Kasus: covid-19

  • Skype Ditutup! Microsoft Minta Pengguna Beralih ke Teams – Page 3

    Skype Ditutup! Microsoft Minta Pengguna Beralih ke Teams – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Skype, aplikasi dan layanan telekomunikasi berbasis internet legendaris di tahun 2003-an akhirnya setop beroperasi. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Microsoft.

    Skype tutup juga diumumkan langsung melalui akun resmi layanan telekomunikasi berbasis internet tersebut di platform media sosial (medsos) X—sebelumnya bernama Twitter). 

    “Mulai Mei 2025, Skype tidak lagi tersedia. Dalam beberapa hari mendatang, Anda dapat masuk ke Microsoft Teams Gratis dengan akun Skype Anda untuk tetap terhubung dengan semua obrolan dan kontak Anda. Terima kasih telah menjadi bagian dari Skype,” tulis akun Skype di X, Sabtu (1/3/2025).

    Keputusan ini menandai akhir dari perjalanan panjang Skype sejak pertama kali diakuisisi oleh Microsoft pada 2011 dengan nilai mencapai USD 8,5 miliar. 

    Akuisisi Terbesar hingga Suntik Mati

    Skype sendiri sempat menjadi platform komunikasi online populer, terutama di era 2003-an hingga awal 2010-an.

    Setelah dibeli Microsoft, layanan ini langsung diintegrasikan ke dalam berbagai produk perusahaan, seperti Office dan Windows Phone. 

    Namun, seiring berjalannya waktu, popularitas Skype semakin meredup. Persaingan ketat dengan layanan seperti Zoom, Google Meet, dan Cisco Webex, terutama selama pandemi Covid-19 membuat Skype ketinggalan.

    “Skype telah menjadi bagian penting dalam membentuk komunikasi modern dan mendukung momen-momen bermakna tak terhitung jumlahnya,” Jeff Teper, presiden aplikasi dan platform kolaboratif Microsoft 365, mengatakan dalam sebuah posting blog.

     

  • Kata WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Baru Mirip COVID, Bisa Menular ke Manusia

    Kata WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Baru Mirip COVID, Bisa Menular ke Manusia

    Jakarta

    Tim ilmuwan di China telah menemukan virus Corona kelelawar baru yang disebut HKU5-CoV-2. Virus tersebut berpotensi menginfeksi manusia dan mengikat reseptor yang sama dengan SARS-CoV-2, virus penyebab pandemi COVID-19.

    Penelitian ini dipimpin oleh ahli virologi terkemuka, Shi Zhengli di Laboratorium Guangzhou bersama dengan para peneliti dari Guangzhou Academy of Sciences, Wuhan University, dan Wuhan Institute of Virology (WIV).

    Juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tarik Jašarević mengatakan saat ini pihaknya telah mempelajari dan mendiskusikan terkait penemuan virus tersebut.

    Menurutnya penelitian tentang patogen baru atau muncul kembali sangat krusial untuk merumuskan kebijakan terkait kesehatan masyarakat, begitu juga untuk mencegah wabah.

    “Sekarang tim teknis kami sedang mempelajarinya dan mendiskusikannya,” katanya dalam konferensi Pers Jenewa, Selasa (25/2/2025).

    Ia juga mengatakan bahwa penelitian laboratorium seperti yang dilakukan ilmuwan China harus dilakukan dengan transparan dan aman.

    “Jadi harus ada protokol yang diikuti. WHO telah menerbitkan panduan dan manual keselamatan laboratorium yang benar-benar mengatur tentang bagaimana penelitian ini harus diatur oleh otoritas nasional dan praktik apa yang harus diikuti di tingkat laboratorium,” katanya.

    “Jadi penelitian itu penting tetapi harus aman dan transparan,” sambungnya lagi.

    Di sisi lain, virus yang diidentifikasi sebagai HKU5-CoV-2 itu termasuk dalam subgenus merbecovirus, yang mencakup virus MERS. Strain yang baru diisolasi ini dapat mengikat reseptor ACE2 dalam sel manusia, jalur yang sama yang digunakan oleh virus COVID-19.

    Penelitian terbaru di China ini menyoroti bahwa HKU5-CoV-2 ditemukan menginfeksi sel manusia di lingkungan laboratorium, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang potensinya untuk berpindah spesies. Khususnya, virus ini juga dapat mengikat reseptor ACE2 pada berbagai mamalia, yang menunjukkan bahwa beberapa inang perantara dapat memfasilitasi penularannya ke manusia.

    Meski begitu, para peneliti menekankan bahwa efisiensinya saat ini dalam menginfeksi sel manusia jauh lebih rendah daripada virus COVID-19. Meskipun kemampuannya menginfeksi sel manusia, mereka memperingatkan agar tidak membesar-besarkan ancaman langsungnya terhadap populasi manusia. Pemantauan lebih lanjut diperlukan, tetapi potensi virus untuk menyebabkan pandemi global masih bersifat spekulatif pada tahap ini.

    Berbicara kepada South China Morning Post, tim Shi menegaskan kembali perlunya kewaspadaan dalam melacak virus yang muncul pada populasi kelelawar, karena virus tersebut menimbulkan risiko penularan zoonosis yang terus-menerus.

    Penemuan baru ini muncul pada saat asal-usul pandemi COVID-19 masih menjadi subjek perdebatan sengit, dengan virus corona kelelawar sering diduga sebagai sumber utamanya.

    Shi, yang juga dikenal sebagai “batwoman” atas penelitiannya tentang virus ini, telah membela peran Wuhan Institute of Virology, menolak klaim bahwa virus COVID muncul dari kebocoran laboratorium.

    Laporan tersebut juga mengikuti studi sebelumnya dari University of Washington, yang meremehkan risiko virus HKU5 yang secara efisien mengikat reseptor ACE2 manusia.

    Namun, tim Shi berpendapat bahwa temuan mereka menunjukkan rentang inang yang lebih luas dan potensi yang lebih tinggi untuk infeksi antarspesies.

    (suc/suc)

  • Menag Nasaruddin Umar Sebut Efisiensi Anggaran Tidak Ganggu Aktivitas Ibadah di Masjid Istiqlal

    Menag Nasaruddin Umar Sebut Efisiensi Anggaran Tidak Ganggu Aktivitas Ibadah di Masjid Istiqlal

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Agama Nasaruddin Umar angkat bicara perihal isu efisiensi anggaran pemerintah terhadap operasional Masjid Istiqlal. Masjid milik negara tersebut dipastikan Nasaruddin tidak akan terpengaruh efisiensi anggaran terutama selama bulan suci Ramadan 1446 Hijriah.

    Menag menyampaikan hal tersebut saat jumpa pers ‘Ramadan di Istiqlal’ di Pintu VIP Al-Malik Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (28/2/2025) siang.

    “Tidak, insyaallah tidak terpengaruh (dampak efisiensi anggaran terhadap kegiatan Ramadan di Istiqlal,” kata Nasaruddin, Jumat (28/2/2025).

    Meski adanya efisiensi anggaran pemerintah melalui instruksi Presiden Nomor I Tahun 2025, Nasaruddin mengatakan masjid seharusnya menjadi katalis dari pusat kegiatan ekonomi masyarakat.

    Dia bahkan menyebutkan semisal Masjid Istiqlal sempat menjadi lokasi vaksinasi massal Covid-19 sebelumnya.

    “Ingat dahulu sewaktu jaman Covid-19 justru Masjid Istiqlal yang mensponsori dan tempat umum pertama yang melakukan suntik massal vaksinasi dan itu semuanya gratis,” jelas Nasaruddin.

    Lebih lanjut, imam Masjid Istiqlal itu mengeklaim mampu mengumpulkan dana dan datang dari umat agama mana pun.

    “Kita di sini juga mengumpulkan dana umat tanpa membedakan agama apa pun dan itu terkumpul lebih dari Rp 20 miliar,” terang dia.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan efisiensi anggaran belanja hingga Rp 306,95 triliun untuk tahun anggaran 2025. Pemerintah pusat dan daerah diminta untuk mengencangkan ikat pinggang guna memastikan program-program yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat tetap berjalan dengan baik.

    Meskipun Masjid Istiqlal tak terpengaruh efisiensi anggaran, tetapi langkah itu dilakukan berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dan Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025. Pemerintah melakukan reviu anggaran kementerian/lembaga (K/L) dalam APBN 2025, APBD 2025, serta transfer ke daerah.

  • Perjalanan Pahit Sritex: Diputus Pailit, Gagal Diselamatkan, Akhirnya Tutup!

    Perjalanan Pahit Sritex: Diputus Pailit, Gagal Diselamatkan, Akhirnya Tutup!

    Jakarta

    Nasib pahit dialami raksasa tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) di awal 2025. Perusahaan yang berlokasi di Sukoharjo, Jawa Tengah ini resmi menutup total pabriknya hari ini, Sabtu 1 Maret 2025.

    Penutupan ini berdampak pada lebih dari 10 ribu pekerja terkena pemutusan hubungan kerja alias PHK. Tumbangnya raksasa tekstil Sritex merupakan puncak dari rangkaian persoalan yang menghantam raksasa tekstil Asia Tenggara itu.

    Berikut perjalanan Sritex, mulai dari diputus pailit oleh pengadilan hingga akhirnya tutup total.

    1. Sritex diputus pailit

    Sritex menghadapi persoalan serius pada 2024 lalu. Sritex dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Niaga Semarang berdasarkan putusan atas perkara nomor 2/Pdt.Sus- Homologasi/2024/PN Niaga Smg.

    “Akhirnya putusan permohonan pemohon dikabulkan dan termohon dinyatakan pailit dengan segala akibat hukumnya,” kata Humas PN Semarang, Haruno Patriadi, saat dimintai konfirmasi oleh detikJateng lewat pesan singkat, Rabu (23/10/2024).

    Status pailit Sritex diputus pada hari Senin (21/10) dalam perkara terkait pembatalan perdamaian yang tercatat pada 2 September 2024 lalu. Putusan ini diambil di ruang sidang R.H. Purwoto Suhadi Gandasubrata, S.H. Sidang itu dipimpin oleh Hakim Ketua Moch Ansar.

    Sritex Pailit karena tak mampu melunasi utang dan digugat oleh krediturnya, PT Indo Bharat (IBR). Direktur Keuangan Sritex, Welly Salam menjelaskan, pihaknya tercatat memiliki utang sebesar Rp 101,30 miliar kepada IBR, atau setara 0,38% dari total liabilitas Perseroan.

    Sritex sebenarnya sudah dihantam kabar buruk sejak pertengahan tahun 2024. Kala itu perusahaan disebut terancam bangkrut dan sudah berstatus pailit. Kabar itu langsung dibantah manajemen.

    “Tidak benar (Sritex dinyatakan pailit pada 2023), karena perseroan masih beroperasi dan tidak ada putusan pailit dari pengadilan,” kata Direktur Keuangan Sritex, Welly Salam dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (25/6/2024).

    Welly mengakui kinerja perusahaan saat itu memang sedang menurun. Penurunan pendapatan secara drastis mulai dari COVID-19 hingga adanya perang membuat persaingan ketat di industri tekstil global.

    2. Melawan lewat kasasi

    Meski sempat dibantah, Sritex pada akhirnya tetap berstatus pailit. Manajemen melakukan upaya perlawanan lewat pengajuan kasasi. Perusahaan mengaku sudah melakukan pembicaraan, baik secara internal maupun kepada para pemenang kepentingan lainnya, sebelum mendaftarkan kasasi atas putusan pailit tersebut.

    “Kami menghormati putusan hukum tersebut, dan merespons cepat dengan melakukan konsolidasi internal dan konsolidasi dengan para stakeholder terkait,” tulis Sritex dalam keterangan resminya, Jumat (25/10/2024).

    “Hari ini, kami telah mendaftarkan kasasi untuk menyelesaikan persoalan ini dengan baik dan memastikan terpenuhinya kepentingan para stakeholder,” sambung perusahaan,” terang perusahaan.

    3. Upaya Penyelamatan Sritex

    Tak hanya itu, Presiden Prabowo Subianto sempat buka suara merespons pailitnya Sritex. Prabowo memerintahkan 4 Menteri mengkaji penyelamatan Sritex yang disampaikan kepada Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

    “Presiden Prabowo sudah memerintahkan Kementerian Perindustrian, Kemenkeu, Menteri BUMN, dan Menteri Tenaga Kerja untuk segera mengkaji beberapa opsi dan skema untuk menyelamatkan Sritex,” kata Agus dalam keterangan tertulis, Jumat (25/10/2024).

    Menurut Agus prioritas pemerintah adalah menyelamatkan karyawan Sritex dari pemutusan hubungan kerja (PHK). Menurut data pihak manajemen Sritex jumlah karyawan mencapai 50 ribu orang.

    “Pemerintah akan segera mengambil langkah-langkah agar operasional perusahaan tetap berjalan dan pekerja bisa diselamatkan dari PHK. Opsi dan skema penyelamatan ini akan disampaikan dalam waktu secepatnya, setelah empat kementerian selesai merumuskan cara penyelamatan,”, terang Agus Gumiwang.

    4. Badai PHK Hantam Sritex

    Sementara itu, Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer Gerungan juga sudah berkunjung ke Sritex di Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (15/11/2024). Dari kunjungan tersebut, terbukti bahwa perusahaan tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

    Kunjungannya ke pabrik tersebut menyusul isu Sritex melakukan PHK dan merumahkan 2.500 pekerja. Noel menegaskan, pemerintah akan selalu berada di garis depan dalam memperjuangkan hak dan nasib para pekerja Sritex.

    “Saya tegaskan, kami akan selalu ada di garis depan untuk memperjuangkan nasib para pekerja Sritex,” ucap Noel, dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/11/2024).

    Noel menjelaskan, para pekerja Sritex tersebut tidak di-PHK perusahaan, tetapi dirumahkan karena perusahaan tidak berproduksi akibat kurangnya bahan baku. Sedangkan PHK sendiri menurutnya adalah pengakhiran hubungan kerja antara pekerja dan perusahaan.

    Di sisi lain, menurut Koordinator Serikat Pekerja Sritex Group, Slamet Kaswanto, nasib buruh setelah 45 hari Sritex berstatus pailit kini tidak jelas. Bahkan menurutnya rekening bank milik perusahaan kini sudah diblokir kurator.

    “Namun apa yang menjadi harapan karyawan saat ini di hari ke-45 sejak putusan pailit tanda-tanda going concern itu tidak terjadi. Bahan baku di pabrik sudah berangsur habis, mesin banyak yang setop, produksi berhenti dan karyawan nasibnya tidak jelas,” katanya dalam keterangan yang diterima detikcom, Sabtu (7/12/2024).

    Menurut Slamet Kemnaker sudah menyatakan bersedia menjadi mediator antara Sritex dengan kurator soal keberlangsungan operasional perusahaan. Namun rencana mediasi tidak terlaksana karena dibatalkan pihak kurator.

    “Mengetahui hal tersebut kami merasa sangat kecewa, benar-benar kecewa kepada kurator. Nasib puluhan ribu karyawan dipermainkan begitu saja tanpa ada merasa tanggung jawabnya. Dan kami juga ingin menyampaikan kepada pemerintah, untuk lebih serius lagi memikirkan kelangsungan kerja kami,” ujar Slamet

    5. Gagal diselamatkan, akhirnya tutup total

    Kabar penutupan Sritex pada 1 Maret disampaikan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Sukoharjo, Sumarno. Dalam kesempatan itu ia mengatakan para pekerja sudah diputuskan PHK per tanggal 26 Februari dan terakhir bekerja pada Jumat, 28 Februari.

    “Setelah dilakukan perundingan, sudah menemui titik temu. Yang intinya PHK, setelah diputuskan tanggal 26 Februari PHK, namun untuk bekerja sampai tanggal 28, sehingga off tanggal 1 Maret. Puasa awal sudah berhenti total (PT Sritex) ini jadi kewenangan kurator,” kata Sumarno kepada awak media di Menara Wijaya Setda Sukoharjo, Kamis (27/2/2025) kemarin.

    Ia menyebut setelah karyawan di-PHK, urusan gaji dan pesangon akan menjadi tanggung jawab kurator. Sedangkan untuk jaminan hari tua (JHT) menjadi kewenangan BPJS Ketenagakerjaan. Tercatat sebanyak 10.669 pekerja Sritex Group kena PHK pada 2025 atau tahun ini saja.

    Tim kurator yang menangani kepailitan PT Sritex mengungkapkan karyawan yang terkena PHK akan masuk dalam kategori kreditur preferen yang diprioritaskan. Untuk pesangon karyawan akan dibayar usai harta pailit terjual.

    Hal ini disampaikan salah satu kurator PT Sritex, Denny Ardiansyah usai rapat kreditur di Pengadilan Negeri Semarang, Kecamatan Semarang Barat, setelah hakim menetapkan status insolvensi PT Sritex.

    Ia menjelaskan, pembayaran hak karyawan bergantung pada proses pemberesan harta pailit yang saat ini masih dalam tahap penilaian aset. Nantinya, pesangon baru bisa dibayarkan usai harta pailit terjual.

    “Setelah ini kita melakukan appraisal dulu, kita nilai melalui tim kantor jasa penilai publik yang independen, kita tunjuk. Kemudian nanti kita laporkan kepada hakim pengawas, setelah itu kami daftarkan lelang eksekusinya melalui KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang),” kata Denny di PN Semarang, Jumat (28/2/2025).

    (ily/hns)

  • Langkah Kecil UMKM Lintang Kejora Bisa Mendunia Lewat Kain Perca, Olah Limbah Jadi Anugerah – Halaman all

    Langkah Kecil UMKM Lintang Kejora Bisa Mendunia Lewat Kain Perca, Olah Limbah Jadi Anugerah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berdasarkan laporan World Economic Forum (WEF), Indonesia menempati peringkat ketiga di ASEAN dalam Indeks Transisi Energi tahun 2024 dengan memperoleh total indeks sebesar 56,7. 

    Target Pemerintah dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) menargetkan pengembangan energi baru terbarukan (EBT) minimal 31 persen pada 2050 dan mencapai nol emisi karbon tahun 2060. 

    Upaya ini menjadi pemacu semangat masyarakat, lembaga, dan instansi untuk berkolaborasi dalam menerapkan program ramah lingkungan dan gaya hidup rendah emisi.

    Semangat ini juga tercermin dalam keseharian Rina Sulistyaningsih (49), pendiri UMKM Lintang Kejora di Solo. 

    Usahanya yang berbasis kain jumputan dan pemanfaatan kain perca tidak hanya mendukung produk lokal tetapi juga berkontribusi dalam pengurangan limbah tekstil. 

    Kain jumputan diproduksi dengan pewarna alami yang ramah lingkungan, sementara limbah kain diolah menjadi aneka produk kreatif seperti tas, dompet, dan perlengkapan rumah tangga.

    Lintang Kejora lahir di sebuah gang kecil di Kampung Baru, Solo. Dari teras rumahnya yang sederhana, aroma khas kain yang baru dicelup memenuhi udara. 

    Berbagai produk tertata rapi, siap dikirim ke pelanggan. Beberapa ibu terlihat sibuk mengemas barang-barang pesanan. Sementara itu, di sudut lain, Rina dengan teliti menyelesaikan jahitan tas di depan mesin jahitnya.

    Perjalanan bisnis Rina dimulai pada 2015, ketika ia sekadar iseng membuat dompet kecil dari kain perca untuk digunakan sendiri. 

    Keunikan motif jumputan menarik perhatian teman-temannya hingga akhirnya ia menerima pesanan. Dari satu pesanan ke pesanan lain, Rina pun memutuskan untuk serius menekuni bisnis ini. 

    “Awalnya hanya iseng, saya bahkan tidak pernah berpikir bisa sebesar ini. Tapi ketika melihat banyak yang suka, saya sadar, kain jumputan ini punya potensi luar biasa,” ujarnya ditemui, pada Sabtu (22/2/2025).

    Owner Lintang Kejora, Rina Sulistyaningsih menunjukkan produk kerajinan (TribunSolo.com/Chrysnha)

    Tantangan terbesar datang pada 2020 saat pandemi Covid-19 melanda. Pembatasan sosial membuat aktivitas offline terhenti, termasuk pameran dan pasar UMKM yang selama ini menjadi sumber pemasukan utama. 

    Namun, alih-alih menyerah, Rina memilih beradaptasi dengan memanfaatkan teknologi digital untuk pemasaran. Dengan bimbingan dari Bank Mandiri, ia belajar menggunakan Instagram, marketplace, dan strategi digital marketing. 

    “Awalnya saya takut karena benar-benar tidak paham teknologi. Tapi pandemi memaksa saya untuk belajar,” katanya.

    Peran perbankan dalam mendukung UMKM seperti Lintang Kejora sangatlah signifikan. Bank Mandiri, misalnya, telah memberikan pelatihan digitalisasi, manajemen keuangan, hingga cara membuat katalog produk yang menarik bagi lebih dari 15.000 UMKM binaannya, termasuk 350 UMKM di Solo. 

    Program ini membantu pelaku usaha bertransformasi secara digital, mengurangi penggunaan sumber daya fisik, dan meningkatkan efisiensi operasional.

    Bank Mandiri juga menyediakan berbagai fasilitas keuangan, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan program kemitraan. 

    Selain itu, melalui aplikasi Livin’ Merchant by Mandiri, UMKM dapat mengakses layanan perbankan dengan lebih mudah, melakukan transaksi nontunai, dan mempercepat perputaran modal kerja. 

    Rina pun merasakan manfaat besar dari aplikasi ini. 

    “Dengan Livin’ Merchant, transaksi lebih cepat dan efisien. Saya jadi lebih fokus ke produksi tanpa harus repot dengan urusan pembayaran,” ujarnya.

    Dengan teknologi perbankan digital, Rina kini mengandalkan aplikasi Livin’ Mandiri untuk transaksi bisnisnya. 

    “Livin’ Mandiri sangat membantu, terutama saat ikut pameran. Semua transaksi bisa selesai hanya dengan satu aplikasi,” katanya.

    Ekonom dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Mulyanto, memberikan pandangan mengenai perkembangan digitalisasi UMKM di Kota Solo dewasa ini.

    Menurutnya, di era modernisasi, pelaku ekonomi termasuk pelaku UMKM mencari cara menyuguhkan dagangan murah, berkualitas dan produksi terjangkau.

    UMKM, lanjutnya, tertarik dengan tanpa adanya beban tambahan dan memperkecil biaya pengeluaran dengan menambah keuntungan.

    “Kemudian peminat UMKM akan lebih banyak mencari produk dengan harga murah, nah produk tersebut akan banyak yang laku. Untuk bisa menjual produk murah, UMKM produsen perlu menekan biaya yang bisa ditekan. Termasuk transaksi menggunakan kartu kredit, debit, hingga QRIS,” jelasnya.

    Bagi Mulyanto, perkembangan UMKM dewasa ini bisa dikatakan bagus berdampingan dengan merchant perbankan.

    Catatan darinya, pelaku UMKM perlu mencari kesempatan untuk menekan biaya pengeluaran demi angka harga jual yang murah dan diminati pembeli.

    “Harapannya dari situ nanti akan mendapat keuntungan yang lebih besar,” ujar dia. 

    Peran Bank Mandiri

    Rayakan perjalanan 26 tahun, Bank Mandiri level up dengan menghadirkan wajah baru aplikasi Livin’ by Mandiri yang lebih personal dan memanjakan nasabah. (Dok. Bank Mandiri)

    Menurut Direktur Jaringan dan Retail Banking Bank Mandiri, Aquarius Rudianto, digitalisasi memiliki peluang besar bagi pelaku UMKM dalam memperluas pasar. 

    Bank Indonesia bahkan memproyeksikan transaksi digital akan bertumbuh sekitar 7,2 persen pada 2024. 

    “Dengan adanya permintaan pasar, Bank Mandiri melihat kesempatan untuk berinovasi dengan melakukan digitalisasi terhadap sektor UMKM,” ujarnya dalam keterangan tertulis Bank Mandiri.

    Adapun berbagai program dilangsungkan dalam mendukung ekonomi ramah lingkungan dengan UMKM di antaranya.

    Salah satu programnya adalah Bank Mandiri memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM tentang edukasi terkait pengelolaan limbah dan cara mengurangi dampak lingkungan dalam kegiatan produksi.

    Bank Mandiri mendorong UMKM untuk bertransformasi secara digital. 

    Digitalisasi ini memungkinkan UMKM untuk mengurangi penggunaan sumber daya fisik (seperti kertas), memperbaiki efisiensi operasional serta mempermudah akses kepada pasar global yang lebih sadar akan isu berkelanjutan.

    Bank Mandiri memiliki program Urban Living yang merupakan sebuah gerakan yang mengajak masyarakat perkotaan untuk hidup lebih baik, lebih ramah lingkungan dan lebih peduli terhadap sesama dengan sasaran di kawasan Sub Urban agar menjadi masyarakat yang lebih sejahtera melalui pilar lingkungan, pilar pendidikan dan pilar ekonomi.

    Sementara untuk mendukung ekonomi rendah karbon, Bank Mandiri memanfaatkan digitalisasi, membantu UMKM untuk menjalankan usahanya secara lebih efisien.

    Digitalisasi dapat mengurangi penggunaan sumber daya fisik seperti kertas dan meningkatkan efisiensi operasional.

    Beberapa bentuk digitalisasi yang didorong oleh Bank Mandiri antara lain: Platform digital untuk transaksi dan manajemen keuangan. UMKM dapat mengelola keuangan mereka secara lebih efisien melalui aplikasi perbankan digital, yang mengurangi kebutuhan dan dokumen fisik serta transportasi.

    Lalu ada E-commerce, mendorong UMKM untuk memanfaatkan platform e-commerce guna mengakses pasar lebih luas tanpa harus meningkatkan jejak karbon dari logistic tradisional

    Kisah Lintang Kejora membuktikan bahwa ketekunan dan inovasi dapat mengubah sesuatu yang sederhana menjadi luar biasa. 

    Dari rumah kecil di Solo, Rina Sulistyaningsih membawa kain jumputan khas Indonesia ke panggung dunia, menginspirasi banyak pelaku UMKM lainnya bahwa produk lokal memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar global dalam menghadapi tantangan, adaptasi dan inovasi menjadi kunci keberhasilan.

    (***)

  • Livin’ Merchant by Mandiri Dukung UMKM Naik Kelas hingga Raih Cuan Ratusan Juta Rupiah

    Livin’ Merchant by Mandiri Dukung UMKM Naik Kelas hingga Raih Cuan Ratusan Juta Rupiah

    Jakarta, Beritasatu.com – Bank Mandiri terus melakukan inovasi produk dan layanan demi meningkatkan inklusi keuangan dengan menyentuh berbagai lapisan masyarakat hingga kelompok rentan. Salah satu inovasi Bank Mandiri adalah menghadirkan Livin’ Merchant by Mandiri, aplikasi yang membantu pelaku UMKM naik kelas.

    Yanto (36) adalah salah satu nasabah Bank Mandiri yang merasakan manfaat dari hadirnya Livin’ Merchant. Dengan inovasi Mandiri tersebut, Yanto yang merupakan pedagang pecel mendoan dan sate taichan di kawasan Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, ini mengaku mendapatkan beragam kemudahan.

    Berbagai kemudahan yang dirasakan Yanto itu antara lain adalah pengadaan QRIS untuk transaksi dengan konsumen. Menurutnya, fitur QRIS Livin’ Merchant Mandiri sangat membantu bisnisnya mengingat digitalisasi membuat konsumen banyak beralih ke pembayaran nontunai.

    “Produk ini (Livin’ Merchant) bagus, terus apabila ada kendala dari produk QRIS itu, responsnya bagus, cepat penanganannya,” kata Yanto kepada Beritasatu.com, Jumat (28/2/2025).

    Selain fitur QRIS Livin’ Merchant yang memudahkan transaksi, Yanto mengaku pencairan hasil penjualan dagangannya juga cepat diproses. Berbeda dengan layanan lain, Yanto kini hanya butuh waktu satu hari untuk melakukan proses pencairan.

    “Jadi kalau bank lain sekarang transaksi besok kan cair ke rekening tuh, tetapi kalau Mandiri, satu hari itu tiga kali pencairan. Jadi hari ini transaksi, hari ini masuk. Jadi bisa muter duitnya buat belanja,” imbuh Yanto.

    Secara keseluruhan, Yanto mengatakan penggunaan aplikasi Livin’ Merchant sangat mudah untuk dipahami. Awalnya, pria asal Kediri, Jawa Timur, itu memang mengaku awam dengan produk digitalisasi dalam bisnis. Namun, dengan aplikasi Livin’ Merchant yang mudah digunakan, kini membantunya untuk meraup banyak cuan dan bisa membuat UMKM naik kelas.

    Yanto bercerita, dirinya awalnya menggunakan produk dan layanan Bank Mandiri untuk bisnis kuliner pecel mendoan dan sate taichan mulai 2021. Saat itu, dia mengaku dalam fase-fase sulit imbas pandemi Covid-19.

    Namun, berkat bantuan layanan Bank Mandiri, seperti program kredit usaha rakyat (KUR) untuk permodalan, pengadaan fasilitas usaha dari Bank Mandiri, hingga pemanfaatan Livin’ Merchant untuk pengembangan usaha yang kali pertama diluncurkan pada 2023, Yanto sekarang dapat meraup omzet hingga ratusan juta rupiah per bulan.

    “Omzet dulu Rp 10-15 juta per bulan. Sekarang per bulan dua warung itu saya di kantin serbaguna di Parkir Timur, itu rata-rata itu ya sekitar Rp 120-130 juta per bulan,” ungkap Yanto.

    Dengan bisnis yang terus berkembang, Yanto bahkan saat ini dapat memperkerjakan sembilan orang untuk membantu bisnisnya yang tersebar di dua titik, yakni di parkir timur GBK dan kantin serbaguna, GBK. Hal ini mengartikan bahwa Livin’ Merchant mampun menghadirkan social impact bagi masyarakat.

    Selain itu, Yanto juga mengembangkan aktivitas usahanya dalam sejumlah event yang turut didukung Bank Mandiri. Misalnya, pertandingan Timnas Indonesia yang memungkinkannya membuka stand atau tenda dagangan untuk berjualan. Tak hanya Yanto, sejumlah masyarakat yang mendapatkan dukungan dari Bank Mandiri pun rata-rata mampu memperoleh cuan dari puluhan juta hingga ratusan juta per bulannya.

    “Penghasilan dahulu buat bayar kontrakan saja susah sebelum dibantu sama Mandiri. Sekarang ya alhamdulillah semuanya juga bertambah. Omzet yang dulu cuma buat cicil motor saja susah, tetapi sekarang sudah punya kendaraan roda empat,” papar Yanto.

    Selain berbagai kemudahan tersebut, Livin’ Merchant by Mandiri juga dapat dimanfaatkan pelaku UMKM untuk melakukan pencatatan penjualan hingga cek stok produk. Livin’ Merchant pun tak hanya membantu pesanan yang diterima UMKM secara offline, tetapi juga secara online.

    Livin’ Merchant menghadirkan solusi baru yang dapat meningkatkan pengembangan usaha kuliner. Misalnya, Metode Penyajian memudahkan merchant memberikan pilihan penyajian pesanan dengan sistem open maupun close bill, serta terdapat pilihan dine-in dan take away yang memudahkan pelanggan.

    Selain itu, tersedia pula fitur Kitchen Order Information untuk pencetakan struk pesanan dan checker bagi koki sehingga operasional outlet lebih efisien, serta fitur QR Table Order sehingga pelanggan cukup melakukan scan QR yang tersedia di meja untuk melihat dan memesan menu.

    Sebagai upaya perlindungan dan privasi data (privacy and data security), Livin’ Merchant by Mandiri juga dirancang sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku, standar nasional maupun internasional, serta peraturan perusahaan. Bank Mandiri juga selalu berkoordinasi dengan regulator, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) serta Bank Indonesia (BI) dalam seluruh layanan perbankan.

     Livin’ Merchant Strategi Mandiri Wujudkan Inklusi Keuangan

    Pengalaman Yanto tersebut merupakan salah satu wujud nyata Bank Mandiri dalam dalam menunjang inklusi keuangan di Indonesia. Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar menegaskan, Bank Mandiri sebagai agent of development berkomitmen untuk senantiasa berperan aktif dalam meningkatkan inklusi keuangan di lndonesia, termasuk bagi kelompok rentan seperti masyarakat berpenghasilan rendah, UMKM, dan pekerja informal melalui serangkaian kebijakan dan inisiatif berkelanjutan.

    Alexandra menjelaskan, beberapa inisiatif Bank Mandiri itu antara lain adalah memastikan ketersediaan akses, produk, dan layanan keuangan bagi kelompok rentan hingga ke menjangkau ke pelosok negeri. Lalu, Bank Mandiri juga mendorong adopsi keuangan digital melalui kemudahan transaksi yang ditawarkan superapp Livin’ dan Livin’ Merchant.

    “Kami juga berkomitmen menjalankan berbagai program pemberdayaan masyarakat yang memberikan dampak langsung bagi masyarakat berpenghasilan rendah, UMKM, dan pekerja informal, termasuk program corporate social responsibility (CSR),” ujar Alexandra kepada Beritasatu.com, Jumat (28/2/2025).

    Dia menambahkan, dengan jangkauan lebih dari 2.000 kantor cabang Bank Mandiri serta didukung lebih dari 130.000
    Mandiri Agen yang tersebar di seluruh Indonesia, Bank Mandiri memastikan produk dan layanan dapat menjangkau kelompok ekonomi rentan bahkan hingga ke pelosok negeri.

    Alexandra mengatakan, memastikan inklusi keuangan bagian dari upaya Bank Mandiri mewujudkan visi menjadi Sustainability Champion Indonesia melalui penerapan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola atau environmental, social and governance (ESG).

    “Hal ini dibuktikan dengan pencapaian tahun 2024 antara lain penetrasi Livin’ ke lebih dari 21 juta pengguna, penyaluran kredit UMKM ke lebih dari 1,2 juta rekening, serta lebih dari 6.000 unit kepemilikan rumah bersubsidi melalui program FLPP,” ungkapnya terkait upaya agar UMKM naik kelas.

  • Sikapi Penutupan Pabrik Sanken, DPR Minta Kemenperin Lakukan Evaluasi

    Sikapi Penutupan Pabrik Sanken, DPR Minta Kemenperin Lakukan Evaluasi

    Bisnis.com, JAKARTA – Anggota Komisi VII DPR Fraksi Gerindra Bambang Haryo Soekartono meminta Kementerian Perindustrian dan Kementerian Investasi untuk melakukan evaluasi atas kejadian rencana penutupan pabrik PT Sanken Indonesia.

    Bambang menilai bahwa Kementrian Industri dan Investasi harus meninjau dan mengevaluasi cepat, kenapa mereka melakukan penutupan pabrik yang bakal berimbas terhadap nasib ratusan karyawan yang terancam menerima Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). 

    “Apakah memang ada penurunan produksi akibat menurunnya daya beli di Masyarakat? Atau kah kesulitan akibat tingginya biaya produksi? Misal karena tingginya harga energi baik listrik maupun gas, sulitnya perizinan atau ekonomi biaya tinggi lainnya, atau terkait sumber daya manusia yang mahal atau kurang produktif,” katanya lewat rilisnya, Jumat (28/2/2025).

    Lebih lanjut, dia menekankan, jika merujuk pada alasan PT Sanken Indonesia yang ingin mengubah jenis usahanya menjadi industri semi konduktor, pemerintah perlu mengevaluasi kenapa proyeksi baru dari PT Sanken ini tidak bisa diakomodir di Indonesia. 

    “Apakah perizinannya yang sulit, untuk mengubah jenis usaha satu ke yang lainnya. Atau kah dianggap SDM kita tidak memadai untuk memenuhi spesifikasi jenis usaha Sanken yang baru. Atau kah, beban biaya operasional di Indonesia seperti perpajakan, perizinan, dan biaya energi, terlalu memberatkan mereka, sehingga Sanken memilih untuk keluar dari Indonesia,” ujarnya.

    Oleh sebab itu, dia mendorong pelaku usaha untuk lebih terbuka kepada pemerintah terkait hal-hal yang mempengaruhi kinerja usahanya. Sehingga, pemerintah bisa mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu untuk menjaga kemampuan setiap usaha yang ada Indonesia untuk tetap bisa bertahan dan menjadi bagian dalam perputaran perekonomian Indonesia. 

    Tak hanya itu, Bambang menilai bahwa Pemerintah harus memberikan transportasi logistik yang berkualitas dan terintegrasi serta berbiaya murah. Mengingat sinyal penurunan kinerja industri ini sudah di mulai sejak pemerintahan Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dan diperparah dengan kejadian Covid-19.

    Menurutnya, pemerintahan saat ini, harus secepatnya melakukan evaluasi pada iklim industri untuk memastikan industri lainnya bisa tetap memiliki kemampuan untuk melakukan usahanya. 

    Dia pun menegaskan, kementerian terkait, seperti Kemenko Perekonomian, Kementerian Perindustrian, Perdagangan, Tenaga Kerja, ESDM hingga Kementerian Keuangan harus melakukan evaluasi secara komprehensif dan saling berkoordinasi terkait iklim usaha industri di Indonesia.

    “Karena industri manufaktur ini merupakan bagian penting dari perekonomian kita. Selain itu, industri ini merupakan padat karya, padat modal, dan mampu membuka lapangan kerja dalam jumlah besar. Sudah seharusnya pemerintah bisa menjaga iklim usaha yang ada, sehingga usaha industri yang ada bisa bertahan, dan malah industri baru berdatangan dari berbagai negara di dunia,” kata Bambang.

    Belum lagi, dia melanjutkan posisi Indonesia sangat strategis di tengah tengah antara Asia Timur dan Australia serta Eropa, dan bahkan menjadi jalur lewatnya sebagian besar transportasi laut di dunia. Maka sangat bisa diminati oleh usaha industri dunia untuk berinvestasi di Indonesia. Karena logistik hasil industri bisa dikirimkan dengan mudah dan murah dengan transportasi laut karena jarak nya sangat dekat dengan areal pemasaran. 

    Dia meyakini poin tersebut adalah peluang Indonesia untuk membuka selebar lebarnya usaha usaha industri di dunia untuk berinvestasi di negara kita. Apalagi Indonesia adalah juga merupakan tempat pemasaran yang besar karena penduduknya sangat banyak.

    “Kita tidak bisa hanya bilang jangan ada PHK, jangan ada PHK. Tetapi kita harus pikirkan iklim usaha industri dan kemampuan daya beli masyarakat untuk menyerap hasil industrinya,” imbuhnya. 

    Kemampuan daya beli Masyarakat sangat penting untuk diperhatikan oleh pemerintah dengan ongkos ongkos biaya hidup yang lebih murah, misal nya pangan, papan, kesehatan, pendidikan yang bila perlu gratis, serta harga energi yang saat ini sangat membebani Masyarakat. Harus di evaluasi secara total agar masyarakat mempunyai daya beli untuk menjangkau kebutuhan sekunder yang dihasilkan oleh industri manufaktur.

    Di sisi lain, Bambang pun mendorong terkait konflik PT Sanken Indonesia dengan karyawan yang akan di PHK sebanyak lebih dari 400 pekerja, karena akan menghentikan operasi dan menutup usahanya di Indonesia pada Juni 2025, agar beritikad baik dengan menginformasikan kepada pekerja satu tahun sebelumnya dan menjanjikan pesangon sebesar 2.6 kali gaji, yang disesuaikan dengan program pensiun dini. 

    “Walaupun keinginan dari serikat pekerja untuk dinaikkan 10X lipat gaji. Konflik tersebut seharusnya Kementrian Tenaga Kerja dan Kementrian Perindustrian segera memediasi agar terjadi win win solution yang bisa dirasakan oleh pekerja dan pengusaha. Karena bila tidak di mediasi dengan campur tangan Pemerintah, akan menjadi citra buruk bagi iklim usaha industri di Indonesia di mata Internasional,” pungkas Bambang.

  • Bos Juragan Sawit Wanti-Wanti Harga Minyak Goreng Efek Rupiah Melemah

    Bos Juragan Sawit Wanti-Wanti Harga Minyak Goreng Efek Rupiah Melemah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Rupiah ambruk terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah sentimen perang tarif Trump dengan negara tetangga. Dilansir dari Refinitiv, rupiah tampak semakin terpuruk terhadap dolar AS dengan pelemahan 0,85% di angka Rp16.585/US$ pada hari ini, Jumat (28/02/2025) pukul 13:57 WIB.

    Posisi ini lebih buruk dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin (27/2/2025) yang berada di angka Rp16.445/US$ dengan depresiasi sebesar 0,49%.

    Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Eddy Martono mengungkapkan, pelemahan nilai rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga minyak sawit dalam negeri.

    “Kalau jangka pendek tidak masalah, ini akan berpengaruh harga minyak sawit di lokal akan naik dan dapat berakibat harga minyak goreng dalam negeri akan terpengaruh karena kenaikan bahan baku,” katanya kepada CNBC Indonesia.

    Lebih parah lagi jika kondisi ini terus berlanjut beberapa waktu ke depan. Maka biaya produksi juga bakal semakin membengkak.

    “Tetapi kalau kondisi seperti ini terlalu lama maka biaya produksi di hulu akan naik, ini karena beberapa komponen seperti pupuk mayoritas di impor karena memang tidak ada di dalam negeri,” sebut Eddy.

    Sebagai catatan, nilai tukar mata uang Asia terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terpuruk cukup dalam bahkan posisi saat ini lebih parah dibandingkan saat pandemi Covid-19.

    Dengan nilai Rp16.555/US$, posisi ini lebih parah dibandingkan dengan 23 Maret 2020 yang ditutup di level Rp16.550/US$, namun belum mampu menembus level terparah secara intraday di periode yang sama yakni di level Rp16.620/US$.

    (dce)

  • PHK Marak di Cimahi, Pengusaha Minta Kemudahan Perizinan dari Pemerintah

    PHK Marak di Cimahi, Pengusaha Minta Kemudahan Perizinan dari Pemerintah

    JABAR EKSPRES – Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) terus melanda industri di Kota Cimahi. Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) angkat bicara terkait kondisi ini, terutama di sektor tekstil yang semakin terpuruk akibat berkurangnya pesanan dan maraknya produk impor.

    Sekretaris APINDO Kota Cimahi, Christina Sri Manunggal, mengungkapkan bahwa kondisi industri tekstil saat ini jauh lebih sulit dibandingkan masa pandemi Covid-19.

    Salah satu perusahaan yang terdampak adalah PT Mbangun Praja Industri (Bapintri), yang terpaksa merumahkan 267 karyawannya setelah mengalami kerugian hingga berhenti produksi.

    “Saat ini kondisi perusahaan di Cimahi, terutama tekstil, sangat berat. Kalau awal tahun seperti ini biasanya sudah banyak order, tapi sekarang sedikit,” ujar Christina, Jumat (28/2/25).

    Christina menjelaskan, industri tekstil di Cimahi sejatinya sudah terdampak sejak pandemi Covid-19. Namun, setelah pandemi berlalu, bukannya membaik, sektor ini justru semakin terpuruk akibat efek jangka panjang yang ditimbulkan.

    BACA JUGA: BPJS Ketenagakerjaan Berikan 60% Upah pada Pekerja Terdampak PHK, Ini Syaratnya!

    “Waktu Covid-19 itu kan kita terpaksa berhenti, nah kalau ini mungkin ada rentetan dari dampak Covid-19 waktu itu, jadi panjang, efek krisisnya berkepanjangan. Mungkin (kondisi sekarang) lebih berat daripada saat Covid-19 dulu,” ungkapnya.

    Selain itu, lonjakan harga bahan baku serta maraknya produk impor memperburuk kondisi industri tekstil di Cimahi.

    “Karena bahan baku mahal, terus persaingan juga ketat dengan banyaknya impor dari luar. Jadi industri kita cukup berat,” tuturnya.

    Christina juga mengaku belum bisa memastikan penyebab utama melemahnya industri, apakah karena faktor ekonomi global atau hal lainnya. Namun yang pasti, permintaan terhadap produk tekstil terus menurun.

    “Gak tahu, mungkin ini kelesuan ekonomi dunia atau bagaimana, saya kurang ngerti, tapi order berkurang,” tambahnya.

    BACA JUGA: Diterpa PHK Jelang Ramadan, Ratusan Buruh PT Bapintri Berjuang Demi Hak Pesangon

    Untuk bertahan di tengah situasi ini, para pengusaha terpaksa melakukan efisiensi di berbagai aspek, termasuk dalam perekrutan tenaga kerja.

    “Untuk bisa bertahan di tengah kelesuan ini, kita melakukan efisiensi segala hal, baik dari pengeluaran maupun produksi,” kata Christina.

  • Video WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Corona Baru Mirip Penyebab Covid-19

    Video WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Corona Baru Mirip Penyebab Covid-19

    Jakarta – Ilmuwan di Institut Virologi Wuhan China menemukan virus corona baru pada kelelawar yang bisa menginfeksi manusia seperti SARS-CoV-2 (virus penyebab Covid-19). Namanya adalah HKU5-CoV-2. Virus ini bisa memasuki sel melalui protein reseptor ACE2 manusia pada permukaan sel. Namun, tidak ada infeksi yang dilaporkan pada manusia sampai saat ini. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) merespons temuan ini…

    (/)