Kampar, Beritasatu.com – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali terjadi di Riau. Titik api terpantau di Dusun II, Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, dengan luas lahan terbakar mencapai delapan hektare. Hingga Kamis (24/7/2025), karhutla Rimbo Panjang belum sepenuhnya padam meskipun telah 10 hari petugas berjibaku melakukan pemadaman.
Tim Manggala Agni Daops IV bersama personel TNI dan Polri terus berupaya memadamkan api di areal gambut yang menjadi lokasi kebakaran. Dari total 8 hektare yang terbakar, 5 hektare telah berhasil dipadamkan, tetapi 3 hektare lainnya masih mengeluarkan asap dan bara api.
Sumber Air Terbatas dan Angin Kencang
Sekretaris Manggala Agni Daops IV Sumatera, Nadia Dwi Utami menjelaskan, kesulitan utama dalam pemadaman adalah terbatasnya sumber air di sekitar lokasi serta kondisi lahan gambut yang dalam. Selain itu, angin kencang mempercepat penyebaran api, membuat proses pemadaman menjadi lebih rumit.
“Kami telah berupaya memadamkan api di lokasi ini sejak 10 hari lalu. Namun, api sulit dipadamkan karena lahan gambut yang cukup dalam. Sumber air yang minim dan angin kencang juga menambah sulitnya pemadaman,” jelas Nadia.
Untuk mengatasi krisis air, tim pemadam dibantu pemerintah desa setempat telah menggali parit menggunakan ekskavator agar bisa mendapatkan pasokan air lebih banyak. Namun, karena kondisi yang belum memungkinkan, proses pemadaman dan pendinginan terpaksa dihentikan sementara.
“Kami akan lanjutkan pemadaman setelah air kembali tersedia,” pungkas Nadia.
Kebakaran lahan Kampar kembali menjadi pengingat akan tingginya kerentanan lahan gambut terhadap api, terutama saat musim kering.
Dengan dukungan lintas instansi dan keterlibatan masyarakat, upaya pemadaman terus dilanjutkan demi mencegah meluasnya karhutla Rimbo Panjang dan dampak kabut asap yang bisa merugikan lebih banyak pihak.
