Kasus: covid-19

  • Pemudik Naik 4,9 Persen, Ketersediaan Pesawat Turun di Bandara Soetta

    Pemudik Naik 4,9 Persen, Ketersediaan Pesawat Turun di Bandara Soetta

    Jakarta, Beritasatu.com – Bandara Soekarno-Hatta mencatatkan 184.000 penumpang pada puncak arus mudik, mengalami peningkatan sebesar 4,9% dibandingkan tahun 2024. Namun, lonjakan jumlah penumpang atau pemudik ini tidak sebanding dengan ketersediaan pesawat.

    Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi mengungkapkan, keterbatasan jumlah pesawat menjadi tantangan tersendiri. Meski demikian, kebijakan pemerintah dalam menurunkan harga tiket pesawat justru membantu meningkatkan jumlah penumpang pemudik.

    Ia menjelaskan bahwa meskipun kapasitas pesawat terbatas, lalu lintas penumpang tetap meningkat. Jika dibandingkan dengan tahun 2019, sebelum pandemi COVID-19, jumlah penumpang bahkan mengalami kenaikan sebesar 9%.

    Pada tahun 2024, sebanyak 430 pesawat beroperasi selama arus mudik, sedangkan tahun ini hanya tersedia 404 pesawat. Jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan dengan tahun 2019, yang mencapai 600 pesawat.

    Faik menambahkan bahwa tanpa kebijakan diskon tiket dari pemerintah, harga tiket bisa melonjak lebih tinggi akibat keterbatasan jumlah pesawat. Meskipun terjadi peningkatan jumlah pemudik, kondisi di Bandara Soekarno-Hatta tetap tertata dengan baik.

    Menurut Faik, dibandingkan tahun sebelumnya, kepadatan di Terminal 3 kini lebih terkendali. Hal ini berkat perbaikan manajemen arus penumpang yang memberikan pengalaman lebih nyaman bagi para pengguna jasa bandara.

    Salah satu strategi yang diterapkan adalah pengalihan beberapa penerbangan ke terminal lain. CitiLink yang sebelumnya beroperasi di Terminal 3 kini dipindahkan ke Terminal 1B, sementara penerbangan umrah dialihkan ke Terminal 2F.

    Selain itu, pembukaan kembali Terminal 1B pada bulan Maret menjadi langkah antisipatif dalam mengurai kepadatan arus mudik.

    Proses transformasi bandara terus berlanjut, termasuk renovasi Terminal 1C yang dijadwalkan selesai pada bulan Juni. Terminal 2F juga akan difokuskan untuk jemaah umrah dan dilengkapi dengan masjid seluas 2.000 meter persegi guna memberikan kenyamanan lebih bagi para penumpang dan pemudik saat Lebaran.
     

  • 10 Negara dengan Pasar Judi Online Terbesar di Dunia, Ada Inggris-Kanada

    10 Negara dengan Pasar Judi Online Terbesar di Dunia, Ada Inggris-Kanada

    Jakarta

    Judi online adalah momok bagi kehidupan masyarakat dan negara akibat dampak buruk yang muncul. Misal kehidupan yang tidak produktif, pelaku judi yang cenderung malas, dan peningkatan kasus kriminal.

    Namun tak bisa disangkal, perputaran uang judi onine sangat besar dan cepat. Sejumlah negara bahkan memiliki pasar judi online terbesar di dunia yang diawasi langsung pemerintah setempat.

    10 Negara dengan Pasar Judi Online Terbesar di Dunia

    Menurut Statistika, diperkirakan jumlah pengguna judi online mencapai 281,3 juta pengguna pada tahun 2029. Industri judi online yang menghasilkan miliaran dolar ini didukung kemajuan teknologi dan kemudahan internet.

    1. Inggris Raya

    Nilai pasar judi online mencapau sekitar USD 12,48 miliar atau sekitar Rp 205 triliun (kurs Rp 16.500) pada tahun 2024. Industri perjudian online di negara ini terus berkembang.

    Judi online diatur dalam undang-undang sejak tahun 2005 yang melegalkan dan mengatur kegiatan ini. Industri perjudian Inggris teregulasi dengan baik diawasi oleh Komisi Perjudian Inggris (UKGC).

    2. Amerika Serikat

    Industri judi online terus meningkat dengan pendapatan sebesar USD 10,96 miliar atau sekitar Rp 170 triliun. Banyak negara bagian yang akhirnya ikut serta dalam industri ini.

    Hingga tahun 2024, lebih dari 30 negara bagian telah melegalkan beberapa bentuk perjudian online. Negara bagian telah menjadi pemimpin dalam industri ini adalah New Jersey, Pennsylvania, dan Michigan.

    3. Brasil

    Pasar perjudian online Brasil meningkat hingga USD 10 miliar atau sekitar Rp 165 triliun. Pada tahun 2018, Brasil sebetulnya telah mengesahkan undang-undang untuk mengatur judi namun proses penerapannya cenderung lambat. Selanjutnya pada 2023, pemerintah menerapkan regulasi untuk taruhan olahraga dan kasino daring.

    4. Australia

    Australia memiliki pasar judi online dengan nilai sebesar USD 16,55 miliar atau sekitar Rp 273 triliun pada tahun 2024. Menurut Otoritas Komunikasi dan Media Australia (ACMA), taruhan olahraga menyumbang sebagian besar aktivitas perjudian online di negara tersebut.

    5. Italia

    Pasar judi online Italia memiliki pendapatan hingga USD 4,51 miliar atau sekitar Rp 74,4 triliun. Pemerintah setempat mulai mengatur perjudian online di tahun 2006. Hal itu membuat Italia menjadi salah satu negara Eropa pertama yang memperkenalkan kerangka hukum untuk taruhan dan permainan online.

    6. Prancis

    Pasar perjudian online Prancis bernilai sekitar USD 3,83 miliar atau setara dengan Rp 63 triliun. Pendapatan tersebut berkembang pesat di bawah aturan Undang-undang Perjudian Prancis pada tahun 2010. Di negara ini permainan poker dan kasino online semakin populer, terutama saat pandemi COVID-19.

    7. Jerman

    Bernilai sebesar USD 3,65 miliar atau sekitar Rp 60 triliun, pasar perjudian online di Jerman didukung oleh Perjanjian Negara tentang Perjudian (Glücksspielstaatsvertrag) pada tahun 2021. Aturan tersebut melegalkan dan mengatur perjudian online di seluruh negeri.

    8. Kanada

    Pasar judi online di Kanada mencapai USD 2,55 miliar atau setara dengan Rp 42 triliun. Wilayah Ontario memimpin dengan pasar judi online yang teregulasi. Industri judi online di Ontario diatur dalam The Alcohol and Gaming Commission of Ontario (AGCO).

    9. Swedia

    Perjudian online di Swedia dengan pendapatan senilai USD 2,10 miliar atau sekitar Rp 34,6 triliun menjadi salah satu yang terbesar di Eropa. Otoritas Perjudian Swedia (Spelinspektionen) mengawasi sektor judi onine dengan memastikan permainan berlangsung sesuai aturan.

    10. Spanyol

    Terakhir, ada Spanyol dengan pendapatan perjudian online senilai USD 1,60 miliar atau sekitar Rp 26,4 triliun. Negara ini telah memiliki Undang-undang Perjudian Spanyol dengan pengawasan dari Dirección General de Ordenación del Juego (DGOJ).

    Seiring waktu, judi online telah menjadi industri yang menarik perhatian negara dan masyarakat. Apalagi iklan situs dan aplikasi judi online sangat masif di dunia internet. Bagi masyarakat yang ingin klik iklan judi online, ada baiknya mempertimbangkan kembali dampak buruk yang mungkin muncul.

    (elk/row)

  • Gultik Bulungan Menjaga Kelestarian Menu Nusantara

    Gultik Bulungan Menjaga Kelestarian Menu Nusantara

    Jakarta, Beritasatu.com – Senja itu meneduhkan suasana di tengah kemacetan Jakarta. Di antara raungan motor yang lalu lalang, seorang pria bernama Purnomo Setiawan (40) mulai merapikan lapak dagangannya di trotoar Jalan Bulungan, Jakarta Selatan. Setelah menata kursi dan bangku, Purnomo memasang lampu dan payung untuk menerangi dan menutupi gerobak sumber rezekinya. Tertulis jelas pada gerobak yang menjadi merek dagangnya “Gultik Bang Gusto”.  Gultik ini menjadi salah satu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang memeriahkan malam-malam di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan. 

    Gultik milik Purnomo tepat berada di seberang SMA Negeri 70 Jakarta. Nama gultik merupakan brand yang diberikan para pelajar di kawasan itu. Kepanjangannya, gulai tikungan. Bang Gusto ialah nama orang yang melayani pembeli, meski sesekali Purnomo juga ikut melayani.

    Gultik Bang Gusto di Bulungan buka sejak pukul 18.00 hingga habis. Purnomo mematok harga gultik Rp 10.000 per piring dan berbagai macam satai Rp 2.000 per tusuk. Alasannya agar terjangkau oleh pelajar SMA Negeri 70 Jakarta atau anak muda yang hobi nongkrong di sekitar Bulungan.

    “Harganya tetap sama Rp 10.000 walaupun sudah bertahun-tahun,” kata Purnomo saat ditemui Beritasatu.com, beberapa waktu lalu.

    Menurutnya, bagi laki-laki, sepiring gultik masih kurang dan perlu ditambah sepiring lagi agar kenyang, sedangkan buat perempuan, biasanya cukup ditambah beberapa tusuk satai.

    Bagi Purnomo, menikmati gultik bukan masalah kenyang atau tidak, tetapi ada hal lain yang patut diresapi masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Menurutnya, gultik merupakan makanan khas Sukoharjo, Jawa Tengah, yang dipadu dengan berbagai campuran rempah Nusantara.

    “Gultik itu berasal dari Sukoharjo, tetapi kami modifikasi rasa. Kami pakai rempah dari berbagai daerah, termasuk Padang, Sumatera, biar cocok untuk lidah masyarakat Jakarta. Kalau aslinya lebih manis. Kalau pakai rempah Nusantara, ada rasa pedasnya juga,” katanya.

    Gultik berbahan dasar daging sapi yang dimasak dalam kuah bersantan dan kaya akan rempah Nusantara. Gultik yang kini telah banyak diperjualbelikan di Bulungan berawal dari 10 pedagang.

    Purnomo pun bercerita tentang masa awal menekuni kuliner gultik. Pada 2003, dia ikut membantu pamannya sambil bekerja sebagai petugas keamanan. Kemudian, dia memulai usaha gultik sendiri sejak 2007 dan tetap bekerja sebagai petugas sekuriti di kawasan Mampang, Jakarta Selatan.

    Bermodalkan Rp 500.000 dari gajinya, Purnomo mantap mengelola gultik bersama rekannya. Rekannya yang memasak dan berjualan, Purnomo tinggal menerima pembagian hasil jualan. Saat itu, dia dan rekannya mendapat omzet sekitar Rp 1 juta.

    Pada 2017, dia memutuskan berhenti bekerja dan fokus berjualan gultik bersama lima rekannya. Dia mengambil langkah itu karena penghasilannya mencapai tiga kali lipat gaji petugas sekuriti. Kini pendapatan bersihnya Rp 3 juta seminggu.

    Musibah datang saat pandemi Covid-19. Purnomo terkena dampaknya. Usaha gultiknya terpaksa ditutup. Dirinya terpaksa pulang kampung dan bertahan hidup dari bantuan pemerintah.

    “Utang di mana-mana. Mau makan besok saja belum tahu. Apalagi, saat itu anak masih kecil yang butuh popok dan susu. Tiap hari bingung,” katanya. 

    Setelah pemerintah memberi kelonggaran berdagang pada 2022, Purnomo kembali berjualan gultik. Untuk memulainya, dia mengajukan kredit usaha rakyat (KUR) Bank Rakyat Indonesia (BRI). Dia mendapatkan KUR BRI pada Maret 2024 dengan nilai Rp 100 juta. Purnomo harus membayar Rp 4,43 juta per bulan dalam jangka waktu 2 tahun.

    “Untung saat itu ada BRI, menolong banget. Saya bersama keluarga bisa bertahan dan melunasi utang,” ujarnya.

    Namun, Purnomo mengakui pendapatannya menurun pasca-Covid-19. Sejumlah warga yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) ikut berjualan gultik. Kini, lebih dari 50 penjual gultik di Bulungan, sehingga omzetnya pun menurun.

    “Dahulu, sesama penjual saling kenal. Sekarang, sudah enggak kenal kalau pedagang baru,” katanya.

    Purnomo tidak ingin berhenti pada titik yang sama. Dia berharap usaha gultiknya dibeli kalangan pejabat dan swasta saat menggelar pertemuan. Dia berjanji memberi penyajian dan pelayanan terbaik bagi para pemesan.

    Pembinaan UMKM

    Pada kesempatan terpisah, Kepala Departemen Usaha Mikro BRI RO Jakarta 2, Erwin Sapari mengatakan selain menyalurkan KUR, pihaknya juga berkomitmen memberikan pembinaan kepada UMKM. Pihaknya akan menggelar pelatihan-pelatihan bagi UMKM.

    Langkah itu diambil untuk meningkatkan kualitas produk yang diperjualbelikan. Jika mendapatkan pelatihan yang baik, pelaku UMKM bisa memperluas pasar dan menambah nilai jual produknya. Pihaknya bisa mengikutsertakan pelaku UMKM dalam berbagai pameran untuk memperluas pasar, sekaligus memperkenalkan produk-produk baru. 

    Penggunaan teknologi baru juga diperkenalkan kepada pelaku UMKM. termasuk penjual gultik di Bulungan, untuk menunjang keberanjutan usaha. “Kami mengenalkan e-commerce untuk meningkatkan omzet,” kata Erwin.

  • Sepenggal Kisah Starling yang Bertahan di Tengah Tren Kopi Kekinian

    Sepenggal Kisah Starling yang Bertahan di Tengah Tren Kopi Kekinian

    Jakarta

    Hari Minggu tidak membuat Andik Eko Prasetyo berhenti bekerja. Penjual kopi keliling, atau yang sering disebut ‘starbak keliling’ (starling), ini tetap mangkal di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara. Tepatnya di belakang Mal Kelapa Gading (MKG).

    Hujan baru turun rintik-rintik Minggu (23/2) pagi itu ketika Andik mulai berjualan di depan kantor BRI Unit Gading Mandiri. Sehari-hari, lokasi itu ditempati oleh mertuanya yang juga berjualan starling.

    “Yang jualan di sini biasanya mertua, saya keliling. Kalau mertua libur, baru saya di sini. Kelilingnya daerah sini-sini saja,” kata Andik ketika berbincang dengan detikcom.

    Andik dulunya merupakan teknisi di sebuah pabrik lampu terkemuka yang berlokasi di Batam, Kepulauan Riau. Sudah 11 tahun dia bekerja di sana hingga akhirnya terimbas pemangkasan karyawan karena Covid-19. Tahun 2020 itu, Andik pun pulang ke tempat asal istrinya di Jakarta Utara.

    Awalnya Andik mencoba melamar pekerjaan serupa di daerah Cikarang, Jawa Barat. Sambil menunggu peruntungannya, Andik mengisi waktu dengan ikut berjualan starling.

    “Lihat mertua jualan starling, akhirnya ngikut daripada jadi pengangguran. Tadinya buat samlingen aja, eh malah keenakan,” tuturnya, lantas tertawa.

    Berhubung sudah punya motor Supra, waktu itu Andik tinggal membuat gerobak dan membeli stok kopi sachet. Dia juga perlu alat-alat seperti sendok, gelas, termos, dan sebagainya. Dihitung-hitung, Andik mengeluarkan modal kurang lebih Rp 3 juta.

    Bapak dua anak itu mengaku lumayan takjub dengan penghasilan sebagai starling di awal-awal. Dalam sehari, dia mengaku bisa mengantongi penghasilan kotor sampai Rp 500-600 ribu. Jika dihitung dengan modal hariannya, yang paling besar Rp 300 ribu, Andik sudah untung 80-100 persen.

    “Kalau ramai bisa sampai Rp 1 juta – Rp 1,5 juta dulu. Momen-momen seperti tahun baru dan Idulfitri ramai juga, bisa buka sampai H+2,” ceritanya.

    Karena kerap berjualan di depan kantor unit BRI, Andik pun ditawari untuk mengajukan pinjaman. Akhirnya dia mendapat pinjaman KUR Mikro pada tahun 2024, sebesar Rp 15 juta. Modal itu digunakannya bukan cuma untuk bisnis kopi starling, tapi juga membantu usaha istrinya.

    “Sebenarnya itu masih di-push sampai Rp 30 juta, tapi kebanyakan. Buat starling segitu (Rp 15 juta) sudah cukup,” paparnya.

    Bertahan di Tengah Gempuran Kopi Kekinian

    Selain starling, di sekitar tempat Andik berjualan juga sudah mulai banyak kopi kekinian keliling. Andik mengaku kehadiran kopi-kopi bersepeda listrik itu cukup berpengaruh ke omzetnya. Seperti yang diceritakannya, pendapatan dulu bisa mencapai Rp 1 juta. Saat ini, bisa data Rp 500 ribu saja sudah syukur.

    “Ada sekitar 300 sepeda listrik (kopi keliling) di daerah ini. Belum ada setahunan, tapi pengaruh banget sih ke starling. Pendapatan bisa turun 50 persen,” tutur Andik.

    Namun, dia mengaku tidak ambil pusing dengan kehadiran kopi kekinian keliling itu. Selama bisa memenuhi kebutuhan hariannya, Andik sudah merasa cukup.

    Untuk menambah daya tarik starlingnya, Andik pernah mencoba menjual cireng istrinya juga di gerobak starling. Setidaknya cireng tersebut bisa menjadi pembeda.

    “Tapi bawa-bawa gitu ternyata cepat dingin, takutnya konsumen nggak tertarik lagi. Harus menambah kompor, sih,” katanya.

    Meski persaingan semakin ketat, Andik mengaku masih berniat meneruskan usaha starlingnya. Dia bahkan mengaku lebih nyaman berjualan kopi sachet keliling, karena pendapatannya kurang lebih sama seperti ketika bekerja di pabrik. Bedanya, kini Andik bisa tinggal bersama keluarga kecilnya, tidak seperti waktu di Batam.

    “Ini juga lebih banyak dibandingkan kerja yang dulu (di Batam). Dulu sebulan termasuk lembur, kalau dihitung per harınya, lebih banyak dari starling. Tergantung kita nabungnya. Kalau gaji datang sebulan sekali, sedangkan kebutuhan setiap hari ada. Starling perputaran uangnya lebih kelihatan,” paparnya.

    Andik juga merasa bersyukur karena dirangkul pihak BRI. Selain mendapat pinjaman, dia juga merasakan beberapa bantuan lain. Seperti mendapat fasilitas payung untuk gerobaknya dan QRIS.

    “Boleh jualan di sini, dikasih payung, dikasih QRIS. Tadinya nggak pakai QRIS. Sampai sekarang kebanyakan pembeli masih bayar pakai tunai. Kecuali kalau habis gajian, baru mereka pakai QRIS,” lanjutnya.

    Manajer Bisnis Mikro (MBM) BRI KC Tanjung Priok Sukma Julianto mengatakan starling merupakan salah satu klaster yang masuk ke dalam Klusterku Hidupku. Starling di sekitar kantor unit memang menjadi salah satu jenis usaha yang potensial untuk dibina.

    “Kalau starling itu memang kita cari yang ada di sekitaran kantor kita dulu. Sudah bisa kita salurkan, belum? Nggak usah jauh-jauh, ada yang di depan mata kita garap,” jelas Sukma ditemui di kantornya, Selasa (25/3/2025).

    Dari situ, pihak BRI umumnya mendalami lagi ekosistem usaha yang melibatkan UMKM tersebut. Misalnya untuk klaster starling, ada kaitannya dengan agen penyedia produk minuman sachet.

    “Kita pelajari ekosistemnya, karena biasanya tiap wilayah itu ada produk unggulannya,” lanjut Sukma

    (des/hns)

  • Kala Vibes Mudik Lebaran Terasa Hingga Negara Tetangga

    Kala Vibes Mudik Lebaran Terasa Hingga Negara Tetangga

    Kuala Lumpur

    Suasana mudik atau pulang kampung untuk merayakan hari raya Idul Fitri atau Lebaran 2025 juga terasa di negara tetangga, Malaysia. Ribuan warga negara Indonesia (WNI) ataupun orang Malaysia yang berkeluarga dengan WNI mudik ke Indonesia.

    Dilansir Antara, Jumat (28/3/2025), salah satu WNI tersebut adalah Muhammad Abdul Khodir yang berasal dari Jawa Timur mengatakan dirinya akan mudik ke Sampang tahun ini. Dia berangkat mudik naik pesawat dari Bandara Internasional Kuala Lumpur 2 (KLIA 2), Sepang.

    Dia mengatakan Lebaran kali ini menjadi momen yang ditunggu karena dirinya terakhir kali pulang kampung pada tahun 2023. Abdul sudah 5 tahun bekerja di sektor konstruksi di Malaysia.

    “Kali ini akan memanfaatkan cuti selama satu bulan untuk berkumpul lagi dengan istri dan anak di kampung halaman,” ujarnya.

    Dia tampak banyak membawa bagasi. Dia mengaku bagasinya berisi oleh-oleh untuk anak, istri, dan saudaranya di kampung.

    Pemudik lainnya asal Jawa Timur, Roh, mengaku sudah bekerja sekitar 2 tahun di Malaysia di sektor jasa restoran dan baru kali ini kembali ke tanah air. Dia mengaku langsung terbang ke Surabaya sebelum melanjutkan perjalanan menuju kampung halaman di Sampang, Madura, bersama sejumlah WNI lainnya.

    Tidak hanya WNI yang pulang kampung untuk berlebaran. Sejumlah warga asing yang memang tinggal di Malaysia juga ikut mudik ke Indonesia.

    Zoey Phillips (23), mahasiswa semester enam di HELP University di Kuala Lumpur, yang merupakan warga negara Amerika Serikat juga akan menuju Jakarta untuk berlebaran di sana. Dia mengatakan akan berlebaran bersama ibu dan adiknya yang sudah terlebih dulu pulang ke Jakarta. Sementara, ayah dan kakaknya saat ini berada di Amerika Serikat.

    Zoey yang sejak kecil tinggal di Kuala Lumpur mengaku lumayan sering mudik ke Indonesia, tepatnya di sekitar Tanjung Priok untuk berlebaran bersama keluarga besar ibunya, bertemu kakek dan neneknya serta saudara-saudara lainnya di sana. Dia mengatakan opor ayam dan siomay menjadi menu yang sudah tidak sabar ingin dia nikmati saat Lebaran nanti.

    Warga Malaysia, Ahmad Zakaria, mengatakan akan ikut mudik untuk berlebaran di kampung halaman istrinya di Cimahi, Jawa Barat. Biasanya, dia akan menghabiskan waktu selama empat hari berlebaran di Indonesia. Dia kemudian akan membawa istri dan anaknya ke Kuala Lumpur untuk menuju kampung halamannya di Muar, Johor.

    Ahmad yang masih ada darah keturunan Indonesia, tepatnya dari Karanganyar, Jawa Tengah mengaku cukup sering ke Indonesia. Biasanya dalam satu bulan dua kali dirinya akan ke Cimahi menemui istri dan anaknya.

    Biasanya, dia menggunakan penerbangan dari KLIA 2 ke Kertajati. Namun, kali ini dia harus melalui Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang karena rute penerbangan ke Kertajati yang biasa dia tumpangi sudah tidak ada lagi.

    Instansi dan perkantoran di Malaysia sudah mulai libur untuk Idul Fitri sejak Jumat hingga Minggu (6/4). Arus pulang kampung di Malaysia sudah mulai terjadi sejak pada Kamis (27/3) malam dan diperkirakan arus balik akan terjadi pada 5 dan 6 April.

    WNI Mudik Lewat Pelabuhan ke Riau

    Foto: Getty Images/iStockphoto/Choreograph

    Pelabuhan di Malaka, Malaysia, juga dipenuhi oleh WNI yang hendak mudik menjelang hari raya Idul Fitri. Setidaknya, lebih dari 1.000 orang Indonesia memenuhi Terminal Feri Kompleks Imigrasi, Bea Cukai, Karantina, dan Keamanan (ICQS) Kota Laksamana selama seminggu terakhir.

    Dilansir The Star dan Bernama, Sabtu (29/3/2025), para WNI itu hendak kembali ke kampung halaman mereka untuk merayakan Lebaran. Survei Bernama menunjukkan titik masuk lewat jalur laut ke Dumai dan Bengkalis di Riau mulai dipenuhi WNI, wisatawan asing, dan warga Malaysia keturunan Indonesia sejak pagi untuk bisa menaiki feri menuju Dumai.

    Para pengusaha terlihat mengantar pekerja mereka ke sana baik secara individu maupun berkelompok agar mereka dapat merayakan Lebaran bersama keluarga di kampung halaman. Salah satu warga yang hendak mudik ke Riau, Nor Hazlinda Mohd Wipah (27), mengatakan dirinya ingin merayakan Lebaran di Pekanbaru setelah terakhir kali pulang ke sana pada tahun 2019, tepat sebelum merebaknya COVID-19.

    “Ini akan menjadi pengalaman pertama saya merayakan Hari Raya di negara lain karena saya menemani ibu saya, yang sudah lama tidak merayakan Hari Raya di desanya di Indonesia. Ini adalah pengalaman yang mendebarkan meskipun kami harus menempuh perjalanan lebih dari dua jam melalui laut dan lima hingga enam jam lagi melalui darat,” kata Nor Hazlinda, yang berasal dari Kuantan, Pahang.

    Dia mengaku tiba di ICQS Melaka sekitar pukul 6 pagi dan kaget dengan suasana kemeriahan di dermaga yang dipenuhi WNI hendak pulang kampung. Dia mengatakan penyeberangan hanya ada dua kali dalam sehari.

    “Saya merasa cukup nyaman meskipun saya perkirakan feri akan penuh hari ini karena semua orang pasti akan berebut tempat duduk karena perjalanan feri dibatasi dua kali sehari untuk musim Raya ini, pukul 10 pagi dan 2 siang,” katanya.

    Warga lain, Ahmad Dariman Hariyanto (35), mengaku akan kembali ke Bengkalis melalui laut untuk merayakan Lebaran. Dia mengatakan mudik merupakan tradisi sejak bekerja di Kuala Lumpur 5 tahun lalu.

    “Setiap tahun, terutama beberapa hari terakhir Ramadan, feri akan penuh. Saya beruntung mendapatkan tiket karena saya baru memesannya 2 minggu lalu dan itu mungkin karena kapasitas feri antara 200 dan 300 penumpang, tergantung pada apakah operator feri itu Kingdom atau Dynasty. Jadi, kami harus datang lebih awal karena kami harus melalui pemeriksaan Bea Cukai, yang bisa memakan waktu lama,” katanya.

    Jalur Darat di Malaysia Juga Ramai Pemudik

    Foto: Plaza Tol Wangsa Maju, Kuala Lumpur, Kamis (20/3/2025). (ANTARA/Virna P Setyorini)

    Otoritas Jalan Raya Malaysia (LLM) memperkirakan ada peningkatan lalu lintas hingga 2,77 juta kendaraan per hari yang menggunakan jalan raya utama bertepatan dengan libur Hari Raya Idul Fitri 2025. Dilansir Antara, LLM mengatakan total arus lalu lintas yang diperkirakan mencapai 2,77 juta per hari itu sebanyak 2,158 juta kendaraan akan melalui jalan tol di bawah Grup PLUS.

    Selain itu sebanyak 216 ribu kendaraan diprediksi melalui jalan tol Kuala Lumpur-Karak, 156 ribu melalui jalan tol Pantai Timur Fase 1, 70 ribu melalui jalan tol Pantai Timur Fase 2 dan 174 ribu kendaraan melalui jalan tol Pantai Barat pada hari-hari puncak musim perayaan.

    Pergerakan kendaraan keluar ibu kota diperkirakan akan menunjukkan peningkatan menuju Pantai Timur, Utara dan Selatan Semenanjung Malaysia mulai Kamis (27/3), dengan mempertimbangkan libur sekolah tambahan dari Kementerian Pendidikan Malaysia pada 2 hingga 4 April 2025. Sedangkan arus balik ke ibu kota, menurut LLM, akan menunjukkan peningkatan kendaraan mulai 5 hingga 6 April.

    Sama halnya dengan di Indonesia, Pemerintah Malaysia juga memberlakukan diskon tol. Pemerintah Malaysia memberikan diskon 50 persen dari tarif normal khusus kendaraan pribadi pada Jumat (28/3) pukul 00.01 dini hari waktu setempat sampai dengan Sabtu (29/3) pukul 23.59.

    Halaman 2 dari 3

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Sate Kambing Puas bagi Pencinta Kuliner Jakarta

    Sate Kambing Puas bagi Pencinta Kuliner Jakarta

    Jakarta, Beritasatu.com – Hujan deras melanda Jalan Perintis Kemerdekaan, tepatnya di food court Pulomas, Pulo Gadung, Jakarta Timur. Di antara food court itu, terlihat salah satu yang cukup mencolok dengan banner warna kuning usang bertulis “Sate Kambing PUAS”.

    Seorang pria berambut putih dan berjenggot putih dibantu asistennya melayani sepasang suami istri yang memesan satai. Dia adalah Sutrisno, pemilik Sate Kambing Puas, yang selalu energik saat melayani setiap tamu meski sudah tak lagi muda.

    Hidangan satai daging kambing muda telah menjadi favorit pencinta kuliner di Jakarta. Masakan kambing Sutrisno terkenal karena keempukannya dipadu bumbu mewah kacang mete.

    “Memang harganya lumayan mahal dibanding satai lainnya, Rp 75.000 per porsi. Saya jamin puas. Saya pakai kacang mete yang tidak dimiliki pedagang satai lain,” kata Sutrisno kepada Beritasatu.com beberapa waktu lalu.

    Baginya, hal terpenting dari produk kuliner terletak pada rasa. Meski harga mahal, jika cocok pada lidah pembeli, tidak akan lekang dari ingatan dan pasti akan kembali lagi untuk menikmatinya. Kenyataan ini membuat Sate Kambing Puas menjadi salah satu kuliner favorit di kawasan Jakarta Timur.

    “Awalnya, saya berjualan di trotoar Jalan Perintis, Pulomas. Lama-lama, saya diizinkan berjualan di depan pertokoan dengan tenda,” katanya.

    Saat Sate Kambing Puas hadir di kawasan kuliner Jakarta Timur, mereka memiliki penikmat fanatik, sehingga bisa menghabiskan tiga sampai lima ekor kambing dalam sehari. Tidak hanya dari Jakarta Timur, pelanggan juga berdatangan dari berbagai wilayah Jabodetabek. 

    Meski demikian, Sutrisno mengaku perjalanan bisnisnya sempat berada pada fase sulit. Pendapatan usahanya mengalami penurunan drastis saat pandemi Covid-19. Usaha keluarga yang telah dia besarkan nyaris tumbang. Meski berat, setelah pandemi, Sutrisno kembali berjuang menjajakan satai kambingnya dengan modal seadanya. Saat itu, dia tak diperbolehkan lagi berjualan di trotoar.

    “Akhirnya, kami punya tempat untuk berjualan langsung lagi. Sebelumnya, kami hanya bisa berjualan secara online,” ujarnya.

    Sutrisno mengaku usahanya bisa bangkit kembali berkat campur tangan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Penjualannya pun terus meningkat, baik secara langsung maupun online.

    “Pendampingan dan pembiayaan dari BRI sangat membantu,” katanya.

    BRI terus membangkitkan dan menumbuhkan usahanya pasca-pandemi Covid-19. Meski belum mencapai omzet seperti masa sebelum pandemi, Sutrisno bersyukur karena usahanya yang dirintis puluhan tahun ini kembali ramai dikunjungi pelanggan. Saat ini, Sate Kambing Puas mampu menghabiskan 1-2 ekor kambing per hari dengan omzet berkisar Rp 2,5 juta hingga Rp 3 juta.

    Sutrisno mengungkapkan usahanya juga telah memanfaatkan layanan QRIS dari BRI untuk memudahkan pelanggan bertransaksi. Layanan tersebut sangat membantu, terutama bagi konsumen yang tidak membawa uang tunai saat bersantap di tempatnya.

    “Dukungan BRI tidak hanya berupa pendampingan dan pembiayaan, juga kemudahan transaksi melalui BRImo dan sistem pembayaran digital berbasis QRIS. Ini sangat membantu memperlancar operasional usaha,” jelasnya.

    Layanan Perbankan

    Pada kesempatan yang sama, Manager Bisnis Area Mikro BRI Jakarta 2, Asri Mufti Aziz, mengatakan semua pedagang kuliner di food court Pulomas telah memanfaatkan layanan perbankan. Melalui BRI Unit Kayu Putih, pelaku UMKM mendapatkan edukasi tentang manfaat menabung di bank dan penggunaan layanan digital, seperti BRImo dan QRIS.

    “Nasabah UMKM di sini sudah 100 persen menabung di BRI. Mereka juga sudah menggunakan BRImo dan bertransaksi secara cashless melalui QRIS,” ujarnya.

    Asri yang juga membawahkan BRI Unit Rawamangun, Tanjung Priok, Otista, dan Kalimalang itu, menyebutkan keuntungan menggunakan QRIS bagi pedagang, antara lain kemudahan transaksi tanpa uang kembalian, tidak perlu menyimpan banyak uang tunai, serta proses transfer yang cepat ke rekening.

    Pengajuan KUR dan kredit usaha mikro di wilayah kerjanya juga sangat mudah dan cepat. Pelaku usaha harus memiliki bidang usaha yang telah berjalan minimal 6 bulan untuk KUR dan 1 tahun untuk kredit usaha mikro, serta memiliki identitas, seperti KTP, NPWP, dan keterangan usaha.

    “Pengajuan kredit sangat mudah asalkan memenuhi syarat. Prosesnya cepat dan pencairannya hanya 1 hari,” katanya. 

    Wilayah kerjanya merupakan kawasan perkotaan dan perkantoran yang ramai aktivitas, terutama di sektor kuliner. Ribuan UMKM telah memanfaatkan keberadaan BRI dengan berbagai macam program. Pihaknya berkomitmen mendukung pertumbuhan UMKM karena menjadi salah satu simpul penting perekonomian nasional. Pihaknya juga memberikan pendampingan dan pembinaan intensif kepada pelaku UMKM agar dapat naik kelas.

    Pendampingan yang diberikan berupa edukasi nasabah, termasuk pemilik Sate Kambing Puas, tentang transaksi digital dan menghubungkan mereka dengan jaringan supplier serta peluang bisnis yang lebih luas.

  • Kisah Pedagang Nasi Sayur yang Survive dari Badai Ekonomi berkat BRI

    Kisah Pedagang Nasi Sayur yang Survive dari Badai Ekonomi berkat BRI

    Jakarta, Beritasatu.com – Di sebuah warung sederhana di pinggir Jalan Abuserin Tiga, Radio Dalam, Jakarta Selatan, seorang pria paruh baya tengah sibuk menyiapkan bahan-bahan untuk jualannya. Sebuah perjuangan pedagang nasi sayur untuk memenuhi kebutuhan keluarga. 

    Khamid, pemilik warung nasi sayur, mengangkat beberapa belanjaan dari pasar dan dimasukkan ke beberapa wadah. Di dapur yang sederhana terlihat berbagai jenis sayur dan lauk mentah serta berbagai bumbu masakan.

    Dia pun memotong beberapa sayuran segar dan menyiapkan berbagai rempah. Meski wajahnya terlihat lelah, senyuman hangat tak pernah hilang seolah ia menikmati setiap proses yang dijalaninya. Baginya, dapur adalah tempat segala keajaiban rasa dimulai.

    Di dapur itu, Khamid meramu nasi yang harum, sayur yang segar, serta sambal pedas manis yang menggoda, untuk dinikmati pembeli. Makanan yang ia sajikan tidak hanya untuk mengisi perut, juga untuk membawa kenangan akan masakan rumah yang hangat.

    “Saya ingin setiap orang yang makan di sini merasa seperti di rumah sendiri. Makan di sini bukan hanya soal kenyang, juga soal kenyamanan dan kenangan,” ujar Khamid kepada Beritasatu.com beberapa waktu lalu.

    Khamid mulai bercerita bahwa usahanya telah dimulai lebih dari 15 tahun lalu, tepatnya pada 2004 dengan modal yang sangat terbatas. Berbekal keterampilan memasak, ia mulai berjualan nasi dan sayur di pinggir jalan.

    “Setelah buka warung nasi sayur saya menikah dan ajak istri dari Cilacap ke Jakarta. Setahun kemudian, saya punya anak pertama. Senang banget kalau ingat itu,” kata Khamid.

    Khamid dan istri terus membangun usaha hingga mampu mempekerjakan lima karyawan. Selain menambah karyawan, anak kedua pun lahir yang membuat keduanya semakin bahagia.

    Sebagai pedagang, Khamid tidak hanya memasak nasi sayur, juga memberikan perhatian pada setiap bahan yang digunakan.

    “Saya selalu memilih bahan yang segar. Saya juga tidak pernah mengurangi bumbu-bumbu agar tidak memengaruhi rasa,” ujarnya.

    Hidupnya ibarat roda yang selalu berputar. Kadang di atas, kadang di bawah. Usaha makan yang ia besarkan mulai goyang pada awal 2016, saat layanan antar jemput makanan mulai tumbuh. Saat itu usahanya mulai sepi, tetapi tetap berjalan. Puncaknya saat terjadi pandemi Covid-19. Seperti badai yang menerjang kapal hingga terbalik, usahanya seketika tak diperbolehkan beroperasi dan membuatnya hancur.

    “Makan aja susah. Saya hampir putus asa soal masa depan keluarga,” kata Khamid.

    Namun, secercah harapan muncul setelah pandemi usai. Masyarakat diperbolehkan kembali membuka usaha. Khamid pun memutar otak untuk mendapatkan bantuan hingga akhirnya memilih menggunakan kredit usaha rakyat (KUR), salah satu program BRI.

    Pada 2021, dia mengajukan pinjaman Rp 30 juta dalam rentang waktu 2 tahun. Baginya, KUR menjadi penyelamat agar tetapi survive dalam kehidupan, sekaligus membangkitkan asa. Dia kembali memulai usahanya hingga mampu mengantarkan anaknya menempuh pendidikan singkat menjadi perawat.

    “Tertolong banget oleh KUR. Saya kembali bersemangat untuk kembali membangun usaha,” jelasnya.

    Setelah itu, dia meminjam lagi Rp 40 juta ke BRI untuk meningkatkan usahanya. Dia yakin bantuan yang didapat dari BRI dapat meningkatkan pendapatannya.

    Tidak hanya KUR, Khamid mengakui BRI juga terus berusaha melakukan berbagai inovasi untuk membangun usahanya. BRI menyediakan layanan pembayaran QRIS bagi para pelanggannya.

    Akses Pembiayaan

    Kepala Departemen Usaha Mikro BRI RO Jakarta 2, Erwin Sapari, mengatakan program KUR bertujuan mengangkat pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) dengan membuka akses pembiayaan agar terjangkau. Pinjaman KUR dapat diberikan untuk membantu pengusaha UMKM menambah modal usaha, seperti untuk membeli bahan baku, meningkatkan produksi, dan memperluas jaringan distribusi.

    “Dengan tambahan modal usaha, pelaku UMKM bisa menambah kapasitas produksi, bahkan membuka cabang baru ataupun mendiversifikasi produk,” kata Erwin beberapa waktu lalu.

    KUR BRI menawarkan bunga yang relatif lebih rendah dibandingkan pinjaman dari pihak lain. Untuk pinjaman Rp 10 juta sampai Rp 100 juta, bunga yang dikenakan sekitar 6 persen, sementara di atas Rp 100 juta sekitar 9 persen.

    Di wilayahnya, pelaku usaha yang mengakses KUR BRI sekitar 47 persen berasal dari usaha perdagangan, 17 persen dari industri pengolahan, dan 16 persen dari jasa. Selain KUR, BRI juga memberikan pembinaan melalui pelatihan-pelatihan bagi pelaku UMKM, termasuk pedagang nasi sayur. 

  • Kepedulian tak surut meski kalah

    Kepedulian tak surut meski kalah

    Di tengah kesibukan politik, DPC PDI Perjuangan Kota Solo tetap menunjukkan komitmen kemanusiaan dengan mengadakan kegiatan donor darah rutin setiap bulan Ramadan. Acara ini digelar di Kantor DPC PDIP Solo, Jumat (28/03/2025) kawasan Brengosan, dan diikuti oleh lebih dari 540 peserta dari berbagai kalangan. (Elshinta.com/Agung Santoso

    PDIP Solo gelar donor darah Ramadan, Rudy: Kepedulian tak surut meski kalah
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 29 Maret 2025 – 14:57 WIB

    Elshinta.com – Di tengah kesibukan politik, DPC PDI Perjuangan Kota Solo tetap menunjukkan komitmen kemanusiaan dengan mengadakan kegiatan donor darah rutin setiap bulan Ramadan. Acara ini digelar di Kantor DPC PDIP Solo, Jumat (28/03/2025) kawasan Brengosan, dan diikuti oleh lebih dari 540 peserta dari berbagai kalangan.

    Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menegaskan bahwa meskipun partainya mengalami kekalahan di pemilu, mereka tetap mengutamakan kepedulian sosial.

    “Ini adalah komitmen kami. Setiap bulan puasa, kami selalu mengadakan donor darah. Meskipun kalah, PDI Perjuangan tetap memikirkan kemanusiaan,” ujar Rudy, sapaan akrabnya.

    Sementara itu, FX Hadi Rudyatmo mengungkapkan bahwa dirinya telah mendonorkan darah lebih dari 100 kali sejak usia 17 tahun.

    “Saya memiliki golongan darah AB+, yang cukup sulit didapatkan. Selama masih diperbolehkan, saya akan terus mendonorkan darah setiap dua bulan sekali,” tuturnya seperti yang dilaporkan  kontributor Elshinta, Agung Santoso.

    Para kader PDIP dari lima kecamatan di Kota Solo turut serta dalam kegiatan ini, termasuk anggota dewan dari partai tersebut. Warga juga antusias berpartisipasi, salah satunya Rini, warga Tipes, yang rutin mendonorkan darahnya.

    “Saya senang karena DPC PDIP Solo selalu mengadakan kegiatan ini. Biasanya saya harus pergi jauh untuk donor darah, tetapi sekarang lebih mudah karena tersedia di sini,” ujar Rini.

    Proses donor darah berlangsung lancar dan cepat. Rini sendiri sudah melakukan donor darah sebanyak 20 kali dan rutin mendonorkan darahnya setiap tiga bulan sekali, kecuali saat pandemi Covid-19 waktu itu. Proses dan pelayanan juga cepat walaupun antri, karena ia sendiri saat itu antri bersama Ketua DPC.

    ” Golongan darah saya O, semoga bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan, ” tandasnya. 

    Rudy yang juga mantan Walikota Solo, pada kesempatan itu, juga menyampaikan kalau kegiatan ini tidak hanya menjadi agenda rutin, tetapi juga bukti nyata kepedulian PDIP Kota Solo terhadap kemanusiaan. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang tergerak untuk mendonorkan darah demi membantu sesama yang membutuhkan.

    Donor darah tidak hanya bermanfaat bagi penerima, tetapi juga bagi pendonor, karena dapat membantu menjaga kesehatan tubuh. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya donor darah, stok darah di PMI bisa tetap terjaga, terutama di momen-momen krusial seperti bulan Ramadan.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Pelabuhan di Malaysia Dipenuhi WNI yang Hendak Mudik ke Riau Jelang Lebaran

    Pelabuhan di Malaysia Dipenuhi WNI yang Hendak Mudik ke Riau Jelang Lebaran

    Malaka

    Pelabuhan di Malaka, Malaysia, dipenuhi oleh warga negara Indonesia (WNI) yang hendak mudik menjelang hari raya Idul Fitri atau Lebaran 2025. Setidaknya, lebih dari 1.000 orang Indonesia memenuhi Terminal Feri Kompleks Imigrasi, Bea Cukai, Karantina, dan Keamanan (ICQS) Kota Laksamana selama seminggu terakhir.

    Dilansir The Star dan Bernama, Sabtu (29/3/2025), para WNI itu hendak kembali ke kampung halaman mereka untuk merayakan Lebaran. Survei Bernama menunjukkan titik masuk laut ke Dumai dan Bengkalis di Riau itu mulai dipenuhi WNI, wisatawan asing, dan warga Malaysia keturunan Indonesia sejak pagi untuk bisa menaiki feri menuju Dumai.

    Para pengusaha tampak mengantar pekerja mereka ke sana baik secara individu maupun berkelompok agar mereka dapat merayakan Lebaran bersama keluarga di kampung halaman. Salah satu yang hendak mudik ke Riau ialah Nor Hazlinda Mohd Wipah (27) yang hendak menuju kampung halaman ibunya di Pekanbaru. Dia terakhir kali pulang ke sana pada tahun 2019, tepat sebelum merebaknya COVID-19.

    “Ini akan menjadi pengalaman pertama saya merayakan Hari Raya di negara lain karena saya menemani ibu saya, yang sudah lama tidak merayakan Hari Raya di desanya di Indonesia. Ini adalah pengalaman yang mendebarkan meskipun kami harus menempuh perjalanan lebih dari dua jam melalui laut dan lima hingga enam jam lagi melalui darat,” kata Nor Hazlinda, yang berasal dari Kuantan, Pahang.

    Dia mengaku tiba di ICQS Melaka sekitar pukul 6 pagi dan terkejut dengan suasana kemeriahan di dermaga dipenuhi dengan WNI yang menunggu untuk pulang ke rumah untuk merayakan Hari Raya.

    “Saya merasa cukup nyaman meskipun saya perkirakan feri akan penuh hari ini karena semua orang pasti akan berebut tempat duduk karena perjalanan feri dibatasi dua kali sehari untuk musim Raya ini, pukul 10 pagi dan 2 siang,” katanya.

    Warga lain, Ahmad Dariman Hariyanto (35), mengaku akan kembali ke Bengkalis melalui laut untuk merayakan Lebaran. Dia mengatakan mudik telah menjadi tradisi sejak dirinya mulai bekerja di Kuala Lumpur 5 tahun lalu.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Warga Jakarta Diimbau Tak Pulang Kampung Gegara COVID-19 dalam Memori Hari Ini, 28 Maret 2020

    Warga Jakarta Diimbau Tak Pulang Kampung Gegara COVID-19 dalam Memori Hari Ini, 28 Maret 2020

    JAKARTA – Memori hari ini, lima tahun yang lalu, 28 Maret 2020, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengimbau warga Jakarta untuk tak pulang ke kampung halamannya masing-masing. Imbauan itu dilakukan karena angka penularan virus Korona sedang tinggi-tingginya.

    Sebelumnya, pandemi COVID-19 yang masuk ke Indonesia bawa masalah baru. Angka penularan dan kematian gara-gara virus dari Wuhan meningkat. Imbasnya ke mana-mana. Segenap rakyat Indonesia – utamanya Jakarta jadi dilanda kepanikan.

    Eksistensi pandemi COVID-19 membawa kepanikan tak bisa dianggap remeh. Negara-negara yang dulunya meremehkan kehadiran virus Korona mulai merasakan dampaknya. Virus itu terus menjangkiti warga dunia.

    Tiada negara yang tak kerepotan. Badan kesehatan dunia, WHO juga ikut kelimpungan. Narasi itu karena pandemi COVID-19 adalah hal yang baru. WHO masih menerka-nerka cara penanganannya. Optimal tidaknya tindakan panduan melawan virus belum ketahuan.

    Anies Baswedan yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta era 2017-2022 sedang memeriksa bantuan kebutuhan medis saat pandemi COVID-19 di Ibu Kota. (jakarta.go.id)

    Kondisi itu membawa kebimbangan di mana-mana. Beberapa negara kemudian mulai berinisiatif melakukan tindakan sendiri-sendiri. Ada juga yang menggelorakan karantina wilayah (lockdown) sebagai opsi utama memutus mata rantai penyebaran virus Korona.

    Narasi yang sama sempat pula diambil oleh Anies Baswedan. Gubernur DKI Jakarta itu ingin segera melakukan karantina wilayah. Rencana itu diyakini Anies dapat membawa banyak manfaat bagi seisi Jakarta.

    Kondisi Jakarta yang sentral dianggap jadi pertimbangan paling penting. Kala penularan di Jakarta tak ditanggulangi dengan serius, maka daerah lain bisa sulit melawan penyebaran COVID-19. Tenaga kesehatan takkan bisa menampung pasien COVID-19 terus menerus.

    Ide karantina wilayah yang dilontarkan awal Maret 2020 mendapatkan dukungan dari beberapa anggota DPR RI. Mereka setuju dengan ide Anies karena karantina wilayah dianggap langkah yang paling tepat. Sebab, belum ada langkah pencegahan yang mempuni selain karantina wilayah.

    “Ya saya kira sekarang harus sama sudah antara pemerintah pusat dan DKI persepsinya seperti sebagaimana yang sudah diutarakan oleh Gubernur sebelumnya. Pak gubernur kan udah minta lockdown untuk Jakarta, saya kira itu lebih efektif, karena semua orang kan masuk DKI.”

    “Saya kira sebenarnya ini kan sudah lama ini yang diwacanakan oleh Gubernur DKI kan untuk me-lockdown Jakarta. Tetapi terganjalnya di pemerintah pusat. Karena DKI ini sentral masuk, jadi saya kira bisa itu untuk DKI itu perlu diambil tindakan lockdown seperti itu, khusus DKI,” ungkap Wakil Ketua Komisi V DPR Syarief Abdullah Alkadrie sebagaimana dikutip laman kumparan, 27 Maret 2020.

    Keinginan Anies tak kunjung mendapatkan restu dari pemerintah pusat. Kondisi itu disayangkan banyak pihak karena angka penularan COVID-19 di Jakarta meningkat tajam. Anies pun tak kehilangan akal. Ia mengimbau warga Jakarta untuk tidak pulang kampung pada 28 Maret 2020.

    Imbauan itu diungkap Anies supaya warga Jakarta tak membawa virus ke kampung halaman. Mereka yang terlihat sehat-sehat saja dapat terinfeksi virus Korona dan menularkan ke keluarganya. Anies juga menjamin mereka yang tetap di Jakarta akan difasilitasi urusan kesehatan.

    Suasana Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta yang sangat sepi saat pandemi COVID-19 melanda. (jakarta.go.id)

    “Salah satu hal yang kami bahas tadi, kami minta seluruh masyarakat Jakarta untuk tidak meninggalkan Jakarta keluar, khususnya ke kampung halaman. Pesan ini sesungguhnya sudah disampaikan berkali-kali, tujuannya memastikan bahwa bapak, ibu, saudara sekalian, sehat.”

    “Bila membutuhkan layanan kesehatan kami bisa memberikan bantuan. Jadi saya berharap kepada semuanya ambil sikap bertanggung jawab dengan tidak meninggalkan Jakarta dan jangan pulang kampung, apalagi bila yang bersangkutan berstatus sebagai ODP (orang dalam pemantauan),” ujar Anies sebagaimana dikutip laman kompas.com, 28 Maret 2020.