Bengkulu, beritasatu.com – Ribuan warga Pulau Enggano di Kabupaten Bengkulu Utara terancam krisis pangan hingga energi karena kapal pengangkut barang dari Bengkulu kini tak bisa beroperasi menjangkau pulau terluar di Indonesia tersebut.
Kapal tak berlayar ke Pulau Enggano akibat pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu. Akibatnya berbagai kebutuhan pokok maupun sekunder warga Enggano tak terangkut.
Terputusnya pasokan berbagai kebutuhan dari Bengkulu membuat warga Enggano terancam krisis pangan, ekonomi, hingga hidup tanpa listrik. Para nelayan Enggano juga tak bisa menjual ikan hasil tangkapan ke Kota Bengkulu.
Stok bahan bakar minyak (BBM) untuk transportasi darat, laut, dan menghidupkan mesin listrik telah menipis di Pulau Enggano. BBM jenis solar untuk listrik diperkirakan hanya bisa bertahan hingga 20 hari ke depan, sementara BBM untuk kendaraan hanya bertahan sekitar 10 hari ke depan.
Helmi juga meminta Pelindo menambah kapal pengerukan.
Helmi mengatakan Pelindo setuju bahkan mereka akan merevitalisasi Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu sehingga pelayaran ke Pulau Enggano dan sekitarnya semakin lancar.