Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kampoeng Ramadhan Jogokariyan Semarak, Hampir 400 UMKM Ikut Meramaikan Regional 6 Maret 2025

Kampoeng Ramadhan Jogokariyan Semarak, Hampir 400 UMKM Ikut Meramaikan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Maret 2025

Kampoeng Ramadhan Jogokariyan Semarak, Hampir 400 UMKM Ikut Meramaikan
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com –

Kampoeng Ramadhan Jogokariyan
(KRJ) kembali digelar tahun ini, menandai eksistensinya yang telah berjalan selama 21 tahun.
KRJ merupakan acara tahunan yang diadakan setiap bulan Ramadhan oleh
Masjid Jogokariyan
. Event ini menghadirkan ratusan UMKM serta ribuan takjil yang dibagikan kepada warga.
Tahun ini, sekitar 390 UMKM turut serta memeriahkan KRJ. Mereka berjejer memenuhi sepanjang Jalan Jogokariyan, Kemantren Mantrijeron, Kota Yogyakarta, DIY, yang membentang sepanjang 800 meter.
Para pedagang menawarkan beragam makanan dan minuman untuk berbuka puasa dengan harga yang relatif terjangkau.
Makanan dijual mulai dari Rp 5.000, begitu juga dengan minuman.
Salah satu pedagang, Andri, mengaku telah berjualan di KRJ sejak 20 tahun lalu. Ia menawarkan berbagai jenis jajanan pasar yang selalu diminati pembeli.
Ia mengungkapkan bahwa KRJ dulu belum seramai sekarang, baik dari segi jumlah pedagang maupun pengunjung.
Namun, seiring waktu, event ini semakin berkembang dan makin banyak pedagang serta kuliner kekinian yang meramaikan.
“Kalau minat semakin meningkat, sekarang banyak jajanan kekinian. Iya (persaingan semakin ketat), tapi ya Alhamdulillah,” ujarnya, Rabu (5/3/2025).
Andri menyebutkan bahwa selama KRJ, ia bisa meraup omzet kotor sekitar Rp 4 hingga Rp 5 juta per hari. Ia mulai berjualan sejak pukul 14.00 WIB hingga waktu berbuka puasa.
“Sehari-hari juga jualan, tapi gak segede ini, cuma kecil di timur masjid,” ucapnya.
Meski persaingan antar pedagang semakin ketat, Andri tetap optimis karena memiliki menu khas yang hanya bisa ditemukan saat Ramadhan.
“Ada Kicak sama ada Kipo, jadi pada nyari makanan khas. Kipo dari Kotagede kalau sehari-hari jarang,” ujarnya.
Pedagang lain, Vian, yang merupakan warga Jogokariyan, mengaku bahwa KRJ sangat membantu perekonomiannya.
Vian sudah berjualan di KRJ selama 10 tahun dan tahun ini ia menjajakan berbagai jenis minuman es, seperti mangga, alpukat, hingga cappuccino.
“Meskipun warga, kita tetap mendaftar. Sekarang jualan berbagai jenis minuman es. Sebelumnya jualan dimsum, es pot, es kepal,” katanya.
Ia merasakan peningkatan ekonomi yang signifikan berkat KRJ.
“Peningkatan ekonomi jelas, buat sodakoh lebih banyak,” ungkapnya.
Setiap harinya, Vian bisa menjual hingga 500 cup minuman dengan omzet mencapai Rp 2 juta.
“Omzet kurang lebih Rp 2 juta,” imbuhnya.
Wakil Ketua Panitia KRJ ke-21, Muhammad Akbar, mengatakan bahwa jumlah pedagang tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
“Tahun ini, pasar sore lebih banyak pedagangnya. Tahun lalu ada 350 pedagang, sekarang hampir 400,” kata Akbar.
Dengan bertambahnya jumlah pedagang dan antusiasme masyarakat yang tinggi, Kampoeng Ramadhan Jogokariyan terus menjadi destinasi kuliner khas Ramadhan di Yogyakarta.
 
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Merangkum Semua Peristiwa