Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kasus Penyakit DBD di Ponorogo Meningkat

Kasus Penyakit DBD di Ponorogo Meningkat

Ponorogo, Beritasatu.com – Kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Ponorogo meningkat pada 2025. Hal itu terbukti, pada Januari 2025 sudah terdapat 21 kasus.

Meningkatnya kasus penyakit demam berdarah dengue membuat sejumlah warga berinisiatif untuk melakukan fogging secara mandiri, langkah ini dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus demam berdarah melalui nyamuk aedes aygepti.

Seperti yang dilakukan oleh warga di Desa Bancar, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, yang berinisiatif untuk melakukan fogging karena dalam dua minggu terkahir tercatat sebanyak 20 warga didesa tersebut terjangkit DBD dan harus melakukan rawat inap di sejumlah rumah sakit di Ponorogo.

Sekretaris Desa Bancar, Nurcholis, mengatakan, lebih dari sepekan terakhir pihaknya gencar berkeliling desa untuk melakukan fogging. Pasalnya, sebagian besar warganya merasa resah karena takut jika tertular DBD melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.

“Masih ada beberapa warga yang masih opname di rumah sakit. Sudah sepekan ini kita terus melakukan fogging keliling desa,” katanya.

Sementara itu, jumlah pasien yang melakukan rawat inap di sejumlah rumah sakit juga terus mengalami kenaikan, seperti yang terlihat di rumah sakit muslimat, tren peningkatan pasien DBD mulai terlihat sejak Desember 2024 lalu. November 2024 tercatat hanya ada 47 pasien DBD, sedangkan pada Desember melonjak signifikan sampai 107 pasien DBD.

“Untuk saat ini kasus DBD dari ruang dewasa dengan kapasitas bed 30 pasien, itu 30 persennya adalah DBD, namun begitu tidak semuanya pasien DBD berat, artinya DHF atau DF dengan penyerta lainnya, seperti dehidrasi,” kata Kabid Pelayanan Medis RS Muslimat dr Agitya Dwi.

Tidak hanya pasien dewasa, pasien DBD anak-anak juga mendominasi ruang perawatan khusus anak-anak. Di mana dari total 15 Bed pasien, 40 persennya adalah pasien DBD. Sedangkan pada bulan Januari 2025 saja sudah ada 20 pasien DBD dengan 15 diantaranya masih menjalani perawatan.

“Kalau November ke Desember memang ada tren peningkatan hingga 100 persen,” katanya.

Hal berbeda dengan yang tercatat di Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo, pada bulan Januari 2025 baru tercatat 21 pasien DBD. Namun, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya di bulan yang sama, maka terjadi peningkatan kasus yang cukup signifikan, di mana Januari 2024 hanya ada delapan kasus, Januari 2025 ada 21 kasus.

“Memang ada peningkatan, biasanya di Januari, Februari, Maret ada peningkatan kasus DBD, jumlahnya karena seiring musim biasanya memang tinggi di bulan itu,” ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Ponorogo Andik Setyorini.