Perbesar
ESPOS.ID – Pelatih menjelaskan pengoperasian mesin di perusahaan furnitur kepada salah seorang peserta magang terstruktur. (Istimewa)
Esposin, SOLO—Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Tengah dan Jawa Timur telah bekerja sama dengan Pemerintah Swiss melalui Swisscontact dalam memperkuat kapasitas Kadin sebagai fasilitator resmi untuk mendukung pelaksanaan pemagangan terstruktur serta memperkenalkan ke sektor industri.
Dengan kerja sama ini telah menginspirasi berbagai inovasi seperti pemindahan magang dari tahun kedua ke semester akhir di politeknik. Langkah itu dilakukan agar memudahkan penyerapan tenaga kerja oleh industri.
Promosi
KPR BRI Property Expo 2024 Beri Kemudahan dan Keuntungan Bagi Calon Nasabah
Sebelumnya, Vivere Group, perusahaan interior furnitur merupakan salah satu perusahaan yang telah melaksanakan program magang dengan metodologi/tools yang diperkenalkan Kadin dan Swiss Skills for Competitiveness (SS4C).
Head of VIVERE Learning Center, Rosita Kusumasari, menjelaskan program magang dilaksanakan dengan metodologi tepat menjadi sarana penting tercapainya link and match antara pendidikan vokasi maupun Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI).
“Program magang akan mendatangkan manfaat bagi perusahaan untuk mendapatkan lulusan/calon karyawan yang siap kerja, kompetitif, sesuai dengan kebutuhan dan tantangan industri,” jelas dia, dalam rilis yang diterima Espos, Selasa (12/11/2024).
Sementara, PT Marimas Putera Kencana telah memanfaatkan dua tools dVET, yaitu Pelatih Tempat Kerja (In-Company Trainer) dan Analisis Biaya dan Manfaat (Cost Benefit Analysis), yang dinilai sangat membantu dalam mendampingi peserta magang agar lebih siap kerja.
“Kami diajari metodologi untuk menyampaikan materi, sehingga setiap pembimbing bisa menyampaikan materi dengan optimal ke setiap siswa,” papar master trainer perusahaan minuman serbuk instan PT Marimas, Yohanes Paijanto.
Dalam pemagangan terstruktur itu tak hanya perusahaan besar, tetapi juga melibatkan UMKM seperti Numansa Batik dan Cinderamata Keramik Dinoyo.
Sementara, Technical Advisor Swisscontact, Josef Tschoep, menjelaskan model dVet di Indonesia telah disesuaikan dengan kondisi lokal, sehingga dapat berfungsi optimal sebagai penghubung antara industri dan siswa vokasi.
“Sistem database Kadin yang menyimpan data hard skill dan soft skill siswa magang memungkinkan perusahaan untuk menyeleksi calon peserta yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” jelas dia.
Ahli branding, Lia Sidik, menjelaskan dengan program magang vokasi terstruktur yang didukung pemerintah, Kadin, dan berbagai lembaga lainnya diharapkan UMKM di Indonesai dapat lebih mudah mengakses tenaga terampil dan berkontribusi dalam menggerakkan roda perekonomian nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram “Solopos.com Berita Terkini” Klik link ini.