Kasus Pemukulan Guru, Siswi SMPN 1 Trenggalek Berencana Pindah Sekolah Regional 8 November 2025

Kasus Pemukulan Guru, Siswi SMPN 1 Trenggalek Berencana Pindah Sekolah
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        8 November 2025

Kasus Pemukulan Guru, Siswi SMPN 1 Trenggalek Berencana Pindah Sekolah
Tim Redaksi
TRENGGALEK, KOMPAS.com
– Seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Trenggalek, Jawa Timur, berencana pindah sekolah ke Kabupaten Ponorogo setelah terjadinya insiden pemukulan terhadap seorang guru.
Hingga saat ini, belum ada kepastian mengenai kepindahan tersebut, dan pihak sekolah masih menunggu keputusan resmi dari
Dinas Pendidikan
.
Kepala SMP Negeri 1 Trenggalek, Mokhammad Amir Mahmud menjelaskan, pihaknya masih menunggu koordinasi dengan Dinas Pendidikan.
“Kami masih menunggu koordinasi dengan pihak dinas karena sekolah yang dituju berada di luar kabupaten. Kami juga belum tahu pasti bagaimana prosesnya, yang jelas kami berharap segera ada kepastian karena bagaimanapun anak ini harus segera mendapatkan pembelajaran,” ungkap Amir di ruang kerjanya, Sabtu (08/11/2025).
Amir menegaskan, secara administrasi, siswi tersebut masih tercatat sebagai peserta didik aktif di SMP Negeri 1 Trenggalek.
Pihak sekolah menyatakan kesiapan untuk menerima kembali siswi tersebut jika proses kepindahan tidak jadi dilakukan.
“Kami tetap terbuka. Kalau nanti ternyata kepindahan tidak jadi, kami siap menerima kembali dan mendampingi siswa ini seperti biasa,” tambahnya.
Terkait dengan ponsel milik siswi yang sempat menjadi masalah, pihak sekolah memastikan barang tersebut telah diserahkan kepada perwakilan orang tua pada Kamis (06/11/2025).
Penyerahan dilakukan melalui Camat Pele yang diberi mandat oleh keluarga siswi.
Amir menegaskan, ponsel tersebut dalam keadaan baik dan berfungsi normal saat diserahkan.
“Posisi HP baik-baik saja, tidak ada kerusakan. Penyerahan dilakukan dengan berita acara yang jelas. Jadi kalau ada isu HP rusak, itu tidak benar,” tegas Amir.
Di sisi lain, pihak sekolah menyatakan bahwa siswi tersebut dikenal kurang aktif dalam bersosialisasi di lingkungan sekolah.
Namun, guru-guru melaporkan adanya perubahan positif sejak siswa tersebut naik ke kelas VIII dan IX.
“Memang dulu anak ini agak pendiam, mungkin karena lingkungan sosialnya berbeda. Tapi sudah ada perubahan positif, sudah lebih terbuka dengan teman-temannya,” kata Amir.
Dengan situasi yang masih belum pasti, pihak sekolah berharap seluruh proses administrasi kepindahan dapat segera diselesaikan agar hak siswa untuk belajar tidak tertunda.
Kasus dugaan pemukulan terhadap guru SMP Negeri 1 Trenggalek ini menarik perhatian publik. Insiden tersebut terjadi ketika guru menyita ponsel milik salah satu siswi yang melanggar tata tertib sekolah.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.