Kampung Baru Dicap Angker, Dedi Mulyadi Minta Warga Ubah Citra Jadi Terbuka
Tim Redaksi
DEPOK, KOMPAS.com –
Gubernur Jawa Barat
Dedi Mulyadi
mengimbau warga
Kampung Baru
di Harjamukti, Cimanggis, Kota Depok, untuk mengubah citra lingkungan mereka menjadi lebih terbuka.
Pernyataan ini disampaikan setelah Dedi mendengar bahwa masyarakat umum menganggap Kampung Baru sebagai daerah yang menyeramkan dan tidak ramah.
“Saya ingin, tempat ini tidak lagi berkesan tempat angker. Karena pemahaman umum, tempat ini angker,” ujar Dedi kepada warga setempat pada Kamis (8/5/2025).
Dedi menekankan pentingnya sikap terbuka dari warga Kampung Baru terhadap masyarakat luar yang mungkin melintas atau berkunjung.
“Sekarang enggak boleh angker lagi di sini ya. Warga harus terbuka pada siapapun dan tidak boleh juga (warga luar) takut masuk ke sini,” tambahnya.
Selain itu, Dedi berharap agar tidak ada lagi kegaduhan atau keributan yang terjadi di Kampung Baru.
Hal ini penting untuk menciptakan suasana yang lebih aman dan nyaman bagi semua pihak.
Kampung Baru sendiri merupakan lokasi kejadian pembakaran mobil polisi dan pengeroyokan tim Polres Depok oleh anggota organisasi masyarakat (ormas) pada Jumat (18/4/2025).
Lahan tersebut diduga dihuni oleh ribuan warga yang tidak terdaftar sebagai penduduk Kota Depok.
Luas lahan yang diduga milik Pemerintah Kota Depok mencapai 1,5 hektar, sementara lahan milik Sekretariat Negara seluas 3,5 hektar.
Lebih lanjut, terdapat informasi bahwa warga Kampung Baru juga menempati lahan milik perusahaan properti dan sebagian kecil milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tanpa izin.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kampung Baru Dicap Angker, Dedi Mulyadi Minta Warga Ubah Citra Jadi Terbuka Megapolitan 8 Mei 2025
/data/photo/2025/05/08/681c6232ba6ae.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)