kab/kota: Yogyakarta

  • Cara Menghilangkan Mata Bintitan Dalam Semalam dengan Cepat dan Efektif

    Cara Menghilangkan Mata Bintitan Dalam Semalam dengan Cepat dan Efektif

    YOGYAKARTA – Mata bintitan, atau dalam istilah medis dikenal sebagai hordeolum, adalah kondisi umum yang sering dialami oleh banyak orang. Meskipun tidak tergolong berbahaya, bintitan dapat menyebabkan ketidaknyamanan, terutama karena munculnya pembengkakan dan kemerahan di sekitar kelopak mata.

    Masalah ini semakin mengganggu jika Anda harus menghadiri acara penting atau berinteraksi dengan banyak orang. Untungnya, ada berbagai cara alami yang bisa membantu Anda mengatasi masalah ini dengan cepat. Artikel ini akan membahas cara menghilangkan mata bintitan dalam semalam secara efektif.

    Penyebab Mata Bintitan

    Bintitan umumnya diakibatkan oleh infeksi bakteri yang menyerang kelenjar minyak di kelopak mata. Infeksi ini memicu peradangan yang menyebabkan kelopak mata membengkak dan memerah. Selain infeksi bakteri, kebiasaan menyentuh mata dengan tangan kotor atau tidak menjaga kebersihan area mata juga dapat memicu terjadinya bintitan.

    Kondisi ini kerap disertai dengan gejala seperti:

    Benjolan kecil yang berasa nyeri di kelopak mata.Mata menjadi lebih sensitif terhadap cahaya.Produksi air mata meningkat.Rasa gatal atau iritasi di area yang terpapar.

    Meskipun terlihat sederhana, mengatasi bintitan secepat mungkin penting untuk mengurangi rasa tidak nyaman dan mencegah infeksi lebih lanjut.

    Cara Menghilangkan Mata Bintitan Dalam Semalam

    Berikut adalah beberapa metode alami yang dapat Anda lakukan di rumah untuk mempercepat penyembuhan mata bintitan.

    1. Kompres Hangat

    Salah satu cara paling efektif untuk menghilangkan mata bintitan adalah dengan kompres hangat. Metode ini membantu meningkatkan aliran darah ke area yang bengkak, mempercepat proses penyembuhan, dan mengurangi rasa nyeri.

    Langkah-langkah:

    Basahi kain bersih memakai air hangat (tidak terlalu panas).Peras kain hingga lembap, kemudian tempelkan pada kelopak mata yang terkena bintitan.Biarkan selama 10–15 menit.

    Ulangi proses ini 3–4 kali sehari untuk mendapatkan hasil yang optimal. Kehangatan dari kompres juga membantu membuka kelenjar minyak yang tersumbat, sehingga mengurangi pembengkakan lebih cepat.

    2. Teh Celup Hangat

    Menggunakan teh celup, khususnya teh chamomile atau teh hijau, merupakan alternatif alami yang kaya manfaat untuk mengurangi pembengkakan pada mata bintitan. Kandungan antioksidan dan sifat anti-inflamasi dalam teh efektif meredakan peradangan.

    Cara menggunakan teh celup:

    Seduh kantong teh dengan air panas, lalu biarkan sedikit mendingin hingga hangat.Tempelkan kantong teh langsung pada area mata selama 10–15 menit.Lakukan beberapa kali sehari untuk mempercepat penyembuhan.

    3. Lidah Buaya

    Lidah buaya dikenal memiliki sifat antibakteri dan anti-inflamasi yang kuat, sehingga sangat efektif dalam mengatasi infeksi dan pembengkakan akibat bintitan.

    Cara penggunaan lidah buaya:

    Ambil gel lidah buaya segar dari daunnya.Oleskan secara hati-hati pada area bintitan menggunakan kapas bersih.Diamkan selama 15–20 menit sebelum membilasnya dengan air hangat.

    Pemakaian secara rutin tidak hanya mempercepat penyembuhan, tetapi juga membantu mengurangi rasa gatal dan nyeri di sekitar mata.

    4. Bawang Putih

    Bawang putih adalah antibiotik alami yang ampuh untuk melawan bakteri penyebab bintitan. Meski aromanya cukup kuat, bawang putih sangat efektif dalam mengatasi infeksi.

    Cara menggunakan bawang putih:

    Haluskan satu siung bawang putih hingga mengeluarkan sari.Celupkan kapas bersih ke dalam sari bawang putih, lalu oleskan secara hati-hati di sekitar area bintitan (hindari kontak langsung dengan mata).Tunggu beberapa menit, lalu basuh dengan air hangat.

    Penggunaan bawang putih dapat membantu mengurangi infeksi dan mempercepat pemulihan.

    5. Kentang Mentah

    Kentang mentah memiliki sifat anti-inflamasi yang membantu mengurangi pembengkakan dan kemerahan akibat bintitan.

    Langkah-langkah:

    Parut kentang mentah, kemudian bungkus dengan kain bersih.Tempelkan kompres kentang pada mata selama 10–15 menit.Ulangi 2–3 kali sehari untuk hasil yang maksimal.

    Kentang juga memberikan sensasi dingin yang menenangkan, sehingga membantu meredakan rasa nyeri dengan cepat.

    Tips Tambahan untuk Mencegah dan Mengatasi Bintitan

    Selain melakukan perawatan alami di atas, penting untuk menjaga kebersihan area mata agar bintitan tidak semakin parah atau kambuh di kemudian hari. Berikut beberapa tips tambahan:

    Hindari memencet bintitan. Memencet atau mencoba mengeluarkan nanah dari bintitan dapat memperburuk infeksi.Jangan memakai makeup. Hindari penggunaan produk kosmetik di area mata selama bintitan masih aktif.Cuci tangan secara rutin. Pastikan tangan dalam keadaan bersih sebelum menyentuh mata.Ganti handuk dan sarung bantal secara berkala. Ini membantu mencegah bakteri menyebar ke area mata.

    Mata bintitan memang mengganggu, tetapi dengan perawatan yang tepat, Anda dapat mengatasi kondisi ini dengan cepat. Kombinasi metode seperti kompres hangat, teh celup, lidah buaya, bawang putih, dan kentang mentah terbukti efektif sebagai cara menghilangkan mata bintitan dalam semalam.

    Dengan menerapkan cara-cara tersebut dan menjaga kebersihan area mata, Anda dapat mempercepat proses penyembuhan sekaligus mencegah masalah serupa di masa depan. Namun, jika bintitan tidak kunjung membaik dalam beberapa hari atau disertai gejala serius lainnya, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih intensif.

    Untuk menambah refrensi, kalian juga perlu tahu Apa Penyebab Mata Bintitan

    Jadi setelah mengetahui cara menghilangkan mata bintitan dalam semalam, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!

  • Sosok Belly Villsen, Mahasiswa S2 Hukum Otaki Penyiraman Air Keras ke Mantan, Nasibnya Terancam DO – Halaman all

    Sosok Belly Villsen, Mahasiswa S2 Hukum Otaki Penyiraman Air Keras ke Mantan, Nasibnya Terancam DO – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut sosok Belly Villsen, mahasiswa S2 hukum otaki penyiraman air keras ke mantan yang bernama Natasya Hutagalung.

    Ia sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.

    Dikutip dari pddikti.kemdiktisaintek.go.id, Belly Villsen merupakan mahasiswa magister (S2) Hukum di Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

    Ia masuk sebagai mahasiswa baru pada 26 Februari 2024.

    Hingga berita ini diturunkan, status akademiknya masih aktif 2024/2025 ganjil.

    Sedangkan jenjang S1-Hukumnya ia selesaikan di Universitas Esa Unggul, Jakarta Barat.

    Belly Villsen kelahiran tahun 1999, atau kini masih berusia 25 tahun.

    Rektor Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Gregorius Sri Nurhartanto membenarkan yang bersangkutan adalah mahasiswanya.

    Oleh karenanya, kampus akan mengambil langkah tegas.

    Gregorius tidak menutup kemungkinan Belly Villsen bisa Drop out (DO) karena otaki penyiraman air keras ke mantannya.

    “Kami punya (kampus) kode etik mahasiswa, peraturan akademik, kalau sampai mahasiswa terlibat dalam kasus-kasus kriminal tentu akan ada tingkatan pemberian sanksinya, bahkan kalau perlu sampai dikeluarkan dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta,” katanya, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (28/12/2024).

    Kasus ini sebelumnya viral di media sosial setelah diunggah akun Facebook atas nama Tarida Hutagalung pada 25 Desember 2024 kemarin.

    Akun tersebut mengunggah foto korban sebelum dan sesudah disiram air keras oleh Belly Villsen.

    Selain itu, Tarida Hutagalung juga menuliskan kronologi singkat penyiraman air keras:

    Kejadian malam Natal yang seharusnya menjadi hari sukacita Natal dan hari Ulang Tahun Keponakan kami, Anak Kami Natasya Hutagalung Menjadi kabar dukacita bagi kami sekeluarga. 

    Anak kami disiram air keras di wajah yang mengenai mata dan seluruh tubuhnya sehingga membuat anak kami mengalami luka parah di bagian wajah , mata dan seluruh tubuhnya.

    Kami keluarga besar Hutagalung mohon bantuan dan doa dari seluruh lapisan masyarakat dan keluarga, agar Pelaku segera ditangkap dan diberi hukuman sesuai hukum yang berlaku di Indonesia dengan seberat-beratnya.

    Semoga pihak kepolisian segera menangkap pelaku dan memberikan keadilan kepada anak Kami. 

    Anak kami Natasya Hutagalung berasal dari kabupaten Ketapang Kalbar tinggal di Kecamatan Sandi berkuliah di Jogja di Sekolah Tinggi  Pemerintahan Masyarakat Desa (APMD) Yogyakarta.

    Sekarang anak kami sedang dalam perawatan intensif di Rumah sakit Sardjito Jogja. 

    Hingga Sabtu, postingan Tarida Hutagalung sudah dibagikan sebanyak 1,4 ribu kali.

    Ratusan pengguna Facebook lainnya ikut meramaikan dengan berbagai komentarnya.

    Termasuk mendesak pelaku segera ditangkap dan dihukum seadil-adilnya.

    Dua pelaku penyiraman air keras pada mahasiswi di Jogja (Kompas.com/ Wisang Seto Pangaribowo)

    Kasatreskrim Polresta Yogyakarta, Kompol Probo Satrio membeberkan pemicu penyiraman air keras ini.

    Semua bermula saat hubungan asmara Belly Villsen dengan Natasya Hutagalung kandas pada Agustus 2024.

    Namun, pelaku tidak terima diputus oleh korban.

    “Namun (korban) gak mau. Akhirnya ada ancaman pelaku intinya kalau gak bersatu kalau sakit ya sama-sama merasakan. Kalau hancur ya, hancur semua,” jelas Probo, dikutip dari TribunJogja.com.

    Singkat cerita, Belly Villsen menyusun rencana untuk mencelakai Natasya Hutagalung.

    Pelaku mencari eksekutor dengan membuat postingan lowongan pekerjaan di Facebook.

    Akhirnya Belly Villsen mendapat seorang pria bernama Satim.

    Pelaku utama membuat cerita bohong guna menyakinkan pelaku kedua agar mau menyiramkan air keras ke korban.

    “Si B dia membuat cerita bahwa seolah-seolah dia ini seorang perempuan Sen Lung membuat cerita dia dikhianti suaminya seorang pelakor. Pelakornya ini adalah korban,” jelas Probo.

    Pelaku Satim mengiyakan dengan imbalan uang sebanyak Rp 7 juta.

    Satim tidak langsung melakukan perintah Belly Villsen.

    Ia awalnya melakukan survei lokasi kos korban sampai lima kali di kawasan Baciro, Gondokusuman, Kota Yogyakarta 

    Hingga tibalah di hari eksekusi yang bertepatan pada Hari Raya Natal.

    Kala itu, Natasya Hutagalung hendak pergi ke gereja sekira pukul 19.00 WIB.

    “Langsung tidak kata disiramkan ke korban kena muka dan sekujur tubuh. Kemudian korban berteriak pelaku langsung lari,” ujar Probo.

    Kini kedua tersangka dijerat dengan pasal 355 KUHP tentang penganiayaan berat yang direncanakan atau pasal 354 KUHP ayat dua tentang penganiayaan berat atau 353 ayat dua atau 351 ayat dua tentang penganiayaan berat.

    Belly Villsen dan Satim terancam hukuman 12 tahun.

    Sementara kondisi korban terluka parah di bagian wajah.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Tersangka Penyiraman Air Keras Mahasiswi di Jogja Dijerat Pasal Berlapis

    (Tribunnews.com/Endra)(TribunJogja.com/Miftahul Huda)(Kompas.com/Wisang Seto Pangaribowo)

  • Saksikan Bentangan Galaksi Bima Sakti pada 2025, Cek Detailnya

    Saksikan Bentangan Galaksi Bima Sakti pada 2025, Cek Detailnya

    Liputan6.com, Yogyakarta – Para pengamat langit dan pencinta astronomi dapat mempersiapkan diri untuk menyaksikan pemandangan menakjubkan bentangan Galaksi Bima Sakti di tahun 2025. Meski galaksi ini selalu ada di sekitar kita, waktu dan lokasi pengamatan yang tepat sangat menentukan keberhasilan pengamatan.

    Mengutip dari berbagai sumber, galaksi Bimasakti terlihat sebagai bentangan cahaya di langit malam karena posisi unik Bumi yang berada di dalamnya. Pemandangan paling menawan dapat disaksikan saat mengamati ke arah rasi bintang Skorpius dan Sagitarius, di mana pusat galaksi berada.

    Akan tetapi, tidak semua lokasi cocok untuk mengamati fenomena ini. Koordinator Pengamatan Bintang Indonesia menjelaskan bahwa pengamatan Bimasakti membutuhkan kondisi langit yang benar-benar gelap dan bebas dari polusi cahaya.

    Telah dijelaskan oleh para ahli astronomi bahwa pengamatan Bimasakti mustahil dilakukan di kawasan perkotaan atau daerah dengan tingkat polusi cahaya tinggi Skala Bortle, yang dikembangkan oleh John Bortle, adalah sistem pengukuran sembilan tingkat yang mengkategorikan tingkat polusi cahaya langit malam.

    Skala 1 menunjukkan langit paling gelap dan ideal untuk pengamatan, sementara skala 9 menandakan langit perkotaan yang sangat tercemar cahaya. Untuk pengamatan optimal di tahun 2025, berikut jadwal terbaik berdasarkan bulan:

    1. Mei 2025

    Mulai Mei, kita dapat menikmati keindahan Bimasakti dari pukul 8 malam hingga 5 pagi waktu setempat. Untuk mendapatkan pemandangan terbaik, carilah lokasi yang jauh dari polusi Cahaya. Cukup dengan mata telanjang, kita bisa menyaksikan jutaan bintang yang membentuk galaksi.

    2. Juni 2025

    Bulan Juni menjadi waktu kedua untuk menyaksikan keindahan Bimasakti membentang luas di langit malam. Dengan rentang waktu pengamatan mulai pukul 7 malam hingga 5 pagi waktu setempat, para pengamat bintang akan dimanjakan oleh pemandangan galaksi kita.

    3. Juli 2025

    Bulan Juli adalah bulan yang sempurna untuk menikmati keindahan Bimasakti secara maksimal. Dengan posisi Bumi yang menguntungkan, kita dapat menyaksikan galaksi kita membentang megah di langit sepanjang malam, mulai dari saat Matahari terbenam hingga fajar menyingsing.

    4. Agustus 2025

    Bulan Agustus menandai akhir dari musim pengamatan Bimasakti yang spektakuler. Seiring berjalannya malam, galaksi kita perlahan-lahan akan tenggelam di ufuk barat. Beberapa lokasi yang direkomendasikan untuk pengamatan di Indonesia termasuk kawasan pegunungan terpencil, pulau-pulau kecil yang jauh dari kota besar, dan taman nasional yang gelap.

     

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Jokowi Blak-blakan soal ‘Pembredelan’ Pameran Lukisan Yos Suprapto

    Jokowi Blak-blakan soal ‘Pembredelan’ Pameran Lukisan Yos Suprapto

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo (Jokowi) blak-blakan soal pembatalan pameran lukisan Yos Suprapto di Galeri Nasional, Jakarta, pekan lalu.

    Jokowi mengaku baru mengetahui informasi batalnya pameran lukisan Yos Suprapto dari ajudannya, Syarif. Menurutnya, karya-karya Yos Suprapto merupakan bagian dari aspirasi politik seorang seniman.

    “Siang tadi saya baru dengar dari Mas Syarif (ajudan) mengenai itu. Menurut saya, mengenai itu kreativitas, seniman yang harus kita hargai dan juga bentuk sebuah aspirasi politik yang dituangkan dalam sebuah lukisan, yang harus kita hargai,” kata Jokowi dikutip Detikjateng, Jumat (27/12).

    Ia menekankan posisi Indonesia sebagai negara demokrasi yang seharusnya menghargai karya seni. Jokowi juga mengaku tak mempermasalahkan jika salah satu lukisan Yos Suprapto dinilai mirip dengannya.

    “Ya harus kita hargai. Jadi kalau dipamerkan, ya kita kan apa, katanya negara demokrasi, he-he…. (Lukisan diduga mirip Bapak?) Saya kira nggak ada masalah,” ucapnya.

    Jokowi mengaku tidak mengetahui alasan lukisan Yos Suprapto gagal dipamerkan di Galeri Nasional. Ia pun kembali mengingatkan kreativitas seorang seniman yang harus dihormati.

    “Saya kan nggak tahu lukisan yang mana yang boleh dipamerkan, tapi saya kira itu bentuk kreativitas seniman yang harus kita hargai,” pungkasnya.

    Sebelumnya, pembatalan mendadak pameran lukisan karya Yos Suprapto menjadi perbincangan di media sosial. Pembatalan itu dinilai sebagai aksi ‘pembredelan’ atas kritik para seniman terhadap pemerintah yang terdapat pada sejumlah karya lukisan Yos Suprapto.

    Foto: (Arsip Yos Suprapto)
    Salah satu lukisan Yos Suprapto yang disebut dilarang dipamerkan dalam Kebangkitan: Tanah Untuk Kedaulatan Pangan di Galeri Nasional, Jakarta, pada Kamis (19/12/2024). (Arsip Yos Suprapto)

    Kekisruhan ini terkait dengan lima dari 30 karya lukisan yang menimbulkan perbedaan pandangan antara kurator dengan Yos Sudarso. Permintaan untuk menurunkan lima lukisan tersebut kemudian berbuah penarikan mundur Yos dari pameran.

    Pelukis Yos Suprapto mengatakan permasalahan bermula saat kurator yang ditunjuk Galeri Nasional, Suwarno Wisetrotomo, meminta lima dari 30 lukisan yang disiapkan untuk diturunkan. Lima lukisan itu berkaitan dengan sejumlah sosok yang akrab di masyarakat Indonesia.

    “Jadi sampai beberapa jam sebelum pameran, lima lukisan itu masih diminta untuk diturunkan. Padahal lukisan-lukisan tersebut merupakan narasi dari tema pameran,” kata Yos kepada CNNIndonesia.com, Jumat (20/12).

    “Lukisan-lukisan tersebut menjadi narasi latar belakang situasi dari tema kedaulatan pangan itu sendiri. Hal itu yang tidak bisa dibaca oleh kurator,” tuturnya. “Iya [narasinya jadi tidak utuh].”

    Ia menyatakan beberapa jam sebelum pameran dibuka, dirinya sudah rela menutup dua lukisan dengan kain hitam. Namun, ia diminta menurunkan tiga lukisan lagi yang pada akhirnya membuatnya bulat untuk menolak semua permintaan itu.

    Yos menyatakan jika kelima lukisan tersebut diturunkan, maka ia akan membatalkan pameran secara keseluruhan dan membawa pulang seluruh lukisan pulang ke Yogyakarta.

    “Saya tidak mau berasumsi, tapi kurator seperti ada ketakutan-ketakutan terhadap politik praktis dan tindakan represif pemerintah. Toh Menteri Kebudayaan yang dijadwalkan hadir saja juga belum lihat lukisannya,” ucap Yos.

    “Saya tidak mau lagi berurusan dengan Galeri Nasional dan Kementerian Kebudayaan,” kata Yos.

    Penjelasan Kurator

    Suwarno Wisetrotomo selaku kurator pameran buka suara atas situasi yang terjadi di Galeri Nasional pada Kamis (19/12) dalam keterangan tertulis.

    Suwarno menyatakan terdapat dua karya yang ia anggap menggambarkan opini pribadi sang seniman terdapat praktik kekuasaan yang dinilai tidak sesuai dengan tema pameran, Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan.

    “Saya sampaikan kepada seniman bahwa karya tersebut tidak sejalan dengan tema kuratorial, dan berpotensi merusak fokus terhadap pesan yang sangat kuat dan bagus dari tema pameran,” kata Suwarno.

    “Menurut pendapat saya, dua karya tersebut ‘terdengar’ seperti makian semata, terlalu vulgar, sehingga kehilangan metafora yang merupakan salah satu kekuatan utama seni dalam menyampaikan perspektifnya,” imbuhnya.

    (pta/pta)

  • Bumi Menjauh dari Matahari, Fenomena Kosmik yang Tak Perlu Dikhawatirkan

    Bumi Menjauh dari Matahari, Fenomena Kosmik yang Tak Perlu Dikhawatirkan

    Liputan6.com, Yogyakarta – Para astronom mengungkapkan fenomena astronomi yang mengejutkan, Bumi secara perlahan menjauh dari Matahari sebesar 1,5 sentimeter setiap tahunnya, sebuah proses yang telah berlangsung sejak planet ini terbentuk.

    Mengutip dari berbagai sumber, fenomena ini terjadi akibat proses yang berlangsung di dalam Matahari sendiri. Tim peneliti menjelaskan bahwa Matahari terus-menerus mengubah massa menjadi energi melalui reaksi fusi nuklir di intinya, di mana hidrogen diubah menjadi helium.

    Dinyatakan dalam jurnal penelitian terbaru bahwa pengurangan massa Matahari, meskipun sangat kecil, telah berdampak pada gaya gravitasinya terhadap planet-planet. Meski gravitasi Matahari sangat kuat, planet-planet tidak jatuh ke pusat tata surya karena adanya keseimbangan sempurna antara kecepatan orbital dan gaya gravitasi, yang membuat planet-planet, termasuk Bumi, bergerak dalam orbit berbentuk elips yang stabil.

    Berdasarkan perhitungan ilmiah, Matahari diperkirakan akan kehilangan sekitar 0,1% dari total massanya selama masa hidupnya yang diperkirakan mencapai 10 miliar tahun. Akibatnya, dalam rentang waktu tersebut, Bumi akan menjauh sejauh 150.000 kilometer dari posisinya saat ini, atau sekitar 0,1% dari jarak orbit current.

    Para ilmuwan telah mengidentifikasi beberapa dampak jangka panjang yang signifikan dari fenomena ini. Salah satunya adalah penurunan suhu rata-rata Bumi akibat berkurangnya intensitas radiasi Matahari yang diterima planet kita.

    Selain itu, diperkirakan tahun Bumi akan menjadi lebih panjang karena perubahan orbit yang menyebabkan jarak Bumi ke Matahari semakin menjauh. Akibat perubahan suhu yang drastis ini, dikhawatirkan akan terjadi kepunahan massal pada berbagai spesies yang tidak mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang baru.

    Akan tetapi, peneliti menemukan fakta yang lebih mengkhawatirkan. Sekitar 5 miliar tahun dari sekarang, sebelum Bumi mencapai jarak 150.000 kilometer tersebut, Matahari akan memasuki fase raksasa merah.

    Pada fase ini, Matahari akan mengembang hingga ukuran yang sangat besar, yang justru akan menarik Bumi lebih dekat. Ironisnya, meskipun Bumi saat ini menjauh, planet kita kemungkinan besar akan ‘jatuh’ ke arah Matahari ketika bintang kita memasuki fase raksasa merah.

    Terkait kekhawatiran tentang pemanasan global saat ini, para ilmuwan menegaskan bahwa fenomena menjauhnya Bumi dari Matahari tidak berkontribusi terhadap perubahan suhu Bumi. Pemanasan global yang kita rasakan lebih disebabkan oleh aktivitas manusia yang memperparah krisis iklim.

    Para peneliti juga menegaskan bahwa jarak Bumi yang menjauh dari Matahari sebesar 1,5 sentimeter per tahun terlalu kecil untuk memberikan dampak terhadap perubahan suhu Bumi. Mereka menyimpulkan bahwa perubahan iklim yang kita alami saat ini sepenuhnya disebabkan oleh aktivitas manusia atau faktor antropogenik

    Studi ini memberikan pemahaman baru tentang dinamika tata surya dan mengingatkan bahwa perubahan kosmik terjadi dalam skala waktu yang sangat panjang, berbeda dengan perubahan iklim yang kita hadapi saat ini yang membutuhkan tindakan segera.

     

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Jasa Marga buka jalur fungsional tol Solo-Yogyakarta-NYIA

    Jasa Marga buka jalur fungsional tol Solo-Yogyakarta-NYIA

    PT Jasa Marga (Persero) Tbk membuka jalur fungsional Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo (Jogja-Solo) segmen Klaten-Prambanan sepanjang 8,60 km dan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Segmen Gending-Kraksaan sepanjang 10,35 km. ANTARA/HO-Jasa Marga

    Jasa Marga buka jalur fungsional tol Solo-Yogyakarta-NYIA
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 27 Desember 2024 – 13:03 WIB

    Elshinta.com – PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usaha PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ) dan PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (PT JPB) membuka jalur fungsional Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo (Jogja-Solo) segmen Klaten-Prambanan sepanjang 8,60 km dan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Segmen Gending-Kraksaan sepanjang 10,35 km.

    Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana menjelaskan bahwa pembukaan jalur fungsional tersebut mendapat antusiasme tinggi dari pengguna jalan.

    “Jalur fungsional ini telah membantu mengoptimalkan distribusi lalu lintas selama periode libur Natal 2024. Kami mencatat bahwa realisasi volume lalu lintas di kedua jalur fungsional ini menunjukkan tren positif dengan manfaat yang signifikan dalam mendukung kelancaran arus kendaraan di wilayah masing-masing,” ujar Lisye dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

    Jasa Marga mencatat volume lalu lintas Jalan Tol Jogja-Solo Segmen Klaten-Prambanan pada periode H-5 hingga hari H libur Natal 2024 (Jumat, 20 Desember 2024 sampai Rabu, 25 Desember 2024) terdapat sejumlah 113.686 kendaraan melewati GT Prambanan. Ia mengatakan, angka tersebut merupakan angka kumulatif volume lalu lintas GT Prambanan arah keluar sebesar 59.874 kendaraan dan GT Prambanan arah Masuk sebesar 53.812 kendaraan.

    Sementara itu, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Segmen Gending-Kraksaan pada periode H-4 sampai H1 Libur Natal 2024 (Sabtu, 21 Desember sampai Rabu, 25 Desember 2024) dioperasikan secara satu arah dengan volume lalu lintas sejumlah 12.569 kendaraan melewati GT Kraksaan (arah Banyuwangi).

    “Pada jalur fungsional tol Jogja-Solo, puncak lalin tertinggi terjadi pada Rabu, 25 Desember 2024 dengan jumlah 25.082 kendaraan. Begitu juga dengan jalan tol Probolinggo-Banyuwangi, puncak lalin tertinggi terjadi pada Rabu, 25 Desember 2024 dengan jumlah 3.095 kendaraan,” ujar Lisye.

    Ia menambahkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk kepolisian dan pemerintah daerah, untuk memastikan jalur fungsional ini dapat digunakan secara aman dan nyaman oleh pengguna jalan.

    Selain itu, juga menyiagakan petugas dan menyediakan fasilitas pendukung, seperti posko siaga dan layanan toilet dan BBM motoris di sepanjang jalur fungsional, serta sarana dan prasarana apabila terjadi keadaan darurat untuk memberikan kenyamanan tambahan bagi pengguna jalan.

    Jasa Marga kembali mengimbau pengguna jalan yang akan memasuki jalan tol fungsional agar mengikuti arahan petugas di lapangan serta menaati perambuan yang berlaku.

    Sumber : Antara

  • KP2MI rencanakan koperasi PMI guna tingkatkan ekonomi pekerja migran

    KP2MI rencanakan koperasi PMI guna tingkatkan ekonomi pekerja migran

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) merencanakan pembentukan koperasi pekerja migran Indonesia (PMI) melalui kerja sama dengan Kementerian Koperasi guna memberdayakan purna PMI (pekerja migran Indonesia), sehingga meningkatkan perekonomian mereka.

    “Nanti, kita kan juga punya koperasi PMI,” kata Menteri P2MI Abdul Kadir Karding dalam acara Pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) di Jakarta, Jumat (27/12).

    Dalam rencana pembentukan koperasi PMI tersebut, Karding mengatakan bahwa KP2MI juga akan bekerja sama dengan Dekopin sehingga hal itu diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pekerja migran yang telah selesai bekerja di luar negeri.

    “Jadi, nanti ini kita sambungkan dengan Dekopin, sehingga kemudian nanti ada asas manfaat dan keberkahan yang bisa didapat oleh pekerja migran Indonesia dengan model Koperasi ini,” kata Karding.

    Selain PMI purna, kata dia, koperasi PMI juga akan melibatkan keluarga PMI. “Jadi, orang (PMI) pulang atau keluarga PMI ini mereka bisa berusaha nanti bisa lewat koperasi,” ujar dia.

    Terkait skema keanggotaan dalam koperasi PMI tersebut, Karding mengatakan bahwa keanggotaan PMI nantinya mengikuti aturan atau undang-undang yang mengatur perkoperasian sehingga tercipta tradisi berkoperasi di antara para PMI purna yang menjadi anggota.

    “Kita ikut undang-undangnya saja. Jadi, semua aturan kita ikuti saja. Intinya, bagi PMI harus kita bangun tradisi berkoperasi. Agar apa? Agar ekonomi mereka bisa jauh lebih bagus lewat tools koperasi,” ujarnya.

    Terkait Munas Dekopin, Karding menyampaikan harapan agar Dekopin bisa menjadi lembaga yang lebih solid di masa depan, sehingga menguatkan semangat kerja sama dan gotong royong.

    “Semangat koperasi itu kan kerja sama, gotong-royong, keluarga. Jadi, semangat ini harus dibangun. Kita berharap Munas kali ini mampu memilih ketua umum yang kira-kira bisa mempersatukan, dan juga bisa membawa koperasi ke depan menjadi betul-betul sebagai soko guru ekonomi bangsa sesuai dengan fitrah kelahirannya,” katanya.

    Sementara itu, sebelumnya pada 18 Desember 2024, Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi juga menyampaikan tekadnya untuk terus memberdayakan koperasi, salah satunya dengan mendukung terbentuknya komunitas-komunitas koperasi di berbagai sektor, termasuk koperasi untuk PMI.

    “Pekerja migran itu angkanya sudah mencapai tujuh juta, artinya anggota akan koperasi bertambah tujuh juta orang. Saya menargetkan jumlah anggota koperasi bisa mencapai 60 juta orang, di mana saat ini ada sekitar 28-30 juta anggota koperasi,” ungkap Budi Arie lewat keterangan tertulis yang diterima di Yogyakarta, Rabu (18/12).

    Pewarta: Katriana
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2024

  • Jumlah Penumpang di Simpul Transportasi di Jateng dan Yogyakarta Melonjak Saat Libur Natal

    Jumlah Penumpang di Simpul Transportasi di Jateng dan Yogyakarta Melonjak Saat Libur Natal

    Bisnis.com, JAKARTA – Selama masa libur Natal 2024, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat lonjakan pergerakan penumpang di sejumlah simpul transportasi di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah seperti Stasiun Lempuyangan, Terminal Giwangan hingga Terminal Tidar Magelang. 

    Kepala Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans), Robby Kurniawan menjelaskan di Stasiun Lempuyangan Yogyakarta, tercatat pergerakan penumpang mencapai 5.679 orang pada 25 Desember 2024. Robby menyatakan bahwa tingginya animo masyarakat untuk bepergian memerlukan kesiapan maksimal dari seluruh pihak terkait. 

    “Jumlah penumpang yang melakukan perjalanan cukup ramai. Animo masyarakat ini perlu diantisipasi dengan pelayanan yang optimal,” kata Robby, Kamis (26/12/2024). 

    Sementara itu, Terminal Giwangan Yogyakarta juga mencatat aktivitas penumpang yang signifikan. Pada 25 Desember, jumlah penumpang bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) mencapai 5.639 penumpang yang datang dan 6.892 penumpang yang berangkat. Selain itu, ada 546 kendaraan yang tiba dan 573 kendaraan yang berangkat dari terminal ini. 

    Sementara itu untuk bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), tercatat 389 penumpang datang dan 302 penumpang berangkat dengan jumlah kendaraan masing-masing sebanyak 61 dan 66 kendaraan.  

    Lonjakan serupa juga terjadi di Terminal Tidar Magelang, meskipun cenderung menurun dibandingkan hari-hari sebelumnya. Pada 25 Desember, jumlah penumpang bus AKAP yang tiba mencapai 2.863 orang, sementara 2.924 penumpang tercatat berangkat. Penurunan ini, menurut Robby, tidak mengurangi kewaspadaan dan kualitas pelayanan di terminal.  

    “Meski terdapat penurunan di beberapa lokasi, kami tetap berkomitmen memastikan kelancaran dan kenyamanan perjalanan bagi seluruh penumpang selama masa Nataru,” tambahnya.  

    Kementerian Perhubungan, melalui Baketrans, juga telah mengantisipasi dampak cuaca ekstrem selama periode Nataru dengan menerapkan langkah-langkah mitigasi. Upaya ini mencakup pengawasan intensif dan penyediaan standar operasional pelayanan untuk memastikan perjalanan tetap aman dan lancar di tengah tingginya mobilitas masyarakat.

  • Jalan Braga Bandung dan Maliboro Yogyakarta Dipadati Pengunjung Malam Ini

    Jalan Braga Bandung dan Maliboro Yogyakarta Dipadati Pengunjung Malam Ini

    Bandung, Beritasatu.com – Meski sempat diguyur hujan sejak pukul 18.00 WIB, tak menyurutkan ribuan wisatawan dari luar daerah untuk menghabiskan waktu libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di kawasan Jalan Braga, Kota Bandung pada Jumat (27/12/2024) malam.

    Terlihat bangunan tua atau heritage disertai kilauan lampu, memanjakan wisatawan yang ingin berswafoto bersama keluarga

    Selain bangunan heritage, lukisan hasil seniman Braga dan deretan kuliner menambah betah para pelancong di malam hari.  Terlihat para pengunjung sangat antusias, saat berada dikawasan Braga Bandung. 

    Tidak hanya menyuguhkan wisata alam, Bandung juga dikenal dengan wisatawan dengan bangunan heritage untuk berswafoto.

    Selain itu, arus lalu lintas terpantau cukup padat baik kendaraan luar daerah maupun Kota Bandung.

    Salah satu kawasan yang juga dipadati wisatawan pada libur Nataru adalah Jalan Maliboro, Yogyakarta. Para wisatawan menganggap liburan ke Yogyakarta belum lengkap jika tidak mampir ke kawasan Malioboro.

    Kepadatan tidak hanya terjadi di jalan raya tetapi juga di trotoar. Para wisatawan melakukan aktivitas belanja, kuliner, dan swafoto bahkan beberapa wisatawan terlihat memborong banyak belanjaan untuk oleh-oleh.

    Untuk mengurai kepadatan, petugas kepolisan memberlakukan rekayasan lalu lintas dengan menerapkan sistem buka dan tutup jalan secara situasional.

    Sementara itu, Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat, pergerakan wisatawan yang masuk ke Yogyakarta mencapai 9,2 juta orang pada libur Nataru.  

  • Pakar: Penyusunan desain besar otda perlu pahami potensi daerah

    Pakar: Penyusunan desain besar otda perlu pahami potensi daerah

    Jakarta (ANTARA) – Guru Besar Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Prof. Eko Priyo Purnomo mengatakan bahwa penyusunan desain besar otonomi daerah (otda) oleh pemerintah perlu memahami potensi daerah.

    Oleh sebab itu, Prof. Eko memandang bahwa dalam penyusunan desain besar tersebut maka pemerintah pusat juga perlu membuat satu data yang dapat memetakan potensi, dan sumber daya yang ada di Indonesia dengan baik dan benar.

    “Maka kita akan bisa memastikan otonomi, atau pemekaran daerah. Kemudian, pemanfaatan masing-masing wilayah mana yang digunakan untuk tambang, hunian, atau perkebunan, akan bisa dilakukan dengan mudah serta tertata dengan baik,” kata Prof. Eko saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Jumat.

    Menurut dia, bila pemahaman terhadap potensi daerah masih kurang, maka dapat menimbulkan persoalan dalam sisi otonomi daerah maupun politik lingkungan.

    “Misal dari sisi otonomi daerah, yaitu setiap daerah ingin melakukan pemekaran karena dirasa memiliki potensi. Padahal, bukan karena potensi, melainkan karena keinginan elite untuk menjadi penguasa di daerahnya masing-masing,” ujarnya.

    Sementara itu, dia mengatakan bahwa penyusunan desain besar otonomi daerah perlu memperhatikan optimalisasi pelayanan publik.

    “Kemudian, memastikan bahwa visi misi dari desain besar otonomi daerah ini sejalan dengan desain besar untuk mendukung Indonesia Emas 2045, bukan sekadar untuk kepentingan sesaat,” katanya.

    Ia juga mengatakan bahwa desain besar tersebut perlu memastikan adanya konsolidasi sumber daya, hingga keberlanjutan potensi ekonomi, sosial, politik, dan lingkungan.

    “Seharusnya juga melibatkan dan memberikan ruang yang lebih besar kepada masyarakat untuk berpartisipasi, baik dalam hal perencanaan, pelaksanaan, dan pada saat evaluasi dan monitoring program penyusunan desain besar ini,” ujarnya.

    Menurut dia, pelibatan masyarakat perlu agar desain besar tersebut dapat dilaksanakan dengan mudah.

    Sebelumnya, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (24/12), mengatakan desain besar otonomi daerah sedang disusun pemerintah untuk menyikapi 337 usulan pemekaran daerah.

    Bima menjelaskan bahwa desain besar tersebut akan melihat kebutuhan ideal jumlah provinsi, kabupaten, dan kota, di Indonesia.

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: Guido Merung
    Copyright © ANTARA 2024