Kabupaten Bandung Berminat Kembangkan Wisata Langit Gelap, Apa Itu?

Kabupaten Bandung Berminat Kembangkan Wisata Langit Gelap, Apa Itu?

Sementara itu, Kepala Pusat Riset Antariksa BRIN, Emanuel Sungging Mumpuni menambahkan, astrowisata dapat diajukan untuk mendapatkan sertifikasi dari International Dark Sky Association.

“Hal ini tidak menutup kemungkinan untuk dikembangkan di Kabupaten Bandung. Sehingga, kita dapat melihat bintang di langit malam dengan mata telanjang. Namun, hal ini membutuhkan dukungan Pemerintah Daerah dan masyarakat untuk mencegah polusi cahaya dan membangun taman langit gelap,” jelas Sungging.

Pada pertemuan itu, Sungging menghubungkan kejadian astronomi yang bisa dikaitkan dengan pelestarian budaya Sunda.

“Kejadian astronomi ini erat kaitannya dengan cerita rakyat atau legenda di Tanah Sunda, sehingga dapat menambah nilai astrowisata dari sisi kebudayaan. Dengan semakin kaya materi, diharapkan astrowisata dapat lebih menarik perhatian masyarakat dengan tetap melindungi lingkungan dan langit malam,” ungkap Sungging.

Sedangkan perwakilan dari Pusat Unggulan Sains Data Astronomi dan Polusi Cahaya Universitas Pendidikan Indonesia, Judhistira Aria Utama, memaparkan bahwa Kabupaten Bandung bisa dijadikan tempat untuk studi kasus taman langit gelap.

“Kabupaten Bandung berpotensi untuk dijadikan tempat pengamatan astronomi, karena masih ada daerah yang minim pencahayaan. Objek wisata ini memiliki banyak informasi yang dapat disampaikan kepada wisatawan untuk memperkaya wawasan dan mengedukasi sehingga dapat menambah nilai edukasi,” tutur Judhistira.

Rencananya kegiatan Astrowisata oleh Pemerintah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, bakal diadakan di Sunan Ibu, Kabupaten Bandung pada 23-24 Agustus 2025 sebagai bentuk kegiatan memperingati Hari Antariksa.

Dalam peringatan tersebut, terdapat kampanye untuk mencegah dan mengurangi polusi cahaya serta pemantauan fenomena astronomi milky way.