Kasus: covid-19

  • Video: Thailand Kembali Catat Lonjakan Kasus Covid-19

    Video: Thailand Kembali Catat Lonjakan Kasus Covid-19

    Jakarta, CNBC Indonesia- Departemen Pengendalian Penyakit Thailand melaporkan kenaikan kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir di negara itu. Per Senin (02/06/2025), Thailand mencatat 10.192 kasus baru Covid-19.

    Selengkapnya dalam program Power Lunch CNBC Indonesia, Kamis (05/06/2025).

  • Pedagang Kranji Terpuruk! Omzet Rontok, Karyawan Dipecat, Tabungan Terkuras

    Pedagang Kranji Terpuruk! Omzet Rontok, Karyawan Dipecat, Tabungan Terkuras

    Jakarta

    Suasana sepi kini sudah jadi pemandangan sehari-hari para pedagang di Pertokoan Kranji, Bekasi. Tanpa ada pengunjung yang datang, mereka lebih banyak menghabiskan waktu duduk melamun atau menatap layar handphone untuk memecah kebosanan.

    Padahal menurut salah seorang pedagang pakaian di Pertokoan Kranji, Edi (56), mengatakan kawasan ini dulunya sangatlah ramai hingga ia sendiri kewalahan melayani pembeli yang datang. Ia menjelaskan penurunan jumlah pembeli di Pertokoan Kranji ini mulai terjadi sejak layanan e-commerce alias toko online ramai digunakan masyarakat.

    Namun saat itu pusat perbelanjaan ini masih cukup hidup dan masih dipenuhi pengunjung. Sayang tren penurunan jumlah pengunjung ini terus berlanjut, terutama saat pandemi Covid-19 melanda. Dari sejak itu, jumlah orang yang datang ke kawasan pertokoan kian menyusut.

    Sayang saat pandemi sudah selesai dan aktivitas masyarakat kembali menggeliat, pusat perbelanjaan ini malah semakin ditinggal. Bahkan menurut Edi, kondisi di Pertokoan Kranji saat ini jauh lebih buruk daripada saat pandemi.

    “Itu kan online sudah ada sebelum Covid. Pas masuk Covid, parah banget. Tapi itu masih mendingan. Covid tuh mendingan daripada sekarang. Wah kalau sekarang malah parah, nggak ada pengunjung,” ucap Edi kepada detikcom, Kamis (5/6/2025)..

    Lebih lanjut ia mengatakan imbas kondisi pertokoan yang semakin sepi, mau tak mau dirinya yang dulu memiliki dua toko di pusat perbelanjaan itu harus menutup salah satu usahanya. Bersamaan dengan itu, ia yang dahulu memiliki empat karyawan untuk menjaga kedua tokonya, kini hanya tersisa satu orang saja.

    “Ini sudah tutup satu, di depan. Nggak ada penglaris. Gimana mau gaji karyawan atau apa kan. Sekarang masih ada satu, setiap ada penglaris kita bagi. Tapi ya habisnya paling cuma laku satu, laku dua,” jelasnya.

    Karena pendapatan yang sangat tipis serta keperluan untuk membagi hasil penjualan dengan satu karyawannya yang tersisa, tak jarang Edi mengaku pulang dengan tangan hampa. Sehingga mau tak mau ia hanya bisa makan tabungan untuk bisa bertahan.

    “Kalau dulu bisa bertahan hidup, kalau sekarang nih laku ntar sampai rumah habis. Ya akhirnya cuma habiskan uang yang ada di rumah kan,” kata Edi.

    Senada, pedagang perabot rumah tangga di Pertokoan Kranji bernama Julia (68) juga mengatakan saat ini kawasan tersebut sudah sangat sepi. Saking sepinya dalam sehari belum tentu ia bisa mendapatkan pelanggan.

    “Omzet turun jauh, bisa 80%. Jadi sehari bisa nggak ada pelanggan sama sekali, sepi, ini bisa dilihat kan. Pas pandemi masih mending. Masih lebih mending pandemi. Setelah pandemi makin ke sini malah makin sepi. Paling yang datang cuma langganan saja, itu pun jarang kan,” terangnya lagi.

    Untuk bisa bertahan hidup dan melanjutkan usahanya, Julia terpaksa harus mengurangi jumlah karyawan toko. Dari sebelumnya ia mempekerjakan tujuh orang, kini hanya tersisa tiga orang saja.

    “Sekarang karyawan masuk kadang dua, kadang tiga. Kalau dulu pasti masuk semua itu tujuh. Mau nggak mau ya sanggup-sanggupin saja, kalau sepi nggak ada pembeli ya kita jadi nombok,” papar Julia.

    Beruntung saat ini banyak dagangannya juga sudah dijual secara online. Sehingga meski ia tidak bisa mendapatkan untung dari hasil berjualan, setidaknya ia masih memiliki uang untuk tetap lanjut berusaha meski ‘terengah-engah’.

    “Online ada sedikit-sedikit. Buat putaran modal doang, nutup sih nggak. Kalau sekarang sih (penjualan) lebih banyak online ya. Lebih dari setengah, sekitar 80% juga lah itu dari online,” ucapnya.

    (igo/fdl)

  • Covid-19 Kembali Meneror, Seberapa Mengerikan? – Page 3

    Covid-19 Kembali Meneror, Seberapa Mengerikan? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Setelah lima tahun lalu memorak-porandakan dunia, Covid-19 kembali meneror. Sejumlah negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand, Malaysia, Singapura, dan Hong Kong, kembali diserang virus mematikan itu. Tidak terkecuali di Indonesia.

    Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Profesor Tjandra Yoga Aditama, menyampaikan bahwa peningkatan kasus Covid-19 di negara tetangga, seperti Thailand yang kembali mencatat ribuan kasus dan kematian dalam waktu singkat, harus menjadi alarm bagi Indonesia.

    “Sudah ada sekolah di Samut Prakan, Thailand, yang kembali menerapkan pembelajaran daring karena peningkatan kasus. Ini menjadi alarm bahwa Covid-19 belum sepenuhnya hilang,” ujar Tjandra dilansir Antara, Rabu, 4 Juni 2025.

    Pemerintah Thailand mengumumkan penutupan sementara sekolah dan kembali menerapkan pembelajaran online setelah lonjakan kasus Covid-19 terjadi di penghujung Mei 2025. Dalam kurun waktu 25–31 Mei 2025, tercatat sebanyak 65.880 kasus baru dan 3 kematian akibat infeksi SARS-CoV-2.

    Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand, Somsak Thepsuthin, menyatakan bahwa angka tersebut menandai titik puncak kasus Covid di Thailand tahun ini, namun masyarakat tetap diminta untuk waspada karena penularan masih cukup tinggi.

    “Meski penyebaran virus SARS-CoV-2 telah melewati puncaknya, warga, terutama kelompok berisiko tinggi, tetap harus mengenakan masker dan rajin mencuci tangan karena tingkat infeksi mingguan masih tinggi,” ujar Somsak dalam konferensi pers pada Senin, 2 Juni 2025.

    Sementara itu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Plt Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit, Murti Utami, sudah mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang Kewaspadaan terhadap Peningkatan Kasus Covid-19 pada 23 Mei 2025.

    Isi SE bernomor SR.03.01/C/1422/2025 tersebut mengenai peningkatan kewaspadaan akan Covid mengingat kasus di beberapa negara Asia seperti Thailand, Hong Kong, Malaysia dan Singapura sudah naik.

    “Memasuki minggu ke-12 tahun 2025 sampai dengan saat ini, Covid-19 menunjukkan peningkatan di beberapa negara di kawasan Asia, yaitu Thailand, Hong Kong, Malaysia maupun Singapura,” tulis Murti Utami.

    Lewat surat edaran tersebut, Kemenkes meminta agar Dinas Kesehatan serta beberapa UPT lebih waspada menghadapi Covid.

    “Surat edaran ini bertujuan dalam rangka meningkatkan kewaspadaan Covid-19 maupun penyakit potensial KLB/wabah lainnya bagi Dinas Kesehatan, UPT Bidang Kekarantinaan Kesehatan, UPT Bidang Laboratorium Kesehatan Masyarakat, Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan para pemangku kepentingan,” tulis Murti Utami.

    Saat ini, Kemenkes mencatat ada tujuh kasus Covid-19 di tanah air. Kasus tersebut tercatat pada minggu ke-22 tahun 2025, tepatnya 25 Mei-31 Mei 2025.

    Data ini dilihat berdasarkan laman resmi Infeksi Emerging Kemenkes RI yang Health Liputan6.com pantau pada Selasa sore, 3 Juni 2025. Dari data tersebut juga terlihat ada satu kasus sembuh dari infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

    Sebuah perusahaan perhiasan Israel membuat masker wajah Covid-19 termahal di dunia. Masker itu dipatok dengan harga 1,5 juta Dolar Amerika dengan lapisan emas putih 18 karat bertabur 3600 berlian putih dan hitam.

  • 15 orang positif COVID-19 pada 2025 di Jaksel

    15 orang positif COVID-19 pada 2025 di Jaksel

    Arsip foto – Warga menggunakan masker saat berjalan di Jakarta, Jumat (8/11/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A (ANTARA)

    15 orang positif COVID-19 pada 2025 di Jaksel
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 05 Juni 2025 – 11:55 WIB

    Elshinta.com – Sebanyak 15 orang positif terjangkit COVID-19 pada 2025 di Jakarta Selatan berdasarkan “New All Record” (NAR) yang merupakan sistem database kesehatan milik Kementerian Kesehatan.

    “Kami menerima laporan COVID-19 sebanyak 15 orang,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Yudi Dimyati saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

    Yudi mengatakan, kasus COVID-19 di Jakarta Selatan (Jaksel) pada Januari sebanyak 14 orang dan satu orang pada bulan Mei 2025. Hingga awal Juni belum ditemukan kasus.

    “Tidak terlihat ada peningkatan kasus,” katanya.

    Angka ini terbilang menurun jika dibandingkan dengan tahun 2024 yang mencapai 743 orang terjangkit COVID-19.

    Karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menghindari kerumunan guna mencegah penyebaran COVID-19.

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) guna meningkatkan kewaspadaan terhadap COVID-19 maupun risiko wabah lainnya menyusul peningkatan angka COVID-19 pada sejumlah negara di Asia.

    Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (31/5), Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kemenkes, Murti Utami mengatakan, memasuki minggu ke-12/2025 sampai saat ini, COVID-19 menunjukkan peningkatan pada beberapa negara di kawasan Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia maupun Singapura.

    Kemenkes Republik Indonesia (RI) mencatat terdapat temuan tujuh kasus COVID-19 di Indonesia.

    Sumber : Antara

  • Dagangan Sepi, Pedagang Kranji: Sekarang Capek Duduk Doang

    Dagangan Sepi, Pedagang Kranji: Sekarang Capek Duduk Doang

    Jakarta

    Pertokoan Kranji, Bekasi, kian sepi ditinggal pembeli. Deretan toko kini lebih sering tutup, pedagang duduk melamun, dan pengunjung nyaris tak terlihat. Padahal dulunya kawasan ini merupakan salah satu pusat perbelanjaan yang sangat ramai hingga membuat pedagang kewalahan.

    Seorang pedagang pakaian di Pertokoan Kranji, Edi (56), mengatakan kawasan ini dulunya sangatlah ramai bahkan selalu dipadati pengunjung. Terutama saat tahun 1990an hingga awal 2000an.

    Ia yang sudah berjualan di kawasan itu sejak 1987 berpendapat lokasi pertokoan yang sangat strategis membuat masyarakat dari wilayah Kota Harapan Indah di Kota Bekasi hingga Kecamatan Babelan di Kabupaten Bekasi datang untuk berbelanja di sini

    “Dulu ramai ini. Dulu tahun 1990an, sampai tahun 2000an lah, orang-orang kan pada belanja sini semua. Dari ujung Harapan Indah sampai Babelan, ramai banget di sini,” kata Edi saat ditemui detikcom di lokasi, Kamis (5/6/2025)

    Bahkan saking ramainya, kawasan tersebut harus direnovasi menjadi pertokoan untuk bisa memenuhi kebutuhan para pengunjung dan pedagang pada 2007 lalu. Sampai saat itu menurutnya kawasan ini masih sangat ramai, baik pengunjung ataupun pedagang.

    “(Usai renovasi) masih ramai. Tadinya nggak ada toko yang kosong di sini. Cari tempat kosongnya susah banget. Ini kan kosong satu, buru-buru orang ambil,” ucapnya.

    Namun kondisi ini ternyata tak bertahan lama. Lambat laun menurutnya Pertokoan Kranji mulai ditinggal pembeli, terutama saat layanan e-Commerce alias toko online mulai banyak digunakan. Sayang penurunan jumlah pengunjung ini terus terjadi sampai sekarang. Bahkan kini sudah benar-benar sepi bak kuburan.

    “Dulu capek melayani orang. Sekarang cuma capek duduk-duduk doang. Coba saja mutar lihat-lihat, gitu saja semua, nggak ada orang,” ucapnya dengan nada lesu.

    Hal senada juga disampaikan oleh pedagang perabot rumah tangga bernama Julia (68). Menurutnya kawasan Pertokoan Kranji ini dulunya sangat ramai, namun kini sepi pengunjung. Bahkan dalam sehari menurutnya belum tentu ada orang yang melintas untuk berbelanja.

    “Sepi, yang lewat pun kadang nggak ada. Bisa coba lihat sendiri,” kata Julia.

    Ia mengatakan kondisi ini jauh berbeda jika dibandingkan dengan saat dirinya pertama kali membuka toko di kawasan tersebut pada 1986 silam. Saking parahnya, Julia mengatakan masih lebih baik berjualan di Pertokoan Kranji saat pandemi Covid-19 kemarin daripada saat ini.

    “Pas pandemi masih mending. Masih lebih mending pandemi. Setelah pandemi makin ke sini malah makin sepi. Paling yang datang cuma langganan saja, itu pun jarang kan,” terangnya.

    (fdl/fdl)

  • Menaker Ungkap Jadwal Pencairan Bantuan Subsidi Upah Rp 600 Ribu

    Menaker Ungkap Jadwal Pencairan Bantuan Subsidi Upah Rp 600 Ribu

    Jakarta

    Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli memberikan bocoran jadwal pencairan bantuan subsidi upah (BSU) senilai total Rp 600 ribu. Sebagai informasi, BSU diberikan masing-masing Rp 300.000 untuk bulan Juni-Juli, namun dibagikan sekaligus atau satu kali pada bulan Juni 2025.

    Saat dikonfirmasi kapan dana itu disalurkan ke pekerja, Yassierli memberi sinyal BSU mulai cair sebelum Minggu kedua bulan Juni. Meskipun ia enggan merinci kapan tanggal pastinya.

    “Ya sebelum Minggu kedua kita berharap itu (BSU) sudah disalurkan, sebelum Minggu kedua insyaAllah,” ujarnya saat ditemui di kantor Kemnaker di Jakarta, Kamis (5/6/2025).

    Yassierli menjelaskan, BSU merupakan inisiatif dari pemerintah untuk mendongkrak daya beli masyarakat, khususnya pada bulan Juni dan Juli. Selain BSU pemerintah juga memberikan paket lainnya seperti diskon tarif tol hingga diskon transportasi

    “Khusus BSU memang ke Kemnaker. Regulasi Permenaker sudah kita siapkan karena ini kita bukan pengalaman yang pertama ya, hampir tiap tahun ada sejak (Pandemi) Covid,” tuturnya.

    Sebagai informasi, Yassierli sudah menerbitkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun 2025 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 10 Tahun 2022 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Pemerintah Berupa Subsidi Gaji/Upah bagi Pekerja/Buruh.

    Dalam pasal 3 ayat 3, dijelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN), prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI), hingga anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia tidak menerima BSU.

    “Pemberian Bantuan Pemerintah berupa subsidi gaji/upah dikecualikan bagi Aparatur Sipil Negara, prajurit Tentara Nasional Indonesia, dan anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia,” seperti tertulis dalam beleid tersebut.

    Ditetapkan juga penerima BSU harus Warga Negara Indonesia yang dibuktikan dengan kepemilikan nomor induk kependudukan. Lalu, harus peserta aktif program jaminan sosial ketenagakerjaan BPJS Ketenagakerjaan sampai dengan bulan April 2025.

    Permenaker itu juga menetapkan upah yang diterima buruh paling banyak sebesar Rp 3.500.000 per bulan. Kemudian BSU diprioritaskan bagi buruh yang sedang tidak menerima program keluarga harapan.

    “Pemberian Bantuan Pemerintah berupa subsidi Gaji/Upah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) diprioritaskan bagi Pekerja/Buruh yang tidak sedang menerima program keluarga harapan pada tahun anggaran berjalan sebelum Bantuan Pemerintah berupa subsidi Gaji/Upah yang disalurkan,” jelas pasal 5.

    (ily/rrd)

  • Pramono tunggu arahan Kemenkes terkait kasus COVID-19 di Jakarta

    Pramono tunggu arahan Kemenkes terkait kasus COVID-19 di Jakarta

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memberikan keterangan pers di Terminal Blok M dalam peresmian Transjabodetabek rute Bogor-Blok M, Jakarta, Kamis (5/6/2025). ANTARA/Luthfia Miranda Putri.

    Pramono tunggu arahan Kemenkes terkait kasus COVID-19 di Jakarta
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 05 Juni 2025 – 12:10 WIB

    Elshinta.com – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menunggu arahan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait kasus COVID-19 di wilayah Jakarta.

    “COVID-19 urusan Menteri Kesehatan,” kata Pramono usai peresmian Transjabodetabek rute Bogor-Blok M di Terminal Blok M Jakarta, Kamis.

    Pramono menyerahkan sepenuhnya keputusan termasuk imbauan penggunaan masker bagi penumpang transportasi umum kepada Kemenkes.

    Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Timur mengungkapkan bahwa dua warga positif COVID-19 pada Mei 2025.

    Dua warga tersebut berasal dari Kecamatan Cipayung dan Cakung. Mereka sudah dinyatakan sembuh pada akhir Mei 2025.

    Sebanyak 15 orang positif terjangkit COVID-19 pada 2025 di Jakarta Selatan berdasarkan “New All Record” (NAR) yang merupakan sistem database kesehatan milik Kementerian Kesehatan.

    Kemenkes telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) guna meningkatkan kewaspadaan terhadap COVID-19 maupun risiko wabah lainnya menyusul peningkatan angka COVID-19 pada sejumlah negara di Asia.

    Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (31/5), Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kemenkes, Murti Utami mengatakan, memasuki minggu ke-12/2025 sampai saat ini, COVID-19 menunjukkan peningkatan pada beberapa negara di kawasan Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia maupun Singapura.

    Kemenkes Republik Indonesia (RI) mencatat terdapat temuan tujuh kasus COVID-19 di Indonesia.

    Sumber : Antara

  • Pertemuan Presiden dan Menkes bahas tambah dokter

    Pertemuan Presiden dan Menkes bahas tambah dokter

    Presiden Prabowo Subianto (atas) bersama Seskab Teddy Indra Wijaya (tengah) menuruni tangga pesawat setibanya di Yogyakarta International Airpot (YIA) Kulon Progo, D.I Yogyakarta, Kamis (29/5/2025). Presiden Prabowo dan Presiden Macron akan menuju ke Magelang untuk mengunjungi Akademi Militer dan Candi Borobudur. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/nym. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

    Seskab: Pertemuan Presiden dan Menkes bahas tambah dokter
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 05 Juni 2025 – 07:27 WIB

    Elshinta.com – Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menepis rumor yang menyebutkan rapat terbatas antara Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin membahas soal perombakan (reshuffle) Kabinet Merah Putih.

    Seskab Teddy menjelaskan rapat tersebut yang berlangsung di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa (3/6), membahas strategi pemerintah menambah jumlah dokter, dan meningkatkan kesejahteraan dokter.

    “Pertemuan Bapak Presiden Prabowo dengan Menteri Kesehatan membahas penambahan jumlah dokter, dan (meningkatkan) kesejahteraan dokter, tidak membahas reshuffle,” kata Seskab Teddy saat dihubungi di Jakarta, Kamis dini hari.

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menghadap Presiden Prabowo untuk melaporkan tren peningkatan kasus COVID-19 di beberapa negara, dan situasi penularannya di Indonesia. Selain itu, Presiden dan Menkes juga membahas isu-isu strategis lainnya, termasuk penambahan jumlah dan kesejahteraan dokter di Indonesia.

    Rapat terbatas antara Presiden dan Menkes berlangsung kurang lebih selama 2,5 jam. Seskab Teddy juga mengikuti rapat tersebut.

    Selepas rapat, Budi Gunadi menyampaikan kasus COVID-19 itu berasal dari subvarian yang dikategorikan tidak mematikan bagi para pengidapnya, yaitu subvarian Omicron JN.1. Dalam beberapa pekan terakhir, tren kenaikan kasus COVID-19 muncul di beberapa negara Asia, di antaranya Thailand, Singapura, dan Hong Kong (China).

    Terlepas dari itu, Budi Gunadi meminta masyarakat tidak panik merespons munculnya kasus COVID-19 di Indonesia.

    “Kenaikan ini adalah varian-varian yang relatif tidak mematikan. Jadi enggak usah terlalu dikhawatirkan supaya masyarakat tidak panik,” kata Menkes Budi Gunadi kepada wartawan di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa.

    Dalam kesempatan yang sama, Budi Gunadi juga menanggapi pertanyaan wartawan mengenai isu reshuffle.

    “Wah itu haknya beliau. Tanya Beliau (Presiden, red.) ya,” kata Menkes menjawab pertanyaan wartawan.

    Menkes, saat ditanya mengenai kemungkinan isu reshuffle dibahas dalam rapat, memilih menjawabnya dengan kelakar.

    “Kita membahas wartawan mau dipindahin ke mana,” kata Budi Gunadi seraya tersenyum.

    Sumber : Antara

  • Vaksinasi ulangan COVID-19 jadi rekomendasi untuk kelompok berisiko

    Vaksinasi ulangan COVID-19 jadi rekomendasi untuk kelompok berisiko

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan vaksinasi ulangan COVID-19 menjadi rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk kelompok risiko tinggi.

    Yang sekarang ada dalam rekomendasi WHO adalah vaksin ulangan satu tahun sesudah vaksinasi yang lalu.

    “Tapi utamanya untuk kelompok risiko tinggi, seperti lansia dan mereka dengan komorbid berat,” kata dia saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

    Pada akhir Mei lalu, kasus COVID-19 dilaporkan meningkat di sejumlah negara seperti Singapura, Thailand, Hong Kong dan Malaysia.

    Hal ini menyebabkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerbitkan surat edaran tentang kewaspadaan terhadap peningkatan kasus COVID-19, yang ditujukan pada berbagai jajaran kesehatan di daerah termasuk Dinas Kesehatan.

    Tjandra mengatakan, pemerintah harus terus meningkatkan pengamatan yang sistematis dan berkelanjutan (surveilans) epidemiologik untuk mengetahui jumlah kasus dan kematian serta pasien di pelayanan kesehatan.

    Selain itu juga melakukan surveilans genomik untuk mengetahui varian atau subvarian yang masih dan sedang beredar dan menginformasikannya kepada masyarakat.

    Dia juga mengingatkan masyarakat untuk terus menerapkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) untuk meningkatkan daya tahan tubuh sehingga menurunkan risiko terkena COVID-19 ataupun penyakit dan masalah kesehatan lainnya.

    “(PHBS) Ini adalah modalitas utama kita, yang selalu harus kita lakukan, ada atau tidaknya peningkatan kasus COVID-19,” ujar Tjandra yang menjabat sebagai Direktur Pascasarjana Universitas YARSI itu.

    Dia mengatakan, peningkatan kasus COVID-19 di beberapa negara tak perlu disikapi dengan panik tetapi masyarakat tetap harus waspada.

    Sementara itu di Jakarta, Gubernur Jakarta Pramono Anung menunggu arahan Kemenkes terkait kasus COVID-19 di wilayah Jakarta. Dia menyerahkan sepenuhnya keputusan termasuk imbauan penggunaan masker bagi penumpang transportasi umum kepada Kemenkes.

    Adapun di DKI Jakarta, tercatat 17 orang positif COVID-19. Dua orang warga Jakarta Timur dan sudah dinyatakan sembuh pada akhir Mei lalu. Sementara itu, 15 orang lainnya warga Jakarta Selatan dilaporkan positif COVID-19.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Cegah COVID-19, Jaktim gencarkan pola hidup sehat dan pakai masker

    Cegah COVID-19, Jaktim gencarkan pola hidup sehat dan pakai masker

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur menggencarkan pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan memakai masker jika di luar rumah untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus COVID-19.

    “Kami terus meningkatkan promosi kesehatan pada masyarakat luas terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan memakai masker untuk cegah COVID-19,” kata Kepala Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jakarta Timur, Herwin Meifendy saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

    Herwin menyebutkan, pihaknya terus melakukan peningkatan promosi kesehatan ke masyarakat luas dan melakukan koordinasi dengan lintas sektor dan program untuk antisipasi lonjakan kasus COVID-19.

    Selain menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, Sudin Kesehatan Jakarta Timur (Jaktim) juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker jika sakit atau berada di kerumunan.

    “Berdasarkan Surat Edaran (SE) Kemenkes saat ini sudah disampaikan terkait peningkatan promosi kesehatan, salah satunya menggunakan masker bagi masyarakat yang sakit atau jika berada di kerumunan,” ujar Herwin.

    Arsip foto – Warga menggunakan masker berjalan di jembatan penyeberangan orang (JPO) halte Transjakarta Setiabudi Utara Aini, Jakarta, Jumat (11/12/2020). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc/aa.

    Lalu, beberapa personel Sudin Kesehatan juga meminta masyarakat untuk rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun (cuci tangan pakai sabun/CTPS) atau “hand sanitizer”.

    Herwin menjelaskan, masyarakat juga harus melakukan isolasi mandiri dan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan melalui ketika mengalami gejala COVID-19.

    Hal itu agar pihak medis bisa segera memberikan penanganan yang cepat, tepat dan sesuai dengan prosedur penanganan COVID-19.

    “Kami minta masyarakat segera ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala infeksi saluran pernapasan,” katanya.

    Arsip foto – Warga menggunakan masker saat berjalan di Jakarta, Jumat (8/11/2023). Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengimbau masyarakat kembali taat mematuhi protokol kesehatan terutama memakai masker mengingat kasus COVID-19 di Indonesia mulai menunjukkan tren kenaikan kasus. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.

    Pemerintah Kota (Pemkot) Jaktim melalui Suku Dinas Kesehatan telah menemukan dua warga Jakarta Timur yang positif COVID-19 pada Mei 2025.

    “Jadi ada dua warga Jakarta Timur yang hasil skriningnya positif COVID-19 pada awal bulan Mei 2025,” kata Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Timur Herwin Meifendy saat dihubungi di Jakarta, Rabu (4/6).

    Herwin menyebutkan, dua warga tersebut berasal dari Kecamatan Cipayung dan Cakung. Mereka sudah dinyatakan sembuh pada akhir Mei 2025.

    Selain itu, Herwin mengatakan, dua warga itu terdeteksi COVID-19 saat tengah dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Jakarta dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sintanala Tangerang karena penyakit lain.

    Temuan dua kasus COVID-19 yang merupakan warga Jaktim ini menjadi data tersendiri untuk Sudin Kesehatan Jaktim dan imbauan bagi warga setempat.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.