Kasus: covid-19

  • Pria Bersenjata Tembak Mati Seorang Polisi di Atlanta AS

    Pria Bersenjata Tembak Mati Seorang Polisi di Atlanta AS

    Jakarta

    Seorang pria bersenjata menembak mati seorang polisi di dekat markas besar Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di kota Atlanta, Amerika Serikat. Pelaku penembakan kemudian ditemukan tewas di tempat kejadian.

    Polisi mengatakan bahwa tidak ada korban tewas atau luka lainnya dalam penembakan pada Jumat (8/8) sore waktu setempat tersebut, yang mana beberapa tembakan dilepaskan di kampus CDC.

    “Para petugas tiba — menemukan seorang polisi DeKalb County yang terluka parah dan sudah meninggal,” kata Kepala Kepolisian Atlanta, Darin Schierbaum, dalam konferensi pers, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (9/8/2025).

    Polisi tersebut kemudian diidentifikasi sebagai David Rose, 33 tahun, dari Departemen Kepolisian DeKalb County. Ia meninggalkan seorang istri yang sedang hamil dan dua anak, kata departemen tersebut dalam sebuah pernyataan.

    Identitas penembak belum dirilis.

    Schierbaum mengatakan masih terlalu dini dalam penyelidikan untuk mengomentari laporan CNN dan New York Times, yang menyebutkan bahwa pria bersenjata tersebut menyalahkan vaksin virus corona atas penyakit yang dideritanya, yang tidak disebutkan secara spesifik.

    Ayah pria tersebut telah melaporkan kepada pihak berwenang pada Jumat pagi bahwa ia memiliki keinginan bunuh diri, menurut laporan CNN dan New York Times.

    Penembakan dimulai sebelum pukul 17.00 waktu setempat (21.00 GMT) di dekat kampus CDC dan sebuah apotek, kata Schierbaum.

    Tersangka — yang diyakini polisi sebagai penembak tunggal — ditemukan tewas di lantai dua sebuah apotek CVS dengan luka tembak, yang kemungkinan merupakan luka tembak yang dilakukan sendiri.

    “Penembak telah meninggal dunia, dan kami tidak memiliki warga sipil yang tertembak dalam insiden penembakan aktif ini,” kata Wali Kota Atlanta Andre Dickens kepada wartawan.

    Lihat juga Video ‘Lima Tentara AS Ditembak oleh Sesama Tentara di Georgia’:

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Bayang-bayang Zero-COVID Kembali, China Ambil Langkah Keras Tangani Chikungunya

    Bayang-bayang Zero-COVID Kembali, China Ambil Langkah Keras Tangani Chikungunya

    Jakarta

    Muncul kekhawatiran yang kian meluas di China bahwa upaya pemerintah untuk mengendalikan penyebaran virus chikungunya mulai melanggar hak-hak pribadi warga. Kekhawatiran ini mencuat setelah sebuah video viral menunjukkan tindakan otoritas yang sangat invasif, mengingatkan pada era kebijakan zero-Covid yang ketat.

    Diberitakan The Guardian, insiden tersebut dibagikan oleh seorang ibu tunggal di Zhanjiang, kota pelabuhan di Provinsi Guangdong. Dalam videonya, ia memperlihatkan sekelompok orang, termasuk seorang petugas polisi berseragam, memasuki kamar anak-anaknya di tengah malam untuk mengambil sampel darah dari putra dan putrinya. Tindakan itu dilakukan tanpa kehadiran atau persetujuan sang ibu, yang saat itu sedang bekerja shift malam.

    Menurut media China, keluarga tersebut menjadi target setelah sebuah apotek setempat melaporkan anak laki-lakinya ke otoritas kesehatan karena mengalami demam.

    Video yang dibagikan ibu tersebut memicu gelombang kemarahan publik. Sebuah tagar yang terkait dengan insiden itu telah dilihat hampir 90 juta kali di Weibo, dengan banyak warganet menyuarakan keprihatinan mendalam atas perilaku aparat.

    Wabah chikungunya yang dimulai sekitar sebulan lalu di Foshan, kota yang berjarak 260 km dari Zhanjiang, telah membuat otoritas kesehatan di Guangdong dalam siaga tinggi. Hingga saat ini, ada sekitar 8.000 kasus yang dilaporkan, dengan setidaknya satu kasus impor di Hong Kong.

    Chikungunya adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk. Gejalanya meliputi demam, nyeri otot dan sendi, mual, serta ruam. Meskipun jarang berakibat fatal, dalam kasus yang langka gejalanya bisa bertahan selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.

    Kekhawatiran Era Zero-COVID Kembali Bangkit

    Dalam upaya “memenangkan pertempuran” melawan chikungunya, Gubernur Guangdong Wang Weizhong telah memerintahkan serangkaian langkah, termasuk membasmi sarang nyamuk dan mengimbau masyarakat untuk menggunakan kelambu serta pengusir nyamuk.

    Namun, yang paling mengkhawatirkan adalah otoritas juga menghidupkan kembali langkah-langkah pengawasan dan pelaporan dari era zero-Covid. Saat itu, kehidupan sehari-hari masyarakat diawasi dan dikendalikan secara ketat.

    Sebagai contoh, pada 4 Agustus, otoritas lokal Foshan mengumumkan bahwa semua apotek diwajibkan melaporkan penjualan obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati demam.

    Tindakan ini dinilai mirip dengan mekanisme pengawasan massal yang digunakan selama pandemi COVID-19, dan kini menimbulkan kekhawatiran akan adanya pelanggaran hak privasi kembali di tengah masyarakat.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Sepeda Ratusan Juta Diobral Gila-gilaan! Tumbang Gara-gara Tren Padel

    Sepeda Ratusan Juta Diobral Gila-gilaan! Tumbang Gara-gara Tren Padel

    Jakarta

    Penjualan sepeda mewah harga puluhan hingga ratusan juta semakin jatuh seiring melemahnya tren gowes di Indonesia. Hal ini membuat tak hanya toko-toko sepeda mahal berguguran, namun importir hingga pabrik sepeda harus menahan diri. Tren padel juga berkontribusi terhadap tumbangnya bisnis tersebut.

    Ketua Asosiasi Pengusaha Sepeda Indonesia (Apsindo) Eko Wibowo menyebut sepeda-sepeda branded harga ratusan juta banyak diminati saat masa pandemi Covid-19 pada 2020-2021 lalu. Hal ini dikarenakan tren bersepeda yang memang sedang sangat booming kala itu.

    Namun sepeda untuk kalangan kelas atas ini biasanya hanya dibeli sebagai salah satu tren ‘gaya hidup’. Sehingga saat bersepeda sudah tidak ngetren lagi, maka penjualan produk dengan harga tinggi ini juga akan jatuh.

    “Sepeda itu kemarin kan ramai yang untuk barang branded karena lifestyle. Pada saat lifestyle itu berubah, yang paling berdekatan itu kayak lari, pada saat mereka sudah senang sepeda terus mereka pindah lari, ya sudah tren sepedanya turun. Penjualan tuh efek sekali,” kata Eko kepada detikcom, Jumat (8/8/2025).

    “Nah sekarang ini padel (sedang tren), ya habis sudah. Efek karena budget mereka juga terbatas, mereka akan memilih prioritas mana yang lagi tren dan mereka mau ikuti,” jelasnya lagi.

    Masalahnya, menurut Eko saat tren sepeda mahal ini sedang tinggi-tingginya, banyak importir hingga toko yang memesan produk untuk kelas atas itu. Padahal tren gowes ini ternyata tak berlangsung lama.

    Banyaknya pesanan sepeda mewah saat itu kemudian harus menumpuk di toko karena sudah tidak laku terjual imbas perubahan tren di masyarakat. Membuat para pemilik toko dengan stok sepeda mewah berlebih ini harus menjual murah, atau yang disebut sebagai strategi cuci gudang.

    “Stok ini kan sebenarnya untuk beberapa itu mereka nggak prediksi bahwa trennya naik begitu cepat dan turunnya begitu cepat. Itu yang di luar prediksi banyak pengusaha sepeda. Sehingga akhirnya mau nggak mau harus dilakukan strategi cuci gudang secepatnya,” paparnya.

    Strategi cuci gudang inilah yang kemudian membuat harga sepeda puluhan hingga ratusan juta itu rontok menyentuh harga terendah. Namun hal ini untuk menghindari kerugian lebih jauh hingga terganggunya arus kas toko.

    “Sekarang ini ya Istilahnya harga sepeda terendah lah ya, turunnya jauh. Tapi mereka masih melakukan cuci gudang lah daripada mereka bermasalah dengan cashflow,” ucapnya.

    Ia tidak memaparkan secara pasti sudah seberapa besar penurunan harga sepeda kelas atas ini. Namun menurutnya ada toko yang sampai harus mengobral barang-barang mewah ini dengan diskon hingga 50% atau lebih.

    “Trennya kan sudah turun, menyesuaikan cuci gudang diskon dari 50% banyak. Buat mereka sih yang penting putaran barangnya keluar dan mereka bisa tetap maintain dengan stok minim lah,” pungkasnya.

    (igo/fdl)

  • Sisa Satu Toko di STC Senayan, Masih Ada yang Niat Beli Sepeda Ratusan Juta?

    Sisa Satu Toko di STC Senayan, Masih Ada yang Niat Beli Sepeda Ratusan Juta?

    Jakarta

    Dulu, STC Senayan di Jakarta Pusat adalah salah satu pusat sepeda kelas atas. Di sini ini ada banyak toko yang menjual sepeda mewah dengan harga puluhan sampai ratusan juta. Tak ayal kawasan ini sempat ramai dikunjungi para pecinta gowes, terutama semasa awal pandemi Covid-19 pada 2020 sampai 2021.

    Meski begitu, tren bersepeda yang sempat booming awal pandemi itu kini sudah redup. Penjualan sepeda turun drastis, membuat toko-toko di STC Senayan gulung tikar. Bahkan kini hanya menyisakan satu toko sepeda saja yang masih bertahan, yakni One Bike Shop.

    “Iya, di sini toko sepeda tinggal ini doang, yang lain sudah pada tutup. Ada yang tutup permanen, ada yang pindah,” kata seorang pegawai satu-satunya toko sepeda yang tersisa di STC Senayan kepada detikcom, Jumat (8/8/2025).

    Meski masih bertahan, satu-satunya toko sepeda yang tersisa di STC Senayan itu juga turut merasakan imbas dari penurunan tren gowes khususnya di Jakarta. Hal ini terlihat dari penurunan jumlah pembeli sepeda baru di toko.

    “Setelah pandemi tuh sudah ada turun 50%. Habis itu sekarang turun lagi 30% dari yang terakhir. Sekarang ya palingnya sebulan itu kita masih bisa jual sampai 10 atau 15. Sudah paling banyak itu,” ucapnya.

    Menurutnya, salah satu alasan kenapa toko itu masih bisa bertahan karena mereka adalah salah satu dealer resmi dan hanya menjual sepeda Brompton. Sehingga para pecinta sepeda lipat asal Inggris ini masih sering berkunjung.

    Selain itu, toko ini juga menyediakan jasa pemeliharaan dan perbaikan khusus sepeda Brompton yang menjadi alasan lain para pecinta gowes sepeda lipat untuk mampir. Bahkan saat detikcom berkunjung terdapat seorang pelanggan yang datang membawa dua sepeda Brompton untuk diperbaiki.

    “Service-service kayak gini masih lumayan ramai, ada saja setiap hari. Jadi Brompton walaupun nggak dipakai mereka tetap perawatan supaya awet,” jelasnya.

    Biar bagaimana pun, penjaga toko itu tak memungkiri jika tren bersepeda sudah sangat turun. Sehingga penjualan sepeda kemungkinan akan sulit kembali ke masa kejayaan jika dibandingkan dengan saat pandemi Covid-19 berlangsung.

    “Mungkin karena musim hobinya ganti-ganti kali ya. Jadi kan sekarang lagi trennya kan kayak padel gitu, tenis. Sekarang bukan sepeda lagi. Tren olahraganya lagi berubah, lebih kelari gitu. Mungkin toko padel lagi ramai sekarang gitu,” ucapnya.

    Tonton juga Video: Sepeda Listrik di Transmart Full Day Sale Diskon hingga Rp 2 Jutaan!

    (igo/fdl)

  • Toko Sepeda Mewah di STC Senayan Ramai-ramai Tutup, Kini Tinggal Satu!

    Toko Sepeda Mewah di STC Senayan Ramai-ramai Tutup, Kini Tinggal Satu!

    Jakarta

    Aktivitas bersepeda sempat menjadi tren di berbagai kalangan masyarakat Indonesia selama masa pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu. Fenomena ini bahkan sempat mendongkrak penjualan sepeda di Tanah Air cukup tinggi.

    Namun tren bersepeda nampaknya kini sudah surut seiring dengan berakhirnya masa pandemi dan kembalinya pola aktivitas masyarakat. Akibatnya, penjualan sepeda semakin landai hingga membuat sejumlah toko gulung tikar.

    Berdasarkan pantauan detikcom, Jumat (8/8/2025), kondisi ini seperti yang terjadi di salah satu pusat sepeda ‘kelas atas’, STC Senayan Jakarta Pusat. Di mana banyak toko sepeda di pusat perbelanjaan ini sudah pada berguguran.

    Padahal sebelumnya di lantai lower ground (LG) mal ini menjadi salah satu tempat yang tidak pernah sepi dikunjungi pecinta gowes untuk mencari sepeda mewah seharga puluhan hingga ratusan juta.

    “Dulu di sini ramai, ada 6-7 toko sepeda. Pas pandemi pun masih ramai banyak yang antre,” kata salah satu penjaga keamanan mal kepada detikcom.

    Bahkan di lorong-lorong lantai dasar pusat perbelanjaan ini terdapat peringatan untuk para pengunjung untuk tidak mencoba atau mengendarai sepeda di area tersebut. Hal ini menunjukkan bagaimana dulu kawasan ini sangat ramai dipadati toko sepeda kelas atas dan para peminat gowes.

    Penjualan Sepeda Brompton Sepi Foto: Ignacio Geordi Oswaldo

    Karena kepopuleran mal ini sebagai pusat sepeda kelas atas ini jugalah, sebelumnya detikcom kerap melakukan peliputan terkait penjualan hingga harga sepeda di kawasan ini. Terutama saat tren gowes sedang sangat booming saat awal pandemi pada 2020-2021 lalu.

    Di mana saat itu, beberapa toko ada yang memajang sepeda hingga seharga ratusan juta. Sepeda yang paling mahal dibanderol dengan harga Rp 125,7 juta merek Trek Procaliber 9.9 SL. Jenis sepeda ini adalah sepeda gunung yang memang ditujukan untuk balap sepeda.

    Selain itu, ada juga jenis roadbike yang dibanderol dengan harga mulai dari Rp 40 juta – Rp 80 jutaan. Sepeda roadbike yang dibanderol hingga Rp 80,7 juta di sana bermerk Trek Emonda SLR 6.

    Kemudian banyak juga sepeda lipat Brompton standar yang dijual sekitar Rp 34 juta – Rp 36,5 juta. Ada juga tipe Brompton yang dijual lebih mahal dari itu.

    Sayang, salah satu pusat sepeda ‘mewah’ ini mulai ditinggalkan, baik oleh pengunjung hingga para pemilik toko. Sebab kini hanya tersisa satu toko sepeda yang masih bertahan di kawasan itu, yakni One Bike Shop.

    “Sekarang mah sepi, tren sepeda kan kayanya sudah sepi ya, makanya pada pindah. Terakhir bulan lalu itu satu toko baru pindah. Jadi ya tinggal satu ini saja,” kata security itu lagi.

    Hal ini juga dibenarkan oleh penjaga One Bike Shop, satu-satunya toko sepeda yang masih beroperasi di STC Senayan. “Iya, di sini toko sepeda tinggal ini doang,” ucapnya.

    Lihat juga Video: Ashanty Tutup 15 Cabang Toko Kue Miliknya, Apa Penyebabnya?

    (igo/fdl)

  • Lebih dari 70 Negara Melarang Asbes, Tapi Indonesia Masih Menggunakannya

    Lebih dari 70 Negara Melarang Asbes, Tapi Indonesia Masih Menggunakannya

    Baca dalam bahasa Inggris

    Lebih dari 20 tahun setelah Australia melarang peredaran dan penggunaan asbes, sejumlah negara tetangganya masih menggunakannya, termasuk Indonesia.

    Saat ini Australia berada di garda terdepan yang melakukan kampanye global untuk menanamkan kesadaran bahaya asbes, terutama di Asia Tenggara.

    Di kawasan ini penggunaan asbes masih merajalela, bahkan hingga berakhir dengan pertempuran hukum baru seperti yang terjadi di Indonesia.

    Maret lalu, Mahkamah Agung Indonesia (MA) memerintahkan agar produk asbes diberi label tanda berbahaya.

    Asbes masih dipakai di dinding dan atap rumah-rumah, sekolah, dan bangunan lainnya yang tak terhitung jumlahnya di Indonesia.

    Warga tidak menduga paru-parunya akan terpapar bahaya asbes, hingga ada yang berakhir dengan kematian.

    Keputusan MA tersebut muncul berdasarkan gugatan ‘judicial review’ atau uji materil dari Lembaga Perlindungan Konsumen SWADAYA Masyarakat (LPKSM) kepada MA.

    Namun, kelompok industri asbes Fibre Cement Manufacturers’ Association (FICMA) menolak keputusan tersebut.

    FICMA kemudian menggugat kelompok-kelompok perlindungan konsumen, serta beberapa pihak lain, atas tuduhan kerugian pendapatan.

    Sebagian pihak menilai gugatan ini sebagai upaya untuk membungkam pihak yang memperjuangkan pelarangan asbes karena mereka ingin melindungi kesehatan masyarakat di Indonesia.

    Kelompok lobi industri mengatakan asbes putih tidak berbahaya

    Di balik usaha menggagalkan kewajiban pelabelan asbes di Indonesia adalah sebuah kelompok lobi industri internasional yang kuat.

    Mereka mewakili produsen asbes terbesar di dunia di negara-negara seperti Rusia, China, dan Kazakhstan.

    FICMA mengatakan asbes putih, yang dikenal sebagai krisotil, adalah bahan kimia yang tidak berbahaya.

    “Serat krisotil, atau asbes putih … akan cepat terurai di sistem pernapasan karena larut dalam larutan asam di saluran pernapasan,” ujar pengacaranya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada hari Senin, 4 Agustus 2025.

    “Krisotil … telah terbukti cepat tereliminasi dari paru-paru.”

    FICMA mengatakan produk asbes putih tidak perlu diberikan label karena tidak tercantum dalam Konvensi Rotterdam Perserikatan Bangsa-Bangsa, sebuah perjanjian internasional yang mengatur impor dan ekspor bahan kimia berbahaya.

    FICMA menuntut ganti rugi sebesar satu persen dari Rp9,7 miliar sebulan dan denda lebih dari Rp5 juta per hari untuk keterlambatan pemenuhan putusan.

    Dalam situsnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan “semua bentuk asbes, termasuk krisotil, bersifat karsinogenik bagi manusia.”

    “Paparan asbes, termasuk krisotil, menyebabkan kanker paru-paru, laring, dan ovarium, serta mesotelioma,” bunyi pernyataan tersebut.

    WHO memperkirakan sekitar 1.600 orang di Indonesia, dan lebih dari 200.000 orang di seluruh dunia, meninggal setiap tahunnya akibat penyakit yang berkaitan dengan asbes.

    WHO menyatakan asbes merupakan penyebab lebih dari 70 persen kematian akibat kanker yang berhubungan dengan tempat kerja.

    Badan Keselamatan dan Pemberantasan Asbes dan Silika pemerintah Australia juga menyatakan krisotil merupakan karsinogenik, jelas dapat menyebabkan mesotelioma serta kanker paru-paru, laring, dan ovarium, serta ada kaitannya dengan kanker faring, lambung, dan kolorektal.

    Tak ada peringatan bahaya

    Siti Kristina, 59 tahun, pertama kali batuk pada tahun 2009, hampir dua dekade setelah ia mulai bekerja di pabrik tekstil asbes di Cibinong, Jawa Barat.

    Ia sudah setiap hari bekerja di sana sejak berusia 25 tahun.

    Salah satu pekerjaannya adalah mencampur serat asbes dengan katun dan poliester, lalu memintalnya menjadi benang asbes.

    Tak seorang pun memberitahunya tentang bahaya penggunaan asbes.

    Awalnya Siti menganggap enteng batuknya.

    Tak lama kemudian, berat badannya turun, ia mulai demam, dan sempat bolak-balik dirawat di rumah sakit.

    Baru setelah melakukan pemeriksaan di Korea pada tahun 2012, ia menyadari dirinya menderita asbestosis tahap awal.

    “Waktu saya melakukan pemeriksaan awal tahun ini, saya sempat di-opname, karena drop darah saya dan saya batuk parah,” katanya.

    “Kalau sekarang batuk … sudah enggak bisa aktivitas berat-berat.”

    Tuniyah bekerja selama 10 tahun di pabrik tekstil asbes di Jakarta, sama seperti Siti.

    Ketika mulai batuk-batuk, ia tidak percaya jika dirinya mengidap asbestosis.

    “Selama itu tapi saya belum percaya, soalnya saya masih sehat, belum ada gejala apa-apa,” katanya.

    “Namanya paru sudah luka, tapi kan enggak bisa hilang. Sampai sekarang masih kerasa banget.”

    Di usianya yang ke-63 tahun, Tuniyah hanya bisa melakukan pekerjaan rumah tangga ringan.

    Potensi korban di masa depan

    Indonesia adalah importir asbes terbesar ketiga di dunia setelah India dan China.

    Setiap tahunnya, Indonesia mengimpor sekitar 150.000 ton asbes, semuanya krisotil, untuk keperluan konstruksi.

    Sekitar 13 persen dari seluruh rumah di Indonesia memiliki atap yang terbuat dari krisotil.

    Di Jakarta, angkanya jauh lebih tinggi, yaitu 50 persen.

    Ketika ABC mengunjungi beberapa tempat di Jakarta dan sekitarnya pada tahun 2019, atap asbes putih bukanlah pemandangan yang asing, dengan banyak di antaranya retak atau pecah.

    Lembaran asbes yang dibuang berserakan di halaman belakang tempat anak-anak biasa bermain.

    Meskipun data resmi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mencatat tidak ada kematian terkait asbes dan hanya enam klaim kompensasi, Union Aid Abroad, yang bagian dari lembaga ACTU, mengatakan jumlah korban sebenarnya tidak dilaporkan.

    “Berdasarkan perkiraan… lebih dari 1.000 orang meninggal di Indonesia setiap tahun akibat paparan asbes,” ujar Phillip Hazelton dari Union Aid Abroad kepada ABC.

    “Namun, mengingat penggunaan asbes di Indonesia meningkat dalam 20 tahun terakhir, kami perkirakan puncaknya baru akan terjadi beberapa dekade mendatang.”

    Keuntungan dibandingkan kesehatan masyarakat

    FICMA menggugat secara pribadi tiga individu dari kelompok perlindungan hak-hak pekerja Indonesia, LION, Jaringan Inisiatif Lokal untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

    FICMA menuntut para tergugat untuk meminta maaf di televisi nasional dan di surat kabar karena telah mendiskreditkan krisotil, dan diminta untuk menyatakan jika asbes putih tidak berbahaya.

    FICMA juga menuntut Jaringan Anti Asbes Indonesia (INABAN) untuk menghapus referensi krisotil di situsnya.

    Leo Yoga Pranata, Direktur Kebijakan Publik LION Indonesia dan salah satu dari tiga tergugat, mengatakan gugatan tersebut dapat menimbulkan preseden yang berbahaya.

    “Jadi masyarakat bersikap kritis itu nantinya akan takut karena ada digugat dengan jumlah yang memang fantastis,” katanya.

    “Kita tiba-tiba dituntut dengan angka yang sangat fantastis, yang sudah tidak logis bagi kami. Kami tidak tahu kami harus membayarnya dengan apa.”

    Ia mengatakan kasus tersebut telah mempengaruhinya secara finansial dan psikososial.

    “Ketika datang ke pengadilan, seolah-olah kami itu melakukan sebuah kejahatan, sebuah kejahatan yang besar. Apa yang kami lakukan adalah hak asasi manusia,” ujarnya.

    Ia mengatakan krisotil adalah “pembunuh diam-diam”, karena gejalanya biasanya baru muncul 15 hingga 30 tahun setelah terpapar serat asbes.

    Muhammad Darisman dari INABAN sependapat.

    “FICMA ingin punya legitimasi supaya bisnis mereka lancar. Tujuan mereka kan kalau bisnis satu, profit dan mereka tidak aware terhadap kesehatan masyarakat,” katanya.

    Ia mengatakan standar kesehatan pekerja di Indonesia jauh tertinggal.

    “[Di] industri asbes di Australia, bagaimana sih para pekerja menangani asbes? Dia pakai hazmat, kayak COVID gitu, sekarang coba di Indonesia, bagaimana pekerja di Indonesia menangani asbes? Ya santai-santai saja, kan gitu ya?”

    Sejauh ini, 73 negara, termasuk Australia, telah melarang segala bentuk asbes.

    Namun, Asia Tenggara tetap menjadi pasar utama bagi produsen asbes utama dunia.

    Union Aid Abroad, yang didanai pemerintah Australia, telah berkampanye selama bertahun-tahun untuk membujuk negara-negara termasuk Indonesia, Vietnam, dan Laos, agar turut serta dalam larangan global ini.

    “Saya rasa kita satu-satunya negara di dunia yang memiliki badan pemberantasan asbes yang mandiri,” kata Phillip.

    “Dan salah satu tujuan mereka juga untuk mencoba memimpin di bidang ini, di kawasan ini dan membantu negara-negara beralih dari produk mematikan ini ke alternatif yang lebih aman.”

  • Trik Biar Ekonomi Indonesia Tumbuh Sesuai Target – Page 3

    Trik Biar Ekonomi Indonesia Tumbuh Sesuai Target – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Target Pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di atas level 5-6 persen harus diiringi dengan penerapan strategi yang tepat agar bisa mengakselerasi sumber-sumber penopang pertumbuhan.

    Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan sumber penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan itu masih dari faktor permintaan domestik (domestic demand) yaitu konsumsi, investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB).

    Selebihnya, dari ekspor. Jika melihat data per Juni 2025, konsumsi termasuk konsumsi rumah tangga dan belanja Pemerintah berkontribusi 62,53 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) kemudian PMTB 27,83 persen.

    Dengan demikian, domestik demand sekitar 80-90 persen, sedangkan selebihnya adalah ekspor. “Kekuatan ekonomi Indonesia berasal dari besarnya domestik demand, sebab itu dua mesin yang menggerakkan potensi domestik itu harus dioptimalkan,” kata Purbaya. Menurut Purbaya, dalam dua dekade terakhir, perekonomian nasional tumbuh berkisar 5-6 persen.

    Di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ketika harga komoditas booming, pertumbuhan ekonomi berada di level 6 persen. Saat itu, sektor swasta atau private sector lebih dominan perannya sebagai engine penggerak ekonomi.

    Hal itu yang menyebabkan utang Pemerintah saat itu cenderung turun. Sementara di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) di mana harga komoditas yang tinggi sudah berakhir ditambah masa pandemi Covid-19 selama beberapa tahun, mesin perekonomian lebih dominan digerakkan oleh Pemerintah termasuk untuk membangun infrastruktur.

    “Dalam dua puluh tahun terakhir ini, kita menyadari bahwa mesin ekonomi kita selalu timpang, satu mati, satu jalan, ke depan kita harus jalankan dua-duanya agar ekonomi bisa tumbuh lebih tinggi,” kata Purbaya.

     

  • Tren Fitness Makin Variatif, Gym Biasa Masih Laku Nggak Sih?

    Tren Fitness Makin Variatif, Gym Biasa Masih Laku Nggak Sih?

    Jakarta

    Tren olahraga di gym sepertinya tengah menghadapi tantangan. Setelah sebelumnya Superstar Fitness dilaporkan tutup, Gold’s Gym menyusul dengan sengkarut drama antara member dan karyawan dengan pihak manajemen.

    Di sisi lain, tren olahraga kebugaran atau fitness tidak benar-benar redup. Gym-gym berskala kecil dan menengah justru menjamur, mudah sekali ditemukan di deretan ruko-ruko di perkotaan.

    Begitupun variasinya, gym-gym alternatif kini tidak hanya menyediakan alat-alat fitness. Banyak variasi program yang makin memanjakan member, seperti Crossfit hingga yang belakangan tengah hits, Hyrox.

    Ketua Umum Persatuan Binaraga dan Fitness Indonesia (PBFI) Irwan Alwi menyeyut, tutupnya beberapa bisnis pusat kebugaran di satu sisi merupakan efek domino dari pandemi COVID-19 beberapa tahun lalu.

    “Beberapa bisnis gym memang tutup mungkin karena tata kelola atau dampak dari adanya krisis COVID-19 yang lalu, sehingga untuk kembali survive (berjuang) agak sulit,” kata Irwan saat dihubungi detikcom, Kamis, (7/8/2025).

    “Terutama tempat gym yang bisnisnya besar seperti mega gym, Gold’s Gym dan yang lainnya,” sambungnya.

    Namun di sisi lain, lanjut Irwan, perkembangan dunia fitnes di Tanah Air saat ini tengah tumbuh sangat pesat. Menurutnya, ini ditandai dengan banyaknya masyarakat, khususnya anak muda yang mulai melek dengan gaya hidup sehat.

    “Dibarengi dengan gaya hidup sehat yang semakin merambah kepada masyarakat. Begitu juga tren untuk membentuk badan yang low fat di kalangan anak muda saat ini, membuat perkembangan fitnes semakin maju,” kata Irwan.

    Dengan makin banyaknya masyarakat yang antusias datang ke pusat kebugaran, membuat para pemilik bisnis gym memberikan variasi-variasi latihan. Tak ayal, kini bisa ditemukan tempat gym dengan pilihan ‘functional training’ seperti crossfit hingga hyrox.

    “Ini hak dari bisnis gym-nya ya, mau ke pola exercise apa high performance dengan kombinasi crossfit,” kata Irwan.

    “Itu sah-sah saja dan bebas, namun perlu diingat selalu dibarengin dengan personal trainer yang andal dan bersertifikasi,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 2

    (dpy/up)

  • Rencana Prabowo Obati Warga Gaza, Pulau Galang Dipilih Jadi Lokasinya
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        8 Agustus 2025

    Rencana Prabowo Obati Warga Gaza, Pulau Galang Dipilih Jadi Lokasinya Nasional 8 Agustus 2025

    Rencana Prabowo Obati Warga Gaza, Pulau Galang Dipilih Jadi Lokasinya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Wacana Presiden Prabowo Subianto untuk membawa warga Gaza, Palestina, ke Indonesia unutk diobati terus dimatangkan oleh pemerintah.
    Terbaru, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengumumkan bahwa Prabowo memerintahkan agar Pulau Galang disiapkan untuk pusat pengobatan bagi 2.000 warga Gaza yang akan dibawa ke Indonesia.
    “Masih terkait dengan Gaza, Presiden kemarin juga memberikan arahan untuk Indonesia memberikan bantuan pengobatan untuk sekitar 2.000 warga Gaza yang menjadi korban perang,” kata Hasan, Kamis (7/8/2025).
    Hasan memastikan bahwa wacana ini bukanlah bentuk evakuasi.
    Ia menyebutkan, warga Gaza akan dibawa pulang ke negaranya setelah menjalani pengobatan di Indonesia.
    “Ini untuk pengobatan. Jadi nanti setelah sembuh, setelah selesai pengobatan, mereka tentu akan kembali lagi ke Gaza,” kata Hasan.
    Menteri Luar Negeri RI Sugiono mengatakan, Pulau Galang dipilih karena fasilitas penampungan sudah siap, mengingat tempat tersebut pernah dijadikan lokasi isolasi saat pandemi Covid-19.
    “Kemarin Presiden menyebut Pulau Galang, kita sedang melihat, karena waktu itu kan pernah dipakai untuk tempat perawatan Covid-19, jadi ada infrastruktur yang sudah di sana,” ucap Sugiono.
    Sugiono mengatakan, upaya untuk menampung warga Palestina di Indonesia ini terus dimatangkan.
    Karena itu, Presiden Prabowo Subianto, kata Sugiono, pernah meminta izin kepada negara-negara tetangga Palestina untuk melakukan evakuasi.
    “Jadi, sewaktu-waktu itu bisa dilaksanakan, ya kita sudah siap,” imbuh dia.
    Dalam pertemuan terakhir Prabowo dengan otoritas Palestina, mereka mengizinkan warga negaranya dirawat di Indonesia.
    Namun, untuk izin dari negara-negara tetangga, Sugiono menyebut bahwa persetujuan masih dalam proses pembicaraan terus-menerus.
    “Belum sampai ke sana (persetujuan), ya kan kemarin itu disampaikan, kita ada permintaan. Permintaan yang ngomongnya lebih teknis juga belum seperti apa, makanya kalau misalnya itu tiba-tiba terjadi, kita sudah siap,” ujar dia.
    Meski berniat mulia, wacana Prabowo untuk mengobati warga Gaza di Indonesia tak luput dari kritik.
    Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas menilai evakuasi walaupun bersifat sementara akan memberikan keuntungan bagi Israel yang memang sedang mengincar Gaza untuk dijadikan wilayah mereka.
    “Oleh karena itu, Netanyahu (Perdana Menteri Israel) dan Donald Trump (Presiden Amerika Serikat) tentu akan sangat senang sekali bila Indonesia mau membawa rakyat Gaza yang terluka ke luar Gaza untuk diobati di Indonesia,” ucap dia.
    Anwar Abbas juga menegaskan, harus ada kepastian durasi evakuasi sementara berlangsung.
    Dia mengusulkan agar Indonesia dan dunia internasional bisa berfokus pada pengobatan di dalam wilayah Gaza ketimbang membawa warga Gaza keluar dari tanah mereka.
    “Bagi yang sakit, saya rasa mereka juga akan setuju demikian karena mereka masih dirawat di samping saudara-saudaranya dan di tanah airnya sendiri,” ucap Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dua Menteri Era Jokowi Beri Keterangan ke KPK, Bagaimana Hasilnya?
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        8 Agustus 2025

    Dua Menteri Era Jokowi Beri Keterangan ke KPK, Bagaimana Hasilnya? Nasional 8 Agustus 2025

    Dua Menteri Era Jokowi Beri Keterangan ke KPK, Bagaimana Hasilnya?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Dua menteri era Pemerintahan Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan keterangan terkait penyelidikan dugaan kasus korupsi kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (7/8/2025).
    Keduanya adalah Mantan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, yang memberikan keterangan dalam penyelidikan dugaan korupsi terkait pembagian kuota haji 2024..
    Sementara itu, Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim memberikan keterangan terkait penyelidikan pengadaan Google Cloud di Kemendikbudristek.
    Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    , Nadiem tiba lebih dulu di Gedung Merah Putih pada pukul 09.15 WIB ditemani oleh tim pengacaranya, salah satunya Hotman Paris Hutapea.
    Nadiem menjalani pemeriksaan hampir 9 jam lamanya dan baru keluar dari Gedung KPK pada pukul 18.43 WIB.
    Usai diperiksa, dia tak banyak menyampaikan materi yang diklarifikasi kepada KPK.
    Ia hanya mengucapkan terima kasih dan pamit untuk meninggalkan Gedung Merah Putih.
    “Alhamdulillah lancar saya bisa berikan keterangan dan saya ingin berikan apresiasi sebesar-besarnya kepada KPK juga telah berikan kesempatan untuk melakukan keterangan,” kata Nadiem.
    “Sekarang permisi dulu saya mau kembali ke keluarga, terima kasih sekali lagi kepada rekan-rekan media,” ujar dia.
    Di sisi lain, Yaqut tiba di Gedung Merah Putih KPK pada pukul 09.30 WIB.
    Dia didampingi beberapa orang, termasuk juru bicaranya, Anna Hasbi.
    Usai diperiksa, Yaqut mengucapkan terima kasih karena diberikan kesempatan untuk mengklarifikasi pembagian kuota tambahan haji 2024 kepada KPK.
    “Alhamdulillah, saya berterima kasih, akhirnya saya mendapatkan kesempatan untuk mengklarifikasi segala hal, terutama yang terkait dengan pembagian kuota tambahan pada proses haji tahun 2024 yang lalu,” kata Yaqut.
    Meski demikian, Yaqut tak menyampaikan secara detail materi pemeriksaannya, termasuk adanya perintah dari Presiden terkait pembagian kuota tambahan tersebut.
    “Kalau terkait dengan materi, saya tidak akan menyampaikan ya, mohon maaf kawan-kawan wartawan, tapi intinya saya berterima kasih mendapatkan kesempatan untuk bisa menjelaskan dan mengklarifikasi segala hal yang terkait dengan pembagian kuota tahun lalu,” ucap dia.
    Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu mengatakan, proses penyelidikan kasus kuota haji 2024 hampir selesai.
    “Terkait dengan pemeriksaan (eks) Menteri Agama, tadi pertanyaannya, apakah ini babak akhir dari penyelidikan? Ini sudah mendekati penyelesaian,” kata Asep.
    Asep mengatakan, jika proses penanganan kasus berjalan dengan lancar, perkara kuota haji akan segera naik ke tahap penyidikan.
     
    “Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama atau tidak melewati bulan Agustus, akan kami tingkatkan ke penyidikan,” ujar dia.
    Terkait penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan Google Cloud, Asep menyebut tim penyelidik masih mendalami keterangan Nadiem.
    Pasalnya, pengadaan Google Cloud masih berkaitan dengan pengadaan laptop Chromebook yang saat ini ditangani oleh Kejaksaan Agung.
    “Jadi kami bekerja sama tentunya, tetapi ini hal yang berbeda. Hal yang berbeda antara Chromebook dengan Google Cloud, seperti itu,” ucap Asep.
    KPK mengungkapkan dugaan korupsi pengadaan Google Cloud di Kemendikbudristek terjadi saat pandemi Covid-19.
    Asep mengatakan, pengadaan Google Cloud dilakukan untuk menyimpan data dari seluruh sekolah di Indonesia yang menyelenggarakan kegiatan belajar secara daring.
    “Waktu itu kita ingat zaman Covid-19, ya pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran daring. Tugas-tugas anak-anak kita yang sedang belajar dan lain-lain, kemudian hasil ujian, itu datanya disimpan dalam bentuk cloud. Google Cloud-nya,” kata Asep di Gedung Merah Putih, Jakarta, Kamis (24/7/2025).
    Asep mengatakan penyimpanan data tersebut sangat besar sehingga harus dilakukan pembayaran terhadap Google Cloud, proses pembayaran itulah yang sedang diselidiki KPK.
    “Di Google Cloud itu kita kan bayar, nah ini yang sedang kita dalami,” ujar Asep.
    Asep juga mengatakan kasus pengadaan Google Cloud di Kemendikbudristek tersebut berbeda dengan kasus pengadaan Laptop Chromebook.
    “Berbeda. Kenapa? Kalau Chromebook adalah pengadaan perangkat kerasnya,
    hardware
    -nya. Kalau Google Cloud itu adalah salah satu
    software
    -nya,” ucap dia.
    KPK melakukan penyelidikan dugaan korupsi kuota haji setelah mendeteksi adanya penyimpangan dalam proses pembagian penambahan kuota haji.
    Asep mengatakan, pemerintah awalnya meminta penambahan kuota haji 2024 kepada Pemerintah Arab Saudi untuk memangkas antrean haji.
    “Ini untuk memperpendek, memangkas itu (antrean haji) berarti kan kuotanya harus diperbesar, yang berangkatnya harus lebih banyak. Diberikan 20.000 (tambahan kuota haji). Nah, ini seharusnya digunakan untuk itu, itu yang sedang kita tangani,” kata Asep, dalam keterangannya, Jumat (25/7/2025).
    Asep mengatakan, pembagian tambahan kuota haji itu diduga bermasalah.
    Awalnya, tambahan kuota haji dibagi 8 persen untuk haji khusus dan 92 persen untuk haji reguler.
    Namun, dalam pelaksanaannya, kuota dibagi rata masing-masing menjadi 50 persen.
    “Seharusnya tidak dibagi 50-50, ini dibagi 50-50, jadi ada keuntungan yang diambil dari dia ke yang khusus ini,” ujar Asep.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.