kab/kota: Yogyakarta

  • Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini: Sebagian Besar Kota di Indonesia Hujan

    Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini: Sebagian Besar Kota di Indonesia Hujan

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di sebagian besar kota di Indonesia hujan ringan pada hari ini Rabu (13/11/2024).

    Prakirawan BMKG Eriska Febriati menyampaikan, cuaca hujan dengan intensitas ringan hari ini meliputi Banda Aceh, Medan, Padang, dan Tanjung Pinang. “Pekanbaru diprakirakan hujan dengan intensitas sedang,” katanya dilansir Antara.

    Masih di wilayah Sumatera, cuaca hujan ringan akan terjadi di Lampung, sedangkan Bengkulu diprakirakan hujan dengan intensitas sedang. “Waspadai hujan disertai kilat di Jambi dan Palembang,” ujar dia.

    Beralih ke Pulau Jawa, prakiraan cuaca BMKG hari ini adalah hujan ringan di Jakarta, Serang, dan Yogyakarta. “Sementara hujan sedang diprakirakan terjadi di Bandung,” ucapnya.

    Kemudian beralih ke Bali serta Nusa Tenggara, cuaca Denpasar dan Kupang diprakirakan berawan, sedangkan Mataram diprakirakan hujan ringan.

    Di Kalimantan, prakiraan cuaca BMKG hari ini adalah hujan ringan di Tanjung Selor, Pontianak, dan Samarinda. “Waspadai potensi hujan disertai kilat atau petir di wilayah Palangkaraya dan Banjarmasin,” katanya.

    Selanjutnya untuk wilayah Sulawesi, diprakirakan terjadi hujan ringan untuk Gorontalo, Palu, Kendari, dan Makassar. Beralih di wilayah Maluku dan Papua, prarkiraan cuaca BMKG hari ini adalah berawan tebal untuk Ambon, dan Jayapura. “Hujan ringan diprakirakan terjadi di Ternate, Sorong, Manokwari,

  • Gempa Magnitudo 3,4 di Bantul Yogyakarta Akibat Aktivitas Sesar Opak

    Gempa Magnitudo 3,4 di Bantul Yogyakarta Akibat Aktivitas Sesar Opak

    Bisnis.com, JAKARTA – Hari Rabu, 13 November 2024 pukul 03.44.29 WIB wilayah Bantul, DIY dan sekitarnya diguncang gempabumi tektonik.

    Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan dari hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter dengan magnitudo 3,4.

    Episenter gempabumi terletak di darat pada koordinat 8.04° LS; 110.41° BT tepatnya di darat pada jarak 16 km arah Tenggara Bantul, DIY dengan kedalaman 13 Km.

    Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif di Zona Sesar Opak.

    Sesar Opak merupakan sesar aktif bertanggung jawab atas beberapa gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang signifikan di Yogyakarta.

    Mekanisme cukup rumit, bervariasi melibatkan sesar geser miring ke kiri (left-lateral oblique-slip faulting).

    “Gempa Bantul M3,4 yang terjadi pagi ini mekanismenya juga agak aneh yaitu geser miring ke kanan,” tulisnya di akun instagramnya.

    Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Bantul II MMI dengan diskripsi getaran dirasakan hanya beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.***

  • Penjelasan BMKG Soal Getaran Gempa yang Dirasakan Warga Bantul Rabu Pagi 13 November 2024

    Penjelasan BMKG Soal Getaran Gempa yang Dirasakan Warga Bantul Rabu Pagi 13 November 2024

    Liputan6.com, Bantul – Gempa Magnitudo 3,4 menggetarkan wilayah Bantul DIY, Rabu (13/11/2024) pukul 03.44.29 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan, episenter gempa Bantul ini terletak di darat pada koordinat 8.04° LS; 110.41° BT tepatnya di darat pada jarak 16 km arah Tenggara Bantul, DIY dengan kedalaman 13 Km.

    kepala Bidang Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKg Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif di Zona Sesar Opak.

    “Sesar Opak merupakan sesar aktif bertanggung jawab atas beberapa gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang signifikan di Yogyakarta,” katanya.

    Daryonon juga mengatakan, mekanisme cukup rumit, bervariasi melibatkan sesar geser miring ke kiri (left-lateral oblique-slip faulting).

    “Gempa Bantul M3,4 yang terjadi pagi ini mekanismenya juga agak aneh yaitu geser miring ke kanan,” katanya.

    Guncangan gempa Bantul ini dirasakan di daerah Bantul II MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.

  • Ini Dia Asal-usul Munculnya Tradisi Kampung Srawung di Yogyakarta

    Ini Dia Asal-usul Munculnya Tradisi Kampung Srawung di Yogyakarta

    Liputan6.com, Yogyakarta – Asal-usul munculnya tradisi Kampung Srawung dimulai masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono pertama. Pada masa itu, Sultan merancang tata ruang Yogyakarta untuk memfasilitasi interaksi antarwarga, menciptakan ruang-ruang sosial yang memungkinkan terjadinya “srawung” secara alami.

    Dikutip dari akun Instagram @pariwisata.jogjakota, istilah “srawung” dalam bahasa Jawa mengandung makna yang dalam tentang interaksi sosial dan kebersamaan. Konsep ini bukan sekadar kata, melainkan cerminan filosofi hidup masyarakat Yogyakarta yang menjunjung tinggi harmoni sosial.

    Festival Kampung Srawung menghadirkan berbagai pertunjukan seni budaya yang menampilkan kekayaan tradisi Yogyakarta. Para pengunjung dapat menyaksikan pentas seni yang memukau, mulai dari tarian tradisional hingga musik kontemporer yang mengadaptasi unsur-unsur budaya lokal.

    Festival ini juga menjadi etalase kuliner tradisional yang menawarkan berbagai hidangan khas dengan harga terjangkau, memungkinkan setiap lapisan masyarakat untuk menikmati kekayaan rasa masakan tradisional. Festival Kampung Srawung menjadi ruang perjumpaan yang mempertemukan tradisi dengan modernitas.

    Festival ini tidak sekadar nostalgia, melainkan bukti bahwa nilai-nilai tradisional tetap relevan dan dapat diadaptasi dalam konteks kekinian. Melalui berbagai aktivitas yang diselenggarakan, festival ini membantu generasi muda memahami dan menghargai warisan budaya mereka sambil tetap terhubung dengan identitas kontemporer mereka.

    Festival Kampung Srawung lebih dari sekadar perayaan budaya; ia adalah manifestasi dari semangat kebersamaan yang terus dijaga dan dipupuk oleh masyarakat Yogyakarta. Dalam setiap penyelenggaraannya, festival ini menjadi pengingat bahwa di tengah perubahan zaman, nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong tetap menjadi fondasi yang kokoh bagi pembangunan masyarakat yang harmonis.

    Festival Kampung Srawung hadir pada 8-10 November 2024 sebagai pengingat akan pentingnya nilai-nilai kebersamaan yang telah mengakar dalam budaya Yogyakarta. Festival yang rutin digelar ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk merayakan semangat gotong royong dan kerukunan yang telah diwariskan sejak masa Kesultanan Yogyakarta pertama.

     

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Mengenal Lebih Dekat Juara MHQ Tingkat ASEAN yang Pernah Didiskualifikasi Sepihak

    Mengenal Lebih Dekat Juara MHQ Tingkat ASEAN yang Pernah Didiskualifikasi Sepihak

    Liputan6.com, Yogyakarta – Mengukir prestasi di bidang tahfidz Al-Qur’an bukanlah perjalanan yang mudah. Namun, seorang hafizah muda Indonesia telah membuktikan dedikasinya melalui berbagai pencapaian di tingkat provinsi, nasional, hingga internasional.

    Himma Aliyah namanya, lahir di Cirebon tepatnya 15 Januari 1998. Ia memulai kegiatan MTQ sejak masih duduk di bangku kelas 3 aliyah pada 2017 silam.

    Perjalanan prestasinya dimulai pada tahun 2018, ketika ia berhasil meraih juara 2 cabang Tahfidz 20 Juz dalam MTQ tingkat Provinsi Jawa Barat. Prestasi ini mengantarkannya ke MTQ Nasional 2018 yang diselenggarakan di Medan, Sumatra Utara.

    Di penghujung tahun yang sama, pencapaian internasional pertamanya terukir dengan menjadi juara 1 cabang 20 Juz pada MHQ Tingkat ASEAN yang diselenggarakan oleh Qatar dan Pesantren Darunnajah Jakarta. Tidak berhenti di situ, awal tahun 2019 ia kembali berprestasi dengan meraih juara 2 cabang 20 Juz pada MHQ Nasional yang diselenggarakan Kedutaan Saudi Arabia.

    Pernah Didiskualifikasi di Tingkat Nasional

    Tahun 2019 membawa cerita tersendiri dalam perjalanan seorang penghafal Al-Qur’an. Setelah berhasil meraih prestasi di berbagai kompetisi sebelumnya, ia kembali menunjukkan kemampuannya dengan meraih juara pertama dalam cabang Tahfidz 20 Juz pada Seleksi Tilawatil Quran (STQ) tingkat Provinsi Jawa Barat.

    Prestasi ini seharusnya membuka jalan baginya untuk melangkah ke kompetisi tingkat nasional. Namun, perjalanan tidak selalu berjalan sesuai rencana. Di tingkat nasional, ia menghadapi situasi yang tidak terduga ketika dirinya terkena diskualifikasi yang mengakibatkan tidak bisa melanjutkan partisipasi dalam kompetisi tersebut.

    Meski menghadapi situasi yang tidak mudah, pengalaman ini justru menjadi titik pembelajaran berharga. Bukannya menyerah, ia justru bangkit dan membuktikan ketangguhannya dengan terus mengasah kemampuan. Hal ini terbukti dari prestasi-prestasi yang ia raih di tahun-tahun berikutnya.

    Tahun 2022 menjadi tahun yang istimewa, dimana Ia mengambil tantangan lebih besar dengan beralih ke cabang Tahfidz 30 Juz dan Tafsir Bahasa Indonesia. Keberaniannya berbuah manis dengan meraih juara 1 di tingkat provinsi dan berlanjut ke MTQ Nasional di Kalimantan Selatan.

    Puncaknya, pada pertengahan 2024, ia berkesempatan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional melalui “The American International Holy Qur’an” untuk cabang Tahfidz 30 Juz. Dalam kompetisi bergengsi ini, Ia berhasil meraih peringkat ke-6 atau Juara Harapan 3.

    Prestasi-prestasi ini menunjukkan bagaimana dedikasi, ketekunan, dan konsistensi dalam menghafal Al-Qur’an dapat mengantarkan seseorang ke berbagai tingkat kompetisi. Lebih dari sekadar prestasi, pencapaian ini menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus mendalami dan mencintai Al-Qur’an.

     

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

     

  • Misteri Air Terjun Tersembunyi: Ketika Alam Mengungkap Keindahannya di Lereng Merapi

    Misteri Air Terjun Tersembunyi: Ketika Alam Mengungkap Keindahannya di Lereng Merapi

    Liputan6.com, Yogyakarta – Siapa sangka lereng Gunung Merapi masih menyimpan keindahan yang belum terjamah? Sebuah air terjun yang sebelumnya tak terdeteksi kini menjadi perbincangan setelah kemunculannya yang mengejutkan. Fenomena alam ini menambah daftar panjang keajaiban yang tersimpan di gunung berapi paling aktif di Pulau Jawa tersebut.

    Air terjun baru yang ditemukan di lereng Gunung Merapi menjadi sorotan setelah diunggah melalui akun Instagram @wonderfuljogja. Penemuan yang terjadi pada pagi hari 11 November 2024 ini segera menarik perhatian publik karena lokasinya yang berada di kawasan gunung berapi aktif.

    Keberadaan air terjun ini menambah daftar potensi wisata di kawasan Merapi. Meski menyimpan potensi besar sebagai destinasi wisata baru yang bisa mengangkat ekonomi lokal, pengembangan kawasan ini tentunya memerlukan kajian mendalam.

    Beberapa aspek yang perlu diperhatikan meliputi studi kelayakan, penelitian dampak lingkungan, perencanaan infrastruktur pendukung, hingga sistem pemantauan keamanan yang berkelanjutan. Penemuan ini membuka diskusi tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara potensi wisata dan pelestarian alam.

    Bagi masyarakat sekitar gunung, air terjun memiliki nilai lebih dari sekadar pemandangan indah. Sejak zaman dahulu, masyarakat lereng gunung telah memahami bahwa air yang mengalir dari gunung membawa berkah berupa kesuburan bagi lahan pertanian mereka.

    Terlepas dari waktu penemuannya, kehadiran air terjun baru ini mengingatkan kita akan kekayaan alam Indonesia yang tampaknya tak ada habisnya untuk dieksplorasi. Sekaligus menjadi pengingat akan tanggung jawab kita untuk menjaga keseimbangan alam, terutama di kawasan gunung berapi yang sensitif.

    Penemuan ini juga mengajarkan bahwa alam masih menyimpan banyak rahasia. Pada era ketika sebagian besar wilayah telah terpetakan secara digital, masih ada tempat-tempat menakjubkan yang menunggu untuk ditemukan, menanti untuk membuat kita terpukau akan keindahannya.

    Penemuan ini sekali lagi menunjukkan bahwa Indonesia masih menyimpan banyak keindahan alam yang belum terungkap, sekaligus mengingatkan pentingnya keseimbangan antara pengembangan wisata dan aspek keamanan, terutama di kawasan gunung berapi aktif.

     

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Kapolri Tunjuk Komjen Ahmad Dofiri Jadi Wakapolri Gantikan Agus Andrianto
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        12 November 2024

    Kapolri Tunjuk Komjen Ahmad Dofiri Jadi Wakapolri Gantikan Agus Andrianto Nasional 12 November 2024

    Kapolri Tunjuk Komjen Ahmad Dofiri Jadi Wakapolri Gantikan Agus Andrianto
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Kapolri
    Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi menunjuk Komisaris Jenderal
    Ahmad Dofiri
    sebagai Wakil Kapolri.
    Ahmad Dofiri sebelumnya menjabat sebagai Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri. Dia menggantikan
    Agus Andrianto
    yang menjadi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.
    Pengumuman tersebut disampaikan pada Selasa (12/11/2024) malam melalui surat telegram dengan nomor ST/2517/XI/KEP./2024.
    Surat telegram tersebut berisi daftar mutasi pejabat tinggi (pati) dan pejabat menengah (pamen) Polri pada November 2024 yang ditandatangani oleh Kapolri.
    “Terdapat 1 ST Mutasi pada tanggal 11-11-2024, *ST/2517/XI/KEP./2024 sebanyak 55 personel,”
    bunyi petikan surat telegram tersebut.
    Lima pejabat yang mendapatkan promosi jabatan adalah Komjen Ahmad Dofiri sebagai
    Wakapolri
    , Irjen Dedi Prasetyo sebagai Irwasum Polri, Irjen Chryshnanda Deilaksana sebagai Kemendiklat Polri, Brigjen Cahyono Wibowo sebagai Kakortastipidkor, dan Kombes Surya Kumara sebagai Kapuslitbang Polri.
    Ahmad Dofiri merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1989.
    Sepanjang kariernya, ia mengemban berbagai posisi strategis.
    Memulai karier sebagai Kanit Resintel Polsekta Tangerang di Polda Metro Jaya pada 1990, ia kemudian menjabat sebagai Kanit Resmob Polres Tangerang pada 1991.
    Pada 2005, Dofiri diangkat sebagai Kassubag Jabpamentil di Bagian SDM Polri.
    Dua tahun kemudian, pada 2007, ia menjabat sebagai Kapolres Bandung, dan pada 2009, ia menjadi Wakapolwiltabes Bandung serta Kapoltabes Yogyakarta.
    Kariernya berlanjut ketika ia bertugas sebagai Kabag Kermadagri Robangpers SDE SDM Polri pada 2010, dan selanjutnya dipercaya sebagai Koorspripim Polri.
    Ia juga menjabat sebagai Analis Kebijakan Madya bidang Binkar SSDM Polri pada 2012 dan diangkat sebagai Wakapolda DIY pada 2013.
    Dari 2014 hingga 2016, Ahmad Dofiri berperan sebagai Karobinkar SSDM Polri, sebelum akhirnya menjabat sebagai Kapolda Banten dan Karosunluhkum Divkum Polri.
    Pada 2016, ia diangkat sebagai Kapolda DIY, dan menjabat sebagai Asisten Logistik Kapolri pada 2019.
    Kariernya terus menanjak hingga ia dipercaya sebagai Kapolda Jawa Barat pada 2020, diikuti dengan jabatan sebagai Kabaintelkam Polri pada 2021.
    Terakhir, pada 2023, ia menjabat sebagai Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, mempertegas perannya sebagai salah satu perwira berpengalaman dalam menjaga keamanan dan membangun profesionalisme di Polri.
    Dalam surat tersebut, Kapolri juga melakukan mutasi untuk jabatan Kapolda sebanyak tiga personel, yang terdiri dari:
    Sedangkan untuk jabatan Wakapolda, mutasi dilakukan terhadap empat personel, yaitu:
    Sementara itu, untuk jabatan IB/Irjen Pol ditunjuk lima personel, jabatan IIA/Brigjen Pol sebanyak 15 personel, jabatan IIB/Kombes Pol sebanyak 13 personel, dan jabatan Kapolresta/IIB sebanyak satu personel.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gunung Lewotobi Laki-Laki Berstatus Awas, Aktivitas 7 Gunung Api Masuk Level Siaga

    Gunung Lewotobi Laki-Laki Berstatus Awas, Aktivitas 7 Gunung Api Masuk Level Siaga

    Bisnis.com, JAKARTA – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM mencatat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki pada level Awas dan sebanyak tujuh gunung api berada dalam status III atau Siaga. 

    Berdasarkan informasi di aplikasi Multiplatform Aplication for Geohazard Mitigation and Assesment (Magma Indonesia), sebagian besar aktivitas gunung api yang berstatus Siaga berada di wilayah Timur Indonesia. 

    Mereka adalah Gunung Awu, Sulawesi Utara; Gunung Ibu, Maluku Utara; Gunung Iya, Nusa Tenggara Timur; Gunung Karangetang, Sulawesi Utara; dan Gunung Lokon Sulawesi Utara. 

    Kemudian, dua gunung berstatus Siaga lainnya yakni Gunung Marapi, Sumatra Barat serta Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. 

    “Level III (Siaga): Hasil pengamatan visual dan instrumental memperlihatkan peningkatan aktivitas yang semakin nyata atau gunung api mengalami erupsi,” dikutip dari aplikasi Magma, Selasa (12/11/2024). 

    Adapun terdapat satu gunung yang aktivitasnya berada di level IV atau Awas yakni Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Gunung Lewotobi Laki – Laki mengalami erupsi pada Sabtu (9/11/2024) sekitar pukul 08.50 wita dan pukul 11.23 WITA. 

    Tinggi kolom abu mencapai 2.000 meter dari puncak. Erupsi ini sudah terjadi sejak beberapa hari dan menyebabkan banyak warga sekitar mengungsi. 

    Di sisi lain, terdapat 16 gunung dengan aktivitas berstatus level II atau Waspada. Beberapa di antaranya adalah Gunung Krakatau di Lampung dan Bromo di Jawa Timur. 

    Kemudian, terdapat 44 gunung dengan aktivitas berstatus level I atau Normal. 

  • Pemancing Hilang di Pantai Gunungkidul Saat Ambil Ikan Milik Teman
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        12 November 2024

    Pemancing Hilang di Pantai Gunungkidul Saat Ambil Ikan Milik Teman Regional 12 November 2024

    Pemancing Hilang di Pantai Gunungkidul Saat Ambil Ikan Milik Teman
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Seorang pemancing bernama Sukirin (25), warga Ngandong, Purwodadi, Tepus, dinyatakan hilang saat memancing di
    tebing Congor
    , sebelah barat Pantai Jogan, Kalurahan Purwodadi, Tepus,
    Gunungkidul
    , DI Yogyakarta, pada Selasa (12/11/2024).
    Saat ini, petugas gabungan masih melakukan pencarian.
    Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa wilayah Operasi I Pantai Wediombo, Sunu Handoko Bayu Sagara menjelaskan bahwa peristiwa tersebut bermula ketika Sukirin memancing di tebing Congor.
    Temannya, Supri (35), juga warga Ngandong, sedang memancing di lokasi yang sama.
    Saat itu, umpan Supri disambar ikan, namun ikan tersebut tersangkut di daratan bawah tebing sekitar pukul 07.00 WIB.
    “Tiba-tiba korban berinisiatif menuruni tebing untuk mengambil ikan hasil pancingan. Saksi 1 (Supri) tidak mengetahui bahwa korban menuruni tebing, dan seketika itu korban sudah berteriak minta tolong terseret gelombang ke tengah,” kata Sunu saat dihubungi melalui telepon.
    Sunu menambahkan bahwa Supri sempat melemparkan bambu ke arah korban, namun Sukirin tidak dapat menggapainya dan akhirnya hilang tenggelam.
    Seorang warga yang menyaksikan kejadian tersebut segera melaporkan insiden itu ke SAR Linmas Pantai Siung melalui telepon.
    Setelah menerima laporan, tim SAR Satlinmas yang bertugas di Pantai Siung segera meluncur ke lokasi kejadian menggunakan perahu jukung, bersama beberapa perahu nelayan.
    Pencarian dilakukan oleh petugas SAR gabungan dari Satlinmas, Koramil, Polsek, nelayan, dan warga sekitar.
    “Masih dalam pencarian, TIM SAR menggunakan 1 perahu SAR dan 6 perahu nelayan Pantai Siung. Selain itu, juga dilakukan snorkeling oleh SAR dan nelayan di sekitar TKP,” ujar Sunu.
    Sunu mengimbau kepada para pemancing di sekitar kawasan pantai untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas dan memperhatikan kondisi sekitar.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menelusuri Makam Selir Sri Sultan Hamengku Buwono I di Gadingharjo Bantul
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        12 November 2024

    Menelusuri Makam Selir Sri Sultan Hamengku Buwono I di Gadingharjo Bantul Yogyakarta 12 November 2024

    Menelusuri Makam Selir Sri Sultan Hamengku Buwono I di Gadingharjo Bantul
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Suasana sunyi menyelimuti Padukuhan Ngujung, Kalurahan Gadingharjo, Sanden,
    Bantul
    , DI Yogyakarta, pada Senin (11/11/2024) siang.
    Hanya sebagian kecil masyarakat yang berada di rumah, sementara suara burung dan gesekan dedaunan memecah kesunyian.
    Di sudut perkampungan, terdapat makam Bray Asmorowati, salah satu selir Sri Sultan Hamengku Buwono I.
    Makam tersebut dikelilingi pagar batu bata dengan ketebalan lebih dari 30 cm, namun temboknya sudah tampak lusuh termakan usia.
    Di dalam area makam, terdapat jalan kecil yang membelah deretan nisan, mulai dari model kuno hingga modern.
    Beberapa makam baru tampak masih basah dengan bunga tabur yang segar.
    Suasana rindang pepohonan dan suara hewan liar di sekitar makam memberikan kesan jauh dari keramaian pemukiman.
    Di sebelah utara makam, terdapat bangunan yang berisi tiga nisan bertuliskan aksara Jawa.
    Juru bersih makam dengan gelar dari Keraton, Mas Agus Budi Prastyo menjelaskan bahwa di dalam bangunan makam tersebut, selain Bray Asmorowati, juga terdapat dua pengawalnya yang dimakamkan di kanan dan kirinya.
    “Selir atau jawanya
    ampean ndalem
    masuk keraton namanya Bray Asmoro Wati. Kalau sebelum masuk namanya Mbok Temu,” ujar Mas Agus.
    Dari cerita turun temurun, Bray Asmorowati diangkat menjadi selir saat ikut ibunya, seorang warga Ngujung, yang berjualan sirih di sekitar alun-alun Kraton Ngayogyokarto Hadiningrat.
    Setelah diangkat menjadi selir, ia memilih untuk pulang ke Ngujung.
    “Tidak lama (menjadi selir) dan memilih pulang ke sini (Ngujung),” tambah Mas Agus.
    Ia juga menyebutkan bahwa Bray Asmorowati memiliki seorang putra yang kini tinggal di Belanda.
    Makam tersebut awalnya dibangun menggunakan kayu jati, dan pada tahun 1983 dipugar.
    Sri Sultan Hamengku Buwono I, yang bertahta dari tahun 1755 hingga 1792, dikenal sebagai Pangeran Mangkubumi, pendiri Keraton Yogyakarta.
    Lahir pada 5 Agustus 1717 dengan nama Bendara Raden Mas (BRM) Sujono, beliau merupakan putra Sunan Amangkurat IV dari selir Mas Ayu Tejawati.
    Sebagai peletak dasar budaya Mataram, Sultan Hamengku Buwono I memberikan warna dan ruh tidak hanya bagi lingkungan keraton tetapi juga bagi seluruh masyarakat Yogyakarta.
    Sejak kecil, BRM Sujono dikenal cakap dalam olah keprajuritan, mahir berkuda, dan bermain senjata.
    Ia juga dikenal sangat taat beribadah sembari menjunjung tinggi nilai-nilai luhur Budaya Jawa.
    Dalam Babad Nitik Ngayogya, digambarkan kebijaksanaan dan kearifan Sultan Hamengku Buwono I, termasuk kecerdasannya dalam ilmu tata kota dan arsitektur.
    Dalam menentukan posisi Keraton Yogyakarta, beliau mempertimbangkan letak dan keadaan lahan agar dapat menyejahterakan dan memberikan keamanan kepada penduduk Yogyakarta.
    Keraton Yogyakarta yang berdiri kokoh hingga saat ini menempati posisi strategis, dibatasi oleh:
    Arsitektur Keraton Yogyakarta sepenuhnya dirancang oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I, yang juga merupakan arsitek Keraton Surakarta.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.