kab/kota: Yogyakarta

  • Ini Bocoran UMP 2026 dari Menaker Yassierli

    Ini Bocoran UMP 2026 dari Menaker Yassierli

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli memastikan proses pembahasan dan kajian penetapan upah minimum provinsi (UMP) 2026 masih berlangsung dan akan rampung sesuai jadwal yang ditetapkan pemerintah.

    “Masih ada waktu. Kan kita punya batas waktu bulan November ya, November itu untuk UMP 2026. Tenang aja, masih ada waktu insya Allah,” ujar Yassierli usai memberikan pemaparan dalam Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Sabtu (11/10/2025).

    Meski begitu, Yassierli tidak merinci sejauh mana perkembangan pembahasannya. Padahal, penetapan UMP setiap tahun dilakukan paling lambat pada 21 November, sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2023 tentang Pengupahan.

    Sekadar informasi, Pemerintah akan mengumumkan UMP 2026 dalam beberapa waktu ke depan. Belum diketahui, berapa besaran kenaikan UMP pada tahun depan. Namun, pada 2025 pemerintah menetapkan UMP naik 6,5%.

    Adapun, formula penetapan UMP 2026 tengah dirumuskan di Dewan Pengupahan Nasional (Depenas). Dikutip dari situs Satu Data Kemnaker, UMP 2025 telah ditetapkan pemerintah berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) No.16/2024.

    Dari 38 provinsi yang ada, Kemnaker mencatat rata-rata upah minimum nasional sebesar Rp3.315.761. UMP tertinggi dicatatkan DKI Jakarta dengan nilai Rp5.396.761, sedangkan yang terendah ialah Jawa Tengah sebesar Rp2.169.349.

    Berikut daftar lengkap UMP 2025 di 38 provinsi:

    Aceh: Rp3.685.616
    Sumatra Utara: Rp2.992.559
    Sumatra Barat: Rp2.994.193
    Riau: Rp3.508.776
    Jambi: Rp3.234.535
    Sumatra Selatan: Rp3.681.571
    Bengkulu: Rp2.670.039
    Lampung: Rp2.893.070
    Bangka Belitung: Rp3.876.600
    Kepulauan Riau: Rp3.623.654
    DKI Jakarta: Rp5.396.761
    Jawa Barat: Rp2.191.232
    Jawa Tengah: Rp2.169.349
    DI Yogyakarta: Rp2.264.080
    Jawa Timur: Rp2.305.985
    Banten: Rp2.905.119
    Bali: Rp2.996.561
    Nusa Tenggara Barat (NTB): Rp2.602.931
    Nusa Tenggara Timur (NTT): Rp2.328.969
    Kalimantan Barat: Rp2.878.286
    Kalimantan Tengah: Rp3.473.621
    Kalimantan Selatan: Rp3.496.195
    Kalimantan Timur: Rp3.579.313
    Kalimantan Utara: Rp3.580.160
    Sulawesi Utara: Rp3.775.425
    Sulawesi Tengah: Rp2.915.000
    Sulawesi Selatan: Rp3.657.527
    Sulawesi Tenggara: Rp3.073.551
    Gorontalo: Rp3.221.731
    Sulawesi Barat: Rp3.104.430
    Maluku: Rp3.141.700
    Maluku Utara: Rp3.408.000
    Papua Barat: Rp3.615.000
    Papua Barat Daya: Rp3.614.000
    Papua: Rp4.285.850
    Papua Selatan: Rp4.285.850
    Papua Tengah: Rp4.285.848
    Papua Pegunungan: Rp4.285.850

  • 1
                    
                        Viral, Mobil Sultan HB X Lagi Antre Tanpa Pengawalan Disalip Rombongan "Tot Tot Wuk Wuk" di DIY
                        Yogyakarta

    1 Viral, Mobil Sultan HB X Lagi Antre Tanpa Pengawalan Disalip Rombongan "Tot Tot Wuk Wuk" di DIY Yogyakarta

    Viral, Mobil Sultan HB X Lagi Antre Tanpa Pengawalan Disalip Rombongan “Tot Tot Wuk Wuk” di DIY
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Viral di media sosial video yang menunjukkan mobil milik Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X berhenti dan ikut antre di jalan.
    Dalam video tersebut, nampak mobil milik Sultan disusul dengan rombongan mobil lengkap dengan pengawalan. Suara “Tottot wuk wuk” terdengar saat rombongan dengan patwal itu melintas. 
    Saat dikonfirmasi, Pranata Hubungan Masyarakat Ahli Madya (Koordinator Humas) IKP Dinas Kominfo DIY, Ditya Nanaryo Aji membenarkan bahwa mobil yang antre dan disusul oleh rombongan patwal adalah milik Sultan HB X.
    Ditya mengatakan, saat mobil pribadi Sultan disusul, ia sedang mendampingi Menteri Koordinator (Menko) Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono atau akrab disapa AHY.
    Sultan mendampingi AHY di beberapa daerah, salah satunya saat melakukan tinjauan ke Jembatan Pandansimo, Kabupaten Bantul, DIY, Jumat (10/10/2025).
    Sultan juga turut mendampingi AHY pada acara kunjungan ke lapangan meninjau pembangunan fasilitas air bersih di Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul pada hari Rabu (8/10).
    “Kendaraan tersebut memang milik Sri Sultan HB X,” kata Ditya saat dihubungi, Sabtu (11/10/2025).
    Ditya mengatakan, saat itu Sultan mendampingi AHY menggunakan mobil pribadinya.
    “Beliau menggunakan kendaraan pribadi saat mendampingi kunjungan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Agus Harimurti Yudhoyono,” katanya.
    Ia juga menyampaikan, selama ini Sultan memang sering tidak menggunakan patwal, bahkan saat kunjungan di kabupaten-kabupaten di DIY Sultan juga tanpa pengawalan.
    “Selama ini Beliau memang jarang menggunakan fasilitas pengawalan, baik saat bertugas menuju ke kantor, ataupun saat berkunjung di lapangan,” kata Ditya.
    Rombongan yang menyusul mobil Sultan itu kemungkinan adalah rombongan dari kementerian.
    Namun, untuk memastikannya Ditya mengatakan perlu konfirmasi ke pihak kementerian.
    “Kemungkinan besar seperti itu (rombongan kementerian). Tapi untuk pastinya, mungkin lebih tepat jika yang mengonfirmasi pihak dari kementerian,” katanya. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5
                    
                        Kisah Dosen Muda UGM Masuk Daftar Ilmuwan Paling Berpengaruh Dunia, Kembangkan Alat Uji Berbasis Kertas
                        Regional

    5 Kisah Dosen Muda UGM Masuk Daftar Ilmuwan Paling Berpengaruh Dunia, Kembangkan Alat Uji Berbasis Kertas Regional

    Kisah Dosen Muda UGM Masuk Daftar Ilmuwan Paling Berpengaruh Dunia, Kembangkan Alat Uji Berbasis Kertas
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Sejumlah mahasiswa bersama seorang dosen tampak sibuk di laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM).
    Dengan jas lab dan kacamata pelindung, mereka meneliti sampel makanan menggunakan paper based analytical devices, alat uji berbasis kertas untuk mendeteksi kandungan berbahaya.
    Dosen yang mendampingi mereka adalah Eka Noviana, peneliti muda UGM yang baru saja masuk dalam daftar World’s Top 2 Percent Scientist 2024, yakni daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia versi Stanford University dan Elsevier.
    “Jujur saya sangat tersanjung, sangat bersyukur sekali dan agak kaget juga, karena sebagai peneliti saya masih pemula,” ujar Eka Noviana saat ditemui di Fakultas Farmasi UGM, Sabtu (11/10/2025).
    Eka Noviana lahir pada 1991 dan menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi UGM. Setelah itu, ia mendapatkan beasiswa melanjutkan studi S2 di University of Arizona, Amerika Serikat, dan S3 di Colorado State University.
    “Kebetulan saya di Farmasi, apoteker, tetapi saya tertariknya di bidang analitik. Analitik itu cabang dari Kimia, makanya S2 dan S3 saya ambil Kimia,” tuturnya.
    Meski kini dikenal sebagai peneliti muda berprestasi, Eka mengaku masa kecilnya tidak diwarnai cita-cita menjadi ilmuwan.
    “Kalau dulu saya cita-citanya malah ingin menjadi guru. Terus kemudian sampai di sini (UGM) sudah kuliah baru tahu ternyata apoteker itu banyak sekali kesempatan kerjanya, salah satunya akademisi, peneliti,” ungkapnya.
    Eka menyebut, selain dirinya, ada satu lagi dosen Farmasi UGM yang masuk dalam daftar ilmuwan paling berpengaruh dunia, yakni Prof Abdul Rohman, yang juga merupakan pembimbing skripsinya.
    “Beliau adalah dosen pembimbing skripsi saya dulu, jadi salah satu panutan saya. Kemudian saya berkesempatan sekolah ke luar negeri, ketemu mentor-mentor yang sangat inspiratif. Itu yang menginspirasi saya menjadi peneliti,” bebernya.
    Sebagian besar publikasi Eka berfokus pada pengembangan alat uji berbasis kertas (paper based analytical devices) untuk pengujian cepat, murah, dan mudah digunakan.
    “Kebetulan saat studi S3 saya berkesempatan belajar langsung ke salah satu pakar di bidangnya. Jadi pekerjaan yang kami lakukan terkait metode deteksi dengan kit kertas itu banyak mendapat sitasi sehingga salah satunya bisa masuk Top 2 Percent Scientist,” katanya.
    Menurut Eka, risetnya ini berupaya menghadirkan solusi deteksi cepat di lapangan, terutama bagi wilayah-wilayah terpencil yang sulit mengakses laboratorium modern.
    “Kita coba mengembangkan metode yang bisa digunakan langsung di lapangan. Harapannya ramah bagi pengguna yang tidak punya latar belakang lab. Gimana caranya membuat alat deteksi itu lebih aksesibel dari segi biaya maupun fasilitas,” urainya.
    “Apalagi Indonesia ini kepulauan. Tidak semua wilayah dapat mengakses alat laboratorium. Jadi kalau bisa dibawa ke lapangan, itu akan sangat berguna,” tambahnya.
    Perjuangan Eka dalam riset mengantarkannya menjadi dosen pertama yang dikunjungi dalam program “Blusukan: Mengunjungi Dosen Inspiratif”, hasil kolaborasi Paragon Technology and Innovation bersama Kemendikbudristek.
    “Jadi dari Paragon memang ada inisiatif kita untuk jemput dosen inspiratif yang nantinya bisa berbagi inspirasi terkait STEM dan sosial humaniora,” ujar CSR Paragon Fathiya Khairiya.
    Fathiya menjelaskan, kisah perjuangan para dosen seperti Eka dalam mendidik dan meneliti diangkat agar menjadi inspirasi tidak hanya bagi universitasnya, tetapi juga bagi masyarakat luas.
    “Paragon juga memberikan apresiasi berupa sarana riset dan pembelajaran kepada Ibu Eka (Eka Noviana),” bebernya.
    Program “Blusukan: Mengunjungi Dosen Inspiratif” akan berlangsung hingga Desember 2025, dengan 13 dosen inspiratif dari berbagai daerah di Indonesia yang akan dikunjungi.
    “Jadi seperti bola salju, dari satu dosen bisa memberi inspirasi, lalu menyebar ke ratusan bahkan ribuan orang,” pungkas Fathiya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jejak Arief Prasetyo Adi: Era Ahok di DKI, Ditunjuk Jokowi, Disetop Prabowo

    Jejak Arief Prasetyo Adi: Era Ahok di DKI, Ditunjuk Jokowi, Disetop Prabowo

    Jejak Arief Prasetyo Adi: Era Ahok di DKI, Ditunjuk Jokowi, Disetop Prabowo
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo memberhentikan Arief Prasetyo Adi dari jabatan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas). Siapa sebenarnya sosok Arief Prasetyo Adi?
    Berdasarkan catatan pemberitaan
    Kompas.com
    , Arief Prasetyo Adi menjabat sebagai Kepala Bapanas sejak era Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi.
    Namun jejak karier di level instansi negara dari Arief ada sejak era Jakarta dipimpin Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
    Berikut profil Arief Prasetyo Adi:
    Menengok latar belakangnya, dikutip dari laman Bapanas, Arief lahir di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, pada 27 November 1974.
    Arief kemudian pindah ke Jakarta dan lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 pada 1992.
    Dia kemudian kuliah Jurusan Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya-Yogyakarta dan lulus pada 1998.
    Arief kemudian melanjutkan pendidikan Magister Teknik di universitas yang sama dan menyelesaikan gelar S2 pada 2000.
    Pada 20 Agustus 2024, Ia menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Kyungsung University, Busan, Korea Selatan.
    Dia kemudian mengawali karier di sejumlah perusahaan sampai menjabat Deputy CEO dan COO PT Bez Retailindo, Paramount Enterprise International pada 2013 sampai 2015.
    Arief juga pernah berkarier di sejumlah perusahaan retail yakni PT Lotte Shopping Indonesia, PT Hero Supermarket, Tbk (termasuk 4 tahun di Hero Timika, Freeport Area), serta Esteem Challenge, Sdn, Bhd Malaysia.
    Arief kemudian direkrut menjadi Direktur Utama Food Station Tjipinang Jaya periode 29 September 2015 sampai dengan 15 November 2020.
    Saat itu, DKI Jakarta dipimpin oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Masuknya Arief terjadi saat Ahok merombak jajaran komisaris dan direksi BUMD bidang ketersediaan pangan itu lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) pada 29 September 2015.
    “Iya kami ganti semuanya (direksi dan komisaris),” kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (29/9/2015).
    Saat itu, jajaran komisaris utama hingga direktur keuangan dan umum kena rombak Ahok. Melalui perombakan ini, Basuki berharap, pengurus baru PT Food Station Tjipinang Jaya lebih berlari kencang.
    Arief Prasetyo Adi melanjutkan jejak kariernya di level pusat di era Presiden Jokowi.
    Arief menjadi Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI)/ Holding BUMN Pangan ID FOOD sejak 16 November 2020.
    Arief kemudian dilantik sebagai Kepala Badan Pangan Nasional oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka pada 21 Februari 2022.
    Tahun 2023, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mundur saat berkasus korupsi dugaan suap di Kementan.
    Presiden Joko Widodo menunjuk Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Praseto Adi sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Mentan menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang mengundurkan diri.
    “Penggantinya masih Plt, Plt-nya Pak Arief Prasetyo, Kepala Badan Pangan Nasional,” kata Jokowi dalam keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 6 Oktober 2023.
    Seiring waktu, Mentan baru ditunjuk dan terakhir ada Andi Amran Sulaiman yang menjabat secara definitif saat ini. Adapun Arief kemudian melanjutkan kerja sebagai Kepala Bapanas.
    Presiden Prabowo Subianto memberhentikan Arief Prasetyo Adi dari jabatannya sebagai Kepala Bapanas.
    Keputusan ini ditetapkan dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 116/P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Bapanas yang ditetapkan, pada Kamis (9/10/2025).
    “Memutuskan, menetapkan, Keputusan Presiden tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Badan Pangan Nasional. Kesatu: Memberhentikan dengan hormat Arief Prasetyo Adi sebagai Kepala Badan Pangan Nasional,” tulis salinan Keppres tersebut.
    Kepala Negara juga mengucapkan terima kasih atas pengabdian jasa Arief selama ini.
    Sebagai penggantinya, Kepala Negara juga mengangkat Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman sebagai Kepala Bapanas. Keputusan ini pun mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, yakni 9 Oktober 2025.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Profil Arief Prasetyo Adi, Kepala Bapanas yang Dipecat Prabowo

    Profil Arief Prasetyo Adi, Kepala Bapanas yang Dipecat Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto mencopot Arief Prasetyo Adi sebagai Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas). Adapun, posisi Arief kini digantikan oleh Andi Amran Sulaiman yang menjabat sebagai Menteri Pertanian (Mentan).

    Keputusan itu sebagaiman tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 116/P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Badan Pangan Nasional yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 9 Oktober 2025.

    “Memberhentikan dengan hormat Arief Prasetyo Adi sebagai Kepala Badan Pangan Nasional, diserta ucapan terima kasih atas pengabdian dan jasa-jasanya selama memangku jabatan tersebut,” demikian bunyi Keppres tersebut.

    Selanjutnya, Kepala Negara RI mengangkat Andi Amran Sulaiman sebagai Kepala Bapanas. Adapun, Amran diberikan hak keuangan dan fasilitas lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Berdasarkan laman resmi Bapanas, dikutip pada Jumat (10/10/2025), Arief Prasetyo Adi sebelum menahkodai Bapanas pernah menjabat sebagai Direktur Utama Food Station Tjipinang Jaya pada 29 September 2015–15 November 2020.

    Kemudian, Arief melanjutkan karier kepemimpinannya sebagai Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI)/Holding BUMN Pangan ID FOOD sejak 16 November 2020.

    Lalu, pada 21 Februari 2022, pria kelahiran 27 November 1972 itu dilantik sebagai Kepala Bapanas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka.

    Dalam hal jenjang pendidikan, Arief telah menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Sipil di Universitas Atma Jaya Yogyakarta pada 1998. Kemudian, Arief melanjutkan pendidikan Magister Teknik di universitas yang sama dan menyelesaikan gelar S2 pada 2000.

    Selanjutnya, pada 20 Agustus 2024, Arief menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Kyungsung University, Busan, Korea Selatan.

    Di samping itu, Arief juga menyabet sederet prestasi sepanjang karier perjalanan. Salah satunya adalah Penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dari Jaya Suprana atas Rekor Gerakan Pangan Murah Serentak di lokasi kabupaten/kota terbanyak (341 titik di 300 kabupaten/kota) hingga The Best CEO 2020, The Best CEO 2019.

  • Ini Cara Pertolongan Pertama Saat Keracunan MBG
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        10 Oktober 2025

    Ini Cara Pertolongan Pertama Saat Keracunan MBG Regional 10 Oktober 2025

    Ini Cara Pertolongan Pertama Saat Keracunan MBG
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Menyikapi kasus keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di berbagai daerah, Guru Besar Mikrobiologi Klinik FK-KMK Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Tri Wibawa, membagikan panduan pertolongan pertama keracunan makanan yang tepat dan ilmiah.
    Prof. Tri Wibawa menekankan pentingnya tindakan cepat saat siswa menunjukkan gejala seperti muntah dan diare.
    “Muntah dan diare dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit. Langkah paling penting dalam pertolongan pertama adalah mengganti cairan dan elektrolit yang hilang untuk mencegah dehidrasi,” ujar Prof. Tri Wibawa dalam keterangan tertulis, Jumat (10/10/2025).
    Menurut Prof. Tri, penderita harus banyak minum air putih atau cairan dengan suplemen elektrolit. Jika masih mengalami muntah, cairan bisa diberikan sedikit demi sedikit.
    “Jika kondisi memburuk, segera cari pertolongan dari petugas kesehatan,” katanya.
    Prof. Tri juga menjelaskan bahwa demam yang muncul saat keracunan bisa menjadi mekanisme alami tubuh untuk melawan infeksi.
    “Demam membantu mengendalikan infeksi dengan memberi tekanan panas pada patogen dan meningkatkan efektivitas sistem kekebalan tubuh,” jelasnya.
    Prof. Tri Wibawa juga menekankan perlunya masyarakat memahami perbedaan antara alergi makanan dan keracunan makanan, agar tidak salah dalam memberikan pertolongan pertama.
    “Alergi makanan merupakan reaksi sistem kekebalan tubuh yang terjadi segera setelah mengonsumsi makanan tertentu,” ungkapnya.
    Alergi dapat menimbulkan biduran, pembengkakan saluran napas, hingga anafilaksis. Sementara itu, keracunan makanan disebabkan oleh masuknya kuman atau zat berbahaya, bukan oleh sistem imun.
    “Keracunan makanan biasanya menimbulkan gejala seperti sakit perut, muntah, dan diare, yang muncul beberapa jam hingga hari setelah mengonsumsi makanan tersebut,” imbuhnya.
    Dalam penjelasannya, Prof. Tri memaparkan bahwa bakteri penyebab keracunan memiliki mekanisme yang berbeda. Misalnya:
    Salmonella dapat bertahan dari asam lambung dan menyerang mukosa usus, memicu peradangan.
    E. coli penghasil toksin Shiga (STEC) dapat menyebabkan penyakit tular makanan yang parah.
    “Meskipun gejalanya mirip, mekanisme penyebabnya berbeda-beda tergantung jenis bakterinya,” jelasnya.
    Prof. Tri menegaskan bahwa pencegahan keracunan makanan harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari pemilihan bahan makanan, proses penyimpanan, pengolahan makanan, dan distribusi ke sekolah.
    “Setiap tahap proses dapat menjadi titik masuk bagi bakteri, virus, jamur, atau parasit penyebab keracunan. Karena itu, standar kebersihan harus diterapkan secara optimal,” tegasnya.
    “Kata kuncinya adalah menjaga mutu bahan dan proses, menaati standar kebersihan, dan segera bertindak tepat ketika gejala muncul,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cara Merawat Perhiasan Mutiara: dari Penyimpanan hingga Pemakaiannya

    Cara Merawat Perhiasan Mutiara: dari Penyimpanan hingga Pemakaiannya

    YOGYAKARTA – Perhiasan mutiara adalah salah satu aksesoris bernilai tinggi. Pasalnya mutiara yang diperlukan untuk membuat perhiasan tersebut cukup sulit ditemukan. Tidak hanya itu, mutiara juga perlu dirawat dengan baik agar kilaunya tetap terjaga. Bagi Anda yang memiliki aksesoris ini, simak cara merawat perhiasan mutiara agar tetap indah.

    Cara Merawat Perhiasan Mutiara

    Perlu diketahui bahwa mutiara dihasilkan dari muluska (tiram). Benda tersebut terbentuk dari lapisan pelindung (nacre) yang muncul karena merespon benda asing yang menyelinap ke dalam cangkangnya. Mutiara yang dijadikan perhiasan umumnya berwarna keperakan dengan bentuk bulat. Mutiara kemudian dirangkai hingga menjadi kalung, gelang, atau beberapa lainnya berupa anting.

    Setelah menjadi perhiasan, mutiara harus benar-benar dirawat dengan baik agar keindahannya terjaga. Perawatan perhiasan mutiara berbeda dengan perhiasan dari logam lainnya. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan agar tetap terawat, dilansir dari berbagai sumber.

    Simpan di area kering dan terbuka

    Penyimpanan perhiasan mutiara adalah kunci menjaga keindahannya. Tidak disarankan untuk menyimpan jenis perhiasan tersebut di dalam wadah kedap udara atau kantong kain.

    Sebaliknya, perhiasan tersebut perlu diletakan di area yang kering dan terangin-angin. Hal itu diperlukan mengingat mutiara adalah produk organik yang sebaiknya dibiarkan terkena angin agar bisa bernapas. Disarankan untuk menghindarkannya dari sinar matahari langsung.

    Kenakan dengan sering

    Cara merawat perhiasan mutiara lain adalah mengenakannya secara sering. Saat Anda mengenakan perhiasan tersebut, keringat dan minyak alami dari kulit manusia ikut melembapkan mutiara sehingga tidak kering dan rapuh.

    Bersihkan dengan lap basah

    Jika Anda tanpa sengaja menumpahkan noda atau apapun ke perhiasan mutiara, jangan mencucinya terlalu keras. Anda cukup menyekanya dengan kain lembut yang basah lalu diseka lagi dengan kain kering. Hindari zat kimia yang akan membuat permukaan mutiara jadi rusak dan aus. Jika perlu Anda bisa membersihkannya dengan cairan khusus untuk perhiasan mutiara. Hindari pula bahan lainnya seperti cuka, soda, dan sebagainya.

    Hindarkan dari goresan atau gosokan

    Waspadai kemungkinan perhiasan mutiara mengalami gesekan, baik saat menyimpan atau ketika mengenakannya. Gesekan yang terlalu sering akan memicu goresan. Kondisi itu tentu tidak diharapkan karena mampu mengurangi kilau mutiara.

    Kenakan paling terakhir

    Jika Anda ingin mengenakan perhiasan mutiara, kenakan di sesi paling akhir. Anda bisa berdandan, menyemprotkan parfum, dan terakhir adalah mengenakan perhiasan terseut. Hal ini dilakukan agar permukaan mutiara tidak terkena alkohol yang terkandung pada parfum, hairspray, atau produk lainnya. Alkohol akan memicu mutiara jadi lebih kering. Untuk itu Anda perlu memastikan agar perhiasan tersebut tidak terkena bahan-bahan tersebut.

    Itulah informasi terkait cara merawat perhiasan mutiara. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.

  • 10 Universitas Terbaik di Indonesia Versi THE University WUR 2026

    10 Universitas Terbaik di Indonesia Versi THE University WUR 2026

    Bisnis.com, JAKARTA – Times Higher Education (THE) kembali menerbitkan daftar kampus terbaik di Indonesia untuk 2026 yang dirilis pada Kamis (9/10/2025).

    Metode yang dipakai THE dalam menilai keseluruhan performa universitas terdiri dari lima pilar utama: Pendidikan, Lingkungan Riset, Kualitas Riset, Pandangan Global, dan Industri.

    Masing-masing pilar memiliki bobotnya sendiri, dengan rincian Pendidikan (lingkungan belajar) sebesar 29,5%, lingkungan penelitian sebesar 29% yang menilai, kualitas Penelitan sebesar 30%, pandangan Internasional sebesar 7,5%, industri sebesar 4%.

    Berikut adalah 10 Universitas terbaik di Indonesia:

    1. Universitas Indonesia
    Universitas dengan kampus utama di Depok dan satu kampus di Salemba Jakarta ini menempati peringkat dunia 801-1000 dengan nilai keseluruhan 35.5-38.9.

    2. Universitas Sebelas Maret
    Terletak di Surakarta, Jawa Tengah, universitas ini menduduki peringkat dunia 1001-1200, dengan nilai keseluruhan 31.1-35.4.

    3. BINUS University
    Universitas swasta yang terpusat di Jakarta Barat, meraih peringkat dunia 1201-1500, dengan nilai keseluruhan 27.3-32.0.

    4. Institut Teknologi Bandung
    Terletak di pusat kota Bandung, universitas ini memiliki peringkat dunia 1201-1500, dengan nilai keseluruhan 23.3-32.0.

    5. Universitas Airlangga
    Universitas kebanggaan warga Surabaya ini duduk diperingkat dunia 1201-1500, dengan nilai keseluruhan mencapai 27.3-32.0.

    6. Universitas Gadjah Mada
    Berlokasi di tengah kota Yogyakarta, universitas ini berperingkat dunia 1201-1500, dengan nilai keseluruhan 27.3-32.0.

    7. Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Perguruan tinggi swasta milik organisasi Muhammadiyah ini memiliki peringkat dunia 1201-1500, dengan nilai keseluruhan 27.3-32.0.

    8. Universitas Padjadjaran
    Universitas yang terletak di tepi kota Bandung ini duduk di peringkat dunia 1201-1500, dengan nilai keseluruhan 27.3-32.0.

    9. Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta
    Terletak di Ibukota Negara, universitas swasta ini memiliki peringkat dunia 1500+ dengan nilai keseluruhan 10.3-27.2.

    10. Universitas Diponegoro
    Universitas di Semarang ini memiliki peringkat dunia 1501+ dengan nilai keseluruhan 10.3-27.2.

    Memilih kampus adalah sebuah keputusan yang penting, karena akan mempengaruhi perkembangan dunia profesional serta konektivitas sosial anda di tengah arus globalisasi selama empat tahun perkuliahan. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui performanya di tingkat nasional maupun internasional, agar semakin membuka wawasan anda untuk terus belajar dan berkembang.

  • Kemenkes Catat 12 Ribu Kasus Keracunan MBG di Indonesia, Terbanyak di Daerah Ini

    Kemenkes Catat 12 Ribu Kasus Keracunan MBG di Indonesia, Terbanyak di Daerah Ini

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat hampir 12 ribu kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Data ini didapatkan dari pusat laporan milik Kemenkes melalui aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon atau SKDR.

    Aplikasi SKDR digunakan untuk mendeteksi dan memantau tren penyakit menular berpotensi Kejadian Luar Biasa (KLB) secara cepat. Sistem ini mengeluarkan peringatan, jika kasus melebihi batas ambang, sehingga petugas dapat mengambil tindakan respons dini untuk mencegah KLB.

    Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes, Sumarjaya menjelaskan total jumlah kasus tersebut didapatkan dari data yang dihimpun hingga 5 Oktober 2025 pukul 17.00 WIB.

    “Sampai sore kemarin, kita sudah memiliki kasus kejadian laporan dari SKDR sekitar 119 kejadian dengan 11.660 kasus. Cut off-nya jam kemarin pukul 17.00 WIB, yang terakhir di Karanganyar, Kuningan, Kabupaten Purworejo dan juga Temanggung,” terang Sumarjaya dalam webinar, Senin (6/10/2025).

    BACA JUGA:

    Adapun 199 kejadian luar biasa keracunan MBG dari SKDR ini didapatkan dari 25 provinsi dan 88 kabupaten/kota. Menurut Sumarjaya, tren mingguan KLB keracunan pangan MBG puncaknya terjadi di minggu ke-39.

    Dengan adanya aplikasi SKDR ini, Sumarjaya berharap bisa menjadi solusi untuk mendeteksi adanya kasus serupa di seluruh Indonesia.

    “Pada minggu 39 ya, cukup banyak sekali. Tetapi, ini kita berharap nanti dengan manfaat dari bagaimana solusi dan strategi dan upaya kita lakukan, supaya data bisa satu pintu. Sistem sudah bisa diatur dengan baik dan nanti bisa dimanfaatkan oleh semua stakeholder,” jelas Sumarjaya.

    Dari pemaparan data SKDR, Sumarjaya menunjukkan tiga provinsi tertinggi yang mengalami keracunan pangan MBG. Itu terdiri dari Jawa Barat (34 kejadian), Jawa Tengah (15 kejadian), dan DI Yogyakarta (13 kejadian).

    Sejauh ini, Sumarjaya menyebut belum ada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dengan keracunan pangan berulang. Tetapi, terdapat kecamatan dengan kejadian keracunan pangan berulang.

    Lewat data SKDR, terungkap semua SPPG yang mengalami kejadian keracunan pangan belum memiliki SLHS (Sertifikat Laik Higiene Sanitasi). Ia berharap, lewat menu baru pada aplikasi SKDR Kemenkes, data soal kasus keracunan MBG dapat diakses melalui satu pintu.

    “Sehingga nanti data itu benar-benar satu data, yang tidak berbeda-beda data. Baik itu dari daerah, kabupaten, provinsi, nasional, maupun stakeholder lainnya,” pungkas Sumarjaya

    Halaman 2 dari 2

    (sao/naf)

  • 50 Kota Prioritas Jadi Fokus Pembangunan Era Prabowo

    50 Kota Prioritas Jadi Fokus Pembangunan Era Prabowo

    Jakarta

    Pemerintah akan berfokus pada pengembangan 50 kota prioritas sepanjang periode 2025-2029. Kota-kota tersebut dirancang untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi agar lebih merata di seluruh wilayah Indonesia.

    Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, langkah ini selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan pembangunan yang merata pada tahun 2045, demi mencapai kedaulatan, keadilan, dan kemakmuran masyarakat.

    “Kami merancang 50 kota dan kabupaten prioritas dengan visi menyeimbangkan pertumbuhan antara Jawa dan wilayah lainnya. Satu bangsa, banyak pusat; satu visi, banyak suara,” kata Dody dalam sambutannya di acara Indonesia International Sustainability Forum (ISF) di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (10/10/2025).

    Berdasarkan paparan Dody, pengembangan 50 kota prioritas terdiri atas 10 kawasan metropolitan, 4 usulan kawasan metropolitan, 36 kota prioritas non-metropolitan, dan 4 kota kecil berkarakter khusus.

    Misalnya, di jajaran kawasan metropolitan terdapat Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, hingga Semarang. Sementara empat usulan wilayah metropolitan lainnya mencakup Pekanbaru, Yogyakarta, Surakarta, dan Malang.

    Selain itu, pemerintah juga mengembangkan sejumlah kota tematik seperti kota industri, kota wisata, kota perdagangan, kota pendidikan, hingga kota kecil berkarakter khusus. Contohnya Kabupaten Tana Toraja (Makale), Kabupaten Maluku Tengah (Banda Neira), Kabupaten Pulau Morotai (Daruba), dan Kabupaten Pegunungan Arfak (Anggi).

    Lebih lanjut, Dody mengatakan, kota-kota di Indonesia berkontribusi sekitar 45,5% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Namun, pertumbuhan yang pesat juga membawa berbagai tekanan bagi masyarakat.

    “Tarif juga meningkat, permukiman menurun, mobilitas melambat. Kita tidak bisa hanya membangun lebih banyak jalan – kita harus membangun lebih banyak masa depan,” ujarnya.

    Sejumlah tantangan masih membayangi berbagai daerah, seperti banjir di Semarang, kekeringan di Nusa Tenggara Timur (NTT), dan banjir di Bali.

    Menurut Dody, kondisi ini menunjukkan pentingnya mewujudkan pembangunan infrastruktur berkelanjutan yang membawa manfaat bagi masyarakat. Ia menegaskan, infrastruktur bukan hanya mesin pertumbuhan, tetapi juga penjaga keseimbangan iklim, sistem ekologi, dan jaminan sosial.

    “Itulah mengapa tata kelola penting, karena keberlanjutan bukanlah pilihan – ia adalah sebuah keharusan,” tegas Dody.

    (shc/rrd)