Kasus: Begal sadis

  • 28 Kali Beraksi, Begal Sadis yang Sering Beraksi di Jakarta Barat Dijaring Polisi

    28 Kali Beraksi, Begal Sadis yang Sering Beraksi di Jakarta Barat Dijaring Polisi

    JAKARTA – Begal yang kerap beraksi di wilayah Jakarta Barat berhasil dilumpuhkan Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat. Pelaku berjumlah dua orang berinisial ST dan TZ itu diketahui sudah beraksi sebanyak 28 kali di wilayah Tambora, dan sekitarnya.

    “Berdasarkan informasi, dari Polsek Tambora maupun dari Resmob Polres, dia ada 28 TKP (tempat kejadian perkara),” ujar Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Sipayung, Kamis, 20 November.

    Arfan menyebut, setiap kali beraksi, keduanya membawa senjata tajam untuk mencuri dan pembegalan di lokasi berbeda.

    “Jadi, ada beberapa banyak TKP yang dilakukan oleh pelaku. Memang ini berulang-ulang kali. Secara spesifik, nanti akan dijelaskan pada saat rilis,” kata Arfan.

    Laporan lain menyebut bahwa pelaku diduga mencuri motor milik tetangganya. Hal itu terkait pernyataan Nurhikmah, Ketua RT 01 RW 08 Tanah Sereal, Tambora, tempat pelaku berinisial ST tinggal.

    Nurhikmah mengatakan, sekitar dua minggu setelah pelaku ST keluar dari penjara (ST mantan narapidana), seorang warga di RT 02 kehilangan sepeda motor.

    “Saya tak menuduh. Jadi, pas kejadian dia habis keluar dari penjara, selang dua minggu motor di RT sebelah situ hilang,” kata Nurhikmah kepada wartawan usai penangkapan pelaku ST di wilayah Tambora, Rabu (19/11) malam.

    Kendati demikian, untuk memastikan kebenaran tersebut, kepolisian akan menyampaikannya saat rilis dalam waktu dekat.

    “Konfirmasi itu nanti akan disampaikan saat rilis oleh Polsek Tambora,” kata Arfan.

    Sebelumnya, pasangan suami istri (pasutri) menjadi korban begal di Jalan Songsi Dalam 3 Gang Hijau RW 06, Kelurahan Tanah Sereal, Kecamatan Tambora Jakarta Barat, pada Sabtu, 15 November, pagi.

    Pelaku yang berjumlah dua orang itu merampas ponsel korban setelah sempat terjadi tarik menarik, hingga pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam dan “airsoft gun”.

    Ketua RW 06 Kelurahan Tanah Sereal, M Saad menyampaikan, kejadian pembegalan itu terjadi sekitar pukul 06.00 WIB.

    Berdasarkan rekaman CCTV, Saad menduga, kedua pelaku awalnya berniat mencuri burung di salah satu rumah warga. Namun, kedua pelaku tidak bisa masuk ke rumah yang diincar karena terkunci.

    “Tak lama, pasutri itu lewat naik motor, kebetulan si istri pegang hp,” jelas Saad.

    Karena tidak bisa mencuri burung, kedua pelaku diduga langsung merampas ponsel itu, meski diawali dengan aksi saling tarik.

  • Setelah 11 Bulan Buron, Begal Sadis Petugas Kebersihan di Pringsewu Akhirnya Ditangkap!

    Setelah 11 Bulan Buron, Begal Sadis Petugas Kebersihan di Pringsewu Akhirnya Ditangkap!

    Liputan6.com, Jakarta – Setelah 11 bulan buron, dua begal sadis penyerang petugas kebersihan di Kabupaten Pringsewu, Lampung akhirnya berhasil ditangkap polisi. Kedua pelaku diketahui bernama Sukandar (27) dan Gunadi Prasetyo (26), keduanya merupakan warga Kecamatan Kota Agung Timur, Kabupaten Tanggamus.

    Tim Khusus Anti Bandit (Tekab 308) Satreskrim Polres Pringsewu menangkap keduanya di dua lokasi berbeda pada Senin (27/10/2025). Penangkapan itu mengungkap kasus lama yang terjadi pada November 2024, saat korban perempuan berinisial EP (29), petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Pringsewu, menjadi korban pembegalan di jalan persawahan Pekon Sidoharjo.

    “Penangkapan pertama dilakukan terhadap tersangka Sukandar di tempat kerjanya di Pekon Benteng Jaya, sekitar pukul 16.30 WIB. Tak lama kemudian, pelaku kedua, Gunadi Prasetyo, juga berhasil diamankan di rumahnya tanpa perlawanan,” ujar Kapolres Pringsewu, AKBP M. Yunnus Saputra, Selasa (28/10/2025).

    Kapolres menjelaskan, aksi kejahatan itu terjadi 5 November 2024 sekitar pukul 06.00 WIB. Saat itu korban tengah berangkat kerja melewati jalan sepi di area persawahan. Dua pelaku tiba-tiba menghadang, lalu salah satunya menodongkan pisau ke arah perut korban.

    “Pelaku kemudian merampas sepeda motor Honda Beat milik korban, uang tunai Rp500 ribu, serta satu kantong beras yang disimpan di bagasi,” ungkapnya.

    Setelah beraksi, kedua pelaku menjual motor hasil rampasan tersebut di wilayah Bandar Lampung seharga Rp6 juta. Dari hasil pemeriksaan, uang hasil penjualan itu digunakan untuk bermain judi online (judol) dan kebutuhan pribadi.

    “Satu pelaku mengaku memakai uangnya untuk bayar angsuran kendaraan, sementara satu lainnya untuk judi daring,” bebernya.

     

  • Ini Alasan Pelajar Buat Berita Hoaks Begal Sadis di Brongkos Blitar

    Ini Alasan Pelajar Buat Berita Hoaks Begal Sadis di Brongkos Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Kabar viral mengenai aksi pembegalan disertai pembacokan yang menimpa seorang pelajar di wilayah Brongkos, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, dipastikan adalah berita palsu atau hoaks. Kejadian ini sempat membuat heboh media sosial dan grup-grup percakapan setelah beredar video dan foto yang mengklaim korban bernama Syaiful dari Selorejo, dibacok di bagian tangannya.

    Dalam unggahan yang viral di Facebook, disebutkan bahwa korban dibacok dua kali di lengan kiri dan dipukuli, lalu diselamatkan oleh seorang sopir truk tebu. Foto korban yang memakai hoodie hitam dan tangannya diperban pun turut menyertai unggahan tersebut. Tak butuh waktu lama, unggahan ini menyebar luas dan meresahkan warga.

    Belakangan, fakta terungkap setelah video permintaan maaf dari pelajar yang mengaku korban, Syaiful (14), tersebar di media sosial TikTok. Dalam video tersebut, Syaiful mengakui bahwa cerita pembegalan itu hanya karangan.

    “Saya Syaiful umur 14 tahun, warga Selorejo Kabupaten Blitar, saya bukan korban begal. Saya mengarang cerita kena begal di Desa Brongkos Kesamben karena menolak ajakan teman saya untuk pergi ke Desa Donomulyo,” ujarnya.

    Syaiful menjelaskan bahwa luka di tangan dan kakinya bukan akibat dibacok, melainkan karena kecelakaan tunggal yang ia alami di perbatasan Desa Selorejo dan Desa Olak Alen. Ia memohon maaf atas kebohongan yang telah ia sebarkan, yang menyebabkan keresahan di masyarakat.

    “Sedangkan luka di bagian tangan kiri dan kaki kiri ini, akibat saya mengalami kecelakaan di Kredegseng perbatasan Desa Selorejo Blitar dan Desa Olak Alen. Atas berita yang salah saya ucapkan maaf yang sebesar-besarnya ,” lanjutnya.

    Kabar hoaks ini juga telah dikonfirmasi oleh pihak kepolisian. Kasi Humas Polres Blitar, Iptu Putut Siswahyudi, menegaskan bahwa tidak ada laporan atau kejadian begal di lokasi yang disebutkan.

    “Ini berita hoaks. Sementara motif (pelaku menyebarkan berita palsu) masih didalami, mohon waktu kami infokan lebih lanjut,” jelas Iptu Putut.

    Penyebaran informasi palsu ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu berhati-hati dan memeriksa kembali setiap berita yang diterima, terutama yang beredar di media sosial. Validasi informasi dari sumber terpercaya, seperti pihak kepolisian, sangat penting untuk mencegah penyebaran hoaks yang dapat menimbulkan kepanikan. (owi/ian)

  • Heboh Begal Sadis Brongkos Blitar di Medsos, Polisi: Itu Bohong

    Heboh Begal Sadis Brongkos Blitar di Medsos, Polisi: Itu Bohong

    Blitar (beritajatim.com) – Warga Blitar Raya belakangan dihebohkan dengan informasi aksi begal sadis yang terjadi di jalan raya Brongkos Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar. Dalam informasi yang beredar luas di media sosial facebook tersebut menampakkan seorang pria yang diduga menjadi korban begal.

    Narasi yang dituliskan dalam informasi itu pun cukup dramatis dan sadis. Dimana seorang pria bernama Syaiful mengaku menjadi korban begal dengan mengalami luka bacok 2 kali dan sempat dipukuli hingga akhirnya ditolong oleh sopir truk tebu untuk dibawa ke Puskesmas Kesamben.

    Informasi soal begal sadis ini pun langsung menyebar dan membuat heboh masyarakat. Polres Blitar yang mendapatkan informasi itu pun langsung melakukan penyelidikan.

    Hasilnya diketahui bahwa informasi tersebut adalah kabar bohong alias hoaks. Polisi menyebut bahwa tidak ada aksi begal yang terjadi di jalan raya Brongkos Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar.

    “Ini berita hoaks sementara motif masih didalami mohon waktu kami infokan lebih lanjut,” ucap Kasi Humas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi saat dikonfirmasi pada Minggu (21/09/2025).

    Saat ini polisi masih mendalami motif dari penyebaran berita bohong tersebut. Pemeriksaan saksi dan pihak-pihak terkait berita bohong itu pun kini tengah dilakukan.

    Hal ini dilakukan untuk mengungkap apa sebenarnya yang melatarbelakangi pelaku nekat mengunggah berita bohong soal aksi begal. Polisi tak ingin berita bohong ini justru membuat gaduh dan mengganggu ketenangan masyarakat.

    “Cerita sementara yang didapat itu yang difoto itu sebenar anak yang mau kerja diajak temannya, namun dia menolak dengan alasan atau alibi mengaku sebagai korban begal, nah cerita ini kemudian didengar tetangganya dan menyebar luas,” tandasnya.

    Polres Blitar memastikan bahwa aksi begal itu merupakan informasi bohong. Cerita begal tersebut juga merupakan karangan pelaku dan tidak nyata terjadi. (owi/but)

  • Begal Sadis Bersenjata Tajam Beraksi 16 Kali di Depok Kini Diringkus Polisi

    Begal Sadis Bersenjata Tajam Beraksi 16 Kali di Depok Kini Diringkus Polisi

    Jakarta

    Polda Metro Jaya menangkap komplotan begal yang kerap melancarkan aksinya di wilayah Kota Depok, Jawa Barat. Polisi menyebut komplotan begal ini sudah beraksi sebanyak 16 kali.

    “Dari hasil pendalaman, untuk sementara para pelaku masih mengakui 16 TKP ataupun 16 kejadian,” ujar Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (8/7/2025).

    Wira menjelaskan para pelaku telah melakukan aksinya sejak tahun 2023. Aksi terakhir yang dilakukan para pelaku pada Selasa (24/6) pukul 01.50 WIB di Bojong Sari, Kota Depok.

    Dia mengatakan saat itu korban AS dan MNF tengah mengendarai motor di Jalan Arko. Pelaku tiba-tiba memepet korban dan membacoknya.

    “Pelaku menggunakan sepeda motor kemudian menghampiri atau memepet korban dan selanjutnya pelaku membacok korban,” jelas Wira.

    Korban pun lantas terjatuh dari motornya. Meski begitu, salah satu korban sempat berteriak saat pelaku berupaya mengambil sepeda motor korban.

    Selanjutnya, tim gabungan Subdit Jatanras Polda Metro Jaya bersama Satreskrim Polres Metro Depok melakukan penyelidikan. Akhirnya, polisi berhasil menangkap pelaku pada Kamis (3/7) dini hari.

    Wira turut mengungkap pelaku WAP berperan sebagai eksekutor bersama pelaku MS dengan membawa celurit. Sementara MF merupakan joki yang memepet hingga menendang korban. MF merupakan anak di bawah umur.

    Atas perbuatannya, para pelaku ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman penjara maksimal selama 12 tahun dan Pasal 170 ayat 2 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal penjara 7 tahun. Sementara pelaku di bawah umur akan dikenakan hukuman sesuai dengan aturan hukum anak.

    (wnv/wnv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Sosok Misterius Aldi Monyet Begal Sadis Penembak Aiptu Noval di Makassar – Halaman all

    Sosok Misterius Aldi Monyet Begal Sadis Penembak Aiptu Noval di Makassar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Begal sadis di Makassar yang dijuluki Aldi Monyet akhirnya tertangkap pada Minggu (4/5/2025). 

    Penangkapan Aldi Monyet berlangsung di Jl Jalahong Dg Mattutu, Kelurahan Bara-barayya, Kecamatan Makassar.

    Aldi Monyet ditangkap oleh tim Macan Sumsel, gabungan dari Resmob Polda Sulsel, Jatanras Polrestabes Makassar dan Resmob Polres Pelabuhan Makassar

    Sosok begal misterius yang paling dicari-cali polisi itu ditangkap setelah kabur usai melawan Aiptu Noval, anggota Polres Pelabuhan Makassar yang hendak menangkapnya.

    Kini Aiptu Noval masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara akibat tembakan Aldi Monyet yang menembus dadanya.

     

    Identitas Aldi Monyet Masih Misterius 

    Sosok Aldi Monyet masih misterius meski telah ditangkap tim gabungan Resmob Polda Sulsel, Jatanras Polrestabes Makassar, dan Resmob Polres Pelabuhan Makassar, Minggu (4/5/2025).

    Aldi ditangkap di Jl Jalahong Dg Mattutu, Kelurahan Bara-barayya, Kecamatan Makassar setelah kabur usai melawan Aiptu Noval, anggota Polres Pelabuhan Makassar.

    Penangkapan Aldi Monyet diketahui dari unggahan akun Instagram @tribrata_multimedia, tim gabungan yang menyebut dirinya ‘Macan Sulsel’.

    “Mission complete,” tertulis pada unggahan tersebut.

    Akun itu menjelaskan bahwa Aldi Monyet merupakan begal yang telah berstatus residivis. 

    Kerap melancarkan aksi jahatnya kepada orang-orang yang tidak bersalah.

    Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, membenarkan bahwa terduga begal Aldi Monyet telah diamankan.

    Hanya saja, Arya enggan menjelaskan lebih jauh karena akan diekspose langsung oleh Polda Sulsel dalam waktu dekat.

    “Nanti releasenya dari Polda,” singkat Arya, Minggu petang.

    Sekedar diketahui, Aldi Monyet merupakan residivis begal.

    Ia sering beraksi menggunakan senjata api.

    Pernah ditangkap di pemukiman padat penduduk. 

    Ada empat laporan polisi Aldi Monyet.

    Ini 7 Fakta sosok Aldi Monyet

    1. resedivis begal.

    2. beraksi dgn senjata api

    3. ditangkap di pemukiman padat penduduk kota (ablam)

    4. ada 4 laporan polisi

    5. Sempat duel dan bergulat dengan bintara senior (AIPTU Noval) sebelum jadi DPO

    6. Diduga Aldi Monyet juga terkena tembakan sebelum menghilang 

    7. Kompol Benny Pornika (Kanit Resmob Polda) Sulsel juga selidiki asal usul pistol  Aldi Monyet

     

    Sosok Aiptu Noval

    Aiptu Noval, anggota Satreskrim Polres Pelabuhan Makassar, masih dirawat di RS Bhayangkara. Ia tertembak saat hendak menangkap Aldi Monyet.

    Aiptu Noval telah menjalani operasi pengangkatan proyektil di RS Bhayangkara Makassar, Sabtu (3/5/2025).

    Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Kombes Pol dr Bambang Triambodo, menyampaikan bahwa kondisi Aiptu Noval saat ini dalam keadaan baik pasca operasi.

    “Kondisinya baik. Sudah dioperasi,” ujar Bambang.

    Ia menambahkan, Aiptu Noval kini dirawat di ruang perawatan untuk pemulihan.

    “(Pengangkatan proyektil) Itu teknis ya, ditangani langsung oleh tim bedah. Yang utama adalah keselamatannya. Sekarang sudah di ruang perawatan,” jelasnya mengatakan.

    Hal senada disampaikan Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Makassar, AKP Andri Kurniawan.

    “Operasi pengangkatan proyektil telah berhasil dilakukan. Saat ini Aiptu Noval masih menjalani perawatan dan observasi pasca operasi,” tuturnya.

    Seorang tetangga menyebut, Aiptu Noval dikenal ramah dan rajin beribadah.

    “Kalau pulang dari masjid sering menyapa, lempar senyum,” ujarnya.

    Warga lainnya mengaku tidak mengenal Aldi Monyet.

    Terpisah Ketua RT 1/RW 1 Kelurahan Bara-barayya, Lena, mengatakan Aiptu Noval merupakan warganya.

    “Pak Nova ini lahir besar di sini memang, sama saya di sini juga besar,” kata Lena, Senin (5/5/2025).

    Namun menurut Lena, Aldi Monyet bukan warga setempat.

    “Saya lihat itu anak (Aldi Monyet), dia bukan orang di sini. Dia bukan warga sini. Kayaknya dia cuma bergaul di situ,” ucapnya.

    Lena, juga lahir dan besar di wilayah itu, mengaku tidak mengenal Aldi Monyet.

    “Tapi untuk kepastiannya itu anak tinggal di mana, saya tidak tahu, karena saya baru lihat juga itu orang,” ujarnya.

     

    Kronologi Penembakan

    Peristiwa terjadi Sabtu (3/5/2025) pagi sekitar pukul 05.15 Wita.

    Saat itu, Aiptu Noval hendak menangkap pelaku begal DPO.

    Namun, pelaku melawan dan Aiptu Noval tertembak di bagian dada.

    “Langsung dilarikan ke RS Bhayangkara,” kata Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Makassar, AKP Andri Kurniawan

    Ia menambahkan, tim gabungan saat ini masih memburu pelaku.

    “Kami mengutuk keras aksi kekerasan terhadap aparat yang sedang bertugas,” ujarnya.

    Senjata api menyebabkan luka belum bisa dipastikan milik siapa. 

     

    Aiptu Noval dan Aldi Monyet Sempat Berduel

    Ketua RT 1/RW 1 Kelurahan Bara-barayya, Lena menuturkan, Aiptu Noval mendatangi lokasi setelah menerima informasi keberadaan Aldi Monyet.

    Ia bergerak dari rumah ke masjid, lalu menuju pertigaan lorong di Jl Jalahong Dg Mattutu.

    “Dia pergi dengan tangan kosong. Tidak bawa borgol juga. Hanya pakai gamis, songkok, dan sajadah,” kata Lena, berdasarkan cerita warga.

    Setibanya di lokasi, Aldi Monyet melawan saat hendak ditangkap hingga Aiptu Noval tertembak.

    “Jadi waktu ke sana, ada yang lihat pelaku bermalam di ujung, di pertigaan. Pak Noval pergi salat subuh sekalian ke sana karena buronannya,” jelasnya.

    Lena menyebut, postur tubuh Aldi Monyet lebih besar dari Aiptu Noval, sehingga keduanya sempat bergulat.

    “Sempat katanya bergulat, pelaku besar badannya, sementara Pak Noval kecil,” ucapnya.

    Warga menyaksikan duel itu tak berani melerai karena ada  membawa senjata.

    “Setelah kejadian itu baru warga mendekat, langsung dihubungi Pak Binmas dan kemudian polisi setempat,” tambahnya.

    BEGAL ALDI MONYET – Meme, foto penangkapan begal sekaligus terduga penembak polisi, Aldi Monyet oleh tim gabungan Resmob Polda Sulsel, tim Jatanras Polrestabes Makassar, dan tim Resmob Polres Pelabuhan, Ahad atau Minggu (4/5/2025). Aldi kabur saat hendak ditangkap di Jl Abu Bakar Lambogo, Makassar, Sulsel, Sabtu (3/5/2025). Aldi Monyet saat ditangkap dan polisi korban penembakan Aldi Monyet. (INSTAGRAM.COM/@TRIBRATA MULTIMEDIA/ist)

     

    Tak Ada Garis Polisi di TKP Penembakan

    Peristiwa penembakan Aiptu Noval terjadi di Jl Jalahong Dg Mattutu, bukan di Jl Abu Bakar Lambogo seperti ramai diberitakan.

    Lokasi tepatnya di pertigaan jalan, samping tembok SDN KIP Bara-barayya.

    Pantauan Tribun, Senin (5/5/2025), tidak tampak garis polisi di lokasi, baik saat itu maupun sehari sebelumnya.

    Kapolsek Makassar Kompol Muhammad Tamrin membenarkan olah TKP telah dilakukan.

    “Sudah (olah TKP), tapi yang tangani bukan Polsek, itu ditangani Polrestabes dan Polres Pelabuhan,” ujarnya.

    Ia juga menyebut belum pernah menerima laporan keributan di lokasi tersebut.

     

    Diduga Tak Bawa Borgol, Aiptu Noval Teriak Minta Tali 

    Lokasi tertembaknya Aiptu Noval berada di samping tembok SD KIP Bara-barayya I, tepat di pertigaan lorong Jl Jalahong Dg Mattutu, RT 1, RW 1.

    Aiptu Noval diduga hendak menangkap Aldi Monyet usai salat subuh.

    “Subuh kejadiannya, setelah salat subuh. Saya tidak lihat juga,” kata seorang pemuda, Senin (5/5/2025).

    Namun upaya itu gagal karena Aldi Monyet melawan. 

    Keduanya sempat adu gulat, hingga Aiptu Noval tertembak di dada dan pelaku melarikan diri.

    “Sempatji teriak Pak Noval minta oterek (tali), mungkin mau dipakai mengikat,” ungkapnya.

    Warga menduga Aiptu Noval tidak membawa borgol saat hendak menangkap Aldi Monyet.

    Lokasi penangkapan sekitar 200–300 meter dari rumah Aiptu Noval.

    “Iye, orang siniji memang ini Pak Noval,” tambahnya. (tribun network/thf/TribunTimur.com)

  • Begal Sadis Lukai Seorang Wanita di Probolinggo, Motor Dibawa Kabur

    Begal Sadis Lukai Seorang Wanita di Probolinggo, Motor Dibawa Kabur

    Probolinggo (beritajatim.com) – Aksi kejahatan jalanan kembali menggemparkan warga Kabupaten Probolinggo. Kali ini, seorang wanita muda bernama Zilvy Sabriya Arrohmah (25), warga Dusun Krajan 1, Desa Jorongan, Kecamatan Leces, menjadi korban begal bersenjata tajam pada Kamis (17/4/2025).

    Insiden ini terjadi di Jalan Pahlawan, Desa Leces, saat korban melintas sendirian menggunakan sepeda motor.

    Peristiwa bermula ketika Zilvy mengendarai sepeda motor Yamaha Aerox berwarna hitam dari arah selatan menuju utara dengan santai. Namun tanpa disadarinya, dua pelaku yang mengendarai sepeda motor membuntutinya dari belakang. Aksi pembegalan terjadi setelah tikungan jalan di kawasan tersebut.

    Menurut Husein, salah satu warga yang menyaksikan kejadian itu secara langsung, para pelaku melancarkan serangan begitu Zilvy melintasi tikungan. “Setelah tikungan jalan, tiba-tiba dua orang yang mengendarai motor yang mengikuti dari selatan menyabetkan clurit ke arah korban,” terang Husein.

    Akibat sabetan celurit itu, Zilvy terjatuh dari motornya. Dalam kondisi tak berdaya, pelaku segera mengambil alih sepeda motor milik korban dan melarikan diri ke arah selatan. Warga yang melihat kejadian langsung memberikan pertolongan kepada Zilvy yang mengalami luka bacok cukup serius di tangan kanannya, lalu membawanya ke Puskesmas Leces untuk mendapatkan perawatan intensif.

    Husein turut memberikan informasi penting kepada warga dan aparat mengenai ciri-ciri kedua pelaku. Disebutkan bahwa para pelaku tidak mengenakan helm atau penutup kepala, dengan masing-masing memakai baju berwarna hitam dan putih serta bertubuh besar.

    Kapolsek Leces, AKP Rini Ifo Nila Krisna, mengonfirmasi bahwa laporan pembegalan tersebut telah diterima dan saat ini tengah dalam penyelidikan pihak kepolisian. Tim identifikasi telah mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara dan meminta keterangan dari sejumlah saksi.

    “Kasus ini masih kami selidiki secara mendalam. Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya yang melintasi lokasi sepi, untuk selalu waspada dan berhati-hati. Jangan lupa juga gunakan kunci ganda saat memarkir kendaraan,” jelas Rini.

    Peristiwa ini menambah daftar panjang aksi kriminalitas di jalanan yang semakin meresahkan masyarakat. Masyarakat berharap agar pelaku segera ditangkap dan aparat dapat meningkatkan patroli di jalur-jalur rawan begal di wilayah Probolinggo dan sekitarnya. [ada/suf]

  • Begal yang Bacok Anggota Polisi di Bekasi Ditangkap, Seorang Pelaku Ternyata Residivis – Halaman all

    Begal yang Bacok Anggota Polisi di Bekasi Ditangkap, Seorang Pelaku Ternyata Residivis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI –  Komplotan begal yang menyasar anggota polisi di Jalan Inspeksi Kalimalang, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, ditangkap.

    Tiga kawanan begal motor yang sempat membacok anggota polisi itu berinisial DE (25), AR (22) dan SD (19).

    Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Mustofa menyampaikan kawanan begal anggota polisi ini memiliki peran berbeda.

    DE merupakan eksekutor sekaligus yang membacok korban anggota polisi.

    AR sebagai joki dan yang menjual sepeda motor milik korban. SD merupakan penadah atau yang membeli motor milik korban dari pelaku sebesar Rp 3,8 juta.

    “Tersangka DE ternyata seorang residivis kasus serupa dan ditahan di Lapas selama tiga tahun penjara,” kata Mustofa saat konferensi pers pada Senin (14/4/2025).

    Ia melanjutkan, pelaku DE pernah beraksi di tiga lokasi di wilayah Kabupaten Bekasi dan aksinya terhadap anggota polisi itu lokasi yang ketiga.

    Dalam aksinya, pelaku ini terbilang sadis karena selalu dibekali senjata tajam celurit.

     
    “Pelaku juga mengaku tak tahu bahwa yang dibegalnya itu ternyata anggota polri yang baru saja pulang piket saat mudik lebaran,” imbuhnya.

    Barang bukti diamankan STNK, BPKB, jaket,  celana PDL warna hitam kondisi kotor, tas ransel warna hitam dalam kondisi sobek, CCTV, Visum Et Repertum, satu unit kendaran motor honda Scoppy warna Hitam Coklat milik korban dan senjata tajam jenis celurit milik tersangka AR yang digunakan membacok korban.

    Atas perbuatannya, dua tersangka DE dan AR dijerat Pasal 365 ayat (2) KUHPidana tentang pencurian dengan kekerasan. Ancaman hukuman 12 tahun penjara.

    Sedangkan tersangka SD dijerat Pasal 480 KUHPidana tentang pendah. Ancaman hukuman 4 tahun.

    Jajaran Polres Metro Bekasi menangkap dua pelaku begal sadis terhadap anggota Polri di Jalan Inspeksi Kalimalang, Kampung Pasir Limus, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi ditangkap.

    Sebelumnya Briptu AA anggota Sabhara Polres Metro Bekasi menjadi korban begal dengan alami luka di sejumlah tubuhnya.

    “Ya setelah hampir satu pekan kami lakukan pengejaran, kedua pelaku tersebut sudah kami tangkap,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar saat konfirmasi, pada Jumat (11/4/2025).

    Dua pelaku begal anggota Polri itu inisial D dan S als A ditangkap masing-masing di Cibitung dan Sukatani pada Kamis (10/4/2025).

    Kedua pelaku kini sedang dalam pemeriksaan lebih lanjut di Mapolres Metro Bekasi.

    “Kemarin siang hari ini kita tangkap, dan saat ini masih kita kembangkan dan dalami,” ujarnya.

    Seno menuturkan saat ini pihaknya tengah melakukan pemeriksaan intensif terhadap para pelaku untuk menggali lebih dalam pengakuan peran pelaku serta mengumpulkan barang bukti.

    Penulis: Muhammad Azzam

  • Beraksi Siang Hari, Begal Sadis di Bekasi Rampas Motor dan Bacok Korban

    Beraksi Siang Hari, Begal Sadis di Bekasi Rampas Motor dan Bacok Korban

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU – Pria berinisial ES (32) menjadi korban begal hingga mengalami luka bacok di Kampung Gebang Cabang, Sukawangi, Kabupaten Bekasi.

    Peristiwa pembegalan itu terjadi pada Sabtu (12/4/2025) siang sekitar pukul 12.00 WIB.

    “Pelaku diperkirakan tiga orang, masih dalam penyelidikan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Senin (14/4/2025).

    Ade Ary menjelaskan, kejadian bermula saat korban tengah mengendarai sepeda motor di Jalan Raya Sukatenang.

    Ketika melintas di tempat kejadian perkara (TKP), korban dipepet oleh tiga pelaku yang berboncengan sepeda motor.

    “Pelaku memepet korban dari sebelah kanan. Satu orang pelaku yang mengendarai motor mencoba mengambil kunci motor korban, namun gagal,” ujar Kabid Humas.

    Setelahnya, pelaku yang duduk di posisi paling belakang tiba-tiba mengayunkan celurit dan mengarahkannya kepada korban.

    Terkena bacok di bagian bahu, korban pun terjatuh dari motor. Salah satu pelaku kemudian membawa kabur motor korban.

    “Atas kejadian tersebut, korban mengalami luka di bahu kanan akibat sabetan celurit dan kehilangan satu unit motor Beat Street. Kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Tambelang,” ungkap Ade Ary.
     
     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Jaringan Begal Sadis Diungkap Polres Probolinggo, Beraksi di 12 TKP

    Jaringan Begal Sadis Diungkap Polres Probolinggo, Beraksi di 12 TKP

    Probolinggo (beritajatim.com) – Polres Probolinggo menggelar konferensi pers terkait penangkapan dua pelaku begal yang dilumpuhkan oleh anggota polisi di Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Senin sore (24/3/2025). Kedua pelaku begal tersebut ternyata masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Probolinggo.

    Dalam konferensi pers yang dipimpin langsung oleh Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana, polisi membeberkan barang bukti yang berhasil disita, antara lain sepeda motor Honda Beat warna putih merah dengan nomor polisi N 2024 MI, rangka motor Kawasaki Ninja, dua bilah celurit, alat deteksi GPS, kunci T, dan dinamo.

    “Dari hasil pengembangan, kami berhasil mengungkap jaringan pelaku begal ini dan mengidentifikasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) mereka,” ujar Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana.

    Kronologi penangkapan bermula saat anggota polisi yang berada di lokasi kejadian merasa curiga dengan gerak-gerik kedua tersangka. Setelah memastikan bahwa mereka adalah pelaku curanmor, anggota polisi bernama Aipda Andik Muhyeni melumpuhkan kedua tersangka yang berusaha melawan dan melarikan diri.

    “Tersangka berinisial DA merupakan DPO kasus curanmor di wilayah Kecamatan Paiton, sedangkan tersangka MR adalah residivis kasus serupa,” jelas Kapolres.

    Dari hasil pengembangan, polisi menemukan sejumlah barang bukti di rumah tersangka, antara lain laptop, puluhan kunci kontak kendaraan, dan rangka sepeda motor. “Kami menduga kedua tersangka terlibat dalam 12 TKP curanmor di wilayah Kabupaten Probolinggo,” ungkap Kapolres.

    Kedua tersangka dijerat dengan Pasal 363 ayat 1 KUHP dan Pasal 365 KUHP. “Tindakan tegas terukur dilakukan karena salah satu tersangka membawa senjata tajam saat diamankan,” tegas Kapolres.

    Polres Probolinggo mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan melaporkan setiap kejadian yang mencurigakan kepada pihak kepolisian. (ada/but)