Kala Petani di Kudus Ingin Perbukitan Patiayam Jadi Sentra Mangga Terbesar Se-Jawa Tengah

Kala Petani di Kudus Ingin Perbukitan Patiayam Jadi Sentra Mangga Terbesar Se-Jawa Tengah

Liputan6.com, Kudus – Di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tepatnya di area Pegunungan atau Perbukitan Patiayam, Desa Gondoharum, Kecamatan Jekulo, terdapat banyak sekali tanaman pohon mangga. Saat ini, diketahui belum musimnya berbuah.

Petani di sana punya mimpi atau ingin menjadikan area setempat semakin hijau dan sebagai sentra mangga terbesar se-Jawa Tengah. Hal ini diakui Ketua Kelompok Tani Wonorejo dari Desa Gondoharum, Mashuri.

“Ya itu harapan kami (jadi sentra mangga tersebesar se-Jawa Tengah, red),” ujarnya ditulis Liputan6.com, Rabu (5/2/2025).

Mashuri mengungkapkan bahwa pihaknya mulai menanam pohon mangga dan pepohonan lainnya di area Perbukitan Patiayam mulai tahun 2020 hingga sekarang.

Berkolaborasi dengan Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF), diakui khususnya seperti tanaman mangga sebagian besar sudah berbuah hingga dijual ke pengepul besar hingga sampai luar daerah

“Jual sampai juga ke Bandung (Jawa Barat),” ungkapnya.

Alasan Mashuri lebih memilih menanami Perbukitan Patiayam dengan pohon mangga lantaran tanah di area setempat dianggap tidak cocok ditanami pohon buah lain. Dicontohkan, salah satunya pohon duren.

“Di lingkungan kami, kelompok kami, tanahnya tanah liat, sehingga untuk duren itu tidak cocok. Sehingga (buah mangga, red) cara hitungan kalkulasi berapa harganya lebih murah dan bisa menghasilkan banyak,” katanya.

“Mangga saya Gadung dan Kwijai. Kalau di pasar induk kalau kita ngirim di awal musim itu sampai Rp16 ribu perkilo. Kalau Kwijai malah sampai Rp25 ribu perkilo,” imbuh Mashuri.

Total disebutkan ada sekitar 25 ribu pohon mangga di area Perbukitan Patiayam sekitar 300 hektare yang dikelola sebanyak 337 petani. Untuk hasilnya, mencapai puluhan ton saban musim panen buah.

Dalam kesempatan ini, Masyhuri membeberkan kendala yang dialami pihaknya saat berupaya mewujudkan Perbukitan Patiayam sebagai sentra mangga terbesar se-Jawa Tengah lantaran persoalan SDM.

“Kelompok tani kami ini tidak bisa mengupayakan supaya mangga berbuah maksimal. Karena persoalan Sumber Daya Manusia (SDM),” bebernya.

“Dari pemerintah setempat belum ada sosialisasi dan sebagainya. Harapan kami, dinas terkait ikut membantu kelompok tani kami,” tambah Mashuri.