Kasus: Balap Liar

  • Balap Liar di Jalan Poros Peterongan Jombang, Arena Berbahaya yang Tak Tersentuh Razia Polisi

    Balap Liar di Jalan Poros Peterongan Jombang, Arena Berbahaya yang Tak Tersentuh Razia Polisi

    Jombang (beritajatim.com) – Suara knalpot motor meraung-raung memecah kesunyian pagi buta di Jalan Raya Bongkot hingga Tugusumberjo, Kecamatan Peterongan, Jombang. Di tengah kabut tipis yang masih menyelimuti jalan, para remaja dengan sepeda motor berderu kencang, menjadikan jalan umum sebagai lintasan balap liar tanpa izin.

    Ironisnya, menurut Choirul Anam (40), warga Tugusumberjo yang telah lama menyaksikan fenomena ini, aksi ugal-ugalan tersebut tak pernah tersentuh razia polisi. “Selama Ramadan ini, balap liar semakin ramai setelah sahur. Paling parah setiap hari Minggu, meski di hari biasa masih ada, tapi jumlahnya sedikit,” ungkap Choirul, Rabu (19/3/2025).

    Choirul menambahkan bahwa aksi berbahaya ini tak hanya mengganggu ketenangan warga, tetapi juga mengancam keselamatan pengguna jalan lain, terutama para pedagang sayur atau pedagang lijo yang berangkat kulakan ke pasar pada pagi buta. Mereka, yang berjuang mencari nafkah dengan membawa barang dagangan, harus berhati-hati di tengah lintasan balap liar.

    “Dari jembatan Bongkot mereka berkumpul, lalu berbaris beberapa sepeda motor. Kemudian melesat ke arah selatan hingga perempatan Dusun Gading, depan Kecamatan Peterongan, lalu putar balik lagi. Ini berbahaya!” tegas Choirul.

    Warga setempat berharap pihak kepolisian segera turun tangan untuk membubarkan aksi nekat ini sebelum ada korban jiwa. Balap liar mungkin tampak menyenangkan bagi para remaja yang terlibat, tetapi bagi warga sekitar, ini adalah teror yang selalu menghantui setiap pagi. [suf]

  • Polres Gresik Amankan 54 Pemuda Terlibat Balapan Liar di Jalan Raya Betoyo

    Polres Gresik Amankan 54 Pemuda Terlibat Balapan Liar di Jalan Raya Betoyo

    Gresik (beritajatim.com) – Aksi balapan liar di bulan Ramadan 1446 H masih marak terjadi. Kali ini, Kepolisian Resor (Polres) Gresik mengamankan puluhan pelaku balapan liar yang beraksi di Jalan Raya Betoyo, Gresik. Para pembalap liar tersebut tidak hanya berasal dari Gresik, tetapi juga dari Lamongan yang beradu nyali di jalan raya.

    Balapan liar itu terpantau saat anggota Unit Raimas Sat Samapta Polres Gresik melakukan patroli rutin di wilayah selatan. Dalam perjalanan, petugas menerima laporan adanya aksi balapan liar di wilayah utara. Petugas pun segera meluncur ke lokasi.

    Sesampainya di Jalan Raya Betoyo, petugas mendapati puluhan remaja dan pemuda tengah menggelar balapan liar. Saat petugas tiba, mereka tidak dapat melarikan diri karena akses jalan telah ditutup oleh aparat.

    Kapolres Gresik, AKBP Rovan Richard Mahenu, mengungkapkan bahwa dalam operasi tersebut, polisi berhasil mengamankan 33 kendaraan bermotor dan 54 pemuda.

    “Selain menyita kendaraan bermotor, kami juga mengamankan 54 pemuda. Rinciannya, 22 warga Lamongan, 31 warga Gresik, serta 1 orang dari Bojonegoro,” ujar Rovan, Rabu (19/3/2025).

    Pelaku balap liar di Gresik diamankan Polres Gresik.

    Mirisnya, dari total pelaku yang diamankan, 29 orang masih berstatus sebagai pelajar SMP dan SMA, sementara 25 lainnya merupakan pekerja swasta.

    “Balapan liar ini digelar karena adanya tantangan melalui pesan WhatsApp antara klub motor GTR Gresik dan Omahan Lamongan,” ungkapnya.

    Setelah diamankan, para pelaku dibawa ke Mapolres Gresik untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut, termasuk pengecekan kelengkapan surat-surat kendaraan bermotor yang digunakan dalam aksi balapan liar. [dny/beq]

  • Tukang Parkir di Bandung Tewas Dikeroyok, Begini Pernyataan Maaf Ormas Brigez – Halaman all

    Tukang Parkir di Bandung Tewas Dikeroyok, Begini Pernyataan Maaf Ormas Brigez – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG- Ormas Brigez meminta maaf terkait dugaan anggotanya yang ikut mengeroyok tukang parkir hingga tewas di Bandung, Jawa Barat.

    Pimpinan Brigez Indonesia itu mendesak anggotanya yang menjadi pelaku pengeroyokan juru parkir minimarket bernama Rizal Setiawan (24) agar menyerahkan diri.

    Diketahui pelaku yang berjumlah lebih dari satu orang mengeroyok Rizal Setiawan hingga tewas di dalam minimarket di Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Minggu (16/3/2025).

    Lalu di akun media sosial Instagramya, Brigez Indonesia mengaku sangat menyanyangkan peristiwa pengeroyokan tersebut.

    “Menyikapi kejadian yang terjadi di Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, kami Dewan Pimpinan Pusat Brigez Indonesia sangat menyanyangkan,” tulisnya, pada Senin (17/3/2025).

    Dikutip dari Tribun Jakarta, Ketua Brigez Indonesia mengatakan pihaknya mengutuk perbuatan oknum anggotanya. 

    Ia lantas meminta para pelaku agar segera menyerahkan diri.

    “Mengutuk keras atas kejadian yang terjadi di Cimaung. Dimohon pelaku untuk menyerahkan diri kepada pihak kepolisian,” tulis Pimpinan Brigez Indonesia.

    Pihak Brigez Indonesia juga meminta maaf kepada keluarga Rizal Setiawan.

    “Kami atas nama Ormas Brigez Indonesia, sangat menyesali kejadian ini dan menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga korban,” tulisnya.

    Setelah peristiwa pengeroyokan tersebut, pihak Brigez Indonesia memutuskan menghentikan sementara kegiatan organisasinya.

    “Untuk tidak membuat kegiatan selama waktu yang tidak ditentukan, untuk wilayah Bandung dan sekitarnya,” tulis Pimpinan Brigez Indonesia.

    Warganet geram

    Melihat klarifikasi dari Brigez Indonesia, netizen merasa geram.

    “Maaf doang??? Tanggung hidup keluarganya selamanya. Emang maaf buat keluarganya kenyang???”

    “Maaf doang, anak SD juga bisa. Minimal, bubarkan ormas, tanggung jawab tanggung biaya hidup keluarganya, pelaku masuk bui penjara gak boleh kluar dgn nyogok ya”

    “Akun official tapi receh kieu nyieun pernyataan teh”

    “Cuma minta maaf? Minimal tanggung jawab biayain keluarga korban, kalau ada anak yang masih sekolah y biayain sekolahnya ampe tamat , btw point no 5 menjaga apa membunuh?”

    Kasus pengeroyokan yang berujung hilangnya nyawa ini pun telah ditangani oleh kepolisian.

    “Iya benar bahwa telah terjadi peristiwa penganiayaan bersama-sama yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” kata Kasat Reskrim Polresta Bandung Kompol Luthfi Olot.

    Dia mengatakan jenazah korban telah dievakuasi ke RS Sartika Asih Bandung, guna dilakukan autopsi. 

    Polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    Profil Brigez Indonesia

     Brigez Indonesia dikenal sebagai ormas yang berlatar belakang dari para pelajar.

    Dikutip dari Kompasiana.com, ditulis Bimbim, Brigez berdiri sejak 1986 di SMA Negeri 7 Bandung.

    Pencetusnya bernama Soni Wasita, Teguh Gumilar yang sekarang menjabat sebagai Dewan Pembina DPP BRIGEZ dan rekan-rekan angkatn tahun 1998 SMAN 7 Bandung.

    Para anggotanya awalnya sekumpulan pelajar yang hobi mengotak-atik motor.

    Dari tongkrongan tersebut, Brigez juga mengikuti kejuaraan balap liar maupun balapan resmi seperti Road Race.

    Dengan kegiatan itulah nama Brigez mulai dikenal di Kota Bandung.

    Kemudian Brigez menyebar ke wilayah-wilayah sampai lintas provinsi.

    Brigez juga mulai menggeliat menggunakan atribut bendera berwarna “Biru – Kuning”.

    Hampir setiap minggu mereka melakukan kumpul-kumpul bersama, baik di wilayah masing-masing.

    Seiring dengan banyaknya anggota, Brigez mengikuti Jambore Nasional.

    Setelah itu disepakati menjadikan Brigez sebagai organisasi kemasyarakat pemuda atau ormas.

    Pelaku Ditangkap

    Satreskrim Polresta Bandung meringkus para begundal yang terlibat penganiayaan juru parkir hingga tewas di Yomart Cimaung, Kabupaten Bandung, Minggu (16/3/2025). 

    Para pelaku penganiayaan juru parkir hingga tewas di Cimaung itu diringkus kurang dari 3 jam setelah kejadian. Para pelaku terlibat dalam geng motor. 

    Kapolresta Bandung, Kombes Aldi Subartono, membenarkan penangkapan tersebut. Korban meninggal dunia akibat luka serius yang diderita setelah dikeroyok oleh sekelompok pelaku.

    “Pelaku berhasil diamankan adalah anggota geng motor yang ikut melakukan pengeroyokan terhadap korban,” ujar Kombes Aldi Subartono, Senin (17/3/2025).

    Para pelaku yang terlibat lebih dari satu orang. Pengungkapan tersebut berawal dari penangkapan satu orang pelaku, tak lama setelah kejadian.

    “Saat ini kami masih memburu pelaku lainnya yang identitasnya sudah kami kantongi,” katanya.

    Peristiwa mengerikan itu terjadi pada Minggu (16/3/2025) selepas buka puasa atau setelah Maghrib. Saat itu, korban tengah menjalankan tugasnya sebagai juru parkir. 

    Tiba-tiba, sekelompok orang datang dan langsung melakukan penyerangan brutal. Warga sekitar yang menyaksikan kejadian tersebut langsung memvideokan dan viral di media sosial.

    “Kami pastikan, para pelaku lainnya akan segera kami tangkap. Kami tidak akan mentolerir aksi kekerasan di wilayah hukum Polresta Bandung,” katanya.

     

    Penulis: Hilda Rubiah

     

  • Polisi Amankan 24 Motor Knalpot Brong di Ponorogo, Mayoritas Pengendara Pelajar

    Polisi Amankan 24 Motor Knalpot Brong di Ponorogo, Mayoritas Pengendara Pelajar

    Ponorogo (beritajatim.com) – Satlantas Polres Ponorogo menyita 24 sepeda motor berknalpot brong dalam razia yang digelar akhir pekan ini. Operasi ini menyasar sejumlah titik di wilayah kota, termasuk Jalan Suromenggolo, Jalan Trunojoyo, serta beberapa lokasi lain di bawah pengawasan polsek jajaran.

    Kasat Lantas Polres Ponorogo, AKP Bayu Pratama Sudirno, mengungkapkan bahwa mayoritas pengendara yang terjaring dalam razia ini adalah pelajar, dengan jumlah mencapai 19 orang. Sementara itu, enam lainnya merupakan pekerja swasta. Mereka diketahui terindikasi terlibat dalam aksi balap liar yang kerap terjadi pada akhir pekan.

    “Selain sebagai bentuk penegakan hukum, razia ini bertujuan memberikan efek jera kepada pelanggar sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas,” ujar AKP Bayu, Senin (17/3/2025)..

    Polres Ponorogo juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam melaporkan aktivitas mencurigakan yang berpotensi mengganggu ketertiban dan keamanan. Sementara itu, bagi pemilik kendaraan yang disita, mereka diwajibkan mengembalikan motornya ke spesifikasi pabrik sebelum bisa mengambilnya kembali.

    Lebih lanjut, kepolisian terus melakukan patroli dengan sistem hunting guna menekan aksi balap liar yang meresahkan. Dengan langkah ini, diharapkan lingkungan jalan raya tetap aman dan nyaman bagi pengguna jalan lainnya.

    “Kami juga akan melakukan sistem hunting untuk menekan penggunaan knalpot brong di Ponorogo,” tutupnya. (end/ian)

  • Gelar Patroli Keamanan, Polresta Malang Kota Bagikan Paket Makanan Sahur kepada Warga

    Gelar Patroli Keamanan, Polresta Malang Kota Bagikan Paket Makanan Sahur kepada Warga

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan

    TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Polresta Malang Kota bersama Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Malang menggelar kegiatan Sahur On The Road pada Minggu (16/3/2025) dini hari.

    Sebelum membagikan paket sahur, kegiatan yang langsung dipimpin Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono itu melaksanakan patroli keamanan.

    Personel yang terlibat dibagi menjadi dua SST (Satuan Setingkat Peleton) dan langsung bergerak.

    “Untuk memaksimalkan efektivitas pengamanan di beberapa titik rawan, dua SST itu melaksanakan patroli di rute yang berbeda,” ujarnya kepada TribunJatim.com, Minggu (16/3/2025).

    Satu SST melaksanakan razia di Jalan Jaksa Agung Suprapto, dan satu SST lainnya patroli dengan rute Jalan Jaksa Agung Suprapto hingga Velodrome yang ada di Kecamatan Kedungkandang, Malang.

    Dalam patroli keamanan itu, petugas berhasil mengamankan 105 kendaraan yang dipakai untuk balapan liar dan berknalpot brong.

    Usai melaksanakan patroli, petugas kemudian bergerak mendistribusikan paket sahur.

    “Kami tidak hanya melaksanakan patroli, namun juga membangun kedekatan dengan masyarakat. Sehingga kami bersama IMM menuju ke Jalan Kolonel Sugiono atau tepatnya di bawah Fly Over Mergosono, membagikan 250 paket sahur kepada masyarakat yang ada di lokasi,” ungkapnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Kombes Pol Nanang Haryono menegaskan, keterlibatan elemen mahasiswa ini merupakan wujud nyata sinergi antara kepolisian dan masyarakat.

    “Kami ingin menciptakan suasana Ramadan yang aman dan nyaman di Kota Malang. Dengan melibatkan mahasiswa IMM Cabang Malang, kami juga membangun kesadaran pentingnya menjaga ketertiban dan kepedulian sosial,” jelasnya.

    Sementara itu, Ketua IMM Cabang Malang, Kelvin Argo Beni mengapresiasi terlaksananya kegiatan bakti sosial ini.

    “Kami mengapresiasi langkah Polresta Malang Kota, yang tidak hanya fokus pada penegakan hukum, tetapi juga mengedepankan pendekatan sosial. Ini adalah langkah yang sangat baik, untuk menunjukkan bahwa Polri benar-benar hadir di tengah masyarakat,” tandasnya.

  • Polisi Bubarkan Balap Liar Usai Sahur di Ring Road Mojoagung Jombang, Motor Herek Disita

    Polisi Bubarkan Balap Liar Usai Sahur di Ring Road Mojoagung Jombang, Motor Herek Disita

    Jombang (beritajatim.com) – Suasana di Ring Road Mojoagung mendadak riuh saat patroli Polsek Mojoagung mendapati sekitar 25 sepeda motor yang diduga hendak melakukan balap liar, Minggu (16/3/2025) dini hari. Begitu mengetahui kedatangan petugas, para pembalap liar itu langsung berhamburan kabur.

    Dalam upaya pengejaran, polisi berhasil mengamankan empat sepeda motor yang telah dimodifikasi khusus untuk balapan, atau yang biasa disebut motor herek. Salah satu motor bahkan mengalami insiden—rantainya putus di tengah pelarian.

    Tak kehabisan akal, pemiliknya mencoba mengangkut motor tersebut dengan menaikkannya ke atas motor lain, sebuah Honda PCX. Namun, upaya ini tetap gagal menghindari kejaran polisi.

    Kapolsek Mojoagung, Kompol Yogas, mengungkapkan bahwa para pelaku balap liar ini berasal dari berbagai daerah, mulai dari Kecamatan Kesamben, Jogoroto, hingga luar kota seperti Mojokerto.

    Sebagai sanksi, motor yang diamankan akan ditilang dan baru bisa diambil setelah Hari Raya Idulfitri. Selain itu, semua kendaraan yang disita wajib dikembalikan ke kondisi standar pabrik sebelum dikembalikan kepada pemiliknya.

    Kompol Yogas menegaskan bahwa balap liar bukan hanya melanggar aturan lalu lintas, tetapi juga sangat berbahaya bagi keselamatan pengendara maupun pengguna jalan lainnya. “Kami berharap kejadian ini menjadi peringatan bagi anak-anak muda agar tidak lagi terlibat dalam aksi nekat yang dapat berujung fatal,” ungkapnya. [suf]

  • Kapolres Lamongan Pimpin Patroli Sahur, Pastikan Keamanan Warga di Bulan Ramadhan

    Kapolres Lamongan Pimpin Patroli Sahur, Pastikan Keamanan Warga di Bulan Ramadhan

    Lamongan (beritajatim.com) – Dalam rangka menciptakan rasa aman bagi masyarakat selama bulan Ramadan, Polres Lamongan menggelar Patroli Sahur pada Minggu (16/3/2025).

    Kegiatan ini berlangsung mulai pukul 02.00 hingga 03.00 WIB dengan menyisir sejumlah titik rawan di wilayah Lamongan. Personel kepolisian menggunakan kendaraan patroli untuk berkeliling dan memberikan imbauan kepada masyarakat agar tetap menjaga ketertiban dan keamanan.

    Kapolres Lamongan, AKBP Bobby Adimas Condroputra, menegaskan bahwa patroli ini merupakan langkah antisipasi untuk mencegah gangguan keamanan, seperti aksi tawuran, balap liar, dan tindak kriminal lainnya yang kerap terjadi saat waktu sahur.

    “Kami hadir langsung di tengah masyarakat melalui Patroli Sahur ini untuk memastikan situasi tetap kondusif, sekaligus memberikan rasa aman bagi warga yang menjalankan ibadah puasa,” ujar Bobby.

    Selain patroli, petugas juga menyempatkan diri untuk berinteraksi dengan warga, menyampaikan pesan-pesan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), serta mengajak para pemuda agar tidak melakukan aktivitas yang berpotensi mengganggu ketertiban umum.

    Kapolres Lamongan memastikan bahwa Patroli Sahur ini akan terus dilakukan sepanjang bulan Ramadan. Ia juga mengimbau masyarakat untuk turut serta menjaga keamanan lingkungan dan segera melaporkan jika menemukan hal-hal yang mencurigakan.

    “Dengan adanya patroli sahur ini, diharapkan situasi keamanan di Lamongan tetap kondusif, sehingga masyarakat dapat menjalankan ibadah Ramadan dengan tenang dan khusyuk,” kata Bobby. [fak/suf]

  • Polres Sumenep Intensifkan Patroli Sahur untuk Jaga Keamanan Selama Ramadhan

    Polres Sumenep Intensifkan Patroli Sahur untuk Jaga Keamanan Selama Ramadhan

    Sumenep (beritajatim.com) – Kepolisian Resor (Polres) Sumenep meningkatkan patroli sahur selama bulan Ramadhan guna mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

    Patroli yang dimulai sejak dini hari ini menyasar titik-titik rawan yang kerap menjadi lokasi berkumpulnya masyarakat saat sahur. Langkah ini diambil untuk menekan potensi gangguan seperti balap liar, petasan, hingga tindak kriminal lainnya.

    Kapolres Sumenep, AKBP Henri Noveri Santoso, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen menjaga keamanan warga agar dapat menjalankan ibadah puasa dengan tenang.

    “Ini merupakan salah satu bentuk komitmen kami menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Kami ingin memastikan masyarakat Sumenep bisa melaksanakan ibadah puasa dengan aman dan nyaman,” ujar AKBP Henri Noveri Santoso, Minggu (16/3/2025).

    Selain mengantisipasi gangguan kamtibmas, Polres Sumenep juga menindak tegas aksi premanisme yang meresahkan warga. Pihak kepolisian menegaskan tidak akan memberikan ruang bagi aksi-aksi yang mengganggu ketentraman masyarakat.

    Langkah ini sejalan dengan konsep Polri Presisi yang menekankan prediktif, responsibilitas, serta transparansi berkeadilan dalam pelayanan kepada masyarakat.

    “Kami akan mengedepankan pelayanan yang profesional dan humanis. Kami mengimbau kepada seluruh warga untuk tidak ragu melaporkan jika menemukan tindakan yang mencurigakan atau meresahkan,” tambahnya.

    Untuk mempermudah masyarakat dalam melaporkan gangguan keamanan, Polres Sumenep menyediakan Hotline Polisi 110 yang aktif 24 jam. Layanan ini diharapkan dapat memberikan respon cepat terhadap keluhan warga.

    “Dengan begitu, kami berharap dapat menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif bagi seluruh warga Sumenep. Karena Polri hadir untuk melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat,” pungkas Kapolres. [tem/suf]

  • Remaja Ejek Polisi sambil Angkat Bokong saat Balap Liar, Endingnya Nangis Sesenggukan

    Remaja Ejek Polisi sambil Angkat Bokong saat Balap Liar, Endingnya Nangis Sesenggukan

    Lumajang

    Remaja di Lumajang kedapatan mengejek polisi saat tengah balap liar. Endingnya remaja itu nangis-nangis minta pulang saat diamankan polisi.

    Seorang remaja melakukan aksi tak terpuji dengan mengejek polisi di Jalan Lintas Selatan Pasirian Lumajang. Dalam video yang beredar di media sosial, remaja tersebut menyadari di belakangnya ada mobil patroli. Dia kemudian menoleh ke belakang, sambil tertawa-tawa mengangkat bokong seraya menggenjot-genjot motor.

    Melihat ejekan tersebut, polisi yang berpatroli mengejar si remaja dan berhasil menghentikannya. Motor yang digunakan remaja itu rupanya tak dilengkapi dengan surat-surat. Pelat nomornya pun tak ada, hingga akhirnya motor dibawa ke kantor Polsek Pasirian. Remaja tersebut kemudian naik mobil patroli dan duduk di kursi belakang. Dia terlihat nangis sesenggukan di kursi belakang mobil patroli tersebut.

    “Habis ngejek nangis, apaan..Dipanggil orang tuamu nanti,” kata polisi dalam video tersebut.

    Kemudian, remaja itu terlihat menelepon dan mengabari bahwa dirinya berada di kantor polisi. Dikutip detikJatim, orang tua remaja dipanggil untuk diberi tahu kelakuan anaknya. Remaja itu juga disuruh minta maaf kepada kedua orang tuanya.

    “Ketika kami sedang berpatroli antisipasi balap liar, terdapat remaja yang berdiri dengan mengangkat pantatnya, kemudian kami hentikan,” ujar anggota Polsek Pasirian Aiptu Eko Budi Laksono.

    Setelah dilakukan pembinaan, remaja tersebut diperbolehkan pulang bersama orang tuanya. Sementara motor remaja tersebut masih ditilang dan diamankan di Mapolsek Pasirian.

    “Setelah dilakukan pembinaan, remaja tersebut pulang bersama orang tuanya sementara motornya masih di Mapolsek Pasirian ” terang Aiptu Eko.

    Dari kejadian tersebut, penting untung diingat agar orang tua lebih ekstra mengawasi anak. Terlebih bagi yang anaknya sudah mulai berkendara. Berkendara pun sah-sah saja asalkan memenuhi persyaratan yang ditentukan seperti membawa surat lengkap mulai dari SIM, STNK, hingga pelat nomor. Khusus SIM, bila mengendarai motor maka harus memiliki SIM C. SIM C itu bisa dimiliki bila seseorang memenuhi batas usia minimal 17 tahun.

    (dry/rgr)

  • Siswa SMA di Sumut Tewas Diduga Ditendang Polisi di Perut, Polres Asahan Buka Suara – Halaman all

    Siswa SMA di Sumut Tewas Diduga Ditendang Polisi di Perut, Polres Asahan Buka Suara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MEDAN – Pandu Brata Siregar (18), pelajar SMA swasta di Kabupaten Asahan, Sumut mengalami cedera parah setelah diduga ditendang oleh petugas saat berusaha lari saat dikejar polisi, Minggu (9/3/2025) malam.

    Peristiwa itu terjadi usai Pandu menonton balap lari di Desa Sei Lama, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan.

    Menurut keterangan keluarga, Pandu dan beberapa temannya sedang menonton balap lari ketika petugas kepolisian datang untuk membubarkan kerumunan. 

    Pandu dan teman-temannya berusaha melarikan diri dengan melompat dari sepeda motor.

    Namun, Pandu terjatuh dan diduga ditendang oleh oknum polisi sebanyak dua kali di bagian perut.

    “Berdasarkan pengakuannya, dia sempat ditendang dua kali.

    Saat kami bawa pulang, dia mengeluh sakit perut. Kami langsung membawanya ke rumah sakit untuk berobat,” ujar seorang kerabat korban yang enggan disebutkan namanya.

    Pandu sempat dibawa ke Polsek Simpang Empat dan kemudian diizinkan pulang untuk berobat.

    Namun, kondisi kesehatannya semakin memburuk, dan akhirnya ia meninggal dunia.

    Keluarga Pandu saat ini sedang mempersiapkan prosesi pemakaman.

    Tanggapan Polres Asahan

    Kasi Humas Polres Asahan, IPTU Anwar Sanusi, membenarkan adanya penangkapan terhadap Pandu dan beberapa temannya.

    Menurutnya, petugas bertindak berdasarkan laporan masyarakat tentang adanya sekelompok pemuda yang diduga akan melakukan balap liar.

    “Awalnya, pada hari Minggu, Polsek Simpang Empat mendapatkan informasi dari masyarakat tentang sekelompok pemuda yang diduga hendak melakukan balap liar. Kapolsek kemudian memerintahkan personel untuk mengecek lokasi,” jelas Anwar Sanusi.

    Setelah tiba di lokasi, petugas menemukan sekitar 50 orang masih berkumpul.

    Sebagian dari mereka membubarkan diri, sementara Pandu dan tiga temannya berusaha melarikan diri.

    “Personel Polsek mencoba menghentikan mereka, tetapi mereka tidak mau berhenti. Saat Pandu melompat dari sepeda motor, dia terjatuh dan terluka di pelipis.

    Petugas kemudian membawanya ke Polsek dan memeriksakan kondisinya di puskesmas,” lanjut Anwar.

    Menurut pihak kepolisian, hasil pemeriksaan di puskesmas tidak menunjukkan tanda-tanda kekerasan fisik.

    Pandu hanya diberikan obat dan diizinkan pulang.

    Namun, keluarga korban menyatakan bahwa Pandu mengeluh sakit perut setelah kejadian.

    Proses Hukum dan Tuntutan Keluarga

    Keluarga Pandu menuntut keadilan atas kematiannya.

    Mereka menduga bahwa tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum polisi menjadi penyebab utama kematian Pandu.

    Saat ini, kasus ini sedang dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang.

    “Kami meminta agar kasus ini diselidiki secara transparan. Jika memang ada kesalahan dari pihak kepolisian, kami harap mereka bertanggung jawab,” tegas kerabat korban.

    Sementara itu, Polres Asahan menyatakan akan bekerja sama dengan pihak terkait untuk mengungkap kebenaran di balik insiden ini.

    Mereka juga memastikan akan memberikan sanksi tegas jika terbukti ada pelanggaran yang dilakukan oleh personelnya.

    Reaksi Masyarakat

    Insiden ini menuai reaksi keras dari masyarakat, terutama di media sosial. Banyak netizen menuntut agar kasus ini ditangani secara serius dan transparan.

    Beberapa organisasi masyarakat juga telah menyatakan akan mendampingi keluarga korban dalam proses hukum. (cr2/tribun-medan.com)