kab/kota: Yogyakarta

  • Libur Nataru, Terjadi Lonjakan Jumlah Penumpang Turun di Stasiun Cepu Blora dalam Sepekan Terakhir 

    Libur Nataru, Terjadi Lonjakan Jumlah Penumpang Turun di Stasiun Cepu Blora dalam Sepekan Terakhir 

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 4 Semarang mencatat dalam sepekan terakhir terjadi peningkatan jumlah penumpang yang turun di Stasiun Cepu Blora.

    Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, mengatakan lonjakan penumpang yang turun di Stasiun Cepu itu terjadi sejak tanggal 19 Desember hingga 25 Desember 2024.

    “Di tanggal 19 Desember 2024, penumpang yang turun di Stasiun Cepu itu  jumlahnya 670 penumpang, kemudian di hari selanjutnya atau 20 Desember 2024, ada 899 penumpang,” katanya, Jumat (27/12/2024).

    Lebih lanjut, pihaknya menyampaikan lonjakan jumlah penumpang yang turun di Stasiun Cepu juga terus terjadi di hari berikutnya.

    “Kalau 21 Desember itu ada 995 penumpang, lalu di hari berikutnya 22 Desember, jumlah penumpang yang turun di Stasiun Cepu juga melonjak lagi jadi 1.051 penumpang,” terangnya.

    Kemudian, pada hari berikutnya pada 23 Desember, ada 1.078 penumpang. Lalu pada 24 Desember naik lagi, ada 1.147 penumpang.

    “Dan pada 25 Desember jumlah penumpang yang turun di Stasiun Cepu ada 1.241 penumpang,” paparnya.

    Franoto memperkirakan jumlah penumpang yang turun di Stasiun Cepu juga masih akan meningkat momen Nataru ini.

    Menurut Franoto selama masa liburan Nataru, destinasi favorit penumpang di antaranyaJakarta, Surabaya, Bandung, Banyuwangi, Solo, Malang, Yogyakarta, dan Purwokerto. 

    “Mayoritas penumpang memanfaatkan liburan untuk berwisata maupun bertemu dengan keluarga,” jelasnya.

    Franoto mengatakan masyarakat dapat memesan tiket melalui aplikasi Access by KAI, website kai.id, atau mitra resmi penjualan KAI lainnya. 

    “Kami imbau masyarakat dapat merencanakan perjalanan dengan baik menggunakan transportasi kereta api pada masa liburan Nataru ini, agar moment liburan bersama keluarga dan sahabat menjadi lebih berkesan, nyaman, dan seru,” paparnya.(Iqs)

  • Profil Heri Gunawan, Anggota DPR Fraksi Gerindra, Diperiksa KPK di Kasus Dana CSR BI – Halaman all

    Profil Heri Gunawan, Anggota DPR Fraksi Gerindra, Diperiksa KPK di Kasus Dana CSR BI – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa dua Anggota DPR RI sebagai saksi terkait dugaan korupsi dana corporate social responsibility (CSR) Bank Indonesia (BI), Jumat (27/12/2024). 

    Dua Anggota DPR RI tersebut yaitu Heri Gunawan (HG) dari Fraksi Partai Gerindra, dan Satori (ST) dari Fraksi Partai Nasdem.

    “Pemeriksaan dilakukan di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi Jl Kuningan Persada Kav.4, Setiabudi, Jakarta Selatan,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto dalam keterangannya, Jumat (27/12/2024).

    Belum diketahui materi pemeriksaan yang akan dikonfirmasi tim penyidik KPK kepada Heri maupun Satori.

    Profil Heri Gunawan 

    Heri Gunawan merupakan pria kelahiran Sukabumi, Jawa Barat, pada 11 April 1969.

    Heri Gunawan adalah satu politisi dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). 

    Ia berhasil memenangkan kursi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI) periode 2014-2019 mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat IV.

    Saat ini ia duduk sebagai anggota Komisi XI DPR RI yang membidangi Keuangan, Perncanaan Pembangunan, Perbankan. 

    Dikutip dari laman resmi fraksi gerindra, Heri Gunawan, meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta (1988 – 1994). 

    Heri Gunawan mengawali karir sebagai Asisten Pengajar, Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM) Pada Fakultas Ekonomi Manajemen, Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Yogyakarta, tahun 1992.

    Satu tahun kemudian, Heri menjabat sebagai Pimpinan Kantor Pusat Lembaga Keuangan Non Bank, Usaha Jasa Pembiayaan hingga 2003. 

    Selang tiga tahun, Heri Gunawan menjadi Executive Vice President Perusahaan Induk (2006–2015). Pada tahun 2011 ia ditunjuk menjadi komisaris. 

    Karier Politik

    Heri menjadi Bendahara DPP Partai Gerindra pada 2008–2010. 

    Ia terpilih menjadi anggota DPR RI pada 2014-2019. Ia kembali terpilih pada Pileg 2019-sekarang. 

    Pada masa kerjanya Heri bertugas sebagai Wakil Ketua Komisi VI yang membidangi perdagangan, perindustrian, koperasi, investasi dan BUMN.

    Namun, pada tanggal 12 Januari 2016 ia digantikan oleh Muhammad Hekal. 

    Kini ia bertugas sebagai anggota Komisi XI membidangi keuangan, perencanaan pembangunan, perbankan. 

    Anggota DPR/MPR-RI (2019 – Sekarang)
    Anggota DPR/MPR-RI (2014 – 2019)
    Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) Partai Gerindra Komisi XI (Sebelas) DPR-RI (2019 – Sekarang)
    Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) Partai Gerindra Badan Legislasi DPR-RI (2019 – Sekarang)
    Anggota Badan Musyawarah (Bamus) DPR-RI (2019 – Sekarang)
    Anggota Team Penguatan Diplomasi Parlemen DPR-RI (2019 – Sekarang)
    Anggota Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR-RI, (2016 – 2019)
    Anggota Badan Pengkajian MPR-RI (2019 – Sekarang)
    Wakil Ketua Komisi VI (Enam) DPR-RI (2014 – 2016)
    Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) Partai Gerindra Komisi XI (Sebelas) DPR-RI, (2016 – 2019)

    (Tribunnews.com/Milani/Ilham Rian) 

  • Gempa Baru Saja Terjadi Siang Tadi, Jumat 27 Desember 2024, Cek Lokasi dan Magnitudo, Info BMKG

    Gempa Baru Saja Terjadi Siang Tadi, Jumat 27 Desember 2024, Cek Lokasi dan Magnitudo, Info BMKG

    Gempa Baru Saja Terjadi Siang Tadi, Jumat 27 Desember 2024, Cek Lokasi dan Magnitudo, Info BMKG

    TRIBUNJATENG.COM- Terjadi gempa bumi di sejumlah wilayah Indonesia pada Jumat siang (27/12/2024).

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadi gempa bumi di Gunung Kidul Yogyakarta.

    Berikut informasi titik lokasi gempa bumi yang terjadi di wilayah Indonesia pada Jumat 27 Desember 2024:

    1. Gempa Bumi NTB

    Gempa Mag:2.5, 27-Des-24 12:01:37 WIB, Lok:8.83 LS,110.38 BT (96 km BaratDaya GUNUNGKIDUL-DIY),Kedlmn:70 Km

    Pukul 12.01.37 WIB, sebuah gempa dengan magnitudo 2.5 melanda Indonesia.

    Episenter gempa ini terletak di koordinat geografis 8.83 Lintang Selatan (LS) dan 110.38 Bujur Timur (BT).

    Lokasi itu sekitar 96 km Barat Daya Gunung Kidul DIY. Gempa ini memiliki kedalaman sekitar 70 kilometer.

    Informasi ini disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.

    Sama seperti gempa sebelumnya, informasi ini disampaikan oleh BMKG dengan peringatan bahwa hasil pengolahan data masih bisa mengalami perubahan seiring dengan kelengkapan data yang lebih lanjut.

    Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan atau dampak lebih lanjut akibat gempa ini.

    BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap informasi resmi yang akan diumumkan secara lebih detail.

     

  • Stasiun Pasar Senen semakin ramai warga yang mudik saat libur Nataru

    Stasiun Pasar Senen semakin ramai warga yang mudik saat libur Nataru

    Jakarta (ANTARA) – Stasiun Pasar Senen di Jakarta Pusat pada Jumat siang semakin ramai warga yang memilih mudik dengan kereta api saat libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    “Iya mau mudik ke Yogyakarta jenguk ibu mertua di sana mumpung suami sama anak-anak juga lagi libur Nataru,” kata salah satu pemudik asal Cengkareng, Jakarta Barat, Ade Pratiwi (38) di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Jumat.

    Ade bersama suami dan dua anaknya memilih mudik menggunakan kereta karena dinilai lebih efektif dan efisien. Mulai dari harga, waktu dan juga bisa menikmati pemandangan dari dalam kereta bersama keluarga.

    “Iya liburan dari kereta itu seru sih, anak-anak juga bisa nikmatin pemandangan dari jendela kereta. Niatnya kita di Yogyakarta sampai 31 Desember 2024, malamnya balik karena tanggal 1 Januari 2025 suami sudah harus kembali kerja,” ujar Ade.

    Ade mengaku adanya perbedaan harga tiket dibandingkan mudik di hari biasa. Biasanya, dia mendapatkan harga tiket sekitar Rp250-280 ribu per orang, sedangkan saat libur Nataru ini seharga Rp350 ribu per orang.

    “Kita beli di situs online KAI. Iya lumayan naik sih harganya dibandingkan pulang hari biasa. Bisa beda Rp50-100 ribuan,” katanya.

    Apalagi kan belinya mepet. “Karena saya nunggu suami libur dan Alhamdulillah ini jam siang harganya lebih murah dibandingkan milih jam pagi dan malam,” katanya.

    Ade berharap pemerintah bisa menstabilkan harga tiket kereta sesuai dengan sasaran, yaitu masyarakat menengah ke bawah. Selain itu, Ade juga berharap fasilitas tunggu seperti kursi, pendingin (AC) dan toilet bisa lebih ditingkatkan lagi demi kenyamanan penumpang.

    Salah satu penumpang lain asal Lenteng Agung, Jakarta Selatan bernama Ranisha (26) mengaku memilih mudik hari ini karena baru mendapatkan libur Nataru dari kantornya. Selain itu, tiket kereta sudah ramai terjual sehingga dirinya baru mendapatkan tanggal yang cocok hari ini.

    “Penuh banget aku liat di situs KAI. Alhamdulillah dapat tiketnya yang pas hari ini buat balik ke Yogyakarta ketemu orang tua dan keluarga di sana,” kata Ranisha.

    Calon penumpang terus berdatangan ke Stasiun Pasar Senen pukul 12.30 WIB. Beberapa penumpang lain juga terlihat tengah berdiri menunggu pemeriksaan dokumen di sekitar pintu masuk.

    Para calon penumpang antre di pintu masuk keberangkatan. Sedangkan penumpang lain mencetak kartu tiket.

    Para pengangkut barang (porter) berseliweran menawarkan jasa angkut barang kepada calon penumpang yang terlihat membawa barang dalam jumlah banyak mulai tas, kardus hingga koper.

    PT KAI Daerah Operasional (Daop) 1 Jakarta mencatat sebanyak 821.975 tiket masih tersedia untuk libur Nataru dengan keberangkatan dari Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Gambir pada 19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.

    Total Kereta Api (KA) sebanyak 1.552 KA, dengan rata-rata per hari 86 KA, kapasitas tersedia 821.975 kursi (seat). Rata-rata per hari 45.665 kursi yang terjual 503.542.

    “Total penumpang masih akan terus berubah dan ada penambahan,” kata Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Segera Menjauh dari Pantai Jika Melihat Hal-Hal Ini

    Segera Menjauh dari Pantai Jika Melihat Hal-Hal Ini

    Liputan6.com, Yogyakarta – Berwisata ke pantai adalah kegiatan yang menyenangkan, namun kita perlu selalu waspada terhadap potensi bahaya yang mengintai, terutama terkait dengan gelombang laut. Gelombang laut memiliki kekuatan yang dahsyat dan dapat berubah dengan cepat akibat berbagai faktor seperti angin, pasang surut, dan kondisi dasar laut.

    Beberapa jenis gelombang seperti rip current atau arus balik, dan gelombang tsunami dapat sangat berbahaya bagi manusia. Memahami karakteristik dan potensi bahaya dari berbagai jenis gelombang sangat penting untuk menjaga keselamatan saat berwisata di pantai. Mengutip dari berbagai sumber, mari kenali tiga arus air laut yang bisa membahayakan nyawa kita:

    1. Air Laut Mendadak Surut

    Salah satu tanda paling umum dari terjadinya tsunami adalah surutnya air laut secara mendadak dan tidak biasa. Jika melihat air laut surut secara drastis, hingga dapat melihat bagian dasar laut yang biasanya tertutup air, ini adalah pertanda bahwa gelombang tsunami besar akan segera datang.

    2. Rip Current

    Arus pecah atau rip current merupakan fenomena alam di pantai yang sangat berbahaya. Arus ini terbentuk ketika ombak yang sejajar dengan garis pantai bertemu, menciptakan arus balik yang kuat dan sempit.

    Bagian yang paling membahayakan dari arus ini adalah tampilannya yang seringkali tenang dan lebih gelap dibandingkan dengan area sekitarnya yang dipenuhi ombak putih. Kondisi inilah yang membuat banyak orang lengah dan terjebak dalam arus tersebut.

    Kekuatan arus pecah mampu menyeret perenang, bahkan yang sudah berpengalaman, ke tengah laut dengan sangat cepat. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali dan menghindari area yang berpotensi terdapat arus pecah saat berenang di pantai.

    3. Gelombang Persegi

    Gelombang persegi atau cross sea merupakan fenomena alam yang unik namun menyimpan bahaya besar. Terbentuknya gelombang ini terjadi ketika dua sistem gelombang dari arah yang berbeda bertemu di satu titik, menciptakan pola gelombang yang saling tegak lurus menyerupai kotak-kotak.

    Pertemuan dua sistem gelombang ini menghasilkan arus yang sangat kuat dan tidak terduga, serta gelombang yang tinggi dan tidak stabil. Kondisi ini membuat kapal sulit dikendalikan dan berisiko mengalami kerusakan bahkan tenggelam.

    Selain itu, pola gelombang yang kompleks juga menyulitkan nahkoda untuk memperkirakan arah dan kekuatan gelombang berikutnya. Akibatnya, banyak kecelakaan kapal yang terjadi akibat terjebak dalam gelombang persegi, terutama di wilayah pesisir seperti Samudra Atlantik di Eropa.

     

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Polisi Ungkap Otak Penyiraman Air Keras Mahasiswi di Yogyakarta
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        27 Desember 2024

    Polisi Ungkap Otak Penyiraman Air Keras Mahasiswi di Yogyakarta Yogyakarta 27 Desember 2024

    Polisi Ungkap Otak Penyiraman Air Keras Mahasiswi di Yogyakarta
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepolisian Resor Kota
    Yogyakarta
    mengungkap otak di balik
    penyiraman air keras
    terhadap seorang
    mahasiswi
    di Yogyakarta. Pelaku adalah seorang pria berinisial B, yang lebih dikenal sebagai Billy.
    Billy diketahui tidak bertemu langsung dengan eksekutor penyiraman, yaitu S yang berinisial Satim.
    Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Yogyakarta, Kompol Probo Satrio menjelaskan, pertemuan
    Billy dan Satim
    berawal dari unggahan lowongan pekerjaan di media sosial Facebook yang direspons Satim.
    Komunikasi di antara mereka dilakukan melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp, tanpa pernah melakukan panggilan suara.
    “Baru ketangkep ini (B dan S bertemu), karena si B ini sudah merencanakan betul. Jadi dia menutupi jati dirinya, makanya dia mengaku sebagai perempuan dengan nama Senlung,” kata Probo pada Jumat (27/12/2024).
    Setelah Billy setuju memberikan uang operasional sebesar Rp 1,6 juta kepada Satim, ia enggan untuk mentransfer uang tersebut.
    “Mereka berdua COD, uang ditempatkan di suatu tempat lalu baru diambil,” ujarnya.
    Uang tersebut digunakan oleh Satim untuk membeli air keras dan jaket ojek
    online
    .
    Setelah semua kebutuhan tersedia, Billy memberikan alamat kos korban kepada Satim.
    Satim diketahui telah mendatangi kos korban sebanyak enam kali sebelum eksekusi dilakukan.
    “Survei ketiga, keempat, kelima, itu sebetulnya sudah mau dieksekusi. Mau disiramkan air keras itu, tapi ternyata korban tidak ada di kos,” jelas Probo.
    Pada 24 Desember 2024, Billy memperoleh informasi bahwa korban akan pergi ke gereja untuk ibadah Natal.
    Mengetahui hal itu, ia segera menghubungi Satim untuk mengeksekusi rencana tersebut.
    Satim tiba di kos korban dengan mengenakan jaket ojek
    online
    dan masker, serta membawa air keras dalam gelas plastik seolah-olah mengirimkan es teh.
    “Karena pintunya kos itu agak terbuka, pelaku langsung membuka pintu dan melihat si korban sedang selesai mandi. Selesai mandi, langsung disiramkan air keras itu. Terkena muka dan sekujur tubuh. Kemudian korban teriak keras, akhirnya pelaku langsung lari,” kata Probo.
    Kasus ini menjadi perhatian serius dan sedang ditangani oleh pihak kepolisian untuk mengungkap lebih lanjut motif dan jaringan di balik tindakan keji tersebut.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Syarat Membuat Surat Keterangan Sehat di Puskemas dan Cara Mengurusnya

    Syarat Membuat Surat Keterangan Sehat di Puskemas dan Cara Mengurusnya

    YOGYAKARTA – Apa saja syarat membuat surat keterangan sehat di puskesmas? Bagaimana cara mengurusnya? Yuk, cari tahu jawabannya dalam ulasan di bawah ini.

    Surat keterangan sehat adalah dokumen resmi yang menyatakan kondisi kesehatan seseorang setelah menjalani pemeriksaan medis.

    Surat keterangan sehat yang dikeluarkan oleh pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya dapat dipergunakan untuk melamar pekerjaan, daftar kuliah, daftar CPNS, membuat SIM, dan berbagai keperluan lainnya.

    Syarat Membuat Surat Keterangan Sehat di Puskesmas

    Surat keterangan sehat harus dibuat secara resmi dan tidak boleh dipalsukan. Surat tersebut harus disertai dengan cap dan tanda tangan dokter untuk membuktikan keabsahannya.

    Untuk mendapatkan surat keterangan sehat dari puskemas, Anda harus datang sendiri ke pusat kesehatan masyarakat dan tidak boleh diwakili oleh orang lain.

    Secara umum, syarat membuat surat keterangan sehat di puskesmas, antara lain:

    Yang bersangkutan wajib datang tanpa perwakilanMembawa fotokopi KTP sebanyak 1 lembarMembawa fotokopi Kartu BPJS Kesehatan (jika ada) sebanyak 1 lembar

    Cara Mengurus Surat Keterangan Sehat di Puskesmas

    Dikutip dari laman SIPPN Menpan, Dinas Kesehatan Puskesmas Perawatan Pagatan dan UPTD Gunungsitoli membagikan cara mengurus surat keterangan sehat di puskesmas.

    Masyarakat yang ingin mengurus surat keterangan berbadan sehat dapat mendatangi puskesmas terdekat sesuai dengan domisili masing-masing.

    Adapun prosedur mengurus surat keterangan sehat di puskesmas adalah sebagai berikut:

    Petugas meminta kartu identitas pengunjungPetugas melakukan pengisian identitas pengunjung di lembar surat keterangan sehatPengunjung diarahkan untuk menuju kasir dan melakukan pembayaran sesuai biaya yang berlaku di puskesmas tersebutPetugas memberikan bukti pembayaran dan meminta pengunjung menunggu antrianPengunjung akan dipanggil sesuai antrianPengunjung kemudian diarahkan menuju poli umumPetugas akan memeriksa tanda vital beserta antropometri pengunjung terlebih dahuluPetugas mempersilahkan pengunjung menunggu kembali untuk masuk keruang perawatanDokter melakukan pemeriksaan kepada pengunjung berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan juga penunjang lainnyaSelesai pemeriksaan pengunjung dipersilakan menunggu untuk mendapatkan surat keterangan sehat yang sudah jadiDokter akan menentukan diagnosis sesuai dengan kondisi pengunjungDokter akan memberikan rekomendasi pembuatan surat keterangan sehat ke bagian tata usaha puskesmasPetugas menerima surat keterangan sehat tersebut dan menyerahkan kepada petugas lainPetugas melakukan pengisian surat keterangan sehat dan meminta tanda tangan kepada dokter pemeriksaPetugas akan memberikan cap pada surat keterangan sehat dan menuliskannya di bagian buku laporanPetugas akan menyerahkan surat keterangan sehat yang sudah jadi kepada pengunjungPengunjung bisa mendapatkan surat keterangan sehat tersebut

    Biaya Mengurus Surat Keterangan Sehat di Puskesmas

    Biaya pembuatan surat keterangan sehat di puskesmas dibagi menjadi dua kategori. Bagi pasien umum, diharuskan membayar Rp36.000 untuk mengurus surat keterangan sehat. Sedangkan tarif untuk pasien yang memiiki kartu BPJS Kesehatan sebesar Rp20.000.

    Demikian informasi tentang syarat membuat surat keterangan sehat di puskesmas. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.

  • Kondisi Mahasiswi Korban Penyiraman Air Keras di Jogja, Sudah Bisa Diajak Komunikasi – Halaman all

    Kondisi Mahasiswi Korban Penyiraman Air Keras di Jogja, Sudah Bisa Diajak Komunikasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mahasiswi berinisial N, asal Kalimantan Barat (Kalbar) menjadi korban penyiraman air keras di Yogyakarta.

    Dilansir Tribun Jogja, saat ini kondisi korban mulai membaik dan masih menjalani perawatan di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.

    Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan mengatakan, korban sudah bisa diajak berkomunikasi.

    Terkait pengobatan luka bakar akibat siraman air keras, tim dokter telah memberikan penanganan khusus.

    “Kami melakukan perawatan khusus. Saat ini pasien mampu berkomunikasi,” ungkap Banu, Kamis (26/12/2024).

    Meski begitu, Banu enggan membeberkan lebih lanjut kondisi korban setelah mendapatkan perawatan medis.

    “Info lebih lanjut menyusul ya, karena saya belum ketemu keluarga,” terangnya.

    Kronologi Kejadian

    Dalam kasus ini, pihak kepolisian mengamankan dua tersangka, yaitu B yang merupakan mantan pacar korban dan S selaku eksekutor.

    Kasatreskrim Polresta Yogyakarta, Kompol Probo Satrio mengatakan, korban disiram air keras saat dirinya baru saja selesai mandi.

    Adapun korban dan tersangka B merupakan mantan kekasih. Mereka menjalin asmara sejak 2021 silam.

    “Pada Agustus 2024 mereka pisah alasan masing-masing akhirnya putus. Yang laki-laki gak terima,” katanya kepada awak media, Kamis.

    Sebagai informasi, B adalah mahasiswa S2 di salah satu kampus swasta di Yogyakarta. 

    Semenjak putus, tersangka berusaha supaya bisa balikan dengan korban.

    “Namun (korban) gak mau. Akhirnya ada ancaman pelaku, intinya kalau gak bersatu kalau sakit ya sama-sama merasakan. Kalau hancur ya, hancur semua,” jelas Probo.

    Kemudian, pada pertengahan Desember 2024, akhirnya B merencanakan kejahatan dengan mengunggah informasi di Facebook bahwa dirinya membutuhkan tenaga kerja.

    Tersangka S lantas merespons unggahan tersebut dan melanjutkan percakapan dengan tersangka B melalui WhatsApp.

    “Si B dia membuat cerita bahwa seolah-seolah dia ini seorang perempuan Sen Lung membuat cerita dia dikhianti suaminya seorang pelakor. Pelakornya ini adalah korban,” tuturnya.

    S lalu minta uang Rp7 juta dan disanggupi oleh B, tetapi uang itu akan dilunasi setelah eksekusi dilaksanakan.

    “Jadi si B berusaha menutupi jati dirinya. Uang yang diberikan juga COD dibungkus plastik kemudian diambil eksekutor,” ungkap Probo.

    S dibayar B sebanyak enam kali, masing-masing Rp1,6 juta untuk beli jaket pelaku.

    “Eksekutor ini sudah survei 3, 4, sama 5 kali survei sebetulnya mau disiramkan saat survei kost,” ungkapnya.

    Kemudian tanggal 24 Desember 2024 pukul 17.00 WIB, B menghubungi eksekutor bahwa korban ada di kos.

    Alamatnya di Baciro, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, untuk persiapan ke gereja.

    “Ternyata benar. Ke gereja sekitar 19.00 WIB entah darimana akhirnya pelaku S datang ke kos korban jam 18.30 WIB,” terang Probo.

    Setelah sampai di depan pintu kos korban, pelaku langsung masuk ke kamar korban.

    “Langsung tidak kata disiramkan ke korban kena muka dan sekujur tubuh. Kemudian korban berteriak pelaku langsung lari,” ujar Probo.

    Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku menggunakan sepeda motor, jaket ojek online, serta memakai masker.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul: Penjelasan RSUP Dr Sardjito Soal Kondisi Korban Penyiraman Air Keras di Jogja.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJogja.com/Miftahul Huda)

  • Profil Hasto Kristiyanto, Latar Pendidikan hingga Kehidupan Pribadi

    Profil Hasto Kristiyanto, Latar Pendidikan hingga Kehidupan Pribadi

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Sekretaris Jenderal alias Sekjen PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, sebagai tersangka kasus suap pergantian anggota DPR antar waktu alias PAW, Harun Masiku.

    Hasto ditengarai ikut terlibat dalam praktik suap dan disangkakan merintangi penyidikan dalam perkara yang umurnya hampir 5 tahun tersebut.

    Melansir laman resmi PDIP, Hasto menjabat Sekjen PDIP menggantikan Tjahjo Kumolo yang diangkat sebagai Menteri Dalam Negeri. Sebelumnya, ia menjabat Wakil Sekjen PDIP. Dia juga berperan penting dalam pemenangan Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2024 lalu. 

    Saat itu dia bertugas sebagai salah satu deputi Tim Transisi menjelang pelantikan Joko Widodo.

    Politikus asal Daerah Istimewa Yogyakarta alias DIY itu pernah menjadi anggota DPR RI periode 2004-2009 dari Fraksi PDIP. Saat itu, dia duduk di Komisi VI yang menangani permasalahan perdagangan, perindustrian, investasi dan koperasi.

    Kehidupan Pribadi

    Masih dari sumber yang sama, Hasto lahir di Yogyakarta pada tanggal 7 Juli 1966. Dia tercatat pernah mengenyam sekolah di SMA Kolese de Britto Yogyakarta.

    Setelah itu dia melanjutkan di Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Hasto lulus tahun 1991.

    Hasto kemudian memutuskan untuk menjadi anggota PDI Perjuangan. Bersama partai, dia terpilih menjadi anggota DPR RI untuk periode 2004-2009 dari daerah pemilihan Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan, dan Trenggalek, Jawa Timur (yang sebagian merupakan eks Karesidenan Madiun (Plat AE).

    Pendidikan

    SD Gentan Yogya (1972-1979)
    SMP Negeri Gentan Yogya (1979-1982)
    SMA Kolese De Britto Yogyakarta (1982-1985)
    Fakultas Teknik UGM Yogyakarta (1985-1991)
    Prasetya Mulya Business School, Jakarta, (1997-2000)

    Karier

    Project Manager Departemen Marketing PT Rekayasa lndustri (1992—2002)
    Project Director PT Prada Nusa Perkasa (2003-sekarang)

    Sumber: laman resmihttps://www.pdiperjuangan.id/detailpengurus/115/Hasto-Kristiyanto/pengurus 

  • Bencana Alam Terdahsyat di Indonesia, Ada yang Tewaskan Hampir Seluruh Penduduk

    Bencana Alam Terdahsyat di Indonesia, Ada yang Tewaskan Hampir Seluruh Penduduk

    Jakarta: Indonesia terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik besar, yakni lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik. Akibatnya, bencana alam kerap kali melanda negara ini.
     
    Sepanjang sejarah, Indonesia telah mengalami banyak peristiwa bencana alam besar, seperti gunung berapi, gempa bumi, dan tsunami. Peristiwa memilukan ini menorehkan luka mendalam bagi bangsa.
     
    Bencana Alam Terbesar yang Terjadi di Indonesia
    Dikutip dari situs Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), berikut adalah beberapa bencana alam terbesar yang pernah terjadi di Indonesia:

     

     

    1. Letusan Gunung Toba
    Mengutip situs Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Danau Toba dulunya merupakan supervulcano dan gunung api yang sudah tidak aktif. Dipercaya sekitar 74.000 lalu, letusan Gunung Api Toba meluluhlantahkan sebagian besar umat manusia.
     
    Letusan dahsyat ini diperkirakan menciptakan awan abu vulkanik yang menyelimuti sebagian besar belahan bumi utara, menyebabkan pendinginan global dan perubahan iklim yang signifikan. Sementara itu, hanya 5.000-10.000 orang saja yang berhasil selamat dari bencana ini.
     
    2. Gempa dan Tsunami Aceh (2004)
    Bencana gempa dan tsunami Aceh yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 merupakan salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah modern. Gempa berkekuatan 9,1 skala Richter memicu tsunami besar yang menghantam wilayah Aceh. Dampaknya bahkan sampai ke sejumlah negara.
     
    Menurut data Bank Dunia, ada 169.000 jiwa korban meninggal dari Indonesia, sementara total keseluruhan korban mencapai 230.000 jiwa di negara-negara terdampak seperti Sri Lanka, India, Bangladesh, Thailand, Maladewa, Malaysia, dan Somalia.
     
    3. Letusan Gunung Tambora (1815)
    Puncak letusan eksplosif itu terjadi pada 10 April 1815. Bencana alam dahsyat ini menyebabkan bumi mengalami tahun tanpa musim panas pada 1816 dan menelan korban sebanyak 80.000 jiwa.

     

     

    4. Letusan Gunung Krakatau (1883)
    Letusan Gunung Krakatau Purban dipercaya sebagai letusan eksplosif terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah Indonesia, yang mengakibatkan Pulau Jawa dan Sumatra. Puncak letusan terjadi pada 27 Agustus 1883.
     
    Letusan dahyat yang terdengar sampai ke Australia itu diduga setara dengan ledakan bom berkekuatan 200 megaton. Kejadian ini menewaskan lebih dari 36.000 orang dan mendinginkan seluruh suhu Bumi selama beberapa bulan.
     
    5.. Gempa Yogyakarta (2006)
    Pada 27 Mei 2006, gempa gempa bumi berkekuatan 5,9 SR mengguncang Yogyakarta dan sekitarnya. Karena terjadi sekitar pukul 05.53 pagi, banyak warga yang masih terlelap sehingga berakhir terjebak di dalam rumah yang roboh.
     
    Sebanyak lebih dari 5.800 orang meninggal dan 20.000 lainnya terluka. Sementara itu, sejumlah bangunan dan infrastruktur hancur, termasuk situs bersejarah Candi Prambanan.
     
    6. Gempa, Tsunami, dan Likuifaksi di Palu dan Donggala (2018)
    Pada 28 September 2018, wilayah di Sulawesi Tengah Kabupaten Donggala dan Kota Palu sebesar 7,4 SR, dengan kedalaman 10 km. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat mengeluarkan peringatan tsunami. Nahas, gelombang tsunami setinggi enam meter terlanjur menyapu Kota Palu sebelum warga menyelamatkan diri ke dataran tinggi.
     
    Bencana likuifasi juga terjadi sehingga tanah melarut dan membawa semua yang berada di atasnya. Disebutkan bahwa jumlah korban tewas mencapai 2.045 orang dalam bencana ini.

     

    7. Letusan Gunung Merapi (1930)
    Menurut Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Gunung Merapi tercatat telah meletus lebih dari 80 kali sejak abad ke-17, dengan selang waktu empat tahun antar letusan.
     
    Letusan terbesar terjadi pada tahun 1930. Ketika itu, awan panas turun di lereng 20 kilometer ke arah barat, menghancurkan 23 desa dan menewaskan 1.369 warga. Delapan puluh tahun kemudian, tepatnya pada 5 November 2010, letusan kembali terjadi.
     
    Abu vulkanik tidak hanya menutupi wilayah Yogyakarta, tetapi juga mencapai beberapa wilayah di Provinsi Jawa Barat. BNPB menyebutkan, jumlah korban tewas di Merapi sebanyak 275 orang, termasuk pengurus Mba Marijan alias Ki Thraxo Hargo.
     
    8. Gempa Sumatra Barat (2009)
    Gempa bumi yang terjadi di Sumatera Barat pada tanggal 30 September 2009 merupakan bencana alam yang menghancurkan. Gempa berkekuatan 7,6 skala Richter mengakibatkan lebih dari 1.115 orang meninggal dunia, 2.32 terluka, dan 279.000 bangunan mengalami kerusakan.

     

    Jakarta: Indonesia terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik besar, yakni lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik. Akibatnya, bencana alam kerap kali melanda negara ini.
     
    Sepanjang sejarah, Indonesia telah mengalami banyak peristiwa bencana alam besar, seperti gunung berapi, gempa bumi, dan tsunami. Peristiwa memilukan ini menorehkan luka mendalam bagi bangsa.
     
    Bencana Alam Terbesar yang Terjadi di Indonesia
    Dikutip dari situs Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), berikut adalah beberapa bencana alam terbesar yang pernah terjadi di Indonesia:
     
     

     

    1. Letusan Gunung Toba

    Mengutip situs Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Danau Toba dulunya merupakan supervulcano dan gunung api yang sudah tidak aktif. Dipercaya sekitar 74.000 lalu, letusan Gunung Api Toba meluluhlantahkan sebagian besar umat manusia.
     
    Letusan dahsyat ini diperkirakan menciptakan awan abu vulkanik yang menyelimuti sebagian besar belahan bumi utara, menyebabkan pendinginan global dan perubahan iklim yang signifikan. Sementara itu, hanya 5.000-10.000 orang saja yang berhasil selamat dari bencana ini.
     

    2. Gempa dan Tsunami Aceh (2004)

    Bencana gempa dan tsunami Aceh yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 merupakan salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah modern. Gempa berkekuatan 9,1 skala Richter memicu tsunami besar yang menghantam wilayah Aceh. Dampaknya bahkan sampai ke sejumlah negara.
     
    Menurut data Bank Dunia, ada 169.000 jiwa korban meninggal dari Indonesia, sementara total keseluruhan korban mencapai 230.000 jiwa di negara-negara terdampak seperti Sri Lanka, India, Bangladesh, Thailand, Maladewa, Malaysia, dan Somalia.
     

    3. Letusan Gunung Tambora (1815)

    Puncak letusan eksplosif itu terjadi pada 10 April 1815. Bencana alam dahsyat ini menyebabkan bumi mengalami tahun tanpa musim panas pada 1816 dan menelan korban sebanyak 80.000 jiwa.
     
     

     

    4. Letusan Gunung Krakatau (1883)

    Letusan Gunung Krakatau Purban dipercaya sebagai letusan eksplosif terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah Indonesia, yang mengakibatkan Pulau Jawa dan Sumatra. Puncak letusan terjadi pada 27 Agustus 1883.
     
    Letusan dahyat yang terdengar sampai ke Australia itu diduga setara dengan ledakan bom berkekuatan 200 megaton. Kejadian ini menewaskan lebih dari 36.000 orang dan mendinginkan seluruh suhu Bumi selama beberapa bulan.
     

    5.. Gempa Yogyakarta (2006)

    Pada 27 Mei 2006, gempa gempa bumi berkekuatan 5,9 SR mengguncang Yogyakarta dan sekitarnya. Karena terjadi sekitar pukul 05.53 pagi, banyak warga yang masih terlelap sehingga berakhir terjebak di dalam rumah yang roboh.
     
    Sebanyak lebih dari 5.800 orang meninggal dan 20.000 lainnya terluka. Sementara itu, sejumlah bangunan dan infrastruktur hancur, termasuk situs bersejarah Candi Prambanan.
     

    6. Gempa, Tsunami, dan Likuifaksi di Palu dan Donggala (2018)

    Pada 28 September 2018, wilayah di Sulawesi Tengah Kabupaten Donggala dan Kota Palu sebesar 7,4 SR, dengan kedalaman 10 km. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat mengeluarkan peringatan tsunami. Nahas, gelombang tsunami setinggi enam meter terlanjur menyapu Kota Palu sebelum warga menyelamatkan diri ke dataran tinggi.
     
    Bencana likuifasi juga terjadi sehingga tanah melarut dan membawa semua yang berada di atasnya. Disebutkan bahwa jumlah korban tewas mencapai 2.045 orang dalam bencana ini.
     

    7. Letusan Gunung Merapi (1930)

    Menurut Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Gunung Merapi tercatat telah meletus lebih dari 80 kali sejak abad ke-17, dengan selang waktu empat tahun antar letusan.
     
    Letusan terbesar terjadi pada tahun 1930. Ketika itu, awan panas turun di lereng 20 kilometer ke arah barat, menghancurkan 23 desa dan menewaskan 1.369 warga. Delapan puluh tahun kemudian, tepatnya pada 5 November 2010, letusan kembali terjadi.
     
    Abu vulkanik tidak hanya menutupi wilayah Yogyakarta, tetapi juga mencapai beberapa wilayah di Provinsi Jawa Barat. BNPB menyebutkan, jumlah korban tewas di Merapi sebanyak 275 orang, termasuk pengurus Mba Marijan alias Ki Thraxo Hargo.
     

    8. Gempa Sumatra Barat (2009)

    Gempa bumi yang terjadi di Sumatera Barat pada tanggal 30 September 2009 merupakan bencana alam yang menghancurkan. Gempa berkekuatan 7,6 skala Richter mengakibatkan lebih dari 1.115 orang meninggal dunia, 2.32 terluka, dan 279.000 bangunan mengalami kerusakan.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)