Kasus: covid-19

  • Suzuki Satria Pro dan F150 Ditargetkan Laku 1.000 Unit/Bulan

    Suzuki Satria Pro dan F150 Ditargetkan Laku 1.000 Unit/Bulan

    Bogor

    Suzuki Satria Pro dan F150 telah meluncur di Indonesia, Sabtu (8/11). Kedua kendaraan tersebut ditargetkan laku seribu unit dalam sebulan.

    Teuku Agha Alravy selaku 2W Sales & Marketing Department Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengatakan, pihaknya saat ini punya 100 dealer motor yang tersebar di seluruh Indonesia. Nah, masing-masing dealer itu diproyeksikan mampu menjual 10 unit Satria terbaru setiap bulan.

    “Kondisi sekarang Suzuki agak beda dengan lima tahun lalu sebelum COVID. Ya kita masing-masing showroom bisa jual 10 unit lah sebulan, sementara total showroom ada 100 tempat,” ujar Teuku Agha Alravy saat ditemui di Sentul, Jawa Barat.

    Suzuki Satria Pro. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikcom

    Dengan demikian, secara akumulatif, Suzuki Satria Pro dan F150 ditargetkan terjual 1.000 unit sebulan. Nominal tersebut cukup menantang mengingat pasar motor bebek yang terus menurun di Indonesia.

    Secara tampilan, Satria Pro dan F150 agak berbeda. Perbedaan paling kentara ada di bagian headlamp atau lampu utama, di mana Satria Pro lebih besar dibandingkan F150. Selain itu, perbedaan eksterior lainnya terdapat di pilihan warna.

    Sementara untuk dimensinya benar-benar identik. Keduanya punya panjang 1.955 mm, lebar 675 mm, tinggi 980 mm dan jarak sumbu roda 1.280 mm.

    Suzuki Satria F150. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detikOto

    Mesinnya DOHC empat katup bersilinder tunggal dengan kapasitas 147cc. Spesifikasi tersebut disalurkan ke roda belakang melalui transmisi manual enam-percepatan dengan teknologi Suzuki Clutch Assist System.

    Keduanya juga berbeda dalam urusan fitur atau teknologi. Khusus untuk Satria Pro, pabrikan membekalinya dengan headunit khusus dengan konektivitas Ride-connect, soket pengisian daya ponsel, smart keyless dan sistem pengereman antilock braking system (ABS) berkanal ganda.

    Jika Suzuki Satria Pro dibanderol Rp 34,9 juta, maka Satria F150 ditawarkan Rp 31 juta. Keduanya berstatus on the road Jakarta.

    (sfn/dry)

  • Sentra Toko Buku Kwitang Sepi Bak Kuburan, Boroknya Terbongkar

    Sentra Toko Buku Kwitang Sepi Bak Kuburan, Boroknya Terbongkar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sentra toko buku kawasan Kwitang, Jakarta Pusat kini tampak tak seindah dahulu, di mana dulu banyak pedagang menjajakan buku-buku di sepanjang jalan Kwitang, mulai dari dekat flyover Senen hingga toko buku Gunung Mulia.

    Namun kini, hanya tersisa beberapa saja yang masih bertahan. Sedangkan lainnya ada yang pindah ke kawasan Blok M Jakarta Selatan dan sebagian lainnya beralih pekerjaan lainnya.

    Dari sekitar ratusan lapak buku di kawasan tersebut, tersisa sekitar delapan toko, di mana salah satunya masih mengemper di trotoar Jalan Kwitang.

    Beberapa pedagang mengungkapkan penyebab sepinya sentra toko buku di Kwitang, mulai dari dampak pandemi Covid-19, pergeseran minat baca masyarakat dari datang langsung menjadi ke marketplace atau toko online, minimnya minat baca masyarakat, hingga daya beli masyarakat.

    Mirna (samaran) salah satunya, di mana penyebab sepinya toko buku Kwitang bukanlah Covid-19, melainkan minat baca masyarakat yang sudah mulai tergeser sejak kemunculan ponsel pintar atau smartphone.

    “Sebenarnya penyebab utama bukan Covid-19 ya, tapi gempuran hape, sepertinya mulai 2015, hape saat itu makin canggih, orang-orang sudah malas ke sini, bisa baca di hape saja,” kata Marni saat ditemui CNBC Indonesia, Minggu (9/11/2025).

    Foto: Pedagang buku menunggu pembeli di Sentra Toko Buku Kwitang, Jakarta, Selasa (4/11/2025). Sentra toko buku Kwitang masih cukup eksis meski kondisinya tak seramai dahulu ditengah gempuran marketplace. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
    Pedagang buku menunggu pembeli di Sentra Toko Buku Kwitang, Jakarta, Selasa (4/11/2025). Sentra toko buku Kwitang masih cukup eksis meski kondisinya tak seramai dahulu ditengah gempuran marketplace. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

    Selain itu, minimnya minat baca masyarakat juga turut mempengaruhi penjualan buku di Kwitang.

    “Orang-orang sejak kehadiran hape pintar, jadi minat baca bukunya makin berkurang, dulu waktu hape belum canggih banget, masih banyak yang cari seperti buku ensiklopedia, sekarang kan tinggal cari saja di google, apalagi sekarang ada teknologi AI, langsung ketemu informasinya, ya di sini makin ditinggalkan,” lanjut Marni.

    Meski begitu, ada beberapa masyarakat yang tetap datang ke tokonya, terutama yang sedang mencari buku tertentu seperti politik, filsafat, dan lain-lainnya.

    “Tapi ada beberapa yang masih ke sini, mungkin karena di google engga ada informasinya, tapi kalau di sini ada bukunya, ya itu soal politik gitu-gitu, ya berharap dari buku itu sih sekarang,” ujarnya.

    Senada dengan Marni, Risna (samaran) juga mengungkapkan sepinya toko buku di Kwitang memang sudah terjadi sejak lama. Namun, adanya Covid-19 memperburuk kondisi.

    “Kalau dibilang sepi, sebenarnya sudah lama, ya sejak era sosial media makin eksis lah, karena sekarang kan orang-orang nyari informasi di sosmed, dulu belum ada, makanya ke sini, sejak makin banyak sosial media, ya di sini makin ditinggalkan, ditambah ada Covid-19, makin memburuk dah,” jelasnya.

    Ia pun juga sudah mencoba untuk membuka penjualan melalui toko online. Namun hasilnya tak berbeda jauh.

    “Sudah buka penjualan online, tapi ya sama saja, sepi-sepi juga, memang minat baca kita dengan buku sudah kurang banget,” ungkapnya.

    Selain itu, daya beli masyarakat yang juga sedang lesu, turut mempengaruhi penjualan buku.

    “Daya beli juga tuh, mungkin pas masih biasa-biasa saja, orang-orang tinggal ke sini, semenjak sekarang banyak orang yang nahan beli-beli, ya juga terjadi di buku, biasanya bisa beli, sekarang mungkin cari yang gratisan,” ucapnya.

    (chd/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Potret Pesawat Raksasa Bisa Terbang Nonstop 22 Jam, Ini Rutenya

    Potret Pesawat Raksasa Bisa Terbang Nonstop 22 Jam, Ini Rutenya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Maskapai penerbangan Qantas mengumumkan tahap akhir penyelesaian perakitan pesawat tanpa henti alias non stop. Armada baru itu mereka pesan dari Airbus.

    Dengan adaptasi tangki bahan bakar tengah belakang berkapasitas 20.000 liter, Airbus A350-1000ULR itu akan mampu terbang hingga 22 jam tanpa henti.

    Qantas menyebut proyek armada layanan jarak jauhnya sebagai “Project Sunrise”, karena penerbangannya memakan waktu begitu lama sehingga dapat menemui dua fajar yang berbeda.

    Dilansir CNN Internasional, Qantas akan mulai menjadwalkan penerbangan komersial project sunrise pada 2027.

    Mereka mengklaim, penerbangan itu akan memangkas hingga empat jam waktu tempuh dari London atau New York untuk mencapai pantai timur Australia.

    Foto: Penerbangan komersial diperkirakan akan dimulai pada paruh pertama tahun 2027. (Dok. Qantas)
    Penerbangan komersial diperkirakan akan dimulai pada paruh pertama tahun 2027. (Dok. Qantas)

    Sebelumnya, Boeing 787-9 Dreamliner telah dapat terbang 17 jam nonstop dari dua lokasi itu ke Perth, di pantai barat Australia. Namun, maskapai menganggap, perlunya mencapai sisi lain negara sebagai “batas akhir penerbangan “.

    Qantas mengerjakan Project Sunrise sejak 2017. Proyek ini sempat tertunda karena pandemi Covid-19, yang untuk sementara memang menghentikan sebagian besar industri penerbangan.

    Pada 2022, maskapai ini lalu memesan 12 pesawat Airbus A350-1000ULR untuk rute jarak jauh ke dan dari Australia dan yang pertama dijadwalkan akan dikirim pada bulan Oktober tahun depan.

    Dalam pembaruan terkini mengenai Project Sunrise, Qantas mengungkapkan gambar dan rekaman pesawat tersebut, yang menunjukkan berbagai tahap perakitannya di kantor pusat Airbus di Toulouse, Prancis.

    Rekaman yang dirilis itu menampilkan badan pesawat muncul dari dalam pesawat kargo khusus, yang dikenal sebagai Airbus Beluga karena kemiripannya dengan paus beluga.

    Kemudian, badan pesawat dibawa ke hanggar, tempat para teknisi memasang bagian-bagian pesawat lainnya. Semua bagian penting pesawat kini telah dirakit, dan akan diangkut ke hanggar baru untuk pemasangan mesin dan instrumen uji terbang.

    Selain untuk memangkas waktu penerbangan, proyek ini bertujuan untuk “mengubah cara orang mengalami perjalanan jarak jauh, melalui desain yang didukung sains untuk meminimalkan jetlag dan memaksimalkan kesejahteraan,” kata CEO Qantas Vanessa Hudson dalam sebuah pernyataan.

    Hanya akan ada 238 kursi di pesawat ini, dibandingkan dengan sekitar 400 kursi di A350-1000 lainnya. Sebagai gantinya, akan ada ruang untuk “Wellbeing Zone” yang dibangun khusus di antara kabin ekonomi premium dan ekonomi, serta suite kelas satu.

    (hsy/hsy)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Keluarga Ungkap Pesan Terakhir Antasari Azhar Sebelum Wafat

    Keluarga Ungkap Pesan Terakhir Antasari Azhar Sebelum Wafat

    Keluarga Ungkap Pesan Terakhir Antasari Azhar Sebelum Wafat
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
    – Pihak keluarga mengungkap pesan terakhir mantan Ketua KPK Antasari Azhar, sebelum meninggal dunia.
    Antasari Azhar
    diketahui telah tutup usia karena sakit pada Sabtu (8/11/2025).
    Ia dimakamkan di San Diego Hills Memorial Park, Karawang, Jawa Barat (Jabar), pada hari yang sama.
    Menantu dari Azhar, Ardiansyah, mengungkapkan, mertuanya itu berkeinginan menutup usia di rumah, bukan di rumah sakit.
    “Dia pengen meninggal di rumah. Bilang, ‘saya pengen meninggal di rumah’. Dia pengen pulang, katanya,” ujar Ardiansyah, di Masjid Asy-Syarif, BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Banten (8/11/2025).
    Ardiansyah menuturkan, Antasari
    meninggal dunia
    karena sakit.
    Menurut keterangan dari dokter, Antasari sempat terkena virus.
    “Beliau kan kalau kemarin dokter bilang kan kena virus ya. Cuma enggak tahu itu virus covid apa bukan gitu,” ujar dia.
    Antasari juga sempat dirawat di rumah sakit dan sempat dinyatakan boleh pulang oleh dokter.
    Namun, pagi hari tadi kondisinya kritis.
    “Sempat dirawat di RS, tapi dokter bilang bisa pulang, dan kita bawa pulang. Dan jam pas pagi ya, kondisi kritis,” tutur dia.
    Mewakili keluarga, Ardiansyah meminta maaf atas kesalahan Antasari Azhar semasa hidupnya.
    “Sekali lagi saya dari pihak keluarga perwakilan mohon maaf itu aja dari kami,” kata dia.
    Adapun sebelum dimakamkan, jenazah Antasari telah lebih dahulu dishalatkan di Masjid Asy-Syarif, BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, sekitar pukul 15.20 WIB.
    Saat proses shalat jenazah, tampak hadir Ketua Komisi Percepatan Reformasi Polri, Jimly Asshiddiqie, di Masjid Asy-Syarif.
    Selepas proses shalat jenazah selesai, jenazah Antasari langsung dibawa naik ambulans untuk diberangkatkan ke tempat pemakaman.
    Selama proses ini, terlihat keluarga dan kerabat Antasari menangis meratapi kepergian eks Ketua
    KPK
    itu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sastrawan sebut perkembangan karya sastra generasi Z maju pesat

    Sastrawan sebut perkembangan karya sastra generasi Z maju pesat

    Jakarta (ANTARA) – Sastrawan senior yang juga Juri Baca Puisi dalam Festival HB Jassin Tahun 2025, Jose Rizal Manua menilai perkembangan karya sastra di kalangan Generasi Z atau Gen Z maju pesat, bahkan banyak karya yang memiliki ciri khas baru.

    “Saya melihat banyak kemajuan dalam penulisan cerpen, lomba baca puisi maupun musikalisasi puisi yang menggali nilai-nilai lokalitas,” kata Jose di Jakarta, Jumat, saat diskusi bertajuk “Forum Publik Isu Mutakhir Dunia Sastra Hari Ini Perspektif Piala HB Jassin 2025”.

    Diskusi yang diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) DKI Jakarta melalui Perpustakaan Jakarta menghadirkan sejumlah narasumber pada ajang Piala HB Jassin 2025.

    Jose mengatakan bahwa karya-karya yang dikirimkan dalam ajang kompetisi sastra Piala HB Jassin 2025 mencerminkan semangat baru dan kedalaman ekspresi yang kuat.

    ‎Ia juga menyoroti keunikan karya para peserta dari kalangan generasi muda, khususnya dari Generasi Z yang dinilai mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan budaya populer.

    Sementara itu, Kepala UPT Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin, Diki Lukman Hakim menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia, kolaborator, narasumber, dan dewan juri yang telah menyukseskan penyelenggaraan ajang sastra bergengsi Festival Sastra HB Jassin Tahun 2025.

    Ia memaparkan, diskusi pada Jumat ini diadakan untuk membahas isu-isu mutakhir dalam dunia sastra. Forum tersebut menjadi wadah dialog antara komunitas sastra, lembaga, dan publik mengenai arah perkembangan sastra Indonesia di tengah perubahan sosial, budaya dan teknologi.‎

    ‎Diki menjelaskan, Piala HB Jassin kali pertama digelar pada1993, namun sempat terhenti beberapa kali karena kendala anggaran. Ajang ini kembali aktif sejak 2019 dan sempat kembali tertunda akibat pandemi COVID-19. Kemudian, kembali rutin diselenggarakan sejak 2022 hingga kini.

    ‎”Tahun ini jumlah peserta meningkat signifikan, mencapai 15.700 karya dari berbagai daerah. Untuk kategori cerpen saja ada sekitar 9.000 naskah, sementara kategori puisi mencapai 3.000 karya lebih. Ini pencapaian luar biasa dan sekaligus menjadi bahan evaluasi bagi tim juri agar proses penilaian semakin matang dan komprehensif,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • OJK: Kredit Rumah Tangga Kuartal III 2025 Lebih Baik dari Sebelum Pandemi

    OJK: Kredit Rumah Tangga Kuartal III 2025 Lebih Baik dari Sebelum Pandemi

    Liputan6.com, Jakarta – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, menyoroti pertumbuhan kredit perbankan ke sektor rumah tangga yang melemah pada kuartal III 2025.

    Mahendra mengungkapkan, kredit rumah tangga pada akhir bulan kesembilan tahun ini tumbuh sekitar 7,74 persen.

    Meskipun angka tersebut turun dibanding kuartal II 2025 maupun secara tahunan ketimbang periode sama di 2024, namun ia mengklaim bahwa laju konsumsi rumah tangga itu masih lebih tinggi dibanding catatan sebelum pandemi Covid-19.

    “Memang dibandingkan dengan tahun lalu yang tumbuh 10,38 persen menunjukkan angka yang lebih rendah. Namun kalau dibandingkan dengan angka pra pandemi di tahun 2019 dan sebelumnya yang tumbuh di bawah 7 persen yaitu 6,59 persen, maka angka sampai kuartal III 2025 yang 7,74 persen itu lebih tinggi dibandingkan sebelum pra pandemi,” ungkapnya, Jumat (7/11/2025).

    Lebih lanjut, Mahendra turut mengingatkan kenaikan tingkat kredit bermasalah, atau non performing loan (NPL) dari kredit konsumsi, khususnya terkait risiko kredit rumah tangga.

    “Di sisi lain, untuk risiko kredit sektor konsumsi rumah tangga cenderung sedikit meningkat, dengan NPL berposisi 2,53 persen per September,” ungkap dia.

  • Virus Corona Baru Ditemukan di Brasil, Ancaman Baru bagi Manusia?

    Virus Corona Baru Ditemukan di Brasil, Ancaman Baru bagi Manusia?

    Jakarta

    Para ilmuwan dari Departemen Virologi Molekuler Osaka University Jepang, menemukan virus corona baru pada kelelawar di Brasil yang diberi nama BRZ batCoV. Virus ini memiliki fitur genetik mirip SARS-CoV-2, yakni furin cleavage site, bagian penting yang memungkinkan virus menembus sel inang.

    Virus yang disebut BRZ batCoV ini ditemukan pada spesies kelelawar berkumis yang umum di sebagian besar Amerika Latin. Kemungkinan besar patogen ini telah lama menyebar tanpa disadari, karena pengambilan sampel di wilayah tersebut terbatas.

    “Penemuan di Brasil menunjukkan bahwa fitur molekuler yang serupa dapat muncul secara independen dalam garis keturunan virus yang berbeda… melalui proses evolusi alami,” kata Dr Kosuke Takada, salah satu penulis pra-cetak yang belum ditinjau sejawat, dikutip dari The Telegraph.

    Apakah mengancam manusia?

    Para peneliti menegaskan, hingga saat ini belum ada bukti bahwa BRZ batCoV, virus yang ditemukan setelah pengambilan sampel jaringan usus dari 70 ekor kelelawar di negara bagian Maranhão dan São Paulo, Brasil, dapat menginfeksi manusia maupun mamalia lain.

    Sebaliknya, temuan ini menegaskan pentingnya program pemantauan satwa liar (wildlife surveillance) dan menunjukkan adanya kesenjangan dalam sistem pemantauan global.

    Selama ini, sebagian besar kegiatan pengambilan sampel masih berfokus di wilayah Asia, Afrika, dan Timur Tengah, tempat virus-virus corona berbahaya seperti SARS-CoV-1 dan MERS-CoV pertama kali muncul.

    Menurut Dr Kosuke Takada, peneliti pascadoktoral di University of Sydney, penelitian ini menyoroti potensi kemunculan patogen baru sebenarnya tersebar di seluruh dunia, termasuk di wilayah yang masih jarang diteliti seperti Amerika Selatan.

    “Namun, mendeteksi virus bukan berarti virus tersebut berbahaya. Risiko yang sebenarnya bergantung pada faktor ekologi dan aktivitas manusia, seperti seberapa sering manusia berinteraksi dengan satwa liar yang terinfeksi,” kata Takada.

    “Dengan memperluas pemahaman tentang keragaman virus di wilayah-wilayah ini, kita dapat memperkuat sistem peringatan dini dan melakukan penilaian risiko yang lebih berbasis bukti terhadap virus-virus yang layak mendapat perhatian lebih,” lanjutnya.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/kna)

  • Ilmuwan Temukan Lagi Virus Corona Baru di Brasil, Terdeteksi pada Hewan Ini

    Ilmuwan Temukan Lagi Virus Corona Baru di Brasil, Terdeteksi pada Hewan Ini

    Jakarta

    Para ilmuwan mengidentifikasi virus corona baru pada kelelawar di Brasil yang memiliki fitur genetik penting serupa dengan SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19.

    Virus baru tersebut diberi nama BRZ batCoV, dan ditemukan pada spesies kelelawar berjanggut (moustached bat) yang umum hidup di berbagai wilayah Amerika Latin. Para peneliti menduga virus ini telah lama beredar tanpa terdeteksi, mengingat aktivitas pengambilan sampel di kawasan tersebut masih terbatas.

    Analisis sekuensing genetik terhadap virus, yang tidak diisolasi secara langsung, melainkan diteliti melalui data digital, menunjukkan adanya situs pemotongan furin (furin cleavage site), mirip dengan yang ditemukan pada SARS-CoV-2.

    Ini adalah bagian dari virus COVID yang memungkinkannya untuk membuka dan memasuki sel manusia, dan beberapa orang mempertanyakan apakah SARS-Cov-2 telah direkayasa di laboratorium karena belum pernah terlihat sebelumnya.

    Namun, Dr Kosuke Takada, salah satu penulis pendamping dalam makalah pra-cetak yang belum melalui proses telaah sejawat (peer review), menjelaskan temuan di Brasil ini menunjukkan fitur molekuler serupa dapat muncul secara independen pada berbagai viral lineages (garis evolusi virus) melalui proses alami.

    Adapun penelitian ini dilakukan oleh Departemen Virologi Molekuler Universitas Osaka, Jepang.

    Pengawasan Satwa Liar

    Sementara itu, Prof Stuart Neil, Kepala Departemen Penyakit Menular di King’s College London yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, menuturkan ini bukan kali pertama ilmuwan menemukan situs pemotongan furin (furin cleavage site) yang mirip dengan milik SARS-CoV-2 sejak pandemi dimulai.

    baca juga

    “Kami hanya memiliki sedikit pemahaman tentang tekanan selektif yang mendorong evolusi situs pemotongan furin pada kelelawar atau setelah penularan lintas spesies. Namun, makalah ini menegaskan bahwa hal tersebut bukanlah hal yang jarang terjadi,” ujarnya, dikutip dari The Telegraph.

    “Meskipun tidak menjelaskan secara langsung bagaimana [Sars-Cov-2] mendapatkan situs pemotongan furin, hal ini menunjukkan betapa mudahnya mereka muncul di bagian yang sama dari spike [protein] pada virus yang sangat beragam dalam keluarga tersebut.”

    Prof David Robertson, Kepala Bidang Bioinformatika di Centre for Virus Research, University of Glasgow, yang juga tidak terlibat dalam penelitian tersebut mengatakan ditemukannya situs pemotongan furin memang menarik, tetapi bukan hal yang mengejutkan, mengingat bagian genom virus ini tergolong cukup mudah bermutasi.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/kna)

  • Tax Ratio Sampai Kuartal III/2025 Jeblok, Bukti Ekonomi Melambat!

    Tax Ratio Sampai Kuartal III/2025 Jeblok, Bukti Ekonomi Melambat!

    Bisnis.com, JAKARTA — Tax ratio alias rasio penerimaan pajak terhadap produk domestik bruto (PDB) hanya mencapai 8,58% hingga Kuartal III/2025. Angka tersebut menjadi yang terendah sejak era pandemi Covid-19, serta masih jauh dari target sepanjang tahun. 

    Berdasarkan pembukuan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), realisasi penerimaan perpajakan (pajak plus cukai) mencapai Rp1.516,6 triliun hingga kuartal III/2025 atau Januari—September 2025. Khusus penerimaan pajak, realisasijya sebesar Rp1.295,3 triliun.

    Sementara dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Bisnis, produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp17.672,9 triliun hingga Kuartal III/2025.

    Adapun dari data-data tersebut, dapat dihitung tax ratio: (Rp1.516,6 triliun / Rp17.672,9 triliun) × 100% = 8,58%. Artinya, tax ratio hingga Kuartal III/2025 sebesar 8,58%.

    Angka itu turun dibandingkan realisasi tax ratio pada periode yang sama tahun-tahun sebelumnya: 9,48% pada kuartal III/2024, 10,15% pada kuartal III/2023, 10,9 pada kuartal III/2022.

    Dengan demikian, terjadi penurunan tax ratio dalam tiga tahun terakhir. Realisasi tax ratio 8,58% pada kuartal III/2025 ini hanya sedikit lebih baik dari realisasi tax ratio 8,28% pada kuartal III/2021 atau masa pandemi Covid-19.

    Tak hanya itu, Kemenkeu menargetkan tax ratio sepanjang 2025 mencapai 10,02%. Singkatnya, realisasi hingga kuartal III (8,58%) masih jauh dari target akhir tahun (10,02%) atau masih kurang 1,44 poin persentase.

    Masalahnya, secara historis, capaian pada Kuartal III setiap tahunnya kerap kali tidak akan jauh berbeda dari realisasi akhir tahun. Pada tahun lalu misalnya: tax ratio pada Kuartal III/2024 (9,48%) tidak jauh beda dari realisasi pada akhir tahun (10,08%) atau cuma naik 0,6 poin persentase.

    Cerminan Ekonomi

    Kepala Riset Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Fajry Akbar menilai penurunan tax ratio itu bukan semata karena faktor administrasi, melainkan cerminan perlambatan ekonomi nasional. 

    “Kinerja penerimaan pajak di negara berkembang seperti Indonesia bersifat pro-cyclical. Ketika pertumbuhan ekonomi melambat, tax ratio juga ikut menurun,” jelas Fajry kepada Bisnis, Kamis (6/11/2025). 

    Adapun, tax ratio 8,58% hingga kuartal III/2025 itu turun dibandingkan periode yang sama tahun-tahun sebelumnya: 9,48% pada kuartal III/2024, 10,15% pada kuartal III/2023, 10,9 pada kuartal III/2022.  Adapun, tax ratio 8,58% hingga kuartal III/2025 ini hanya sedikit lebih baik dari realisasi tax ratio 8,28% per kuartal III/2021 atau masa pandemi Covid-19. 

    Fajry mencatat, jika melihat tren penurunan tax ratio dalam tiga tahun terakhir maka tampak penurunan tahun ini merupakan yang paling tajam yaitu sebesar 0,9 poin persentase (dari 9,48% per kuartal III/2024 menjadi 8,58% per kuartal III/2925).  

    Dia mengaku memang banyak terjadi gejolak sepanjang tahun ini dari besarnya restitusi pajak hingga pergantian kepemimpinan otoritas fiskal dan pajak. Hanya saja, Fajry menilai faktor restitusi pajak hanya berdampak pada kuartal I/2025, sedangkan pengaruh pergantian pimpinan di Kementerian Keuangan dan Direktorat Jenderal Pajak belum terbukti signifikan.  “

    Artinya, ini menjadi indikasi jika kondisi ekonomi tahun 2025 lebih lambat dibandingkan tahun 2024, setidaknya sampai Kuartal III,” ujarnya.  

    Target Pemerintah

    Pemerintah sendiri menargetkan tax ratio 2025 sebesar 10,03%, atau 1,44 poin lebih tinggi dari posisi saat ini. Fajry meragukan target tersebut realistis dicapai dalam sisa tahun berjalan.  

    Dia berkaca pada realisasi tax ratio tahun lalu. Saat itu, tax ratio mencapai 9,48% sampai dengan Kuartal III/2024; pada akhir tahun, tax ratio tercatat di angka 10,08% atau hanya meningkat 0,6 poin persentase meski dengan berbagai usaha ekstra yang telah dilakukan otoritas.  

    “Kalaupun sisi penerimaannya mau dipaksa untuk mencapai target, iklim usaha yang akan menjadi korbannya,” wanti-wantinya. 

     Dia pun berharap adanya perbaikan ekonomi pada kuartal IV/2025 agar tax ratio dapat meningkat secara alami. Menurutnya, optimalisasi belanja pemerintah bisa menjadi salah satu pemicu akselerasi ekonomi pada akhir tahun. 

  • Butuh ‘Keajaiban’ Agar Ekonomi RI 2025 Tumbuh 5,2%

    Butuh ‘Keajaiban’ Agar Ekonomi RI 2025 Tumbuh 5,2%

    Bisnis.com, JAKARTA – Pelambatan laju perekonomian pada kuartal III/2025 yang realisasinya hanya 5,04% semakin memperberat posisi pemerintah untuk mengejar target pertumbuhan tahunan di angka 5,2%.

    Kalau menurut perhitungan secara akumulatif, untuk mencapai angka pertumbuhan 5,2%, pemerintah perlu mengejar target pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2025 di angka 5,77% – 5,8%. Sementara proyeksi pemerintah saat ini, kuartal IV/2025 hanya tumbuh di angka 5,5%.

    Hal itu berarti, rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 hanya akan berada di kisaran 5,13%. Meski simulasinya jauh lebih baik 2024 yang hanya tumbuh di angka 5,03%, secara tren pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2025 di angka 5,5% apalagi 5,77% sangat jarang bisa dicapai.

    Dalam catatan Bisnis, selama 10 tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2025 tidak pernah mencapai angka 5,5%. Apalagi dengan kondisi ekonomi 2025, yang selain ditopang dukungan dari stimulus pemerintah, nyaris tidak ada momentum politik atau ekonomi dalam skala besar yang bisa membawa ekonomi Indonesia tumbuh 5,5% pada kuartal IV/2025.

    Rata-rata pertumbuhan ekonomi kuartal IV dari tahun 2015-2024 hanya di kisaran 4,3%. Nilai rata-rata ini memperhitungkan realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2020 yang terkontraksi 2,19% akibat pandemi Covid-19.

    Sedangkan pencapaian tertinggi pertumbuhan ekonomi kuartal IV dalam 10 tahun terakhir, terjadi pada tahun 2017. Saat itu realisasi pertumbuhannya di angka 5,19%. Menariknya, kuartal IV tahun 2018 dan 2023 yang didukung booming komoditas, realisasi pertumbuhannya masing-masing hanya di angka 5,18% dan 5,04%.

    Artinya, kalau menilik tren tersebut, pertumbuhan ekonomi di angka 5,5% atau 5,77% pada kuartal IV nyaris tidak pernah terjadi selama 10 tahun terakhir. Apalagi dengan fakta bahwa terjadi tren pelambatan kinerja konsumsi rumah tangga selama kuartal III/2025 lalu di angka 4,89%. Padahal, target pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2025 yang harus dipenuhi pemerintah agar bisa tumbuh sebesar 5,2% pada tahun 2025, minimal harus di angka 5,77%.  

    Kendati demikian, pemerintah cukup yakin bahwa pada akhir tahun konsumsi akan pulih dan pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal mampu tumbuh di angka 5,2%. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto adalah salah satu pejabat kabinet yang optimistis dengan target tersebut.

    “Memang kuartal III ada pelemahan, tetapi kuartal IV kan naik. Inflasi dilihat saja naik di kuartal III akhir. Kedua, kalau dilihat ada spike [kenaikan] di penjualan,” terangnya, Rabu (5/11/2025) lalu.

    Airlangga juga menekankan bahwa kondisi perekonomian semakin membaik pada kuartal IV/2025, setelah efek stimulus perekonomina dirasakan. Dengan begitu, dia memperkirakan target pertumbuhan ekonomi 5,2% bisa tercapai.

    “Full year 5,2% bisa dicapai,” ujarnya.

    Target Tidak Akan Tercapai

    Sementara itu, Kepala Departemen Riset Makroekonomi dan Pasar Keuangan PT Bank Permata Tbk. (BNLI) Faisal Rachman mendorong pemerintah lebih ekspansif pada sisa akhir tahun, usai pertumbuhan ekonomi kuartal III/2025 hanya capai 5,03%.

    Faisal memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2025 tidak akan capai target. Kendati demikian, pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun masih bisa tetap berada di kisaran 5,0%—5,1% apabila pemerintah lebih ekspansif pada akhir tahun ini.

    “Penting mempertahankan kebijakan ekonomi yang bersifat ekspansif, terutama melalui percepatan belanja pemerintah, khususnya pada sektor-sektor produktif yang memiliki efek pengganda tinggi,” ujar Faisal dalam keterangannya, Rabu (5/11/2025) 

    Selain itu, prospek konsumsi rumah tangga diperkirakan membaik seiring perbaikan pasar tenaga kerja dan inflasi yang tetap terkendali. Dia melihat stabilitas harga dan meningkatnya pendapatan riil masyarakat akan memperkuat daya beli, terutama di segmen menengah.

    Dari sisi investasi, Faisal melihat prospek yang lebih positif dibandingkan paruh awal 2025. Penurunan suku bunga kebijakan global dan domestik diproyeksikan akan menurunkan biaya pendanaan dan meningkatkan kepercayaan investor untuk berekspansi.

    Meski demikian, Faisal mengingatkan bahwa kenaikan impor barang modal dapat meningkat kembali seiring pemulihan investasi.

    Dia menilai ekspor Indonesia masih akan menghadapi tantangan eksternal, terutama akibat perang dagang yang berlanjut dan perlambatan ekonomi China. Kendati demikian, tekanan terhadap ekspor diperkirakan mulai berkurang seiring pelonggaran sikap AS terhadap negosiasi dagang dan upaya diversifikasi pasar ekspor oleh pemerintah.

    Selain itu, upaya diversifikasi negara mitra dagang lewag perjanjian-perjanjian perdagangan baru dan pemulihan harga komoditas utama juga bisa membantu performa ekspor. Hanya saja, secara umum, kondisi global yang cenderung stagnan akan menekan inflasi dunia dan membuka ruang bagi penurunan suku bunga lanjutan, yang dapat mendorong arus modal masuk ke pasar berkembang termasuk Indonesia.

    Faisal pun melihat stabilitas politik dan makroekonomi akan menjadi kunci pada periode mendatang. Pemerintah dinilai masih memiliki ruang untuk memperluas kebijakan fiskal dan moneter, namun harus tetap berhati-hati.

    “Karena defisit transaksi berjalan berpotensi melebar di tengah friksi perdagangan dan defisit fiskal dapat meningkat akibat kebijakan yang berorientasi pada pertumbuhan,” ungkap Faisal.