terang di tengah kegelapan dan peringatan akan ketahanan bangsa Yahudi.”

    “Semoga kita semua mendukung dan memperkuat ketahanan itu untuk melindungi komunitas Yahudi kita dan untuk memastikan, yang lebih mendasar, bahwa semua orang dapat berkembang dalam setiap aspek masyarakat kita.

    Selandia Baru

    Perdana Menteri Selandia Baru Christoper Luxon mengungkapkan rasa terkejutnya setelah mengatakan “Australia dan Selandia Baru lebih dari sekadar teman, kami adalah keluarga.”

    “Saya terkejut melihat insiden menyerikan di Bondi, tempat yang dikunjungi warga Selandia Baru setiap hari. Pikiran saya, dan pikiran seluruh warga Selandia Baru, bersama mereka yang terkena dampak,” ujarnya.

  • 5 Fakta Ngeri Penembakan Maut di Brown University

    5 Fakta Ngeri Penembakan Maut di Brown University

    Jakarta

    Insiden penembakan terjadi di Universitas Brown, Amerika Serikat (AS). Sebanyak dua orang tewas dan delapan mengalami luka parah.

    Penembakan terjadi pada Sabtu (13/12) malam waktu setempat. Pihak kampus telah mengeluarkan peringatan darurat agar semua orang mencari tempat aman.

    “Saya dapat memastikan bahwa ada dua orang yang meninggal dan ada delapan orang lainnya dalam kondisi kritis,” kata Wali Kota Providence, Rhode Island, Brett Smiley, dilansir AFP, Minggu (14/12/2025).

    Sebagian besar korban penembakan merupakan mahasiswa. Sejumlah pasien dirawat di Rumah Sakit Rhode Island dengan luka akibat tembakan senjata api.

    1. Trump Sebut Peristiwa Mengerikan

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump buka suara terkait penembakan yang terjadi di area Universitas Brown, AS. Trump mengatakan saat ini fokus petugas ialah menolong para korban yang terluka.

    “Saya telah diberi pengarahan lengkap tentang situasi di Universitas Brown, betapa mengerikannya hal itu,” kata Trump dilansir CNN International, Minggu (14/12/2025).

    Trump mengatakan aparat kepolisian setempat masih melakukan penyelidikan. Dia meminta publik Amerika untuk berdua bagi korban yang terluka.

    “Dan yang bisa kita lakukan saat ini hanyalah berdoa untuk para korban dan bagi mereka yang tampaknya terluka,” katanya.

    “Kami akan memberi tahu Anda nanti tentang apa yang terjadi, tetapi ini sangat disayangkan,” sambung Trump.

    Wakil Presiden AS JD Vance juga telah berkomentar melalui akun X miliknya. Dia mengatakan pemerintah terus memantau intens situasi yang terjadi Universitas Brown.

    “Berita buruk dari Rhode Island malam ini. Kita semua memantau situasi dan FBI siap melakukan apa pun untuk membantu,” tulis Vance.

    2. Pelaku Masih Buron

    Pelaku penembakan di Universitas Brown, Amerika Serikat masih buron. Pelaku diketahui merupakan seorang pria yang diperkirakan berusia sekitar 30 tahun.

    “Saat ini kami belum menahan pelaku penembakan,” kata Wali Kota Providence, Rhode Island, Brett Smiley, dilansir AFP.

    Universitas Brown merupakan salah satu kampus bergengsi di AS. Kampus tersebut masuk dalam kategori Ivy League, atau sematan kepada delapan kampus swasta di wilayah timur AS yang memiliki reputasi akademik dan jaringan alumni prestisius.

    3. Ciri-ciri Pelaku Penembakan

    Dilansir CNN Internasional, Minggu (14/12/2025), pelaku digambarkan mengenakan pakaian gelap dan diperkirakan berusia 30-an. Pria itu terlihat dalam video berjalan di Hope Street, dekat tempat serangan terjadi. Saksi melaporkan bahwa ia mungkin mengenakan masker kamuflase abu-abu.

    Perintah untuk tetap berada di dalam rumah tetap berlaku bagi warga di dalam dan sekitar kampus Universitas Brown. Dalam pengumuman pihak kampus, disebutkan bahwa polisi akan memasuki beberapa bangunan non-perumahan untuk mengawal orang-orang ke lokasi yang aman.

    “Aparat penegak hukum akan ditempatkan di sekitar kota pada hari Minggu (14/12),” ujar Walikota Providence Brett Smiley.

    Ia juga mengatakan bahwa ia “tidak menyarankan” warga untuk membatalkan rencana akhir pekan mereka sementara pencarian tersangka masih berlangsung.

    4. FBI Bikin Situs Pelaporan

    Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) meluncurkan situs pelaporan bagi masyarakat untuk mengumpulkan bukti terkait pelaku penembakan di Universitas Brown. Hingga saat ini, pelaku penembakan itu masih buron.

    Dilansir CNN Internasional, Minggu (14/12/2025), melalui situs itu, masyarakat bisa mengirimkan bukti foto dan video yang mungkin mereka miliki tentang tersangka penembakan Universitas Brown. Layanan ini ada di bagian tips di laman situs resmi FBI.

    Selain itu, Kepolisian Providence juga meluncurkan nomor telepon bagi masyarakat untuk memberikan informasi.

    “Kami telah membagikan gambar individu yang kami yakini sebagai pelaku penembakan, tetapi kami tahu bahwa tidak ada gambar wajah yang jelas,” kata Walikota Providence Brett Smiley pada konferensi pers Sabtu malam.

    5. Kesaksian Detik-detik Penembakan

    Salah seorang mahasiswi kampus itu menceritakan detik-detik saat suara tembakan terdengar. Dilansir CNN Internasional, Sophia Holman, seorang mahasiswi Universitas Brown, awalnya sedang mencari ruang kelas untuk belajar di gedung teknik sekolah Ivy League tersebut. Ia lantas mendengar suara tembakan.

    Awalnya ia mengira itu suara dari bengkel kayu sekolah. Namun kemudian ia melihat seseorang berlari melewatinya–jadi ia pun ikut berlari.

    Holman berlari satu blok ke timur dan kemudian menghubungi polisi. Ia mengatakan bahwa polisi kampus merespons penembakan tersebut dengan cepat.

    “Semua orang cukup tegang,” kata Holman.

    “Saat ini ada banyak kekacauan dan ketakutan, tetapi saya pikir ada juga banyak kepercayaan, kepercayaan bahwa mereka (polisi) berada di sana secepat mungkin, dan bahwa, Anda tahu, staf medis melakukan semua yang mereka bisa untuk semua orang yang terluka.”

    Halaman 2 dari 3

    (kny/idn)

  • Tembakkan Senapan Angin Dekat Sinagoge, Profesor Harvard Ditangkap

    Tembakkan Senapan Angin Dekat Sinagoge, Profesor Harvard Ditangkap

    Massachussetts

    Otoritas imigrasi Amerika Serikat (AS) menangkap seorang profesor tamu yang mengajar di Fakultas Hukum Universitas Harvard. Dia mengaku bersalah telah melepaskan tembakan dengan senapan angin di luar sebuah sinagoge di Massachusetts sehari sebelum hari raya Yahudi, Yom Kippur.

    Carlos Portugal Gouvea, yang seorang warga negara Brasil, seperti dilansir Reuters, Jumat (5/12/2025), ditangkap oleh Otoritas Imigrasi dan Bea Cukai AS pada Rabu (3/12) waktu setempat, setelah visa non-imigran sementaranya dicabut oleh Departemen Luar Negeri AS.

    Pemerintahan Presiden Donald Trump menyebut kasus yang menjerat Gouvea sebagai “insiden penembakan anti-Semitisme” — penggambaran yang bertentangan dengan bagaimana otoritas lokal di Massachusetts menggambarkan insiden tersebut.

    Gouvea merupakan seorang associate professor pada Fakultas Hukum Universitas Sao Paulo, yang juga mengajar sebagai dosen tamu di Universitas Harvard selama semester musim gugur.

    Kepolisian di Brookline, Massachussetts, menangkap Gouvea pada 1 Oktober lalu setelah menanggapi laporan tentang seseorang yang membawa senjata api di dekat Temple Beth Zion pada malam menjelang Yom Kippur.

    Dalam keterangannya kepada kepolisian setempat, Gouvea mengatakan dirinya menggunakan senapan angin untuk berburu tikus di dekat lokasi kejadian.

    Bulan lalu, dia setuju untuk mengaku bersalah atas dakwaan menembakkan senapan angin secara ilegal dan menjalani masa percobaan praperadilan selama enam bulan. Beberapa dakwaan lainnya yang dihadapinya, seperti mengganggu ketertiban umum, perilaku tidak tertib, dan merusak properti, telah dibatalkan sebagai bagian dari kesepakatan pembelaan.

    Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, dalam pernyataan pada Kamis (4/12) waktu setempat, menyebut Gouvea telah setuju untuk meninggalkan AS menyusul kasus yang menjeratnya tersebut.

    Sejauh ini, belum ada pernyataan langsung dari Gouvea terkait penangkapannya. Sementara pihak Harvard, yang berbasis di Cambridge, Massachusetts, menolak berkomentar.

    Terlepas dari klaim pemerintahan Trump, pihak Temple Beth Zion sebelumnya telah memberitahu para anggota komunitasnya bahwa insiden tersebut tampaknya tidak dipicu oleh antisemitisme. Pandangan yang sama juga diyakini oleh Departemen Kepolisian Brookline, yang menyelidiki insiden tersebut.

    Temple Beth Zion mengatakan bahwa pihak kepolisian memberitahu mereka jika Gouvea “tidak menyadari bahwa dia tinggal di sebelah, dan menembakkan senapan BB-nya di sebelah, sebuah sinagoge atau bahwa itu adalah hari raya keagamaan”.

    Penangkapan Gouvea ini terjadi ketika pemerintahan Trump mendesak Harvard untuk mencapai kesepakatan guna mengakhiri serangkaian tuduhan yang dilontarkan terhadap universitas tertua di AS tersebut, termasuk bahwa Harvard tidak berbuat cukup banyak untuk memerangi antisemitisme dan melindungi mahasiswa Yahudi di kampusnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Pelaku Penembakan Massal di Pesta Ulang Tahun California Buron!

    Pelaku Penembakan Massal di Pesta Ulang Tahun California Buron!

    Jakarta

    Polisi California masih memburu pelaku penembakan massal yang terjadi di acara keluarga di California. Polisi juga meminta sejumlah saksi memberikan informasi terkait insiden penembakan massal yang menewaskan 4 orang tersebut.

    “Tersangka penembakan melarikan diri dan masih buron,” kata Juru Bicara Kantor Sheriff Wilayah San Joaquin, Heather Brent, dilansir CNN, Minggu (30/11/2025).

    Kantor Sheriff Wilayah San Joaquin memimpin penyelidikan. Polisi mendesak masyarakat untuk memberikan informasi terkait kejadian itu. Saat ini detektif masih mengusut kasus penembakan massal untuk menentukan kemungkinan motif.

    “Penyelidik sedang menyelidiki semua kemungkinan,” kata Brent.

    Ia mengatakan berdasarkan indikasi awal, kejadian itu memungkinkan dilakukan secara sengaja. Namun ia menyebut informasi terkait kejadian tersebut masih sedikit.

    “Investigasi ini sangat aktif dan sedang berlangsung, dan informasinya masih terbatas,” tambahnya.

    Sebelumnya, sebanyak empat orang tewas dan 10 orang terluka dalam penembakan massal yang terjadi di sebuah pesta ulang tahun anak di California.

    Penembakan itu terjadi tepat sebelum pukul 18.00 di bagian utara kota di aula perjamuan tempat digelarnya acara keluarga. Di lokasi tersebut terdapat area parkir dengan beberapa bisnis, termasuk Dairy Queen. Stockton berjarak sekitar 64 kilometer di selatan Sacramento.

    (yld/gbr)

  • Oknum TNI Aniaya Warga di Jayawijaya, Korban Tewas
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        12 November 2025

    Oknum TNI Aniaya Warga di Jayawijaya, Korban Tewas Regional 12 November 2025

    Oknum TNI Aniaya Warga di Jayawijaya, Korban Tewas
    Tim Redaksi
    JAYAPURA, KOMPAS.com
    – Seorang warga kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, bernama Frengky Kogoya dilaporkan tewas diduga setelah ditembak oleh oknum TNI dari Kodim 1702/Jayawijaya berinsial Sertu S pada Selasa (11/11/2025).
    Atas insiden itu, keluarga korban pun mengarak jenazah ke Markas Kodim 1702/
    Jayawijaya
    dan meminta pertanggungjawaban kepada Kodim/1702 Jayawijaya pada Rabu (12/11/2025) siang.
    Komandan Kodim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf Arh Reza Mamoribo yang dikonfirmasi membenarkan insiden penembakan tersebut.
    Reza menjelaskan, kejadian bermula pada Selasa pagi sekitar pukul 08.00 WIT. Korban melakukan pelemparan ke rumah dinas pelaku sehingga korban dihampiri dan dipukul oleh pelaku.
    “Karena pelamparan itu, pelaku mendatangi korban dan melakukan pemukulan sebanyak satu kali. Setelah itu, korban diantar ke rumah keluarga dengan maksud agar tidak melakukan pelemparan ulang,” katanya ketika dikonfirmasi pada Rabu.
    “Kejadian yang sama terulang sekitar pukul 10.00 WIT. Korban kembali melakukan pelemparan ulang ke rumah pelaku sehingga kembali dipukul oleh Sertu S,” sambungnya.
    Tak berhenti disitu, sekitar pukul 15.00 WIT, pelaku yang berkunjung ke rumah kerabat untuk mengantar buah diikuti dan dilempari oleh korban menggunakan batu.
    Kesal dengan lemparan batu yang dilakukan berulang kali, pelaku pun meminjam senapan angin milik kerabatnya dan melakukan penembakan peringatan sebanyak dua kali.
    “Namun karena tembakan peringatan itu tak diindahkan dan korban terus melakukan pelemparan, pelaku pun melepaskan tembakan ke arah korban yang mengakibatkan luka di bagian pinggang,” jelasnya.
    Setelah penembakan itu, kata Dandim, korban tak lagi mengganggu pelaku. Namun, pada Rabu (12/11/2025) pagi, pihaknya menerima laporan bahwa korban meninggal dunia di RSUD
    Wamena
    .
    Dari hasil visum oleh dokter RSUD Wamena, korban mengalami luka pukul yang menyebabkan lebam pada beberapa bagian tubuh korban yang menyebabkan korban meninggal dunia.
    “Untuk luka tembak memang ada di bagian pinggang sedalam 0,5 inci. Namun, dari keterangan dokter bahwa bukan luka tembak yang menyebabkan korban meninggal, melainkan akibat pukulan atau hantaman benda tumpul yang menyebabkan korban meninggal dunia,” ungkapnya.
    Kodim 1702/Jayawijaya juga mendapatkan penjelasan dari rumah sakit bahwa saat korban dibawa ke rumah sakit dalam keadaan teriak-teriak karena diikat.
    “Dari keterangan sementara yang kami dapatkan bahwa keluarga yang mengantar korban ke rumah sakit dalam kondisi tangan korban diikat. Sehingga kami butuh pendalaman lebih lanjut untuk mengetahui kenapa diikat? Ini akan menjadi penyelidikan kami ke depan,” tuturnya.
    “Jadi ada kemungkinan juga bahwa setelah penembakan yang dilakukan oleh Sertu S, korban ini mungkin disiksa oleh siapa? Kami belum tau, tapi intinya dia dibawa ke rumah sakit dalam keadaan terikat. Jadi kita belum bisa memastikan bahwa pelakunya tunggal,” tambahnya.
    Atas insiden itu, kata Dandim, terduga pelaku Sertu S sudah diamankan dan diterbangkan ke Jayapura untuk pemeriksaan di Pomdam XVII/Cenderawasih untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
    “Kami juga menyerahkan kasus ini untuk ditangani sesuai dengan hukum yang berlaku. Jika nantinya hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa pelaku bersalah maka harus dijalani. Intinya terduga pelaku sudah diamankan dan akan menjalani proses selanjutnya,” pintanya.
    Sementara terkait kedatangan keluarga korban membawa jenazah ke Makodim 1702/Jayawijaya, Letkol Reza menjelaskan bahwa itu atas permintaan keluarga untuk berdialog dan mediasi.
    “Kalau untuk kedatangan keluarga ke Kodim itu atas permintaan mereka untuk berdialog dan kami terima dengan baik. Jadi kami menerima aspirasi keluarga, begitu juga mereka menerima masukan dari kami dan setelah itu jenazah dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan,” jelasnya.
    “Kami juga sudah sampaikan kepada keluarga korban bahwa pelaku sudah ditahan dan akan diproses hukum sesuai undang-undang yang berlaku. Kita akan transparan dalam mengungkap kasus ini,” tandasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kriminal kemarin, penangkapan hingga pemeriksaan penembak Hansip

    Kriminal kemarin, penangkapan hingga pemeriksaan penembak Hansip

    Jakarta (ANTARA) – Perkembangan informasi terkait insiden penembakan Hansip hingga tewas di Jakarta Timur, kembali diberitakan pada Minggu (9/11).

    Berikut rangkuman berita selengkapnya:

    1. Pelaku penembakan Hansip di Cakung ditangkap di Lampung

    Polda Metro Jaya telah menangkap pelaku pencurian sepeda bermotor yang menembak seorang petugas Pertahanan Sipil (Hansip) hingga tewas di Cakung Barat, Jakarta Timur.

    Baca di sini

    2. Polisi periksa lima saksi kasus penembakan Hansip di Cakung

    Kepolisian telah memeriksa lima saksi terkait kasus penembakan terhadap seorang petugas Pertahanan Sipil (Hansip) di Cakung Barat, Jakarta Timur, pada Sabtu (8/11) pagi.

    Baca di sini

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Azis Kurmala
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Detik-detik Pria Bermasker Tembak Kantor Perusahaan Transportasi di Tangerang

    Detik-detik Pria Bermasker Tembak Kantor Perusahaan Transportasi di Tangerang

    Liputan6.com, Jakarta Seorang pria bermasker menembak kantor perusahaan transportasi di kawasan Citra Raya, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Banten.

    “Insiden penembakan itu terjadi pada Minggu (2/11) malam, jelang tengah malam,” kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah, Selasa (4/11/2025).

    Berdasarkan keterangan saksi yang merupakan petugas keamanan kantor, awalnya melihat seorang laki-laki tidak dikenal berdiri di depan gerbang kantor

    “Laki-laki itu menggunakan masker, pakaian baju hitam, celana coklat, serta membawa tas ransel,” katanya.

    Kemudian saksi mendekati laki-laki tersebut, namun tiba-tiba laki-laki tersebut langsung pergi dengan dibonceng oleh temannya sambil menembakkan senjata api ke arah saksi.

    “Tembakan dari laki-laki tidak dikenal itu mengenai kaca pintu kantor. Para pelaku langsung melarikan diri,” ujarnya.

    Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke Polsek Panongan dan petugas yang datang ke TKP menemukan kaca pintu berlubang serta satu proyektil senjata api.

    “Kami melakukan pendalaman dengan melakukan pemeriksaan atas bukti petunjuk serta menggali keterangan saksi-saksi,” terang Indra. Dikutip dari Antara.

  • Pelaku Penembakan Massal di Pesta Ulang Tahun California Buron!

    Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Acara Publik, 2 Orang Ditangkap

    Jakarta

    Kelompok bersenjata menembak mati Wali Kota Uruapan, Carlos Manzo, dalam acara publik di Meksiko. Sebanyak 2 orang yang terlibat dalam insiden penembakan Wali Kota tersebut ditangkap.

    Carlos Manzo, Wali Kota Uruapan di negara bagian Michoacan, Meksiko barat, tewas dalam serangan di pusat kota, kata Badan Keamanan Publik Nasional dalam sebuah pernyataan.

    “Dua orang yang terlibat dalam insiden itu telah ditangkap, dan salah satu penyerang telah kehilangan nyawanya,” kata Badan Keamanan Publik Nasional, dilansir AFP, Minggu (2/11/2025).

    Diketahui, Negara bagian Michoacan telah bertahun-tahun menderita kekerasan dari kartel narkoba yang beroperasi di wilayah pertanian yang berusaha memeras petani.

    Manzo ditembak saat acara memperingati Hari Orang Mati atau Day ot the Dead.

    Manzo menjadi Wali Kota pada September 2024 dan sesekali bergabung dengan patroli keamanan di jalanan dengan mengenakan rompi antipeluru.

    Dalam sebuah video di media sosialnya yang menampilkan salah satu patroli tersebut pada bulan Juni, ia mendesak pemerintah federal untuk berbuat lebih banyak dalam mengatasi kejahatan kekerasan.

    Meksiko, yang dilanda kekerasan terkait narkoba selama hampir dua dekade, telah menyaksikan banyak politisi lokal dibunuh dalam beberapa tahun terakhir.

    Bulan lalu, penyerang bersenjata menembak mati wali kota Pisaflores di Meksiko tengah.

    Pada bulan Juni, orang-orang bersenjata menyerbu kantor wali kota di Meksiko selatan, menewaskannya dan seorang staf. Keesokan harinya, wali kota lainnya dibunuh di wilayah barat negara itu bersama suaminya.

    (yld/gbr)