Kasus: covid-19

  • Kemenperin Sebut TKDN Tingkatkan Investasi dan Produktivitas Industri

    Kemenperin Sebut TKDN Tingkatkan Investasi dan Produktivitas Industri

    Jakarta

    Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif mengatakan penerapan kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) memberikan perlindungan bagi industri dalam negeri. Perlindungan dari kebijakan ini diberikan dalam bentuk jaminan tumbuhnya permintaan (demand) bagi industri melalui belanja pemerintah Pusat/Daerah dan BUMN/BUMD dan jaminan permintaan pasar domestik bagi industri Handphone, Komputer Genggam, dan Tablet (HKT). Tidak hanya itu, implementasi kebijakan TKDN juga merupakan jaminan investasi bagi investor manufaktur dan penciptaan lapangan kerja domestik.

    “Penerapan TKDN menunjukkan adanya peningkatan investasi baru, produktivitas industri, dan penyerapan tenaga kerja baru, seperti pada industri alat kesehatan, farmasi, juga elektronik termasuk HKT. Realisasi belanja pemerintah atas produk manufaktur ber-TKDN selalu meningkat setiap tahun, dari Rp 989,97 triliun di tahun 2022 menjadi Rp 1.499,75 triliun di tahun 2023,” jelas Febri dalam siaran persnya, Kamis (16/1/2025).

    TKDN juga dikatakan berhasil mengurangi impor HKT dan komponennya. Meski impor berkurang, permintaan atas produk HKT masih tetap tinggi. Artinya, kebutuhan HKT di Indonesia yang terus meningkat bisa dipasok dari produksi dalam negeri. Febri mengatakan ini merupakan keberhasilan penerapan TKDN di subsektor industri HKT.

    Dalam kesempatan tersebut, Febri sekaligus menanggapi opini dari peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) yang dimuat oleh salah satu surat kabar harian nasional pada Selasa (14/1).

    “Dalam opini tersebut, penulis menyatakan bahwa kebijakan TKDN bertentangan dengan kepentingan dunia usaha dan pembangunan industri nasional. Penulis mengajukan bukti empiris untuk mendukung argumentasinya dengan mengacu pada hasil penelitian Thee (1997) serta Aswicahyono, Basri, dan Hill (2000). Bahkan penulis mengacu pada hasil penelitian dari lembaganya sendiri, CSIS (2022), terkait dampak ekonomi kebijakan TKDN,” kata Febri.

    Menurutnya, dua penelitian pertama yang diajukan oleh penulis sebagai bukti empiris sudah tidak sesuai dengan kondisi sektor manufaktur Indonesia saat ini. Contohnya penetapan persentase local purchase yang sejalan dengan TKDN pada program PPNBM DTP kendaraan roda empat pada tahun 2021 terbukti menjadi game changer industri otomotif Indonesia.

    “Kebijakan tersebut mampu mendongkrak penjualan kendaraan roda empat yang terpuruk karena Covid-19. Tidak hanya itu, meningkatnya penjualan produk otomotif pada periode tersebut juga meningkatkan produktivitas industri komponen otomotif pada tier 1 dan tier 2 dalam negeri yang memasok kebutuhan komponen industri otomotif itu sendiri,” jelasnya.

    Febri menerangkan kebijakan TKDN yang diterapkan saat ini berdasarkan pada UU No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian. Artinya, kebijakan ini muncul lebih dari satu dekade pasca dua penelitian pertama yang menjadi acuan penulis opini tersebut. Terdapat perbedaan mendasar kebijakan TKDN saat ini dan kebijakan pada saat penelitian berlangsung, seperti ukuran dan parameter, produk yang wajib disertifikasi, threshold, kewajiban pemerintah, dan kepatuhan industri dalam implementasi kebijakan tersebut.

    “Dengan demikian, bukti empiris pertama dan kedua tidak tepat dapat dijadikan dasar untuk mendukung argumentasi penulis tersebut,” papar Febri.

    Begitu juga dengan hasil penelitian CSIS (2022) yang menurut Febri juga sulit diterima sebagai dasar kegagalan kebijakan TKDN, sebagaimana yang dinyatakan penulis. Penelitian CSIS didasarkan analisis atas raw data SI (Survey Industri Besar Sedang) BPS tahun 2018-2019. Meski pada periode data tersebut kebijakan TKDN telah berlaku, namun jumlah produk manufaktur yang telah tersertifikasi TKDN baru 3.207 produk.

    “Bandingkan dengan tahun 2022 yang telah terdapat sebanyak 8.040 produk telah bersertifikasi TKDN, dan realisasi belanja dalam negeri pemerintah sebesar Rp989,97 triliun. Sayangnya, hal ini tidak tertangkap oleh peneliti CSIS, terlebih lagi dampak dari belanja pemerintah tersebut pada industri manufaktur dalam negeri. Peneliti CSIS perlu memperbarui perhitungan ekonometrinya dengan menggunakan data lebih mutakhir,” terangnya.

    Menurut Febri, peneliti CSIS perlu mencermati hal ini, mengingat pada tahun 2018-2019 tidak semua produk industri didaftarkan sertifikasi TKDN-nya oleh produsen atau distributor. “Produk yang didaftarkan sertifikat TKDN-nya merupakan produk yang dipasarkan untuk pengadaan barang dan jasa pemerintah,” terang Febri.

    Peningkatan jumlah produk yang telah bersertifikat TKDN merupakan bukti bahwa pelaku industri menyambut kebijakan ini. Hal ini terbukti dari minat para pelaku industri untuk berbondong-bondong mendaftarkan produk mereka. “Coba lihat ke lapangan, banyak investor mendirikan pabrik baru dan merekrut tenaga kerja baru agar produknya bisa mencapai atau melebihi threshold TKDN, tayang di e-katalog, dan dibeli oleh pemerintah,” ujar Febri.

    Terkait pendapat bahwa kebijakan TKDN berdampak negatif pada industri pengguna komponen dan industri hilir, serta meningkatkan biaya produksi dan mengurangi daya saing ekspor, Febri menyampaikan bahwa tidak masuk akal jika penerapan TKDN justru membuat produktivitas dan daya saing industri yang bersertifikat TKDN menjadi lebih rendah.
    Sebaliknya, karena kebijakan TKDN, permintaan produk jadi pada industri hilir semakin meningkat dan pada gilirannya meningkatkan produktivitas industri tersebut, serta berdampak terhadap produktivitas industri intermediate, bahkan sampai pada produktivitas industri hulunya.

    Tidak hanya itu, nilai tambah yang tercipta bagi industri yang produknya ber-TKDN dapat dimanfaatkan oleh industri tersebut untuk menciptakan inovasi produk baru, meningkatkan efisiensi produksi, dan produktivitas. Sehingga menurutnya, studi tersebut seharusnya meneliti dampak penerapan TKDN pada industri satu langkah sebelum industri hilir, atau industri intermediate-nya, dan bukan diukur dari share impor bahan baku pada industri paling hulu.

    “Kami berpendapat bahwa CSIS perlu memahami pohon industri terlebih dulu untuk bisa mengkaji efektivitas atau dampak kebijakan TKDN terhadap perekonomian nasional. Terutama dampak kebijakan TKDN pada industri hilir, intermediate, dan hulu lebih signifikan. Share impor bahan baku adalah indikator keberhasilan program substitusi impor dan bukan indikator atau variabel kebijakan TKDN,” kata jelas Febri.

    Kepala Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (Kapus P3DN) Kemenperin, Heru Kustanto menambahkan Pusat P3DN Kemenperin dibentuk pada tahun 2019. Sejak saat itu, unit kerja tersebut terus mendorong peningkatan penggunaan produk dalam negeri melalui berbagai program dan kegiatan, termasuk fasilitasi sertifikasi P3DN, sosialisasi kepada pelaku industri, dan pemberian kemudahan sertifikasi TKDN kepada industri kecil (TKDN IK).

    “Dalam perkembangannya, produk yang pengadaannya banyak oleh pemerintah, investasinya juga meningkat. Selain investasi baru, perusahaan juga menambah kapasitas produksinya karena meningkatnya permintaan di dalam negeri,” jelas Heru.

    TKDN Produk Apple

    Dalam opini tersebut, CSIS juga mengaitkan persyaratan TKDN yang diterapkan di Indonesia dengan investasi perusahaan multinasional. CSIS menyampaikan klaim bahwa kebijakan ini mengurangi keinginan investasi, contohnya bagi perusahaan seperti Apple yang memiliki model produksi berdasarkan rantai pasok global (global supply chain).
    Opini tersebut juga menyampaikan bahwa pemerintah menolak proposal Apple, karena menganggap AirTag bukan komponen dari produk HKT dan belum bisa memberikan sertifikasi TKDN agar Apple bisa menjual produknya di Indonesia.

    Febri meluruskan, proposal Apple yang belum disetujui oleh pemerintah adalah mengenai usulan investasi dengan skema 3 untuk periode 2024-2026, bukan proposal Pembangunan pabrik AirTag. “Kami mendukung dan mengapresiasi pembangunan pabrik AirTag senilai US$ 1 Miliar di Batam. Yang jadi catatan kami, investasi US$ 1miliar tersebut untuk memproduksi aksesoris yang bukan merupakan komponen di dalam iPhone, sehingga tidak bisa dihitung sebagai TKDN ponsel jenis tersebut,” kata Febri.

    Ia juga menambahkan, apabila Apple berniat berinvestasi membangun pabrik senilai US$ 1 miliar, angka yang dihitung sebagai investasi murni untuk capex berupa tanah, bangunan, dan mesin. Sehingga proyeksi nilai ekspor atau biaya pembelian bahan baku impor atau dalam negeri tidak bisa ikut dihitung dalam total investasi tersebut.

    Adapun skema 3 adalah skema investasi berdasarkan inovasi. Kemenperin belum menyetujui proposal tersebut karena tidak sesuai dengan prinsip berkeadilan. Angka yang diajukan Kemenperin dalam counter proposal adalah sebesar 7 kali lipat dari angka yang diajukan oleh Apple dalam proposal periode 2024-2026 yang juga masih dalam skema 3. Belum adanya kesepakatan tentang hal ini yang membuat Kemenperin belum mengeluarkan sertifikat TKDN dan Tanda Pengenal Produk (TPP) bagi iPhone 16 series.

    Febri berujar, Apple sudah memanfaatkan Permenperin 29/2017 sejak lama. Investasi Apple pada 2017-2023 menggunakan skema 3. Ini menunjukkan bahwa kebijakan TKDN bukan kebijakan yang kaku dan gagal, terbukti Apple selama ini telah memanfaatkan kebijakan tersebut.

    “Kami juga bersikap fleksibel dengan tetap menawarkan 3 skema tersebut pada Apple. Memang keinginan kami Apple untuk memilih skema 1 atau pembangunan pabrik untuk meningkatkan job creation dalam eksosistem. Tapi Apple tetap memilih skema 3 untuk periode transisi dari 2024-2026,” terang Febri.

    Jubir Kemenperin meminta agar CSIS juga menyampaikan kepada publik dari mana asal sumber pendanaan penelitian TKDN tahun 2022 tersebut. Hal ini penting mengingat diseminasi penelitian dilakukan tanggal 9 Mei 2023, sebulan sebelum periode sertifikasi TKDN produk Apple habis berlaku pada bulan Juni 2023. Apalagi Kepala Pusat P3DN Kemenperin juga diundang oleh Kedutaan Amerika membahas hasil penelitian TKDN CSIS tersebut pada bulan Oktober 2023.

    (prf/ega)

  • Benarkah Saldo Dana Bantuan BPUM Rp1,2 Juta Akan Cair Lagi Tahun 2025? Ini Informasinya

    Benarkah Saldo Dana Bantuan BPUM Rp1,2 Juta Akan Cair Lagi Tahun 2025? Ini Informasinya

    JABAR EKSPRES – Kabar mengenai pencairan kembali saldo dana Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) sebesar Rp1,2 juta di tahun 2025 sedang menjadi perbincangan hangat di kalangan pelaku usaha kecil.

    Program ini sebelumnya diluncurkan oleh pemerintah untuk mendukung pelaku UMKM yang terdampak pandemi COVID-19.

    Apakah dana BPUM akan kembali cair di tahun 2025? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

    BPUM adalah program bantuan langsung tunai yang diberikan oleh pemerintah kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

    Program ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha bertahan di tengah situasi ekonomi yang sulit, terutama selama pandemi.

    BACA JUGA: Ini Besaran Dana Bantuan PKH 2025, Cek Saldo dan Nama Penerima di Aplikasi Cek Bansos

    BACA JUGA: Cek NIK KTP Anda Terdaftar Bansos PKH 2025, Cek Saldo Dana Bantuan di Link Ini

    Pada tahap sebelumnya, penerima manfaat mendapatkan bantuan sebesar Rp1,2 juta yang disalurkan melalui bank-bank mitra pemerintah, seperti BRI dan BNI.

    Apakah BPUM Akan Cair Lagi di 2025?

    Hingga saat ini, pemerintah belum memberikan pengumuman resmi mengenai pencairan kembali dana BPUM di tahun 2025.

    Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM masih melakukan evaluasi terhadap dampak dan efektivitas penyaluran BPUM pada periode sebelumnya.

    Jika evaluasi menunjukkan hasil positif, ada kemungkinan program ini akan kembali diperpanjang atau diluncurkan ulang untuk tahun 2025.

    Realisasi BPUM 2025 sangat tergantung pada alokasi anggaran yang disediakan oleh pemerintah. Hal ini akan diumumkan dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

    Cara Mengecek Status Penerima Saldo Dana BPUM

    Jika program BPUM kembali diluncurkan di tahun 2025, pelaku UMKM dapat melakukan pengecekan status penerimaan melalui langkah-langkah berikut:

    1. Melalui Website Resmi

    – Kunjungi situs resmi eform.bri.co.id/bpum atau laman yang ditentukan oleh bank penyalur.

    – Masukkan NIK KTP untuk memeriksa apakah Anda termasuk penerima manfaat.

    2. Melalui Kantor Bank Penyalur

    Datang ke kantor BRI atau BNI terdekat dengan membawa KTP dan buku tabungan.

    3. Pemberitahuan SMS Resmi

    Penerima manfaat akan mendapatkan pemberitahuan melalui SMS resmi dari bank penyalur jika terdaftar sebagai penerima BPUM.

  • Kalau Opsen Pajak Kendaraan Jalan, Penjualan Mobil di RI Balik ke Zaman Covid!

    Kalau Opsen Pajak Kendaraan Jalan, Penjualan Mobil di RI Balik ke Zaman Covid!

    Jakarta

    Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menargetkan proyeksi penjualan otomotif tahun ini tidak tembus 1 juta unit. Angka tersebut didapat mengingat adanya sejumlah tambahan tantangan kenaikan pajak daripada tahun sebelumnya.

    Tantangan pertama adalah terkait naiknya pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 12 persen. Semua mobil di Indonesia masuk kategori yang dipatok pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM). Makanya termasuk barang yang dikenakan PPN 12 persen.

    Namun Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara menyebut kenaikan PPN dari 11 persen menjadi 12 persen bukan faktor utama. Sebab mayoritas masyarakat Indonesia membeli barang dengan cara dikredit.

    Faktor yang memberatkan adalah terkait opsen pajak. Pungutan ini sudah diatur berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD). Dalam undang-undang itu dijelaskan, opsen adalah pungutan tambahan pajak menurut persentase tertentu.

    “Kita belum duduk bareng (penetapan target 2025), belum menghitung secara rinci, kalau tahun kemarin saja, tidak ada opsen kita satu juta saja tidak dapat. Tahun ini kita harapkan dengan model baru, dan sebagainya, dan perkembangannya ada opsen yang ditunda, kita kalau mau optimis di 900-an (ribuan),” kata Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Kukuh Kumara di Gedung Kemenperin, Selasa (14/1/2025).

    “Tapi kalau opsen dijalankan, kita bisa turun jauh ke bawah. Turunnya bisa balik ke zaman pandemi, bisa 650-700 ribu (ribuan unit). Ya, berat lah,” tambahnya lagi.

    Kemenperin menyebut sudah ada 25 provinsi yang memberikan keringanan opsen pajak. Namun hal ini sifatnya sementara alias tidak permanen.

    Hal ini menyusul Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang menerbitkan Surat Edaran Nomor 900.1.13.1/6764/SJ pada 20 Desember 2024. Beleid itu meminta gubernur memberikan keringanan atau pengurangan dasar pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), Opsen PKB, dan Opsen BBNKB.

    “Kami dapat informasi adanya beberapa penundaan dan keringanan Pemda (Pemerintah Derah) dalam rangka penundaan untuk pemberlakuan opsen PKB dan BBNKB, saat ini sudah 25 provinsi yang menerbitkan relaksasi opsen PKB dan BBNKB,” kata Setia Darta dalam diskusi Prospek Industri Otomotif 2025 dan Peluang Insentif dari Pemerintah dalam Forum Wartawan Industri, di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (14/1/2025).

    Terkait prospek tahun 2025, pengamat otomotif dari LPEM UI, Riyanto juga menyebut pasar otomotif Indonesia tidak bakal menyentuh 1 juta unit. Berdasarkan hitung-hitungannya, ffek opsen pajak bisa menaikkan harga hingga 6 persen.

    “Kalau kita pakai elastisitas demand mobil 1,5. Kenaikan harga 6 persen itu akan menurunkan demand 9 persen. Saya simulasikan dibanding bisnis usual kita. Kita estimasi, kira-kira penjualan tahun depan, kalau ada opsen saja masih di bawah Rp 1 juta,” kata Riyanto dalam kesempatan yang sama.

    “Next slide forecasting kita, sekitar 899 (ribu unit). Tapi kalau opsen itu berlaku hanya 815 ribu. Turun 9 persen. Itu dampak dari dampak opsen. Untungnya kalau ini seluruh diberlakukan, beberapa provinsi dan kabupaten kota sudah mengatakan melakukan relaksasi, ini penting. Kalau ini terus berlaku, mereka juga dirugikan,” tambah dia.

    “Mungkin orang beralih, misalnya DKI tidak melakukan, belinya di DKI, KTP DKI, kehilangan potensi pajak di daerah masing-masing. Mungkin daerah tidak melakukan bersama-sama, jelasnya lagi.

    (riar/dry)

  • Kadin Harus Tetap Satu dan Solid

    Kadin Harus Tetap Satu dan Solid

    Jakarta, Beritasatu.com – Arsjad Rasjid tidak lagi menjabat sebagai ketua umum Kadin Indonesia dikarenakan tidak mengajukan diri dalam Musyawarah Nasional (Munas) Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia di Hotel The Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (16/1/2025).

    Arsjad yang kini didapuk sebagai ketua dewan pertimbangan Kadin Indonesia periode 2024-2029, menyampaikan Kadin Indonesia harus tetap satu dan solid sebagai mitra strategis pemerintah.

    “Demi kestabilan dan kepastian dunia usaha, kita sebagai pengusaha, pengusaha berjuang harus memperlihatkan pada semuanya bahwa kita itu bisa satu dan kita solid sebagai pengusaha,” ujar Arsjad saat sambutan.

    Arsjad mengapresiasi kepada pemerintah yang telah memandang persatuan Kadin sebagai hal yang mutlak bagi dunia usaha dan ekonomi Indonesia.

    “Insyaallah Kadin semakin strategis sehingga kepercayaan investor dan dunia internasional terus meningkat, dunia usaha semakin maju dan berdaya saing, sehingga target ekonomi yang dicanangkan oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto 8% dapat tercapai,” terang Arsjad.

    Dalam kesempatan tersebut Arsjad menyampaikan, pertanggungjawabannya sebagai ketua Kadin Indonesia periode sebelumnya, yang mana sempat menjabat di saat pandemi Covid-19.

    “Pada tahun 2021 di tengah pandemi Kadin menghadirkan program vaksinasi gotong royong dan rumah oksigen gotong royong. Tahun 2022 Kadin menjadi tuan rumah B20 Indonesia,” jelasnya.

    Lalu Kadin memegang keketuaan ASEAN Business Advisory Council tahun 2023 dan menyusun Peta Jalan Indonesia Emas 2045 yang telah diserahkan kepada pemerintah. Selanjutnya, Arsjad menerangkan pada 2024 pihaknya mengadakan dialog calon presiden 2024 untuk menyambut pemerintahan baru.

    “Kadin menyusun white paper arah kebijakan pembangunan bidang ekonomi 2024-2029 yang diluncurkan pada Desember lalu. Kadin juga membentuk Indonesia Center for International Arbitration, Yayasan Arbitrase bertaraf Internasional,” imbuh Arsjad.

  • Dinkes Garut Waspadai Virus HMPV, Ini Gejalanya

    Dinkes Garut Waspadai Virus HMPV, Ini Gejalanya

    Liputan6.com, Garut – Pemerintah Daerah (Pemda) Garut, Jawa Barat, bergegas merespon kekhawatiran hadirnya ancaman penyebaran virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang tengah merebak di Tiongkok bagian utara, dan diduga telah ditemukan di Indonesia.

    Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut, Leli Yuliani, mengatakan virus HMPV bukanlah virus baru yang mematikan, namun telah ditemukan sejak 2001 dengan karakteristik mirip flu oleh para ahli media dunia saat itu. “Sistem imunitas manusia sudah mengenal virus ini sejak lama dan mampu meresponnya dengan baik,” ujarnya, Senin (13/1/2025).

    Berdasarkan data World Health Organization (WHO), peningkatan kasus flu semacam ini umum terjadi di negara empat musim saat musim dingin. “Kementerian Kesehatan RI juga masih melakukan investigasi terkait keberadaan HMPV di Indonesia, termasuk di Garut,” ujar dia.

    Berdasarkan diagnosa awal, virus HMPV menular melalui droplet, mirip dengan virus flu lainnya. Untuk mencegah penularan, masyarakat diminta menjaga kebersihan, mencuci tangan, memakai masker di tempat umum, dan menjalani pola hidup sehat. “Langkah pencegahan paling baik adalah menjaga pola hidup sehat, sering mencuci tangan secara teratur dan menggunakan masker di tempat umum yang memang dapat mengurangi resiko tertular virus tersebut,” papar dia.

    Selain itu, beberapa langkah strategis yang dilaksanakan dalam upaya pencegahan dan pengendalian HMPV di Garut, yakni memberikan informasi secara komprehensif kepada masyarakat melalui berbagai kanal media. “Kami melaporkan kurang dari 24 jam jika ada peningkatan kasus atau gejala Influenza Like Illness (ILI) sebagai tanda awal kemungkinan HMPV,” ujar dia.

    Leli menyatakan, untuk menghindari hadirnya kejadian luar biasa, lembaganya terus melakukan sistem pemantauan berbasis digital untuk mendeteksi kasus flu dan penyakit lainnya, terutama kelompok rentan terjangkit virus yakni balita, lanjut usia, serta kelompok masyarakat yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta. “Kami terus memantau dan menilai informasi tentang kejadian atau resiko kesehatan dengan mendeteksi diri berupa kasus ILI termasuk HMPV di masyarakat,” ujar dia.

    Selain itu, berkaca dari pengalaman penanganan pandemi Covid-19, Pemda Garut telah memperkuat kapasitas fasilitas kesehatan di Garut, termasuk kesiapan para tenaga kesehatan dengan kualitas memadai. “Begitu pula ketersediaan obat-obatan sampai saat ini masih mencukupi kebutuhan di lapangan kecuali bila terjadi outbreak atau peningkatan secara sporadis, maka kita dengan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan secara maksimal di lapangan,” papar dia.

    Terakhir ia menghimbau warga agar tidak panik terhadap ancaman penyebaran penyakit itu. Menurutnya, HMPV bukan virus mematikan, namun hanya menyebabkan gejala seperti flu, batuk, demam, pilek, sesak napas, hingga gejala tambahan seperti mual dan sakit perut pada anak-anak. “Kami mengimbau masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat seperti cukup istirahat, mencuci tangan secara rutin, memakai masker saat merasa tidak enak badan,” kata dia.

  • Apa Itu Aplikasi RedNote Pengganti TikTok, Ini Link Download di RI

    Apa Itu Aplikasi RedNote Pengganti TikTok, Ini Link Download di RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Jelang pemblokiran TikTok di Amerika Serikat (AS) pada 19 Januari 2025 mendatang, nama aplikasi RedNote mendadak viral. Banyak pengguna TikTok akhirnya ‘kabur’ dan mengganti menggunakan aplikasi tersebut.

    Mengutip laman People, RedNote dikenal sebagai Xiaohongshu dalam bahasa Mandarin. Diluncurkan pada 2013, aplikasi itu mirip seperti TikTok yang membagikan video pendek dan juga streaming langsung dengan berbagai kategori.

    RedNote jadi aplikasi yang paling banyak diunduh di App Store Amerika Serikat per 13 Januari 2025 lalu. Di berbagai video terlihat pengguna baru menyebut dirinya sebagai pengungsi Tiktok.

    Lonjakan pengguna RedNote sebenarnya bukan kali ini saja terjadi. Saat Covid-19, RedNote juga sangat populer khususnya di kalangan wanita, mencapai 79% dari 300 juta pelanggan bulanan.

    Sementara itu, Tech Crunch melaporkan RedNote juga menarik perhatian investor. Setidaknya US$917 juta telah dikumpulkan perusahaan hingga sekarang.

    Foto: Aplikasi RedNote. (CNBC Indonesia/Novina)
    Aplikasi RedNote. (CNBC Indonesia/Novina)

    Beberapa perusahaan yang ada di belakang pendanaan itu termasuk Tencent, Alibaba, ZhenFund, DST, serta HongShan atau dulunya bernama Sequoia.

    Pada penjualan saham sekunder tahun lalu, perusahaan dilaporkan bernilai US$17 miliar.

    Bloomberg mengatakan laba aplikasi diproyeksikan mencapai lebih dari US$1 miliar pada 2024. Pertumbuhan ini menjadi potensi yang menjajikan untuk para kreatornya nanti.

    Cara Download RedNote

    RedNote tersedia di toko resmi seperti Play Store dan App Store. Setelah diunduh Anda tinggal masuk, bisa dengan membuat akun atau menggunakan akun platform lain.

    App Store : https://apps.apple.com/us/app/%E5%B0%8F%E7%BA%A2%E4%B9%A6/id741292507

    Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=com.xingin.xhs&hl=id&pli=1

    Penampakan aplikasi juga mirip dengan Tiktok. Ada tab For You, berisi berbagai video dari berbagai pengguna, dan tab khusus berdasarkan kategori seperti travel, hewan peliharaan, dan selebriti.

    (fab/fab)

  • Ketua IAKMI: HMPV Bukan Virus Baru, Tak Perlu Khawatir Berlebihan

    Ketua IAKMI: HMPV Bukan Virus Baru, Tak Perlu Khawatir Berlebihan

    Jakarta, Beritasatu.com – Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra menegaskan human metapneumovirus (HMPV) bukanlah virus baru. 

    “HMPV ini berbeda dengan Covid-19 yang merupakan new emerging disease. Virus ini sebenarnya lebih masuk kategori reemerging disease karena sudah dikenal sejak tahun 2001,” ujar Hermawan, Senin (13/1/2025).

    Menurut Hermawan, meskipun HMPV pertama kali ditemukan di Tiongkok, publikasi awal terkait virus ini justru berasal dari Belanda. 

    Di Indonesia sendiri, kasus HMPV sebenarnya sudah ada, tetapi deteksi terhadap virus ini masih terbatas. 

    “Ketika kasus ini merebak kembali di China, sebenarnya di Indonesia juga sudah ada, hanya persoalan deteksi yang membutuhkan tes cepat molekuler atau genome sequencing,” tambahnya.

    Oleh karena itu, ia menegaskan agar masyarakat dan pemerintah tak perlu khawatir berlebihan dengan wabah virus ini.  

    Namun demikian, Hermawan tetap menyoroti pentingnya meningkatkan screening di pelabuhan udara dan laut, khususnya bagi pelancong dari negara yang tengah mengalami lonjakan kasus. 

    “Screening ini penting agar kita dapat mendeteksi lebih awal dan memetakan penyebaran kasus,” jelasnya terkait virus HMPV.

    Hermawan menjelaskan bahwa HMPV memiliki kemiripan dengan virus penyebab Covid-19 karena sama-sama berbasis RNA. “RNA itu genetiknya satu helai pendek sehingga mudah menempel dan bereplikasi saat bertemu dengan sel manusia. Inilah yang membuat penularannya cepat,” terangnya.

    Meski tingkat penularannya tinggi, Hermawan menegaskan, bahwa tingkat keparahan (severity) kasus HMPV tergolong rendah. 

    “Peta risiko epidemiologi menunjukkan virus ini kemungkinan sudah menyebar di Indonesia, tetapi tidak menimbulkan dampak kesehatan yang signifikan,” ujarnya.

    Ia menekankan bahwa daya tahan tubuh (imunitas) menjadi kunci utama melawan virus ini. “Kalau antibodi kita lebih siap, sebenarnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Respons tubuh seperti demam, panas, atau batuk hanyalah tanda bahwa tubuh sedang bertarung melawan virus,” ungkapnya.

    Dalam menghadapi HMPV, Hermawan mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan kebiasaan sehat yang sudah diajarkan selama pandemi Covid-19. 

    “Waspada itu penting, tetapi tidak perlu khawatir berlebihan. Jagalah perilaku kesehatan, terutama di tengah perubahan cuaca seperti sekarang,” pesannya.

    Dengan tingkat keparahan yang rendah dan pencegahan melalui imunitas tubuh yang baik, Hermawan optimistis bahwa virus HMPV tidak akan menjadi ancaman serius bagi masyarakat.

  • Proyeksi Ekonomi Global dan Indonesia di 2025

    Proyeksi Ekonomi Global dan Indonesia di 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – PT BNI Sekuritas (BNI Sekuritas), Perusahaan Anak dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, memaparkan proyeksi tentang pasar modal Indonesia pada tahun 2025. BNI Sekuritas memperkirakan bahwa tahun 2025 akan menjadi langkah lanjutan menuju pemulihan pasca-Covid-19, walaupun pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan melambat dibandingkan dengan sebelum pandemi.

    SEVP Research BNI Sekuritas Erwan Teguh mengatakan, meskipun kemungkinan resesi di Amerika Serikat masih rendah, risikonya cenderung meningkat. Kemenangan Donald Trump dan dominasi Partai Republik yang menciptakan situasi politik trifecta dapat memberikan peluang bagi Trump untuk menerapkan kebijakan kontroversial. Jika kebijakan-kebijakan tersebut dijalankan, hal ini bisa menambah risiko penurunan terhadap pertumbuhan global.

    Di tengah ketidakpastian ini, ASEAN diprediksi akan tampil lebih baik. Indonesia, dengan ekonomi yang lebih mengandalkan konsumsi domestik dan ketahanan yang sudah terbukti, dapat menjadi tempat yang lebih aman, bahkan dalam kawasan ASEAN. Pemerintahan baru Indonesia, yang didukung oleh koalisi terbesar dalam sejarah parlemen, diharapkan dapat mempercepat reformasi, memberikan arah kebijakan yang lebih jelas, dan memastikan kebijakan dilaksanakan dengan lebih baik.

    Proyeksi Ekonomi Indonesia di 2025

    BNI Sekuritas melihat prospek untuk Indonesia di tahun 2025 adalah pertumbuhan yang stabil, didorong oleh kebijakan yang berfokus pada stabilitas, investasi, konsumsi domestik, dan program sosial, sementara kemungkinan besar akan menghindari ekspansi fiskal besar-besaran. Tantangan utama yang dihadapi Indonesia adalah fluktuasi harga komoditas dan pertumbuhan yang lebih lambat dari mitra dagang terbesar, yaitu China.

    Pasar konsumen Indonesia berpotensi mencatatkan pertumbuhan yang kuat jika langkah-langkah stimulus fiskal dapat dipertegas, yang akan mendorong konsumsi. Sektor nikel Indonesia tetap menjadi sektor kunci, meskipun volatilitas harga komoditas dan perdebatan mengenai energi terbarukan dapat memengaruhi prospek permintaan. Pemangkasan suku bunga global dan stimulus dari China memberikan dorongan positif, tetapi ketegangan geopolitik, terutama di kawasan Asia-Pasifik, serta konflik yang terus berlanjut di Ukraina dan Gaza, dapat menambah risiko terhadap aliran perdagangan dan sentimen investor.

    Valuasi Pasar Indonesia dan Sektor-Sektor Utama

    Valuasi pasar Indonesia, baik berdasarkan rasio P/E maupun PBV, sangat menarik jika dibandingkan dengan negara-negara sejenis di kawasan Asia dan hasil imbal hasil obligasi. Sebagian besar sektor, termasuk telekomunikasi, barang konsumen, dan keuangan, berada di bawah rata-rata historis. Pertumbuhan diperkirakan akan didorong oleh sektor barang konsumen, kesehatan, dan keuangan, sementara sektor komoditas mungkin tetap kurang menggairahkan. Target indeks JCI secara bottom-up diperkirakan berada di sekitar 8.200, dengan rentang kasus bearish dan bullish di 7.200 hingga 8.950. Potensi kenaikan mencapai 24%.

    “Dengan proyeksi pertumbuhan yang stabil dan peluang investasi yang menarik di sektor-sektor tersebut, Indonesia menunjukkan potensi yang solid dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang ada,” tutup Erwan.

  • Cegah HMPV, Pakar Gizi: Perkuat Imun Sistem Tubuh dengan Vitamin D

    Cegah HMPV, Pakar Gizi: Perkuat Imun Sistem Tubuh dengan Vitamin D

    Jakarta, Beritasatu.com – Ketua Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI Jaya) dr Ida Gunawan menyatakan memperkuat imun sistem tubuh melalui konsumsi vitamin D menjadi upaya penting untuk mencegah penyebaran Human Metapneumovirus (HMPV).

    Dokter spesialis gizi klinik konsultan ini menerangkan imun sistem tubuh perlu diperkuat karena virus membutuhkan daya tahan tubuh. Salah satu caranya yakni dengan menjaga pola makan, cukup istirahat, kelola stres dan jangan lupa olahraga agar tetap fit. 

    “Perkuat imun sistem tubuh melalui makan sesuai menu gizi seimbang. Di dalamnya terdapat kandungan karbohidrat, protein hewani dan nabati, lemak yang baik, mineral dan serat yang baik dan harus cukup air minumnya,” katanya kepada Beritasatu.com dalam peluncuran Smart Report 2.0 dan New Feature Health Plan Prodia di Jakarta, Rabu (15/1/2025).

    Diakui pada pandemi Covid-19 lalu, salah satu cara dilakukan untuk pencegahan adalah dengan meningkatkan imun sistem tubuh dengan konsumsi vitamin D.  Selain itu juga warga banyak mengandalkan sinar matahari dengan berjemur terus setiap paginya. Namun saat Covid-19 reda, banyak masyarakat lupa mengonsumsi kembali vitamin D. 

    Akibatnya, kini muncul berbagai penyakit seperti model flu like syndrome.

    “Maka sebagai dokter saya menganjurkan tetap lanjutkan konsumsi atau penggunaan vitamin D sesuai kebutuhan tubuhnya masing-masing. Kalau Anda pasti ingin tahu saya ini butuh dosis berapa, sebaiknya periksa kadar vitamin D dalam darah. Itu wajib dilakukan,” ungkap dr Ida.

    Ia pun mewajibkan setiap pasien melakukan medical check up rutin untuk per enam bulan atau setahun.

    Data pemeriksaan genomik menyatakan Indonesia sebagai negara tropis, 87% masyarakatnya kekurangan vitamin D karena banyak kegiatan di dalam ruangan. Jadi artinya kalau asupannya kurang, maka otomatis yang dibentuk dalam aktifnya juga akan ikut turun. 

    Selain itu, cara mencegah penyebaran HMPV diimbau untuk melakukan gerakan 3M yakni mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. Protokol kesehatan itu harus tetap dilakukan sebagai pencegahan penyebaran HMPV.

  • Mark Zuckerberg Pecat 3.600 Karyawan Meta karena Kurang Berprestasi

    Mark Zuckerberg Pecat 3.600 Karyawan Meta karena Kurang Berprestasi

    Jakarta, Beritasatu.com – Meta, perusahaan teknologi raksasa yang memiliki Facebook, Instagram, dan WhatsApp, mengumumkan rencana untuk memberhentikan sekitar 3.600 karyawan atau sekitar 5% dari total 72.000 pekerjanya. Pemecatan ini dilakukan berdasarkan evaluasi kinerja. 

    Dikutip DW, Kamis (16/1/2025), CEO Meta, Mark Zuckerberg, menyampaikan keputusan tersebut dengan menyebutkan bahwa perusahaan ingin memprioritaskan talenta terbaik dan mempercepat proses peralihan kepada pekerja yang lebih berprestasi. “Saya telah memutuskan untuk meningkatkan standar manajemen kinerja dan memindahkan pekerja dengan kinerja rendah lebih cepat,” ungkap Zuckerberg.

    Langkah pemecatan karyawan ini diyakini merupakan bagian dari upaya Meta untuk memastikan bahwa mereka memiliki karyawan dengan kualitas terbaik dan membawa orang-orang baru yang bisa mendukung tujuan perusahaan. Perusahaan akan menghapus posisi-posisi yang tidak memberikan kontribusi yang diinginkan dan menggantinya dengan rekrutmen baru yang lebih sesuai dengan visi mereka.

    Penampilan CEO Meta Zuckerberg menggunakan jam tangan mewah dan kaos oversize. – (NYP/Ist)

    Zuckerberg juga menegaskan bahwa perampingan perusahaan ini adalah bagian dari strategi efisiensi setelah Meta mengalami kerugian, terutama pada divisi Reality Labs yang fokus pada pengembangan virtual dan augmented reality. Meskipun Meta sebelumnya mencatatkan pertumbuhan yang pesat selama pandemi Covid-19, perusahaan ini terpaksa mengurangi sekitar 20.000 pekerjaan pada tahun 2023 dalam langkah pemotongan biaya yang disebut sebagai “tahun efisiensi.”

    Selain itu, Meta juga baru-baru ini mengakhiri program pengecekan fakta pihak ketiga di Facebook dan Instagram, serta menyesuaikan kebijakan keberagaman dan inklusi mereka, mengurangi beberapa inisiatif terkait. Penerapan aturan moderasi konten juga dilonggarkan.

    Dengan perubahan ini dan pemecatan karyawan itu, Meta berharap dapat lebih fokus pada pengembangan produk dan meningkatkan profitabilitas, sambil terus memperkenalkan inovasi di dunia digital dan metaverse.