Kasus: covid-19

  • Pemerintah Berikan Subsidi Upah Rp150 Ribu/Bulan Juni, Ini Syaratnya

    Pemerintah Berikan Subsidi Upah Rp150 Ribu/Bulan Juni, Ini Syaratnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah bersiap meluncurkan kembali Bantuan Subsidi Upah (BSU) untuk para pekerja berpenghasilan rendah mulai Juni 2025.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa program ini ditujukan bagi karyawan dengan gaji di bawah Rp3,5 juta. Nantinya, mereka akan menerima bantuan sebesar Rp150 ribu setiap bulan.

    “Bantuan langsung subsidi upah itu nanti kita akan bahas dengan Kementerian Ketenagakerjaan, itu kira-kira RP 150 ribu per bulan,” kata Airlangga di Hotel Grand Hyatt, Kuala Lumpur, dikutip Jumat (30/5/2025).

    Sementara itu, jangka waktu pemberian bantuan subsidi itu rencananya bakal diberikan selama dua bulan.

    “Dua bulan. Dua bulan saja,” sambungnya.

    Jika dibandingkan pada masa Covid-19, besaran kali ini lebih kecil. Pada masa Covid, penerima BSU menerima Rp 600 ribu. Namun, ini hanya diberikan sebanyak 1 kali. Jika pemerintah mencairkan sebanyak dua kali, maka BSU kali ini totalnya hanya Rp 300 ribu.

    Selain BSU, pekerja juga akan menerima program diskon iuran JKK. Pemerintah memutuskan akan memperpanjang program diskon iuran jaminan kecelakaan kerja (JKK) bagi buruh di sektor padat karya.

    Kepada rumah tangga, pemerintah juga memberikan diskon moda transportasi, baik angkutan laut, pesawat hingga kereta api. Ini berlaku selama masa libur sekolah. Sejalan dengan ini, diskon tarif tol juga akan dilakukan pada masa libur panjang di akhir Mei dan awal Juni mendatang.

    Kemudian, ada diskon tarif listrik kembali diberlakukan pemerintah, kini diskon tarif listrik 50% selama Juni 2025-Juli 2025 untuk 79,3 juta rumah tangga dengan daya listrik di bawah 1.300 VA.

    Lalu, pemerintah akan memberikan tambahan alokasi bantuan sosial (bansos) berupa kartu sembako dan bantuan pangan bagi 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

    (pgr/pgr)

  • Tak Lagi Wajib di AS, Rekomendasi Vaksin COVID-19 untuk Anak-Ibu Hamil Dicabut!

    Tak Lagi Wajib di AS, Rekomendasi Vaksin COVID-19 untuk Anak-Ibu Hamil Dicabut!

    Foto Health

    Rafida Fauzia – detikHealth

    Jumat, 30 Mei 2025 11:01 WIB

    Amerika Serikat – CDC menghentikan rekomendasi vaksin COVID-19 rutin untuk anak sehat dan ibu hamil. Keputusan ini memicu perdebatan di kalangan ahli kesehatan AS.

  • Cair Juni, Cek Syarat Penerima Subsidi Upah Rp150.000 Per Bulan

    Cair Juni, Cek Syarat Penerima Subsidi Upah Rp150.000 Per Bulan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bantuan Subsidi Upah (BSU) tengah banyak dinantikan masyarakat Indonesia. Program bantuan langsung tunai yang diberikan pemerintah kepada pekerja ini bertujuan untuk membantu meningkatkan daya beli dan kebutuhan hidup.

    Terkait hal ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan perihal skema BSU bagi pekerja di Tanah Air. Kebijakan ini akan mulai bergulir pada Juni 2025.

    Airlangga menjelaskan bantuan ini berlaku untuk pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta. Rencananya pemerintah akan memberikan senilai Rp 150 ribu per bulan.

    “Bantuan langsung subsidi upah itu nanti kita akan bahas dengan Kementerian Ketenagakerjaan, itu kira-kira RP 150 ribu per bulan,” kata Airlangga di Hotel Grand Hyatt, Kuala Lumpur, dikutip Selasa (27/5/2025).

    Sementara itu, jangka waktu pemberian bantuan subsidi itu rencananya bakal diberikan selama dua bulan. “Dua bulan. Dua bulan saja,” kata Airlangga.

    Jika dibandingkan pada masa Covid-19, besaran kali ini lebih kecil. Pada masa Covid, penerima BSU menerima Rp 600 ribu. Namun, ini hanya diberikan sebanyak 1 kali. Jika pemerintah mencairkan sebanyak dua kali, maka BSU kali ini totalnya hanya Rp 300 ribu.

    Selain BSU, pekerja juga akan menerima program diskon iuran JKK. Pemerintah memutuskan akan memperpanjang program diskon iuran jaminan kecelakaan kerja (JKK) bagi buruh di sektor padat karya.

    Kepada rumah tangga, pemerintah juga memberikan diskon moda transportasi, baik angkutan laut, pesawat hingga kereta api. Ini berlaku selama masa libur sekolah. Sejalan dengan ini, diskon tarif tol juga akan dilakukan pada masa libur panjang di akhir Mei dan awal Juni mendatang.

    Kemudian, ada diskon tarif listrik kembali diberlakukan pemerintah, kini diskon tarif listrik 50% selama Juni 2025-Juli 2025 untuk 79,3 juta rumah tangga dengan daya listrik di bawah 1.300 VA.

    Lalu, pemerintah akan memberikan tambahan alokasi bantuan sosial (bansos) berupa kartu sembako dan bantuan pangan bagi 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

    Kepada rumah tangga, pemerintah juga memberikan diskon moda transportasi, baik angkutan laut, pesawat hingga kereta api. Ini berlaku selama masa libur sekolah. Sejalan dengan ini, diskon tarif tol juga akan dilakukan pada masa libur panjang di akhir Mei dan awal Juni mendatang.

    Kemudian, ada diskon tarif listrik kembali diberlakukan pemerintah, kini diskon tarif listrik 50% selama Juni 2025-Juli 2025 untuk 79,3 juta rumah tangga dengan daya listrik di bawah 1.300 VA.

    Lalu, pemerintah akan memberikan tambahan alokasi bantuan sosial (bansos) berupa kartu sembako dan bantuan pangan bagi 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

    (hsy/hsy)

  • Rupiah melemah seiring data kepercayaan konsumen AS menguat

    Rupiah melemah seiring data kepercayaan konsumen AS menguat

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah melemah seiring data kepercayaan konsumen AS menguat
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 28 Mei 2025 – 17:06 WIB

    Elshinta.com – Pengamat mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi menganggap pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi data kepercayaan konsumen Amerika Serikat (AS) yang menguat.

    “Data kepercayaan konsumen AS yang kuat meredam kekhawatiran atas ekonomi AS,” ucapnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

    Mengutip Xinhua, kepercayaan konsumen mengalami peningkatan lebih kuat dari perkiraan bulan Mei 2025. Hal ini mengakhiri tren penurunan selama lima bulan berturut-turut yang telah mendorong sentimen ke level terendah sejak pandemi COVID-19.

    Penguatan tersebut terjadi ketika para pelaku bisnis terus memperingatkan tentang potensi kenaikan harga yang terkait dengan tarif, meskipun Presiden AS Donald Trump baru-baru ini mengambil langkah untuk melonggarkan kebijakan perdagangan.

    Menurut Conference Board, sentimen konsumen AS meningkat di semua kelompok usia dan pendapatan, yang menandakan pemulihan luas dalam prospek. Data yang membaik ini bertepatan dengan pembicaraan perdagangan antara AS dengan China guna mengurangi tarif antara kedua negara, sehingga memicu reli di pasar saham dan mendorong beberapa perusahaan Wall Street mengurangi perkiraan resesi mereka.

    “Fokus sekarang adalah pada isyarat lebih lanjut mengenai ekonomi AS dalam beberapa hari mendatang dari sejumlah pembicara Federal Reserve, serta risalah rapat terakhir Fed, yang akan dirilis pada hari Rabu (4/6),” ujar Ibrahim.

    Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari ini di Jakarta melemah sebesar 9 poin atau 0,06 persen menjadi Rp16.296 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.287 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu juga melemah ke level Rp16.300 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.255 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • COVID-19 Masih Ada, Ini Saran Dokter Buat yang Bepergian saat Long Weekend

    COVID-19 Masih Ada, Ini Saran Dokter Buat yang Bepergian saat Long Weekend

    Jakarta

    COVID-19 belakangan mulai menjadi perbincangan banyak orang. Ini karena kasus infeksi SARS-CoV2 meningkat di beberapa negara Asia seperti Singapura, Hong Kong, dan Thailand.

    Salah satu varian yang virus COVID-19 yang terdeteksi adalah XEC yang merupakan turunan dari Omicron. Varian ini menyebar tujuh kali lebih cepat daripada flu.

    Namun, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) Aji Muhawarman mengatakan COVID-19 varian XEC belum masuk di Indonesia.

    “Sampai data minggu lalu, pekan ke 20 belum ada masuk varian lain selain JN.1, jadi yang nyebar di Malaysia dan Indonesia sama,” kata Aji saat ditemui di Jakarta Pusat, Selasa (27/5/2025).

    Namun, masyarakat tetap diimbau untuk waspada. Pasalnya, status terkait COVID-19 adalah endemi, yakni virus tersebut ada di sekitar kita, tetapi dalam tahap bisa dikontrol.

    Lalu, bagaimana cara menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terinfeksi COVID-19?

    Spesialis penyakit dalam dr Muthmainnah, Sp.PD K-AI memberikan beberapa tips yang bisa dilakukan agar daya tahan tubuh tetap bagus dalam menghadapi serangan COVID-19.

    “Saat liburan biasanya konsumsi makanan nggak sebaik kalau kita lagi di rumah. Cenderung kita makan fast food, kurang air. Satu lagi kurang istirahat,” kata dr Muthmainnah saat berbincang dengan detikcom di Depok, (28/5/2025).

    “Jadi harus banyakin (makan) buah, istirahat cukup, sama minum air putih cukup. Secara umum kan buah kaya vitamin C, jadi vitamin C sudah terbukti meningkatkan imun tubuh,” sambungnya.

    Terkait perlindungan tambahan, dr Muthmainnah menambahkan memakai masker saat berada di kerumunan juga bisa dilakukan. Terlebih bagi mereka yang liburan ke negara-negara dengan kasus COVID-19 meningkat.

    “Pasti harus tetap pakai masker kalau lagi liburan. Apalagi ke daerah-daerah yang memang sudah ada data peningkatan COVID-19 ya,” tutupnya.

    (dpy/kna)

  • Travelling Saat Asia Dihantui COVID-19, Butuh Vaksin Apa Saja? Ini Saran Dokter

    Travelling Saat Asia Dihantui COVID-19, Butuh Vaksin Apa Saja? Ini Saran Dokter

    Jakarta

    Kasus COVID-19 tengah meningkat lagi di Asia, namun sejauh ini tidak ada pengetatan terkait perjalanan lintas negara. Bertepatan dengan long weekend, kira-kira butuh vaksin apa saja ya jika mau travelling ke luar negeri?

    Sejak status kedaruratan pandemi COVID-19 dilonggarkan, vaksin COVID-19 memang sudah tidak lagi menjadi syarat untuk bepergian ke luar negeri. Begitupun, peningkatan kasus yang terjadi belakangan ini, oleh para pakar dinilai normal atau tidak mengkhawatirkan meski tetap perlu diwaspadai.

    Konsultan alergi dan imunologi klinik, dr Muthmainnah, SpPD-KAI mengatakan persyaratan vaksin terkadang memang diberlakukan untuk memasuki negara tertentu. Bukan untuk COVID-19, melainkan untuk beberapa penyakit lain sebagaimana diatur oleh regulasi negara tersebut.

    “Kalau ke India kita haris tifoid. Kalau ke negara meningitis belt itu kita disarankan vaksinasi meningitis,” kata dr Muthmainnah saat berbincang dengan detikcom, di Depok Rabu (28/5/2025).

    “Tapi secara umum influenza itu kita harusnya sudah terproteksi ya, karena kan sifatnya umum. Risikonya seluruh dunia, vaksin dasar,” lanjutnya.

    Beberapa vaksin juga direkomendasikan jika ingin bepergian ke luar negeri. Di antaranya, menurut dr Muthainnah, adalah tifoid (tipes) dan hepatitis.

    NEXT: Situasi COVID-19 saat ini

    Beberapa negara di Asia melaporkan peningkatan kasus COVID-19 belakangan ini, di antaranya Thailand dan Singapura. Ada banyak faktor yang memicu peningkatan, salah satunya surveilans dan pencatatan yang baik.

    “Bahkan saat situasi normal, mereka tetap rajin mencatat dan melaporkan,” kata Prof Tjandra Yoga Aditama, dokter paru senior yang juga pernah menjabat direktur penyakit menular WHO Asia Tenggara, baru-baru ini.

    Kalaupun terjadi fluktiasi kasus seperti saat ini, menurut Prof Tjandra sangat dimungkinkan. Yang terpenting adalah bagaimana otoritas kesehatan memantau perkembangan kasus, kematian, hingga pola genomik virus.

    “Varian yang mendominasi masih JN.1 dan turunannya seperti LF.7 dan NB 1.8,” jelasnya.

    Bagaimana situasi di Indonesia? Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan, ada beberapa kasus yang teridentifikasi namin jumlahnya tidak banyak.

    “Yang penting masyarakat tetap jaga 3M, mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker. Itu tetap kita harus waspadai,” pesan Wamenkes.

    Simak Video “Video: Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Bagaimana dengan Indonesia?”
    [Gambas:Video 20detik]

  • Rasa Takut Justru Efektif Menyadarkan Masyarakat untuk Hidup Sehat?

    Rasa Takut Justru Efektif Menyadarkan Masyarakat untuk Hidup Sehat?

    JAKARTA – Di tengah arus informasi dan gaya hidup serba cepat, menyadarkan masyarakat untuk peduli pada kesehatan bukan perkara mudah.

    Fakta menunjukkan, kampanye hidup sehat sering kalah pamor dibanding tren kuliner viral atau hal-hal trending lainnya. Lantas, bagaimana cara efektif mendorong kesadaran hidup sehat di masyarakat luas?

    Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, dokter spesialis kesehatan jiwa sekaligus penulis buku Sehat Setengah Hati, memaparkan membangun kesadaran sehat tidak selalu bisa dilakukan dengan pendekatan yang edukatif.

    Justru dia menilai melalui berbagai riset yang sudah digagasnya, mayoritas masyarakat efektif mengubah kesadaran hidup sehat ketika dihantui dengan rasa takut. 

    “Mengubah perilaku dengan menciptakan rasa takut itu efektif, meskipun memang tidak dianjurkan secara etis,” ungkapnya.

    Sebagai contoh nyata, Dr. Ray menyebut keberhasilan program vaksinasi COVID-19 di era pandemi. Lonjakan kasus kematian kala itu hingga virus COVID-19 yang menyebar dengan cepat dan masif menciptakan ketakutan massal dan justru itulah yang menjadi pemicu utama perubahan perilaku masyarakat untuk patuh terhadap vaksinasi.

    “Ketika masyarakat melihat kematian tinggi, rasa takut itu jadi stimulus yang kuat. Tapi pendekatan ini tidak bisa dijadikan strategi utama karena menyandarkan pada krisis, bukan kesadaran,” jelasnya dalam peluncuran buku Sehat Setengah Hati di Jakarta, baru-baru ini. 

    Berdasarkan salah satu contoh itu, pendekatan yang lebih berkelanjutan bisa dibangun dari kombinasi antara fear-based messaging dengan pendekatan komunitas. Misalnya, di tingkat kabupaten atau kota, dibentuk micro cluster edukasi berbasis komunitas.

    Peluncuran buku Sehat Setengah Hati (Dinno/VOI)

    Bahkan tak cuma di kalangan masyarakat, tapi juga fokusnya bisa dialihkan ke para pemangku kebijakan di lingkup kabupaten atau bahkan provinsi. 

    “Kadang yang perlu ditakut-takuti bukan hanya masyarakatnya, tapi juga pengambil kebijakan. Kalau tidak ada efek langsung ke mereka, program jalan di tempat,” kata Dr. Ray.

    Lebih lanjut, di dalam lingkup kecil, tekanan sosial dan teladan langsung dari figur lokal bisa menciptakan stimulus perubahan perilaku yang lebih alami. Dia juga menekankan pentingnya memanfaatkan sosok media darling atau tokoh populer yang bisa menjadi panutan.

    “Pada kondisi serta populasi tertentu, mayoritas masyarakat kini lebih senang melihat kesuksesan orang lain. Kalau yang mereka idolakan hidup sehat, mereka cenderung ikut,” tambahnya.

    Kondisi ini tentu bisa disayangkan mengingat betapa pentingnya kesadaran akan menjaga kesehatan itu dimulai atau dibangun atas rasa syukur atau diri sendiri sebagai individu.

    Meski ketakutan terbukti bisa menggerakkan perubahan pola hidup sehat di lapisan masyarakat, Dr. Ray menekankan kesadaran kesehatan akan jauh lebih kuat, berkelanjutan, dan etis jika dibangun dari dalam diri masyarakat itu sendiri.

    Pasalnya menjaga kesehatan itu bukan soal menghindari penyakit, tapi tentang menghargai tubuh, mencintai hidup, dan memahami pentingnya menjaga kesehatan sebagai bagian dari keseharian.

    “Kalau kita hanya bergerak karena takut, kesadarannya temporer. Tapi kalau didorong oleh pemahaman dan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang sekitar, itu akan bertahan seumur hidup,” ungkapnya.

    Dalam buku Sehat Setengah Hati pun, ia mengajak pembaca untuk kembali mencintai tubuh dengan kesadaran utuh bukan sekadar menghindari penyakit, melainkan karena menghargai kehidupan.

  • Perang Dagang AS-China Bawa Berkah Buat India, Trump Langsung Bereaksi

    Perang Dagang AS-China Bawa Berkah Buat India, Trump Langsung Bereaksi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pengiriman iPhone dari India ke Amerika Serikat (AS) naik 76% di April 2025 secara tahun-ke-tahun (YoY), menurut estimasi dari firma analis pasar teknologi.

    Peningkatan tersebut dipercepat oleh rencana iPhone ‘made in India’ yang digaungkan Apple demi menghindari dampak perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China.

    Menurut data dari Canalys yang merupakan bagian dari Omdia, pengiriman iPhone ke AS dari India pada April 2025 mencapai 3 juta unit. Angka itu kontras dengan pengiriman iPhone ke AS dari China yang anjlok 76% YoY menjadi ‘hanya’ 900.000 unit.

    Omdia mengatakan estimasi angka pengapalan tersebut berdasarkan catatan dan data dari distributor iPhone, dikutip dari CNBC International, Rabu (28/5/2025).

    Menurut manajer riset Omdia, Le Xuan Chiew, data pengapalan pada April menunjukkan peralihan agresif Apple sebagai bentuk adaptasi menghadapi perang geopolitik antara AS dan China. Sebagai catatan, sebelum perang tarif, 90% manufaktur iPhone berada di China.

    “Perang dagang terbaru dengan China ini adalah jenis gangguan yang sudah lama coba dihadapi Apple,” kata Chiew, seraya menambahkan bahwa Apple pertama kali mulai berinvestasi besar-besaran dalam rantai pasokan di India selama pandemi Covid-19.

    Menurut perkiraan Omdia, India juga melampaui China dalam pengiriman iPhone ke AS pada Maret 2025. Peningkatan ini terjadi menjelang penerapan “tarif timbal balik” pertama Trump pada tanggal 2 April 2025.

    Menurut Chiew, jumlah pengiriman pada bulan itu luar biasa tinggi dan tampaknya merupakan hasil dari penimbunan stok perusahaan.

    Keputusan pemerintahan Trump untuk membebaskan iPhone dan barang elektronik konsumen lainnya dari tarif timbal baliknya pada tanggal 11 April 2025 tidak membalikkan tren tersebut, dengan CEO Apple Tim Cook pada awal Mei menegaskan kembali rencana agar sebagian besar iPhone yang dijual di AS diproduksi di India.

    Saat ini, perang tarif AS-China memang ditangguhkan selama 90 hari, berdasarkan kesepakatan kedua negara di Jenewa, Swiss, beberapa saat lalu.

    Petaka Baru Trump

    iPhone yang diimpor dari China berdasarkan tarif Trump saat ini masih dikenakan bea masuk tambahan sebesar 30%, sementara tarif dasar saat ini adalah 10% untuk sebagian besar negara lain, termasuk India.

    Di saat Apple memindahkan manufaktur dari China ke India, muncul petaka baru dari Trump. Presiden AS itu mengancam pengenaan tarif 25% bagi HP yang dijual di AS, tetapi tidak diproduksi di negara Paman Sam.

    Trump tak puas jika Apple hanya memindahkan produksi iPhone dari China ke India. Trump ingin Apple memproduksi iPhone di AS.

    Di sisi lain, meskipun lonjakan pengiriman iPhone di India pada Maret dan April menunjukkan kemampuan adaptasi rantai pasokan Apple, pertumbuhan tersebut diperkirakan akan melambat hingga akhir tahun, menurut Chiew.

    “Kapasitas produksi India diperkirakan tidak akan tumbuh cukup cepat untuk memenuhi seluruh permintaan AS. Masih terlalu dini,” katanya.

    Omdia memperkirakan permintaan iPhone di AS sekitar 20 juta per kuartal, dan India diperkirakan baru dapat menyamai level tersebut pada tahun 2026.

    Sementara itu, Daniel Newman, CEO dan analis utama di firma riset Futurum Group, mencatat bahwa jumlah pengiriman mencerminkan perakitan akhir, tetapi tidak mewakili keseluruhan rantai pasokan dan proses manufaktur.

    “Sebenarnya, sangat sedikit bagi mereka untuk memindahkan lebih banyak perakitan akhir dari China ke India,” katanya, seraya menambahkan bahwa sebagian besar sub-perakitan masih berada di China.

    (fab/fab)

  • COVID-19 Ngegas Lagi di Asia, Indonesia Perlu Waspada

    COVID-19 Ngegas Lagi di Asia, Indonesia Perlu Waspada

    Foto Health

    Tripa Ramadhan – detikHealth

    Rabu, 28 Mei 2025 21:30 WIB

    Jakarta – Lonjakan kasus COVID-19 terjadi di beberapa negara Asia seperti Singapura dan Thailand. Indonesia belum mengalami lonjakan serupa, namun perlu waspada.

  • 7
                    
                        Klarifikasi Keluhan Orangtua soal Kelulusan di Hotel, Kepsek: Panitia adalah Wali Murid
                        Regional

    7 Klarifikasi Keluhan Orangtua soal Kelulusan di Hotel, Kepsek: Panitia adalah Wali Murid Regional

    Klarifikasi Keluhan Orangtua soal Kelulusan di Hotel, Kepsek: Panitia adalah Wali Murid
    Tim Redaksi
    BATAM, KOMPAS.com
    – Kepala Sekolah SMPN 28 Batam, Boedi Kristijorini, angkat bicara mengenai keluhan salah satu wali murid terkait pelaksanaan wisuda kelulusan siswa-siswi SMPN 28 yang diselenggarakan di hotel di Batam, Selasa (27/5/2025) kemarin.
    Dihubungi melalui sambungan telepon, Kristi, panggilannya, membantah bahwa seluruh persiapan untuk wisuda kelulusan tidak diketahui oleh wali murid dan Komite Sekolah.
    Kristi bahkan menyebut susunan panitia acara diisi oleh Komite, wali murid, hingga melibatkan para siswa.
    Pihaknya membantah keterlibatan para guru dalam susunan panitia.
    Penjelasan serta bukti kegiatan juga telah disampaikan kepada penyidik Tipikor Polresta Barelang, yang mengunjungi sekolah guna meminta klarifikasi berhubungan dengan surat edaran mengenai aturan kelulusan siswa dari pemerintah.
    “Alhamdulillah tim Tipikor Polresta Barelang sudah hadir untuk mengklarifikasi mengenai berita yang beredar dan dihadiri Komite Sekolah. Kami menunjukkan dokumen bukti kegiatan tersebut,” ujarnya melalui sambungan telepon, Rabu (28/5/2025).
    Selain susunan kepanitiaan yang diisi oleh wali murid, ide untuk pelaksanaan wisuda kelulusan juga datang dari para wali murid dengan alasan agar menjadi kenang-kenangan bagi siswa-siswi.
    Kepada para wali murid, pihak sekolah juga menyebut telah menyampaikan surat edaran dari pemerintah mengenai anjuran peniadaan kelulusan bagi siswa, meskipun ada juga wali murid yang tidak sepakat.
    “Akhirnya wali murid membentuk panitia, guru juga tidak ikut, hanya memfasilitasi rapat. Para wali murid tetap meminta ada kelulusan, mengingat anak-anak ini lulus SD di era Covid-19 sehingga tidak ada kenang-kenangan,” ujarnya.
    Terpisah, bendahara panitia yang juga salah satu wali murid, Rini, turut menimpali perbincangan melalui sambungan telepon.
    Sebagai panitia, Rini turut membantah uang wisuda kelulusan yang disebut mencapai Rp 560 ribu.
    Berdasarkan hasil kesepakatan bersama yang telah disepakati antara panitia, komite, dan wali murid, iuran untuk kegiatan tersebut sebesar Rp 400 ribu per anak.
    Uang iuran ini juga mulai diangsur oleh para wali murid sejak awal Januari 2025 lalu, di mana anggaran yang sudah terkumpul di awal digunakan untuk pembayaran uang muka hotel.
    Selain itu, biaya total Rp 400 ribu juga digunakan untuk pembayaran biaya konsumsi bagi seluruh peserta dan wali murid yang datang di kegiatan tersebut.
    “Kesepakatan bersama per anak hanya Rp 400 ribu. Itu diangsur sejak awal Januari. Itu sudah termasuk semua dari tempat, konsumsi, dan dokumentasi. Tidak ada lagi tambahan biaya seperti yang disebut sebelumnya,” ucapnya.
    Rini melanjutkan, kesepakatan bersama juga memperbolehkan anak yang kurang mampu membayar penuh untuk ikut dalam kegiatan.
    Sementara bagi peserta didik yang telanjur membayar tapi tidak bisa ikut, uangnya akan dikembalikan oleh panitia.
    “Bahkan, yang cuma bayar Rp 100 ribuan saja kami kasih subsidi silang agar semua merasakan. Anak yatim pun tidak dikenakan biaya sama sekali,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.