Kasus: Demam berdarah dengue

  • Tidak ada kenaikan kasus DBD di Jakut di bulan Oktober

    Tidak ada kenaikan kasus DBD di Jakut di bulan Oktober

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara
    mengungkapkan tidak ada kenaikan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah tersebut sepanjang bulan Oktober 2024.

    Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara (Jakut) selalu melakukan upaya untuk menekan penyebaran penyakit tersebut.

    “Sejauh ini tidak ada tren kasus naik,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Utara dr Lysbeth Regina Pandjaitan di Jakarta, Kamis.

    Sudinkes Jakarta Utara memiliki sistem surveilans berbasis website yang memantau kasus DBD dari seluruh wilayah dan seluruh fasilitas kesehatan.

    “Kami sudah menyiapkan laboratorium, obat, fasilitas rawat inap dan rawat jalan yang semuanya siap untuk menangani penyakit DBD,” kata dia.

    Ia mengatakan dalam pengendalian nyamuk demam berdarah ada beberapa hal yang menjadi sasaran mulai dari mencegah perkembangbiakan nyamuk dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk.

    Yakni menutup tempat perkembangbiakan nyamuk, membersihkan barang-barang bekas, membuang sampah pada tempatnya, tidak menggantung pakaian dan lainnya.

    Selanjutnya ⁠mencegah perkembangan telur nyamuk menjadi dewasa dengan menguras tempat air, memberikan abate atau zat yang mampu membunuh telur nyamuk serta ⁠mengurangi populasi nyamuk dewasa dengan melakukan pengasapan (fogging).

    “‘Fogging’ harus disertai dengan PSN 3M Plus dan tidak dilakukan sembarangan karena nyamuk bisa kebal terhadap zat yang disemprotkan,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • PAFI Kabupaten Muna Edukasi Pemberantasan Penyakit DBD

    PAFI Kabupaten Muna Edukasi Pemberantasan Penyakit DBD

    JABAR EKSPRES – Penyakit demam berdarah dengue (DBD) termasuk salah satu penyakit dengan penyebaran tertinggi di Indonesia, termasuk di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti ini jika tidak ditangani dengan baik, dapat menimbulkan kematian bagi penderitanya.

    Melihat bahaya yang ditimbulkan oleh DBD terhadap kesehatan seseorang dan tingkat penyebaran yang relatif cepat, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kabupaten Muna berinisiatif untuk terlibat aktif dalam pemberantasan nyamuk DBD. Jajaran pengurus dan anggota PAFI Kabupaten Muna turun ke tengah-tengah masyarakat untuk memberantas penyakit berbahaya ini.

    PAFI Kabupaten Muna (pafikabmuna.org) menyadari bahwa sebagai organisasi yang menaungi tenaga ahli dibidang kefarmasian yang notabene merupakan bagian dari bidang kesehatan, maka sudah menjadi tanggung jawab segenap pengurus dan anggota untuk terlibat aktif membantu masyarakat.

    Agar usaha pemberantasan penyakit DBD berjalan efektif, PAFI Kabupaten Muna bekerjasama dengan instansi pemerintah, khususnya dinas kesehatan setempat, rumah sakit dan puskesmas, klinik kesehatan, apotek, dokter dan tenaga perawat, tokoh adat dan agama, aparat penegak hukum dan stakeholder lainnya. Keterlibatan banyak pihak sangat dibutuhkan mengingat wilayah penyebaran penyakit ini yang relatif luas.

    Upaya pemberantasan penyakit DBD ini dilakukan PAFI Kabupaten Muna dengan melakukan pemeriksaan fisik terhadap masyarakat yang diduga terinfeksi virus dengue. Setelah melihat ciri-ciri awal yang biasa terdapat pada penderita DBD, maka langkah selanjutnya adalah dengan melakukan pemeriksaan fisik lebih dalam dan juga disertai dengan pemeriksaan darah di laboratorium.

    Terhadap warga yang kemudian positif menderita DBD, maka PAFI Kabupaten Muna meminta penderita untuk menjalani istirahat total yang disertai dengan banyak mengkonsumsi cairan. Hal ini karena demam dengan suhu tinggi beresiko menimbulkan dehidrasi atau kekurangan cairan. Sehingga mengkonsumsi cairan dalam jumlah banyak dapat mencegah dehidrasi. Adapun cairan ini dapat diberikan secara oral maupun melalui cairan intravena jika dibutuhkan.

    Selain itu, untuk meredakan demam dengan suhu tinggi, maka pasien juga dapat diberikan kompres dan juga pemberian obat penurun panas dan obat antimual. PAFI Kabupaten Muna meminta penderita juga melakukan konsultasi dengan dokter setempat agar pengobatan yang dilakukan berjalan maksimal.

  • Jurus Pemprov Jabar Tekan Jumlah Kejadian Demam Berdarah 2025

    Jurus Pemprov Jabar Tekan Jumlah Kejadian Demam Berdarah 2025

    Dilansir Kanal Health, Liputan6, Kota Bandung kini tengah menghadapi ancaman serius. Berdasarkan data terbaru Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), hingga minggu ke-33 tahun 2024, jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Kembang ini telah mencapai angka 46.594, dengan 281 kematian.

    Angka ini menjadikan Bandung sebagai daerah dengan jumlah kasus DBD tertinggi di Indonesia. DBD bukanlah penyakit yang bisa dianggap remeh. Penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti ini dapat menyerang siapa saja tanpa pandang bulu, baik anak-anak maupun orang dewasa.

    Bahkan, demam berdarah dengue menjadi salah satu penyebab utama kematian pada anak-anak di Indonesia. Dengan jumlah kasus yang terus meningkat, upaya pencegahan harus dilakukan secara menyeluruh dan kolaboratif.

    Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht, dalam acara Langkah Bersama Cegah DBD yang berlangsung di Bandung menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk lebih proaktif dalam memerangi DBD.

    “DBD adalah ancaman serius yang bisa menyerang siapa saja, kapan saja. Kami menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk bersatu dalam melawan penyakit ini,” ujar Andreas.

    Kampanye Langkah Bersama Cegah DBD yang diselenggarakan di Mall Paskal, Bandung, pada 6-8 September lalu itu merupakan bagian dari kemitraan antara PT Takeda Innovative Medicines dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

    Kampanye ini mengusung gerakan #Ayo3MPlusVaksinDBD, yang mengajak masyarakat untuk aktif melakukan 3M (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk) serta mempertimbangkan vaksinasi sebagai langkah perlindungan tambahan.

    “Kami percaya, melalui sinergi yang kuat antara pemerintah, pihak swasta, tenaga kesehatan, sekolah, dan masyarakat, kita bisa menciptakan Bandung yang bebas dari DBD. Penting untuk terus menjaga kebersihan lingkungan serta mendukung inovasi seperti vaksinasi,” tambahnya.

     

  • Bebas Siti Beri Perhatian Khusus terhadap Kasus DBD Polman

    Bebas Siti Beri Perhatian Khusus terhadap Kasus DBD Polman

    FAJAR.CO.ID, POLMAN – Di Polman, Kabupaten yang akrab disebut Bumi Tipalayo ini, ada kekhawatiran yang kembali mencuat—sebuah ancaman musiman yang mengintai, khususnya di musim hujan: Demam Berdarah Dengue (DBD).

    Siti Rahmawati, calon wakil bupati Polman nomor urut 2, menyambut perhatian penuh terhadap meningkatnya kasus ini. Bagi Siti, DBD bukan sekadar statistik kesehatan. Penyakit ini, yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti, telah menorehkan luka mendalam di antara masyarakat yang tiap tahun terancam oleh wabah yang terus berulang.

    “Virus dengue masuk ke tubuh manusia saat nyamuk Aedes aegypti menggigit mereka,” ungkap Siti dalam pernyataannya pada Selasa, 29 Oktober 2024.

    Dengan sapaan akrabnya, ia berbicara lantang untuk meningkatkan kesadaran publik dan menyoroti urgensi penanganan. Di Kecamatan Tutar, ratusan warga telah terjangkit. Puncaknya, pemerintah mengumumkan status kejadian luar biasa di wilayah penghasil kakao ini.

    “Masalah DBD di Polman sudah menjadi prioritas kami, sudah masuk dalam program kami untuk meningkatkan akses layanan kesehatan dan menekan penyebaran DBD,” lanjut Siti, politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

    Menurutnya, angka kasus yang terus naik ini adalah peringatan keras bagi semua pemangku kepentingan. Dengan tekad kuat, Siti mengimbau agar semua pihak bersatu mengambil tindakan nyata dalam memerangi DBD.

    Siti menjelaskan beberapa langkah sederhana namun penting, yang bisa diambil oleh masyarakat untuk menjaga keluarga dari serangan DBD.

  • Cegah DBD, Polres Gresik Gelar Fogging Serentak

    Cegah DBD, Polres Gresik Gelar Fogging Serentak

    Gresik (beritajatim.com) – Guna mencegah penyebaran kasus demam berdarah dengue (DBD), Polisi Gresik menggelar fogging di sejumlah Polsek jajaran dan Polres. Secara serentak aparat penegak hukum tersebut melakukan penyemprotan untuk memutus mata rantai penyebaran nyamuk aedes aegypti.

    Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom menuturkan, fogging ini dilakukan sebagai langkah preventif untuk mencegah penyebaran DBD. Mengingat mulai meningkatnya curah hujan di wilayah Gresik yang berpotensi meningkatkan populasi nyamuk.

    “Kegiatan fogging ini untuk memerangi DBD. Kami berkomitmen untuk menjaga kesehatan masyarakat dan mencegah terjadinya lonjakan kasus DBD di Gresik,” tuturnya, Selasa (25/6/2024).

    Perwira menengah Polri ini menambahkan, selain mengerahkan personel yang bertugas, pihaknya juga menggandeng tim Dokkes Polres Gresik dan Tim Biddokkes Polda Jatim.

    “Fogging dilakukan secara menyeluruh dan merata, dengan memperhatikan keamanan dan kesehatan masyarakat di sekitar lokasi yang dilakukan penyemprotan,” imbuhnya.

    Selain fogging, Polres Gresik juga terus mengimbau kepada personil Polri maupun masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara mandiri. Minimal di lingkungan tempat tinggal masing-masing.

    Hal ini dilakukan dengan menerapkan 3M plus. Yaitu menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, mendaur ulang barang bekas, membersihkan lingkungan dari sampah. Serta memelihara ikan pemakan nyamuk

    “Dengan adanya kegiatan fogging ini diharapkan kasus DBD di Gresik dapat ditekan dan angka kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan,” tandasnya. [dny/but]

  • Antisipasi DBD, Forkopimda Mojokerto Gelar Fogging Serentak

    Antisipasi DBD, Forkopimda Mojokerto Gelar Fogging Serentak

    Mojokerto (beritajatim.com) – Polres Mojokerto bersama Pemkab Mojokerto dan Kodim 0815/Mojokerto mulai mengantisipasi potensi munculnya sejumlah penyakit pasca banjir yang terjadi beberapa waktu lalu. Salah satunya yakni Demam Berdarah Dengue (DBD).

    Upaya tersebut dilakukan dengan melakukan fogging serentak di seluruh kecamatan di Kabupaten Mojokerto, pada Selasa (23/4/2024). Seperti yang diketahui bersama, DBD merupakan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang hidup di daerah tropis dan subtropis.

    Untuk demam berdarah ringan biasanya akan menyebabkan demam tinggi dan gejala seperti flu dan untuk demam berdarah parah bisa menyebabkan pendarahan serius serta penurunan tekanan darah secara tiba-tiba hingga menyebabkan kematian.

    Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto mengatakan, fogging menggunakan obat yang sudah dianjurkan dan dinilai efektif untuk membunuh nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi faktor utama penyakit DBD.

    “Kegiatan fogging difokuskan pada area pemukiman warga yang berpotensi menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti,” ungkapnya.

    Kapolres mengingatkan kepada masyarakat, jika fogging hanyalah salah satu langkah pencegahan untuk membunuh nyamuk dewasa. sedangkan untuk telur, larva dan jentik hanya efektif dengan tindakan 3M yakni Menguras, Menutup dan Mendaur ulang. Sehingga warga diimbau lebih aktif menjaga kebersihan lingkungan.

    “Sebaiknya masyarakat juga berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan pola 3M yaitu Menguras, Menutup dan Mendaur ulang. Cuaca yang tiba-tiba hujan dan panas terik, tidak menutup kemungkinan juga menjadi faktor rentannya penularan penyakit DBD sehingga kami juga menghimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan,” himbaunya.

    Selain menjaga kesejatan, lanjut Kapolres, masyarakat juga dihimbau untuk mencukupi kebutuhan gizi yang baik. Bila perlu, tegas Ihram, juga mengkonsumsi vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit. [tin/beq]

  • 16 Ribu Kasus 2 Bulan, Kenali Gejala DBD Pada Anak

    16 Ribu Kasus 2 Bulan, Kenali Gejala DBD Pada Anak

    Yogyakarta (beritajatim.com)– Dengue Haemoragic Fever (DHF) atau yang biasa dikenal dengan istilah Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang paling banyak menyerang anak-anak. Merujuk data Kementerian Kesehatan, terdapat hampir 16 ribu kasus demam berdarah di Indonesia dalam dua bulan terakhir di 2022 dan diikuti lonjakan yang tinggi di periode yang sama pada tahun 2023. Kasus akan meningkat ketika musim hujan tiba.

    Dokter Spesialis Anak Konsultan RSUP Dr. Sardjito, Diagnostic Team Leader World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta, sekaligus pengajar di FK-KMK UGM, dr. Eggi Arguni, M.Sc., Ph.D., Sp.A(K)., menyebutkan bahwa populasi Aedes aegypti, yang merupakan vektor (hewan perantara) infeksi dengue, akan meningkat ketika musim hujan.

    Pada musim hujan, telur akan terkena sehingga membuatnya menetas. Pada musim hujan juga akan banyak breeding site (tempat perkembangbiakan) akibat air yang tertampung di gelas-gelas plastik, kaleng-kaleng bekas, ban-ban bekas, talang air yang tidak lancar, dan tempat-tempat lain. Adanya kemungkinan peningkatan transmisi virus ke manusia perlu diwaspadai oleh masyarakat di musim ini.

    “Terdapat empat stereotip virus dengue, yaitu DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4. Secara teori, apabila pada infeksi kedua (infeksi sekunder) kita terinfeksi jenis serotipe virus dengue yang berbeda dari yang pertama, maka ada kemungkinan manifestasi klinisnya akan lebih berat, seperti mengalami kebocoran plasma, hingga shock, bahkan sampai meninggal,” jelasnya dalam siaran pers.

    Laporan terkait DBD per 1 Maret 2024 memperlihatkan kasus di 213 Kabupaten/Kota di Indonesia dengan 124 kematian berdasarkan Kementerian Kesehatan. Eggi mengatakan bahwa jumlah orang yang terinfeksi dapat lebih besar dari pelaporan yang tercatat. Hal ini disebabkan karena banyak orang yang asymptomatic atau mereka yang sudah terkena virus tetapi tidak menunjukkan gejala apapun. Biasanya, mereka hanya mengalami demam yang ringan dan memilih untuk meminum obat penurun panas saja tanpa ada pikiran bahwa dirinya terkena virus demam berdarah.

    Orang tua harus menjadi garda terdepan untuk melakukan upaya preventif supaya anak yang terkena virus demam berdarah segera dapat tertangani dan tidak menjadi berat. Mengenali gejala yang timbul pada anak menjadi salah satu bentuk upaya yang dapat dilakukan. “Pada anak yang symptomatic atau menunjukkan gejala, kita harus mencurigai virus dengue terutama ketika terdapat demam tinggi yang mendadak dan sifatnya kontinu atau terus-menerus. Ketika mereka diberikan obat penurun panas, biasanya panas tidak akan turun di bawah 38 derajat celcius. Gejala lainnya yaitu disertai tanda-tanda mual, muntah, badan yang lemas, bintik-bintik perdarahan di kulit, serta anak yang tidak terlihat ceria,” ucap Eggi.

    Menurut Eggi, orang dewasa juga harus sadar perbedaan respons dari gejala yang timbul pada dirinya dan anak-anak. Ketika orang dewasa dapat mengeluhkan nyeri sendi dan otot, anak-anak tidak karena mereka belum memiliki kemampuan untuk dapat mengkomunikasikan sakit yang dirasakan. Sifat seperti lebih rewel, tidak nafsu makan dan minum, dan muntah dapat menjadi pertanda bahwa mereka sedang tidak baik-baik saja sehingga harus segera dibawa ke puskesmas terdekat. “Pada spektrum infeksi dengue yang lebih berat, disaat jumlah trombositnya sudah rendah, anak dapat mengalami mimisan atau gusi yang berdarah ketika sikat gigi,” tambahnya.

    Eggi menyebutkan pula bahwa secara umum, infeksi dengue terbagi menjadi 3 fase, yaitu fase demam, fase kritis, dan fase penyembuhan. Pada akhir fase demam, atau saat memasuki fase kritis, ada beberapa tanda peringatan (warning sign) yang harus diwaspadai, yaitu misal ada nyeri perut, mual dan muntah-muntah, anak lemas, atau tanda perdarahan. Bila ada tanda bahaya ini, anak harus segera dibawa ke dokter.

    “Pasien dengue yang dinyatakan oleh petugas kesehatan memiliki kondisi yang masih baik tidak perlu rawat inap, namun dengan syarat untuk tetap membawa anaknya ke rumah sakit atau puskesmas setiap hari (selama fase kritis) untuk menjalani pemeriksaan oleh dokter dan dilakukan pemeriksaan darah. Nanti setiap hari akan dilakukan pemantauan kadar hematokrit dan trombosit, hingga fase kritis terlewati” paparnya.

    Bagi orang tua yang melakukan pengobatan di rumah, terdapat edukasi yang penting untuk diketahui menurut Eggi. Pertama, memberikan obat penurun panas yang paling aman yaitu paracetamol. Hindari obat-obatan golongan lain seperti nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID) karena dapat mempengaruhi fungsi trombosit sehingga akan meningkatkan kecenderungan pendarahan yang hebat. Kedua, pastikan anak mendapatkan asupan air yang cukup. Ketiga, menjaga anak untuk istirahat dan tidak keluar terlebih dahulu. Terakhir, waspada terhadap warning sign pada anak seperti nyeri perut, muntah dan bintik-bintik perdarahan di kulit.

    Pentingnya kehadiran orang tua dalam menjaga anak dari infeksi virus dengue di musim hujan tidak bisa diabaikan. Selain upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan luar dan di dalam rumah dan membersihkan lingkungan untuk menghilangkan sarang nyamuk Aedes aegypti, orang tua juga dapat melakukan upaya pencegahan gigitan nyamuk. Misalnya dengan memakaikan pakaian tertutup yang berwarna terang atau menggunakan repelen.Ketika anak terkena infeksi dengue segera kenali gejala dan segera berobat ke pelayanan kesehatan terdekat sehingga dapat ditangani secara medis. [aje]

  • Bupati Mojokerto Minta OPD Siada pada Segala Kemungkinan

    Bupati Mojokerto Minta OPD Siada pada Segala Kemungkinan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul fitri 1445 H dan persiapan Arus Mudik 2025, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menggelar rapat koordinasi (rakor) pengamanan Lebaran 2024. Rakor tersebut dihadiri oleh seluruh Kepala Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) dan Camat se-Kabupaten Mojokerto.

    Rakor diselenggarakan di Smartroom Satya Bina Karya (SBK), Kamis (4/4/2024). Turut hadir Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto, Teguh Gunarko beserta jajaran Asistennya. Terdapat poin-poin penting sebagai penunjang persiapan Pemkab Mojokerto dalam menyambut Lebaran Idul Fitri, mengingat banyaknya aspek yang akan dipengaruhi oleh arus mudik dan libur panjang HBKN.

    “Kita semua tetap harus siaga pada segala kemungkinan, ini tadi sudah diadakan koordinasi, baik pada kondisi jalan rayanya, ketertiban dan keamanan masyarakat, kemudian terkait kebencanaan dan juga terkait dengan ketersediaan dan proses pengendalian bahan komoditi menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H,” ungkapnya, Kamis (4/4/2024).

    Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini meminta, agar masa libur panjang dan arus mudik 2025 di Kabupaten Mojokerto bisa aman terkendali. Para Organisasi Pesangkat Daerah (OPD) khususnya di bidang kegawatdaruratan perlu untuk tetap menjaga komunikasi secara aktual dengan menggunakan perangkat ‘Handytalkie (HT) Android’ yang telah dibagikan.

    “Beberapa waktu lalu telah dibagikan HT Android oleh Dinas Kominfo, saya harap di momen yang penting ini bisa digunakan dengan baik sebagai sarana informasi untuk mengantisipasi hal-hal kedaruratan, saya harap untuk Dinas yang sudah mendapatkan HT agar diaktifkan, karena di HT itu bisa dicek, dinas apa saja yang aktif dan tidak,” bebernya.

    Selain itu, terdapat juga poin-poin penting hasil dari rakor di SBK Pemkab Mojokerto tersebut. Seperti Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Perhubungan yang telah menyiapkan rekayasa lalu-lintas dan jalur alternatif di daerah kawasan wisata untuk mencegah kemacetan parah dan kemungkinan adanya kecelakaan lalu lintas.

    Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (Dinas PUPR) Kabupaten Mojokerto telah menyelesaikan pembangunan tanggul darurat di Kedunggempol dan Wringinrejo. Selain itu, juga akan melakukan pembersihan dan pemberhentian proyek pembangunan sementara untuk mengurangi kepadatan lalu lintas.

    Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Mojokerto, pihaknya akan kebutuhan komoditi menjelang Idul Fitri. Dinas Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Mojokerto meminta Bulog untuk mengadakan Operasi Pasar dan Pasar Murah untuk mengendalikan laju inflasi harga komoditas.

    Lalu Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) juga memastikan bahwa destinasi wisata utama di Kabupaten Mojokerto akan buka dan diprediksi akan ramai pengunjung pada H+1 Idul Fitri. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto juga menyatakan kesiapan pada seluruh rumah sakit dan puskesmas yang berada di naungan Dinkes Kabupaten Mojokerto.

    Termasuk kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dinyatakan meningkat oleh Dinkes di Kabupaten Mojokerto. Bupati Ikfina juga berpesan kepada masyarakat Kabupaten Mojokerto agar senantiasa menjaga keamanan diri dan keluarga, bagi para pemudik agar berhati-hati di jalan dan memastikan rumah dalam keadaan aman sebelum berangkat mudik atau liburan.

    “Kita sampaikan juga kepada masyarakat agar berhati-hati saat mudik maupun berlibur, pastikan keamanan rumah sebelum berangkat, apabila ada barang berharga dirumah yang ditinggal selama mudik, bisa dititipkan di Polsek terdekat, tentunya dengan prosedur sesuai dengan aturan kepolisian,” pungkasnya. [tin/but]

     

  • Lebaran, Cak Ji Pastikan RS dan Puskesmas Surabaya Siaga

    Lebaran, Cak Ji Pastikan RS dan Puskesmas Surabaya Siaga

    Surabaya (beritajatim.com) – Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji atau Cak Ji memastikan layanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) maupun puskesmas siaga jelang libur Lebaran Idulfitri 1445 Hijriah. Saat meninjau layanan kesehatan di RSUD Soewandhie, dia menegaskan layanan kesehatan akan menjadi perhatian utama jelang libur Lebaran.

    “Layanan kegawatdaruratan RSUD di bawah Pemerintah Kota Surabaya maupun puskesmas rawat inap akan disiagakan untuk melayani masyarakat,” kata Armuji, Kamis (4/4/2024).

    Armuji mengatakan, di IGD Soewandhie terjadi peningkatan pasien sehingga petugas medis cukup kewalahan. Bahkan, ada sejumlah pasien yang terinfeksi Demam Berdarah (DBD).

    “Saya berharap warga Surabaya sehat semua untuk menyambut datangnya Hari Raya Idulfitri. Terima kasih juga pada segenap dokter, perawat, maupun tenaga medis yang bertugas di lapangan selama Ramadhan,” ungkap Cak Ji, sapaan akrab Armuji.

    Sejak bulan November, sebanyak 63 puskesmas di Kota Surabaya melayani pasien 24 jam. Kebijakan itu berlaku baik untuk puskesmas dengan rawat inap maupun rawat jalan.

    “23 puskesmas melayani rawat inap 24 jam, dan 40 puskesmas lainnya melayani rawat jalan 24 jam,” ujar mantan Ketua DPRD Surabaya ini.

    Berikut daftar puskesmas yang melayani rawat inap 24 jam:

    * Puskesmas Balongsari

    * Banyu Urip

    * Bulak Banteng

    * Dukuh Kupang

    * Dupak

    * Gunung Anyar

    * Jagir

    * Kebonsari

    * Kedurus

    * Keputih

    * Krembangan Selatan

    * Manukan Kulon

    * Medokan Ayu

    * Mulyorejo

    * Pakis

    * Sememi

    * Sidotopo Wetan

    * Simomulyo

    * Siwalankerto

    * Tanah Kali Kedinding

    * Tanjungsari

    * Tenggilis

    * Wiyung

    Berikut daftar puskesmas yang melayani rawat jalan 24 jam:

    * Puskesmas Asemrowo

    * Balas Klumprik

    * Bangkingan

    * Benowo

    * Dr. Soetomo

    * Gading

    * Gayungan

    * Gundih

    * Jemursari

    * Jeruk

    * Kalijudan

    * Kalirungkut

    * Kedungdoro

    * Kenjeran

    * Ketabang

    * Klampis Ngasem

    * Lidah Kulon

    * Lontar

    * Made

    * Menur

    * Mojo

    * Morokrembangan

    * Ngagelrejo

    * Pacar Keling

    * Pegirian

    * Peneleh

    * Perak Timur

    * Pucang Sewu

    * Putat Jaya

    * Rangkah

    * Sawah Pulo

    * Sawahan

    * Sidosermo

    * Sidotopo

    * Simolawang

    * Tambak Wedi

    * Tambakrejo

    * Tembok Dukuh

    * Wonokromo

    * Wonokusumo

    Armuji mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan selama libur lebaran. Jika mengalami sakit, masyarakat dapat segera mengunjungi puskesmas atau RSUD terdekat.

    “Semoga masyarakat Surabaya selalu sehat dan dapat menikmati libur lebaran dengan penuh kebahagiaan,” pungkas politisi kawakan ini. [asg/beq]

  • Satu Siswa SD di Ngawi Meninggal Karena DBD 

    Satu Siswa SD di Ngawi Meninggal Karena DBD 

    Ngawi (beritajatim.com) – SDN 01 Margomulyo, Kecamatan Ngawi, Jawa Timur, melakukan fogging massal untuk memutus mata rantai penyebaran virus dengue setelah tiga siswanya terjangkit demam berdarah dengue (DBD). Satu dari tiga siswa tersebut meninggal dunia pada hari Senin (25/3/2024).

    “Kami takut merambat, walaupun terjangkit atau tergigitnya dari mana, kita perlu antisipasi. Kami sudah melakukan fogging pada Rabu (27/3/2024) ,” kata Arum Sulistiaty, salah satu guru SDN 01 Margomulyo, Senin (1/4/2024).

    Fogging dilakukan untuk membunuh nyamuk dewasa dan mencegah penyebaran virus dengue di lingkungan sekolah. Pihak sekolah mengambil inisiatif ini setelah mendapat kabar salah satu siswa kelas 3 meninggal dunia akibat DBD dan dua siswa lainnya juga positif DBD. “Senin (25/3/2024) lalu ada murid kami yang juga terjangkit,” terang Arum.

    Selain fogging, pihak sekolah juga rutin melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah, terutama area yang banyak tanaman dengan bunga karena media tanaman tersebut dapat menjadi tempat nyamuk berkembang biak.

    Lurah Ketanggi, Reza Al Hafid, mengatakan bahwa siswa yang meninggal dunia tersebut berasal dari wilayahnya. “Saat ini, terdapat tiga warga kami yang terjangkit DBD. Fogging juga telah dilakukan di tiga RT, yaitu RT 15, 16, dan 17, sebagai langkah antisipasi,” kata Reza.

    Anang Ristanto, pengelola program penyakit menular vektor Dinkes Ngawi, membenarkan kasus DBD yang menimpa siswa SDN 01 Margomulyo. Korban yang berusia delapan tahun meninggal dunia karena terlambat dibawa ke fasilitas kesehatan. Kondisinya sudah kritis saat dirujuk.

    Anang menghimbau masyarakat untuk terus waspada terhadap DBD dan mengetahui gejala-gejalanya. Sejak awal tahun hingga Maret 2024, terdapat 212 kasus DBD di Ngawi dengan satu korban meninggal dunia. Kasus DBD saat ini relatif menurun dibandingkan dua bulan sebelumnya.

    Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono telah mengeluarkan surat instruksi pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang salah satunya mewajibkan kerja bakti membersihkan lingkungan setiap hari Jumat. “Masyarakat harus memantau tempat nyamuk bertelur dan membersihkannya,” pungkas Anang.[kun]