Kasus: Demam berdarah dengue

  • 10 Cara untuk Mencegah Demam Berdarah

    10 Cara untuk Mencegah Demam Berdarah

    Jakarta, Beritasatu.com – Memasuki musim hujan, Jakarta dan sejumlah daerah lainnya menghadapi risiko peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD). Namun, bagaimana cara mencegah demam berdarah?

    Genangan air akibat hujan sering kali menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti, penyebab utama penyakit ini.

    Untuk mencegah penyebaran DBD, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan kebersihan lingkungan. Berikut ini 10 cara untuk mencegah penyakit demam berdarah.

    1. Jangan biarkan air menggenang
    Nyamuk penyebab demam berdarah berkembang biak di genangan air bersih. Pastikan tidak ada air yang menggenang di sekitar rumah atau lingkungan untuk mencegah penyebaran nyamuk.

    2. Gunakan pembunuh nyamuk
    Penggunaan pembunuh nyamuk adalah cara yang efektif untuk membunuh nyamuk yang membawa virus dengue, malaria, dan chikungunya, sehingga melindungi keluarga dari gigitan nyamuk.

    3. Pasang kipas atau AC
    Udara sejuk dari kipas angin atau AC dapat mengganggu kemampuan terbang nyamuk, sehingga mengurangi risiko gigitan nyamuk.

    4. Lakukan fogging secara berkala
    Jika kasus DBD meningkat di lingkungan sekitar, ikuti kegiatan fogging atau pengasapan untuk mengurangi jumlah nyamuk penyebar penyakit.

    5. Tanam tanaman pengusir nyamuk
    Tanaman, seperti lavender, marigold, catnip, rosemary, dan basil dapat mengusir nyamuk. Menanamnya tidak hanya membuat taman Anda indah, tetapi juga membantu mencegah DBD.

    6. Bersihkan dan tutup tempat sampah
    Tutup tempat sampah dan buang sampah secara teratur untuk mencegah tempat berkembang biaknya nyamuk. Sampah yang dibiarkan terbuka dapat menarik nyamuk.

    7. Ikuti program 3M plus
    Program 3M plus yang dianjurkan pemerintah (menguras, menutup, dan mendaur ulang plus menjaga kebersihan dan menggunakan repellent) dapat mencegah perkembangbiakan nyamuk.

    8. Rawat sudut-sudut gelap
    Nyamuk sering bersembunyi di tempat-tempat gelap, seperti di balik gorden, kolong tempat tidur, dan lemari. Pastikan untuk memeriksa dan membersihkan area ini secara rutin.

    9. Tingkatkan kekebalan tubuh
    Makan makanan sehat dan berolahraga secara rutin dapat meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga membantu mencegah infeksi penyakit seperti demam berdarah.

    10. Gunakan kelambu atau jaring nyamuk
    Gunakan kelambu saat tidur atau pasang jaring nyamuk di ventilasi rumah, terutama saat tidur siang, karena nyamuk Aedes aktif di pagi dan sore hari.

    Dengan mengikuti langkah-langkah pencegahan ini, risiko penularan demam berdarah, terutama selama musim hujan, dapat diminimalkan, terutama di daerah rawan seperti Jakarta dan sekitarnya.

  • Apa Pantangan bagi Pasien Demam Berdarah?

    Apa Pantangan bagi Pasien Demam Berdarah?

    Jakarta, Beritasatu.com – Demam berdarah dengue (DBD) sering muncul saat musim hujan. Pasien demam berdarah perlu memperhatikan beberapa pantangan untuk mempercepat pemulihan dan menghindari komplikasi.

    Pantangan-pantangan ini penting untuk diperhatikan agar tidak memperparah kondisi dan mempercepat kesembuhan.

    Apa saja pantangan untuk pasien demam berdarah? Simak penjelasannya berikut ini, dikutip dari Vinmec Healthcare System, Kamis (5/12/2024).

    1. Menghindari obat tertentu
    Jangan mengonsumsi obat, seperti aspirin atau ibuprofen tanpa rekomendasi medis. Obat-obatan ini dapat meningkatkan risiko pendarahan pada pasien demam berdarah.

    2. Pengobatan mandiri
    Hindari mengonsumsi obat tanpa berkonsultasi dengan tenaga medis. Obat-obatan tertentu dapat menutupi gejala atau bahkan memperburuk kondisi.

    3. Hindari makanan berwarna
    Makanan berwarna hitam, cokelat, atau merah dapat menyulitkan dokter dalam mendiagnosis pendarahan gastrointestinal, karena warnanya mirip dengan darah pada tinja atau muntahan.

    4. Kurangi mengonsumsi telur
    Telur dapat meningkatkan suhu tubuh, yang berpotensi memperpanjang demam dan memperlambat pemulihan.

    5. Batasi makanan berlemak
    Makanan berlemak dapat menyebabkan kembung dan gangguan pencernaan, yang menghambat proses pemulihan.

    6. Hindari makanan manis
    Konsumsi gula yang tinggi dapat memperlambat respons imun tubuh, yang berdampak pada perpanjangan penyakit.

    7. Hindari makanan pedas
    Rempah-rempah dalam makanan pedas dapat memperburuk kondisi dan menyebabkan ketidaknyamanan lebih lanjut akibat turunnya sistem kekebalan tubuh.

    8. Batasi minuman tertentu
    Hindari minuman berkafein, seperti teh kental, kopi, dan alkohol. Minuman ini dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, yang dapat menyebabkan kelelahan dan memperburuk gejala.

    9. Istirahat yang cukup
    Pasien DBD harus menghindari aktivitas berat dan memastikan tubuh mendapatkan cukup istirahat untuk mendukung pemulihan.

    Dengan mengikuti pantangan-pantangan ini, penderita demam berdarah dapat membantu meringankan gejala, menghindari komplikasi, dan mempercepat proses pemulihan. Sangat penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis guna mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi pasien.

  • Kota Bandung Tertinggi Kasus DBD di Jawa Barat

    Kota Bandung Tertinggi Kasus DBD di Jawa Barat

    JABAR EKSPRES – Kota Bandung duduki peringkat pertama terkait kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jawa Barat. Hingga 1 Desember 2024, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar mencatat telah terjadi 7.268 kasus diidap masyarakat Kota Kembang dengan 29 orang meninggal.

    Melansir data Dinkes Kota Bandung, trend kenaikan kasus DBD naik tiga kali lipat dari tahun 2023. Adapun rinciannya yakni 1.865 kasus DBD terjadi di tahun sebelumnya dengan delapan orang meninggal dunia.

    Menanggapi hal ini, Kepala Dinkes Kota Bandung, Anhar Hadian menyebut, pihaknya tengah melakukan langkah pengantisipasian lewat penerapan teknologi Nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia.

    Dirinya optimis, penerapan teknologi ini akan berjalan sukses menekan angka kasus DBD di Kota Bandung.

    BACA JUGARahasia Baterai iPhone Tetap Awet, Begini Cara Merawatnya!

    “Kami optimis kegiatan ini bisa berhasil di Kiaracondong sebagaimana yang sudah berjalan di Ujungberung. Respon dari tokoh masyarakat dan aparat kewilayahan sangat positif,” kata Anhar kepada Jabar Ekspres, Senin (2/12)

    Adapun terkait melambungnya angka kasus DBD di Kota Kembang, diakui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, Ira Dewi Jani berkenaan dengan iklim kemarau panjang yang terjadi di wilayah Indonesia.

    Sehingga, hal ini menyebabkan telur nyamuk Aedes Aegypti berproduksi secara baik. Proses tersebut kemudian menjadi penghasil virus dengue yang diidap oleh masyarakat.

    “Ketika memasuki musim hujan membuat permukaan air naik, jadi telur yang menempel di dinding itu sekarang teredam air. Telur tersebut menetas jadi nyamuk aedes aegypti dewasa yang menjadi penular virus dengue,” katanya.

    BACA JUGA:Realisasi Setoran Tahura Djuanda Capai Rp7,3 Miliar

    Maka dari itu, dirinya berharap, seluruh elemen masyarakat bisa meningkatkan level kewaspadaan terkait persebaraan kasus DBD di Kota Bandung.

    Menurutnya, langkah mudah yang bisa dilakukan oleh masyarakat yakni memberantas sarang-sarang nyamuk menggunakan bubuk abate yang sudah tersedia di puskesmas terdekat, dan tidak dipungut biaya alias gratis.

    “Kami juga mendorong gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik (jumantik). Masyarakat diharuskan memeriksa ada tidaknya jentik nyamuk di rumah dan lingkungan sekitar. Jika diperlukan, bubuk abate dapat digunakan dan tersedia gratis di puskesmas terdekat,” pungkasnya. (Dam)

  • 52 rumah di Palmerah disidak untuk deteksi jentik nyamuk

    52 rumah di Palmerah disidak untuk deteksi jentik nyamuk

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 52 rumah di Kelurahan Palmerah, Jakarta Barat, diinspeksi mendadak untuk mendeteksi keberadaan jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti yang merupakan penyebab demam berdarah dengue (DBD).

    Sidak yang berlangsung pada Jumat tersebut dilakukan oleh kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) serta perangkat pemerintahan setempat.

    “Ada 52 rumah warga yang disidak. Hasilnya, tiga rumah di antaranya positif, ditemukan jentik nyamuk demam berdarah,” ungkap Lurah Palmerah, Zaenal Ngaripin saat dikonfirmasi di Jakarta.

    Ketika menemukan rumah yang di bak mandinya terdapat jentik nyamuk Aedes aegypti, kata Zaenal, petugas langsung mengingatkan pemilik atau penghuni rumah yang ditemukan jentik nyamuk tersebut agar lebih aktif lagi menguras tempat-tempat penampungan air.

    “Baik di dalam rumah atau lingkungan sekitar juga,” kata Zaenal.

    Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga mengimbau seluruh warga untuk terus mewaspadai demam berdarah mengingat saat ini sudah masuk musim hujan.

    “Kami juga menyosialisasikan pencegahan DBD dengan nyamuk ber-Wolbachia serta mengimbau para kader Jumantik untuk terus monitor dan menjaga lingkungan agar tidak ada jentik nyamuk,” katanya.

    Tren kasus DBD di wilayah Jakarta Barat (Jakbar) terus menurun hingga November 2024.

    Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian ​​​​​Penyakit Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat, Arum Ambarsari membeberkan jumlah kasus DBD terlapor di Jakbar berjumlah 188 kasus pada Agustus 2024.

    “Kemudian, September 101 kasus, Oktober 79 kasus dan hingga 14 November (2024) 29 kasus,” kata Arum di Jakarta pada Jumat (15/11).

    Tren kasus DBD dalam tiga bulan terakhir terhitung turun drastis lantaran sebelumnya pernah hampir mencapai 800 kasus dalam satu bulan.

    “Ada 797 kasus pada April, 777 kasus pada Mei 2024, 337 kasus pada Juni, lalu pada Juli 2023 menjadi 216 kasus,” kata Arum.

    Cengkareng menjadi kecamatan dengan jumlah kasus DBD terbanyak, yakni 748 kasus. Lalu Kalideres dengan 689 kasus dan Kebon Jeruk sebanyak 685 kasus.

    Kemudian Kembangan ada 510 kasus, Palmerah (265), Grogol Petamburan (237), Tamansari (209) dan Tambora hanya 189 kasus.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Cuaca Hari Ini Rabu 27 November 2024: Mayoritas Jabodetabek Berawan Tebal Pada Pagi Hari – Page 3

    Cuaca Hari Ini Rabu 27 November 2024: Mayoritas Jabodetabek Berawan Tebal Pada Pagi Hari – Page 3

    Musim hujan membawa peningkatan risiko berbagai penyakit. Berikut adalah beberapa kondisi kesehatan yang perlu diwaspadai:

    1. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)

    ISPA, termasuk flu dan pilek, menjadi lebih umum di musim hujan. Virus penyebab ISPA berkembang biak lebih cepat dalam kondisi lembap dan dingin. Gejala meliputi hidung tersumbat, bersin, batuk, dan kadang disertai demam.

    2. Demam Berdarah Dengue (DBD)

    Peningkatan populasi nyamuk Aedes aegypti, vektor penyebab DBD, terjadi saat musim hujan. Gejala DBD meliputi demam tinggi, nyeri otot dan sendi, serta ruam kulit. Dalam kasus parah, dapat terjadi pendarahan internal.

    3. Leptospirosis

    Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira yang dapat menyebar melalui air yang terkontaminasi urin hewan terinfeksi. Risiko meningkat saat banjir. Gejala meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, dan dalam kasus parah dapat menyebabkan kerusakan organ.

    4. Diare

    Kontaminasi sumber air minum oleh air hujan yang tercemar dapat menyebabkan peningkatan kasus diare. Penyakit ini ditandai dengan buang air besar cair yang sering, kadang disertai mual dan muntah.

    5. Penyakit Kulit

    Kelembapan tinggi menciptakan kondisi ideal bagi pertumbuhan jamur dan bakteri pada kulit. Infeksi jamur seperti panu dan kutu air menjadi lebih umum. Gejala dapat berupa gatal, ruam, atau perubahan warna kulit.

    6. Malaria

    Meskipun tidak seumum DBD, risiko malaria juga meningkat di beberapa daerah selama musim hujan. Penyakit ini disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Gejala utama meliputi demam berkala, menggigil, dan berkeringat.

    7. Tifus

    Tifus dapat menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi bakteri Salmonella typhi. Risiko meningkat saat sanitasi buruk akibat banjir. Gejala meliputi demam tinggi berkelanjutan, sakit kepala, dan gangguan pencernaan.

    Memahami penyakit-penyakit ini dan gejalanya penting untuk deteksi dini dan pencegahan. Dengan pengetahuan ini, kita dapat lebih waspada dan segera mencari bantuan medis jika diperlukan. Selanjutnya, mari kita bahas langkah-langkah konkret untuk menjaga kesehatan di musim hujan.

  • Cegah DBD, Pemkot Jakpus rutin periksa kondisi rumah penduduk

    Cegah DBD, Pemkot Jakpus rutin periksa kondisi rumah penduduk

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Pusat rutin melakukan pemeriksaan secara acak terhadap kondisi rumah penduduk untuk mencegah jentik nyamuk yang menyebabkan demam berdarah dengue (DBD) di musim hujan.

    “Apalagi di musim hujan, dalam satu minggu itu minimal 500 atau seluruh kontainer di rumah-rumah itu harus kita periksa apakah ditemukan adanya jentik atau tidak,” kata Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma di Jakarta, Senin.

    Pemeriksaan dilakukan bersama kader juru pemantau jentik (jumantik) di tiap-tiap RT setiap harinya. Saat pemeriksaan dilakukan sekaligus memberikan sosialisasi ke masyarakat pentingnya menjaga kebersihan rumah termasuk kontainer.

    Dhany menyebutkan, DBD terjadi ketika berada pada musim pancaroba alias perubahan antara musim hujan dan kemarau. Saat musim hujan, genangan menjadi faktor yang bisa membuat nyamuk DBD berkembangbiak.

    “Saat musim hujan, kemudian di situ ada genangan-genangan dan potensi genangan itulah yang akan mengembangbiakan nyamuk aedes aegypti yang berdampak pada DBD,” katanya.

    Selain itu, Dhany juga menggencarkan upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) untuk memutus siklus hidup nyamuk dengan cara menguras, menutup tempat penampungan air dan mendaur-ulang barang-barang bekas.

    Selain itu, kegiatan ini juga ditambah dengan menaburkan larvasida pembasmi jentik, memelihara ikan pemakan jentik dan mengganti air dalam pot atau vas.

    “Karena kita tidak membiarkan adanya wadah-wadah terbuka yang memungkinkan nyamuk itu menghasilkan jentik. Makanya sumbernya yang harus kita bereskan, yang paling efektif Pemberantasan Sarang Nyamuk,” ujar Dhany.

    Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Pusat mencatat sejak Januari hingga 5 September 2024, kasus DBD di Jakarta Pusat sebanyak 1.125 dan kasus meninggal lima orang di Kemayoran, Johar Baru dan Tanah Abang.

    Kasus terbanyak di Kecamatan Kemayoran 301 kasus, Johar Baru (192), Cempaka Putih (164), Tanah Abang (117), Sawah Besar (115), Menteng (115), Senen (96) dan Gambir sebanyak 25 kasus.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Cegah DBD, Jumantik RW 02 Cakung Timur gelar `Grebek Jentik`

    Cegah DBD, Jumantik RW 02 Cakung Timur gelar `Grebek Jentik`

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Cegah DBD, Jumantik RW 02 Cakung Timur gelar `Grebek Jentik`
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Sabtu, 23 November 2024 – 22:03 WIB

    Elshinta.com – Menghadapi datangnya musim hujan, petugas Jumantik (Juru Pemantau Jentik) RW 02 di Kelurahan Cakung Timur, melakukan aksi `Grebek Jentik` di rumah dan lingkungan warga pada Jum’at (22/11/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah berkembangnya nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

    Acara grebek jentik gabungan yang dilakukan dalam program Jum’at Keliling (Jumling) juga dihadiri oleh perwakilan kader jumantik dari RW 01 sampai dengan RW 14 dilingkungan kelurahan cakung timur, kasie kesra Bambang Krisbiantoro, sekertaris kelurahan Faqih Insani, kepala puskemas kelurahan Cakung Timur dokter Apriemi Simanjuntak dan sebagainya.

    Ketua RW 02, Abdul Haris, sangat mendukung program Jumling tersebut, karena dinilai merupakan langkah preventif dalam menekan angka kasus DBD yang biasanya meningkat saat musim penghujan. 

    “Saya sangat mendukung program Jumling ini karena sangat efektif untuk mengajak warga untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan, terutama genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk,” ujarnya.

    Kepala Puskesmas Kelurahan Cakung Timur dokter Apriemi Simanjuntak mengingatkan pentingnya peran kader jumantik dan masyarakat dalam memutus siklus hidup nyamuk. “DBD bisa dicegah jika masyarakat konsisten menjaga kebersihan lingkungan. Kami harap kegiatan seperti ini rutin dilakukan,” ungkapnya.

    Sedangkan sekertaris kelurahan Cakung Timur Faqih Insani yang mengapresiasi kinerja kader jumantik RW 02 bertekad akan terus meningkatkan aksi kolaboratif seperti ini, “Saya mengapresiasi kepada kader jumantik RW 02 yang menunjukkan komitmennya dalam menjaga kesehatan lingkungan dan warganya”. Tutup sambutannya.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Jakpus minta warga waspadai penyakit kulit dan DBD di musim hujan

    Jakpus minta warga waspadai penyakit kulit dan DBD di musim hujan

    kelembapan dapat memicu perkembangan jamur dan bakteri

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jakarta Pusat meminta warga untuk mewaspadai penyakit kulit dan demam berdarah dengue (DBD) di musim hujan.

    “Penyakit kulit dan DBD ini yang banyak terjadi pada musim hujan dan banjir karena kondisi lingkungan lembap, ini perlu diwaspadai oleh kita dan masyarakat,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Rismasari saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Penyakit kulit yang kerap terjadi di musim hujan akibat banjir dapat berupa infeksi, alergi atau bentuk lain seperti gatal, ruam pada permukaan kulit, dan bintik-bintik kecil pada kulit saat musim hujan bisa terjadi karena kebersihan tidak terjaga baik.

    “Maka dari itu masyarakat harus menjaga kesehatan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan selalu menjaga kebersihan, baik kebersihan badan, makanan, minuman, dan lingkungan,” ujar Risma.

    Seperti menjaga kebersihan makanan dan minuman, tidak jajan sembarangan, mencuci tangan sebelum menyentuh makanan atau minuman. Lalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan saluran air supaya terhindar dari banjir, dan istirahat yang cukup serta makan makanan dengan gizi seimbang.

    Selain itu, Sudin Kesehatan Jakarta Pusat juga memiliki peran strategis dalam memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat, khususnya dalam menghadapi risiko penularan penyakit di masa pancaroba.

    Peningkatan kampanye dan edukasi kesehatan dilakukan dengan penyuluhan langsung seperti mengadakan kegiatan penyuluhan di tingkat kelurahan dan RT/RW yang melibatkan kader kesehatan, tokoh masyarakat, dan perangkat RT/RW.

    Kemudian program sekolah dengan mengintegrasikan edukasi kesehatan dalam kegiatan di sekolah melalui guru Unit Kesehatan Sekolah (UKS) atau program kesehatan lainnya seperti aksi bergizi.

    Pemkot Jakarta Pusat juga rutin kerja bakti setiap minggu untuk mencegah jentik nyamuk yang dapat meningkatkan kasus DBD saat memasuki musim hujan sekaligus mengecek saluran-saluran air agar tidak ada saluran yang tersumbat dan menyebabkan genangan hingga banjir.

    Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat mencatat sejak Januari hingga 5 September 2024, kasus DBD di Jakarta Pusat sebanyak 1.125 dan kasus meninggal lima orang di Kemayoran, Johar Baru dan Tanah Abang.

    Kasus terbanyak di Kecamatan Kemayoran 301 kasus, Johar Baru (192), Cempaka Putih (164), Tanah Abang (117), Sawah Besar (115), Menteng (115), Senen (96) dan Gambir sebanyak 25 kasus.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • DKI kemarin, antisipasi DBD pada musim hujan hingga soal UMP 2025

    DKI kemarin, antisipasi DBD pada musim hujan hingga soal UMP 2025

    Jakarta (ANTARA) – Peristiwa penting dan menarik terjadi di Jakarta selama Kamis (21/11) mulai dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengajak warga untuk mengantisipasi kasus demam berdarah dengue (DBD) pada musim hujan hingga pengumuman besaran Upah Minimum Provinsi (UMP) 2025 direncanakan dilakukan usai Pilkada 2024.

    Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. Pemprov DKI ajak warga ikut antisipasi kasus DBD pada musim hujan

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengajak warga untuk ikut mengantisipasi kasus demam berdarah dengue (DBD) termasuk pada musim hujan saat ini dengan lebih aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M Plus.

    “Kami mengharapkan untuk semua bersama-sama mengupayakan pencegahan DBD dengan melakukan PSN 3M Plus, menghilangkan tempat-tempat penampungan air tempat nyamuk berkembang biak,” kata Plt. Kepala Bidang Pencegahan dan pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr. Maryati Kasiman, M.K.K.K saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

    Berita selengkapnya klik di sini

    2. Anies optimistis Pramono-Rano menang di Pilkada DKI Jakarta

    Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan optimistis calon gubernur dan wakil gubernur DKI nomor urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno akan meraih kemenangan di kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.

    “Mudah-mudahan keberlanjutan program-program di Jakarta akan bisa berjalan dengan baik di bawah kepemimpinan Mas Pram besok,” kata Anies dalam Apel Siaga Warga Kota di Lapangan Blok S Jakarta Selatan, Kamis.

    Berita selengkapnya klik di sini

    3. KPU Jakpus siapkan sistem antrean di TPS untuk cegah penumpukan

    Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Pusat menyiapkan sistem antrean di tempat pemungutan suara (TPS) untuk mencegah penumpukan selama proses pencoblosan di bilik suara.

    “Kita nanti atur yang mendekati TPS itu 20-30 orang saja. Jadi tidak ada antrean panjang dari pemilih yang akan melakukan pencoblosan,” kata Ketua Divisi Teknis dan Penyelenggara KPU Jakarta Pusat, Fitriani saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Berita selengkapnya klik di sini

    4. Teguh Setyabudi dukung penerapan interoperabilitas IKD di Jakarta

    Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi mendukung upaya pemerintah pusat dalam promosi interoperabilitas (kemampuan sistem atau aplikasi untuk bertukar data secara aman dan otomatis) dan pengakuan identitas kependudukan digital (IKD) bagi warga.

    Teguh mengatakan di Jakarta, Kamis, penerapan interoperabilitas pada IKD merupakan langkah strategis untuk memastikan data kependudukan terhubung antarlembaga pemerintahan maupun swasta yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.

    Berita selengkapnya klik di sini

    5. UMP DKI Jakarta 2025 diumumkan usai Pilkada 2024

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membatalkan pengumuman besaran Upah Minimum Provinsi (UMP) 2025 dan direncanakan dilakukan usai Pilkada 2024.

    “Tidak jadi (hari ini), kan kita masih nunggu petunjuk pelaksana dan teknis. Ini masih didiskusikan dengan Dewan Pengupahan Nasional,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Disnakernatrsgi) DKI Jakarta, Hari Nugroho di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2024

  • Waspada Ancaman Kesehatan pada Musim Hujan dan Banjir

    Waspada Ancaman Kesehatan pada Musim Hujan dan Banjir

    Jakarta, Beritasatu.com – Masyarakat diminta lebih waspada terhadap berbagai penyakit yang biasa muncul pada musim hujan dan banjir. Penyakit-penyakit ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau parasit, dan risikonya meningkat seiring dengan terganggunya kebersihan lingkungan.

    “Pada musim hujan, penyakit seperti selesma atau common cold, influenza, dan infeksi saluran pernapasan menjadi lebih sering terjadi,” kata Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr Inggrid Tania, dikutip dari Antara, Rabu (20/11/2024).

    Selain itu, infeksi saluran pencernaan juga menjadi ancaman, terutama saat banjir, karena kebersihan makanan dan peralatan makan rentan tercemar mikroorganisme.

    Dokter Inggrid menambahkan, diare akibat infeksi virus atau bakteri seperti Escherichia coli sering terjadi pada musim hujan. Penyakit lain yang dapat menular melalui jalur fekal-oral, seperti demam tifoid yang disebabkan oleh bakteri, juga perlu diwaspadai.

    “Penyakit seperti hepatitis A juga bisa menular lewat fekal-oral, misalnya karena makanan atau alat makan yang terkontaminasi,” jelasnya.

    Selain itu, penyakit leptospirosis yang ditularkan lewat urine tikus serta ancaman penyakit yang berhubungan dengan genangan air bersih, seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), juga perlu diperhatikan.

    Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk selalu menjaga kebersihan dan waspada terhadap genangan air di sekitar rumah mereka.

    Menjaga kebersihan lingkungan, makanan, dan alat makan sangat penting, terutama selama musim hujan dan banjir, untuk menghindari penyebaran penyakit.

    Selain itu, mengonsumsi ramuan herbal dapat menjadi alternatif untuk menjaga kesehatan atau mengatasi berbagai penyakit yang muncul saat musim hujan dan banjir.

    Salah satu ramuan herbal yang bermanfaat adalah sambiloto, yang berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu mengatasi infeksi saluran pernapasan serta pencernaan.

    Selain itu, ramuan rempah berbasis Habbatussauda juga dapat membantu mencegah batuk, sementara ramuan rempah lainnya bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.