TRIBUNJATIM.COM – Seorang pemuda difabel bernama Karel rela berjualan susu kedelai demi bisa membantu perekonomian keluarga.
Meski alami keterbatasan, namun ia rela berkeliling naik sepeda untuk bisa memberikan uang jajan untuk 3 adiknya.
Terlihat, Karel menggunakan baju koko dan celana panjang saat berjualan.
Di tengah jualan, ia lalu bertemu dengan konten kreator Donny Ramadhan.
“Susu kedelainya berapa?” tanya Donny Ramadhan, melansir unggahan Instagram @donnyra pada Sabtu (23/11/2024).
“Harganya 10 ribuan,” jawab Karel terbata-bata.
Karel mengaku berusia 22 tahun.
Ia bercerita sudah berjualan susu kedelai selama delapan tahun untuk membantu orang tuanya.
Ibunya bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART).
Sedangkan ayahnya bekerja di pabrik kayu.
“Ini bantu-bantu mama buat jajan adik,” kata Karel.
Karel mengungkapkan, dirinya memiliki tiga adik.
Ia lalu berinisiatif jualan susu yang berasal dari tetangga.
Ia pun kini sudah tidak bersekolah.
“Sekolahnya jauh,” kata Karel, seperti dikutip dari Tribun Jakarta.
Donny lalu mencoba susu kedelai yang dijual Karel.
Susu kedelai tersebut masih hangat.
Saat itu, keduanya juga bertemu dengan Haryo, seorang mualaf yang sering berbagi rezeki kepada Karel.
“Saya juga mualaf Om,” kata Karel.
“Mau menghapus dosa ibu. Karena ini pilihan saya,” sambungnya.
Haryo menuturkan, awalnya ia sempat memberikan uang kepada Karel.
Namun Karel ternyata tidak mau diberikan uang secara cuma-cuma.
Ia ingin dagangannya dibeli Haryo.
“Dia malah sujud syukur gitu,” kata Haryo.
Haryo pun kini sering menyisihkan rezeki untuk membeli susu kedelai Karel setiap Jumat.
Kemudian, susu kedelai tersebut dibagikan kepada warga sekitar.
Bahkan ia menilai Karel amanah setiap kali dititipkan uang untuk diberikan kepada panti asuhan atau orang yang lebih membutuhkan.
“Buat saya amanah lebih berharga daripada uang,” kata Karel.
Donny pun memborong seluruh dagangan susu kedelai Karel.
Ia lalu meminta Karel untuk membagikannya kepada warga sekitar.
Tak hanya itu, Karel juga bercerita ia mengagumi Rano Karno alias Bang Doel.
Karel berharap dapat bertemu Rano Karno.
Donny lalu bertanya total harga susu kedelai yang dibagikan tadi.
“Rp500 ribu,Om,” kata Karel.
“Ini ada rezeki Rp3 juta untuk kamu ya,” ujar Donny.
Karel pun tersenyum dan menyampaikan rasa terima kasih kepada Donny.
“Ini mah amanah kalau ada dititipin,” kata Haryo soal Karel.
Sementara itu, kisah serupa juga dilakukan oleh bocah di Garut bernama Muiz.
Sikap terpuji seorang bocah rawat 7 adik di Garut bernama Muiz.
Muiz bangun jam tiga pagi untuk meracik cakue.
Viral kisah seorang bocah bernama Muizatul Halim (12) asal Garut yang berjuang keras membantu kedua orangtuanya untuk menghidupi dan merawat 7 orang adiknya.
Kisahnya pertama kali dibagikan oleh seorang konten kreator asal Garut bernama Sri Pujawati (28) atau Desrigemoy di akun Tiktoknya, hingga didatangi YouTuber Ncepbilal.
Dari penelusuran TribunJabar.id, Muiz merupakan warga Kampung Siderang Datar, Desa Cintanagara, Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Muiz yang masih duduk di bangku kelas enam sekolah dasar rela menghabiskan masa kecilnya dengan berjualan cakue demi membantu kebutuhan sehari-hari kedua orangtuanya.
Bahkan, ia rela bangun dini hari untuk meracik adonan cakue yang nantinya akan ia jual di sekolahnya sebelum masuk kelas.
“Jam tiga subuh Muiz memang sudah bangun, membantu saya membuat adonan cakue, sampai subuh baru digoreng dan disiapkan untuk dijual,” ujar Erin (35) ibunda dari Muiz saat ditemui Tribunjabar.id di kediamannya, Minggu (24/11/2024).
Ia menuturkan, cakue buatan anaknya itu dijual seribu rupiah per 10 buah. Uang hasil dari jualan itu kemudian dipakai untuk kebutuhan sehari-hari termasuk untuk menghidupi adik-adik Muiz.
Jika cakuenya tidak habis ungkap Erin, maka anaknya itu akan kembali berjualan di sekolah agama sepulang dari sekolah dasar.
“Bapaknya Muiz memang pulangnya tiga atau empat bulan sekali, pekerjaannya melaut, kalau pulang ada bekal ya di awet-awet saja,” ungkapnya.
Pantauan Tribunjabar.id, rumah Muiz dibangun dengan bangunan bambu, tidak ada wc di dalamnya. Dapur dan ruang tengah menyatu.
Di sisi lain terdapat satu kamar berhadapan dengan dapur. Dari keterangan Erin, anak-anaknya setiap malam harus tidur di kamar dan berbagi tempat di ruang tengah.
Di ruang tengah tersebut terdapat satu buah ranjang, satu lemari dan sisanya terdapat ayunan kain yang tergantung.
Sebuah video memilukan menampilkan kisah pilu kehidupan seorang bocah 12 tahun di Garut, viral di media sosial. Ia merawat 7 adiknya, ikut mencari nafkah. (YouTube Gema TV)
Sementara itu, baju-baju dan perlengkapan lainnya tergeletak begitu saja di setiap sudut rumah.
“Kalau mau ke WC ya ikut ke sodara ke tetangga, untuk mandi dan lain-lain,” ungkapnya.
Muiz sendiri mengaku tidak malu untuk berjualan cakue setiap hari di sekolahnya, ia menyebut aktivitasnya itu dilakukan sejak duduk di bangku kelas empat.
“Dulu dagangan punya pak haji, sekarang bikin sendiri jualan sendiri kalo ada terigunya,” ujarnya.
Setelah viral, Muiz kini banyak didatangi orang. Para dermawan berbondong-bondong membantu keluarganya.
Orang yang pertama kali mengunggah kisah Muiz adalah Sri Pujawati, ia menyebut saat ini keluarga Muiz bangak mendapatkan bantuan.
Diantara bantuan pembangunan MCK dan dapur dari YouTuber Ncepbilal.
“Kemudian ada bantuan tv, alhamdulillah followers saya ada yang nyumbang, ini rizkinya Muiz,” ujar Sri.
Berita Viral dan Berita Jatim lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com