Kasus: covid-19

  • Jaksa Agung Buka Peluang Tuntut Hukuman Mati Tersangka Korupsi Pertamina

    Jaksa Agung Buka Peluang Tuntut Hukuman Mati Tersangka Korupsi Pertamina

    Bisnis.com, JAKARTA – Jaksa Agung ST Burhanuddin memastikan akan memperberat hukuman sembilan tersangka kasus korupsi tata kelola minyak mentah di PT Pertamina (Persero). Dia menjelaskan tidak menutup kemungkinan para tersangka juga akan dihukum mati.

    Burhanuddin menjelaskan alasan sembilan tersangka itu diperberat hukumannya karena seluruh tersangka melakukan perbuatan pidana di masa Covid-19 yaitu tahun 2018-2023. 

    “Apakah ada hal-hal yang memberatkan dalam situasi Covid-19, dia [tersangka] melakukan perbuatan itu dan tentunya ancaman hukumannya akan lebih berat,” tuturnya saat konferensi pers di Kejagung, Kamis (6/3).

    Ketentuan mengenai pemberatan hukuman bagi para koruptor yang melakukan tindak pidana saat Covid-19 tersebut tertuang dalam pasal 2 Undang-Undang Tipikor ayat (2).

    Pasal itu menyebutkan bahwa tindak pidana korupsi sebagaimana dimaksud dilakukan dalam keadaan tertentu, pidana mati dapat dijatuhkan kepada terdakwa. 

    Maka dari itu, Burhanuddin mengemukakan bahwa pihaknya masih mendalami peran sembilan tersangka dalam perkara korupsi tata kelola minyak mentah di Pertamina.

    “Dalam kondisi demikian [Covid-19] bisa-bisa hukuman mati. Tapi kita akan lihat dulu bagaimana hasil penyidikan ini,” ujarnya.

    Dalam kasus ini penyidik Kejaksaan Agung telah menetapkan sembilan tersangka. Tiga tersangka merupakan pihak swasta dan 6 lainnya dari internal Subholding Pertamina.

    Untuk tersangka dari internal Subholding Pertamina, yakni Maya Kusmaya selaku Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga Pertamina Patra Niaga, Edward Corne selaku VP Trading Produk Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Sani Dinar Saifuddin selaku Direktur Feed stock and Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional, Yoki Firnandi selaku Dirut PT Pertamina International Shiping, dan Agus Purwoni selaku VP Feed stock Management PT Kilang Pertamina International.

    Sementara itu, tersangka dari pihak swasta adalah Muhammad Kerry Andrianto Riza selaku Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa, Dimas Werhaspati selaku Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim, dan Gading Ramadhan Joedo selaku Komisaris PT Jenggala Maritim sekaligus Dirut PT Orbit Terminal Merak.

  • Jaksa Agung: Korupsi Minyak Mentah Saat Pandemi Bisa Dihukum Mati

    Jaksa Agung: Korupsi Minyak Mentah Saat Pandemi Bisa Dihukum Mati

    Jakarta, Beritasatu.com – Jaksa Agung ST Burhanuddin menegaskan bahwa ancaman hukuman mati bisa diterapkan bagi pihak yang terbukti terlibat dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah.

    “Tindak pidana ini terjadi pada 2018–2023, termasuk saat pandemi Covid-19. Dalam kondisi demikian, bisa-bisa hukuman mati. Namun, kita lihat nanti,” ujar Burhanuddin.

    Ia menegaskan Kejaksaan Agung akan terus memantau perkembangan penyidikan kasus korupsi minyak mentah yang diduga merugikan negara hingga Rp193 triliun per tahun. Jika terbukti bahwa tindak pidana ini dilakukan selama masa pandemi, sanksinya bisa lebih berat.

    “Tentu hukumannya akan lebih berat dan bisa hukuman mati,” tegasnya.

    Burhanuddin juga meminta Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) untuk segera menuntaskan kasus ini agar kepercayaan masyarakat terhadap Pertamina dapat dipulihkan.

    “Saya meminta Jampidsus untuk segera menyelesaikan kasus ini agar dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat,” lanjutnya.

    Sebagai informasi, pandemi Covid-19 secara resmi ditetapkan pada 11 Maret 2020 melalui Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Kedaruratan Kesehatan Masyarakat. Selain itu, Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 menetapkan pandemi sebagai bencana nasional.

    Sementara itu, Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menyebutkan hukuman mati bisa dijatuhkan jika korupsi, seperti yang terjadi dalam kasus korupsi minyak mentah, dilakukan dalam keadaan tertentu, termasuk saat bencana nasional.

  • Tren Pendapatan Negara dari PNBP Nonmigas Periode Januari, 2023 Paling Cuan

    Tren Pendapatan Negara dari PNBP Nonmigas Periode Januari, 2023 Paling Cuan

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah mendapatkan sebagian anggaran dari Penerimaan Negara Bukan Pajak atau PNBP, baik dari migas dan nonmigas hingga dividen BUMN untuk memenuhi kebutuhan belanja. 

    Selagi menanti realisasi APBN Kita edisi Januari 2025 yang tak kunjung terbit, tren penerimaan dari PNBP sektor nonmigas nyatanya mengalami tren positif sejak 2019 dan mencapai kenaikan tertinggi pada 2023. 

    Mengutip data dari APBN Kita Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengantongi PNBP nonmigas yang terdiri dari pertambangan mineral dan batu bara (minerba), kehutanan, perikanan, dan panas bumi, senilai Rp2,55 triliun pada Januari 2019. 

    Terbesar, penerimaan berasal dari pertambangan minerba senilai Rp2,25 triliun, sementara penerimaan dari panas bumi senilai Rp27 miliar. 

    Memasuki periode pandemi Covid-19 atau pada 2020, kinerja PNBP nonmigas tercatat sedikit menurun ke angka Rp2,15 triliun pada Januari atau mengalami pertumbuhan negatif sebesar 15,98% secara year on year (YoY

    Di mana terjadi penurunan harga batu bara acuan (HBA) maupun volume, berakhirnya izin pinjam pakai kawasan hutan dan penurunan dana reboisasi akibat depresiasi kurs rupiah, serta akibat perubahan jumlah izin kapal penangkap ikan

    Peningkatan mulai terjadi pada 2021 dengan realisasi PNBP nonmigas mencapai Rp2,9 triliun dan menjadi Rp3,69 triliun pada 2022

    Kemudian PNBP nonmigas naik signifikan ke angka Rp14,56 triliun pada Januari 2023. Sri Mulyani mendapat ‘durian runtuh’ dari pertambangan minerba yang mencapai Rp14,25 triliun atau tumbuh 301,72% YoY

    “Kenaikan ini utamanya disumbang kenaikan HBA yang mengalami kenaikan 92,56%,” sebagaimana tertulis dalam Buku APBN Kita edisi Februari 2023, dikutip pada Kamis (6/3/2025

    Bukan hanya itu, Harga Mineral Acuan (HMA) Nikel juga meningkat 36,12%. Di samping itu, terbitnya Peraturan Pemerintah No.26/2022 yang mengatur jenis & tarif PNBP yang berlaku di Kementerian ESDM juga mendongkrak penerimaan PNBP sektor Pertambangan Minerba.

    Salah satu ketentuan yang diatur dalam PP tersebut adalah perubahan tarif royalti batubara apabila HBA sama atau lebih besar dari US$90 per ton dari semula 7% menjadi maksimal 13,5% dari harga.

    Pada tahun berikutnya atau Januari 2024, pundi-pundi dari PNBP nonmigas harus menurun ke level Rp9,43 triliun karena penurunan harga mineral dan batu bara.

    Sementara untuk realiasai Januari 2025, masyarakat masih menunggu publikasi hasil setoran dari pertambangan minerba, kehutanan, perikanan, dan panas bumi. 

    Harga Minerba Turun

    Melihat HBA Januari 2025, rata-rata mengalami kenaikan. HBA untuk batu bara kalori tinggi dalam kesetaraan nilai kalor 6.322 kcal/kg GAR pada Januari 2025 naik 1,22% month to month (MtM) menjadi US$124,01 per ton. 

    Selanjutnya, HBA dengan nilai kalor 5.300 kcal/kg GAR dipatok senilai US$83,95 per ton, naik 2,89% MtM. HBA batu bara dengan kesetaraan nilai kalor 4.100 kcal/kg GAR juga naik ke level US$52,75 per ton atau menguat 1,87% MtM

    Sementara itu, batu bara dengan kesetaraan nilai kalor 3.400 kcal/kg GAR kembali melemah ke level US$34,7 per ton. Harga acuan itu turun 1,64% dari posisi bulan sebelumnya di angka US$35,28 per ton.

    HMA nikel Januari 2025 dipatok US$15.660/dmt. Kemudian, tembaga US$8.945,3/dmt, kobalt US$24.300/dmt, dan timbal US$2.012,14/dmt.

    Adapun meski mengalami kenaikan secara bulanan, namun harga komoditas minerba nyatanya mengalami penurunan dari Januari 2024

    Lantas, akankah cuan yang disetorkan kepada Sri Mulyani juga akan turun

    Berikut Tren PNBP Nonmigas periode Januari 2019-2024 (Rp, miliar) 

    2024
    2023
    2022
    2021*
    2020
    2019

    Pertambangan Minerba 
    8.800
    14.254
    3.228

    1.912
    2.249

    Kehutanan
    519,34
    307,1
    320,11

    147,4
    194

    Perikanan
    84,34
    1,72
    113,79

    61,5
    62,1

    Panas Bumi 
    26,51
    32,51
    31,41

    25,2
    27,11

    Total 
    9.430
    14.596
    3.693
    2.900
    2.146
    2.550

    Sumber: Kementerian Keuangan, diolah

    *data tidak ditampilkan

  • Isi Ceramah di Masjid UGM, Ganjar Pranowo Singgung PHK Massal dan Danantara
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        6 Maret 2025

    Isi Ceramah di Masjid UGM, Ganjar Pranowo Singgung PHK Massal dan Danantara Yogyakarta 6 Maret 2025

    Isi Ceramah di Masjid UGM, Ganjar Pranowo Singgung PHK Massal dan Danantara
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –

    Ganjar Pranowo
    hadir di Masjid Kampus UGM untuk mengisi ceramah dengan tema “Langkah Strategis Peningkatan Kemandirian Daerah untuk Mendorong Pemerataan Ekonomi”.
    Di dalam cemarahnya, mantan Gubernur Jawa Tengah ini menyinggung soal maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) dan
    Danantara
    .
    “Hari ini, kalau kita lihat kurs dollar Rp 16.000 lebih, ada PHK terjadi di banyak industri tekstil, kemarin ada di industri elektronik, ada di industri makanan,” ujar Ganjar Pranowo saat memberikan ceramah di Masjid Kampus UGM, Rabu (05/03/2025) malam.
    Melihat perekonomian yang melemah, Ganjar menilai perlu ada langkah strategis dari Pemerintah Pusat dan Daerah untuk membuat
    jaring pengaman sosial
    .
    Jaring pengaman sosial
    atau 
    social safety net 
    pernah dilakukan saat masa pandemi Covid-19.
    Dikutip dari BPK RI, Jaring pengaman sosial adalah bentuk perlindungan untuk menjamin seluruh masyarakat yang terdampak ekonomi agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya.
    “Apa yang musti dilakukan sebenarnya pemerintah pusat dan daerah? Gandengan tangan membuat
    social safety net
    , jaring pengaman sosial,” kata dia disambut tepuk tangan para jaamaah yang hadir di Masjid Kampus UGM.
    Karena itu, Ganjar menyarankan, melihat situasi saat ini, lebih baik anggaran yang ada digunakan untuk jaring pengaman sosial, bukan Danantara.
    “Maka saran saya sebenarnya ya dari pada Danantara nunggu kasih aja ke sini (jaring pengaman sosial),” sambung dia.
    Mantan Gubernur Jawa Tengah ini kemudian melanjutkan dengan bertanya kepada jamaah yang hadir apakah setuju dengan saran tersebut. Mendengar pertanyaan itu, para jamaah kembali menyambut dengan tepuk tangan.
    Saat ditemui usai mengisi ceramah, Ganjar kembali menegaskan bahwa prioritas saat ini menurutnya adalah jaring pengaman sosial.
    “Saya kira hari ini yang dibutuhkan jaring pengaman sosial, karena kalau kita melihat banyak sekali industri yang tidak bagus, PHK terjadi. Kita mesti gerak cepat, gerak cepatnya apa perlu jaring pengaman sosial,” tuturnya.
    Menurut Ganjar, pemerintah daerah maupun pusat harus gerak cepat untuk membuat jaring pengaman sosial. Sehingga masyarakat merasa nyaman di tengah maraknya PHK dan kondisi industri yang tidak bagus.
    “Rasa-rasanya pemerintah pusat maupun daerah harus melakukan ini segera. Sehingga masyarakat merasa nyaman dan kemudian mereka merasa hidup berjalan dan mereka akan bisa mendapatkan harkat, martabatnya sebagai manusia,” ucapnya.
    Ganjar mengungkapkan,
    PHK massal
    terjadi di banyak tempat. Bukan hanya Sritex, tetapi juga PT Sanken, industri makanan, juga pabrik pembuat sepatu Nike di Banten.
    Melihat kondisi ekonomi makro saat ini, Ganjar Pranowo mengatakan, Pemenrintah dan masyarakat harus bersiaga.
    “Kalau kita melihat kondisi ekonomi makronya seperti ini, Kita mesti siaga betul. Maka jaring pengaman sosial menurut saya hari ini jadi suatu yang penting ketimbang kemudian mau investasi. Investasi kan satu mesti ada fresh money,yang kedua mesti butuh waktu, seberapa kita bisa cepat,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • China Terus Tingkatkan Belanja Militernya

    China Terus Tingkatkan Belanja Militernya

    Beijing

    Anggaran pertahanan China akan kembali meningkat secara signifikan. Pada pertemuan tahunan National People’s Congress di Beijing, pemerintah mempresentasikan rancangan anggaran yang memproyeksikan peningkatan belanja pertahanan sebesar 7,2 persen menjadi sekitar 1,78 triliun yuan (sekitar400 kuadriliun rupiah.

    Anggaran tersebut telah meningkat dengan jumlah yang sama pada tahun sebelumnya.

    Fokus menjadi “Angkatan bersenjata kelas dunia”

    China memiliki anggaran pertahanan terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Sejak menjabat pada tahun 2013, Presiden Xi Jinping telah mendorong modernisasi secara menyeluruh angkatan bersenjatanya, People’s Liberation Army. Tujuannya adalah untuk menciptakan “angkatan bersenjata kelas dunia” pada tahun 2049. Pada saat yang sama, Beijing menekankan bahwa mereka tidak mengejar tujuan agresif, hanya berinvestasi dalam perlindungan kedaulatan negaranya.

    Namun peningkatan anggaran militer ini terjadi di tengah-tengah berbagai konflik dan ketegangan politik, terutama soal Taiwan. Pulau dengan sekitar 23 juta penduduk ini dianggap oleh China sebagai wilayahnya yang terpisah.

    Meski Taiwan memiliki pemerintahan demokratis yang independen. Xi Jinping telah berulang kali menegaskan bahwa ia tidak ingin menunda penyatuan – bahkan akan melakukannya dengan paksaan, jika diperlukan.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    “Kami akan dengan gigih memperjuangkan penyatuan kembali Tiongkok,” tegas Perdana Menteri Li Qiang dalam laporan kerja tahunannya kepada parlemen.

    Taiwan, Filipina, Jepang, India

    Beijing baru-baru ini meningkatkan tekanan militer terhadap Taiwan dengan manuver angkatan laut yang ekstensif. Jet tempur China juga berulang kali memasuki zona pengawasan wilayah udara Taiwan.

    Republik kepulauan diakui sebagai negara merdeka oleh beberapa negara terutama negara kecil. Taiwan telah memerintah sendiri sejak tahun 1949, dimana saat itu, kaum komunis mengalahkan Kuomintang yang berhaluan nasionalis dalam perang saudara di Tiongkok. Kuomintang kemudian pindah ke pulau ini dan memerintah d sana secara otoriter selama beberapa dekade.

    Konflik lain di kawasan regional China saat ini juga berkontribusi terhadap peningkatan persenjataan. Di Laut China Selatan, China menegaskan klaim teritorial lautnya yang luas, yang sering diprotes oleh negara-negara seperti Filipina.

    Beberapa insiden yang melibatkan kapal militer dan kapal penjaga pantai telah terjadi.Ada juga perbedaan batas teritorial dengan Jepang di bagian timur dan dengan India di wilayah Himalaya.

    Target pertumbuhan lima persen

    Terlepas dari perselisihan perdagangan yang meningkat dengan Amerika Serikat, China juga telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi yang ambisius sekitar 5% untuk tahun ini. Peningkatan defisit anggaran sebesar satu persen menjadi empat persen dari produk domestik bruto (PDB) juga telah dipertimbangkan, demikian jelas Perdana Menteri Li. Terakhir, Beijing menargetkan penciptaan dua belas juta pekerjaan tambahan di negara ini dan mencapai tingkat inflasi sebesar dua persen pada tahun 2025.

    China, negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia, terus berjuang menghadapi turbulensi ekonomi sejak pandemi Corona. Menurunnya permintaan domestik, krisis utang yang melanda sektor properti negara ini, angka pengangguran yang tinggi di kalangan anak muda. Beban besar pada perekonomian China juga diperkirakan akibat tarif tambahan yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump terhadap barang impor asal China.

    sti/se (afp, dpa, rtr)

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kisah Sukses Penjual Mukena Kembangkan Bisnis dan Raih Keuntungan Maksimal Bersama Shopee

    Kisah Sukses Penjual Mukena Kembangkan Bisnis dan Raih Keuntungan Maksimal Bersama Shopee

    Jakarta: Bisnis online melalui e-commerce membuka peluang lebih besar bagi pelaku UMKM dan jenama lokal dalam mengembangkan bisnisnya. Jenama mukena lokal, MAIA By Hasya yang didirikan oleh pria bernama Ari Hami, menjadi salah satu UMKM yang sukses meraih keuntungan maksimal dari bisnis online.

    MAIA By Hasya ini berawal dari usaha yang Ari rintis di kampung halamannya di Bukittinggi, Sumatera Barat pada tahun 2000. Di periode itu ia membuka konveksi dan berjualan mukena, baju gamis, kebaya hingga sprei pengantin.

    “Di daerah itu seperti jenis dagangan macam macam di satu toko. Memberi kami pilihan dagangan mana yang pantas dilanjutkan,” kata Ari saat ditemui ditemui di tempat usaha konveksinya, Rabu 5 Maret 2025.

    Setelah mulai berjalan dan usahanya mengalami peningkatan, Ari kemudian mencoba untuk bekerja sama dengan konveksi yang ada di Tasikmalaya, Jawa Barat. Saat itu, Ari masih menjual barangnya di daerah belum menyasar pasar Jakarta.

    Hingga akhirnya setelah dua tahun kerja sama, Ari kemudian membuka konveksi sendiri di Tasikmalaya. Ia juga mengembangkan bisnisnya dengan membuka toko.
    “Itu jalan sekitar empat tahun di Tasikmalaya,” ucapnya.

    Baru setelah itu Ari akhirnya memutuskan menyasar pasar Jakarta. Ia pertama kali membuka tokonya di Thamrin City.

    “Dari yang kecil, tahun 2008. 2010 itu mulai ekspansi coba buka di Tanah Abang. Itu produksi kami coba mukena dan gamis, baju koko ada sedikit,” jelasnya.

    Ari kemudian memutuskan untuk hanya menjual mukena. Keputusan ini tepat karena ia berhasil mengembangkan bisnisnya.

    “Akhirnya kami putuskan semua khusus mukena dulu. Akhirnya berkembang dari satu toko menjadi dua, di Thamrin City dari satu jadi dua. Di tanah Abang dari satu jadi dua, akhirnya beberapa tahun 2021 itu setelah covid itu kami mulai gamis lagi, kesininya lumayanlah,” beber Ari.

    Selama hampir dua dekade itu, Ari menjalankan bisnisnya secara konvensional. Ia tidak membuka penjualan online meski saat itu tren bisnis online melalui e-commerce sedang naik.
    Hingga akhirnya Covid-19 melanda di 2020, Ari mengaku saat itu semua tokonya tutup. Meski begitu, ia tetap mengusahakan agar konveksinya tetap produksi agar karyawannya tetap mendapatkan penghasilan. 

    “Kami sayang pulangin orang ke kampungnya, mereka mau makan apa. Sementara yang dijahit ada,” ungkapnya.

    (Pekerja di tempat produksi jenama MAIA By Hasya. Foto: Medcom.id)

    Di momen itulah Ari kemudian mulai membuka diri dan berkenalan dengan e-commerce. Ia mencoba segala macam marketplace yang ada pada saat itu, termasuk Shopee.

    “Itu semua kami coba,” tuturnya.
    Bentuk Tim Digital Marketing
    Ari pun tidak main-main ketika mulai terjun ke e-commerce. Ia sampai membentuk tim digital marketing untuk membuat konten jualanya. 

    Meski begitu apa yang dilakukannya itu tidak berjalan mulus. Ari berusaha mencari ramuan yang pas untuk memasarkan mukena MAIA By Hasya secara online.

    “Kami sempat hire beberapa orang yang mengerti digital marketing tambal sulam keluar masuk sampai ketemu formatnya. Makin kesini bikin tim untuk konten. Masih meraba-raba lah untuk konten TikTok. Untuk Shopee lumayan bisa fitur-fiturnya kami terima,” jelasnya.
     

     

    Raih Keuntungan Maksimal Bersama Shopee 

    Perjalanan Ari di Shopee berkembang pesat selama lima tahun terakhir. Saat ini MAIA By Hasya masuk dalam kategori Star+ Seller. 

    Ari mengaku selama jualan di Shopee penjualan mukenanya mengalami peningkatan. Khususnya saat momen-momen seperti Ramadan dan Idulfitri. Selain itu, program tanggal cantik dari Shopee juga mendongkrak penjualan.

    “Mereka ada mengadakan beberapa program dalam sebulan, tanggal kembar, terus PEDE tanggal 2025 sampai akhir bulan. Mereka berikan ekstra voucher diskon ongkir, dari sisi iklan kami dikasih traffic. Peningkatan bisa 100 persen, tanggal kembar itu tanggal 3 bulan 3,” ungkapnya.

    Ari menambahkan fitur live di Shopee juga membantu dalam meningkatkan penjualannya. Untuk Shopee Live ia memang sudah menyiapkan tim sendiri.

    “Sekarang itu live Subuh saat sahur, pagi itu sudah menguasai 50 persen penjualan harian online.” jelasnya.

    Penjualan produk Maia by Hasya di marketplace seharinya bisa mencapai hingga 200 picis saat hari biasa. Sedangkan saat momen Ramadan hingga menjelang Idulfitri, penjualan produknya bisa meningkat hingga 100 persen atau kisaran di atas 400 picis.

    Ari sendiri menjual produk mukena MAIA By Hasya dari harga Rp80 ribu sampai Rp200 ribu dan Rp200 ribu sampai Rp450. Untuk mukena yang dibanderol Rp80 ribu sampai Rp200 ribu merupakan mukena yang banyak beredar di pasaran, namun dengan tetap menjaga kualitas.

    “Nah Rp200 ribu sampai Rp450 ribu itu desain sendiri dari motif, itu kami order khusus dari pabrik buat kami. Ada label diprinting merek kami,” kata Ari.

    Jenama Maia By Hasya kini berhasil dikembakan Ari hingga memiliki enam toko offline dan toko online di marketplace seperti Shopee dan lainnya.

    Saat ini telah Ari juga telah memiliki lima lokasi produksi yang tersebar di beberapa wilayah, satu diantaranya di daerah Pondok Kacang, Pondok Aren, Tangerang, Banten.

    Karyawan yang membantu bisnis Ari saat ini juga tidak sedikit. Jika ditotal dari karyawan produksi hingga karyawan toko, Maia by Hasya telah mempekerjakan sekitar 100 orang.

    “Kalau di total kira-kira lima tempat produksi itu satu tempat ada 15 orang, terus ditambah karyawan toko kira-kira karyawan kita sekarang kurang lebih ada 100 orang,” jelasnya.

    Dengan karyawan yang hampir 100 orang produksi sehari untuk Maia By Hasya rata-rata seminggu bisa 2.500 picis dari satu tempat produksi. Jika ditotal dengan seluruh tempat produksi, seminggu bisa mencapai 10.000 picis. Untuk penjualan dalam sehari baik dari toko baik grosir dan retail serta online, Maia By Hasya bisa mencapai 2.000 picis.

    Jakarta: Bisnis online melalui e-commerce membuka peluang lebih besar bagi pelaku UMKM dan jenama lokal dalam mengembangkan bisnisnya. Jenama mukena lokal, MAIA By Hasya yang didirikan oleh pria bernama Ari Hami, menjadi salah satu UMKM yang sukses meraih keuntungan maksimal dari bisnis online.
     
    MAIA By Hasya ini berawal dari usaha yang Ari rintis di kampung halamannya di Bukittinggi, Sumatera Barat pada tahun 2000. Di periode itu ia membuka konveksi dan berjualan mukena, baju gamis, kebaya hingga sprei pengantin.
     
    “Di daerah itu seperti jenis dagangan macam macam di satu toko. Memberi kami pilihan dagangan mana yang pantas dilanjutkan,” kata Ari saat ditemui ditemui di tempat usaha konveksinya, Rabu 5 Maret 2025.

    Setelah mulai berjalan dan usahanya mengalami peningkatan, Ari kemudian mencoba untuk bekerja sama dengan konveksi yang ada di Tasikmalaya, Jawa Barat. Saat itu, Ari masih menjual barangnya di daerah belum menyasar pasar Jakarta.
     
    Hingga akhirnya setelah dua tahun kerja sama, Ari kemudian membuka konveksi sendiri di Tasikmalaya. Ia juga mengembangkan bisnisnya dengan membuka toko.
    “Itu jalan sekitar empat tahun di Tasikmalaya,” ucapnya.
     
    Baru setelah itu Ari akhirnya memutuskan menyasar pasar Jakarta. Ia pertama kali membuka tokonya di Thamrin City.
     
    “Dari yang kecil, tahun 2008. 2010 itu mulai ekspansi coba buka di Tanah Abang. Itu produksi kami coba mukena dan gamis, baju koko ada sedikit,” jelasnya.
     
    Ari kemudian memutuskan untuk hanya menjual mukena. Keputusan ini tepat karena ia berhasil mengembangkan bisnisnya.
     
    “Akhirnya kami putuskan semua khusus mukena dulu. Akhirnya berkembang dari satu toko menjadi dua, di Thamrin City dari satu jadi dua. Di tanah Abang dari satu jadi dua, akhirnya beberapa tahun 2021 itu setelah covid itu kami mulai gamis lagi, kesininya lumayanlah,” beber Ari.
     
    Selama hampir dua dekade itu, Ari menjalankan bisnisnya secara konvensional. Ia tidak membuka penjualan online meski saat itu tren bisnis online melalui e-commerce sedang naik.
    Hingga akhirnya Covid-19 melanda di 2020, Ari mengaku saat itu semua tokonya tutup. Meski begitu, ia tetap mengusahakan agar konveksinya tetap produksi agar karyawannya tetap mendapatkan penghasilan. 
     
    “Kami sayang pulangin orang ke kampungnya, mereka mau makan apa. Sementara yang dijahit ada,” ungkapnya.
     

    (Pekerja di tempat produksi jenama MAIA By Hasya. Foto: Medcom.id)
     
    Di momen itulah Ari kemudian mulai membuka diri dan berkenalan dengan e-commerce. Ia mencoba segala macam marketplace yang ada pada saat itu, termasuk Shopee.
     
    “Itu semua kami coba,” tuturnya.

    Bentuk Tim Digital Marketing
    Ari pun tidak main-main ketika mulai terjun ke e-commerce. Ia sampai membentuk tim digital marketing untuk membuat konten jualanya. 
     
    Meski begitu apa yang dilakukannya itu tidak berjalan mulus. Ari berusaha mencari ramuan yang pas untuk memasarkan mukena MAIA By Hasya secara online.
     
    “Kami sempat hire beberapa orang yang mengerti digital marketing tambal sulam keluar masuk sampai ketemu formatnya. Makin kesini bikin tim untuk konten. Masih meraba-raba lah untuk konten TikTok. Untuk Shopee lumayan bisa fitur-fiturnya kami terima,” jelasnya.
     

     

    Raih Keuntungan Maksimal Bersama Shopee 

    Perjalanan Ari di Shopee berkembang pesat selama lima tahun terakhir. Saat ini MAIA By Hasya masuk dalam kategori Star+ Seller. 
     
    Ari mengaku selama jualan di Shopee penjualan mukenanya mengalami peningkatan. Khususnya saat momen-momen seperti Ramadan dan Idulfitri. Selain itu, program tanggal cantik dari Shopee juga mendongkrak penjualan.
     
    “Mereka ada mengadakan beberapa program dalam sebulan, tanggal kembar, terus PEDE tanggal 2025 sampai akhir bulan. Mereka berikan ekstra voucher diskon ongkir, dari sisi iklan kami dikasih traffic. Peningkatan bisa 100 persen, tanggal kembar itu tanggal 3 bulan 3,” ungkapnya.
     
    Ari menambahkan fitur live di Shopee juga membantu dalam meningkatkan penjualannya. Untuk Shopee Live ia memang sudah menyiapkan tim sendiri.
     
    “Sekarang itu live Subuh saat sahur, pagi itu sudah menguasai 50 persen penjualan harian online.” jelasnya.
     
    Penjualan produk Maia by Hasya di marketplace seharinya bisa mencapai hingga 200 picis saat hari biasa. Sedangkan saat momen Ramadan hingga menjelang Idulfitri, penjualan produknya bisa meningkat hingga 100 persen atau kisaran di atas 400 picis.
     
    Ari sendiri menjual produk mukena MAIA By Hasya dari harga Rp80 ribu sampai Rp200 ribu dan Rp200 ribu sampai Rp450. Untuk mukena yang dibanderol Rp80 ribu sampai Rp200 ribu merupakan mukena yang banyak beredar di pasaran, namun dengan tetap menjaga kualitas.
     
    “Nah Rp200 ribu sampai Rp450 ribu itu desain sendiri dari motif, itu kami order khusus dari pabrik buat kami. Ada label diprinting merek kami,” kata Ari.
     
    Jenama Maia By Hasya kini berhasil dikembakan Ari hingga memiliki enam toko offline dan toko online di marketplace seperti Shopee dan lainnya.
     
    Saat ini telah Ari juga telah memiliki lima lokasi produksi yang tersebar di beberapa wilayah, satu diantaranya di daerah Pondok Kacang, Pondok Aren, Tangerang, Banten.
     
    Karyawan yang membantu bisnis Ari saat ini juga tidak sedikit. Jika ditotal dari karyawan produksi hingga karyawan toko, Maia by Hasya telah mempekerjakan sekitar 100 orang.
     
    “Kalau di total kira-kira lima tempat produksi itu satu tempat ada 15 orang, terus ditambah karyawan toko kira-kira karyawan kita sekarang kurang lebih ada 100 orang,” jelasnya.
     
    Dengan karyawan yang hampir 100 orang produksi sehari untuk Maia By Hasya rata-rata seminggu bisa 2.500 picis dari satu tempat produksi. Jika ditotal dengan seluruh tempat produksi, seminggu bisa mencapai 10.000 picis. Untuk penjualan dalam sehari baik dari toko baik grosir dan retail serta online, Maia By Hasya bisa mencapai 2.000 picis.
     

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • Cerita Pemilik Brand Mukena Maia by Hasya, Manfaatkan Shopee untuk Dongkrak Usaha – Halaman all

    Cerita Pemilik Brand Mukena Maia by Hasya, Manfaatkan Shopee untuk Dongkrak Usaha – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pandemi Covid-19 mengubah cara orang menjalani hidup hingga bisnis. Hal ini yang juga dirasakan para pemilik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

    Mewabahnya coronavirus di awal tahun 2020 memaksa pelaku usaha beralih haluan dari yang awalnya memanfaatkan 100 persen pasar offline, harus beralih ke platform digital atau e-commerce, seperti Shopee.

    Pemilik usaha mukena dengan brand Maia by Hasya Ari Hami turut terjun memanfaatkan e-commerce agar usahanya tetap berjalan saat pandemi Covid-19.

    “Di 2020 itu kan Covid, kita otomatis toko tutup semua. Tapi kami alhamdulillah produksi jalan terus. Karena kita sayang untuk pulangkan karyawan ke kampungnya, nanti mereka mau makan apa.
    Sementara yang di jahit (bahan baku) ada. Kita juga punya tabungan sedikit buat bayar upahnya.
    Mulai dari itulah kita kenal dengan yang namanya online marketplace. Kita semua coba, seperti Shopee dan semuanya,” tutur Ari saat ditemui di tempat produksi mukena Maia by Hasya di Pondok Aren, Tangerang, Rabu (5/3/2025).

    Menjadi hal yang baru, Ari sampai harus merekrut beberapa karyawan yang paham mengenai digital marketing untuk membantu memasarkan produknya.

    Dirinya bersama tim mulai mempelajari bagaimana format konten yang bisa menarik konsumen. Apalagi saat Covid-19 terjadi, cara berbelanja masyarakat beralih seluruhnya ke online.

    “Akhirnya kita sempat hire beberapa orang yang mengerti tentang digital marketing. Ya tambal sulam sampai menemukan formatnya. Makin kesini bikin tim untuk konten segala macam,” ucap Ari seraya tersenyum.

    Dengan semakin berkembangnya Shopee yang juga menyediakan fitur untuk mempermudah seller dan disertai panduan, Ari menyebut timnya kian mudah memasarkan produk.

    Fitur yang sangat membantu adalah Shopee Live. Sebagai seller yang juga memproduksi sendiri mukena yang dijual, fitur Shoppe Live dimulai sangat membantu memasarkan produk ke konsumen.

    Khusus di bulan Ramadan, penjualan mukena buatannya bisa naik drastis hingga 100 persen berkat dukungan dari Shopee Live.

    Waktu paling ideal untuk melakukan Shopee Live saat Ramadan ialah ketika sahur. Biasanya Maia by Hasya bisa menutup hingga 50 persen dari target penjualan harian.

    “Iya justru sekarang (Shopee Live) itu pas sahur.
    Pagi itu penjualannya bisa udah menguasai 50 persen dari penjualan harian di online. Saya sampai bingung, apa subuh itu udah nggak tidur, orang sahur banyak yang belanja,” ungkap Ari.

    Penjualan produk mukena, gamis dan beberapa produk lainnya di bawah brand Maia by Hasya di marketplace seharinya bisa mencapai hingga 200 picis saat hari biasa. 

    Pada momen Ramadan hingga menjelang Lebaran, penjualan produknya bisa meningkat hingga 100 persen atau kisaran di atas 400 picis.

    Sementara menyoal harga, produk-produk Maia by Hasya dibanderol mulai dari Rp 80.000 hingga Rp 450.000. Harga tertinggi biasanya untuk model-model limited edition yang dibuat oleh Ari.

    Saat ini, pemasaran produk Maia by Hasya melalui offline store maupun e-commerce sama-sama berimbang, dimana penjualan offline menyumbang 60 persen dan online 40 persen.

    Ari sendiri memulai usahanya sejak tahun 2000 di Bukittinggi. Pria asal daerah Sumatera Barat tersebut akhirnya memutuskan memperluas usahanya ke Jakarta pada tahun 2008 dengan membuka toko di Thamrin, Jakarta. Setelah itu, tahun 2010 dirinya menambah outlet dengan membukanya di Tanah Abang.

    Hingga saat ini, Ari berhasil mengembangkan brand Maia by Hasya dengan memiliki enam store offline dan memperluas penjualan melalui e-commerce Shopee dan lainnya.

    Produksi sehari untuk Maia by Hasya rata-rata seminggu bisa 2.500 pcs dari satu lokasi. Jika ditotal dengan seluruh tempat produksi, seminggu bisa mencapai 10.000 picis. Untuk penjualan dalam sehari baik dari offline store maupun online, Maia by Hasya bisa mencapai 2.000 picis.

    Dengan bisnis yang semakin berkembang, brand Maia by Hasya saat ini telah memiliki lima lokasi produksi yang tersebar di beberapa wilayah, satu diantaranya di daerah Pondok Kacang, Pondok Aren, Tangerang, Banten.

    Karyawan yang membantu bisnis Ari saat ini juga tidak sedikit. Jika ditotal dari karyawan produksi hingga karyawan toko, Maia by Hasya telah mempekerjakan sekitar 100 orang.

    “Kalau di total kira-kira lima tempat produksi itu satu tempat ada 15 orang, terus ditambah karyawan toko kira-kira karyawan kita sekarang kurang lebih ada 100 orang,” jelasnya.

    Ari berharap bisa memperluas pasar brand buatannya dan dapat melayani pembeli di luar Indonesia melalui Shopee. Saat ini sudah banyak buyer dari luar Indonesia, hanya saja ongkos pengiriman masih menjadi kendala.

    “Sebenarnya banyak sekali yang sudah mau beli dari luar Indonesia, tapi masih terkendala ongkos kirim ke pelanggan yang lebih mahal dari harga produk. Ya berharap bisa ada solusi,” ucapnya.

  • Kisah Madina Salma, Disabilitas Tuli berhasil Jadi Fashion Designer dengan Omzet Puluhan Juta

    Kisah Madina Salma, Disabilitas Tuli berhasil Jadi Fashion Designer dengan Omzet Puluhan Juta

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Memiliki keterbatasan tidak menjadi penghalang bagi Madina Salma Suraya dalam kariernya. Perempuan disabilitas tuli itu berhasil menjadi fashion designer dengan omzet menembus lebih dari Rp 20 juta.

    Perjuangan Madina Salma berada pada puncak kesuksesan pun tidak instan. Ia mulai merintis usaha sejak 2015 silam. Ia terinspirasi dari tantenya yang juga berprofesi sebebagai fashion designer.

    Awalnya, ia belajar menjahit secara autodidak menggunakan mesin jahit dari tantenya.

    “Saya lulus SMA, belajar menjahit lewat youtube. Belajar autodidak,” ungkap Madina, Rabu (5/3/2025).

    Begitu memiliki keahlian menjahit, ia mulai menjadi penjahit rumahan. ia menerima pesanan dari tetangga maupun koleganya.

    Usahanya mulai menjadi brand besar sejak 2022. Ia mengurus perizinan, diantaranya nomor induk berusaha (NIB) demi kemajuan usahanya.

    Pandemi Covid-19 menjadi catatan sejarah bagi dirinya. Madina mengungkapkan, masa itu menjadi titik terberat yang mana dirinya merasakan cukup kesulitan berkomunikasi dengan klien.

    Sebab, pandemi Covid-19 mengharuskan masyarakat menjaga kesehatan dengan memakai masker. Itu membuatnya tak bisa memahami dengan jelas apa yang diingkan customer.

     Mengingat, kesehariannya, ia berkomunikasi dengan memperhatikan mimik bibir. Jika merasa tak paham, ia meminta customer untuk berkomunikasi melalui tulisan.

    Sejak SD hingga SMA, Madina mengenyam pendidikan di sekolah umum. Kemampuan membaca dan menulis ia kuasai seperti masyarakat pada umumnya. Dirinya mengaku tidak bisa berbahasa isyarat. 

    “Nggak bisa bahasa isyarat. Komunikasi melihat mimik bibir. Sedikit-sedikit bisa dengar kalau dekat. Kalau jauh, nggak bisa dengar.

    Pas Covid kesulitan, pada pakai masker susah banget komunikasinya. Jadi, saya minta klien tulis saja,” ungkap Madina.

    Dalam menjalankan bisnisnya, Madina juga didukung orang-orang terdekat. Kadangkala ia didampingi ibunya, saudara, maupun rekan bisnisnya. Itu cukup membantu dirinya berkomunikasi dengan klien.

    Madina juga memiliki lima karyawan. Satu diantaranya sama seperti dirinya, disabilitas tuli.

    Di tengah keterbatasannya, ia tetap semangat dan tak pernah berkecil hati dalam meniti kariernya sebagai seorang fashion designer ternama. Ia terus mengasah kemampuannya dengan mengikuti berbagai kompetisi. Kemampuannya dalam dunia fashion pun tak diragukan.

    Ia memiliki sederet penghargaan, diantaranya menjadi juara 2 Jateng Modest Design Competition 2024 dalam kategori fashionpreneur.

    “Saya memang suka mengembangkan diri dengan ikut kompetisi dan pameran,” ucapnya.

    Fokus bisnisnya adalah fashion ready to wear meliputi pakaian kerja, outer, kemeja, dan lain sebagainya. Dia juga menjadi perancang busana pengantin.

    Ia mengungkapkan, omzet usaha fashionnya mencapai lebih dari Rp 20 juta. Produknya telah terjual ke berbagai daerah bahkan luar negeri.

    “Yang beli dari Semarang, Jakarta, Bali, Prancis, Singapura, Jepang, dan lainnya. Pembeli dari luar negeri itu karena saya bergabung dalam komunita Unesqo yang memfasilitasi klien-klien dari luar negeri,” kata perempuan berusia 28 tahun ini. 

    Tidak dipungkiri bahwa sebuah usaha memiliki kendala. Baginya, kendala terbesar dalam usaha fashion yaitu biaya model jika mengikuti fashion show.

    Tentunya, ia perlu modal besar dalam menjalankan usahanya. Hingga pada akhirnya, dirinya bertemu dengan rekan bisnis yang memperkenalkan program-program BRI kepadanya.

    “Mulai dibantu permodalan BRI sejak 2024. Setelah ada modal, saya merasa brand saya bisa lebih besar, lebih dikenal masyarakat,” ungkapnya.

    Tidak hanya pinjaman permodalan, dia menyebut, ada banyak program dari BRI yang bisa membuat UMKM naik kelas, diantarnya dengan expo atau pameran. Ia bisa memeprluas jaringan klien melalui gelaran expo.

    Ia juga berkolaborasi dengan sejumlah rekan bisnis dalam pengembangan usaha. Terkahir, Madina berkolaborasi dengan seorang pelukis asal Bali, Ida Ayu. Ia juga pernah berkolaborasi dengan Setitik Culture Wear dengan mengambil motif-motif bangunan Belanda di Semarang.

    Seorang rekan bisnis Madina Salma, Pradita Rahmawati menjadi sosok yang cukup berpengaruh pada pengembangan bisnis Madina. Ialah yang mengenalkan Madina terkait program-proram BRI.

    “Saya juga pelaku UMKM rajutan, saya pernah kolaborasi dengan Madina. Dari situlah kita berteman akrab, hingga mengenalkan program BRI,” ucapnya.

    Menurut dia, Madina Salma memiliki potensi besar di bidang fashion. Produknya juga bagus dan dikenal. Itu menjadi alasan dirinya memperkenalkan program BRI.

    “Sayang kalau nggak gabung di komunitas BRI. Saya rekomendasikan karena Rumah BUMN sangat welcome. Akhirnya, dia mulai bergabubg ke Rumah BUMN per 2024,” jelasnya. (eyf)

  • Utak-Atik Anggaran Demi Pemilihan Suara Ulang di 24 Wilayah

    Utak-Atik Anggaran Demi Pemilihan Suara Ulang di 24 Wilayah

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah pusat harus berupaya menyesuaikan anggaran untuk pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di sejumlah daerah. Hal itu sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.

    Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mencatat terdapat 24 kota dan kabupaten yang diwajibkan menggelar PSU. Beberapa di antaranya telah menyatakan kesiapan menganggarkan dana melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sayangnya, masih banyak yang belum memberikan kejelasan terkait kemampuan pendanaan mereka.

    Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya mengungkapkan bahwa pemerintah tengah melakukan koordinasi terkait pendanaan untuk Pemilihan SuaraUlang (PSU) di 24 kota dan kabupaten.

    Menurutnya, sebagian daerah telah menyatakan kesiapan untuk menganggarkan danadari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), tetapi masih ada yang belum memberikan kepastian terkait kemampuan pendanaan.   

    “Iya, jadi saat ini Kemendagri berkoordinasi dengan 24 kota/kabupaten itu, ada yang menyatakan siap untuk menganggarkan dengan APBD-nya, tetapi masih cukup banyak yang belum memberikan kejelasan tentang kemampuan pendanaan,” ujar Bima Arya dalam keterangannya, Selasa (4/3/2025). 

    Untuk memastikan kesiapan daerah, Kemendagri melakukan pertemuan daring dengan seluruh daerah yang terdampak serta merencanakan kunjungan langsung ke masing-masing wilayah.

    Selain memastikan kesiapan APBD, Kemendagri akan memeriksa komposisi penganggaran agar lebih efisien. 

    “Jangan sampai ada anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan yang sebetulnya tidak perlu, seperti sosialisasi dan lain-lain,” tambahnya.  

    Menurutnya, ada dua hal utama yang menjadi perhatia. Pertama, memastikan APBD mampu membiayai PSU. Kedua, memastikan penganggaran dilakukan dalam versi minimal. 

    Bima menekankan bahwa jika APBD daerah tidak cukup, maka pembiayaan dapat ditarik ke tingkat yang lebih tinggi. 

    “Kalau provinsi juga tidak mampu, baru nanti kita akan komunikasikan dengan Kementerian Keuangan,” katanya.  

    Bima Arya mengakui bahwa pemerintah berpacu dengan waktu karena ada bataswaktu yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Meski begitu, dia memastikan bahwa pemerintah pusat akan berkoordinasi dilakukan semaksimalmungkin agar PSU, baik yang seluruhnya maupun sebagian, bisa terselenggara dengan baik.   

    Terkait kemungkinan penggunaan dana dari Anggaran Pendapatan dan BelanjaNegara (APBN), Bima Arya menyatakan bahwa skema pendanaannya akan bersifat berbagi beban (cost-sharing).

     “Bisa. Kita lihat sharing-nya berapa persen, tapi saya kira tidak 100 persen. Pasti adakomponen yang dari APBD maupun dari provinsi, baru kemudian sisanya ditutup oleh APBN,” ungkapnya.  

    Ketika ditanya apakah anggaran dari APBN akan berasal dari pos kementeriantertentu, Bima Arya menyatakan bahwa hal tersebut masih akan dikoordinasikan lebihlanjut dengan Kementerian Keuangan. 

    “Kami akan komunikasikan dan Kementerian Keuangan post-nya dari mana nanti ya,” pungkas Bima.  

    Daftar 24 Wilayah yang Wajib Menggelar Pemungutan Suara Ulang

    No.

    Nama Wilayah

    Nomor Perkara

    1

    Kabupaten Pasaman

    Perkara No. 02/PHPU.BUP-XXIII/2025

    2

    Kabupaten Mahakam Ulu

    Perkara No. 224/PHPU.BUP-XXIII/2025

    3

    Kabupaten Boven Digoel

    Perkara No. 260/PHPU.BUP-XXIII/2025

    4

    Kabupaten Barito Utara

    Perkara No. 28/PHPU.BUP-XXIII/2025

    5

    Kabupaten Tasikmalaya

    Perkara No. 132/PHPU.BUP-XXIII/2025

    6

    Kabupaten Magetan

    Perkara No. 30/PHPU.BUP-XXIII/2025

    7

    Kabupaten Buru

    Perkara No. 174/PHPU.BUP-XXIII/2025

    8

    Provinsi Papua

    Perkara No. 304/PHPU.GUB-XXIII/2025

    9

    Kota Banjarbaru

    Perkara No. 05/PHPU.WAKO-XXIII/2025

    10

    Kabupaten Empat Lawang

    Perkara No. 24/PHPU.BUP-XXIII/2025

    11

    Kabupaten Bangka Barat

    Perkara No. 99/PHPU.BUP-XXIII/2025

    12

    Kabupaten Serang

    Perkara No. 70/PHPU.BUP-XXIII/2025

    13

    Kabupaten Pesawaran

    Perkara No. 20/PHPU.BUP-XXIII/2025

    14

    Kabupaten Kutai Kartanegara

    Perkara No. 195/PHPU.BUP-XXIII/2025

    15

    Kota Sabang

    Perkara No. 47/PHPU.WAKO-XXIII/2025

    16

    Kabupaten Kepulauan Talaud

    Perkara No. 51/PHPU.BUP-XXIII/2025

    17

    Kabupaten Banggai

    Perkara No. 171/PHPU.BUP-XXIII/2025

    18

    Kabupaten Gorontalo Utara

    Perkara No. 55/PHPU.BUP-XXIII/2025

    19

    Kabupaten Bungo

    Perkara No. 173/PHPU.BUP-XXIII/2025

    20

    Kabupaten Bengkulu Selatan

    Perkara No. 68/PHPU.BUP-XXIII/2025

    21

    Kota Palopo

    Perkara No. 168/PHPU.WAKO-XXIII/2025

    22

    Kabupaten Parigi Moutong

    Perkara No. 75/PHPU.BUP-XXIII/2025

    23

    Kabupaten Siak

    Perkara No. 73/PHPU.BUP-XXIII/2025

    24

    Kabupaten Pulau Taliabu

    Perkara No. 267/PHPU.BUP-XXIII/2025

    Sumber: Putusan Mahkamah Konstitusi (diolah)

    Beban Berat Pemilihan Suara Ulang

    Komisi II DPR RI pun sempat memperkirakan biaya yang digelontorkan untukmenggelar pemungutan suara ulang di sejumlah daerah bakal membebani APBN dampak dari putusan Mahkamah Konstitusi atas Perselisihan Hasil Pemilihan UmumKepala Daerah 2024 lantaran bisa mencapai hampir Rp1 triliun.

    Wakil Ketua Komisi II DPR RI Dede Yusuf menjabarkan bahwa biaya yang dibutuhkan untuk mengulang pemungutan suara di 24 titik bisa mencapai Rp900 miliar sampai Rp1 triliun. 

    Bagaimana tidak, jumlah biaya tersebut berasal dari kebutuhan anggaran yang disampaikan lembaga penyelenggara pemilu untuk menggelar pemungutan suaraulang (PSU) hingga anggaran aparat keamanan untuk menjalankan fungsipengamanan.

    “KPU menyampaikan [butuh anggaran] kurang lebih Rp486 miliar sekian, Bawaslukurang lebih sekitar Rp215 miliar, tambah kalau ada pilkada ulangnya kurang lebihRp250 miliar. Belum TNI dan Polri jika harus melakukan fungsi pengamanan,” tandasnya.

    Menurut penelusuran Bisnis, beban sejumlah wilayah jika harus mengulang pemungutan suara memang cukup besar.

    Misalnya, untuk Provinsi Papua, KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengajukan anggaran sebesar Rp367 miliar untuk pelaksanaan PSU PemilihanGubernur dan Wakil Gubernur. Lalu, Pilkada Serentak 2024 di Serang, Jawa Barat yang menelananggaran Rp28 miliar lebih.

    Anggaran Pilkada dari Masa ke Masa 

    Tahun

     Jumlah Daerah 

     Anggaran 

    Rincian Penggunaan Anggaran

    2015

    269

    Rp 7,1 Triliun

    Pembiayaan pemungutan suara, logistik, honorarium petugas, dan pengamanan.

    2017

    101

    Rp 7,9 Triliun

    Peningkatan pengawasan, distribusi logistik, dan pengamanan Pilkada.

    2018

    171

    Rp 9,1 Triliun

    Pembiayaan logistik, honorarium petugas, serta pengawasan yang lebih ketat.

    2020

    270

    Rp 15,4 Triliun

    Pembiayaan Pilkada serentak (Juli–Desember), penanganan pandemi Covid-19, dan vaksinasi.

    2024

    514

    Rp 37,43 Triliun

    Penggunaan anggaran termasuk logistik, honorarium, dan fasilitas untuk pilkada lebih besar.

    Sumber: KPU, Kemendagri, dan berbagai sumber diolah

     

  • Risiko Kesehatan yang Mengancam Korban Terdampak Banjir di Jabodetabek

    Risiko Kesehatan yang Mengancam Korban Terdampak Banjir di Jabodetabek

    Jakarta – Pakar epidemiologi dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengingatkan bahwa banjir tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang sering kali tak disadari atau diabaikan.

    Menurutnya, banjir dapat meningkatkan risiko wabah penyakit dalam jangka panjang, bukan hanya saat terjadi, tetapi juga setelah air surut. Genangan air dan lumpur yang tertinggal dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri, virus, dan parasit.

    Terlebih air tanah yang terkontaminasi tinja atau bahan kimia berbahaya dari limbah industri, seperti logam berat dari limbah industri, termasuk merkuri, timbal, dan arsenik, yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

    “Bisa menyebabkan gangguan serius, saraf, kanker atau bahan kimia rumah tangga, pesticida, detergen, oli misalnya yang bisa mencemari air tanah dan juga menyebabkan iritasi kulit hingga gangguan pencernaan,” katanya kepada detikcom, Rabu (5/3/2025).

    “Nah selain itu juga kalau daerah itu misalnya rumah sakit kebanjiran, terus puskesmas, ini ada limbah medis yang bisa membawa patogen berbahaya termasuk beberapa virus, termasuk virus hepatitis,” lanjutnya.

    Potensi peningkatan populasi tikus dan nyamuk beberapa minggu setelah banjir, lanjut Dicky, juga meningkatkan risiko penyakit.

    “Padahal fase pemulihan, fase pasca banjir ini justru lebih berbahaya bagi kesehatan kalau tidak ditangani baik,” lanjutnya lagi.

    Selain penyakit menular, banjir juga bisa memicu penyakit tidak menular, misalnya stres, kelelahan fisik, dan kurang tidur selama evakuasi atau di pengungsian.

    Tak hanya itu, Dicky menegaskan bahwa makanan dan air minum yang terpapar air banjir juga berisiko terkontaminasi, sehingga perlu dihindari.

    Di pengungsian, kepadatan juga bisa mempercepat penyebaran penyakit seperti COVID-19, influenza, dan TBC. Oleh karena itu, ia mengingatkan bahwa penanganan banjir tidak hanya soal evakuasi, tetapi juga mitigasi penyakit, pencemaran lingkungan, dan kesehatan mental.

    “Nah ini yang harus dipastikan tidak boleh terlalu padat, harus sirkulasinya juga baik, ventilasinya juga. Termasuk di pengungsian bisa terjadi kurang akses ke toilet yang bersih, ini yang bisa juga menimbulkan masalah kesehatan, selain masalah perburukan daya tahan tubuh di kondisi saat di pengungsian,” katanya.

    “Kemudian penangan banjir itu tidak hanya soal evakuasi, tapi juga mitigasi penyakit, pencemaran lingkungan, dan kesehatan mental,” sambungnya.

    (suc/kna)