Kasus: Demam berdarah dengue

  • Sakit DBD Jelang Nikah, Shendy Tetap Ijab Kabul di Kursi Roda, Infus Masih Menempel di Lengan

    Sakit DBD Jelang Nikah, Shendy Tetap Ijab Kabul di Kursi Roda, Infus Masih Menempel di Lengan

    TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Pernikahan pasangan Shendy Purnama (29) dan Umi Kulsum (28) menjadi sorotan setelah berlangsung dalam situasi yang tak biasa.

    Shendy, pasien rawat inap RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen, tetap melangsungkan ijab kabul meski tengah berjuang melawan Demam Berdarah Dengue (DBD).

    Proses pernikahan ini dilakukan secara dramatis di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sambirejo, Senin (14/4/2025). Shendy tampak duduk di kursi roda dengan tangan masih terpasang selang infus.

    Seorang tenaga kesehatan dari rumah sakit setia memegang kantong infus selama prosesi berlangsung. Momen sakral itu diiringi suasana haru dan bahagia dari keluarga kedua mempelai.

    Setelah ijab kabul selesai, Shendy dan Umi hanya punya waktu 15 menit untuk menyapa para tamu di resepsi yang digelar di rumah mempelai wanita di Desa Jetis, Sambirejo.

    Kendati singkat, keduanya memanfaatkan waktu itu untuk berfoto bersama keluarga di pelaminan sebelum Shendy kembali ke RS menggunakan ambulans.

    “Saya nggak nyangka bisa tetap nikah walau kondisi sedang sakit. Rasanya campur aduk,” ujar Shendy dengan nada terharu.

    Ia mengaku mulai merasa demam sejak Rabu (9/4/2025), sempat dirawat di puskesmas, lalu dirujuk ke rumah sakit pada Sabtu (12/4/2025).

    Wakil Direktur Pelayanan dan Mutu RSUD dr Soehadi Prijonegoro, Haris Almac, mengatakan surat izin cuti sakit diberikan setelah mendapat rekomendasi dari dokter spesialis karena kondisi trombosit Shendy menunjukkan perbaikan.

    “Setelah dikonsultasikan dengan dokter, kita keluarkan surat cuti sakit dan antar pasien menggunakan ambulans serta pendamping tenaga kesehatan,” jelas Haris.

    Momen ini menjadi gambaran kuat tentang perjuangan cinta dan dukungan kemanusiaan, bahkan dalam kondisi tidak ideal sekalipun. Rumah sakit pun menunjukkan komitmennya mendampingi pasien di momen penting kehidupannya.

  • Ijab Kabul Sambil Infus, Kisah Pasien di Sragen Hanya Diberi Waktu 2 Jam untuk Hadiri Resepsinya – Halaman all

    Ijab Kabul Sambil Infus, Kisah Pasien di Sragen Hanya Diberi Waktu 2 Jam untuk Hadiri Resepsinya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pasien rawat inap di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen, Shendy Purnama (29), mengalami momen dramatis saat hanya diberikan waktu dua jam untuk melangsungkan pernikahan dengan kekasihnya, Umi Kulsum (28).

    Shendy didiagnosis menderita Demam Berdarah Dengue (DBD) menjelang hari pernikahannya.

    Shendy mendapat izin cuti sakit dari rumah sakit untuk melangsungkan ijab kabul dan menghadiri resepsi pernikahannya.

    Namun, ia harus kembali ke rumah sakit setelah dua jam.

    Pernikahan berlangsung di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sambirejo pada Senin, 14 April 2025, dengan kondisi Shendy duduk di kursi roda dan tangan masih terpasang infus.

    Seorang tenaga kesehatan (nakes) terlihat memegangi kantong infus Shendy selama prosesi.

    Setelah ijab kabul, Shendy dan Umi melanjutkan ke acara resepsi di rumah mempelai wanita di Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo.

    Meskipun hanya memiliki waktu 15 menit untuk duduk di pelaminan, mereka memanfaatkan momen tersebut untuk berfoto bersama keluarga.

    Shendy didampingi oleh perawat dan dokter, serta diantar menggunakan ambulans dari rumah sakit.

    Shendy mengungkapkan bahwa ia mulai merasakan sakit sejak Rabu, 9 April 2025.

    Setelah dirawat di Puskesmas, ia dirujuk ke RSUD dr Soehadi Prijonegoro pada Sabtu, 12 April 2025.

    “Rasanya senang campur deg-degan, tidak menyangka bisa nikah dalam kondisi sakit,” ujarnya.

    Wakil Direktur Pelayanan dan Mutu RSUD dr Soehadi Prijonegoro, Haris Almac, menjelaskan bahwa surat cuti sakit untuk Shendy dikeluarkan setelah mendapat izin dari dokter spesialis.

    “Kemudian, kita dapat kabar, bahwa hari Senin sudah ada ijab kabul, kemudian kita konsultasikan ke dokter spesialis, karena ada perbaikan trombosit, sehingga dokter spesialis mengizinkan, kemudian rumah sakit menerbitkan surat cuti sakit,” jelas Haris.

    Meskipun dalam kondisi kesehatan yang kurang baik, Shendy Purnama berhasil melangsungkan pernikahannya dengan Umi Kulsum berkat dukungan dari tim medis dan izin cuti sakit yang diberikan.

    Ini menunjukkan komitmen rumah sakit dalam memberikan layanan kepada pasien dalam momen-momen penting.

    (Tribunnews.com/Isti Prasetya)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • 453 Warga Bandung Barat Terjangkit DBD, Didominasi Usia Produktif

    453 Warga Bandung Barat Terjangkit DBD, Didominasi Usia Produktif

    JABAR EKSPRES – Sebanyak 453 warga Kabupaten Bandung Barat (KBB) terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD). Dari jumlah tersebut didominasi usia 15 sampai 44 tahun.

    Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat, dalam tiga bulan terakhir periode Januari-Maret 2025, tercatat ada 453 penderita.

    “Untuk saat ini tidak ada kasus yang menyebabkan meninggal dunia. Per Januari ada 172 kasus, Februari 155 kasus dan Maret 125 kasus,” kata Kabid P2P Dinkes Bandung Barat, Nurul Rasyihan, Rabu (16/4/2025).

    BACA JUGA: Ratusan Warga Usia Produktif di Bandung Barat Paling Banyak Terserang DBD

    Ia menambahkan, dari jumlah 453 kasus tersebut tiga kecamatan tercatat sebagai wilayah dengan kasus DBD terbanyak yakni Cililin 70 kasus, Cihampelas 55 kasus dan Cikalongwetan 48 kasus.

    “Kalau berdasarkan jenis kelamin penderita DBD mayoritas laki laki dengan jumlah 233 kasus dan perempuan sebanyak 221 kasus,” tambahnya.

    Lebih lanjut ia mengatakan, berdasarkan golongan umur kasus tertinggi menimpa warga berusia 15 sampai 44 tahun dan usia 5 sampai 14 tahun.

    BACA JUGA: Korban DBD di Kota Banjar Bertambah, Pelajar 10 Tahun Meninggal Dunia

    “Untuk di bawah usia 1 tahun sebanyak 8 kasus, 1 sampai 4 tahun 47 kasus, 5 sampai 14 tahun 116 kasus, 15 sampai 44 tahun 198 kasus dan di atas 44 tahun sebanyak 85 kasus,” katanya.

    Nurul mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran DBD, terutama dengan memperkuat program 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur ulang).

    “Salain itu menambahkan tindakan pencegahan seperti penggunaan obat anti nyamuk dan fogging di daerah rawan,” tandasnya. (Wit)

  • Nyamuk aedes aegypti berwolbachia untuk berantas DBD dievaluasi

    Nyamuk aedes aegypti berwolbachia untuk berantas DBD dievaluasi

    Terkini penyebaran nyamuk berwolbachia sudah dilaksanakan di 1.180 titik di Meruya Utara, Kembangan

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat mengevaluasi penyebaran bibit nyamuk aedes aegypti yang mengandung wolbachia untuk mencegah penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) pada bulan depan.

    Evaluasi itu khususnya terkait kecukupan jumlah bibit nyamuk yang disebar.

    “Mudah mudahan bulan depan sudah bisa dievaluasi lagi, populasi nyamuk yang sudah tersebar apakah sudah mencukupi atau belum,” ungkap Kasudinkes Jakbar Erizon Safari melalui pesan singkat kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.

    Hingga kini, proses penyebaran bibit nyamuk berwolbachia masih dilakukan di wilayah Kelurahan Kembangan Utara dan Meruya Utara.

    “Masih Kembangan Utara dan Meruya Utara. Setelah itu nanti baru ke kelurahan lain di Kecamatan Kembangan,” ujar Erizon.

    Sebelumnya, Sudinkes Jakbar menyebar bibit nyamuk yang mengandung wolbachia untuk mencegah penyebaran DBD di seluruh kecamatan wilayah Jakarta Barat.

    Terkini penyebaran nyamuk berwolbachia sudah dilaksanakan di 1.180 titik di Meruya Utara, Kembangan.

    Setelah semua kelurahan di Kembangan (Kembangan Utara, Meruya Utara, Kembangan Selatan, Meruya Selatan, Joglo dan Srengseng) dilakukan implementasi (penyebaran bibit nyamuk berwolbachia), akan dilanjutkan ke kecamatan lainnya di Jakarta Barat, ucap Erizon sebelumnya.

    Diketahui, Tren jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jakarta Barat terus meningkat sejak awal tahun 2025.

    Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat (Sudinkes Jakbar) melaporkan pada Januari 2025 terdapat 186 kasus DBD yang terlapor.

    Jumlah itu terus bertambah pada Februari menjadi 211 kasus dan pada Maret menjadi 254 kasus.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Cegah DBD, Edukasi 3M Plus Sasar 35 Desa dan Kelurahan di Bali   – Halaman all

    Cegah DBD, Edukasi 3M Plus Sasar 35 Desa dan Kelurahan di Bali   – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BALI – Demam berdarah dengue atau DBD masih menjadi ancaman serius bagi banyak keluarga di Indonesia karena jika penanannya tidak segera, pasien DBD bisa berisiko meninggal.

    Virus DBD yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti mudah mewabah pada daerah dengan sanitasi buruk dan banyak air menggenang dan jadi tempat berkembang biak jentik nyamuk pemicu DBD.

    Kolaborasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Enesis Group menyebarluaskan edukasi 3M Plus kepada warga di 35 desa dan kelurahan di 3 kota dan kabupaten di Bali.

    Program ini difokuskan untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pencegahan Demam Berdarah 
    Dengue (DBD), melalui program “Bebas Nyamuk, Keluarga Sehat dan Bebas DBD” di Provinsi Bali. 

    Upaya pencegahan terhadap gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopicus ini dilakukan antara lain dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus dan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J).

    Peluncuran program ini dilakukan Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta dan Sekretaris 1 TP PKK Provinsi Bali, Ny. Seniasih Giri Prasta pada Kamis, 20 Maret 2025 di Pendopo Grand Inna.

    Turut mendampingi kick off program ini adalah CHRO Enesis Group, Bambang Cahyono dan Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa serta Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Kota Denpasar dan Kota Gianyar serta Para Kepala OPD di  Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali, Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Badung.

    Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta mengatakan berterima kasih kepada Enesis Group dan Soffell, telah membantu pencegahan DBD di Bali.

    Kasus DBD di Bali tahun 2024 lebih tinggi dibanding kejadian DBD di tahun 2023. “Hari ini kita berikhtiar dan berdoa, kolaborasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Kabupaten dan  Kota, didukung stakeholder semua menjadikan kasus kematian DBD di Bali bisa nol persen. Kami yakin dan percaya dengan adanya gerakan ini dapat meminimize kasus DBD di Provinsi Bali,” kata Nyoman Giri.

    RM Ardiantara, Head of Public Relations Enesis Group menjelaskan, Enesis Group  meyakini bahwa kunci dalam menurunkan kasus DBD adalah dengan mengubah perilaku masyarakat menjadi lebih peduli terhadap kesehatan dan kebersihan  lingkungan.

    “Kami terus berupaya secara berkelanjutan untuk memberikan  edukasi tentang PSN 3M Plus. Menutup, Menguras, Mendaur ulang serta menggunakan lotion anti nyamuk. Kami berharap bahwa edukasi ini bukan hanya sekadar upaya sementara, tetapi merupakan investasi jangka panjang sehingga kesadaran akan pencegahan DBD akan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dan dapat mengurangi  jumlah kasus DBD secara signifikan,” kata Ardiantara.

    Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dr. dr. I Nyoman Gede Anom, M. Kes mengatakan pihaknya akan mengusulkan program vaksinasi sebagai program nasional dan tidak berbayar. “Kaat ini kita tetep 3M plus nya memakai obat 
    nyamuk lotion sebelum tidur, itu yang pling penting plusnya,” ujarnya.

    Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, pada tahun 2024 tercatat 257.271 kasus DBD di Indonesia, dengan 1.461 kematian.

    Kasus tahun 2024 merupakan kasus tertinggi dibanding kasus 3 tahun terakhir. Dengan penyebaran kasus tertinggi di provinsi Jawa Barat dengan 61.423 kasus, Jawa Timur dengan 32.086 kasus, Jawa Tengah dengan 17.083 kasus, Bali dengan 15.617 kasus, dan Banten dengan 13.537 kasus.

     

  • Kasus DBD tinggi, Warga Kembangan diminta tingkatkan PSN

    Kasus DBD tinggi, Warga Kembangan diminta tingkatkan PSN

    Jakarta (ANTARA) – Warga Kembangan, Jakarta Barat diminta untuk meningkatkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) menyusul kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah itu mencapai 125 kasus selama periode Januari hingga Maret 2025.

    “Selain curah hujan, kesadaran masyarakat untuk melaksanakan PSN masih perlu ditingkatkan lagi. Pada kegiatan pengawasan itu, masih ditemukan jentik nyamuk di rumah warga (Kembangan),” ujar Kepala Puskesmas Kecamatan Kembangan, Rosvita Nur Aini di Jakarta, Jumat.

    Untuk menanggulangi penularan kasus DBD, kata Rosvita, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat melaksanakan berbagai upaya, seperti memaksimalkan peran kader jumantik dalam melaksanakan “Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik”, dan kegiatan pemberantasan sarang Nyamuk (PSN) yang rutin dilaksanakan 1-2 kali seminggu.

    “Upaya lainnya itu ‘Gerebek PSN’ (pengawasan) setiap hari Jumat dengan menggandeng lintas sektor, sosialisasi tentang bahaya DBD ke warga melalui media sosial, penyuluhan dan pembagian leaflet serta implementasi teknologi nyamuk ber-wolbachia,” ujar Rosvita.

    Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebutkan Cempaka Putih, Pasar Rebo, Mampang Prapatan, Kelapa Gading, dan Kembangan menjadi fokus perhatiannya karena tingkat risiko penularan DBD masih tinggi.

    Untuk penanggulangannya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah menyusun sejumlah strategi meliputi penguatan manajemen vektor yang efektif, aman, dan berkesinambungan.

    Kemudian, peningkatan akses dan mutu tatalaksana dengue melalui peningkatan kapasitas petugas penyediaan logistik dan sarana di fasilitas kesehatan, dan penguatan surveilens dengue yang komprehensif serta manajemen KLB yang responsif.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pemkot Jaktim terus gencarkan PSN untuk cegah DBD

    Pemkot Jaktim terus gencarkan PSN untuk cegah DBD

    Arsip foto – Wali Kota Administrasi Jakarta Timur M Anwar menempelkan stiker ajakan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di RT 04/RW 05 Jalan Swadaya Raya, Kelurahan Duren Sawit, Kecamatan Duren Sawit, Jumat (3/5/2024). (ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Timur)

    Pemkot Jaktim terus gencarkan PSN untuk cegah DBD
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 14 Maret 2025 – 10:57 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kota Jakarta Timur terus menggencarkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) untuk mencegah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) khususnya di wilayah rawan penyebaran penyakit tersebut.

    “Kalau kita melihat tren dibandingkan tahun 2024, harusnya sudah naik nih kasusnya, tapi tahun 2025 ini kasusnya masih rendah,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Timur Herwin Meifendy saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Meskipun kasusnya rendah, tapi pihaknya terus menggencarkan pemberantasan jentik.”Tetap satu ya itu PSN 3M Plus, tetap lakukan itu,” katanya. Adapun 3M Plus meliputi menguras, menutup dan mengubur plus gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik atau relawan pemantau jentik (jumantik) secara berkesinambungan.

    Herwin menyebutkan, wilayah Pasar Rebo masuk ke dalam 10 kecamatan di DKI Jakarta yang rawan kasus DBD. Hal itu karena banyaknya pepohonan di area terbuka seperti Tempat Pemakaman Umum (TPU).

    “Pasar Rebo ini bisa dibilang sudah banyak pepohonan, hutan, terutama di area-area terbuka, misalkan, di dekat TPU. Itu masih banyak faktor-faktor dari DBD itu,” katanya.

    Selain itu, Pemerintah Kota Jakarta Timur bersama kader jumantik di setiap kelurahan juga terus meningkatkan upaya tersebut untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk di setiap rumah. Hal itu mengacu pada pemberantasan sarang nyamuk secara mandiri di rumah masing-masing. Satu rumah memiliki satu jumantik mandiri untuk melindungi keluarganya dari gigitan nyamuk DBD.

    Selain PSN di rumah, pihaknya juga menggencarkan sosialisasi ke masyarakat pentingnya PSN di tujuh tatanan. Yaitu kantor/ tempat kerja, tempat umum, institusi pendidikan, rumah tangga, tempat ibadah, sarana olahraga dan sarana kesehatan.

    “Kemudian juga di perkantoran itu nanti kita sedang melakukan revisi. Mudah-mudahan ada revisi mengenai perda ya tentang sanksi kalau ditemukan jentik nyamuk seperti apa?,” katanya.

    Herwin memaparkan data kasus DBD di Jakarta Timur selama 2025 sudah mencapai angka 285 kasus. Rinciannya, 133 kasus ditemukan pada Januari, lalu Februari sebanyak 113 kasus dan Maret hingga Rabu (12/3) sebanyak 39 kasus. Percepatan angka kasus DBD di Jakarta Timur selama dua minggu terakhir ini berada di Kecamatan Ciracas, Pulogadung dan Cakung.

    “Kalau kita hitungnya dari kecepatan kasusnya ya, jadi kalau yang terbanyak misalnya Pasar Rebo, tapi dari dua sampai tiga minggu terakhir, kecepatan kasusnya yang paling banyak itu di Kecamatan Ciracas,” katanya.

    Sebaran kasusnya berada di Kecamatan Ciracas, Pulogadung, lalu Cakung. “Kalau kelurahannya, itu kecepatan kasusnya yang terbanyak itu di Kelurahan Bali Mester,” katanya. Herwin mengimbau seluruh lurah, camat dan masyarakat untuk selalu peduli terhadap upaya pemberantasan sarang nyamuk. Hal ini mengingat PSN bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tetapi semua masyarakat.

    Sumber : Antara

  • Dinkes DKI fokus atasi peningkatan kasus DBD di beberapa kecamatan

    Dinkes DKI fokus atasi peningkatan kasus DBD di beberapa kecamatan

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta akan fokus untuk menangani peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) di beberapa kecamatan di Jakarta.

    “Kecamatan yang selalu menduduki 10 besar jumlah kasus DBD dari tahun 2022 hingga 2025 adalah Cempaka Putih, Pasar Rebo, Mampang Prapatan, Kelapa Gading, dan Kembangan,” kata Kepala Dinkes DKI Jakarta, Ani Ruspitawati dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Berdasarkan data 10 tahun terakhir, puncak kasus DBD tahunan didominasi terjadi pada April seiring dengan peralihan musim, peningkatan suhu udara, dan curah hujan.

    Oleh karena itu, Dinkes DKI Jakarta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi peningkatan kasus DBD.

    Dinkes DKI Jakarta, kata Ani, telah menyusun strategi penanggulangan DBD yang komprehensif yang meliputi penguatan manajemen vektor yang efektif aman, dan berkesinambungan; peningkatan akses dan mutu tatalaksana dengue melalui peningkatan kapasitas petugas penyediaan logistik dan sarana di fasilitas kesehatan; dan penguatan surveilans dengue yang komprehensif serta manajemen KLB yang responsif.

    Strategi lainnya, yakni peningkatan pelibatan masyarakat yang berkesinambungan; penguatan komitmen pemerintah, kebijakan manajemen program, dan kemitraan; serta pengembangan kajian, intervensi, inovasi, dan riset.

    Dinkes DKI Jakarta, lanjut dia, telah melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serentak di 23 kelurahan terdampak banjir. Selain itu, juga dilakukan monitoring PSN di 82 wilayah lainnya.

    Ani juga menekankan pentingnya monitoring rutin, terutama di daerah yang rawan banjir.

    “Sebagian besar jentik ditemukan di luar rumah seperti di ban bekas, pot tanaman, barang dan lain-lain. Kami telah melakukan larvasidasi dan fogging,” kata Ani.

    Untuk meningkatkan imunitas anak-anak, Dinkes DKI Jakarta akan memulai program vaksinasi dengue pada Agustus 2025. Targetnya adalah 10.000 anak usia setara kelas 3 SD di wilayah Jakarta Timur. Program tersebut rencananya akan dimulai pada bulan Agustus 2025.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • DKI perluas penyebaran nyamuk Wolbachia ke Kembangan Selatan 

    DKI perluas penyebaran nyamuk Wolbachia ke Kembangan Selatan 

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal memperluas penyebaran nyamuk Aedes aegypti yang mengandung bakteri Wolbachia ke Kembangan Selatan atau kelurahan ketiga di Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.

    “(Implementasi) Wolbachia sekarang sudah di dua kelurahan. Akan diperluas ke kelurahan yang ketiga, yakni Kembangan Selatan. Sebelumnya di Kembangan Utara, Meruya Utara,” ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Jakarta, Kamis.

    Dia mengatakan, saat ini tahap implementasi pada persiapan orang tua asuh (OTA) nyamuk berWolbachia. Para OTA ini bertugas menjaga ember berisi telur nyamuk agar menetas sehingga populasi nyamuk nantinya seperti yang diharapkan.

    “Kami sebenarnya menyiapkan OTA langsung di empat kelurahan. Nanti perluasannya tergantung seberapa banyak (OTA yang bersedia) dan stok telur,” kata dia.

    Ani mengatakan, setelah Kembangan Selatan, kelurahan-kelurahan lainnya se-Kecamatan Kembangan juga akan disebar nyamuk berWolbachia.

    Berdasarkan pengalaman penyebaran di dua kelurahan, dia mengatakan, implementasi nyamuk Aedes aegypti mengandung bakteri Wolbachia untuk menanggulangi kasus demam berdarah dengue (DBD) berjalan baik.

    Dia mengakui terlambat dari perencanaan. Ini karena sempat terkendala kurangnya suplai telur nyamuk Aedes aegypti mengandung bakteri Wolbachia.

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi meluncurkan program penanggulangan DBD dengan nyamuk Aedes aegypti berWolbachia di Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat, pada Oktober 2024.

    Kecamatan Kembangan dipilih sebagai lokasi pertama pelepasan atau penyebaran nyamuk berWolbachia karena memiliki angka kasus DBD tertinggi pada 2023 dengan tingkat insiden (incidence rate) 54,1 per 100.000 penduduk.

    DKI menargetkan evaluasi bisa dilakukan setelah enam hingga delapan bulan setelah telur-telur yang sudah ditetaskan lalu dilepaskan di satu wilayah.

    Implementasi nyamuk Aedes aegypti berWolbachia di satu wilayah dikatakan berhasil apabila populasinya mencapai 60 persen dibandingkan populasi nyamuk lainnya.

    Adapun kasus DBD di Jakarta pada Januari hingga Maret 2025 ini sebanyak 1.416 kasus atau turun dibandingkan periode yang sama 2024, yakni 1.729 kasus.

    Ani berharap kasus DBD terus melandai hingga Mei mendatang atau tak setinggi tahun lalu. Adapun pada tahun 2025, angka kasus DBD khususnya hingga Maret dipengaruhi siklus lima tahunan.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • DKI catat 1.416 kasus DBD hingga Maret 2025 

    DKI catat 1.416 kasus DBD hingga Maret 2025 

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencatat jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) pada Januari hingga Maret 2025 ini sebanyak 1.416 kasus atau turun dibandingkan periode yang sama 2024, yakni 1.729 kasus.

    “Total kasusnya sekarang 1.416 kasus sejak Januari 2025 hingga 9 Maret 2025,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Balai Kota Jakarta, Rabu.

    Ani berharap kasus DBD terus melandai hingga Mei mendatang atau tak setinggi tahun lalu. Adapun pada tahun 2024, angka kasus DBD khususnya hingga Maret dipengaruhi siklus lima tahunan.

    “Kemarin naik tinggi karena 2024 siklus lima tahunan. Jadi, puncaknya sama-sama di April. Tapi kalau dulu tinggi, sekarang masih terkendali,” ujar dia.

    Sebagai upaya antisipasi peningkatan kasus, kata dia, Pemprov DKI tetap melakukan berbagai upaya, salah satunya pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

    Kegiatan itu dilakukan secara serentak oleh para juru pemantau jentik (jumantik) setiap Jumat di wilayah masing-masing karena PSN efektif menekan angka kasus DBD.

    Selain itu, sosialisasi 3M, yakni menutup, menguras, dan mengubur, juga digalakkan oleh para kader Jumantik kepada masyarakat.

    Ani pun mengingatkan agar PSN dilakukan tak hanya di permukiman, tetapi juga tempat kerja, tempat pengelolaan makanan, sarana kesehatan, institusi pendidikan, tempat umum dan sarana olahraga.

    “Itu justru yang kadang-kadang mungkin ada jentiknya. Penanggung jawab kantor, pemilik sekolah, pemilik pusat pembelanjaan, apartemen harus aware (waspada) terhadap (potensi adanya jentik nyamuk) di lingkungannya,” kata Ani.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025