Kasus: Balap Liar

  • Operasi Zebra Semeru 2025 di Gresik Kembali Digelar Fokus 5 Pelanggaran

    Operasi Zebra Semeru 2025 di Gresik Kembali Digelar Fokus 5 Pelanggaran

    Gresik (beritajatim.com)- Menjelang tutup tahun, Satlantas Polres Gresik kembali menggelar Operasi Zebra Semeru 2025. Operasi yang berlangsung selama 14 hari mulai 17 hingga 30 November difokuskan pada lima pelanggaran.

    Adapun pelanggaran yang dimaksud diantaranya menggunakan ponsel saat berkendara. Melawan arus, dan kecepatan berlebih. Tidak memakai helm atau sabuk keselamatan. Kemudian bonceng lebih dari satu dan pengendara di bawah umur. Serta Knalpot brong maupun pelanggaran kendaraan Over Dimension Over Loading (ODOL).

    Sebelum menggelar operasi tersebut, Polres Gresik melakukan kegiatan
    lat pra operasi untuk menciptakan kondisi aman sebelum dimulainya Operasi Zebra Semeru 2025.

    Kabag Ops Polres Gresik, Kompol Yusis Budi Krismanto mengatakan, seluruh personel yang akan bertugas diberi penguatan tugas dalam menjaga Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas (Kamseltibcarlantas) di wilayah Kabupaten Gresik.

    Dalam arahannya, Kompol Yusis menegaskan pentingnya operasi ini, mengingat angka kecelakaan lalu lintas masih menjadi persoalan besar, bahkan disebut WHO sebagai salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia.

    “Operasi tersebut mengedepankan fungsi lalu lintas sebagai leading sector melalui kegiatan preemtif, preventif, dan penegakan hukum,” katanya, Sabtu (15/11/2025).

    Selain fokus pada lima pelanggaran lanjut Yusis, beberapa titik rawan juga menjadi prioritas operasi, mulai jalur arteri, Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL), terminal bayangan, pasar tumpah, kawasan wisata, hingga pintu tol.

    Sementara itu, KBO Sat Lantas Polres Gresik, Ipda Arif menuturkan, operasi juga memasukkan antisipasi terhadap kerawanan khusus, seperti distribusi BBM, bahan kimia/peledak, konvoi perguruan silat atau moge, balap liar, hingga pengawalan VIP/VVIP.

    “Kolaborasi lintas instansi menjadi kunci utama keberhasilan operasi saat pelaksanaan nanti,” tuturnya.

    Dari sisi intelijen, Kanit IV Sat Intelkam, Ipda Hendry Nurdiansyah menyatakan situasi kamtibmas Gresik diarahkan pada potensi gesekan sosial budaya, fluktuasi ekonomi, serta dinamika publik seperti mobilitas pekerja industri, aksi unjuk rasa.

    “Dinamika masyarakat sangat dinamis. Kondisi ini yang menjadi perhatian kami di lapangan,” ungkapnya. (dny/ted)

  • Ada Operasi Zebra mulai 17-30 November 2025, Ini Daftar Sasarannya

    Ada Operasi Zebra mulai 17-30 November 2025, Ini Daftar Sasarannya

    Jakarta, Beritasatu.com – Operasi Zebra kembali digelar secara serentak pada 17–30 November 2025 sebagai langkah awal untuk menciptakan kondisi lalu lintas yang lebih aman menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2026.

    Melalui operasi ini, Korlantas Polri berharap bisa menekan angka pelanggaran, mengurangi kecelakaan, serta meningkatkan kesadaran pengguna jalan dalam mematuhi aturan berkendara.

    Sebagai bagian dari upaya cipta kondisi, Polda Metro Jaya turut menggelar Operasi Zebra Jaya 2025. Operasi ini menjadi momentum penting untuk mengatur arus lalu lintas sebelum memasuki masa libur panjang akhir tahun yang biasanya diikuti peningkatan aktivitas masyarakat di jalan raya.

    Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho menyebut pendekatan yang digunakan akan lebih humanis, preventif, dan edukatif, termasuk bagi pengemudi ojek online (ojol) yang juga diajak menjadi pelopor keselamatan di jalan.

    “Operasi Zebra 2025 ini menjadi tahapan awal untuk menyiapkan kondisi tertib di jalan raya, sekaligus mengedukasi masyarakat agar disiplin berlalu lintas menjelang libur panjang Nataru,” kata Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho kepada wartawan, dikutip Jumat (14/11/2025).

    Selain itu, penertiban balap liar akan menjadi fokus penting karena fenomena tersebut semakin meresahkan masyarakat.

    Persiapan pelaksanaan operasi telah disampaikan Kabagops Korlantas Polri Kombes Aries Syahbudin dalam pertemuan evaluasi di Bandung, Jawa Barat.

    Dalam pemaparannya, ia menekankan bahwa Operasi Zebra bukan hanya kegiatan penegakan hukum, tetapi juga sarana membangun kesadaran dan keamanan lalu lintas.

    Kombes Aries juga menjelaskan bahwa Operasi Zebra 2025 diarahkan pada tiga fokus utama, yaitu persiapan Operasi Lilin, analisis situasi keamanan serta keselamatan lalu lintas tiga bulan terakhir, dan respons terhadap fenomena di masyarakat.

    Salah satu perhatian khusus adalah penertiban balap liar, yang dianggap berpotensi menciptakan kecelakaan dan kerawanan.

    Data Korlantas Polri menunjukkan bahwa dalam tiga bulan terakhir terdapat 639.739 pelanggaran lalu lintas di seluruh Indonesia. Mayoritas pelanggar merupakan usia produktif 26-45 tahun dan didominasi pengendara sepeda motor.

    Meski idealnya 95% penindakan dilakukan melalui kamera ETLE dan hanya 5% melalui tilang manual, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa penilangan manual masih cukup tinggi.

    Sasaran Operasi Zebra 2025

    Berikut daftar sasaran pelanggaran yang akan menjadi fokus Operasi Zebra 2025:

    Tidak menggunakan sabuk keselamatan.Tidak memakai helm berstandar SNI.Melanggar rambu atau marka jalan.Melanggar lampu APILL.Menggunakan ponsel saat berkendara.Kendaraan tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan.Aksi balap liar.Pelanggaran tata cara pemuatan angkutan barang.

    Melihat luasnya sasaran dan pendekatan yang digunakan, Operasi Zebra diharapkan bukan hanya menciptakan efek jera, tetapi juga menanamkan budaya tertib berlalu lintas bagi seluruh warga.

  • Operasi Zebra Digelar Pekan Depan, Ini Pelanggaran yang Jadi Incaran

    Operasi Zebra Digelar Pekan Depan, Ini Pelanggaran yang Jadi Incaran

    Jakarta

    Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri akan menggelar Operasi Zebra 2025. Operasi ini akan diadakan serentak di seluruh Indonesia mulai pekan depan.

    Dikutip dari situs resmi Korlantas Polri, Operasi Zebra 2025 akan diselenggarakan serentak di seluruh Indonesia dalam waktu dekat ini. Operasi Zebra 2025 akan digelar selama 14 hari mulai 17 November 2025 sampai dengan 30 November 2025.

    “Operasi ini menjadi langkah strategis untuk menciptakan kondisi lalu lintas yang aman, tertib, dan lancar menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru),” demikian dikutip dari situs resmi Korlantas Polri.

    Sejauh ini belum dirinci pelanggaran apa saja yang bakal menjadi incaran dalam Operasi Zebra 2025. Namun, salah satu pelanggaran yang menjadi incaran adalah balap liar.

    Kabagops Korlantas Polri Kombes Pol Aries Syahbudin menjelaskan, Operasi Zebra 2025 diarahkan melalui tiga sasaran utama: mempersiapkan Operasi Lilin, berdasarkan hasil analisis Kamseltibcarlantas tiga bulan terakhir, dan menanggapi fenomena yang berkembang di masyarakat, termasuk penertiban balap liar yang kini jadi perhatian khusus.

    “Operasi Zebra bukan semata penegakan hukum, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat agar tertib dan selamat di jalan raya,” ujar Aries.

    Selain penertiban balap liar, Operasi Zebra 2025 juga menekankan pendataan kegiatan melalui Sistem Informasi Satuan Operasi (SISLAOPS) Korlantas Polri. “Kita akan datakan semua kendaraan yang terjaring penertiban agar punya database nasional. Data ini bisa diintegrasikan ke Samsat saat perpanjangan kendaraan,” jelasnya.

    Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol. Faizal menyampaikan, program Zero Balap Liar menjadi prioritas khususnya menjelang akhir tahun atau pelaksanaan Operasi Nataru hingga Operasi Ketupat nanti. Menurutnya, fenomena balap liar ini hampir terjadi di seluruh Indonesia.

    “Program berikutnya adalah Zero Balap Liar. Menjelang akhir tahun atau Operasi Nataru dan dua bulan kemudian Operasi Ketupat, fenomena balap liar ini hampir ada di seluruh Indonesia. Dan itu harus ada upaya yang serius untuk menangani hal seperti ini. Karena dari data yang ada, banyak sekali kejadian yang diakibatkan oleh balap liar ini, mengakibatkan korban meninggal dunia dan konflik sosial,” ucapnya.

    “Ini perlu kita antisipasi karena mereka menggunakan sarana jalan raya untuk aktivitas tersebut. Ini adalah tanggung jawab dari anggota lalu lintas, khususnya petugas yang ada di wilayah,” sebut Faizal.

    (rgr/din)

  • Siapin Surat-surat dan Catat Tanggalnya

    Siapin Surat-surat dan Catat Tanggalnya

    Jakarta

    Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri akan menyelenggarakan Operasi Zebra 2025 dalam waktu dekat. Pengguna kendaraan bermotor diingatkan untuk selalu mematuhi aturan lalu lintas dan melengkapi surat-surat berkendara.

    Dikutip dari situs resmi Korlantas Polri, Operasi Zebra 2025 akan diselenggarakan serentak di seluruh Indonesia dalam waktu dekat ini. Operasi Zebra 2025 akan digelar selama 14 hari mulai 17 November 2025 sampai dengan 30 November 2025.

    “Operasi ini menjadi langkah strategis untuk menciptakan kondisi lalu lintas yang aman, tertib, dan lancar menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru),” demikian dikutip dari situs resmi Korlantas Polri.

    Kabagops Korlantas Polri Kombes Pol Aries Syahbudin menjelaskan, Operasi Zebra menjadi bagian penting untuk mempersiapkan Operasi Lilin, dengan fokus pada manusia, kendaraan, serta sarana dan prasarana jalan.

    “Operasi Zebra bukan semata penegakan hukum, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat agar tertib dan selamat di jalan raya,” ujar Aries.

    Kombes Pol Aries menjelaskan, Operasi Zebra 2025 diarahkan melalui tiga sasaran utama: mempersiapkan Operasi Lilin, berdasarkan hasil analisis Kamseltibcarlantas tiga bulan terakhir, dan menanggapi fenomena yang berkembang di masyarakat, termasuk penertiban balap liar yang kini jadi perhatian khusus.

    Menurutnya, operasi ini tidak hanya fokus pada penindakan, tetapi juga edukasi. “Kita tidak lagi menghitung dari jumlah kejadian saja, tapi melihat perbandingan dengan jumlah penduduk dan kendaraan. Jadi tidak selalu Polda besar yang paling tinggi tingkat pelanggarannya,” katanya.

    Menurut Aries, pihaknya akan mendata kendaraan yang terjaring penertiban. Hal itu akan dijadikan database nasional melalui Sistem Informasi Satuan Operasi (SISLAOPS) Korlantas Polri.

    “Kita akan datakan semua kendaraan yang terjaring penertiban agar punya database nasional. Data ini bisa diintegrasikan ke Samsat saat perpanjangan kendaraan,” sebutnya.

    Dalam penegakan hukum, Korlantas juga menyiapkan pendekatan humanis lewat teguran simpatik. “Kendaraan yang belum lengkap tidak bisa keluar sebelum dilengkapi. Walau hanya teguran, tetap harus sesuai prosedur. Dan ini yang akan kita ekspos di media agar masyarakat tahu pendekatan kita edukatif, bukan represif,” tutur Aries.

    Operasi Zebra 2025 diharapkan mampu menekan angka pelanggaran dan kecelakaan sekaligus meningkatkan disiplin berlalu lintas menjelang masa libur panjang Nataru.

    (rgr/din)

  • Operasi Zebra Bakal Tindak Balap Liar, Kendaraan Bisa Disita?

    Operasi Zebra Bakal Tindak Balap Liar, Kendaraan Bisa Disita?

    Jakarta

    Korps Lalu Lintas Polri akan menggelar Operasi Zebra dalam upaya menciptakan ketertiban, keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) menjelang libur panjang Nataru. Salah satu pelanggaran yang diincar dalam Operasi Zebra kali ini adalah balap liar.

    “Operasi Zebra itu nanti saya akan menekankan kaitannya dengan kamseltibcarlantas,” kata Kepala Kakorlantas Polri Inspektur Jenderal Polisi Agus Suryonugroho dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Jumat, (7/11/2025) kemarin.

    Dia mengatakan bahwa Operasi Zebra akan dilakukan secara humanis termasuk dalam penanganan dan penertiban balap liar. Ini penting guna memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat, juga agar nantinya perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 bisa berlangsung lancar, aman dan kondusif.

    “Khusus balap liar kita tindak secara humanis, persiapan dari Operasi Nataru ini tentunya dari sisi keselamatan, dari sisi keamanan ini sedang kita siapkan dengan stakeholder ini,” tutur dia.

    Diberitakan detikcom sebelumnya, saat ini pihak kepolisian sedang melakukan patroli malam untuk menyisir balap liar. Operasi penanganan balap liar ini dinamakan Patroli Presisi Berperisai Cahaya. Polantas akan patroli di lokasi-lokasi rawan balap liar mulai dari tengah malam.

    “Seluruh jajaran lalu lintas di tingkat Polda hingga Polres untuk meningkatkan kehadiran personel pada jam-jam rawan malam hingga dini hari,” jelasnya.

    Penyitaan kendaraan peserta balap liar merupakan langkah hukum terakhir dari petugas.

    “Dalam situasi tertentu, penyitaan kendaraan dapat dilakukan sebagai langkah terakhir apabila kendaraan digunakan untuk kegiatan berisiko tinggi atau tidak memenuhi spesifikasi teknis,” kata Irjen Agus kepada wartawan, Minggu (2/11/2025) lalu.

    Dia juga meminta jajarannya untuk memakai body cam dalam bertugas. Perangkat itu sebagai bentuk transparansi dan menjaga akuntabilitas dalam operasi penanganan balap liar.

    “Penggunaan teknologi pendukung seperti e-TLE Mobile dan body cam agar setiap proses penindakan terekam secara transparan dan akuntabel,” jelas Irjen Agus.

    (riar/lth)

  • Polresta Pekanbaru ke Sekolah, Ajak Siswa Tertib Lalin dan Peduli Lingkungan

    Polresta Pekanbaru ke Sekolah, Ajak Siswa Tertib Lalin dan Peduli Lingkungan

    Pekanbaru

    Polresta Pekanbaru kembali mengunjungi sekolah dalam rangka menguatkan komitmen dalam pelestarian lingkungan dan tertib lalu lintas. Polisi mengajak para siswa untuk menanam pohon.

    Kegiatan ‘Police Goes To School’ itu digelar oleh Satlantas Polresta Pekanbaru, Satuan Samapta, Satresnarkoba hingga Tim RAGA (Riau Anti Geng dan Anarkisme). Kegiatan yang dipimpin oleh Kasatlantas Polresta Pekanbaru AKP Satrio BW Wicaksana ini digelar untuk menggelorakan program Green Policing hingga RAGA Polda Riau.

    AKP Satrio mengatakan bahwa edukasi kepada generasi muda menjadi salah satu fokus kepolisian untuk menciptakan budaya tertib berlalu lintas dan mengurangi angka kecelakaan di Pekanbaru.

    “Kami ingin anak-anak sekolah memahami pentingnya tertib berlalu lintas, bahaya balap liar, dan faktor-faktor penyebab kecelakaan. Tujuannya agar mereka bisa menjadi pelopor keselamatan di jalan,” ujar AKP Satrio, Jumat (7/11/2025).

    Dalam kunjungannya kali ini, personel kepolisian memberikan sosialisasi langsung kepada siswa mengenai aturan berkendara, etika berlalu lintas, hingga risiko fatal ugal-ugalan di jalan raya. Selain edukasi keselamatan lalu lintas, polisi juga mengenalkan konsep Green Policing. Para siswa diajak menanam pohon di lingkungan sekolah sebagai wujud kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.

    Foto: Polresta Pekanbaru turun ke sekolah mengkampanyekan Green Policing dan ajak siswa tertib lantas. (dok. Polresta Pekanbaru)

    Kegiatan juga diisi penyuluhan bahaya narkoba oleh Satresnarkoba Polresta Pekanbaru. Polisi menjelaskan jenis zat adiktif, dampaknya bagi tubuh, serta ancaman hukum bagi pengedar dan pengguna.

    Selain itu, Tim RAGA, Satlantas, dan Samapta memperkenalkan peralatan pendukung tugas kepolisian, seperti alat pengendali massa, mobil patroli, dan perlengkapan taktis. Kegiatan ini diharapkan membangun kesadaran para siswa untuk lebih sadar hukum, dan tertib berlalu lintas hingga lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.

    (mea/imk)

  • Operasi Zebra Digelar Pekan Depan, Ini Pelanggaran yang Jadi Incaran

    Siap-siap, Bakal Ada Operasi Zebra!

    Jakarta

    Bagi seluruh pengguna jalan di Indonesia, siap-siap untuk menghadapi agenda rutin tahunan dari Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, yaitu Operasi Zebra.

    Kepala Korlantas Polri Inspektur Jenderal Polisi Agus Suryonugroho mengatakan Operasi Zebra berlangsung sebelum Operasi Natal dan Tahun Baru (Nataru). Operasi penertiban lalu lintas ini dijadwalkan akan segera dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia, sebagai langkah awal untuk menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) menjelang libur panjang Nataru.

    “Operasi Zebra itu nanti saya akan menekankan kaitannya dengan kamseltibcarlantas,” kata Kepala Kakorlantas Polri Inspektur Jenderal Polisi Agus Suryonugroho dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Jumat, (7/11/2025).

    Operasi dengan sandi “Zebra” ini bukan hanya sekadar penilangan, melainkan bagian dari upaya edukasi dan penegakan hukum untuk keselamatan bersama.

    Agus menjelaskan salah satu yang diincar ialah penanganan balap liar, guna memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. Hal ini dilakukan guna memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat, juga agar nantinya agenda Natal dan tahun baru bisa berlangsung lancar, aman dan kondusif.

    “Khusus balap liar kita tindak secara humanis, persiapan dari Operasi Nataru ini tentunya dari sisi keselamatan, dari sisi keamanan ini sedang kita siapkan dengan stakeholder ini,” tutur dia.

    Agus menambahkan khusus persiapan Operasi Nataru saat ini dalam tahap diskusi bersama para pemangku kepentingan terkait.

    “Nanti akan kami ekspos persiapan personel ini seperti apa, skenario (pengamanan) Natal seperti apa, skenario pengamanan tahun baru seperti apa? ini sedang kami rumuskan,” tuturnya.

    (riar/dry)

  • Polisi gagalkan aksi tawuran remaja di Jakpus

    Polisi gagalkan aksi tawuran remaja di Jakpus

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Pusat berhasil menggagalkan aksi tawuran antarkelompok remaja di Jalan Kemayoran Ketapang, Senin dini hari sekitar pukul 02.30 WIB.

    Polisi pun berhasil menangkap dan mengamankan enam remaja beserta tiga bilah senjata tajam.

    “Saat petugas tiba di TKP, para pelaku menyadari kehadiran polisi dan berusaha kabur. Namun anggota kami berhasil mengejar dan mengamankan enam orang berikut barang bukti,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Condro Purnomo di Jakarta, Senin.

    Enam remaja yang diamankan, yakni berinisial FA (18), AA (16), AP (15), AM (27), S (17), dan MAS (16).

    Selain mengamankan para pelaku, petugas juga menyita tiga bilah senjata tajam jenis celurit dan dua unit telepon genggam yang diduga digunakan untuk berkoordinasi sebelum tawuran terjadi.

    Enam pelaku berikut barang bukti kini telah diamankan di Mako Polres Metro Jakarta Pusat. Kasus ini ditangani oleh Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) untuk penyidikan lebih lanjut.

    Susatyo menjelaskan, bagi pelaku yang masih di bawah umur, proses hukum tetap dilakukan sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Anak.

    Selama pemeriksaan, pelaku mendapatkan pendampingan dari, orang tua atau wali, Balai Pemasyarakatan (Bapas), pengacara, dan guru sekolah yang bersangkutan apabila diperlukan.

    “Pendampingan ini bertujuan agar hak-hak anak tetap terlindungi, serta proses hukum tetap berjalan sesuai prosedur,” ujarnya.

    Dari hasil pemeriksaan awal, para pelaku disangkakan melanggar Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951, tentang kepemilikan atau membawa senjata tajam tanpa izin, dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.

    Bagi pelaku di bawah umur, ancaman hukuman akan disesuaikan dengan ketentuan hukum anak dan dapat disertai pembinaan, rehabilitasi, serta pengawasan pihak terkait.

    Aparat kepolisian, kata dia, akan terus melakukan operasi rutin dalam menjaga Jakarta dan menekan kejahatan jalanan serta menciptakan rasa aman bagi masyarakat.

    “Polisi akan terus hadir di lapangan untuk mencegah tawuran, begal, dan balap liar. Tawuran bukan sekadar kenakalan remaja, tapi tindak pidana yang bisa menghancurkan masa depan mereka,” ujarnya.

    Dia pun mengimbau kepada orang tua agar lebih aktif dalam mengawasi dan membimbing anak-anaknya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi Bakal Basmi Balap Liar! Bengkel Modifikasi Ilegal Dipantau-Motor Bisa Disita

    Polisi Bakal Basmi Balap Liar! Bengkel Modifikasi Ilegal Dipantau-Motor Bisa Disita

    Jakarta

    Balap liar yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia bikin resah warga. Maka itu, polisi mengambil tindakan tegas dengan rencana memberantas aksi ilegal tersebut. Polisi dan jajarannya bahkan bakal memantau bengkel-bengkel modifikasi yang dinilai terkait balap liar. Sementara untuk pelaku balap liar, sanksi terakhir berupa penyitaan motor bisa dilakukan oleh pihak kepolisian.

    Operasi dalam mencegah balap liar akan digencarkan oleh kepolisian mulai sekarang. Korlantas (Korps Lalu Lintas) Polri bakal mengawasi ketat bengkel-bengkel modifikasi ilegal yang diduga terlibat balap liar.

    Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho menginstruksikan tiap Kasat Lantas untuk memperkuat koordinasi dengan Kasat Intelkam dan Kasat Reskrim. Koordinasi itu dilakukan dalam memetakan jaringan pelaku balap liar, termasuk bengkel modifikasi ilegal.

    “Kasat Lantas di seluruh jajaran diminta memperkuat koordinasi dengan Kasat Intelkam dan Kasat Reskrim untuk memetakan jaringan pelaku, termasuk potensi keterlibatan bengkel modifikasi ilegal atau taruhan,” kata Irjen Agus kepada wartawan, Minggu (2/11/2025), seperti dikutip dari detikNews.

    Operasi penanganan balap liar ini dinamakan Patroli Presisi Berperisai Cahaya. Kegiatan itu juga akan melibatkan Samapta dan Brimob untuk memastikan personel polisi lalu lintas (polantas) dan masyarakat selama operasi malam.

    Agus bilang, penindakan hukum terhadap pelanggaran lalu lintas 95 persen menggunakan sistem e-TLE dan lima persen tilang manual. Petugas bisa melakukan penindakan manual kepada peserta balap liar dengan sejumlah faktor. Dia juga mengingatkan penyitaan kendaraan peserta merupakan langkah hukum terakhir dari petugas.

    “Dalam situasi tertentu, penyitaan kendaraan dapat dilakukan sebagai langkah terakhir apabila kendaraan digunakan untuk kegiatan berisiko tinggi atau tidak memenuhi spesifikasi teknis,” katanya lagi.

    Dia juga mewanti-wanti seluruh jajaran polantas mengenakan body cam dalam operasi penanganan balap liar. Perangkat itu untuk memastikan penindakan hukum yang dilakukan petugas transparan dan bisa diuji.

    “Menginstruksikan penggunaan teknologi pendukung seperti e-TLE Mobile dan body cam agar setiap proses penindakan terekam secara transparan dan akuntabel,” ujar Agus.

    Agus juga menekankan operasi penanganan balap liar ini dilakukan secara humanis. Dia mengatakan keberhasilan operasi tidak dihitung dari banyaknya jumlah tilang, namun dari menurunnya kegiatan balap liar di masyarakat.

    “Keberhasilan satuan wilayah tidak diukur dari banyaknya jumlah tilang, melainkan dari stabilitas ketertiban dan keselamatan lalu lintas di masyarakat. Korlantas Polri berkomitmen untuk memperkuat kehadiran Polantas sebagai pelindung dan pelayan masyarakat,” pungkasnya.

    (lua/lua)

  • Polisi di Kota Tangerang Berbagi Sembako, Ajak Warga Jaga Kamtibmas

    Polisi di Kota Tangerang Berbagi Sembako, Ajak Warga Jaga Kamtibmas

    Tangerang

    Polres Metro Tangerang Kota berbagi sembako dengan masyarakat di kawasan Banksasuci, Kelurahan Penunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang lewat program ‘Jumat Peduli’. Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian Polri terhadap masyarakat.

    “Jumat Peduli adalah program Kapolda Metro Jaya, sebagai bentuk kepedulian Polri terhadap masyarakat. Dengan kegiatan ini, diharapkan semakin mempererat hubungan masyarakat dengan Polri,” kata Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Raden Muhammad Jauhari, Sabtu (1/11/2025).

    Kegiatan yang dipimpin Wakapolres Metro Tangerang Kota AKBP Eko Bagus Riyadi ini menyalurkan 200 paket sembako kepada masyarakat. Kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat sekitar.

    Wakaolres Metro Tangerang Kota AKBP Eko Bagus Riyadi berbagi sembako kepada warga lewat ‘Jumat Peduli’, Jumat (31/10/2025). Foto: dok. Istimewa

    Dalam kesempatan itu, Kapolsek Jatiuwung Kompol Rabiin yang turut hadir juga memberikan imbauan kamtibmas kepada warga untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan. Warga diminta selalu berhati-hati saat memarkir kendaraan, gunakan kunci ganda dan pasang GPS untuk mencegah pencurian.

    Kompol Rabiin juga mengimbau para orang tua lebih memperhatikan aktivitas anak remajanya agar tidak terlibat tawuran, balapan liar, atau penyalahgunaan narkoba. Ia juga mengingatkan agar anak-anak tidak keluar rumah hingga larut malam dan sudah beristirahat di rumah pada pukul 22.00 WIB.

    Polres Metro Tangerang Kota berbagi sembako, ajak warga jaga kamtibmas, Jumat (31/10/2025). Foto: dok. Istimewa

    ‘Ngopi’ Kamtibmas

    Sementara itu, dalam rangka meningkatkan keamanan dan ketertiban (kamtibmas), Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Jauhari juga menggelar ‘Ngopi Kamtibmas’ bersama warga Kelurahan Larangan Utara, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, Kamis (30/10).

    “Kami datang untuk bersilaturahmi dan mendengar langsung aspirasi warga. Mari kita bersama-sama menjaga keamanan lingkungan kita, awasi putra-putri agar terhindar dari penyalahgunaan narkoba, aksi tawuran, maupun kegiatan yang dapat mengganggu ketertiban,” ujar Kombes Pol Jauhari.

    Kapolres juga mengingatkan pentingnya peran masyarakat dalam menghidupkan kembali siskamling dan meningkatkan kewaspadaan terhadap tindak pidana, baik konvensional maupun kejahatan berbasis siber.

    “Kita harus cerdas dan waspada terhadap modus penipuan online, judi online, maupun pinjaman ilegal. Jangan mudah tergiur, laporkan segera jika ada hal mencurigakan,” imbuhnya.

    (mea/dhn)