Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kasus Polisi Ditembak, Oknum TNI Diduga Pakai 3 Jenis Senpi Berbeda

Kasus Polisi Ditembak, Oknum TNI Diduga Pakai 3 Jenis Senpi Berbeda

Bandar Lampung, Beritasatu.com – Sejumlah temuan baru terungkap dalam kasus polisi ditembak hingga tewas di Way Kanan, Lampung. Terbaru, pelaku oknum TNI diduga menggunakan tiga jenis senjata api (senpi) berbeda. 

Fakta tersebut berdasarkan barang 13 butir selongsong peluru yang ditemukan di lokasi kejadian. Dari 13 buah selongsong peluru yang diamankan sebagai barang bukti yakni, dua butir selongsong dengan ukuran sembilan milimeter yang umum digunakan pada senjata api pistol.

Kemudian tiga buah selongsong ukuran 7,62 mm dan delapan butir kaliber 5,56 milimeter yang ukurannya lebih panjang. Dua jenis ukuran kaliber ini pada umumnya digunakan untuk senjata laras panjang.

“Jadi diduga ada tiga jenis senjata yang digunakan untuk melakukan penembakan,” ucap Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, Rabu (19/3/2025).

Polda Lampung akan  melakukan uji balistik dan metalurgi terhadap selongsong yang ditemukan untuk mengetahui jenis senjata yang digunakan dalam penembakan tersebut.

“Apakah ini ditembak senjata laras panjang atau pendek, lalu apakah senjata merek pabrikan atau rakitan,” imbuh Helmy Santika.

Polda Lampung juga menyita sejumlah barang bukti di antaranya, empat ekor ayam, uang tunai Rp 21 juta, pisau taji, hasil autopsi, dan pakaian ketiga korban.

Dikatakan Helmy, Polda Lampung, Kodam 2 Sriwijaya dan Korem 043 Garuda Hitam masih terus melakukan penyelidikan dan investigasi gabungan untuk mengungkap kasus tiga polisi tewas ditembak saat menggerebek aren judi sabung ayam di Kabupaten Way Kanan, Lampung.

Dua oknum anggota TNI pelaku penembakan saat ini masih berstatus saksi dan sedang dalam pemeriksaan oleh Detasemen Polisi Militer Lampung. Dari penyelidikan yang dilakukan, Polda Lampung baru menetapkan satu orang warga sipil sebagai tersangka atas kasus tindak pidana perjudian. Dalam kasus polisi tewas ditembak ini, Polda Lampung telah memeriksa 14 orang saksi.

Merangkum Semua Peristiwa