Kasus: Balap Liar

  • Cegah Jeratan Senar di Jembatan Suramadu, Forum Lalu Lintas Bangkalan Sepakati Bangun Pos dan Portal

    Cegah Jeratan Senar di Jembatan Suramadu, Forum Lalu Lintas Bangkalan Sepakati Bangun Pos dan Portal

    TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN – Forum Lalu Lintas Kabupaten Bangkalan merapatkan barisan atas permasalahan jeratan senar di Jembatan Suramadu hingga menimbulkan dua korban pengendara di jalur sepeda motor pada pertengahan bulan ini. 

    Selain permasalahan senar, para pemangku kebijakan lintas sektoral itu juga menyoroti minimnya dukungan CCTV di sepanjang akses maupun di atas Jembatan Suramadu.

    Dua pemotor terjerat senar di atas Jembatan Suramadu terjadi hanya dalam kurun waktu tiga hari. Korban pertama yakni seorang mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura asal Bojonegoro, M Bagus Sugianto pada Jumat (17/1/2025) lalu. Ia harus menerima lima jahitan akibat luka gores di pipi kirinya saat berkendara di jalur roda dua Jembatan Suramadu tujuan Madura.

    Korban kedua yakni seorang pemotor asal Kecamatan Tragah saat melaju di jalur sepeda motor Jembatan Suramadu tujuan Surabaya pada Minggu (19/1/2025). Pria tersebut menderita luka di bagian leher dan mendapatkan tindakan medis di Surabaya.

    “Disepakati dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Forum Lalu Lintas Kabupaten Bangkalan itu, akan dibangun pos terpadu di pintu masuk Jembatan Suramadu serta portal tak berbayar di sisi Madura,” ungkap KBO Satlantas Polres Bangkalan, Iptu Wiwit Heru S kepada Tribun Jatim Network mewakili Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono, Jumat (24/1/2025).

    Rakor Forum Lalu Lintas Kabupaten Bangkalan itu digelar di Ruang Pertemuan Polres Bangkalan pada Selasa (21/1/2025). Dihadiri perwakilan dari Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional, Dinas Perhubungan Bangkalan, Dinas Lingkungan Hidup Bangkalan, Dinas Komunikasi dan Informatika Bangkalan, Satpol PP Bangkalan.

    Turut hadir pihak PJR Jatim VIII Suramadu, UPT P3 LLAJ Bangkalan, Satlantas Polres Bangkalan, hingga tiga kapolsek dan tiga camat pemangku wilayah di sepanjang akses menuju Jembatan Suramadu yang meliputi Kecamatan Burneh, Kecamatan Tragah, dan Kecamatan Labang.  

    “Intinya pos terpadu dan portal tidak berbayar itu untuk mengurangi kecepatan kendaraan. Termasuk memantau pengendara roda dua supaya tidak masuk jalur roda empat,” jelas Wiwit.

    Selain permasalah senar dan minimnya dukungan CCTV, lanjut Wiwit, para pemangku kebijakan lintas sektoral itu juga telah menyepakati bahwa terdapat sebanyak delapan permasalahan lain untuk dikirim melalui surat kepada penanggung jawab Jembatan Suramadu.  

    Delapan permasalah selain kasus senar dan minimnya dukungan fasilitas CCTV meliputi; banyaknya jalan berlubang dan jalan bergelubang di akses Suramadu yang membahayakan pengendara, banyak terjadi pohon tumbang di akses Suramadu saat cuaca ekstrem, minimnya lampu PJU di akses Suramadu.

    Selanjutnya, penanganan kejadian kecelakaan lalu lintas membutuhkan percepatan mobil ambulan, akses Suramadu sering digunakan aksi balap liar terutama pada Jumat dan Sabtu malam, hingga banyaknya anak jalanan di akses Suramadu yang membahayakan para pengendara.

    Wiwit memaparkan, selain mendirikan pos terpadu dan portal tak berbayar di depan pintu masuk Jembatan Suramadu sisi Madura, Forum Lalu Lintas juga menelurkan enam rekomendasi lainnya. Meliputi penambahan perangkat CCTV di akses Suramadu dan di atas Jembatan Suramadu, segera dilakukan perbaikan jalan untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas.

    Selanjutnya, pemangkasan pohon guna mencegah kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, dilaksanakan operasi gabungan instansi terkait secara berkelanjutan untuk mengatasi anak jalan di akses Suramadu, akses untuk unit kendaraan ambulan bilamana terjadi kecelakaan lalu lintas di akses Suramadu, pemasangan pita kejut di titik-titik akses Suramadu yang kerap dijadikan aksi balap liar, serta evaluasi terhadap lampu PJU di sepanjang akses Suramadu.

    “Tujuan penambahan CCTV baik di akses maupun di atas Jembatan Suramadu untuk bisa mengetahui apakah memang benar keberadan senar-senar di jalur motor itu milik para pemancing, nanti bisa diketahui dari CCTV,” tegas Wiwit.

    Selain itu, lanjutnya, penambahan dukungan fasilitas CCTV itu juga dimaksudkan untuk mendapatkan bukti awal kasus kecelakaan lalu lintas. Termasuk juga perkara kriminalitas karena berdasarkan informasi yang beredar, Jembatan Suramadu juga dijadikan perlintasan untuk ‘pembuangan’ motor hasil kejahatan di Surabaya.

    Ia mengatakan, untuk rekomendasi perbaikan jalan berlubang, pekerjaannya telah dilakukan pada Kamis kemarin. Saat ini, pihaknya masih menunggu kegiatan pemangkasan dahan pohon, operasi gabungan anjal, dan persetujuan untuk pemasangan pita kejut di akses Suramadu titik Tangkel, Masaran, dan Morkepek supaya tidak dijadikan sarana balap liar.

    “Pemasangan garis pita kejut masih dikaji pihak Jembatan Suramadu, apakah secara hukum diperbolehkan. Kalau diperbolehkan, nanti berapa ketinggian pita kejut, berapa centi nanti akan disampaikan,” kata Wiwit. 

    Ia menambahkan, saat ini pihaknya juga masih menunggu respon dari penanggung jawab Jembatan Suramadu untuk gelaran rakor lanjutan. “Karena kami sudah mengawali dengan rakor di Polres Bangkalan. Kami posisi menunggu undangan rapat atau respon selanjutnya dari Jembatan Suramadu atas permohonan-permohonan yang telah kami layangkan,” pungkas Wiwit.

    Sementara Kepala Bidang Lalin dan Angkutan Darat Dinas Perhubungan Kabupaten Bangkalan, Ari Moein mengungkapkan, keberadaan pos terpadu di pintu masuk Jembatan Suramadu sisi Madura diharapkan tidak hanya memberikan rasa aman dan nyaman kepada para pelintas. Namun juga sebagai kontrol terhadap kendaraan-kendaraan angkutan barang.

    “Pada intinya kami menyesuaikan dengan kebijakan pihak kepolisian, sebagaimana yang telah tertuang dalam rekomendasi-rekomendasi hasil Rakor Forum Lalu Lintas kemarin itu,” singkat Ari.

  • Dinpora Bojonegoro Anggarkan Lagi Rp2,5 Miliar Untuk Pembangunan Sirkuit Balap

    Dinpora Bojonegoro Anggarkan Lagi Rp2,5 Miliar Untuk Pembangunan Sirkuit Balap

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Pembangunan sirkuit balap motor di area GOR Utama Desa Ngumpakdalem Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro akan dilanjutkan kembali pada tahun anggaran 2025. Pada APBD 2025 dianggarkan senilai Rp2,5 miliar. Sebelumnya pada tahun anggaran 2024 pembangunan sirkuit itu dianggarkan senilai Rp3,95 miliar.

    Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Kadinpora) Bojonegoro Amir Syahid mengatakan, jika pembangunan awal yang dilakukan dengan pagu anggaran Rp4 miliar tersebut merupakan tahap awal. Jumlah anggaran tersebut memang sesuai analisa tim tidak cukup untuk membangun utuh.

    “Sesuai analisa tim kami anggaran segitu tidak cukup untuk melakukan pengaspalan maupun tribun, sehingga di tahun ini (2025) kami kembali menganggarkan lagi,” kata Amir Syahid, Kamis (23/1/2025).

    Amir mengungkap, jika kondisi aspal yang menjadi sorotan publik, maupun dari Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini wajar. Karena aspal yang terbangun saat ini belum final. “Karna aspal itu adalah dasar atau AC-WC dan akan kita sempurnakan di tahun ini,” tambahnya.

     

    Amir berharap dengan dibangunnya sirkuit balap motor tersebut dapat mencetak atlet balap motor dan mengurangi aksi balap liar di jalan raya. Selain itu, pihaknya juga telah membangun lapangan latihan sepatu roda, sehingga warga tidak perlu lagi latihan sepatu roda di jalan raya.

    “Beberapa kali Bojonegoro akan diadakan perlombaan road race dan bingung mencari tempat, sehingga kita berupaya mewadahi dengan membangun sirkuit di area GOR yang juga merupakan lahan parkir seperti di halaman stadion Kanjuruhan Malang,” pungkasnya. [lus/kun]

  • Atensi AKBP Hendra Eko Triyulianto sebagai Kapolres Pamekasan

    Atensi AKBP Hendra Eko Triyulianto sebagai Kapolres Pamekasan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Beragam tindakan melanggar hukum maupun mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) menjadi atensi Polres Pamekasan, dibawah kepemimpinan AKBP Hendra Eko Triyulianto.

    “Akhir-akhir ini banyak kejadian berupa tindak kejahatan, seperti begal, premanisme, judi, narkoba, curanmor, balap liar dan lainnya akan kami tindak tegas,” kata Kapolres Pamekasan, AKBP Hendra Eko Triyulianto, Rabu (22/1/2025) kemarin.

    Guna melakukan penindakan tersebut, pihaknya mengajak insan pers bahu membahu mencari solusi terbaik guna mewujudkan situasi dan kondisi kamtibmas. “Tidak banyak yang kami sampaikan, tolong bantu kami. Mari kita cari solusi bersama,” ungkapnya.

    “Maka dari itu, tolong bantu kami, ingatkan dan kabari kami, kita kolaborasi untuk bersama mewujudkan Pamekasan aman dan kondusif. Serta selalu bersama mewujudkan situasi kamtibmas,” sambung Kapolres kelahiran Bangkalan, Madura.

    Ajakan tersebut bukan tanpa alasan, sebab pihaknya menilai jika media menjadi salah satu pilar penting demokrasi. Sehingga dapat memberikan informasi objektif dan edukatif bagi publik. “Kolaborasi dan sinergitas ini penting untuk bersama mewujudkan kondisi kamtibmas di Pamekasan,” tegasnya.

    “Karena kami yakin jika rekan-rekan media memiliki peran penting dalam menyampaikan berbagai informasi, sehingga juga penting untuk menjadi kontrol terhadap berbagai kepentingan publik di kabupaten Pamekasan,” pungkasnya. [pin/kun]

  • Kapolres Pamekasan: Tindak Tegas Begal, Judi, dan Balap Liar Demi Keamanan Publik

    Kapolres Pamekasan: Tindak Tegas Begal, Judi, dan Balap Liar Demi Keamanan Publik

    Pamekasan (beritajatim.com) – Kapolres Pamekasan, AKBP Hendra Eko Triyulianto, menyampaikan komitmennya untuk memberikan tindakan tegas terhadap pelaku tindak kejahatan yang meresahkan masyarakat. Hal ini diungkapkan dalam acara Piramida Polres Pamekasan; Kapolres Pamekasan Sapa Insan Pers, yang digelar di Gedung Tatag Trawang Tungga Mapolres Pamekasan, Rabu (22/1/2025).

    “Akhir-akhir ini banyak kejadian kejahatan, seperti begal, premanisme, judi, curanmor, balap liar dan lainnya akan kami tindak tegas,” ungkap Hendra.

    Ajakan ini disampaikan Hendra sebagai upaya menciptakan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah Pamekasan. Dalam kesempatan tersebut, Kapolres juga mengajak media untuk berkolaborasi dalam menyampaikan informasi yang akurat kepada masyarakat.

    “Maka dari itu, tolong bantu kami, ingatkan dan kabari kami, kita kolaborasi untuk bersama mewujudkan Pamekasan aman dan kondusif. Serta selalu bersama mewujudkan situasi kamtibmas,” imbuhnya.

    Langkah tegas terhadap pelaku kriminalitas ini juga menjadi salah satu prioritas Polres Pamekasan untuk menjawab keresahan publik akibat meningkatnya aksi kejahatan.

    “Kami yakin jika rekan-rekan media memiliki peran penting dalam menyampaikan berbagai informasi, sehingga juga penting untuk menjadi kontrol terhadap berbagai kepentingan publik,” pungkasnya. [pin/beq]

  • Video Tawuran Remaja di Kendal, Korban Meninggal Sempat Terkapar di Jalur Pantura

    Video Tawuran Remaja di Kendal, Korban Meninggal Sempat Terkapar di Jalur Pantura

    TRIBUNJATENG.COM, KENDAL –  Berikut ini video Tawuran Remaja di Kendal, Korban Meninggal Sempat Terkapar di Jalur Pantura

    Aksi tawuran antar kelompok remaja di Kendal berakhir tragis.

    Satu orang dinyatakan meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan di RSUD Soewondo Kendal.

    Video korban seusai tawuran pun viral di media sosial.

    Dalam video yang beredar, nampak korban terkapar bersimbah darah di tengah jalan Pantura Jambearum Kendal.

    Korban yang mengenakan celana panjang, jaket dan helm sesekali berusaha bangun namun tak berdaya.

    Sementara itu, di sebelah kaki korban terdapat celurit panjang yang diduga dilakukan untuk tawuran.

    Informasi yang dihimpun, aksi tawuran terjadi di jalan Pantura Bugangin sampai Jambearum Kendal, Sabtu (18/1/2025) dini hari.

    Peristiwa tawuran ini bermula di sekitar daerah Bugangin, tepatnya di dekat makam. Kelompok remaja yang terlibat dalam tawuran saling mengejar dan berhamburan.

    Sebagian melarikan diri ke arah barat, sementara sebagian lainnya berlari ke arah utara melewati samping makam Bugangin. 

    Warga setempat yang menyaksikan kejadian tersebut menyebutkan, tawuran itu dimulai sekitar pukul 03.30 WIB, ditandai dengan suara petasan dan teriakan para pelaku.

    Aksi kejar-kejaran ini berlanjut hingga ke depan Ruko Aqiqoh Nurul Hayat, Desa Jambearum Patebon, di mana salah satu pelaku akhirnya tersungkur setelah terkena sabetan senjata tajam.

    Dari lokasi kejadian, polisi menemukan sebilah celurit sepanjang sekitar 150 cm dan sepeda motor dengan nomor polisi H-6657-BLD yang diduga milik salah satu pelaku tawuran.

    “Njih benar, tadi malam ada tawuran di Jambearum,” kata Kasi Humas Polres Kendal, AKP Rasban saat dikonfirmasi, Minggu (19/1/2025). 

    Rasban menerangkan, korban berinisial S (18) yang merupakan remaja dari Desa Korowelang Anyar, Kecamatan Cepiring.

    Korban akhirnya meninggal setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit.

    Ia mengalami luka parah akibat sabetan senjata tajam di bagian paha, dan tidak bisa diselamatkan karena mengalami pendarahan hebat.

    Saat ini, polisi masih memburu pelaku tawuran tersebut.

    “Iya korban meninggal setelah dirawat di rumah sakit. Pelaku lain masih dicari,” ungkapnya.

    Warga Perumda Kendal, Adang mengungkapkan tawuran dan balap liar kerap terjadi di sepanjang jalan Pantura Bugangin hingga Jambearum.

    “Biasanya kalau tidak tawuran, ya ada balap liar antara Bugangin sampai Jambearum, terutama pada malam Jumat dan Sabtu,” katanya.

    Meski petugas kepolisian telah sering melakukan patroli, kelompok remaja tersebut tampaknya selalu mencari waktu yang tepat saat tidak ada patroli untuk melancarkan aksinya.

    “Saya sebenarnya sudah sering laporkan ke polisi, tapi kadang remajanya yang suka menghindar pas ada razia, terus kemudian balik lagi di lain waktu,” paparnya. (ags)

  • Monumen Reog dari Knalpot Brong, Simbol Zero Knalpot Brong di Ponorogo

    Monumen Reog dari Knalpot Brong, Simbol Zero Knalpot Brong di Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Dibentuk dari ratusan knalpot brong yang telah disita, monumen dengan bentuk Reog Ponorogo ini, menjadi simbol komitmen Bumi Reog untuk bebas dari knalpot brong.

    Upaya ini digagas oleh Polres Ponorogo, yang konsisten memberantas penggunaan knalpot tak sesuai standar tersebut.

    “Monumen ini memanfaatkan sekitar 518 knalpot brong yang dipotong-potong dan dirangkai hingga membentuk wujud Reog Ponorogo,” jelas Kapolres Ponorogo, AKBP Anton Prasetyo, saat meresmikan monumen Ponorogo Zero Knalpot Brong, Senin (13/1/2025).

    Menurut Anton, monumen ini bukan sekadar penghias kota, melainkan pengingat nyata atas langkah tegas Polres Ponorogo dalam memberantas knalpot brong dan balap liar. Seluruh knalpot yang digunakan pada monumen ini berasal dari hasil operasi penertiban di wilayah Ponorogo.

    “Langkah kami tidak hanya berhenti pada penindakan. Polres Ponorogo juga berusaha memfasilitasi generasi muda yang gemar otomotif melalui kegiatan positif,” ujar Anton.

    Salah satu bentuk fasilitasi tersebut adalah latihan bersama (latber) drag race yang digelar setiap Sabtu. Polres bahkan menutup jalan untuk memberikan ruang aman bagi peserta, sembari menunggu sirkuit resmi yang tengah dibangun Pemkab Ponorogo.

    Monumen yang berdiri di perbatasan ini dirancang sebagai pengingat bagi masyarakat yang memasuki Ponorogo. Pesannya jelas: knalpot brong tidak diterima di Bumi Reog.

    “Penindakan terhadap knalpot brong akan terus dilakukan secara massif. Kami ingin menciptakan Ponorogo yang lebih nyaman dan tertib,” tegas Anton, yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Madiun.

    Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, yang akrab disapa Kang Giri, turut mengapresiasi langkah Polres Ponorogo. Menurutnya, knalpot brong dan balap liar selama ini menjadi keluhan masyarakat, terutama para orang tua.

    “Polres Ponorogo telah memberikan solusi atas masalah yang meresahkan banyak pihak. Monumen ini bukan hanya simbol, tapi juga pesan bahwa peradaban bisa diarahkan menjadi lebih sopan dan santun,” ujar Kang Giri.

    Ia juga menekankan pentingnya menyalurkan minat balap generasi muda secara tepat. Monumen Ponorogo Zero Knalpot Brong kini menjadi penanda semangat perubahan menuju Ponorogo yang lebih tertib, aman, dan berbudaya.

    “Semangat balapan tetap harus ada, tetapi dilakukan dengan cara yang benar, bukan balap liar,” pungkasnya. (end/ted)

  • Situasi Kota Ambon Kembali Normal Seusai Bentrokan 2 Kelompok Pemuda

    Situasi Kota Ambon Kembali Normal Seusai Bentrokan 2 Kelompok Pemuda

    Ambon. Beritasatu.com – Situasi di Kota Ambon sudah kembali normal dan masyarakat beraktivitas seperti biasa seusai terjadinya bentrokan antara dua kelompok pemuda di depan Tugu Trikora, Ambon, Maluku.

    Aparat Kepolisian dan TNI dari Kodam 15 Pattimura pun telah mendirikan posko pengamanan di depan Tugu Trikora Ambon.

    Kapolresta Ambon Kombes Pol Driyano Andri Ibrahim menjelaskan situasi ibu kota Provinsi Maluku itu telah kembali normal dan warga telah beraktivitas seperti biasanya.

    “Alhamdulillah hingga saat ini situasi normal seperti biasa dan warga telah beraktivitas kembali,” terangnya, Minggu (12/1/2025).

    Driyano juga menjelaskan saat ini pihak kepolisian dan TNI dari Kodam 15 Pattimura telah mendirikan pos pengamanan di Tugu Trikora Ambon. Selain pengamanan, aparat kepolisian dan TNI juga akan melakukan patroli guna memastikan kondisi kamtibmas di wilayah kota Ambon terjaga.

    “Kita menempatkan pos keamanan di Tugu Trikora dan kita akan lakukan patroli dari sekitar Tugu Trikora hingga Talaki,” dia menambahkan.

    Driyano juga mengimbau kepada warga agar senantiasa menjaga Kota Ambon tetap kondisif seperti sekarang. Kejadian bentrok seperti itu dapat dapat dicegah bersama sehingga tidak menimbulkan konflik berkepanjangan.

    “Harus ada kesadaran dari semua pihak guna menjaga situasi keamanan di Kota Ambon. Konflik seperti ini akan menyusahkan kita sendiri,” ungkapnya tentang bentrokan di Ambon tersebut.

    Bentrok dua kelompok pemuda terjadi di Tugu Trikora, Kota Ambon, Maluku. Mereka saling serang dengan batu, petasan, dan bom molotov, Minggu (12/1/2025) pagi. Tidak ada korban jiwa dalam tawuran tersebut.

    Kapolresta Ambon Kombes Pol Driyano Andri Ibrahim mengatakan dua kelompok pemuda itu berkumpul di depan Tugu Trikora, berpesta minuman keras dan balapan liar. Kemudian saling ejek hingga terjadi bentrokan.

    “Awalnya ada beberapa anak-anak muda sekitar Tugu Trikora mabuk, salah bicara mereka, ribut mulut, kemudian ribut lempar-lemparan,” kata Driyano.

  • Saling Ejek Saat Pesta Miras, 2 Kelompok Pemuda Bentrok di Ambon

    Saling Ejek Saat Pesta Miras, 2 Kelompok Pemuda Bentrok di Ambon

    Ambon. Beritasatu.com – Bentrok dua kelompok pemuda terjadi di Tugu Trikora, Kota Ambon, Maluku. Mereka saling serang dengan batu, petasan, dan bom molotov, Minggu (12/1/2025) pagi. Tidak ada korban jiwa dalam tawuran tersebut.

    Kapolresta Ambon Kombes Pol Driyano Andri Ibrahim mengatakan dua kelompok pemuda itu berkumpul di depan Tugu Trikora, berpesta minuman keras dan balapan liar. Kemudian saling ejek hingga terjadi bentrokan.

    “Awalnya ada beberapa anak-anak muda sekitar Tugu Trikora mabuk, salah bicara mereka, ribut mulut, kemudian ribut lempar-lemparan,” kat Driyano.

    Massa saling serang satu sama lain menggunakan batu, petasan, bahkan molotov. Tiga sepeda motor di lokasi kejadian terbakar setelah kena molotov. 

    Polisi dan TNI dikerahkan ke lokasi untuk melerai bentrokan kedua kelompok pemuda tersebut.

    Driyano mengatakan kondisi Kota Ambon sudah kondusif dan warga melakukan aktivitas seperti biasa pasca-bentrok dua kelompok pemuda di Tugu Trikora.

  • Pelanggaran Lalu Lintas di Kediri Tahun 2024 Melonjak, Didominasi Usia Pelajar

    Pelanggaran Lalu Lintas di Kediri Tahun 2024 Melonjak, Didominasi Usia Pelajar

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

    TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – Jumlah pelanggaran lalu lintas di Kabupaten Kediri sepanjang tahun 2024 mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2023. Fenomena ini didominasi oleh pelanggar usia pelajar, yang banyak terlibat dalam aksi balap liar dan pelanggaran lainnya.

    Berdasarkan data Satlantas Polres Kediri, pada tahun 2023 tercatat 5.862 kasus pelanggaran lalu lintas, dengan rincian 5.249 kasus tilang dan 613 teguran.

    Namun, pada tahun 2024, angka tersebut melonjak tajam menjadi total 19.198 kasus, terdiri dari 9.067 tindakan tilang dan 10.131 teguran. 

    Kasat Lantas Polres Kediri AKP I Made Jata Wiranegara melalui Kanit Turjagwali Satlantas Polres Kediri, Iptu Sujadhi, mengungkapkan bahwa sebagian besar pelanggaran ini melibatkan pelajar.

    “Mayoritas pelanggar lalu lintas adalah usia pelajar. Meski usia remaja lain juga terlibat, pelajar mendominasi,” kata Iptu Sujadhi, Rabu (8/1/2025).
     
    Menurut Iptu Sujadhi, lonjakan pelanggaran ini sebagian besar terdeteksi selama patroli Kegiatan Kepolisian yang Rutin Ditingkatkan (KRYD).

    Dalam patroli tersebut, petugas sering mendapati pelajar melakukan aksi balap liar, terutama di kawasan Simpang Lima Gumul (SLG), Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.

    “Pada tahun 2024, saat patroli di SLG, terutama pada Sabtu malam Minggu, kami sering mengamankan kendaraan sepeda motor yang digunakan untuk balap liar oleh pelajar,” jelasnya.

    Selain di SLG, area Gurah dan Purwoasri di jalur Kediri-Jombang juga menjadi lokasi balap liar yang kerap ditemukan petugas. Sepanjang tahun lalu, sejumlah kendaraan sepeda motor diamankan dari lokasi tersebut.

    Rata-rata lanjut Sujadhi, pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh pelajar melibatkan kendaraan sepeda motor dengan modifikasi yang tidak sesuai spesifikasi, seperti penggunaan knalpot bising dan ban kecil. Banyak dari mereka juga tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) dan mengabaikan penggunaan helm.

    “Pelanggaran lalu lintas oleh pelajar sangat tinggi. Kami mengimbau orang tua dan pihak sekolah untuk berperan aktif memberikan edukasi tentang pentingnya tertib berlalu lintas. Pelajar yang belum memiliki SIM tidak seharusnya mengendarai sepeda motor,” tegasnya. 

    Pihak kepolisian terus berupaya memberikan pemahaman kepada masyarakat, termasuk pelajar, tentang pentingnya keselamatan di jalan raya. Melalui sosialisasi ke sekolah-sekolah dan komunitas, Polres Kediri berharap tren pelanggaran lalu lintas ini dapat ditekan di masa mendatang. 

    “Kami mengajak semua pihak, mulai dari orang tua hingga guru di sekolah, untuk bersinergi dalam memberikan pemahaman kepada pelajar agar mereka menyadari pentingnya keselamatan berkendara,” tandasnya.  

  • Tekan Kejahatan Malam, Polrestabes Surabaya Bentuk Patroli 97 Jogoboyo

    Tekan Kejahatan Malam, Polrestabes Surabaya Bentuk Patroli 97 Jogoboyo

    Surabaya (beritajatim.com) Polrestabes Surabaya berusaha menekan para pelaku kejahatan malam dengan membentuk tim khusus yang diberi nama Patroli 97 Jogoboyo, Selasa (07/01/2024). Tim khusus yang berisikan 49 personel gabungan dari berbagai kesatuan ini nantinya akan melaksanakan patroli di berbagai wilayah rawan di kota Surabaya sejak pukul 12 malam sampai pagi hari.

    Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Luthfie Sulistiawan mengatakan pembentukan tim ini berdasarkan kepada ini hasil analisa dan evaluasi bulanan yang sudah dilakukan. Dari analisa dan evaluasi yang sudah dilakukan, Luthfie merasa perlu ada tim khusus untuk membatasi pergerakan dari gangster, balap liar dan kejahatan lainnya.

    “Penyerangan warga, perampokan, dan penggunaan senjata tajam juga menjadi perhatian utama dalam patroli 97 Jogoboyo. Semoga kedepan dengan adanya Program Patroli 97 Jogoboyo tersebut merupakan bentuk nyata kehadiran Polisi di tengah masyarakat menciptakan rasa aman dan nyaman bagi warga Surabaya,” kata Luthfie, Rabu (08/01/2025).

    Luthfie Sulistiawan menjelaskan patroli ini melibatkan 49 personel yang dibagi dalam tiga tim, masing-masing memiliki tugas spesifik. Tim pertama akan berjumlah 16 personel yang terdiri dari gabungan Sat Intelkam, Sat Samapta, Satlantas, Sat Res Narkoba hingga provost. Tim pertama akan bertugas di wilayah Bubutan, Tambak Sari, Simokerto, dan Genteng. Dengan menggunakan kendaraan operasional mobil dan sepeda motor.

    Tim kedua berisikan 16 personel dari gabungan kesatuan di Polrestabes Surabaya bertugas untuk patroli di wilayah rawan konflik dan kriminalitas. Nantinya, tim kedua akan beroperasi di Tegalsari, Wonokromo, Jambangan, dan Gubeng.

    Tim ketiga, akan diisi oleh 17 personel dengan susunan yang sama seperti 2 tim sebelumnya. Tim ketiga memiliki tugas untuk mengawasi titik strategis kota menggunakan armada operasional yang sama.

    “Tim 3 fokus pada kawasan Sukolilo, Mulyorejo, Rungkut, dan Gunung Anyar Surabaya,” imbuhnya.

    Selain itu, patroli juga dilakukan di kecamatan lain seperti Sawahan, Gayungan, Wonocolo, Tenggilis Mejoyo, Tandes, Dukuh Pakis, Sukomanunggal, Wiyung, Karang Pilang, Lakarsantri, Pakal, dan Benowo.

    “Pengawasan melibatkan koordinasi lintas sektor, termasuk pengamanan wilayah dengan tingkat kerawanan tinggi,” pungkasnya.

    Dengan adanya terobosan Patroli 97 Jogoboyo, warga Surabaya diharapkan turut serta melaporkan setiap adanya tindakan mencurigakan melalui kanal resmi Polrestabes Surabaya, demi keberhasilan Patroli 97 Jogoboyo sebagai penjaga malam Kota Pahlawan tersebut. Bagi masyarakat yang menemukan kondisi darurat bisa menghubungi call center 110 milik Polrestabes Surabaya atau 112 milik Pemkot Surabaya.

    Untuk diketahui, pelaksanaan patroli 97 Jogoboyo merujuk pada beberapa dasar hukum, antara lain, UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, UU Darurat No. 12 Tahun 1951 tentang Kepemilikan Senjata Tajam dan Perkap No. 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan dalam Tindakan Kepolisian. [ang/aje]