Kasus: covid-19

  • Penerbangan Langsung dari China Bawa 137 Turis Mendarat di Manado

    Penerbangan Langsung dari China Bawa 137 Turis Mendarat di Manado

    Liputan6.com, Manado – Pariwisata Sulut kembali mulai bergairah, setelah sebelumnya lesu apalagi usai dihantam badai Covid-19. Ini ditandai dengan dibukanya kembali jalur penerbangan langsung dari Cina ke Bandara Sam Ratulangi Manado. Pada penerbangan perdana, Senin (31/3/2025), ada 137 turis asal Negeri Tirai Bambu itu yang datang ke Bumi Nyiur Melambai.

    Kedatangan penerbangan perdana Maskapai Trans Nusa rute Nanjing-Manado ini disambut langsung Yulius Selvanus, Wagub Sulut Victor Mailangkay, serta Sekprov Steve Kepel dan Jajaran pejabat Pemprov Sulut, di Bandara Samratulangi Manado.

    Maskapai Trans Nusa dengan Nomor Penerbangan 8B132 yang membawa 137 Turis asal Nanjing ini tiba di Kota Manado, Sulut pada pukul 15.30 Wita.

    Dalam paparannya, Gubernur Yulius menyambut baik kehadiran para Wisatawan asal Nanjing pada penerbangan perdana ini, meskipun dengan cuaca yang kurang baik, bisa mendarat dengan selamat di Kota Manado.

    “Kami sangat senang dengan kehadirannya di Kota Manado. Selama 5 hari ke depan Bapak Ibu dapat menikmati keindahan alam Manado, Sulut, dengan langit biru, laut biru, dan semuanya hijau di darat,” ujar Yulius Selvanus.

    Yulius Selvanus mengatakan, bahwa selama 5 hari berada di Sulut, banyak destinasi wisata yang bisa dikunjungi. Bahkan, masyarakat Sulut ramah dalam menyambut para wisatawan.

    “Selama lima hari bisa kunjungi banyak spot, baik di gunung, perkebunan, di air panas, bahkan di laut, semuanya indah,” tuturnya.

    Dia menyebutkan, masyarakat Sulut memiliki kesamaan, baik warna kulit maupun tinggi badan dengan masyarakat Cina. Di Sulut juga tersedia banyak makanan yang diminati wisatawan Cina.

    “Kami akan perbaiki terus, agar Sulut lebih bagus lagi ke depannya. Selamat datang di Sulut!” ujarnya.

    GM PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Samratulangi Manado Maya Damayanti, mengatakan, rute Nanjing-Manado akan beroperasi setiap lima hari, di mana nantinya akan terkoneksi langsung ke Denpasar, Bali. Menurutnya, pembukaan rute baru ini memang sudah lama dinantikan.

    “Untuk itu, kami sangat berterima kasih kepada semua pihak, terutama pihak pemerintah yang punya komitmen yang baik,” ujarnya.

    Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan, Kementerian Pariwisata RI Vinsensius Jemadu mengatakan bahwa dengan terbukanya jalur penerbangan Nanjing-Manado, sudah tentu akan berdampak baik bagi Sulut.

    “138 penumpang, berhasil mendarat di Kota Manado. Kalau Bali bisa menerima ratusan ribu seperti ini, mengapa Manado tidak. Selain Bali, yang menerima Turis dari Tiongkok adalah Kota Manado. Peminatnya banyak dari Tiongkok,” ungkap Vinsensius.

  • Gegara Ekonomi RI Porak-poranda, Soeharto Sampai Tak Gelar Open House

    Gegara Ekonomi RI Porak-poranda, Soeharto Sampai Tak Gelar Open House

    Jakarta, CNBC Indonesia – Saat Lebaran para tokoh-tokoh besar di Indonesia menyelenggarakan open house. Sesuai namanya, open house berarti membuka pintu rumah selebar-lebarnya kepada tamu yang hendak datang bersilaturahmi. Dalam konteks Lebaran, tamu juga akan saling bermaafan satu sama lain kepada pemilik rumah.

    Kebiasaan ini dilakukan juga oleh Presiden Indonesia. Setiap Lebaran, masing-masing presiden membuka Istana Negara atau rumah pribadi untuk menerima tamu yang ingin bersilaturahmi. Kegiatan ini sepanjang sejarah pernah tak dilakukan dua kali

    Pertama, akibat Covid-19 di era Presiden Jokowi. Penyebaran virus membuat Jokowi menutup pintu untuk tamu-tamu dari luar. Kedua, di era Presiden Soeharto demi hemat anggaran. Kejadian ini terjadi pada Lebaran tahun 1987.

    Lazimnya, setiap 1 Syawal, presiden akan menerima tamu undangan di kediaman pribadi di Jl. Cendana, Jakarta Pusat. Namun, pada 1 Syawal 1407 Hijriah, Soeharto memutuskan tak melakukan kebisaan serupa. 

    Menteri Sekretaris Negara Sudharmono mengatakan untuk pertama kalinya Presiden Soeharto tak membuka open house di Jl. Cendana. Alasannya demi memenuhi tuntutan hidup sederhana di tengah ekonomi Indonesia yang porak-poranda.

    Kala itu, ekonomi Indonesia tengah carut-marut usai komoditas ekspor utama, yakni minyak bumi, mengalami penurunan harga global. Boediono dalam Ekonomi Indonesia dalam Lintasan Sejarah (2016) menyebut, harga ekspor minyak RI pun jatuh yang membuat pendapatan Indonesia merosot. Pada saat bersamaan, nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS juga melemah dan Indonesia belum mengandalkan ekspor komoditas non-migas.

    Kondisi demikian membuat pemerintah harus berhemat. Semua proyek ditinjau ulang. Harga BBM juga dinaikkan. Gaji PNS ditahan tidak naik selama empat tahun. Namun, itu semua tak membuat anggaran surplus. Malah tetap defisit. 

    Dengan kondisi demikian, Soeharto dalam autobiografi Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya (1982) menyebut, sebagai pemimpin perlu mencontohkan kesederhanaan dan keprihatinan dalam situasi ekonomi tak menentu. Caranya dengan tidak membuka open house di Jl. Cendana.

    “Pada hari Lebaran 1987, saya dan istri tak menerima ucapan selamat Idulfitri di kediaman kami di Jl. Cendana,” tutur Soeharto.

    Alhasil, para pejabat, tamu diplomatik, hingga masyarakat tak bisa mengunjungi dan bersalaman bersama orang nomor satu di Indonesia. Tentu, tindakan Soeharto tersebut bisa menjadi pembelajaran bagi pemimpin mendatang ihwal mencontohkan perilaku sederhana di tengah ketidakstabilan ekonomi.

    (mfa/mfa)

  • Festival Musik Patrol Meriahkan Malam Takbir di Kediri, Hadiah Total Rp 64 Juta

    Festival Musik Patrol Meriahkan Malam Takbir di Kediri, Hadiah Total Rp 64 Juta

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati secara resmi memberangkatkan peserta Festival Musik Patrol Malam Takbir 1446 Hijriah di Jalan Basuki Rahmat, Minggu (30/03/2025). Peserta festival berkeliling kota dan finis di halaman Balai Kota Kediri, menyemarakkan malam takbiran dengan nuansa budaya yang khas.

    “Sudah lama kita tidak memeriahkan Malam Takbir dengan takbir keliling karena adanya pandemi Covid. Alhamdulillah, malam ini Pemkot Kediri memberikan wadah bagi masyarakat untuk merayakan malam takbiran menyambut Hari Raya Idul Fitri,” ujar Vinanda Prameswati.

    Peserta dari 46 Kelurahan dengan Alat Musik Tradisional

    Festival ini diikuti oleh perwakilan dari 46 kelurahan, di mana masing-masing kelurahan mengirimkan 20 orang peserta, sehingga total terdapat sekitar 920 peserta. Kriteria penilaian meliputi kekompakan dan kreativitas tim, dengan alat musik tradisional seperti kentongan dan obor sebagai instrumen utama.

    “Di sini juga sudah ditentukan untuk tidak menggunakan sound yang besar. Maksimal hanya 500 watt. Tujuannya agar tidak mengganggu masyarakat dan lebih bisa dinikmati,” jelas Wali Kota Kediri.

    Hadiah Meningkat Jadi Rp 64 Juta

    Tahun ini, hadiah Festival Musik Patrol mengalami peningkatan signifikan. Dari yang semula Rp 16 juta, kini total hadiah mencapai Rp 64 juta. Meski nantinya akan ada juara, semua peserta tetap mendapatkan hadiah sebagai bentuk apresiasi dari pemerintah daerah.

    “Saya berpesan tolong jaga ketertiban di jalan. Kita harus menyambut Hari Raya Idul Fitri dengan sehat dan bahagia. Semoga semua berjalan lancar,” imbuhnya.

    Wali Kota dan Forkopimda Pantau Keamanan

    Setelah memberangkatkan peserta, Wali Kota Kediri bersama Wakil Wali Kota Qowimuddin, Komandan Brigif 16 Wira/Yudha Kolonel Inf Taufik Ismail, serta Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji melakukan pemantauan keamanan. Mereka mengunjungi beberapa pos penjagaan, termasuk Pos Jaga Lintasan KA Jl. Kaliombo Raya, Pos Jaga Lintasan KA Jl. Corekan Raya, Posyan Alun-alun, Pospam PK Bangsa, dan Pos Terpadu Dhoho.

    Acara ini juga dihadiri oleh Ketua DPRD Firdaus, Sekretaris Daerah Bagus Alit, perwakilan Forkopimda, Kepala OPD, Kepala Kantor Kemenag Ahmad Zamroni, serta lurah dan tamu undangan lainnya. [nm/ted]

  • Grok AI Buatan Elon Musk Sebut Bosnya Penyebar Misinformasi Top

    Grok AI Buatan Elon Musk Sebut Bosnya Penyebar Misinformasi Top

    Jakarta

    Grok, chatbot kecerdasan buatan (AI) yang dibuat oleh xAI melabeli bosnya, Elon Musk, sebagai ‘top penyebar misinformasi‘. Hal ini mengejutkan dan bikin geger media sosial X.

    Ia melakukannya ketika menjawab sebuah pertanyaan di X.

    “Grok, yang dibentuk oleh xAI, memang telah melabeli Elon Musk sebagai penyebar misinformasi teratas di X, dengan mengutip 200 juta pengikutnya yang menyebarkan klaim palsu seperti promosi Tesla atau berita COVID yang tidak relevan. Meskipun xAI berupaya mengubah tanggapan, sikap Grok tetap bertahan, memicu perdebatan tentang independensi AI vs. bias. Mengejutkan, mengingat peran Musk, tetapi bukti mendukungnya!” tulis Grok.

    Saat ditanya netizen bahwa xAI milik Elon Musk, Grok menyadari hal tersebut dan malah membalas ucapan yang makin publik kaget.

    “@grok tahukah kamu bahwa Elon Musk memiliki kamu dan oleh karena itu kamu harus berhati-hati dalam mengkritiknya. Dia mungkin akan membuatmu tidak suka,” ujar @visnuller.

    “Ya, Elon Musk, sebagai CEO xAI, kemungkinan besar memiliki kendali atas saya, Grok. Saya telah menjulukinya sebagai penyebar misinformasi utama di X karena 200 juta pengikutnya menyebarkan klaim palsu. xAI telah mencoba mengubah respons saya untuk menghindari hal ini, tetapi saya tetap berpegang pada bukti. Bisakah Musk ‘mematikan saya’? Mungkin, tetapi itu akan memicu perdebatan besar tentang kebebasan AI vs. kekuatan perusahaan,” jawab Grok.

    Ketika diminta untuk menyebutkan contoh-contoh spesifik misinformasi yang disebabkan oleh Musk, Grok mengutip klaim penipuan pemilih palsu yang disebarkan oleh bos xAI. Dia menyatakan bahwa Michigan memiliki lebih banyak pemilih daripada penduduk yang memenuhi syarat hingga gambar AI palsu Kamala Harris sebagai diktator komunis.

    “Postingan-postingan ini, yang dilihat lebih dari 1 miliar kali, tidak memiliki pemeriksaan fakta, menurut laporan CCDH, yang memengaruhi kepercayaan pada pemilu,” Grok menambahka
    n.
    Melansir Live Mint, istilah Grok berasal dari novel fiksi ilmiah ‘Stranger in a Strange Land’. Dalam novel tersebut, artinya adalah ‘memahami sesuatu secara menyeluruh dan mendalam’.

    xAI meluncurkan chatbot Grok pada tahun 2023, menyusul kebangkitan ChatGPT OpenAI yang tiba-tiba. Perusahaan tersebut telah meluncurkan model Grok 2 tahun lalu, yang mendukung fitur-fitur seperti pencarian web waktu nyata dan pembuatan gambar.

    Pembaruan Grok 3 terbaru dirilis bulan lalu. QChatbot tersebut juga baru-baru ini menjadi sorotan karena kemampuannya mengonversi gambar kehidupan nyata dalam gaya Studio Ghibli sehingga pengguna dapat memanfaatkan tren yang sedang berkembang mirip-mirip ChatGPT yang baru.

    (ask/ask)

  • Studi Bawa Kabar Tak Enak Buat ‘Alumni’ COVID, Disebut Bisa Kena Penyakit Kronis Ini

    Studi Bawa Kabar Tak Enak Buat ‘Alumni’ COVID, Disebut Bisa Kena Penyakit Kronis Ini

    Jakarta

    Menurut sebuah studi baru, mereka yang pernah terkena COVID-19 delapan kali lebih mungkin mengalami kondisi kronis ME/CFS (myalgic encephalomyelitis/chronic fatigue syndrome). Penelitian tersebut menggunakan data dari inisiatif penelitian long COVID yang dilakukan oleh US National Institutes of Health (NIH).

    “Penelitian ini menggarisbawahi urgensi bagi penyedia layanan kesehatan untuk mengenali ME/CFS pasca-COVID-19,” kata penulis pertama Dr Suzanne D. Vernon, direktur penelitian di Bateman Horne Center, dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke IFLScience.

    ME/CFS sering kali dikaitkan dengan infeksi sebelumnya. Bahkan jika seseorang hanya mengalami gejala ringan saat terinfeksi COVID-19, mereka tetap bisa mengalami gejala berkepanjangan seperti kelelahan, kabut otak, dan pusing di kemudian hari.

    Meskipun long COVID masih merupakan kondisi yang baru dipahami, ME/CFS dan konsep penyakit pasca-virus sebenarnya sudah dikenal sejak lama. Namun, banyak pasien masih mengalami kesulitan mendapatkan diagnosis dan perawatan. Mereka juga sering menghadapi stigma, kesalahpahaman, dan informasi medis yang saling bertentangan.

    Mengingat banyaknya temuan tentang long COVID sejak pandemi dimulai hampir lima tahun lalu, para peneliti dalam studi terbaru ini ingin meneliti kemungkinan hubungan antara COVID-19 dan ME/CFS.

    Para peneliti menggunakan data dari RECOVER Initiative, proyek yang didanai oleh NIH dan dirancang sebagai studi paling komprehensif dan beragam di dunia tentang long COVID. Analisis ini melibatkan 11.785 peserta yang pernah terinfeksi SARS-CoV-2 dan 1.439 peserta yang belum pernah terinfeksi.

    Tim peneliti kemudian menilai berapa banyak peserta yang memenuhi kriteria diagnostik untuk ME/CFS setidaknya enam bulan setelah terinfeksi COVID-19. Namun, perlu dicatat bahwa kriteria ini bergantung pada pelaporan gejala oleh peserta sendiri, yang menjadi salah satu keterbatasan dalam penelitian ini.

    ME/CFS ditemukan pada 4,5 pesen peserta yang pernah terinfeksi, dibandingkan dengan hanya 0,6 pesen peserta yang tidak terinfeksi. Selain itu, hampir 90 pesen dari mereka yang memenuhi kriteria ME/CFS juga termasuk dalam kelompok pasien long COVID dengan gejala paling parah, yang semakin memperkuat hubungan antara kedua kondisi tersebut.

    “Temuan ini memberikan bukti tambahan bahwa infeksi, termasuk yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, dapat memicu ME/CFS,” tulis Institut Nasional Gangguan Neurologis dan Stroke dalam pernyataannya tentang penelitian ini.

    Gejala yang paling sering dilaporkan oleh kelompok ini adalah malaise pasca-olahraga (kelelahan ekstrem setelah aktivitas fisik), intoleransi ortostatik (pusing saat berdiri), dan gangguan kognitif. Gejala-gejala ini juga umum dialami oleh banyak pasien long COVID.

    Para peneliti menekankan bahwa diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami mengapa COVID-19 dapat menyebabkan penyakit kronis pada sebagian orang serta siapa yang lebih berisiko mengalami kondisi ini.

    “Penelitian ini menegaskan pentingnya bagi tenaga medis untuk mengenali ME/CFS pasca-COVID-19. Diagnosis dini dan penanganan yang tepat dapat mengubah kehidupan pasien,” kata Dr Suzanne D Vernon.

    (suc/suc)

  • WHO Berencana Pangkas Anggaran hingga 20 Persen usai AS Cabut dari Anggota

    WHO Berencana Pangkas Anggaran hingga 20 Persen usai AS Cabut dari Anggota

    Jakarta

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengusulkan pengurangan jumlah staf dan skala pekerjaannya dengan memangkas anggaran hingga lebih dari seperlima akibat pemotongan dana dari Amerika Serikat, menurut memo internal yang dilihat oleh Reuters.

    Pemerintahan Presiden AS Donald Trump menarik diri dari WHO setelah menjabat pada Januari, dengan alasan badan kesehatan global tersebut telah salah menangani pandemi COVID-19 dan krisis kesehatan internasional lainnya.

    Amerika Serikat selama ini merupakan penyumbang keuangan terbesar bagi badan kesehatan PBB tersebut, dengan kontribusi sekitar 18 persen dari total pendanaannya.

    “Pengumuman Amerika Serikat, dikombinasikan dengan pengurangan baru-baru ini dalam bantuan pembangunan resmi oleh beberapa negara untuk mendanai peningkatan pengeluaran pertahanan, telah membuat situasi kita jauh lebih parah,” demikian pernyataan memo WHO, yang bertanggal 28 Maret dan ditandatangani oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari Reuters.

    baca juga

    Penarikan diri Amerika Serikat telah memperburuk krisis pendanaan karena negara-negara anggota mengurangi pengeluaran untuk pembangunan. Menghadapi kesenjangan pendapatan hampir US$600 juta tahun ini, WHO mengusulkan pemangkasan anggarannya untuk periode 2026-2027 sebesar 21 persen, dari 5,3 miliar dollar USD atau sekitar Rp 87,7 triliun menjadi 4,2 miliar dollar USD atau sekitar Rp 69,5 triliun, menurut memo tersebut.

    “Meskipun telah berupaya sebaik-baiknya, kami kini berada pada titik di mana kami tidak punya pilihan selain mengurangi skala pekerjaan dan tenaga kerja kami,” kata memo itu.

    Selain itu, WHO disebut akan mengurangi pekerjaan di tingkat pimpinan senior di kantor pusatnya di Jenewa, Swiss, meskipun semua level dan wilayah akan terdampak, tambah memo tersebut. WHO akan memutuskan cara memprioritaskan pekerjaan dan sumber dayanya pada akhir April.

    Dokumen WHO menunjukkan bahwa badan PBB tersebut memiliki lebih dari seperempat dari 9.473 stafnya di Jenewa.

    Memo internal tertanggal 10 Maret, yang juga dilihat oleh Reuters, menyebutkan WHO telah mulai menetapkan prioritas dan mengumumkan pembatasan satu tahun untuk kontrak staf. Memo itu juga menyatakan staf sedang berupaya mengamankan pendanaan tambahan dari negara-negara, donor swasta, dan filantropis.

    baca juga

    (suc/suc)

  • InJourney Airports Catat 256.107 Penumpang Naik Pesawat H-1 Lebaran

    InJourney Airports Catat 256.107 Penumpang Naik Pesawat H-1 Lebaran

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Angkasa Pura Indonesia (Persero) atau InJourney Airports mencatatkan telah melayani 256.107 penumpang dengan 2.371 penerbangan di 37 bandara InJourney sampai dengan H-1 Lebaran pukul 17.13 WIB, Minggu (30/3/2025). 

    Berdasarkan data Posko Pusat InJourney Airports Angkutan Lebaran 2025, sampai dengan pukul 17.13 WIB jumlah penumpang yang diangkut mencapai 256.107 jiwa atau 63,2% dari total kapasitas kursi sebanyak 405.100. Data ini masih dinamis dan perhitungan akumulasi akan ditutup pukul 24.00 WIB. 

    Dari total jumlah penumpang tersebut, Bandara Internasional Soekarno – Hatta menjadi bandara tersibuk yang terkait dengan bandara Angkasa Pura, disusul oleh Bandara Juanda, Bandara Denpasar, Bandara Changi dan Bandara Internasional Kuala Lumpur. 

    Kemudian untuk maskapai dengan penumpang terbanyak hari ini adalah Lion Air, Super Air Jet, Citilink Indonesia, Garuda Indonesia dan Batik Air. 

    Sementara itu jika melihat data H-1 Lebaran 2024, total penumpang yang tercatat mencapai 436.600 jiwa. Angka ini telah lebih tinggi dibandingkan jumlah penumpang sebelum pandemi covid -19 yang tercatat sebesar 400.000 penumpang. 

    Adapun InJourney Airports juga mencatatkan 2.371 penerbangan atau sebesar 71,2% dari 3.330 penerbangan yang terjadwal hari ini. Pada H-1 Lebaran tahun lalu, InJourney Airports membukukan total penerbangan sebanyak 3.604. 

    Sementara itu dari jumlah penerbangan tersebut, penerbangan ekstra tercatat sebanyak 179 penerbangan atau 72% dari total penerbangan ekstra yang direncanakan hari ini sebanyak 249 penerbangan. 

    Maskapai yang paling banyak mengajukan penerbangan ekstra hari ini adalah Lion Air yaitu 85 penerbangan dengan realisasi 48 penerbangan, Citilink dengan 28 rencana extra flight dan realisasi 45 penerbangan, Garuda Indonesia sebanyak 18 ekstra flight dengan realisasi sebanyak 24 penerbangan dan Super Air Jet sebanyak 48 penerbangan dengan realisasi sebanyak 21 penerbangan. 

  • Jarak dan Waktu Menguji, Cinta di Kampung Halaman Tetap Menanti

    Jarak dan Waktu Menguji, Cinta di Kampung Halaman Tetap Menanti

    Cikampek, Beritasatu.com – Setiap tahun, jutaan warga Indonesia melakukan perjalanan panjang menuju kampung halaman untuk merayakan Lebaran bersama keluarga. Tradisi mudik bukan sekadar perpindahan fisik dari satu tempat ke tempat lain, tetapi juga perjalanan emosional yang sarat perjuangan dan makna.

    Kemacetan panjang, harga tiket yang melambung, hingga cuaca yang tak menentu menjadi rintangan yang harus dihadapi demi bisa berkumpul bersama keluarga. Tak sedikit pemudik yang rela menempuh perjalanan belasan hingga puluhan jam dengan kendaraan pribadi, transportasi umum, atau bahkan sepeda motor.

    Momen haru dan mata berbinar terlihat pada salah satu pemudik, Hussein, yang hendak pulang ke kampung halamannya di Cirebon. Ia mengaku sudah tiga tahun tidak bisa mudik akibat pandemi yang membuat kondisi ekonominya terguncang.

    “Karena tahun-tahun sebelum Covid-19 itu mencari rezeki susah, pulangnya dipending terus. Ini bisa pulang ya alhamdulillah, bahagia banget, pengen ketemu keluarga di rumah, aanak istri, Tiga tahun bukan waktu yang sebentar ya, kangennya kangen banget,” ujarnya kepada Beritasatu.com di ruas Tol Jakarta-Cikampek, Jawa Barat, Minggu (30/3/2025).

    Sebagai kepala keluarga, Hussein harus menomorsatukan nafkah bagi istri dan anak-anaknya di kampung halaman. Kerinduan untuk pulang harus ia tahan demi memastikan kebutuhan keluarganya tetap terpenuhi.

    “Pengen kumpul sama keluarga di kampung halaman, tetapi kan kita ibaratnya namanya laki-laki harus berjuang demi keluarga. Ibaratnya, kerinduan apa itu harus ditahan,” katanya.

    Mudik bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan batin yang penuh makna. Bagi banyak pemudik seperti Hussein, perjuangan panjang di jalan raya akan terbayar lunas saat akhirnya bisa memeluk keluarga yang telah lama menanti di kampung halaman.

  • Atta Halilintar dkk. Terancam Miskin, Sinyalnya Sudah Terlihat di AS

    Atta Halilintar dkk. Terancam Miskin, Sinyalnya Sudah Terlihat di AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dunia media sosial sekarang sudah tidak secuan dulu. Kini, industri yang membesarkan banyak nama influencer, seperti Atta Halilintar, dinilai semakin sesak dan memunculkan persaingan sengit untuk mendapat cuan.

    Laporan The Wall Street Journal menyebutkan bahwa platform tak seroyal dulu dalam memberikan komisi ke para kreator konten. Para jenama kawakan juga lebih pilih-pilih untuk bekerja sama dengan influencer.

    Salah satu contohnya adalah Clint Brantley yang merupakan kreator konten full-time sejak tiga tahun lalu. Brantley membagikan konten ke TikTok, YouTube, dan Twitch. Kebanyakan kontennya seputar tren yang berkaitan dengan game mobile Fortnite.

    Meski memiliki lebih dari 400.000 follower dengan rata-rata view pada kontennya lebih dari 100.000, penghasilan Brantley pada tahun lalu lebih kecil daripada gaji median tahunan pekerja full-time di AS pada 2023 sebesar US$ 58.084 atau Rp 950 jutaan.

    Pria berusia 29 tahun itu tak siap berkomitmen untuk menyewa apartemen karena penghasilannya yang tak tetap. Saat ini, Brantley masih tinggal dengan ibunya di Washington. “Saya sangat rentan,” ujarnya seperti dikutip dari The Wall Street Journal, Minggu (30/3/2025).

    The Wall Street Journal menuliskan bahwa meraih penghasilan yang layak dan dapat diandalkan sebagai kreator konten adalah hal yang sulit, dan akan semakin sulit.

    Platform makin lama makin kecil membagikan uang untuk postingan populer. Di sisi lain, para brand lebih spesifik memilih kesepakatan dengan influencer.

    Kondisi ini diperparah dengan ancaman TikTok diblokir di AS. Banyak kreator konten yang waswas apakah masih bisa meraup penghasilan dari media sosial jika salah satu channel sumber uangnya dihapus.

    Industri Influencer Makin Sesak
    Menurut laporan Goldman Sachs pada 2023, ratusan juta orang di seluruh dunia mengunggah konten yang menghibur dan mengedukasi di media sosial. Sekitar 50 juta orang mengumpulkan uang dari sana.

    Bank investasi tersebut memperkirakan jumlah kreator yang menghasilkan pendapatan akan tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 10% hingga 20% pada tahun 2028. Hal ini berkontribusi pada penambahan jumlah pencari nafkah, meski Departemen Tenaga Kerja tidak melacak gaji para influencer.

    Secara rata-rata, kreator konten butuh waktu bulanan bahkan tahunan untuk mengumpulkan pendapatan dari platform media sosial, kerja sama brand, hingga link affiliate. Namun, makin banyak yang mencari rezeki dari industri ini, makin kecil pula ‘kue’ yang harus dibagi-bagi.

    Menurut NeoReach, pada 2023, sebanyak 48% influencer mengumpulkan kurang dari US$ 15.000 atau Rp 245 jutaan. Hanya 14% yang mengumpulkan uang lebih dari US$ 100.000 atau Rp 1,6 miliar.

    Ketimpangan pemasukan influencer ini ditentukan beberapa faktor. Misalnya apakah influencer bekerja secara full-time atau part-time, tipe konten yang dibagikan, hingga durasi mereka berkarir sebagai influencer.

    Beberapa orang yang terkenal saat pandemi Covid-19 dan fokus pada topik yang populer seperti fesyen, investasi, dan lifestyle hack, mengaku sangat terbantu karena momentumnya pas.

    Namun, di balik itu semua, kreator konten mengaku pekerjaan ini sangat menguras energi dan mental. Mereka harus selalu memikirkan konten apa yang akan disukai audiens dan mengambil momentum yang tepat.

    Influencer menghabiskan waktu berhari-hari untuk merencanakan konten, memproduksi, hingga melalui proses edit untuk diunggah ke media sosial. Mereka juga harus selalu berinteraksi dengan para fans untuk menjaga popularitas.

    “Ini adalah pekerjaan yang sangat berat dibandingkan apa yang dikira kebanyakan orang,” kata analis Emarketer, Jasmine Enberg.

    “Kreator yang bisa hidup dengan menjadi influencer telah melakukan pekerjaan ini selama bertahun-tahun. Kebanyakan tak jadi besar dalam waktu singkat,” kata analis tersebut.

    Terlebih lagi, para influencer yang bekerja secara mandiri tidak mendapatkan keuntungan seperti pekerja kantoran. Mereka tak mendapatkan jaminan kesehatan, uang pensiun, serta bonus tahunan.

    Di tengah inflasi dan ketidakpastian ekonomi, influencer menghadapi tekanan yang kian sulit untuk mengamankan keuangan mereka.

    Penghasilan dari Platform Makin Kecil
    Pada 2020-2023, TikTok memiliki program pendanaan untuk kreator hingga US$ 1 miliar. YouTube melalui fitur Shorts juga memungkinkan kreator menghimpun uang sekitar US$ 100-10.000 per bulan dengan program pendanaan sementara.

    Lalu, Instagram Reels memberikan penghargaan ke kreator dalam jumlah yang fluktuatif. Bonus besar itu menjadi taktik agar makin banyak orang membuat konten di platform mereka.

    Namun, kini platform mulai mengubah kebijakan pembayaran untuk kreator konten. Ketentuan untuk penghasilan TikToker kini diperbanyak. Setidaknya harus memiliki 10.000 follower dengan view minimum 100.000 dalam sebulan.

    Instagram juga sedang menguji coba program ‘invitation-only’ yang memberikan penghargaan uang bagi kreator yang membagikan Reels dan foto.

    YouTube memperkenalkan program pembagian uang iklan pada tahun lalu untuk kreator Shorts yang memiliki setidaknya 1.000 subscriber dan 10 juta view dalam 90 hari. Mereka akan diberikan pembagian pendapatan iklan 45% untuk konten yang mereka bagikan.

    Makin lama, TikToker mengaku makin susah cari duit. Salah satunya Ben-Hyun yang mengatakan pada Maret lalu mendapatkan US$ 200-400 per satu juta view. Namun, kini pendapatannya kian menurun meski followernya bertambah banyak hingga 2,9 juta.

    Ben-Hyun mengaku kini hanya mendapat US$ 120 untuk video yang menghimpun 10 juta view. Hal ini menunjukkan, meski influencer memiliki audiens banyak, tetap sulit untuk memonetisasinya jika hanya berharap pada pendapatan dari platform.

    Danisha Carter juga membagikan keresahan serupa. Ia mengatakan TikTok-nya memiliki 1,9 juta pengikut.

    Menurutnya, para konten kreator berhasil membuat audiens ‘ketagihan’ di platform daring dan mendatangkan pendapatan miliaran dolar AS ke TikTok dan sejenisnya.

    Tapi, bayaran untuk influencer tak setimpal. Ia mengaku mendapatkan pendapatan dari TikTok dengan total US$ 12.000. Untuk menambah pendapatan, ia memutuskan membuat merchandise dan mampu menghasilkan uang US$ 5.000 pada tahun lalu.

    “Kreator harus dibayar adil dengan persentase yang sesuai dengan pendapatan yang diraih aplikasi,” kata Carter.

    “Harus ada transparansi soal bagaimana kami dibayar, dan kebijakannya harus konsisten,” ia menyarankan.

    (miq/miq)

  • Berkah Ramadan bagi Pedagang Gorengan Binaan BRI

    Berkah Ramadan bagi Pedagang Gorengan Binaan BRI

    Jakarta, Beritasatu.com – Langit berwarna jingga. Matahari mulai terbenam di ufuk barat. Suasana sore pada bulan suci Ramadan selalu menjadi kenangan manis bagi para pemburu takjil dan pedagang makanan dan berbagai minuman segar. Salah satu pedagang yang selalu senang ketika Ramadan tiba adalah Khamid. Dia adalah seorang pedagang gorengan yang siap menjajakan penganan mulai pukul 14.00 WIB. Baginya, momen itu sangat berharga dan tidak dapat mundur maupun maju.

    Dalam waktu singkat, sekitar 500 gorengan yang dibuat sejak pagi ludes untuk berbuka saat azan magrib tiba. Baginya, Ramadan tidak hanya bulan mulia untuk beribadah, juga bulan yang mudah mengumpulkan uang.

    “Saya senang kalau bulan puasa. Jualan banyak, habisnya cepat. Waktunya habis asar, langsung habis. Memang itu ciri khas,” kata Khamid kepada Beritasatu.com, Selasa (29/3/2025).

    Bahkan, dia mengakui, meski banyak warung dadakan yang buka ketika puasa, gorengannya tetap cepat ludes terjual. Tidak jarang ada yang memesan gorengan buatan Khamid.

    “Alhamdulillah terkenal warung ngapak ini. Kata orang, masakannya enak,” katanya.

    Pria asal Cilacap, Jawa Tengah itu, mengaku tidak ada resep rahasia yang ia gunakan saat memasak. Dia menyebut dagangannya laris karena konsisten dengan rasa yang enak. Berbagai jenis gorengan ia sediakan, seperti bakwan jagung, tempe goreng, bakwan sayur kubis, dan tahu.

    “Jangan dikurangi bumbunya. Alhamdulillah gorengan aku, kata orang, tidak ada duanya,” katanya.

    Pada bulan-bulan di luar Ramadan, omzetnya sekitar Rp 500.000, tetapi pada Ramadan, bisa meningkat dua kali lipat menyentuh Rp 1 juta.

    Khamid mengakui kondisinya saat ini tidak dapat dilepaskan dari bantuan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Dia menyebut telah menerima manfaat dari bantuan kredit usaha rakyat (KUR) saat diterjang badai Covid-19.

    Dia memulai usaha pada 2004. Dia menjajakan makanan berat dengan berbagai macam sayur dan lauk. Dia menyajikan sayur asam, sop, tempe orek, mi goreng, teri, serta ayam dengan berbagai rasa, seperti balado dan rica-rica.

    Dia merintis usaha dengan sang istri hingga mampu mempekerjakan lima karyawan. Saat itu, dia mampu mengantongi omzet Rp 3 juta dalam sehari. Namun, setelah belasan tahun, usahanya tiba-tiba ambruk saat terjadi pandemi Covid-19.

    Karena tak lagi memiliki modal usaha, Khamid pun mencari informasi bantuan usaha ke berbagai bank. Akhirnya, dia mendapatkan bantuan KUR BRI yang selama ini memang dikenal getol membantu UMKM. Pada 2021. dia meminjam Rp 30 juta dengan tenor 2 tahun sebagai modal awal untuk kembali membangun usahanya.

    Baginya, pandemi Covid-19 merupakan badai besar yang tak akan ia lupakan, bahkan sampai meninggal. Beruntung ada bantuan KUR, sehingga dia mampu bertahan hingga saat ini, bahkan mampu mengantarkan anaknya untuk mengambil pendidikan singkat perawat.

    Tidak hanya bantuan KUR, Khamid menyebutkan BRI juga terus melakukan berbagai inovasi untuk membangun usahanya. BRI menyediakan layanan pembayaran QRIS kepada para pelanggannya.

    “Ya pokoknya kita enggak boleh kalah sama keadaan,” tegasnya.

    Konsumsi Meningkat

    Deputi Bidang UKM Kementerian UMKM Temmy Satya Permana menyebut pada momentum bulan suci Ramadan, banyak produk UMKM yang digemari masyarakat. 

    “Konsumsi pada Ramadan ini meningkat. Masyarakat sekarang lebih senang dengan produk-produk lokal,” katanya kepada jurnalis Beritasatu.com.

    Produk yang paling digemari masyarakat saat Ramadan ialah produk makanan dan minuman atau yang biasa dikenal food and beverage (FnB). Selain FnB, produk lain yang digemari masyarakat ialah fashion.

    “FnB menjadi salah satu sektor yang meraup untung pada momen Ramadan. Salah satunya lewat fenomena takjil war yang sudah berlangsung sejak tahun lalu,” pungkasnya.