Kasus: covid-19

  • Waspada Varian Baru COVID ‘Stratus’ yang Merebak di Inggris, Picu Gejala Tak Biasa

    Waspada Varian Baru COVID ‘Stratus’ yang Merebak di Inggris, Picu Gejala Tak Biasa

    Jakarta

    Para ahli di Inggris memperingatkan kemunculan varian baru COVID-19 bernama ‘Stratus’. Secara ilmiah, varian ini dikenal sebagai XFG dan dianggap lebih menular dibandingkan varian sebelumnya karena mutasi yang memungkinkannya menghindari sistem kekebalan tubuh.

    Menurut data dari UK Health Security Agency (UKHSA), strain ini kini menjadi varian COVID-19 yang dominan di Inggris. Proporsinya meningkat dari sekitar 10 persen pada Mei menjadi hampir 40 persen dari seluruh kasus pada pertengahan Juni.

    Kedua strain Stratus, yakni XFG asli dan varian turunannya XFG.3, disebut ‘menyebar dengan cepat’, kata Profesor Lawrence Young, seorang ahli virologi dari Universitas Warwick, kepada MailOnline, dikutip dari Times of India.

    “Mengingat kekebalan terhadap COVID semakin menurun di masyarakat akibat rendahnya cakupan vaksin booster musim semi dan berkurangnya infeksi COVID dalam beberapa bulan terakhir, maka lebih banyak orang akan rentan terinfeksi XFG dan XFG.3,” ujarnya.

    “Hal ini bisa memicu gelombang infeksi baru, meski sejauh mana penyebarannya masih sulit untuk diprediksi,” tambahnya.

    Sebagian besar gejala varian Stratus mirip dengan varian COVID-19 sebelumnya. Menurut NHS, gejala-gejala tersebut meliputi sesak napas, kehilangan atau perubahan indra penciuman dan perasa, kelelahan, demam atau menggigil, hidung tersumbat atau berair, nyeri otot, batuk terus-menerus, sakit tenggorokan, sakit kepala, diare, hilangnya nafsu makan, dan mual.

    Namun, menurut dokter umum di Harley Street sekaligus Pendiri Hannah London Clinic, dr Kaywaan Khan, salah satu gejala khas varian Stratus adalah suara serak atau parau.

    dr Khan menambahkan, secara umum gejala Stratus cenderung ringan hingga sedang. Meski begitu, jika seseorang dinyatakan positif, ia sebaiknya tetap tinggal di rumah dan menjalani isolasi karena varian ini sangat menular.

    (suc/suc)

  • Orang AS Lagi Kecanduan Film Horor, Bioskop Cuan-Ramai Pengunjung

    Orang AS Lagi Kecanduan Film Horor, Bioskop Cuan-Ramai Pengunjung

    Jakarta, CNBC Indonesia – Horor dinilai sebagai penyelamat industri perfilman di Amerika Serikat. Tahun ini, film horor menyumbang 17% dari pembelian tiket di Amerika Utara atau naik dari 11% pada tahun 2024 dan 4% satu dekade lalu, berdasarkan data Comscore yang dihimpun Reuters.

    Beberapa judul film horor seperti Sinners, Final Destination: Bloodlines, bahkan The Conjuring: Last Rites dan Five Nights at Freddy’s 2 yang akan dirilis akhir tahun menjadi alasan pemilik bioskop untuk bertahan.

    “Kami telah mengidentifikasi horor sebagai salah satu genre film utama yang kami targetkan untuk berkembang,” kata Brandt Gully, pemilik Springs Cinema & Taphouse di Sandy Springs, Georgia, dikutip Minggu (6/7/2025).

    Produser, eksekutif studio, dan pemilik teater mengatakan bahwa horor secara historis telah menyediakan jalan keluar untuk mengatasi kecemasan kontemporer. Genre ini juga memiliki banyak materi, meliputi gempa susulan dari pandemi global, paranoia kecerdasan buatan, hilangnya kendali atas tubuh seseorang, dan kebangkitan rasisme.

    Analis data film Stephen Follows menyebut film horor memberikan ruang untuk memproses hal-hal yang lebih sulit untuk dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

    “Ini katarsis, emosional, dan datang dengan akhir,” kata dia.

    Sementara itu, produksi yang sering kali beranggaran rendah memungkinkan pengambilan risiko lebih besar daripada produksi berbiaya tinggi dan berisiko tinggi, seperti Mission: Impossible-The Final Reckoning.

    Analis media senior Comscore Paul Dergarabedian pun menyebut bahwa film horor menjadi impian seorang akuntan.

    “Jika akan membuat ekstravaganza luar angkasa fiksi ilmiah, tidak dapat melakukannya dengan murah. Dengan film horor, film dengan anggaran sederhana seperti ‘Weapons’ bisa sangat menakutkan,” tambah dia.

    Diketahui saat ini industri film masih mengalami pemulihan setelah pandemi Covid-19 yang mematahkan kebiasaan menonton film, dan meningkatkan penayangan di rumah. Di sisi lain, ungkap Mike De Luca selaku o-chair and Warner Bros Motion Picture Group, film horor sukses memaksa orang untuk keluar dari rumah dan menonton bioskop.

    “Ini adalah air pasang yang mengangkat semua kapal. Kamu tahu, kami mencoba membuat orang-orang kembali ke kebiasaan pergi ke bioskop,” tegas dia.

    Peneliti Ampere Analysis yang berbasis di London mencatat setengah dari semua film horor yang dirilis oleh distributor besar AS tahun lalu menghasilkan 50% atau lebih dari pendapatan kotor box office mereka di seluruh dunia. Film body horror The Substance, misalnya, meraup lebih dari US$77 juta di seluruh dunia, dengan sekitar 80% dari itu berasal dari luar AS.

    Streamer juga memanfaatkan daya tarik genre dengan cara yang sama. Serial drama horor pasca-apokaliptik The Walking Dead, menjadi salah satu serial paling populer ketika ditambahkan ke Netflix pada 2023. Serial ini mengumpulkan 1,3 miliar jam penayangan.

    Dengan latar belakang ini, horor secara diam-diam mendapatkan momentum. Genre ini memecahkan penghalang box office senilai US$1 miliar di AS dan Kanada untuk pertama kalinya pada 2017. Termasuk ditopang oleh adaptasi film dari novel Stephen King, “It,” dan eksplorasi Jordan Peele tentang ketidaksetaraan rasial dalam “Get Out.”

    Pengumuman film horor baru dari produser AS telah meningkat setiap tahun selama tiga tahun terakhir, termasuk pada tahun 2023, ketika pemogokan Hollywood secara signifikan berdampak pada produksi, menurut Analisis Ampere.

    Ampere melaporkan jumlah film horor AS yang diproduksi tahun lalu naik 21% dibandingkan tahun 2023. Temuan ini juga dibarengi survei konsumen yang mengungkapkan bahwa horor adalah genre favorit di antara dua pertiga penonton bioskop, berusia 18 hingga 24 tahun.

    (wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Berapa Lama Masa Inkubasi Virus Hanta di Tubuh Manusia

    Berapa Lama Masa Inkubasi Virus Hanta di Tubuh Manusia

    Jakarta

    Beberapa waktu lalu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan temuan delapan kasus virus Hanta di empat provinsi. Wilayahnya meliputi provinsi D.I. Yogyakarta, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Utara.

    Hasil surveilans tersebut diumumkan pada 19 Juni 2025 setelah sebelumnya ditemukan kasus virus Hanta di Kabupaten Bandung Barat. Pada 20 Mei 2025, pasien Bandung Barat sempat dirawat di RSUP Hasan Sadikin Bandung, sebelum akhirnya sembuh dan bisa kembali beraktivitas lagi.

    Berapa Lama Masa Inkubasi Virus Hanta?

    Masa inkubasi adalah istilah medis yang merujuk pada waktu antara infeksi pertama kali dan munculnya gejala pertama. Ada banyak jalur paparan infeksi, mulai dari menghirup percikan droplet yang terkontaminasi seperti pada flu dan COVID-19, hingga gigitan hewan terinfeksi seperti pada rabies, maupun kontak langsung seperti pada virus hanta.

    Berdasarkan gejalanya, infeksi virus Hanta dibagi menjadi dua jenis, yaitu Haemorrhagic fever with renal syndrome (HFRS) dan Hantavirus pulmonary syndrome (HPS). Seperti ini bedanya:

    Haemorrhagic fever with renal syndrome (HFRS)

    HFRS merupakan tipe infeksi virus Hanta yang paling banyak ditemukan, termasuk di Indonesia. Dari delapan kasus infeksi virus Hanta yang ditemukan di Indonesia, seluruhnya bertipe HFRS. Tipe ini memang lebih banyak ditemukan di benua Asia atau Eropa.

    Masa inkubasi virus ini biasanya mencapai 1-2 minggu dengan angka kematian 5-15 persen. Beberapa gejala infeksi virus Hanta tipe HFRS meliputi:

    Mual.Mata kemerahan.Ruam.Demam.Sakit Kepala.Nyeri Punggung.

    Dalam kondisi parah, infeksi virus Hanta HFRS dapat memicu gejala oliguria, anuria, gangguan sistem saraf, perdarahan sistem pencernaan, hingga gangguan pernapasan.

    Hantavirus pulmonary syndrome (HPS)

    Infeksi virus Hanta tipe HPS memiliki angka kematian yang jauh lebih tinggi bila dibandingkan tipe HFRS, yaitu 60 persen. Masa inkubasi virus Hanta penyebab HPS biasanya berkisar antara 14-17 hari.

    Virus Hanta versi ini lebih banyak ditemukan di benua Amerika. Berikut ini beberapa gejala infeksi virus Hanta tipe HPS:

    Demam.Nyeri badan.Malaise (lemas).Batuk.Sesak napas.Sakit perut.Muntah.Diare.

    Dalam kondisi parah, HPS dapat memicu penumpukan cairan di paru-paru dan kerusakan jaringan. Beberapa gejala lain yang ditimbulkan seperti tekanan darah rendah, detak jantung tak teratur, hingga gangguan pada paru.

    Langkah Pencegahan Infeksi Virus Hanta

    Virus Hanta merupakan patogen yang umumnya disebarkan oleh hewan pengerat seperti tikus. Penularan dapat terjadi melalui kontak liur, urine, atau kotoran tikus yang terinfeksi.

    Juru Bicara Kemenkes drg Widyawati mengungkapkan infeksi virus Hanta bisa dicegah. Beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah menjaga kebersihan rumah (khususnya ruangan yang jarang dipakai) dan memasang perangkap tikus.

    “(Pembersihan) seperti gudang, loteng, atau ruang bawah tanah,” katanya ketika dihubungi detikcom.

    Untuk menghindari infeksi, sebaiknya jangan menyentuh tikus dalam keadaan mati maupun hidup secara langsung. Selain itu, orang-orang yang memiliki pekerjaan berisiko disarankan menggunakan pelindung diri.

    “Bagi mereka yang berisiko kontak dengan rodensia (hewan pengerat), seperti petani, buruh bangunan, tenaga lab, hingga dokter hewan,” sambungnya.

    “Masyarakat tak perlu panik, tapi harus tetap waspada. Pencegahan melalui kebersihan lingkungan sangat penting. Pemantauan di daerah rawan akan terus dilakukan bersama dinas kesehatan setempat untuk mencegah penularan lebih lanjut,” tandas drg Widyawati.

    (avk/up)

  • PSSI serahkan wacana soal Piala Indonesia kepada PT LIB dan klub

    PSSI serahkan wacana soal Piala Indonesia kepada PT LIB dan klub

    Ketua umum PSSI, Erick Thohir (kiri), menjawab pertanyaan pewarta di Jakarta, Jumat (4/7/2025). (ANTARA/Rauf Adipati)

    PSSI serahkan wacana soal Piala Indonesia kepada PT LIB dan klub
    Sepakbola   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 05 Juli 2025 – 06:17 WIB

    Elshinta.com – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyerahkan wacana penyelenggaraan Piala Indonesia kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan klub, menyusul munculnya keinginan insan sepak bola nasional agar kompetisi itu dapat kembali digulirkan.

    Piala Indonesia yang mempertemukan klub dari berbagai kasta itu terakhir kali diselenggarakan pada musim 2018-2019, dengan PSM Makassar sebagai juara. Setelah itu, Piala Indonesia urung digelar karena pandemi COVID-19 dan belum juga dilaksanakan sampai saat ini.

    “Domainnya, silakan liga (PT LIB-red) dan klub-klub bersepakat seperti apa. Bukan di PSSI, lo. PSSI itu hanya memiliki satu persen (saham-red) Liga. Ini bagian dari bagaimana kita mengatur kesepakatan jadwal,” kata Erick kepada para pewarta di Jakarta, Jumat.

    Piala Indonesia baru digelar sebanyak tujuh edisi. Edisi pertama berlangsung pada 2005 dengan menghasilkan Arema sebagai juara, dan setelah itu hanya digelar pada 2006, 2007, 2008-2009, 2010, 2012, dan terakhir 2018-2019.

    Selain soal Piala Indonesia, Erick juga menjelaskan mengenai potensi penambahan jumlah peserta Piala Presiden seperti pada edisi-edisi sebelumnya.

    Piala Presiden yang merupakan turnamen pra musim biasanya diikuti oleh banyak peserta sejak pertama kali digelar pada 2015. Jumlah peserta kemudian mengalami pemangkasan sejak 2024 dengan hanya diikuti delapan peserta, dan pada 2025 jumlah peserta kembali berkurang dengan hanya menghadirkan enam tim.

    Dari enam tim peserta pada tahun ini, dua di antaranya merupakan klub luar negeri yakni Oxford United dari Inggris, dan Port FC asal Thailand. Sedangkan satu tim sisanya adalah Liga Indonesia All-Star.

    “Jadi kalau ditanya apakah musim kompetisi atau turnamen Piala Indonesia atau Piala Presiden ini bisa diperpanjang jadwalnya 18 klub jawabannya mungkin aja selama kalendernya mumpuni. Itu karena pemain bukan robot, dia juga mesti beristirahat,” pungkas Erick.

    Sumber : Antara

  • Kisah Harsudi, Lebih dari Sekadar Kagum, Dedikasi dan Doa di Balik Karpet Raksasa untuk Jokowi

    Kisah Harsudi, Lebih dari Sekadar Kagum, Dedikasi dan Doa di Balik Karpet Raksasa untuk Jokowi

    Liputan6.com, Sukabumi – Kisah Harsudi Hartono (57), warga Gang Cikole Dalam, Kota Sukabumi, muncul sebagai inspirasi. Bukan sekadar pengagum biasa, Harsudi telah menuangkan dedikasi dan doanya dalam sebuah karya monumental. 

    Dalam bentuk karpet raksasa sepanjang 11 meter, Harsudi menuangkan kreativitasnya dengan merajut nama Ir. H. Joko Widodo pada karpet ini, seluruhnya terbuat dari limbah cangkang kopi. 

    Ini bukan sekadar kerajinan tangan, melainkan sebuah manifestasi dari kekaguman mendalam dan harapan tulus seorang rakyat kecil untuk pemimpinnya.

    Proses pembuatan karpet ini tak main-main. Harsudi membutuhkan waktu empat hingga lima tahun untuk menyelesaikannya. Sejak sebelum pandemi COVID-19, ia memulai proyek ambisius ini. 

    “Yang bikin lama itu pertama bahannya, yang kedua anyaman yang baru sudah jadi, yang lama warnanya sudah pudar jadi terpaksa harus diganti lagi biar warnanya sama jadi bagus,” tutur Harsudi, pada Senin (30/6/2025). 

    Ini menunjukkan ketelatenan dan kesabarannya yang luar biasa, tidak hanya dalam mengumpulkan ribuan cangkang kopi, tetapi juga dalam memastikan setiap anyaman sempurna dan warnanya seragam. Bagi Harsudi, sosok Jokowi telah lama menjadi inspirasi. 

    “Dari dulu memang saya sudah mengagumi beliau waktu masih jadi Wali Kota, beliau itu saya suka karena langsung turun ke bawah ke masyarakat,” ungkapnya. 

    Gaya blusukan Jokowi yang membumi adalah alasan utama dibalik kekaguman itu, sebuah bukti bahwa seorang pemimpin harus dekat dengan rakyatnya.

     

     

  • Wujudkan Energi Bersih dan Berkelanjutan, BRIN Kembangkan Riset Sel Surya

    Wujudkan Energi Bersih dan Berkelanjutan, BRIN Kembangkan Riset Sel Surya

    Liputan6.com, Bandung – Peneliti Kelompok Riset Divais Fotovoltaik dan Fungsional Elektronik Maju Pusat Riset Elektronika Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRE BRIN), Nunik Nurhayati, menyebutkan tengah mengembangkan riset sel surya guna mewujudkan energi yang bersih dan berkelanjutan.

    Menurut Nunik salah satu penelitian sel surya yang dilakukan di antaranya adalah dye sensitized solar cells (DSSCs).

    “Penelitian ini mengenai sel surya yang menggunakan pewarna (dye) sebagai bahan penyerap cahaya, bukan silikon seperti pada sel surya konvensional yang merupakan bahan utama untuk mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Pewarna ini mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik dengan bantuan elektrolit dan semikonduktor,” ujar Nunik mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika, di Kawasan Sains dan Teknologi Samaun Samadikun, Bandung, pekan kedua Juni lalu dicuplik dari laman BRIN, Rabu (2/7/2025).

    Nunik mengatakan selanjutnya adalah penelitian perovskite solar cells, yaitu sel surya yang menggunakan material perovskit sebagai bahan penyerap cahaya yang dapat diubah menjadi energi listrik.

    Nunik menerangkan penelitian sel surya yang sedang dikembangkan ini adalah penelitian mengenai material yang dirangkai menjadi suatu divais yang dapat mengubah energi matahari menjadi energi listrik.

    “Proses ini terjadi melalui efek fotovoltaik, di mana cahaya matahari diserap oleh bahan semikonduktor dalam sel surya untuk menghasilkan arus listrik,” terang Nunik.

    Nunik menambahkan bahwa riset ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, stabilitas, dan keberlanjutan sel surya, serta mencari solusi energi terbarukan yang ramah lingkungan.

    Penelitian tersebut tentunya didukung dengan adanya fasilitas laboratorium penelitian sel surya di BRIN.

    “Sel surya berbasis pewarna (DSSCs) dan perovskit dapat diaplikasikan pada perangkat elektronik berdaya rendah, arsitektur bangunan, otomotif, dan IoT (Internet of Things). Pengembangan sel surya berbasis perovskit yang lebih murah dan stabil diharapkan dapat mendukung konektivitas digital di seluruh Indonesia,” jelas Nunik.

    Nunik menyebutkan PRE BRIN sendiri memiliki delapan kelompok riset. Saat ini, ada 85 peneliti dan perekayasa yang beberapa diantaranya sedang melanjutkan studi pada jenjang S2 maupun S3.

    Selain riset tersebut, PRE BRIN juga melakukan riset biosensor untuk mendeteksi glukosa dan kolesterol, serta biosensor untuk mendeteksi kandungan Rhodamin B (pewarna makanan) yang dapat menyebabkan kanker.

    “Komposisi makanan perlu dicek karena bisa membahayakan tubuh,” sebut Nunik.

    Selain itu, ada juga biosensor untuk mendeteksi penyakit seperti hepatitis C dan COVID-19, serta sensor yang mendeteksi konsentrasi alkohol di dalam makanan.

    Lebih lanjut, Nunik mengajak para mahasiswa minimal semester 5 untuk dapat melakukan riset di BRIN melalui skema yang disediakan oleh BRIN, seperti DBR (Degree by Research) atau semacam beasiswa BRIN, RA (Research Assistance), Barista (Bantuan Riset bagi Talenta Riset dan Inovasi), TA (Tugas Akhir), magang, dan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka).

     

  • Deteksi Varian Baru COVID-19, Laboratorium RSUP Hasan Sadikin Terus Aktif Teliti Sampel

    Deteksi Varian Baru COVID-19, Laboratorium RSUP Hasan Sadikin Terus Aktif Teliti Sampel

    Rudi mengaku RSUP Hasan Sadikin selain laboratoriumnya terus aktif mengirimkan sampel virus ke Kementerian Kesehatan RI, beberapa ruang isolasi perawatan pasien COVID-19 tetap disiagakan.

    Rudi menyebutkan meski tidak berdampak parah, kasus paparan varian baru COVID-19 di dunia sudah meningkat kembali, salah satunya di kawasan Asia Tenggara.

    “Ya jadi kalau ICU COVID itu, kita sebut ICU untuk isolasi yang airborne kan itu ada sekitar tujuh ruangan. Kemudian tentu itu bisa meluas ya seperti juga ketika dulu kita mengalami COVID itu bisa masuk dalam Zona 1 itu bisa sampai 200 tempat tidur,” ungkap Rudi.

    Rudi menyebutkan kapasitas 200 tempat tidur pasien COVID-19 itu berasal dari ruangan di Gedung Kemuning 2 ditambah ruang isolasi dan ruang isolasi di instalasi gawat daurat (IGD).

    Apabila jumlah pasien hampir sama saat pandemi lalu berlangsung, kapasitas ruang perawatan pasien COVID-19 dapat menggunakan 60 persen ruangan yang ada di rumah sakit tersebut.

    “Jadi kapasitasnya bisa bergeser tentu sesuai dengan kebutuhan. Begitu juga tenaga kesehatan, karena kita kan sudah punya pengalaman artinya sudah mempunyai perhitungan, sudah punya pelatihan-pelatihan yang cukup sehingga. Apabila diperlukan nanti akan bisa diaktifkan kembali tenaga kesehatan dari tempat lain juga, dari tempat perawatan lain untuk membantu di daerah COVID,” tutur Rudi.

    Sama hal yang dengan tim dokter penanganan penaykit infeksi menular khusus saat pandemi COVID-19 yang tetap ada dan bersiaga.

    Tim dokter tersebut ungkap Rudi, berisikan dokter spesialis multidisiplin tertentu yang mencakup penyakit keseluruhan dengan ditunjang sarana dan perasaranannya.

    “Kita juga masih memiliki ruangan-ruangan yang dulu kita pergunakan tentunya untuk isolasi itu masih tersedia sampai sekarang. Begitu juga tim masih ada ya, timnya masih tidak pernah bubar sebetulnya dari zaman dulu COVID pertama kali, kita masih ada dan sewaktu-waktu bila diperlukan, tentu semuanya bisa kami aktifkan kembali,” sebut Rudi.

    Kesiapan RSUP Hasan Sadikin ini bukan tanpa alasan, Rudi menerangkan data di bulan Juni 2025 jumlah paparan kasus COVID-19 varian terbaru di Thailand bisa sampai 65 ribu dalam beberapa minggu dengan angka kematian 30 kasus.

    Sama halnya dengan Singapura ang mengalami peningkatan kasus sampai 14 ribu kasus COVID baru. Malaysia dam Hong Kong juga menemukan hal yang sama.

    “Indonesia secara umum sebetulnya belum karena kita dari tahun 2025 saja kalau laporan dari Kemenakes itu baru 72 kasus baru. Tapi, kita juga mesti ingat bahwa di Indonesia mungkin screeningnya tidak lagi seaktif zaman dulu waktu masih zaman COVID, di mana kita banyak sekali melakukan screening dan laboratorium yang melakukannya itu banyak,” jelas Rudi.

     

  • Gibran Takjub dengan Pelaku Seni di Bali – Page 3

    Gibran Takjub dengan Pelaku Seni di Bali – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka takjub dengan pelaku seni di Bali. Menurut dia, sektor pariwisata berbasis kesenian menarik antusiasme tinggi dari pengunjung. 

    “Jam tujuh baru mulai, jam segini (enam) sudah ramai sekali. Ini menunjukkan antusiasme warga,” kata Gibran di Panggung Terbuka Ardha Candra, Kawasan Taman Budaya Art Center, Denpasar, Bali, seperti dikutip Sabtu (5/7/2025).

    Gibran memuji langkah Gubernur Bali Wayan Koster yang terus berkonsentrasi, mengembalikan geliat sektor pariwisata setelah badai pandemi Covid-19.

    “Ini keseriusan dari Pak Gubernur, Wali Kota, Bupati, dan lain-lain. Sekali lagi ya Pak Gubernur ya, pasca Covid-19 langsung rebound. Ini artinya Bali ini salah satu destinasi yang paling dicari, mungkin paling ditunggu-tunggu ya setiap kali ada event,” yakin Eks Walikota Solo ini. 

    Putra sulung Joko Widodo ini pun mengajak seluruh masyarakat untuk terus meramaikan berbagai event pada Pesta Kesenian Bali khususnya akhir pekan ini agar manfaatnya semakin meluas ke berbagai sektor.

    “Besok Sabtu, Minggu, kita ramaikan lagi biar multiplier efect-nya semakin besar. Yang ojol (ojek online), yang punya penginapan, taksi, yang jualan makanan, (termasuk) makanan kecil, yang jualan handicraft, jualan souvenir, jualan oleh-oleh, ramai semua. Jadi pertumbuhan ekonomi di Bali ini terus meningkat,” dorong Gibran.

    Wapres menegaskan, keberlangsungan kegiatan seni dan budaya seperti Pesta Kesenian Bali dapat mendukung visi Presiden Prabowo untuk memperkuat perekonomian nasional melalui pemberdayaan potensi lokal, pariwisata, serta UMKM. 

    “Saya terima kasih sekali Pak Gubernur. Sekali lagi, untuk teman-teman semua, salam hangat dari Pak Prabowo,” dia menandasi.

  • Kemendag Dorong Cita Rasa Keripik Tempe Arva Tembus Pasar Dunia

    Kemendag Dorong Cita Rasa Keripik Tempe Arva Tembus Pasar Dunia

    Bisnis.com, SLEMAN — Kementerian Perdagangan terus berupaya mendorong sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari berbagai penjuru Tanah Air agar dapat menembus pasar dunia melalui ekspor.

    Dukungan ini telah berjalan untuk sekian banyak UMKM, salah satunya CV Arva Indonesia yang berasal dari Sleman, DI Yogyakarta yang memiliki produk andalan keripik tempe premium.

    Arnold Wirakusuma selaku Pendiri Arva Indonesia bertutur bahwa usahanya bermula dari skala rumah tangga, yakni tak lama sebelum pandemi Covid-19. Dia memulai ide bisnis dengan sang istri, Valencia, yang memiliki ketertarikan di bidang makanan dan minuman.

    “Ide kami muncul di saat dunia sedang mengalami krisis kesehatan. Sehingga produk-produk yang kami ciptakan merupakan pilihan sehat untuk snacking,” katanya saat ditemui Tim Bisnis Indonesia Jelajah Ekspor 2025 di kantor Arva Indonesia, Rabu (2/7/2025).

    Seiring waktu, usaha tersebut ternyata tumbuh pesat. Dia menjelaskan hal ini tak terlepas dari keunggulan produk kripik tempe premium Arva yang mencakup pengolahan berbasis organik, tanpa bahan monosodium glutamat (MSG) maupun pengawet lainnya.

    Berawal dari distribusi dalam negeri, permintaan untuk memenuhi pasar ekspor akhirnya datang. Situasi ini turut mendorong perkembangan Arva untuk memenuhi standar ekspor makanan, salah satunya Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP).

    Dia lantas menggarisbawahi peran Kemendag dalam menjembatani proses tersebut. Pabrik perdana Arva yang dibangun pada 2022 akhirnya dapat beroperasi penuh dua tahun kemudian dengan kelayakan yang terjamin.

    Selain itu, Arnold membeberkan bahwa Kemendag juga mendorong partisipasinya pada ekshibisi di dalam maupun luar negeri.

    Arva Indonesia telah berpartisipasi dalam Trade Expo Indonesia (TEI) Kemendag pada 2024 lalu, dan tengah bersiap untuk ekshibisi di Foodex Japan di Tokyo, Jepang pada tahun mendatang.

    Ajang tersebut menjadi kesempatan Arva menjaring calon pembeli baru, yang beberapa di antaranya tengah melakukan penjajakan transaksi.

    “Jadi dari Kementerian Perdagangan memberikan cukup banyak komitmen kepada kami, seperti sertifikasi dan expo. Karena fokus kami ingin mengembangkan produk-produk Indonesia untuk bisa kami pasarkan di beberapa negara,” jelasnya.

    Saat ini, negara tujuan ekspor Arva Indonesia mencakup sejumlah negara utama yakni Amerika Serikat, Australia, Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand hingga Kuwait. Arnold mengaku tengah melakukan penetrasi pasar ke berbagai tempat seperti Hong Kong, Taiwan, dan negara-negara Timur Tengah lainnya.

    Kapasitas ekspor yang mencapai 600.000 packs per bulan menjadi bekalnya untuk memperluas jangkauan pasar. Jumlah tersebut setara dengan 20 kontainer.

    Dia menyebut bahwa kapasitas nilai ekspor per kontainer itu mencapai US$30.000, sehingga potensi nilai ekspor kumulatif per bulannya berkisar US$600.000. Namun, nilai itu bergantung pada permintaan dan fluktuasi pasar.

    Ke depannya, Arnold berharap agar perusahaannya dapat melakukan ekspansi baik dari sisi jangkauan ekspor maupun skala usaha. Dia mengungkapkan ketertarikan untuk memasarkan produk ke kawasan lain seperti Afrika, Amerika Latin, hingga negara-negara Eropa.

    “Harapan kami terhadap Kementerian Perdagangan yaitu semoga dapat terus memfasilitasi kami di berbagai promosi dagang agar kami dapat mempromosikan produk-produk unggulan kami,” tutupnya.

    Berdasarkan catatan Bisnis, Kemendag saat ini memiliki berbagai strategi untuk terus mendorong produk UMKM Tanah Air dapat dikenal di lingkup mancanegara, salah satunya melalui program UMKM Bisa Ekspor.

    Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Kemendag Fajarini Puntodewi berharap bahwa program ini dapat mengerek kontribusi sektor UMKM terhadap keseluruhan ekspor nasional.

    “Program kami adalah memfasilitasi agar para UMKM ini bisa memperluas pasarnya secara global. Itu yang kami upayakan dan kita selalu lakukan, dan hasilnya juga sangat positif,” katanya di Wisma Bisnis Indonesia, Rabu (25/6/2025).

    Data Kemendag juga mencatat nilai ekspor berbagai produk UMKM tumbuh positif hingga pertengahan tahun ini. Sepanjang Januari hingga Mei 2025, nilai ekspor UMKM mencapai US$68,61 juta atau lebih dari Rp1 triliun.

  • 9
                    
                        Meredupnya Kejayaan Pasar-pasar "Legend" di Jakarta…
                        Megapolitan

    9 Meredupnya Kejayaan Pasar-pasar "Legend" di Jakarta… Megapolitan

    Meredupnya Kejayaan Pasar-pasar “Legend” di Jakarta…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Eksistensi sejumlah pasar legend di Jakarta seperti
    Pasar Baru
    ,
    Pasar Gembrong
    , hingga
    Pasar Ular
    kini berada di ujung tanduk.
    Ketenaran mereka tak lagi seterang dulu. Kesan ramai juga tak lagi melekat pada ketiga pasar tersebut.
    Pasar-pasar legend Jakarta tersebut kini hidup bak hidup setengah nyawa, dan berharap adanya intervensi pemerintah untuk kembali menghidupkan jati diri mereka.
    Pasar Baru di Jakarta Pusat, dulu dikenal sebagai pusat perdagangan tertua dan tersibuk di Jakarta.
    Namun, eksistensi pasar tersebut kini tampak meredup, jauh dari ingar-bingar aktivitas niaga yang pernah menjadi denyut nadi kehidupan di sana.
    Meredupnya eksistensi Pasar Baru dapat dilihat dari pemasangan sejumlah spanduk penyewaan atau penjualan ruko oleh pemilik.
    Rudi (46), pemilik toko sepatu kulit, mengaku pasrah dengan kondisi yang terjadi saat ini.
    “Kalau tidak buka, siapa yang mau bayar listrik, sewa, gaji karyawan? Tapi pembeli makin sedikit. Yang bertahan di sini cuma yang sudah lama, sudah punya pelanggan tetap,” kata Rudi, Rabu (4/6/2025).
    Seorang petugas keamanan, Sandra (46) menyebutkan, pandemi Covid-19 menjadi titik balik yang menghantam roda ekonomi kawasan ini.
    Ia menyebutkan, lebih dari 100 unit ruko yang ada, sebagian besar kini tutup atau hanya buka saat momen-momen tertentu, seperti Ramadhan.
    “Departement store sekarang cuma buka sebulan pas Ramadhan. Yang lain malah tutup total sejak Covid-19,” ujar dia.
    Baharu (59), pedagang uang kuno yang sudah berjualan sejak 1985, turut merasakan langsung dampaknya.
    “Kalau sebelum Covid-19, setiap hari pasti ada yang beli. Sekarang, bisa empat hari enggak laku,” ucap dia.
    Meski begitu, Baharu tetap memilih bertahan. Ia menjual uang kuno dari berbagai era, termasuk sebelum kemerdekaan, yang sering diburu untuk mahar atau koleksi.
    “Saya suka sejarah. Uang kuno ini buat saya bukan cuma dagangan, tapi juga pelestarian budaya,” ujar dia.
    Kondisi sama juga dialami Pasar Gembrong, Jakarta Timur. Pasar Gembrong dahulunya dikenal sebagai surga mainan anak-anak, kini hanya hidup setengah nyawa.
    Nafas para pedagang seolah sepenuhnya bergantung pada geliat sekolah-sekolah. Sebab, sebagian besar pembeli yang masih datang ke sana adalah pedagang kecil yang menjajakan mainan ke warung dan lingkungan sekolah.
    Saat bel istirahat berhenti berdenting dan ruang kelas kosong karena libur panjang, denyut Pasar Gembrong pun ikut meredup.
    Harapan para pedagang kecil ikut mengempis, menunggu waktu hingga keramaian anak-anak kembali pulih.
    “Kebanyakan pembeli sekarang itu pedagang di sekolahan ataupun warung, hampir 70 persen langganan saya dari sana. Kalau sekolah libur, ya tamat kita, karena napas kita ada di sekolahan,” ujar Agus (57), salah satu pedagang mainan, Senin (23/6/2025).
    Agus mengingat, dulu, Pasar Gembrong adalah tempat yang tak pernah tidur. Orang dari segala penjuru datang, termasuk kalangan pesohor, untuk membeli mainan.
    Kini, sejak direlokasi akibat proyek Tol Becakayu dan diterpa badai pandemi, pasar itu tinggal bayang-bayang kejayaannya.
    “Jauh banget kalau dibandingkan dengan dulu, apa saja bisa laku di sana (tempat lama), pengunjungnya datang dari mana-mana. Bahkan kelas artis pun dulu belanjanya ke situ,” kenangnya.
    Sejak berpindah lokasi pada 2018 dan dihantam pandemi Covid-19, penghasilan Agus merosot tajam.
    Akses ke pasar yang sekarang juga lebih sulit, membuat calon pembeli berpaling ke tempat lain yang lebih mudah dijangkau.
    “Sejak Corona, lalu ditambah relokasi karena jalan Tol Becakayu, pendapatan menurun drastis. Akses ke sini juga lebih sulit,” kata Agus.
    Senada dengan Agus, Ifah (46), pedagang boneka di Pasar Gembrong, juga merasakan betapa sepinya pasar selama beberapa tahun terakhir.
    Meski masih terbantu dengan penjualan daring dan pelanggan tetap, situasi di lapangan tetap menyayat.
    “Untuk pengunjung ya begini-begini saja, tidak terlalu ramai. Kebanyakan pesanan saya dari online dan pelanggan tetap,” ucap Ifah.
    Kondisi Pasar Ular di Jakarta Utara mengikuti jejak dua pasar legend sebelumnya.
    Pada masa jayanya, para pembeli berebut datang, kini para pedagang hanya bisa menanti.
    Kala itu, pasar ini bukan sekadar tempat belanja, tetapi jadi ruang nostalgia, tempat orang-orang dari berbagai kalangan, termasuk artis dan pejabat berburu pakaian bermerek dengan harga miring.
    “Di masa pemerintahan Soeharto dan SBY ramainya. Di sini jual pakaian aja, tapi kan banyak artis-artis, pelawak-pelawak datang ke sini,” kenang Alfons (65), pedagang yang sudah puluhan tahun bertahan, Kamis (3/7/2025).
    Kini, lorong-lorong pasar itu terasa lengang. Hanya segelintir pembeli yang datang.
    Blok A, Blok B, dan Blok Lorong, tiga bagian utama Pasar Ular masih berdiri, tetapi denyut perdagangannya nyaris menghilang.
    “Ada sekitar 250-an pedagang,” ucap Alfons. “Tapi hampir 65 persennya sudah enggak buka lagi.”
    Pandemi Covid-19 menjadi awal dari kemunduran. Namun, perubahan rezim disebut memperparah keadaan.
    “Benar-benar anjlok, sama sekali enggak ada pembelinya. Ini pas zaman Jokowi masih ada pembelinya, masih mending. Tapi begitu pergantian Prabowo, habis total sama sekali, anjlok,” tutur Alfons, getir.
    Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jakarta tengah mengkaji untuk membenahi kawasan Pasar Baru Jakarta.
    “Kami sedang mengkaji untuk Pasar Baru, setelah Blok M hampir selesai, tentunya Pasar Baru sebagai salah satu simbol utama Jakarta, nanti akan kita lakukan perbaikan,” ucap Gubernur Jakarta Pramono Anung kepada wartawan di Cakung, Jakarta Timur, Kamis (5/6/2025).
    Sebagai langkah awal, Pramono akan membersihkan kawasan Pasar Baru terlebih dahulu, sebelum nanti berlanjut ke revitalisasi sarana dan transportasi di sekitar kawasan.
    “Kemudian juga melakukan perbaikan sarana transportasi dan juga keindahan yang ada di Pasar Baru,” terang Pramono.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.