Kasus: covid-19

  • Konsumen Otomotif Keluhkan Rencana Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

    Konsumen Otomotif Keluhkan Rencana Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

    Tangerang, Beritasatu.com – Rencana pemerintah untuk menaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025 memicu protes dari masyarakat, terutama di sektor otomotif.

    Kebijakan ini dikhawatirkan akan berdampak langsung pada peningkatan harga mobil baru, yang berpotensi melemahkan daya beli konsumen. Akibatnya, pasar otomotif nasional diprediksi mengalami penurunan yang signifikan.

    Keluhan ini disampaikan oleh pengunjung pameran Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024 di ICE BSD Tangerang pada Minggu (24/11/2024). Salah satunya adalah Prio (48), warga Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, yang berencana membeli mobil di acara tersebut. Ia merasa keberatan dengan rencana kenaikan PPN menjadi 12 persen, yang dinilai akan membuat harga kendaraan dan pajaknya semakin tinggi.

    “Kalau ingin beli kendaraan, harus menyiapkan dana lebih (karena PPN naik). Kemungkinan saya harus menurunkan spesifikasi mobil, dari awalnya kepingin spesifikasi A turun menjadi B,” ujar Prio kepada Beritasatu.com.

    Menurutnya, pemerintah sebaiknya menunda rencana kenaikan PPN menjadi 12 persen, mengingat kondisi ekonomi masyarakat yang baru mulai pulih dari dampak pandemi Covid-19. Selain itu, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi sepanjang 2024 telah memperberat beban masyarakat kelas menengah.

    Hal serupa juga disampaikan Neno (39), warga Tangerang, Banten, yang tidak setuju dengan pemberlakuan PPN 12 persen karena dianggap memberatkan masyarakat.

    “Kurang setuju ya. Maksudnya nanti dahulu, kalau bisa tunggu perekonomian kita stabil,” ujarnya.

    Sebagai langkah antisipasi, Neno memutuskan membeli mobil lebih awal di GJAW 2024 dengan memberikan uang muka untuk menghindari kenaikan PPN menjadi 12 persen mulai tahun depan.

    “Kalau memang ada niat mau ganti kendaraan, lebih baik dari sekarang. Kita kasih booking fee atau DP dahulu supaya kita enggak dikenakan PPN 12 persen,” kata Neno.

    Konsumen lainnya bernama Agam (39) juga mengaku tidak setuju dengan kenaikan PPN menjadi 12 persen karena akan berdampak negatif pada daya beli masyarakat.

    “Dengan PPN 12 persen akan ada penurunan daya beli masyarakat. Kalau mau membeli mobil akan berpikir ulang karena ada kenaikan pajak,” kata Agam.

  • Alumni Pesantren Persis Didorong Berkontribusi untuk Masyarakat dan Negara

    Alumni Pesantren Persis Didorong Berkontribusi untuk Masyarakat dan Negara

    Jakarta: Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Islam (PP Persis) KH Jeje Zaenudin meminta kepada para alumni pesantren Persis bisa mentransfer ilmu kepada masyarakat dan negara.

    Hal itu disampaikan Jeje dalam pidatonya di acara Silaturahmi Akbar Alumni Pesantren dan Keluarga Besar Persatuan Islam dengan tema “Silaturahmi Untuk Sinergi dan Kolaborasi” di Gedung BRIN, Minggu, 24 November 2024. 

    “Saya berharap kepada para alumni pesantren Persis untuk terus menggaungkan kolaborasi, silaturahmi, dengan bebrapa pihak serta memberikan ilmu bermanfaat kepada masyarakat dan negara,” kata Jeje dalam keterangannya.

    Jeje juga menjelaskan alumni pesantren Persis banyak berkarir di berbagai bidang, mulai dari dunia pendidikan, wirausaha, pebisnis, birokrasi dan akademik, dan politik.

    “Alhamdulillah banyak para alumni yang sukses di berbagai bidang, salah satunya Prof Atip Latiful Hayat yang menjadi Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. Namun yang paling penting alumni harus merekat, merakit, dan meroket” ucapnya.

    Hal sama juga disampaikan Ketua Panitia Silaturahmi Akbar Yayat Rahayatulloh bahwa alumni pesantren Persis diminta kembali untuk membangun pesantren di mana mereka belajar.

    “Bangun pesantren di mana tempat kalian menuntut ilmu, harus bermanfaat bagi orang-orang sekitar. Saya juga berharap yang masih di pesantren atau alumni harus tetap istiqomah dalam Kepersisan,” jelasnya.

    Dalam acara tersebut juga, kata Yayat, para alumni pesantren Persis membuat surat pernyataan menjaga ketenangan saat masa tenang Pilkada 2024. 

    Yayat menyampaikan tiga poin. Pertama, para alumni siap menjaga ketenangan dan kedamaian selama masa tenang berlangsung. Kedua, kegiatan tersebut murni entertaiment, hiburan, budaya dan tidak ada kaitan politik. Ketiga, sanggup tidak akan dimanfaatkan di ranah politik.

    “Itu pernyataan sikap alumni, kegiatan ini murni hiburan dan tidak ada muatan politik di dalamnya,” tegas Yayat.

    Sementara sambutan Kapolri yang diwakili Direktur Sosial Budaya Baintelkam Polri Brigjen Pol Nanang Rudi Supriatna. Menurut Nanang, Persis telah memainkan peran dalam siginifikan dalam pembangunan, pendidikan pesantren, membangun masjid adalah bukti nyata Persis. 

    “Persis selalu bisa menghadirkan program-program keumatan. Banyak kerja sama yang dilakukan Polri dan Persis, salah satunya dalam penangan covid-19,” ujarnya.

    Nanang menyampaikan, Kapolri berharap Ormas Persis dapat bersinergi dengan anggota Polri di beberapa daerah yang ada pilkada untuk menciptakan pilkada damai dan tentram.

    “Insyaallah Polri bisa bekerja sama dengan Ormas Persi dalam menjaga kedamaian pada Pilkada mendatang,” katanya.

    Jakarta: Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Islam (PP Persis) KH Jeje Zaenudin meminta kepada para alumni pesantren Persis bisa mentransfer ilmu kepada masyarakat dan negara.
     
    Hal itu disampaikan Jeje dalam pidatonya di acara Silaturahmi Akbar Alumni Pesantren dan Keluarga Besar Persatuan Islam dengan tema “Silaturahmi Untuk Sinergi dan Kolaborasi” di Gedung BRIN, Minggu, 24 November 2024. 
     
    “Saya berharap kepada para alumni pesantren Persis untuk terus menggaungkan kolaborasi, silaturahmi, dengan bebrapa pihak serta memberikan ilmu bermanfaat kepada masyarakat dan negara,” kata Jeje dalam keterangannya.
    Jeje juga menjelaskan alumni pesantren Persis banyak berkarir di berbagai bidang, mulai dari dunia pendidikan, wirausaha, pebisnis, birokrasi dan akademik, dan politik.
     
    “Alhamdulillah banyak para alumni yang sukses di berbagai bidang, salah satunya Prof Atip Latiful Hayat yang menjadi Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. Namun yang paling penting alumni harus merekat, merakit, dan meroket” ucapnya.
     
    Hal sama juga disampaikan Ketua Panitia Silaturahmi Akbar Yayat Rahayatulloh bahwa alumni pesantren Persis diminta kembali untuk membangun pesantren di mana mereka belajar.
     
    “Bangun pesantren di mana tempat kalian menuntut ilmu, harus bermanfaat bagi orang-orang sekitar. Saya juga berharap yang masih di pesantren atau alumni harus tetap istiqomah dalam Kepersisan,” jelasnya.
     
    Dalam acara tersebut juga, kata Yayat, para alumni pesantren Persis membuat surat pernyataan menjaga ketenangan saat masa tenang Pilkada 2024. 
     
    Yayat menyampaikan tiga poin. Pertama, para alumni siap menjaga ketenangan dan kedamaian selama masa tenang berlangsung. Kedua, kegiatan tersebut murni entertaiment, hiburan, budaya dan tidak ada kaitan politik. Ketiga, sanggup tidak akan dimanfaatkan di ranah politik.
     
    “Itu pernyataan sikap alumni, kegiatan ini murni hiburan dan tidak ada muatan politik di dalamnya,” tegas Yayat.
     
    Sementara sambutan Kapolri yang diwakili Direktur Sosial Budaya Baintelkam Polri Brigjen Pol Nanang Rudi Supriatna. Menurut Nanang, Persis telah memainkan peran dalam siginifikan dalam pembangunan, pendidikan pesantren, membangun masjid adalah bukti nyata Persis. 
     
    “Persis selalu bisa menghadirkan program-program keumatan. Banyak kerja sama yang dilakukan Polri dan Persis, salah satunya dalam penangan covid-19,” ujarnya.
     
    Nanang menyampaikan, Kapolri berharap Ormas Persis dapat bersinergi dengan anggota Polri di beberapa daerah yang ada pilkada untuk menciptakan pilkada damai dan tentram.
     
    “Insyaallah Polri bisa bekerja sama dengan Ormas Persi dalam menjaga kedamaian pada Pilkada mendatang,” katanya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ALB)

  • Kementerian BUMN Target Setor Deviden Sebesar Rp90 Triliun pada 2025, Erick Thohir Sangat Optimis

    Kementerian BUMN Target Setor Deviden Sebesar Rp90 Triliun pada 2025, Erick Thohir Sangat Optimis

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kementerian BUMN yang terus mencatatkan kinerja positif ditargetkan akan memberikan setoran dalam bentuk deviden kepada negara meningkat dibanding tahun sebelumnya.

    Pada 2025 mendatang, Kementerian BUMN menargetkan setoran dividen ke negara bisa naik mencapai Rp 90 triliun. Adapun tahun ini besaran dividen yang telah disetor sebesar Rp85,5 triliun.

    “Untuk target dividen tahun 2025 yang telah diputuskan oleh Pemerintah dan DPR RI sebesar Rp90 triliun,” kata Menteri BUMN Erick Thohir dalam keterangannya, Minggu (24/11).

    Erick menyampaikan, kenaikan dividen ini nantinya akan sejalan dengan pemerintahan era Prabowo Subianto yang ingin menaikkan pemasukan negara di berbagai sektor. Tak hanya itu, kenaikan dividen ini juga membuktikan konsistensi peningkatan kinerja bisnis BUMN yang semakin baik, terutama pasca pandemi Covid-19.

    Erick optimistis bahwa Kementerian BUMN bisa mencapai target pada tahun 2025 mendatang. Salah satunya dengan melihat kinerja BUMN sampai dengan November 2024.

    “Kementerian BUMN optimistis dapat mencapai target tersebut jika memperhatikan kinerja BUMN sampai dengan November 2024 yang terus mencatat angka positif,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Kementerian BUMN melaporkan per 7 November 2024 telah menyetorkan dividen sebesar Rp 85,5 triliun ke negara, sehingga pendapatan negara dari dividen BUMN tercapai 100 persen. Angka ini meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 81,2 triliun.

    Adapun dividen paling besar disetor oleh PT Bank Rakyat Indonesia dengan angka Rp 25,7 triliun. Kemudian diikuti Bank Mandiri sebesar Rp 17,1 triliun.

  • Ilmuwan Temukan Sesuatu dari Dalam Gunung Api, Bisa untuk Studi Kehidupan Mars

    Ilmuwan Temukan Sesuatu dari Dalam Gunung Api, Bisa untuk Studi Kehidupan Mars

    Jakarta

    Beberapa tahun lalu, serangkaian tabung lava raksasa ditemukan di Pulau Lanzarote, Spanyol, tepat di sebelah barat Afrika Utara. Kini, tim peneliti internasional baru saja menyelesaikan studi terperinci pertama tentang mineral dan mikroorganisme yang ada di dalamnya.

    Menurut para ilmuwan, gua-gua tersebut, yang terbentuk akibat pendinginan lava setelah letusan gunung berapi, memberikan gambaran mengenai ekosistem purba Bumi, dan bisa jadi penting dalam pencarian kehidupan di Mars. Penelitian tersebut, yang dipimpin oleh Profesor Bogdan P. Onac dari of South Florida’s School of Geosciences, bersama para ilmuwan dari Portugal, Spanyol, dan Italia, baru-baru ini diterbitkan diCommunications Earth & Environment.

    Misteri di dalam gua

    Dengan menggunakan peralatan baja tahan karat yang disterilkan, seperti pisau bedah dan pahat, tim mengumpulkan sampel deposit mineral dari enam tabung lava yang baru ditemukan di Lanzarote: Cueva Paso Esqueleto, Cueva de Montaña Rajada, Cueva de Maguez, Cueva Las Breñas, Cueva de los Naturalistas, dan Cueva Monte Corona Puerta Falsa. Mereka kemudian menggunakan kombinasi teknik molekuler, isotop, dan mineralogi canggih untuk menganalisis endapan mineral.

    “Meskipun tabung lava di Lanzarote ditemukan beberapa tahun lalu, kami adalah yang pertama menyelesaikan studi terperinci mengenai mineral danmikroorganisme,” kata Onac, dikutip dari Discover Wildlife.

    Para peneliti menemukan bahwa batuan vulkanik di dalam tabung lava telah menciptakan perisai alami, yang melindungi mineral dan senyawa organik dari pelapukan. Lingkungan pelindung ini telah membantu mempertahankan tanda-tanda biologis berupa zat, pola, atau fitur yang dapat digunakan sebagai bukti kehidupan di sebuah planet, baik dulu maupun sekarang, termasuk kalsium dan natrium sulfat. Penemuan ini memberikan bukti bahwa aktivitas mikroba dan mikroorganisme, seperti bakteri, pernah aktif di dalam gua.

    Geologis Bumi

    “Studi ini menambah pemahaman kita tentang perubahan geologis dan lingkungan di Bumi dan menyoroti tabung lava sebagai tempat berlindung potensial bagi kehidupan mikroba, yang memiliki implikasi signifikan bagi astrobiologi, khususnya dalam mengidentifikasi tanda-tanda biologis di Mars dan benda-benda angkasa lainnya,” kata Onac.

    Ia juga menjelaskan bahwa tabung lava Mars terlindungi seperti Bumi dan karena itu mungkin juga menyimpan tanda-tanda kehidupan mikroba di masa lalu. Wawasan ini bahkan dapat membantu memandu misi yang bertujuan untuk menilai kelayakhunian Mars.

    Para peneliti berencana menerbitkan studi tambahan tentang tabung lava Lanzarote dalam beberapa bulan mendatang. Mereka juga berencana untuk menyelidiki tabung lava yang baru terbentuk di Islandia, memperluas eksplorasi mereka terhadap fitur geologi yang luar biasa ini.

    (rns/rns)

  • Kekayaan Elon Musk Bertambah Jadi Rp 5.330 Triliun Usai Donald Trump Menang Pilpres AS

    Kekayaan Elon Musk Bertambah Jadi Rp 5.330 Triliun Usai Donald Trump Menang Pilpres AS

    New York, Beritasatu.com – Elon Musk kembali menjadi orang terkaya di dunia. Musk juga mencetak rekor kekayaan terbesar yang pernah ada, menurut perhitungan Forbes.

    Elon Musk menjadi kian kaya raya seiring kenaikan yang signifikan dari harga saham Tesla, perusahaan produsen kendaraan listrik miliknya. Saham Tesla meroket setelah Donald Trump, yang didukung Musk, memenangkan pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).

    Kekayaan bersih Elon Musk mencapai rekor US$ 321,7 miliar pada penutupan pasar hari Jumat (22/11/2024) waktu AS. Artinya, kekayaannya meningkat US$ 7 miliar karena kenaikan saham Tesla sebesar 3,8% ke level penutupan tertinggi baru dalam 3,5 tahun terakhir, yakni sebesar US$ 352,56 per saham.

    Harga saham Tesla ini melampaui rekor tertinggi sebelumnya sebesar US$ 320,3 miliar yang ditetapkan pada 5 November 2021, di tengah lonjakan kinerja Tesla pada era pandemi Covid-19.

    Selain itu, valuasi perusahaan kecerdasan buatan generatif miliknya, xAI juga mengalami kenaikan menjadi US$ 50 miliar, menurut The Wall Street Journal. Hal ini membuat Musk menjadi lebih kaya US$ 13 miliar. Elon Musk yang memiliki sebanyak 60% saham perusahaan tersebut.

    Alhasil, Elon Musk mencatatkan kenaikan kekayaan menjadi US$ 334,3 miliar atau Rp 5.330 triliun. Mengutip data Forbes Realtimes Billonaires, kekayaan Elon Musk yang berada di urutan pertama daftar tersebut jauh meninggalkan Larry Ellison, pemilik kekayaan sebesar US$ 235,3 miliar yang berada di peringkat kedua.

    Elon Musk pun kembali menjadi pemilik kekayaan terbesar yang pernah dilacak oleh Forbes dan melampaui rekor yang dibuatnya pada tahun 2021.

    Kekayaan Elon Musk kini sekitar US$ 70 miliar lebih besar daripada pada hari pemilihan. Di mana saham Tesla melonjak 40% karena para investor di Wall Street meyakini jika kinerja perusahaan tersebut akan terus positif seiring ekspetasi adanya regulasi yang lebih bersahabat untuk Tesla di bawah pemerintahan Trump untuk Tesla, termasuk untuk kendaraan self-driving.

  • Silaturahmi Alumni Persis, Momentum Bangun Kolaborasi Lintas Sektor

    Silaturahmi Alumni Persis, Momentum Bangun Kolaborasi Lintas Sektor

    Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Islam (PP Persis), KH Jeje Zaenudin, menegaskan pentingnya peran alumni pesantren dalam berbagi ilmu dan memberikan manfaat bagi masyarakat serta negara. Jeje mendorong alumni untuk terus menjalin kolaborasi lintas sektor. 

    “Saya berharap para alumni pesantren Persis terus mempererat silaturahmi dan memberikan kontribusi positif di berbagai bidang, seperti pendidikan, bisnis, politik, maupun lainnya,” kata Jeje dalam acara Silaturahmi Akbar Alumni Pesantren dan Keluarga Besar Persatuan Islam yang digelar di Gedung BRIN, Jakarta, pada Minggu, 24 November 2024.

    Ia juga mengapresiasi keberhasilan alumni yang telah berkiprah di berbagai sektor. Salah satu sosok yang disebut adalah Prof. Atip Latiful Hayat, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. “Yang terpenting, alumni harus tetap merekatkan kebersamaan, melahirkan ide-ide baru, dan bergerak ke arah yang lebih baik,” tambahnya.

    Ketua panitia acara, Yayat Rahayatulloh, mengingatkan alumni untuk tetap setia mendukung pesantren sebagai tempat mereka menimba ilmu. Ia juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai keislaman dan keistiqamahan yang menjadi prinsip Persis.

    Dalam kesempatan itu, alumni pesantren Persis menyampaikan pernyataan sikap terkait masa tenang Pilkada 2024. Mereka berkomitmen untuk menjaga netralitas acara dan menghindari unsur politik praktis.

    “Pernyataan sikap kami meliputi menjaga ketenangan selama masa tenang Pilkada, memastikan acara ini bebas dari muatan politik, serta menolak pemanfaatan acara untuk kepentingan politik,” tegas Yayat.

    Acara ini turut dihadiri Direktur Sosial Budaya Baintelkam Polri, Brigjen Pol Nanang Rudi Supriatna, yang mewakili Kapolri. Ia memuji peran aktif Persis dalam pembangunan masyarakat, termasuk sinergi selama pandemi covid-19.

    “Kapolri berharap Persis terus bersinergi dengan Polri, terutama dalam menjaga kedamaian dan ketertiban selama Pilkada 2024,” ujar Nanang.

    Silaturahmi Akbar ini menjadi ajang memperkuat jejaring alumni Persis sekaligus mendorong kontribusi aktif dalam pembangunan serta menjaga stabilitas sosial-politik di Indonesia.

    Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Islam (PP Persis), KH Jeje Zaenudin, menegaskan pentingnya peran alumni pesantren dalam berbagi ilmu dan memberikan manfaat bagi masyarakat serta negara. Jeje mendorong alumni untuk terus menjalin kolaborasi lintas sektor. 
     
    “Saya berharap para alumni pesantren Persis terus mempererat silaturahmi dan memberikan kontribusi positif di berbagai bidang, seperti pendidikan, bisnis, politik, maupun lainnya,” kata Jeje dalam acara Silaturahmi Akbar Alumni Pesantren dan Keluarga Besar Persatuan Islam yang digelar di Gedung BRIN, Jakarta, pada Minggu, 24 November 2024.
     
    Ia juga mengapresiasi keberhasilan alumni yang telah berkiprah di berbagai sektor. Salah satu sosok yang disebut adalah Prof. Atip Latiful Hayat, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. “Yang terpenting, alumni harus tetap merekatkan kebersamaan, melahirkan ide-ide baru, dan bergerak ke arah yang lebih baik,” tambahnya.
    Ketua panitia acara, Yayat Rahayatulloh, mengingatkan alumni untuk tetap setia mendukung pesantren sebagai tempat mereka menimba ilmu. Ia juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai keislaman dan keistiqamahan yang menjadi prinsip Persis.
     
    Dalam kesempatan itu, alumni pesantren Persis menyampaikan pernyataan sikap terkait masa tenang Pilkada 2024. Mereka berkomitmen untuk menjaga netralitas acara dan menghindari unsur politik praktis.
     
    “Pernyataan sikap kami meliputi menjaga ketenangan selama masa tenang Pilkada, memastikan acara ini bebas dari muatan politik, serta menolak pemanfaatan acara untuk kepentingan politik,” tegas Yayat.
     
    Acara ini turut dihadiri Direktur Sosial Budaya Baintelkam Polri, Brigjen Pol Nanang Rudi Supriatna, yang mewakili Kapolri. Ia memuji peran aktif Persis dalam pembangunan masyarakat, termasuk sinergi selama pandemi covid-19.
     
    “Kapolri berharap Persis terus bersinergi dengan Polri, terutama dalam menjaga kedamaian dan ketertiban selama Pilkada 2024,” ujar Nanang.
     
    Silaturahmi Akbar ini menjadi ajang memperkuat jejaring alumni Persis sekaligus mendorong kontribusi aktif dalam pembangunan serta menjaga stabilitas sosial-politik di Indonesia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ALB)

  • Penyebab Orang Kena Long COVID, Gejala Menetap Meski sudah Negatif

    Penyebab Orang Kena Long COVID, Gejala Menetap Meski sudah Negatif

    Jakarta

    Peneliti Brigham melakukan studi untuk mencari penyebab long COVID atau gejala COVID-19 jangka panjang pada seseorang. Untuk mengetahuinya, mereka menganalisis 1.569 sampel darah yang dikumpulkan dari 706 orang.

    Itu juga termasuk sampel dari 392 peserta National Institutes of Health-supported Researching COVID to Enhance Recovery (RECOVER) Initiative, yang sebelumnya dinyatakan positif terinfeksi COVID-19.

    Dengan tes yang sangat sensitif, para peneliti mencari protein utuh dan parsial dari virus SARS-CoV-2. Mereka juga menganalisis data dari gejala long COVID para peserta, menggunakan informasi grafik medis elektronik atau survei yang dikumpulkan bersamaan saat sampel darah diambil.

    Dalam laporan yang dipublikasikan dalam Clinical Microbiology and Infection, peserta yang melaporkan gejala long COVID yang mempengaruhi jantung, paru-paru, otak, dan sistem muskuloskeletal dua kali lebih mungkin memiliki protein SARS-CoV-2 di dalam darah.

    Tim peneliti mendeteksi spike protein dan komponen lain dari virus SARS-CoV-2 menggunakan Simoa, tes yang sangat sensitif untuk mendeteksi molekul tunggal. Gejala long COVID yang umum dilaporkan termasuk kelelahan, kabut otak, nyeri otot, nyeri sendi, nyeri punggung, dan sakit kepala.

    Secara spesifik, 43 persen dari mereka yang mengalami long COVID dan mempengaruhi tiga sistem utama tubuh dinyatakan positif protein virus dalam 1 hingga 14 bulan sejak hasil tes COVID positif mereka.

    “Jika kita dapat mengidentifikasi sekelompok orang yang memiliki gejala virus persisten karena adanya reservoir virus dalam tubuh, kita mungkin dapat mengobati mereka dengan antivirus untuk meringankan gejala mereka,” kata penulis utama Zoe Swank, PhD, seorang peneliti pascadoktoral di Departemen Patologi di Brigham and Women’s Hospital.

    Penyebab Lain Long COVID

    Profesor Patologi di Rumah Sakit Brigham and Women’s sekaligus peneliti utama studi, David Walt, PhD, menyebut kemungkinan ada penyebab lain yang memicu terjadinya long COVID. Salah satunya kemampuan virus dalam merusak sistem imun tubuh.

    “Misalnya, kemungkinan penyebab lain dari gejala long COVID adalah virus tersebut merusak sistem imun, yang menyebabkan disfungsi imun terus berlanjut setelah sembuh,” sambungnya yang dikutip dari MedicalXpress.

    Swank, Walt, dan peneliti lain juga tengah melakukan studi lanjutan untuk mencari penyebab dari gejala long COVID ini. Mereka menganalisis sampel darah dan data gejala pada kelompok pasien yang lebih besar, termasuk kelompok orang dengan rentang usia lebih luas dan orang dengan gejala imun yang terganggu,

    “Masih banyak yang belum kita ketahui tentang bagaimana virus ini mempengaruhi orang,” beber direktur program ilmiah senior untuk Komite Pengarah Konsorsium Observasi RECOVER dan direktur Divisi Ilmu Kardiovaskular di Institut Jantung, Paru-paru, dan Darah Nasional (NHLBI), David C Goff, MD, PhD.

    “Jenis studi ini penting untuk membantu para peneliti lebih memahami mekanisme yang mendasari long COVID-19, yang akan membantu kita lebih dekat dalam mengidentifikasi target pengobatan yang tepat,” lanjut dia.

    Goff menambahkan bahwa hasil ini juga mendukung upaya berkelanjutan untuk mempelajari pengobatan antivirus.

    (sao/kna)

  • Separah Ini Efek Long COVID, Ada yang Masih Sakit Meski Negatif 4 Tahun Lalu

    Separah Ini Efek Long COVID, Ada yang Masih Sakit Meski Negatif 4 Tahun Lalu

    Jakarta

    Wachuka Gichohi (41) masih berjuang mengatasi long COVID yang diidapnya meski telah dinyatakan negatif 4 tahun lalu. Hingga saat ini dia masih mengalami kelelahan, serangan panik dan banyak gejala lainnya yang membuatnya takut mati di malam hari.

    Studi terbaru mengungkap pengalaman jutaan pasien seperti Gichohi. Mereka menunjukkan bahwa semakin lama seseorang sakit, semakin rendah peluangnya untuk pulih sepenuhnya.

    Waktu terbaik untuk pemulihan adalah enam bulan pertama setelah terkena COVID-19. Orang-orang yang gejalanya berlangsung antara enam bulan dan dua tahun cenderung tidak pulih sepenuhnya.

    Gichohi didiagnosis COVID-19 di tahun 2020. Empat tahun setelahnya, gejala yang dia alami tak hilang meski sudah dinyatakan negatif.

    “Bagi pasien yang telah berjuang selama lebih dari dua tahun, peluang untuk pulih sepenuhnya “akan sangat tipis,” kata Manoj Sivan, seorang profesor kedokteran rehabilitasi di Universitas Leeds dan salah satu penulis temuan yang diterbitkan di The Lancet dikutip dari Reuters.

    Long COVID didefinisikan sebagai gejala yang bertahan selama tiga bulan atau lebih setelah infeksi awal, melibatkan serangkaian gejala mulai dari kelelahan ekstrem hingga kabut otak, sesak napas, dan nyeri sendi.

    Gejalanya dapat berkisar dari ringan hingga sangat melumpuhkan, dan belum ada tes diagnostik atau perawatan yang terbukti, meskipun para ilmuwan telah membuat kemajuan dalam teori tentang siapa yang berisiko dan apa yang mungkin menyebabkannya.

    Secara global, diperkirakan ada 62 juta hingga 200 juta orang yang mengalami long COVID.

    “Itu bisa berarti antara 19,5 juta hingga 60 juta orang menghadapi gangguan selama bertahun-tahun berdasarkan perkiraan awal,” kata Sivan.

    Ada beberapa hipotesis mengenai long COVID. Riset menunjukkan mayoritas yang mengalami long COVID-19 ketika pertama kali terinfeksi, belum pernah atau belum berkesempatan mendapatkan vaksinasi.

    “Ini terjadi di semua negara, termasuk di Indonesia, di Indonesia hanya masalah data, tetapi kita bisa melihat sekeliling kita bahkan di keluarga sendiri, yang menjadi mudah sakit, sebelumnya saya bisa jalan lebih jauh, sekarang lebih capek, misalnya,” epidemiolog Dicky Budiman kepada detikcom.

    Di Indonesia sendiri, Fenomena Long COVID di Indonesia pernah diteliti oleh RSUP Persahabatan Jakarta, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). Gejala long COVID paling dominan antara lain:

    Kelelahan 29,41 persenBatuk 15,55 persenNyeri otot 11,7 persenSesak napas 11,2 persenSakit kepala 11 persenNyeri sendi 9 persen

    (kna/kna)

  • Roti Gelora Kembali Bergelora

    Roti Gelora Kembali Bergelora

    Picture Story

    Grandyos Zafna – detikFinance

    Minggu, 24 Nov 2024 10:00 WIB

    Jakarta – Toko Roti Gelora yang berdiri sejak tahun 1950 masih eksis hingga kini. Meski sempat tertatih akibat COVID-19, media sosial membawanya kembali bergelora.

  • Daftar Gejala Long COVID yang Paling Banyak Dialami Orang Indonesia

    Daftar Gejala Long COVID yang Paling Banyak Dialami Orang Indonesia

    Jakarta

    Seseorang yang sudah dinyatakan negatif dari infeksi COVID-19 bisa mengalami gejala menetap atau gejala sisa selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Fenomena ini disebut sebagai Long COVID.

    Penelitian menunjukkan semakin lama seseorang terinfeksi virus corona, semakin rendah peluangnya untuk pulih sepenuhnya. Waktu terbaik untuk pemulihan diperkirakan enam bulan pasca terinfeksi COVID-19.

    Fenomena Long COVID di Indonesia pernah diteliti oleh RSUP Persahabatan Jakarta, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). Studi ini dilakukan dalam periode 9 – 28 Januari 2021.

    Dalam jurnal berjudul Clinical characteristics and quality of life of persistent symptoms of COVID-19 syndrome in Indonesia, dari 386 pasien COVID-19 yang diamati ada sekitar 66,5 responden yang mengalami Long COVID-19.

    “Prevalensi sindrom persisten COVID-19 di Indonesia cukup tinggi sehingga berdampak pada kualitas hidup penyintas COVID-19. Pneumonia menjadi faktor utama yang mempengaruhi kejadian sindrom COVID-19 persisten,” tulis studi tersebut.

    Gejala Long COVID paling dominanKelelahan 29,41 persenBatuk 15,55 persenNyeri otot 11,7 persenSesak napas 11,2 persenSakit kepala 11 persenNyeri sendi 9 persen

    (kna/kna)