Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the acf domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/xcloud.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Kadis Perhubungan DKI Jakarta Sebut Tak Ada Kepadatan Ekstrem Selama Momen Angkutan Lebaran 2025 – Xcloud.id
Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kadis Perhubungan DKI Jakarta Sebut Tak Ada Kepadatan Ekstrem Selama Momen Angkutan Lebaran 2025

Kadis Perhubungan DKI Jakarta Sebut Tak Ada Kepadatan Ekstrem Selama Momen Angkutan Lebaran 2025

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING – Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengeklaim tidak ada kepadatan ekstrem dalam momen Angkutan Lebaran 2025.

Kondusifitas dalam volume mobilitas masyarakat di momen arus mudik dan arus balik lebaran ini terjadi berkat beberapa faktor, terutama penerapan kerja dari manapun alias work from anywhere (WFA) yang diberlakukan Pemprov DKI Jakarta di momen Idulfitri 1446 Hijriah.

“Baik, dari hasil evaluasi kami dalam pelaksanaan Angkutan Lebaran tahun 2025, ini semuanya berjalan sangat baik,” kata Syafrin saat menghadiri Lomba Mancing di Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor (UP PKB) Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (8/4/2025).

Pada lebaran kemarin, pemerintah memperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada tanggal 28 Maret 2025.

Itu benar terjadi, tapi disebutkan Syafrin tak ada lonjakan ekstrem dalam hal pergerakan masyarakat menuju ke kampung halamannya masing-masing.

“Tidak terjadi puncak ekstrem dan bisa kita lihat keseluruhan matra, baik itu darat, laut, dan udara serta perkeretaapian itu terselenggara dengan baik,” ucapnya.

Penerapan WFA menjadi salah satu cara ampuh menekan lonjakan pergerakan masyarakat selama masa lebaran.

Dengan kelonggaran terkait lokasi kerja, banyak pekerja yang berdomisili di Jakarta bisa memanfaatkan libur yang lebih awal untuk pulang kampung lebih dulu.

Hal ini membuat tren perjalanan pemudik menjadi terurai dan tidak terpusat di satu tanggal tertentu.

“Artinya bahwa masyarakat sudah mulai libur pada tanggal 22, terakhir bekerja adalah 21 dan dengan pola ini maka arus mudik itu terdistribusi normal sejak tanggal 22 ke tanggal 29, bahkan 30 Maret kemarin,” ucap Syafrin.

Nihilnya lonjakan ekstrem pergerakan pemudik juga terjadi pada momen arus balik.

Syafrin bilang, dengan ditambahkannya waktu WFA bagi pekerja pemerintah pada khususnya, masih ada sisa hari untuk melakukan perjalanan balik ke Jakarta tanpa harus berdesakan di jalan.

“Ada tambahan work from anywhere pada tanggal 8 April hari ini dan itu menyebabkan distribusi arus balik juga terdistribusi normal. Memang berdasarkan data terjadi puncak arus balik pada tanggal 6 April kemarin,” kata dia.

“Tetapi sama dengan arus mudik, puncak arus balik itu juga tidak terjadi puncak arus balik ekstrem, artinya dari sisi kapasitas jalan, angkutan umum, perkeretaapian itu masih menampung,” pungkas Syafrin.

 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

Merangkum Semua Peristiwa