Kasus: Bom bunuh diri

  • Prancis Imbau Warganya Tak Pergi ke Iran, Ada Apa?

    Prancis Imbau Warganya Tak Pergi ke Iran, Ada Apa?

    Paris

    Otoritas Prancis mengimbau warga negaranya untuk menghindari perjalanan ke Iran. Imbauan itu disampaikan saat sejumlah warga negara Prancis ditahan di Iran.

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis Jean-Noel Barrot, seperti dilansir AFP, Selasa (7/1/2025), menyerukan warga negara Prancis untuk tidak bepergian ke Iran hingga sejumlah warga negara Prancis yang ditahan itu dibebaskan. Barrot menyebut warga negara Prancis yang ditahan di Iran itu sebagai “sandera”.

    “Situasi rekan-rekan senegara kita yang disandera di Iran tidak dapat diterima. Mereka ditahan secara tidak adil selama bertahun-tahun, dalam kondisi yang tidak layak,” ucap Barrot dalam pernyataannya.

    Menurut otoritas Paris, setidaknya ada tiga warga negara Prancis yang kini ditahan di Iran.

    Mereka yang ditahan diidentifikasi sebagai Cecile Kohler dan pasangannya, Jacques Paris, yang telah dipenjara di Iran sejak Mei 2022 atas tuduhan spionase — yang dianggap pelanggaran berat di negara tersebut.

    Satu warga negara Prancis lainnya yang ditahan di Iran hanya diidentifikasi dengan nama depannya, Olivier, yang telah dipenjara di sana sejak Oktober 2022. Otoritas Paris belum merilis rincian kasus yang menjerat Olivier di Iran.

    Barrot, dalam pernyataannya, menegaskan Paris tidak melupakan mereka “sedetik pun”.

    Lihat juga video: Dapat Ancaman Bom Bunuh Diri, Konsulat Iran di Prancis Dijaga Ketat Polisi

  • Waspada Terorisme, Tingkatkan Pengawasan

    Waspada Terorisme, Tingkatkan Pengawasan

    JAKARTA – Bom meledak di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu, 13 November pukul 08.45 WIB. Pelakunya diketahui bernama Rabbial Muslimin Nasution (24). 

    Polisi tak mendeteksi keberadaan bom saat pelaku masuk ke Mapolrestabes Medan. Bom itu diikat di pinggangnya. Sementara tubuh si pelaku, dibalut jaket ojek online. 

    Akibat ledakan itu, enam orang terluka, empat di antaranya polisi, satu lainnya pekerja harian, dan sisanya orang sipil. Mereka dirawat di rumah sakit Bhayangkara Medan untuk penyembuhan.

    Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyoroti jaket ojek online yang digunakan pelaku. Bukan tidak mungkin, bagi Ma’ruf ini adalah cara pelaku teror mengelabui aparat.

    “Sekarang ini perlu kecurigaan karena ternyata pembawa bom bunuh diri itu juga menggunakan atribut ojol,” kata dia. 

    Dia meminta masyarakat ambil peran melakukan pengawasan untuk deteksi dini upaya terorisme. “RT, RW itu kita fungsikan juga ke arah untuk bisa memonitor keadaan sekitarnya. Sehingga kemungkinan (terorisme) bisa dicegah, bisa dideteksi dini. Saya kira kewaspadaan itu yang harus kita tingkatkan,” kata Ma’ruf.

    Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta masyarakat tak berspekulasi aparat kecolongan. Dia meyakinkan masyarakat, aparat sudah bertindak untuk mencegah terjadinya terorisme.

    “Pencegahan sudah kita lakukan. Ada intelijen, informasi. Kalau tidak ada pencegahan makin banyak kayak gini,” kata Mahfud.

    Ilustrasi (Ilham Amin/VOI)

    Di sisi lain, Mahfud meminta aparat bekerja terukur ketika menindak kasus terorisme agar tak memunculkan anggapan penanganan terorisme berjalan lambat.

    Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan melakukan sinergi dengan Polri dan kementerian lain untuk menangani ini. Sebab, ancaman teror di era revolusi industri 4.0 memiliki tiga sifat, yaitu eskalatif, bercampur dengan yang lain, dan dengan tempo yang singkat.

    Sementara Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate akan memblokir konten yang berkaitan dengan aksi terorisme. “Kalau ditulis jelas-jelas, ‘ini cara membuat bom’ ya kita takedown. Jelas kan itu terorisme,” kata Johnny. 

    Namun, temuan terbarunya, judul seperti itu sudah jarang ditemui dan disamarkan dengan istilah lain. “Dan kode-kode ini harus dianalisa. Misalnya, ‘Cara masak sayur lodeh’. Ini kan bahasa sandi. Sehingga kita harus lihat dan jaga benar. Tapi kalau kita tahu, ya kita akan mengambil langkah-langkah penerapan hukum seperti blokir atau tindakan hukum,” jelasnya.

  • Mengungkap Jaringan Terorisme Bom Medan Lewat Istri Pelaku

    Mengungkap Jaringan Terorisme Bom Medan Lewat Istri Pelaku

    JAKARTA – Polisi menangkapnya seorang perempuan terkait kasus teror bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan. Dia adalah Dewi Anggraini yang merupakan istri pelaku teror, Rabbial Muslim Nasution. Dari pemeriksaan, Dewi merupakan orang yang memengaruhi Rabbial jadi ‘pengantin’ alias pelaku teror bom bunuh diri.

    “DA (Istri RMN) yang diduga terpapar lebih dahulu dibandingkan pelaku,” ucap Karo Penmas DivHumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mako Brimob, Depok, Kamis, 14 November.

    Dedi menambahkan, Dewi kerap berkomunikasi dengan seorang terduga teroris berinisial I yang kini ditahan di salah satu Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II di Medan. Komunikasi mereka biasa terjadi lewat media sosial, meski sesekali Dewi mengunjungi I di dalam sel tahanan. Sehari sebelum ditangkap, keduanya berkomunikasi membahas aksi terorisme.

    Polisi sedang memeriksa Dewi secara intensif, mencari tahu keterlibatan terduga teroris lain yang terlibat dalam aksi Rabbial. Sebab, dari komunikasi Dewi dan I diketahui akan ada rencana aksi teror di Bali sejurus dengan aksi yang dilakukan Rabbial. Informasi ini sekaligus mematahkan analisis awal yang menyebut Rabbial beraksi sendirian alias lone wolf. 

    “Siapa pemimpin daripada kelompok ini, apakah ada penyandang dananya, apakah ada yang memiliki keahlian untuk merakit bom, karena bom yang digunakan untuk bom bunuh diri ‘bomber’ ini kan yang dirakit cukup lumayan,” papar Dedi.

    “Apakah pelaku RMN ini dalam melakukan serangannya ini memiliki jejaring, baik terstruktur atau pun non-struktur. Ini masih didalami oleh Densus 88,” tambahnya.

    Karo Penmas DivHumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo (Rizky Adytia Pramana/VOI)

    Saat beraksi Rabbial hanya bekerja sendiri. Polisi memastikan itu berdasarkan rekaman CCTV yang ada di Mapolrestabes Medan. Keterangan ini sekaligus meluruskan pernyataan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD yang bilang pelaku berjumlah dua orang, satu jadi korban, dan yang lainnya melarikan diri.

    “Dari CCTV terekam kalau pelaku ini seorang diri melakukan bom bunuh diri di halaman Polrestabes Medan,” ucap Dedi.

    “Tidak terlihat (Pelaku lain). Pelaku tunggal. Bom Bunuh diri pelakunya tunggal. Ini masih kita dalami dulu ya untuk jaringan maupun kelompoknya,” tambahnya.

    Kemarin, bom bunuh diri meledak di Polrestabes Medan, Jalan HM Said Medan, Sumatera Utara. Pelakunya yang menggunakan jaket ojek online tewas dengan kondisi tubuh yang hancur. Sementara, enam orang lainnya jadi korban, empat di antaranya polisi, satu lainnya pekerja harian, dan sisanya orang sipil. Mereka dirawat di rumah sakit Bhayangkara Medan untuk penyembuhan.

  • Petempur Al Qassam ‘Peluk’ Tentara Israel Lalu Meledak, Mayor Komandan Kompi IDF Tewas di Jabalia – Halaman all

    Petempur Al Qassam ‘Peluk’ Tentara Israel Lalu Meledak, Mayor Komandan Kompi IDF Tewas di Jabalia – Halaman all

    Petempur Hamas ‘Peluk’ Tentara Israel Lalu Meledak, Mayor Komandan Kompi IDF Tewas di Jabalia

    TRIBUNNEWS.COM – Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengumumkan operasi rumit penyerangan yang menargetkan unit Pasukan Pendudukan Israel (IDF) di daerah Tel Al-Zaatar, timur kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara.

    Pada Jumat, brigade Al-Qassam melaporkan, operasi penyerangan ke IDF itu dinyatakan kompleks karena melibatkan sejumlah metode dalam beberapa fase.

    Fase pertama, seorang anggota Brigade Al-Qassam melakukan aksi bom bunuh diri dengan ‘memeluk’ tentara Israel yang terdiri dari beberapa personel.

    “Al Qassam menyatakan salah satu pejuangnya meledakkan sabuk peledak di antara kelompok lima tentara IDF, yang mengakibatkan korban di kedua belah pihak,” kata laporan tersebut.

    Setelah insiden ini, Brigade Al Qassam melaksanakan fase kedua serangan dengan menargetkan pasukan evakuasi yang hendak menolong para personel IDF yang tewas dan terluka karena serangan pertama.

    “Al Qassam lebih lanjut menyatakan kalau saat tim penyelamat IDF mendekati lokasi kejadian untuk menyelamatkan rekan mereka, para pejuang mereka berhasil menembak mati dua tentara tambahan sebelum melemparkan beberapa granat rakitan ke arah pasukan yang tersisa,” kata pernyataan itu dilansir RNTV, Jumat (27/12/2024).

    Mayor Komandan Kompi IDF Tewas

    Terkait serangan di Jabalia, Gaza Utara tersebut, dilansir Khaberni, pihak tentara pendudukan Israel mengumumkan pada Jumat malam kalau satu di antara korban tewas adalah komandan kompi pasukan.

    “Seorang komandan kompi IDF tewas dalam bentrokan di Jabalia, Jalur Gaza utara, IDF menjelaskan kalau personel yang tewas adalah seorang (berpangkat) mayor,” kata laporan Khaberni.

    Tentara IDF mengindikasikan kalau dua tentaranya juga terluka dalam insiden yang sama, salah satunya mengalami luka-luka serius.

    Penembak runduk Brigade Al Qassam menembakkan senapan sniper Ghoul hasil produksi lokal Milisi Perlawanan Palestina di Jalur Gaza. (Brigade Al-Qassam/Media militer)

    Perwira IDF Tewas Kena Penembak Jitu di Netzarim

    Sebelumnya, Tentara pendudukan Israel mengumumkan pada Kamis bahwa seorang perwira juga terbunuh di Jalur Gaza.

    Radio Angkatan Darat Israel, mengutip sumber militer di IDF, mengkonfirmasi pembunuhan seorang perwira berpangkat mayor di Jalur Gaza.

    Sumber tersebut menjelaskan, petugas tersebut tewas terkena peluru penembak jitu hari ini di kawasan Netzarim di Jalur Gaza tengah.

    “Sumber menyebutkan, orang tersebut bernama Amit Levy, ketua tim batalion patroli, dan berusia 35 tahun,” kata laporan itu.

    Sejauh ini, Tentara pendudukan Israel mengakui kalau sebanyak 823 tentaranya telah tewas sejak awal perang pada 7 Oktober 2023.  

    Pasukan Israel (IDF) dari divisi infanteri cadangan melakukan patroli di wilayah Gaza Utara yang tampak rata tanah. Meski sudah beroperasi berbulan-bulan, IDF belum mampu membongkar kemampuan tempur Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas yang menjalankan taktik gerilya hit and run. (khaberni/HO)

    IDF Didera Burnout

    Pakar militer Israel mengatakan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Jalur Gaza punya masalah besar yang bisa memicu bencana bagi Israel.

    Avi Askhenazi, nama pakar itu, dengan tegas mengatakan masalah itu ialah burnout atau kelelahan fisik dan mental.

    Askhenazi yang menjadi kontributor media Israel Maariv menyebut burnout merupakan perkara besar, tetapi tidak terperikan.

    Menurutnya, perang di Gaza yang sudah berlangsung hampir 1,5 tahun membuat para tentara Israel merasa tidak nyaman dan memunculkan kesalahan.

    Awalnya Askhenazi menyinggung tewasnya seorang kapten Israel di Gaza yang bernama Amit Levi.

    Kematian Levi masih misterius. Belum diketahui dengan pasti apakah dia tewas ditembak oleh rekan sendiri ataukah diserang pejuang Hamas.

    Pada saat kejadian, pasukan Levi sedang bergerak di atas sebuah kendaraan. Kendaraan itu melaju tanpa penerangan.

    Diyakini ada ada pasukan lain yang beroperasi di area itu dan melepaskan tembakan setelah melihat gerakan misterius.

    Pasukan Israel dalam agresi militernya di Jalur Gaza mendapat serangan sergapan berupa peledakan rumah jebakan oleh kelompok milisi pembebasan Palestina, Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas. (Khaberni)

    “Tampaknya pasukan Levi didentifikasi sebagai pasukan musuh [oleh pasukan Israel lainnya] dan tidak ada koordinasi di antara dua pasukan itu,” kata Askhenazi dalam kolom di Maariv hari Kamis, (26/12/2024).

    Namun, hingga kini belum ada konfirmasi dari IDF mengenai penyebab pasti kematian misterius Levy.

    Lalu, Askhenazi mengatakan Divisi 99 dan 162 IDF sudah beroperasi di Gaza selama berbulan-bulan. Tingkat keletihan kedua divisi itu sangat tinggi.

    Dia mengatakan tentara Israel yang beroperasi di tempat yang sama memunculkan burnout.

    “Tentara mulai membuat kesalahan, fokus dalam misi mulai berkurang, ketegangan operasional berkurang, risiko kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa meningkat,” kata seorang narasumber militer yang dikutip oleh Askhenazi.

    Askhenazi mengatakan tentara Israel dikerahkan terlalu lama di medan tempur akan merasa lebih aman dan kurang terancam. Hal itu membuat banyak musuh bisa mendekat tanpa diketahui.

    “Ada kekacauan di dalam batalion. Para tentara dan komandan sudah letih. Ada masalah dengan para penjaga, ada masalah dengan keputusan komandan kompi yang merencanakan keluarnya kita dari posisi bertahan dengan cara yang berbahaya,” kata salah satu tentara Israel yang terluka karena kecelakaan.

    Askhenazi menyebut IDF telah mengakui bahwa keletihan tentara akibat operasi militer memang tinggi, terutama di Divisi 162 dan 99 yang hanya beroperasi di Gaza.

    Sementara itu, satuan dan divisi lain beroperasi di zona tempur berbeda, misalnya di Israel, Lebanon, dan Suriah.

    Dua Tentara Israel di pagar keamanan yang memisahkan wilayah pendudukan Israel dengan Jalur Gaza. (Khaberni)

    Jumlah tentara Israel yang tewas

    IDF mengklaim jumlah tentara Israel yang tewas sejak perang meletus ialah 822 personel.

    Sebanyak 390 di antaranya tewas sejak operasi militer Israel di Gaza. Adapun korban luka mencapai 5.524 tentara.

    Di sisi lain, warga Palestina yang tewas karena serangan Israel kini mencapai lebih dari 45.000 orang. Sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

  • Kaleidoskop 2024 Perang Gaza: Bagaimana Sejarah Konflik Israel-Palestina? – Halaman all

    Kaleidoskop 2024 Perang Gaza: Bagaimana Sejarah Konflik Israel-Palestina? – Halaman all

    Kaleidoskop 2024 Perang Gaza: Bagaimana Sejarah Konflik Israel-Palestina?

    TRIBUNNEWS.COM – Israel dan Gerakan Pembebasan Palestina, Hamas terlibat dalam Perang Gaza yang dimulai sejak 7 Oktober 2023, menambah daftar panjang konflik bersenjata dua entitas yang mendiami sebuah wilayah di Jazirah Arab.

    Perang Gaza itu ditandai oleh serangan Banjir Al-Aqsa oleh faksi-faksi milisi Palestina di Jalur Gaza yang menyerbu ke Israel selatan pada 7 Oktober 2023.

    Hamas menyatakan, serangan itu adalah akumulasi dari penindasan pendudukan Israel dan penistaan zionis terhadap situs-situs suci di tanah Palestina.

    Serangan Banjir Al-Aqsa ini diklaim pihak Israel menewaskan 1.200 orang dan Hamas menyandera 253 orang Israel.

    Israel membalas dengan serangan militer di Gaza yang menewaskan lebih dari 45.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan Gaza per 18 Desember 2024. 

    Hampir seluruh populasi yang berjumlah 2,3 juta orang di daerah kantong itu telah mengungsi dari rumah mereka dan sebagian besar wilayahnya telah dihancurkan sepanjang 2024, menandai satu di antara aksi genosida dan pemusnahan etnis paling suram dalam sejarah peradaban.

    “Perang Gaza adalah episode paling berdarah dalam konflik antara Israel dan Palestina yang telah berlangsung selama lebih dari 75 tahun dan menyebabkan ketidakstabilan di Timur Tengah,” tulis ulasan Reuters.

    Personel Brigade Al Qassam, sayap militer gerakan pembebasan Palestina, Hamas di Jalur Gaza. Hamas menyatakan tidak ada pertukaran sandera sebelum pasukan Israel menghentikan agresinya di Jalur Gaza. (khaberni/HO)

    Apa Asal Mula Konflik Israel-Palestina

    Konflik tersebut terjadi karena benturan atas keinginan Israel untuk mendapatkan tanah air yang aman di wilayah yang telah lama dianggapnya sebagai Timur Tengah, dengan aspirasi Palestina yang belum terwujud untuk mendapatkan negara mereka sendiri.

    Pada tahun 1947, ketika Palestina berada di bawah kekuasaan mandat Inggris, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa menyetujui rencana untuk membaginya menjadi negara-negara Arab dan Yahudi dan untuk pemerintahan internasional atas Yerusalem.

    Para pemimpin Yahudi menerima rencana tersebut, di mana mereka mendapat sebanyak 56 persen tanah Palestina. Liga Arab menolak usulan tersebut.

    Sosok Yahudi yang disebut-sebut sebagai ‘Bapak Pendiri Israel’, David Ben-Gurion, memproklamasikan negara Israel modern pada tanggal 14 Mei 1948, sehari sebelum berakhirnya kekuasaan Inggris yang dijadwalkan.

    “Deklarasi negara Israel ini menjadi ruang membangun tempat perlindungan yang aman bagi orang-orang Yahudi yang melarikan diri dari penganiayaan dan mencari rumah nasional di tanah yang mereka kutip hubungannya sudah ada sejak jaman dahulu,” tulis Reuters.

    Pada akhir tahun 1940-an, kekerasan meningkat antara orang Arab, yang mencakup sekitar dua pertiga populasi, dan orang Yahudi.

    Sehari setelah Israel didirikan, pasukan dari lima negara Arab menyerang.

    Dalam perang berikutnya, sekitar 700.000 warga Palestina melarikan diri atau diusir dari rumah mereka, berakhir di Yordania, Lebanon, dan Suriah, serta di Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur.

    Warga Palestina meratapi hal ini sebagai “Nakba”, atau malapetaka.

    Israel membantah pernyataan bahwa mereka telah memaksa keluar warga Palestina.

    Perjanjian gencatan senjata menghentikan pertempuran pada tahun 1949, tetapi tidak ada perdamaian resmi.

    Keturunan warga Palestina yang tetap bertahan dalam perang kini berjumlah sekitar 20 persen dari populasi Israel.

    Intifada atau gerakan perjuangan bersenjata di Palestina melawan agresor Israel. (fatehyouthgermany.blogspot.com)

    Perang Apa Saja yang Terjadi Sejak Itu?

    Pada tahun 1967, Israel melancarkan serangan pendahuluan terhadap Mesir dan Suriah, yang memicu Perang Enam Hari.

    Israel merebut Tepi Barat dan Yerusalem Timur Arab dari Yordania, Dataran Tinggi Golan dari Suriah, serta Semenanjung Sinai dan Jalur Gaza dari Mesir.

    Sensus Israel tahun 1967 menyebutkan populasi Gaza berjumlah 394.000, sedikitnya 60?ri mereka adalah pengungsi Palestina dan keturunan mereka.

    Pada tahun 1973, Mesir dan Suriah menyerang posisi Israel di sepanjang Terusan Suez dan Dataran Tinggi Golan, yang memicu Perang Yom Kippur.

    Israel berhasil memukul mundur kedua pasukan dalam waktu tiga minggu.
     
    Israel menginvasi Lebanon pada tahun 1982 dan ribuan gerilyawan Organisasi Pembebasan Palestina di bawah pimpinan Yasser Arafat dievakuasi melalui laut setelah pengepungan selama 10 minggu.

    Pasukan Israel ditarik keluar dari Lebanon pada tahun 2000.

    Pada tahun 2005, Israel menarik para pemukim dan tentara dari Gaza.

    Hamas memenangkan pemilihan parlemen pada tahun 2006 dan menguasai penuh Gaza pada tahun 2007.

    Pertempuran besar terjadi antara Israel dan militan Palestina di Gaza pada tahun 2006, 2008, 2012, 2014 dan 2021.

    Pada tahun 2006, militan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran menangkap dua tentara Israel di wilayah perbatasan dan Israel melancarkan tindakan militer, yang memicu perang selama enam minggu.

    Terdapat pula dua intifada atau pemberontakan Palestina dari tahun 1987 hingga 1993 dan tahun 2000 hingga 2005.

    Pada intifada kedua, Hamas dan kelompok militan Palestina lainnya melakukan bom bunuh diri di Israel, dan Israel melancarkan serangan tank dan serangan udara terhadap kota-kota Palestina.

    Sejak saat itu, telah terjadi beberapa putaran permusuhan antara Israel dan Hamas, yang menolak mengakui Israel.

    Sebaliknya, Hamas dianggap sebagai organisasi teroris oleh Israel, Uni Eropa, Amerika Serikat, dan negara-negara lain. 

    Hamas mengatakan bahwa aktivitas bersenjatanya merupakan perlawanan terhadap pendudukan Israel, klaim yang belakangan diakui juga oleh negara-negara di PBB kalau Hamas adalah organisasi perjuangan Palestina.

    Pasukan Israel (IDF) dari divisi infanteri cadangan melakukan patroli di wilayah Gaza Utara yang tampak rata tanah. Meski sudah beroperasi berbulan-bulan, IDF belum mampu membongkar kemampuan tempur Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas yang menjalankan taktik gerilya hit and run. (khaberni/HO)

    Apa Saja Upaya yang Telah Dilakukan untuk Mencapai Perdamaian?

    Pada tahun 1979, Mesir menjadi negara Arab pertama yang menandatangani perjanjian damai dengan Israel, yang mana Semenanjung Sinai dikembalikan ke kekuasaan Mesir.

    Pada tahun 1993, Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin dan pemimpin PLO Arafat berjabat tangan pada Perjanjian Oslo yang menetapkan otonomi terbatas Palestina di Tepi Barat dan Gaza.

    Pada tahun 1994, Israel menandatangani perjanjian damai dengan Yordania. 

    Namun, pertemuan puncak enam tahun kemudian yang dihadiri oleh Arafat, Perdana Menteri Israel Ehud Barak, dan Presiden AS Bill Clinton di Camp David gagal mengamankan kesepakatan damai final.

    Pada tahun 2002, sebuah rencana Liga Arab yang diusulkan menawarkan Israel hubungan normal dengan semua negara Arab sebagai imbalan atas penarikan penuh dari wilayah yang direbutnya dalam perang Timur Tengah tahun 1967, pembentukan negara Palestina, dan “solusi yang adil” bagi para pengungsi Palestina.

    Penyajian rencana tersebut dibayangi oleh Hamas, yang meledakkan sebuah hotel Israel yang penuh dengan korban Holocaust saat jamuan makan Paskah.

    Upaya perdamaian lebih lanjut telah terhenti sejak 2014.

    Di bawah Presiden AS Donald Trump pada tahun 2020, Israel mencapai kesepakatan yang dikenal sebagai Kesepakatan Abraham untuk menormalisasi hubungan dengan beberapa negara Arab, termasuk Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko.

    Palestina berhenti berurusan dengan pemerintahan Amerika Serikat (AS) setelah Trump memutuskan hubungan dengan kebijakan AS dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. 

    Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan mereka.

    Qatar dan Mesir telah bertindak sebagai mediator dalam perang terbaru, mengamankan gencatan senjata pada akhir tahun 2023 yang berlangsung selama tujuh hari, di mana beberapa sandera yang ditahan oleh Hamas ditukar dengan tahanan yang ditahan oleh Israel, dan lebih banyak bantuan kemanusiaan mengalir ke Gaza.

    Utusan Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, yang akan secara resmi memangku jabatan tersebut setelah Trump kembali menjabat, mengatakan pada awal Desember kalau “hari ini tidak akan indah” jika para sandera yang ditawan di Gaza tidak dibebaskan sebelum Trump kembali ke Gedung Putih pada tanggal 20 Januari.

    Di Mana Situasi Negosiasi Gencatan Senjata Saat Ini?

    Pembicaraan selama berbulan-bulan mengenai gencatan senjata lebih lanjut di Gaza sejauh ini terbukti tidak membuahkan hasil , hanya berkisar pada isu yang sama.

    Hal yang terpokok, Hamas mengatakan akan membebaskan sandera yang tersisa hanya sebagai bagian dari kesepakatan damai yang mengakhiri perang secara permanen. 

    Israel mengatakan tidak akan mengakhiri perang sampai Hamas dihancurkan.

    Masalah lain yang menghambat kesepakatan tersebut termasuk kontrol atas perbatasan antara Gaza dan Mesir, urutan langkah timbal balik dalam perjanjian apa pun, jumlah dan identitas tahanan Palestina yang akan dibebaskan bersama sandera Israel, dan kebebasan bergerak bagi warga Palestina di dalam Gaza.

    Pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah mengupayakan “kesepakatan besar” di Timur Tengah yang akan mencakup normalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi.

    Riyadh mengatakan hal ini akan memerlukan kemajuan menuju pembentukan negara Palestina yang merdeka, yang telah dikesampingkan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

    Apa Saja Masalah Utama Israel-Palestina?

    Terdapat sejumlah masalah utama antara Israel dan Palestina yaitu:

    Solusi dua negara

    Pemukiman Israel di tanah Palestina yang diduduki (Israel)

    Status Yerusalem

    Perbatasan yang disepakati

    Nasib Pengungsi Palestina

    Solusi Dua Negara

    Solusi dua nefara adalah wacana kesepakatan yang akan menciptakan negara bagi warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza bersama Israel. 

    Netanyahu mengatakan Israel harus memiliki kendali keamanan atas semua wilayah di sebelah barat Sungai Yordan.

    Syarat Netanyahu ini justru akan menghalangi berdirinya negara Palestina yang berdaulat.

    Kelompok aktivis pemukim Yahudi mengunjungi kompleks Masjid Al-Aqsa pada hari ketiga libur Paskah Yahudi di Yerusalem pada 25 April 2024. Aksi mereka dikawal ketat oleh polisi Israel. Mohammad Hamad / Anadolu (Mohammad Hamad / ANADOLU / Anadolu melalui AFP)

    Pemukiman Israel

    Sebagian besar negara menganggap pemukiman Yahudi yang dibangun di atas tanah yang direbut Israel pada tahun 1967 sebagai ilegal.

    Israel membantah hal ini dan mengutip hubungan historis dan alkitabiah dengan tanah tersebut.

    Perluasan pemukiman yang berkelanjutan merupakan salah satu isu yang paling diperdebatkan antara Israel, Palestina, dan masyarakat internasional.

    Kelompok Yahudi Israel memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Pada perayaan hari Paskah Yahudi (Pesakh) kaum Yahudi Ekstremis Israel bersikeras untuk menggelar penyembelihan kurban di lokasi kuil ketiga yang mereka yakini ada di dalam kompleks masjid. (Wafa Agency)

    Status Yerusalem

    Palestina menginginkan Yerusalem Timur, yang meliputi situs-situs Kota Tua yang dikelilingi tembok yang dianggap suci oleh umat Muslim, Yahudi, dan Kristen, untuk menjadi ibu kota negara mereka.

    Israel mengatakan Yerusalem harus tetap menjadi ibu kotanya yang “tak terpisahkan dan abadi”.

    Klaim Israel atas bagian timur Yerusalem tidak diakui secara internasional.

    Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, tanpa menyebutkan sejauh mana yurisdiksinya di kota yang disengketakan itu, dan memindahkan Kedutaan Besar AS ke sana pada tahun 2018.

    Nasib Pengungsi Palestina

    Saat ini sekitar 5,6 juta pengungsi Palestina – sebagian besar keturunan mereka yang melarikan diri pada tahun 1948 – tinggal di Yordania, Lebanon, Suriah, Tepi Barat yang diduduki Israel, dan di Gaza.

    Sekitar setengah dari pengungsi yang terdaftar masih tidak memiliki kewarganegaraan, menurut kementerian luar negeri Palestina, banyak yang tinggal di kamp-kamp yang padat.

    Palestina telah lama menuntut agar para pengungsi dan jutaan keturunan mereka diizinkan untuk kembali.

    Israel mengatakan bahwa setiap pemukiman kembali pengungsi Palestina harus dilakukan di luar perbatasannya.

     

    (oln/rtrs/*)
     

  • Deretan Penindakan Teroris Sebelum dan Sesudah Bom Bunuh Diri di Medan

    Deretan Penindakan Teroris Sebelum dan Sesudah Bom Bunuh Diri di Medan

    JAKARTA – Buntut dari insiden bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, sejumlah penindakan terhadap terduga teroris dilakukan. Densus 88 Antiteror menangkap lima orang yang diduga sebagai pelaku teror dalam kurun 24 jam.

    Penindakan pertama dilakukan di wilayah Serang, Banten. Tiga orang ditangkap di sana, di hari yang sama saat insiden ledakan bom bunuh di Medan terjadi. Selanjutnya, Jawa Tengah. Petugas mendapatkan satu orang di sana.

    “Tim Densus 88 sudah mengamankan 4 orang. Tiga orang di Banten, dan satu orang di Jawa Tengah,” ucap Karo Penmas DivHumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mako Brimob, Depok, Kamis, 14 November.

    Dari hasil pemeriksan, tiga terduga yang ditangkap di Banten merupakan anggota kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Sedangkan, seorang lainnya masih dalam pemeriksaan lebih lanjut. Beberapa di antaranya diketahui sempat terbang ke Suriah untuk berperang bersama ISIS.

    Karo Penmas DivHumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo saat menghadiri acara ulang tahun Brimob, Kamis, 14 November (Rizky Adytia Pramana/VOI)

    Di tempat terpisah, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, ada 8 orang terduga teroris yang ditangkap setelah kasus teror bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumut. Informasi ini merupakan terbaru dari Polri yang dia dapat siang ini.

    “Sudah, sudah dapat laporan. Biar (nanti) dijelaskan oleh Polri. Sudah ada yang ditangkap delapan,” kata Mahfud di Kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

    Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyampaikan keterangan kepada wartawan di kantornya, Kamis, 14 November (Wardhany Tsa Tsia/VOI)

    Sementara, beberapa hari sebelum perisitwa bom di Medan terjadi, polisi juga melakukan penindakan. Ada enam orang terduga teroris yang ditangkap. Lima di antaranya di Riau, satu sisanya di Bekasi, Jawa Barat. 

    Di Riau, penangkapan terjadi pada tanggal 9 November dan mendapatkan empat tersangka dengan inisial, S, WN, MMF, dan S alias Umu. S, WN, dan MF memiliki peran penting untuk kelompok ini dan merencanakan aksi amaliyah di Jambi.

    “Yang bersangkutan (MF) melakukan pelatihan bersama-sama dengan dua orang yang diamankan (S dan WN). Kemudian mengetahui rencana terorisme atau akan melakukan aksi terorisme, kemudian juga melakukan perencanaan,” kata Dedi.

    Dalam penangkapan itu sejumlah barang bukti pun disita. Untuk terduga teroris S, senjata tajam, beberapa potongan pipa paralon, ketapel dan paku-paku. Sementara, dari WN petugas menyita 8 buah tabung gas airsoft gun, anak panah, busur, alat komunikasi. Sedangkan, alat bukti yang disita dari MF dan S (Salsabila) yaitu sepeda motor dan beberapa alat komunikasi

    Selanjutanya, polisi menangkap terduga teroris berinisial Y pada 11 November. Namun, tak dijelaskan secara merinci soal barang bukti serta peran dari Y dalam kelompok teroris tersebut.

    Pada 12 November, polisi menangkap terduga teroris berinisial WJ alias Patria alias Dwi di Bekasi, Jawa Barat. WJ disebut masuk dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan angkatan pertama dalam pelatihan perang dalam kelompok terorisme tersebut. Dia juga memiliki kemampuan merakit bom dan pernah ikut perang di Suriah bersama Doktor Azahari tujuh tahun silam. 

    “Pada tahun 2012 (WJ) mengikuti perang di Suriah bersama Azahari dan kemudian menjalin hubungan juga dengan FSA atau Free Syria Army,” kata Dedi.

    Karo Penmas DivHumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo saat merilis pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Meda, Rabu, 13 November (Rizky Adytia Pramana/VOI)

    Kemarin, bom bunuh diri meledak di Polrestabes Medan, Jalan HM Said Medan, Sumatera Utara. Pelakunya yang menggunakan jaket ojek online tewas dengan kondisi tubuh yang hancur. Sementara, enam orang lainnya jadi korban, empat di antaranya polisi, satu lainnya pekerja harian, dan sisanya orang sipil. Mereka dirawat di rumah sakit Bhayangkara Medan untuk penyembuhan.

    Polisi juga menangkapnya seorang perempuan terkait kasus teror bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan. Dia adalah Dewi Anggraini yang merupakan istri pelaku teror, Rabbial Muslim Nasution. Dari pemeriksaan, Dewi merupakan orang yang memengaruhi Rabbial jadi ‘pengantin’ alias pelaku teror bom bunuh diri.

    Polisi sedang memeriksa Dewi secara intensif, mencari tahu keterlibatan terduga teroris lain yang terlibat dalam aksi Rabbial. Sebab, dari komunikasi Dewi dan I diketahui akan ada rencana aksi teror di Bali sejurus dengan aksi yang dilakukan Rabbial. 

  • Negara-negara Arab Menyerukan Transisi Damai di Suriah Baru – Halaman all

    Negara-negara Arab Menyerukan Transisi Damai di Suriah Baru – Halaman all

    Negara-negara Arab Menyerukan Transisi Damai di Suriah Baru

    TRIBUNNEWS.COM- Perwakilan sejumlah negara Liga Arab merilis pernyataan bersama pada tanggal 14 Desember yang menekankan kesepakatan untuk mendukung “transisi damai” di Suriah, yang muncul beberapa hari setelah jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad dan pembentukan pemerintahan baru yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS). 

    Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh menteri luar negeri Yordania, Arab Saudi, Irak, Lebanon, Mesir, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Qatar. Pernyataan itu disampaikan tepat setelah pertemuan di kota pesisir Aqaba, Yordania. 

    Pemimpin baru Suriah – yang bertanggung jawab atas berbagai kejahatan perang dan kekejaman yang berlatar belakang sektarian – telah berjanji untuk melindungi kelompok minoritas dan menegakkan kesetaraan

    Para menteri luar negeri berjanji untuk “mendukung proses transisi damai” di Suriah, seraya menambahkan bahwa “semua kekuatan politik dan sosial” harus terwakili dalam pemerintahan Suriah yang baru dan memperingatkan terhadap “setiap diskriminasi etnis, sektarian atau agama” – dengan menekankan “keadilan dan kesetaraan bagi semua warga negara.”

    Resolusi Dewan Keamanan PBB 2254 harus menjadi dasar untuk transisi ini, kata mereka. 

    Pernyataan bersama tersebut menyerukan “komitmen untuk meningkatkan upaya memerangi terorisme dan kerja sama dalam memeranginya karena terorisme merupakan ancaman bagi Suriah dan keamanan kawasan dan dunia, dan kekalahannya merupakan prioritas kolektif.”

    Para diplomat juga mengambil bagian dalam pertemuan terpisah di Yordania dengan Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken, Menteri Luar Negeri Turki Hakan, Utusan Khusus PBB untuk Suriah Geir Pederson, dan pejabat kebijakan luar negeri Uni Eropa Kaja Kallas. 

    Pada hari Jumat, Washington dan Ankara mengumumkan telah mencapai kesepakatan mengenai visi masa depan Suriah. 

    Turki merupakan salah satu kekuatan utama yang memicu dimulainya perang yang didukung AS terhadap Suriah, yang dimulai pada tahun 2011. Kelompok-kelompok yang menyerbu Damaskus pada tanggal 8 Desember tidak hanya mencakup HTS – mantan afiliasi Al-Qaeda – tetapi juga pasukan Tentara Nasional Suriah (SNA), proksi Turki yang terdiri dari beberapa kelompok ekstremis yang telah memasukkan sejumlah komandan ISIS ke dalam jajarannya selama bertahun-tahun. 

    Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei mengatakan minggu lalu bahwa peristiwa terkini di Suriah direncanakan oleh Washington dan Tel Aviv, seraya menambahkan bahwa “ada negara tetangga yang memainkan peran penting dalam apa yang terjadi di Suriah dan masih memainkan peran ini” yang kemungkinan besar merujuk secara tidak langsung ke Turki.

    HTS – yang dulunya dikenal sebagai Front Nusra Al-Qaeda – telah membentuk otoritas transisi di bawah kepemimpinan perdana menteri Mohammad al-Bashir, yang memimpin badan pemerintahan kelompok tersebut di Idlib sebelum serangan yang berakhir dengan jatuhnya Assad. 

    HTS secara terbuka mengatakan bahwa kelompok minoritas dan semua tempat suci agama akan aman di bawah pemerintahan baru. HTS juga berjanji tidak akan memberlakukan pembatasan apa pun pada pakaian wanita. 

    Meskipun tidak ada pembantaian massal terhadap kaum minoritas, seperti yang terlihat pada tahun-tahun sebelumnya dalam perang Suriah, banyak yang bersikap skeptis dan takut. 

    Puluhan ribu warga Suriah dari kelompok minoritas dilaporkan membanjiri perbatasan Lebanon karena khawatir dengan apa yang akan terjadi di Suriah baru bagi mereka. 

    Front Nusra bertanggung jawab atas banyak kekejaman terhadap umat Kristen, Alawi, Syiah, dan Druze – termasuk bom bunuh diri, eksekusi , penculikan, penembakan tanpa pandang bulu, dan kejahatan perang lainnya.

    Faksi-faksi SNA juga telah melakukan banyak kekejaman. Selama bertahun-tahun, SNA tidak hanya memasukkan unsur-unsur ISIS ke dalam jajarannya, tetapi juga kelompok-kelompok seperti Jaish al-Islam – milisi sektarian yang bertanggung jawab atas berbagai kejahatan terhadap rakyat Suriah. 

     

    SUMBER: THE CRADLE

  • Ledakan di Kantor Kejari Parepare, Barbuk Detonator yang Ditanam Atau Teror?

    Ledakan di Kantor Kejari Parepare, Barbuk Detonator yang Ditanam Atau Teror?

    JAKARTA – Selasa sore, 19 November, di wilayah Parepare, Sulawesi Selatan, terasa begitu tenang layaknya hari-hari sebelumnya. Namun, kondisi itu seketika berubah saat terdengar suara ledakan.

    Tanah bergetar dan beberapa kaca bangunan Kejaksaan Negeri (Kejari) Parepare pecah. Seluruh karyawan panik yang kemudian behamburan keluar gedung. Ledakan disebut terjadi di halaman belakang.

    Belum diketahui sumber ledakan tersebut. Meski, banyak yang mengira jika suara dentuman itu berasal dari bom. Mengingat belum lama ini telah terjadi aksi bom bunuh diri di Polrestabes Medan.

    “Benar terjadi ledakan, kita belum bisa duga ledakan dari mana. Kejadian sekitar pukul 14.45 WITA,” ucap Kadiv Humas Polri Irjen Pol Muhammad Iqbal di Jakarta, Selasa, 19 November.

    Untuk mengetahui sumber ledakan, polisi setempat dan tim penjinak bom (Jibom) telah diturunkan. Olah tempat kejadian perkara dan mencari petunjuk soal ledakan pun dilakukan.

    “Lapolres Parepare dan Jibom sedang lakukan olah TKP antisipasi ledakan susulan,” katanya

    Selain itu, dari catatan sementara tak ada korban jiwa atau pun luka-luka yang diakibatkan ledakan tersebut. “Sementara belum ada korban,” ucapnya singkat.

    Terpisah, Kasie Intel Kejari Parepare Amirudin mengatakan sumber ledakan berasal dari detonator aktif yang merupakan sisa barang bukti. Sebelumnya, alat pemicu itu telah dimusnahkan beberapa waktu.

    Dalam pemusnahan detonator itu dengan cara ditimbun dengan tanah lalu dicor dengan semen. Sehingga, kuat dugaan ledakan itu bersumber dari sisa barang bukti tersebut lantaran lokasi ledakan merupakan tempat pemusnahan barang sitaan tersebut.

    “Yang meledak itu adalah detonator yang masih aktif. Diduga seperti itu karena lokasi kejadiannya di tempat kita lakukan pemusnahan barang bukti detonator September lalu,” ujar Amiruddin.

    Sementara, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Mukri menduga jika ledakan dipicu dengan adanya kegiatan pembakaran sampah di sekitar loaksi. Sehingga, api pun memicu ledakan pada detonator yang telah ditimbun di dalam tanah.

    “Jadi ada tukang cleaning service yang bakar sampah di bak sampah Kejari Parepare, lalu bak sampah itu kebetulan jadi tempat lokasi pemusnahan barbuk (barang bukti) bom ikan. Jadi pas bakar sampah, rupanya kena itu barbuk,” kata Mukri. 

  • Menteri Afghanistan Tewas Dibom ISIS, Ribuan Orang Hadiri Pemakamannya

    Menteri Afghanistan Tewas Dibom ISIS, Ribuan Orang Hadiri Pemakamannya

    Kabul

    Ribuan warga Afghanistan menghadiri pemakaman Menteri Pengungsi yang tewas akibat serangan bom bunuh diri di gedung kementeriannya di Kabul. Serangan bom itu diklaim oleh kelompok radikal Islamic State (ISIS).

    Menteri Pengungsi dan Repatriasi Afghanistan, Khalil Ur-Rahman Haqqani, tewas dalam serangan bom bunuh diri yang mengguncang kantor kementeriannya di Kabul pada Rabu (11/12) sore waktu setempat.

    Kelompok ISIS, seperti dilansir AFP, Jumat (13/12/2024), mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. ISIS dalam pernyataan via kantor berita Amaq, seperti diterjemahkan SITE Intelligence Group, menyebut seorang pengebom bunuh diri meledakkan rompi peledaknya di dalam kompleks kementerian.

    Saat pemakaman Haqqani digelar di kampung halamannya di desa Sarana, area pegunungan Provinsi Paktia, pada Kamis (12/12) waktu setempat, laporan AFP menyebut ribuan pria, yang kebanyakan menenteng senjata, tampak hadir.

    Pemakaman itu dilakukan dengan pengamanan ketat, yang melibatkan kendaraan lapis baja, penembak jitu dan personel yang berjaga di wilayah tersebut dan sepanjang ruas jalanan dari Kabul. Ratusan mobil pelayat memenuhi ruas jalanan dari provinsi sekitarnya menuju ke lokasi pemakaman.

    Beberapa pejabat senior Taliban, termasuk Kepala Staf Angkatan Darat Qari Fasihuddin Fitrat dan wakil politik pada kantor Perdana Menteri (PM) Maulawi Abdul Kabir, turut menghadiri pemakaman tersebut.

    Keponakan almarhum, Menteri Dalam Negeri Sirajuddin Haqqani, juga hadir bersama dengan Menteri Luar Negeri Amir Khan Muttaqi.

    Lihat juga Video ‘Penampakan Banjir Bandang Terjang Afghanistan, 50 Tewas’:

  • Australia Ikut Mendukung Gencatan Senjata di Gaza

    Australia Ikut Mendukung Gencatan Senjata di Gaza

    Untuk memudahkan Anda mengikuti perkembangan Dunia Hari Ini, kami sudah merangkum berita dari sejumlah negara.

    Edisi Kamis, 12 Desember 2024, kita awali dari Australia.

    Australia mendukung resolusi gencatan senjata di Gaza

    Australia mendukung resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk “gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan permanen” di Gaza.

    Australia juga mendukung upaya membela pekerja badan bantuan dan kemanusiaan UNRWA dan mengecam Israel karena menghalangi penyaluran bantuan di Gaza.

    Lebih dari 150 negara, termasuk Kanada, Selandia Baru, dan Inggris, mendukung resolusi tersebut. Sementara Amerika Serikat dan Israel merupakan negara yang menentang resolusi tersebut.

    Meskipun menyerukan “pembebasan semua sandera segera dan tanpa syarat,” resolusi ini tidak mengharuskan Hamas untuk meletakkan senjata atau mengutuk tindakannya.

    Perubahan sikap ini menyusul ucapan PM Anthony Albanese yang mengatakan Australia akan membuat kesal Israel, yang diucapkannya dalam sebuah acara tertutup awal pekan ini.

    Puluhan tewas akibat serangan udara Israel

    Sementara itu di Palestina, serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 33 warga di Jalur Gaza kemarin, sebagian besar dari mereka berada di Beit Lahiya.

    Kantor berita Palestina WAFA mengatakan sedikitnya 30 orang tinggal di sebuah gedung bertingkat sebelum dihantam serangan Israel.

    Militer Israel mengatakan sedang memeriksa laporan soal serangan tersebut.

    Arab Saudi jadi tuan rumah Piala Dunia 2034

    FIFA menetapkan Arab Saudi sebagai tuan rumah Piala Dunia Pria 2034, meski negara ini kerap mendapat kritik soal hak asasi manusia.

    Sebanyak 211 negara dalam pertemuan Kongres Luar Biasa FIFA mendukung pemilihan Arab Saudi sebagai penyelenggara Piala Dunia.

    Menurut aturan FIFA, ajang ini harus diselenggarakan di berbagai benua setiap empat tahun.

    Karena Piala Dunia 2026 akan diselenggarakan di Amerika Utara, khususnya di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, Piala Dunia 2034 harus diselenggarakan di kawasan Asia atau Oseania.

    Buku catatan terdakwa pembunuh CEO asuransi Amerika

    Luigi Mangione, terdakwa pembunuh CEO United Health Care Amerika dilaporkan membawa buku catatan yang menguraikan rencana pembunuhannya.

    Luigi, yang berusia 26 tahun, masih ditahan di Pennsylvania karena pengacaranya terus berusaha agar ia bisa diekstradisi dan diadili di New York.

    Pengacaranya mengatakan Luigi akan mengaku tidak bersalah terhadap segala tuduhan pembunuhan Brian Thompson.

    Otoritas hukum mengatakan kepada CNN dan New York Times kalau buku tersebut berisi:

    “Apa yang saya lakukan? Saya membunuh CEO di konvensi tahunan akuntan yang sudah bagaikan parasit. Rencananya terarah, tepat, dan tidak membahayakan orang yang tidak bersalah.”

    Menteri pengungsi Afghanistan tewas

    Pejabat Taliban mengatakan menteri pengungsi Afghanistan dan enam orang lainnya tewas akibat bom bunuh diri di Kabul.

    Ledakan yang terjadi di dalam gedung kementerian ibu kota Afghanistan, kemarin, menewaskan Khalil Haqqani.

    Ia adalah sosok paling terkenal yang tewas akibat ledakan bom di Afghanistan sejak Taliban kembali berkuasa tiga tahun lalu.

    Tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom bunuh diri tersebut, namun juru bicara Taliban menyalahkan kelompok militan ISIS.