Jakarta, Beritasatu.com – Investasi emas masih menjadi pilihan menarik bagi banyak orang karena dianggap sebagai aset lindung nilai, terutama saat kondisi ekonomi tidak menentu.
Namun, untuk mendapatkan keuntungan yang optimal dari investasi emas, perlu dipahami bagaimana karakter pergerakan harga dan kapan waktu ideal untuk berinvestasi.
Waktu Terbaik untuk Investasi Emas
1. Durasi ideal investasi emas
Investasi emas paling ideal dilakukan dalam jangka menengah hingga panjang, minimal satu tahun. Kenaikan harga emas dalam periode tersebut biasanya mampu melampaui laju inflasi, sehingga memberikan imbal hasil riil yang lebih menguntungkan dibandingkan instrumen seperti deposito atau obligasi. Dengan kata lain, semakin lama emas disimpan, potensi keuntungannya semakin tinggi.
2. Pengaruh kondisi global terhadap harga emas
Harga emas sangat dipengaruhi oleh situasi global. Misalnya, pada 2020 harga emas menembus US$ 2.000 per troy ons lebih cepat dari perkiraan akibat ketidakpastian ekonomi global selama pandemi Covid-19.
Ketika terjadi krisis, investor cenderung mencari aset yang aman (safe haven), seperti emas, sehingga permintaan dan harganya naik. Sebaliknya, ketika situasi membaik atau terjadi penyesuaian kebijakan moneter, harga emas bisa terkoreksi.
3. Harga wajar dan biaya produksi
Secara global, biaya produksi emas per troy ons berkisar antara US$ 1.000 hingga US$ 1.100. Jika harga emas mencapai US$ 2.000, terdapat margin keuntungan yang besar.
Namun, margin ini bisa menyempit jika biaya produksi naik, misalnya karena meningkatnya harga energi dan tenaga kerja. Dalam kondisi normal, harga emas mendekati biaya produksinya sering dianggap sebagai harga wajar.
4. Pengaruh nilai tukar rupiah
Di Indonesia, harga emas tidak hanya dipengaruhi oleh harga global, tetapi juga oleh nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Jika rupiah melemah, harga emas dalam negeri bisa naik, meskipun harga global stabil.
Situasi ekonomi nasional, seperti ancaman resesi atau inflasi tinggi, juga dapat mendorong harga emas domestik naik. Oleh karena itu, investor perlu memantau perkembangan nilai tukar dan kondisi makroekonomi Indonesia.
5. Waktu terbaik membeli emas
Meskipun sulit diprediksi secara akurat, waktu terbaik membeli emas umumnya adalah ketika terjadi koreksi harga atau saat sentimen pasar sedang negatif terhadap aset risiko. Misalnya, pada awal tahun atau setelah adanya penurunan harga tajam karena aksi ambil untung investor.
Pantau tren jangka panjang dan gunakan pendekatan rata-rata (dollar cost averaging) untuk mengurangi risiko fluktuasi harga.
6. Emas sebagai diversifikasi portofolio
Emas sangat cocok dijadikan alat diversifikasi karena sifatnya yang cenderung tidak berkorelasi dengan aset lain seperti saham. Saat pasar saham jatuh, emas sering kali tetap stabil atau bahkan naik. Dengan memiliki emas dalam portofolio, risiko keseluruhan investasi dapat ditekan.
Investasi emas tetap menjanjikan, terutama jika dilakukan dalam jangka panjang. Fluktuasi harga emas dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari kondisi global, biaya produksi, nilai tukar, hingga sentimen pasar. Memahami faktor-faktor ini membantu investor memilih waktu terbaik untuk masuk dan keluar dari pasar emas.
