Sementara itu, Puspo Wardoyo sebagai pendiri Wong Solo Group yang mengelola SPPG Laweyan mengatakan bahwa saat ini baru mengoperasikan dua dapur untuk MBG di Kota Solo. Meski demikian, ia berencana akan menambah jumlah dapur untuk SPPG demi menyukseskan program MBG pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Ini saya di Solo itu dua dapur. Insyaallah kita mau bikin mungkin 8 dapur di Solo,” kata Puspo yang juga pemilik Yayasan Bangun Gizi Nusantara.
Sebagai pengusaha kuliner, ia mengaku untuk mendirikan dapur SPPG di Solo terkendala dengan ketersediaan tanah yang luas, padahal Puspo memiliki keinginan untuk membuka SPPG merata di masing-masing kecamatan yang ada di Kota Solo.
“Ya terus (membangun) tapi kan yang susah tanah. Solo kan tanah yang jadi masalah, mahal-mahal kan sehingga banyak yang gak berani investasi ya. Ini kita kan berjuang, berjuang untuk negara kan,” katanya.
Puspo sedikit membocorkan untuk membangun dua dapur di SPPG Laweyan menghabiskan modal sebesar Rp5 miliar hingga Rp6 miliar. Menurut dia, pembangunan dapur SPPG tersebut juga menjadi proyek percontohan untuk sejumah daru SPPG yang akan beroperasi di Solo.
“Ya insyaallah (ini jadi pilot project), kita tunjukkan ini bahwa ini yang terbaik, yang jadi contoh yang betul-betul bergizi, yang sehat, higienis,” tegasnya.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5304998/original/042459600_1754291545-Wali_Kota_Solo_didampingi_Puspo_Wardoyo_cek_dapur_SPPG_Laweyan.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)