Kasus: Demam berdarah dengue

  • DKI kemarin, kasus DBD meningkat hingga kebakaran di Penjaringan

    DKI kemarin, kasus DBD meningkat hingga kebakaran di Penjaringan

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita seputar DKI Jakarta pada Jumat (7/3) kemarin masih layak untuk disimak hari ini, antara lain peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

    Selain itu kebakaran terjadi di Jalan Karta Jaya V Pluit Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut).

    Berikut lima pemberitaan seputar DKI Jakarta kemarin yang masih dapat dinikmati para pembaca untuk mengawali pagi hari ini:

    DKI segera lakukan pendataan terkait kasus DBD meningkat

    Gubernur Provinsi DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengatakan segera melakukan pendataan bersama Dinas Kesehatan terkait dengan peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) untuk penanganan lebih lanjut.

    “Jadi kami sudah koordinasikan dan segera dilakukan antisipasi. Besok secara khusus pada hari Senin kita akan membahas mengenai ini. Karena memang saya mendengar bahwa trennya mengalami kenaikan,” kata Pramono di Jakarta, Jumat.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Wagub Rano tekankan pentingnya susu untuk anak

    Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menekankan pentingnya asupan susu untuk pertumbuhan anak sehingga memasukannya ke dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    “Susu penting bagi anak dan sudah diprogramkan di DKI. Untuk anak SD disarankan minum susu hangat. Bukan berarti susu pack (kemasan) itu tidak bagus, tapi untuk anak SD sebaiknya susu yang hangat,” kata Rano dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat.

    Berita selengkapnya klik di sini

    DKI bersama Kementerian Ekraf perkuat ekonomi kreatif

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf)/Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menandatangani nota kesepakatan untuk memperkuat ekonomi kreatif.

    Penandatanganan dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Menteri Ekraf RI Teuku Riefky Harsya di Balairung, Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, pada Jumat.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Arsip foto – Juru pemantau jentik (Jumantik) tengah mengecek jentik nyamuk di wilayah Jakarta Timur, Jumat (14/2/2025). (ANTARA/HO-Pemerintah Kota Jakarta Timur.)

    Pramono akan kunjungi aparat penegak hukum untuk bangun komunikasi

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengatakan akan mengunjungi seluruh aparat penegak hukum mulai dari Kepolisian hingga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membangun komunikasi yang baik.

    “Biasanya semua aparat penegak hukum termasuk kepolisian, KPK, Kejaksaan Agung, nanti pada waktunya, juga ke TNI, saya akan datang. Kenapa itu saya lakukan? Saya ingin menjalin komunikasi yang baik dengan semuanya,” kata Pramono di Jakarta, Jumat.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Gulkarmat kerahkan 70 personel padamkan kebakaran di Penjaringan Jakut

    Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan mengerahkan 70 personel memadamkan kebakaran yang terjadi di Jalan Karta Jaya V Pluit Penjaringan, Jakarta Utara pada Jumat malam.

    “Total kami mengerahkan sembilan unit mobil pemadam kebakaran ditambah enam unit dari Jakarta Barat dengan 70 personel,” kata Kasiops Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Gatot Sulaeman di Jakarta, Jumat.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Waspada! Ini 10 Dampak Banjir bagi Kesehatan

    Waspada! Ini 10 Dampak Banjir bagi Kesehatan

    Jakarta, Beritasatu.com – Banjir merupakan bencana alam yang terjadi ketika suatu wilayah terendam air akibat meningkatnya volume air, terutama saat musim hujan. Selain merusak infrastruktur dan menghambat aktivitas masyarakat, dampak banjir bagi kesehatan juga sangat serius.

    Genangan air kotor, sanitasi yang buruk, serta keterbatasan akses terhadap air bersih dan makanan sehat dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit.

    Berikut ini 10 dampak banjir bagi kesehatan yang perlu diwaspadai, dikutip dari berbagai sumber, Kamis (6/3/2025).

    Dampak Banjir bagi Kesehatan

    1. Leptospirosis

    Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira yang berasal dari urine hewan, terutama tikus, yang terbawa oleh air banjir. Bakteri dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka atau selaput lendir, menyebabkan gejala seperti demam tinggi, nyeri otot, hingga gangguan organ yang serius.

    2. Diare

    Air banjir yang terkontaminasi dapat mencemari makanan dan minuman, menyebabkan penyakit diare. Selain itu, penggunaan peralatan makan yang kotor juga dapat meningkatkan risiko penyebaran bakteri penyebab diare.

    3. Tifus

    Demam tifoid atau tifus disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang menyebar melalui makanan dan minuman yang tidak higienis. Gejalanya meliputi sakit kepala, kehilangan nafsu makan, nyeri perut, hingga demam yang berlangsung dalam waktu lama.

    4. Infeksi kulit

    Paparan air banjir yang kotor dalam waktu lama dapat menyebabkan berbagai infeksi kulit, seperti dermatitis dan infeksi jamur. Hal ini disebabkan oleh kondisi kulit yang lembap dan terpapar bakteri atau jamur dari air yang tercemar.

    5. Demam berdarah dengue (DBD)

    Setelah banjir, genangan air sering kali menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti, penyebab penyakit DBD. Penyakit ini dapat menyebabkan demam tinggi, nyeri sendi, serta komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik.

    6. Malaria

    Sama seperti DBD, malaria juga ditularkan oleh nyamuk, yaitu Anopheles. Setelah banjir, nyamuk ini berkembang biak di genangan air, meningkatkan risiko penularan malaria yang ditandai dengan demam berkala, menggigil, dan kelelahan.

    7. Hepatitis A

    Virus Hepatitis A dapat menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi saat banjir. Penyakit ini menyerang organ hati dan menyebabkan gejala seperti mual, muntah, nyeri perut, serta kulit dan mata menguning.

    8. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)

    Lingkungan yang lembab dan penuh polusi akibat banjir meningkatkan risiko ISPA, yang bisa disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Jika tidak segera ditangani, ISPA dapat berkembang menjadi pneumonia yang lebih berbahaya.

    9. Konjungtivitis

    Peradangan pada mata atau konjungtivitis sering terjadi akibat paparan air banjir yang kotor. Infeksi ini dapat menyebabkan mata merah, gatal, berair, serta iritasi akibat bakteri atau virus.

    10. Masalah mental

    Tidak hanya berpengaruh pada kesehatan fisik, dampak banjir bagi kesehatan juga mencakup gangguan psikologis. Stres, kecemasan, hingga trauma dapat dialami oleh korban banjir, terutama mereka yang kehilangan rumah, harta benda, atau orang terkasih.

    Untuk mengurangi dampak banjir bagi kesehatan, jagalah kebersihan diri, menghindari kontak dengan air banjir, serta memastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi aman. 

  • Kondisi Sonny Septian Setelah Dirawat di RS Selama Sebulan, Fairuz A Rafiq Ingin Lebaran di Rumah

    Kondisi Sonny Septian Setelah Dirawat di RS Selama Sebulan, Fairuz A Rafiq Ingin Lebaran di Rumah

    TRIBUNJATIM.COM – Artis Sonny Septian diketahui sempat dirawat di rumah sakit selama sebulan.

    Sonny mengalami penyempitan pembuluh darah di otak dan leher beberapa waktu lalu.

    Kondisi kesehatan Sonny kini diungkap oleh istrinya, Fairuz A Rafiq.

    Fairuz bersyukur karena kondisi kesehatan Sonny Septian kini semakin membaik.

    “Alhamdulillah sekarang (Sonny Septian) sudah sehat ya, bisa berpuasa dengan lancar,” kata Fairuz di Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (4/3/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Fairuz teringat tahun lalu, di mana kala itu ia dan anaknya dirawat di rumah sakit karena terkena demam berdarah dengue (DBD).

    Alhasil, ia sekeluarga merayakan Lebaran di rumah sakit.

    “Tahun lalu aku dan Eijaz sempat sakit dan dirawat sebelum Lebaran, sampai harus Lebaran di rumah sakit,” kata Fairuz.

    Fairuz berharap sekeluarga bisa sehat hingga Hari Raya Idul Fitri nanti, sehingga mereka bisa merayakan Lebaran bersama.

    “Harapannya mudah-mudahan bisa sehat terus, dikasih kelancaran, semuanya sehat dan dapat merayakan Lebaran di rumah bersama keluarga,” tutur Fairuz.

    Sebagai informasi, Fairuz A Rafiq dan Sonny Septian menikah pada 21 Mei 2017.

    Dari pernikahan tersebut, keduanya dikaruniai dua orang anak, Queen Eijaz Slofa dan King Zhafi Zayyan Slofa.

    Sebelum menikah dengan Sonny Septian, Fairuz telah memiliki satu orang putra bernama King Faaz Arafiq dari pernikahannya sebelumnya.

    Artis peran Sonny Septian (kiri) dibantu istrinya, Fairuz A Rafiq saat hendak check up di RS Abdi Waluyo, Jakarta Pusat (16/8/2024). (KOMPAS.com/MELVINA TIONARDUS)

    Sebelumnya, Sonny Septian memiliki keinginan setelah operasi penyempitan pembuluh darah.

    Namun, impian itu pupus ditolak sang istri, Fairuz A Rafiq.

    Padahal kondisi aktor Tanah Air itu berangsur membaik.

    Dia telah menjalani rehabilitasi dan perawatan intens sehingga telah bisa berjalan.

    Usut punya usut, Fairuz A Rafiq agaknya masih khawatir dengan kesehatan suami.

    Bagaimana tidak? Anak pedangdut kondang A Rafiq ini sempat kalut saat kondisi suami menurun.

    DIketahui, Sonny Septian mengalami penyempitan pembuluh arah kepala hingga harus menjalani operasi.

    Sonny Septian sendiri mengaku sempat drop saat mengetahui dirinya masuk rumah sakit.

    Kondisinya itu bahkan memperburuk keadaan.

    “Awal-awal pas masuk rumah sakit itu kan aku merasa drop, semua negative thinking yang ada di pikiran,” kata Sonny Septian di kawasan Tendean, Jakarta, Rabu (28/8/2024).

    “Dokter aja sampai bilang bukannya ada kemajuan, di aku adanya malah kemunduran,” sambungnya.

    Hal itu pun membuatnya bersedih hingga menangis.

    Namun dirinya juga sadar dia harus bangkit agar bisa sembuh.

    “Pas dokter ngomong gitu tuh, aku kena banget. Aku diem, nangis. Dari situ, aku ngerasa harus bangkit,” jelas Sonny Septian.

    Kini saat Sonny sudah dibolehkan pulang ke rumah, ternyata dia ingin berjalan-jalan ke pantai hingga Bali.

    Namun Fairuz A Rafiq menolak lantaran merasa kondisi suaminya belum begitu stabil.

    “Aku mau lihat pantai beneran, sama dia nggak dikasih,” tutur Sonny Septian.

    Padahal, ayah sambung King Faaz ini mengatakan dia sudah merasa membaik.

    “Sekarang lagi usaha buat sehat ya, kakinya udah enakan,” ucap Sonny Septian.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Warga terdampak banjir diminta waspadai penyakit leptospirosis 

    Warga terdampak banjir diminta waspadai penyakit leptospirosis 

    Jakarta (ANTARA) – Pakar kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama mengingatkan kepada warga yang terdampak banjir di Jakarta untuk mewaspadai penyakit leptospirosis yang ditularkan melalui kotoran dan air kencing tikus.

    “Pada saat terjadi banjir, tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri. Tikus tersebut akan berkeliaran di sekitar manusia dimana kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir tersebut,” kata Tjandra melalui pesan teksnya yang diterima di Jakarta, Rabu.

    Direktur Penyakit Menular WHO Kantor Regional Asia Tenggara 2018-2020 itu berpendapat seseorang dengan luka, kemudian bermain atau terendam air banjir yang tercampur dengan kotoran atau urine tikus mengandung bakteri lepstopira, maka berpotensi dapat terinfeksi dan akan jatuh sakit.

    Gejala klinis leptospirosis antara lain demam di atas 38 derajat Celcius, sakit kepala, badan lemah, nyeri betis hingga kesulitan berjalan, kemerahan pada selaput putih mata), kekuningan (ikterik) pada mata dan kulit.

    Agar tak terkena penyakit tersebut, Tjandra menyarankan agar warga sebisa mungkin menekan dan menghindari adanya tikus yang berkeliaran di sekitar dengan selalu menjaga kebersihan.

    Lalu, sebaiknya hindari kontak dengan air banjir terutama jika mempunyai luka. Gunakan pelindung misalnya sepatu kalau terpaksa harus ke daerah banjir atau terkena air banjir.

    “Segera berobat ke sarana kesehatan bila sakit dengan gejala panas tiba-tiba, sakit kepala dan menggigil,” ujar Tjandra.

    Selain leptospirosis, sejumlah penyakit juga perlu diwaspadai saat banjir yakni diare, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), penyakit kulit, baik berupa infeksi, alergi atau bentuk lain, demam tifoid, serta demam berdarah dengue (DBD).

    Menurut Tjandra, khusus di lokasi pengungsian, fasilitas dan sarana kemungkinan serba terbatas termasuk ketersediaan air bersih.

    Sementara saat banjir, sumber-sumber air minum masyarakat, terutama sumber air minum dari sumur dangkal banyak ikut tercemar.

    Hal tersebut potensial menimbulkan penyakit diare disertai penularan yang cepat.

    Oleh karena itu, dia mengingatkan warga yang mengungsi untuk merebus air minum hingga mendidih, menjaga kebersihan lingkungan, menghindari tumpukan sampah di sekitar, dan membiasakan cuci tangan dengan sabun setiap akan makan/minum serta sehabis buang air kecil (BAK) atau buang air besar (BAB).

    Kemudian, kondisi tempat pengungsian sementara yang cenderung padat memungkinkan penularan ISPA dan penyakit kulit lebih mudah terjadi.

    Banjir melanda Jakarta dalam tiga hari terakhir, akibat guyuran hujan dengan intensitas tinggi di wilayah itu sejak Minggu (2/3).

    Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pada Selasa (4/3) menunjukkan, banjir sudah berangsur surut, menyisakan 85 rukun tetangga (RT) yang terdampak dari sebelumnya mencapai 122 RT.

    Adapun ketinggian air banjir bervariasi. Di Jalan Kebon Pala II, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur misalnya, banjir mencapai satu sampai dua meter. Sementara di empat kelurahan Jakarta Selatan mencapai 230 sentimeter (cm).

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • 5 Tips Hidup Sehat untuk Mencegah Penyakit pada Musim Hujan – Halaman all

    5 Tips Hidup Sehat untuk Mencegah Penyakit pada Musim Hujan – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sehubungan banjir di sejumlah titik di Jabodetabek, masyarakat diharapkan tetap bisa menjaga kesehatan agar terhindar dari berbagai penyakit.

    Berikut lima tips yang bisa dilakukan untuk mencegah berbagai penyakit seperti yang disampaikan Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama.

    Pertama diare

    Masalah kesehatan ini sangat erat kaitannya dengan kebersihan individu (personal hygiene).

    Pada saat banjir, maka sumber-sumber air minum masyarakat, khususnya sumber air minum dari sumur dangkal akan banyak ikut tercemar. Di samping itu saat banjir ada kemungkinan akan terjadi pengungsian dimana fasilitas dan sarana serba terbatas termasuk ketersediaan air bersih.

    Hal tersebut potensial menimbulkan penyakit diare disertai penularan yang cepat.

    Tetap membiasakan cuci tangan dengan sabun setiap akan makan, minum serta sehabis buang hajat.

    Rebus air minum hingga mendidih setiap hari,  menjaga kebersihan lingkungan, hindari tumpukan sampah di sekitar tempat tinggal, serta tidak lupa menghubungi segera petugas kesehatan terdekat bila ada gejala-gejala diare.

    Kedua leptospirosis

    Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang disebut Leptospira dan ditularkan melalui  kotoran dan air kencing tikus.

    Pada  saat terjadi banjir, maka tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri. Tikus tersebut akan berkeliaran di sekitar manusia dimana kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir tersebut.

    “Seseorang yang mempunyai luka, kemudian bermain atau terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran, kencing tikus yang mengandung bakteri leptospira, maka orang tersebut berpotensi dapat terinfeksi dan akan menjadi jatuh sakit,” ujar dia dalam keteranganya ditulis Rabu (5/3/2025).

    Empat langkah antisipasi yang bisa dilakukan adalah menekan dan menghindari adanya tikus yang berkeliaran di sekitar dengan selalu menjaga kebersihan. Hindari juga bermain air saat terjadi banjir, terutama jika mempunyai luka.

    Gunakan pelindung misalnya sepatu, bila terpaksa harus ke daerah banjir serta segera berobat ke sarana kesehatan bila sakit dengan gejala panas tiba-tiba, sakit kepala dan menggigil.

    Ketiga, peningkatan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan keempat adalah peningkatan penyakit kulit, baik berupa infeksi, alergi atau bentuk lain.

    Saat musim banjir maka masalah utama adalah kebersihan yang tidak terjaga baik, dan juga daya tahan tubuh jadi menurun. Belum lagi di tempat pengungsian sementara yang padat sehingga penularan ISPA dan penyakit kulit lebih mudah terjadi.

    Penyakit keempat yang perlu diantisipasi adalah penyakit pencernaan lain, misalnya demam tifoid.

    Penyakit ini juga harus diantisipasi adalah Demam Dengue (DBD) dengan meminimalisir genangan air yang menjadi tempat nyamuk berkembang.

    Kelima, perburukan penyakit kronik yang mungkin memang sudah diderita.

    Hal ini terjadi karena penurunan daya tahan tubuh akibat musim hujan berkepanjangan, apalagi bila banjir terjadi sampai berhari-hari.

    “Konsultasikan kepada petugas kesehatan tentang penyakit kronik yang memang sudah lama dialami, jangan lupa konsumsi obat rutin untuk mengendalikan penyakit kronik dan ketiga adalah selalu menjaga daya tahan tubuh,” tutur direktur Pasca Sarjana Universitas RS Yarsi ini.

  • Jabodetabek Tergenang, Waspadai Penyakit yang Bisa Muncul saat Banjir

    Jabodetabek Tergenang, Waspadai Penyakit yang Bisa Muncul saat Banjir

    Jakarta

    Banjir terjadi di sejumlah wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Banjir terjadi imbas hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut dalam waktu beberapa hari terakhir.

    Genangan air kotor yang ada di sekitar saat banjir, dapat memicu berbagai penyakit yang dapat mengganggu masyarakat. Dikutip dari laman Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, berikut beberapa penyakit yang bisa muncul saat banjir dan perlu diwaspadai.

    Diare, yang diakibatkan oleh makanan yang terkontaminasi atau mengandung bakteri, virus atau parasit.Demam Berdarah Dengue (DBD), yang berasal dari nyamuk dengue dan banyak berkembang biak pada genangan-genangan air.Leptospirosis, penyakit ini dapat terjadi akibat bakteri leptospira yang menginfeksi manusia melalui kontak dengan air atau tanah yang masuk kedalam tubuh melalui selaput lendir mata atau luka lecet pada bagian tubuh.Penyakit kulit, seperti infeksi jamur hingga kurap yang dapat menyebabkan seseorang mengalami gatal hebat pada kulit.Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) sebagai akibat dari adanya infeksi pada saluran napas oleh virus atau bakteri yang muncul pada lingkungan tidak sehat.Penyakit saluran cerna, seperti demam tifoidCara Mencegahnya

    Dengan mengetahui berbagai macam jenis penyakit yang akan mengintai saat terjadinya banjir, diharapkan masyarakat dapat melakukan pencegahan, seperti:

    rutin membersihkan lingkunganmeningkatkan daya tahan tubuh melalui aktivitas fisikmengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang

    Segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala penyakit akibat banjir, agar bisa segera mendapatkan penanganan sedini mungkin dari petugas kesehatan.

    (suc/kna)

  • Jakpus gencarkan PSN untuk atasi DBD

    Jakpus gencarkan PSN untuk atasi DBD

    Cek benda-benda yang dapat menampung air, apakah ada jentik nyamuk atau tidak

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat menggencarkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) untuk mengatasi Demam Berdarah Dengue (DBD) yang mengalami kenaikan kasus pada awal 2025.

    “Cek benda-benda yang dapat menampung air, apakah ada jentik nyamuk atau tidak,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan (Kasudinkes) Jakarta Pusat Rismasari dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, data kasus DBD di wilayah Jakarta Pusat (Jakpus) dari bulan Januari sampai 27 Februari 2025 sebanyak 138 kasus yang tersebar di delapan kecamatan.

    Dari delapan kecamatan yang berada di Jakpus, Cempaka Putih menjadi terbanyak ditemukan kasus DBD, yaitu mencapai 40 kasus, disusul Kecamatan Johar Baru dengan 23 kasus.

    Selain itu Kecamatan Tanah Abang juga cukup banyak penderita DBD dengan jumlah 21 kasus. Selanjutnya Kecamatan Senen (19), Sawah Besar (12), Menteng (9), Kemayoran (8) dan Kecamatan Gambir terdapat 6 kasus.

    Berbagai strategi mitigasi pencegahan dan penanganan penyebaran DBD di Jakpus juga telah dilakukan seperti menggerakkan kader Jumantik mandiri dan kader Jumantik di kelurahan.

    “Kalau kader Jumantik mandiri mereka yang berada di rumahnya melakukan PSN. Sedangkan kader Jumantik kelurahan yang bergerak melakukan pemantauan 2-3 kali seminggu ke rumah warga,” katanya.

    Menurut Rismasari, meningkatnya kasus DBD ini juga karena faktor musim hujan. Karena itu, dia meminta warga untuk lebih rajin membersihkan sampah, khususnya yang bisa menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti.

    “Cek benda-benda yang dapat menampung air, apakah ada jentik nyamuk atau tidak,” ujarnya.

    Camat Cempaka Putih Igan Muhammad Faisal menerangkan, tak dapat dipungkiri wilayahnya terdapat 40 kasus DBD. Namun, berbagai strategi mitigasi telah dilakukan, dimulai dari PSN yang dilakukan oleh Juru Pemantau Jentik (Jumantik) wilayah dan Jumantik mandiri di setiap rumah serta penerapan 3M Plus di masyarakat.

    “Kita akan terus meningkatkan PSN di setiap kelurahan yang ada di Kecamatan Cempaka Putih yang semula dilakukan dua kali dalam seminggu kini menjadi tiga kali dalam seminggu,” katanya.

    Selain itu juga dilakukan pengasapan (fogging) di wilayah yang terdapat kasus positif DBD. Pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat dalam mencegah bahaya DBD.

    “Maka perlu ditingkatkan 3M Plus. Mudah-mudahan di bulan mendatang tren kasih DBD bisa zero kasus,” kata dia.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Imbas Efisiensi, Jatah Fogging Dinkes Tulungagung Turun 75 Persen

    Imbas Efisiensi, Jatah Fogging Dinkes Tulungagung Turun 75 Persen

    Tulungagung (beritajatim.com) – Angka kematian kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Tulungagung cukup tinggi. Dalam dua bulan pertama di tahun 2025, sudah terdapat 4 kasus kematian. Meskipun begitu, Dinas Kesehatan mengalami kendala dalam penanganan penyakit ini, salah satunya adalah pemangkasan anggaran untuk pelaksanaan fogging dari tahun sebelumnya.

    Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Desi Lusiana Wardani, mengatakan bahwa tahun ini pihaknya hanya mendapatkan alokasi jatah pelaksanaan fogging di 20 titik saja. Padahal, tahun lalu mereka mendapatkan alokasi anggaran untuk melakukan fogging di 80 titik.

    Dari jatah 20 titik itu, sampai saat ini sudah 10 titik yang terlaksana, sedangkan sisanya akan digunakan untuk pelaksanaan fogging hingga akhir tahun nanti.

    “Dari Januari – Februari ini sudah 10 kali fogging, sisanya ya harus kita hemat sampai akhir tahun nanti,” ujarnya, Senin (24/02/2025).

    Dengan kondisi ini, pihaknya sangat selektif dalam pelaksanaan fogging untuk memastikan jatah fogging yang ada bisa dimaksimalkan sampai akhir tahun. Mereka juga mengedepankan sosialisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) kepada masyarakat. Cara ini dinilai lebih ampuh dibandingkan dengan kegiatan fogging.

    “Kita juga memaksimalkan obat dan alat yang masih kita punya, sisa di lokasi sebelumnya yang bisa kita pakai, ya kita maksimal di lokasi fogging lainnya,” tuturnya.

    Pihaknya sudah berkoordinasi dengan banyak pihak terkait efisiensi yang berimbas pada jatah fogging ini. Mereka juga berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa setempat guna mendorong pemerintah desa mengalokasikan sebagian Dana Desa maupun Alokasi Dana Desa untuk pengadaan alat fogging secara mandiri.

    “Kami berharap pemerintah desa berkenan menganggarkannya sebagian dananya untuk pengadaan alat fogging, kalau masalah pelatihan SDM, kami siap dan sudah melakukan itu beberapa waktu lalu,” pungkasnya. [nm/beq]

  • DBD Melonjak, Warga Filipina Jadi Pemburu Nyamuk Bayaran

    DBD Melonjak, Warga Filipina Jadi Pemburu Nyamuk Bayaran

    Jakarta

    Salah satu wilayah terpadat di ibu kota Filipina, Manila, menawarkan imbalan uang tunai bagi setiap warga yang berhasil menangkap nyamuk. Langkah itu ditempuh guna mengendalikan penyebaran penyakit demam berdarah (DBD), namun kebijakan tersebut menuai kritik masyarakat.

    Carlito Cernal, kepala kampung Barangay Addition Hills di Manila, berjanji memberikan imbalan sebesar satu peso (Rp281) untuk setiap lima nyamuk.

    Imbalan tersebut berlaku untuk semua nyamuk dalam keadaan hidup atau mati serta larvanya, kata Cernal. Nyamuk yang ditangkap dalam keadaan hidup akan dimusnahkan menggunakan sinar ultraviolet.

    Sebanyak 21 orang telah mendapat imbalan setelah berhasil menangkap 700 nyamuk dan larva, ungkap Cernal kepada BBC.

    Program tersebut, yang akan berlangsung setidaknya selama sebulan, dimulai setelah dua siswa di lingkungan tersebut meninggal akibat penyakit DBD.

    Cernal mengatakan pemburuan nyamuk yang diganjar imbalan bakal melengkapi berbagai tindakan pencegahan seperti membersihkan jalan serta menguras, menutup, dan mengubur tempat nyamuk bersarang.

    Ejekan

    Pemburuan nyamuk dengan imbalan yang dicetuskan Carlito Cernal menuai ejekan di media sosial.

    Salah salah satu komentar di media sosial mengatakan,”Budidaya nyamuk akan segera dimulai.”

    Ada pula komentar yang mengatakan “Apakah seekor nyamuk akan ditolak jika hanya memiliki satu sayap?”

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Cernal mengaku dirinya menyadari bahwa langkahnya telah dikritik di media sosial, tetapi dia menegaskan: “Ini adalah salah satu daerah terbesar dan terpadat. Kita harus melakukan sesuatu untuk membantu pemerintah setempat.”

    Barangay Addition Hills dihuni hampir 70.000 orang. Mereka berdesakan di lahan seluas 162 hektare di jantung ibu kota, Metro Manila.

    Ia menyebut fakta bahwa otoritas kesehatan setempat mencatat 44 kasus demam berdarah baru-baru ini.

    Pemerintah Filipina menggencarkan pengasapan di berbagai tempat untuk memberantas nyamuk Aedes aegypti. (Getty Images)

    Departemen Kesehatan Filipina (DOH) mengatakan kepada BBC bahwa mereka tetap “menghargai niat baik pemerintah daerah untuk memerangi demam berdarah”.

    Namun, mereka menolak berkomentar lebih lanjut ketika ditanya apakah menangkap nyamuk dengan imbalan uang tunai merupakan cara efektif menghentikan demam berdarah.

    “Kami mendesak semua pihak terkait untuk berkonsultasi dan berkoordinasi dengan petugas kesehatan setempat atau kantor regional DOH di wilayah mereka untuk menjalankan praktik berbasis bukti yang diketahui berhasil,” katanya.

    Lonjakan 40% kasus DBD

    Departemen Kesehatan Filipina baru-baru ini melaporkan peningkatan kasus DBD saat musim hujan berlangsung. Mereka mencatat terdapat 28.234 kasus pada 1 Februari 2025, melonjak 40% dari tahun sebelumnya.

    Demam berdarah merupakan penyakit endemik di negara-negara tropis, terutama di daerah perkotaan dengan sanitasi buruk sehingga nyamuk berkembang biak.

    Dalam kasus yang parah, demam berdarah menyebabkan pendarahan internal yang dapat menyebabkan kematian. Gejalanya meliputi sakit kepala, mual, nyeri sendi dan otot.

    Depkes Filipina telah menyarankan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar, membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk, dan mengenakan kemeja lengan panjang dan celana panjang.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Cuaca Besok Minggu 23 Februari 2025: Langit Jabodetabek Pada Siang Hari Akan Turun Hujan – Page 3

    Cuaca Besok Minggu 23 Februari 2025: Langit Jabodetabek Pada Siang Hari Akan Turun Hujan – Page 3

    Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali menjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim hujan tiba. Kenaikan kasus DBD biasanya terjadi di awal dan akhir musim hujan karena genangan air menjadi tempat berkembang biak ideal nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, penyebab utama penyakit ini. Artikel ini akan membahas langkah-langkah efektif mencegah DBD selama musim hujan, melindungi Anda dan keluarga dari penyakit yang berbahaya ini.

    Penularan virus dengue terjadi melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Oleh karena itu, upaya pencegahan difokuskan pada pengendalian populasi nyamuk dan menghindari gigitannya. Langkah-langkah pencegahan yang komprehensif sangat penting, mengingat tidak ada obat khusus untuk virus dengue. Pencegahan dini dan kesadaran masyarakat menjadi kunci utama dalam menekan angka kasus DBD.

     

    Pemerintah Indonesia telah gencar mengkampanyekan berbagai program pencegahan DBD, termasuk Gerakan 3M Plus dan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik. Namun, partisipasi aktif masyarakat sangat diperlukan untuk keberhasilan program-program tersebut. Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan secara konsisten, kita dapat mengurangi risiko terkena DBD dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat.