Kecelakaan Kereta Sancaka di Sragen, KAI Tuntut Ganti Rugi Pemilik Truk
Tim Redaksi
SOLO, KOMPAS.com
– PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 6 Yogyakarta mengajukan tuntutan ganti rugi kepada pemilik truk setelah terjadi kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang JPL 82 KM 240+7 antara Stasiun
Sragen
dan Masaran pada Jumat (10/1/2025) dini hari.
Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, menjelaskan bahwa kecelakaan tersebut melibatkan truk yang tertabrak
kereta api Sancaka
, yang mengakibatkan kerusakan pada lokomotif dan keterlambatan perjalanan kereta jarak jauh.
“KAI Daop 6 akan melanjutkan kasus ini ke ranah hukum dan menuntut ganti rugi kepada pemilik truk,” kata Krisbiyantoro, Jumat.
X Tangkapan layar unggahan foto KA Sancaka tabrak truk di Sragen pada Jumat (10/1/2025) dini hari.
Berdasarkan UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 311 ayat (2), “Setiap orang yang dengan sengaja mengemudikan kendaraan bermotor dengan kerusakan kendaraan atau barang sebagaimana dimaksud pada pasal 229 ayat (2) pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun”.
“Tentunya kami akan kooperatif mengikuti proses hukum yang berlaku,” katanya.
Krisbiyantoro juga menyampaikan, bahwa kerugian akibat kecelakaan tersebut masih dihitung.
Sementara lokomotif KA yang mengalami kerusakan akibat kecelakaan sedang dilakukan pengecekan di Balai Yasa Yogyakarta.
Diketahui, kecelakaan itu terjadi diduga karena muatan truk yang melebihi kapasitas.
Sebelum KA Sancaka melintas, truk tidak dapat melintasi perlintasan atau
stuck
di perlintasan karena terjungkit ke belakang.
Mengetahui kejadian itu, petugas penjaga jalan lintasan (PJL) menghubungi stasiun terdekat dan berlari ke arah kedatangan KA untuk memberikan peringatan bahaya kepada masinis.
Masinis telah melakukan pengereman KA dan tetap menabrak truk bermuatan tersebut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Yogyakarta
-
/data/photo/2025/01/10/67806c90ab094.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
1 Kecelakaan Kereta Sancaka di Sragen, KAI Tuntut Ganti Rugi Pemilik Truk Regional
-

Virus HMPV Merebak di Indonesia, Pakar UGM Sebut Risiko Fatalnya Lebih Rendah
Yogyakarta, Beritasatu.com – Virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang tengah merebak di China kini dilaporkan telah ditemukan di Indonesia. Anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan terinfeksi virus ini.
Menanggapi hal tersebut, Guru Besar Mikrobiologi Klinik Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Tri Wibawa menjelaskan bahwa HMPV bukanlah virus yang baru muncul.
“Virus ini sudah ada sejak lama dan telah beredar di seluruh dunia. Bahkan, diyakini setiap orang pernah terinfeksi pada masa kecilnya. Namun, virus ini baru diidentifikasi secara jelas pada 2001,” ujar Prof Tri Wibawa dalam keterangan kepada wartawan, Jumat (10/1/2024).
Ia menambahkan, otoritas kesehatan China telah mengonfirmasi bahwa HMPV yang tengah menyebar saat ini merupakan strain lama.
Menurut Prof Tri, HMPV memiliki kemiripan dengan SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, terutama dalam hal infeksi saluran pernapasan. Gejala yang ditimbulkan antara lain batuk, pilek, hidung tersumbat, bersin, nyeri tenggorokan, dan mengi.
Pada beberapa kasus, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, virus ini dapat menyebabkan infeksi saluran napas bawah yang serius.
Ia menjelaskan, HMPV juga memiliki cara penularan yang mirip dengan Covid-19, yaitu melalui droplet (percikan air liur), cairan tubuh yang terkontaminasi, serta kontak langsung dengan penderita.
“Virus ini bisa menyerang manusia secara berulang kali,” tambahnya.
Meskipun memiliki kemiripan dengan SARS-CoV-2, Prof Tri menegaskan, HMPV secara teoritis tidak menyebabkan penyakit yang fatal.
“Pada kebanyakan orang, penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya, mirip dengan influenza,” ungkapnya.
Ia juga memastikan bahwa HMPV tidak memiliki potensi untuk menyebabkan pandemi dan risiko fatal yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan SARS-CoV-2.
Namun, virus ini lebih rentan menyerang anak-anak dan orang dengan kekebalan tubuh yang lemah, berbeda dengan SARS-CoV-2 yang dapat menyerang berbagai kelompok usia. Selain itu, lansia di atas 65 tahun dan individu dengan gangguan sistem pernapasan juga perlu lebih waspada.
Karena gejala HMPV sulit dibedakan dari influenza, masyarakat diimbau untuk tetap waspada. Hingga saat ini, belum tersedia vaksin untuk virus ini.
Oleh karena itu, Prof Tri menyarankan masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti menjaga kebersihan, mengonsumsi makanan bergizi, beristirahat yang cukup, dan memakai masker bila mengalami gejala infeksi saluran pernapasan.
“Diharapkan masyarakat sudah memiliki respons imun yang cukup untuk mencegah penyakit menjadi parah,” tuturnya.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya mencuci tangan secara rutin dan menghindari kontak erat dengan orang yang diduga terinfeksi HMPV.
-
/data/photo/2025/01/10/67812874a2168.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
5 Adu Banteng Xenia Vs Sugeng Rahayu di Kulon Progo, 1 Orang Terluka, Polisi: Sama-sama Melanggar Yogyakarta
Adu Banteng Xenia Vs Sugeng Rahayu di Kulon Progo, 1 Orang Terluka, Polisi: Sama-sama Melanggar
Tim Redaksi
KULON PROGO, KOMPAS.com
– Satu orang terluka dalam kecelakaan antara bus lintas provinsi Sugeng Rahayu dan mobil
Daihatsu Xenia
di simpang tiga Toyan, Jalan Wates-Purworejo, Kalurahan Triharjo, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (10/1/2025).
Menurut keterangan polisi, tabrakan terjadi akibat kedua kendaraan melanggar rambu lalu lintas.
Kecelakaan bermula ketika bus Hino dengan nomor polisi W 7546 UP menerjang lampu merah dan bertemu dengan Xenia yang juga melanggar dari arah sebaliknya.
Tabrakan tersebut mengakibatkan sopir Xenia mengalami luka ringan.
“Korban sudah dibawa ke RSUD Wates. Luka ringan,” ujar Kepala Unit Penegakan Hukum Satlantas Polres Kulon Progo, Ipda Tanto Kurniawan di lokasi kejadian, Jumat (10/1/2025).
Diketahui, simpang tiga Toyan merupakan pertemuan jalan provinsi yang lebar dan halus, dilengkapi dengan
traffic light
untuk mengatur lalu lintas.
Menurutnya,
bus Sugeng Rahayu
, yang bertuliskan jurusan Purwokerto-Surabaya, melaju dengan cepat dari arah Purworejo sekitar pukul 18.30 WIB.
Sesampainya di Toyan, bus tersebut menyalip antrean kendaraan yang sedang menunggu lampu merah.
Namun, saat bus menerobos lampu merah, Xenia muncul dari arah timur, dan kedua kendaraan tidak dapat menghindar, sehingga terjadi tabrakan.
Akibatnya, bagian kap mesin dan kabin sopir Xenia ringsek, sedangkan bus mengalami kerusakan pada bumper kanan bawah.
“Sama-sama melanggar karena Xenia datang dari timur ketika lampu menyala merah, sedangkan bus melaju dari barat melebihi marka ketika lampu menyala merah,” jelas Tanto.
Sopir Xenia yang mengalami luka ringan tetap dilarikan ke RSUD Wates, sedangkan sopir bus tidak mengalami luka.
Tanto mengimbau pengendara untuk lebih mengutamakan kesabaran saat berkendara, mengingat keselamatan adalah hal yang utama.
“Jangan mengutamakan kecepatan, tapi utamakan keselamatan. Konsentrasi di jalan dan patuhi rambu,” tegasnya.
Polisi melanjutkan dengan evakuasi bus dan mobil dari tengah jalan untuk menghindari kecelakaan berikutnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Jadi Wali Kota & Wakil Wali Kota Yogyakarta, Hasto-Wawan tak mau warga antri buang sampah
Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com
Jadi Wali Kota & Wakil Wali Kota Yogyakarta, Hasto-Wawan tak mau warga antri buang sampah
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Kamis, 09 Januari 2025 – 21:43 WIBElshinta.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta resmi menetapkan pasangan calon (paslon) Hasto Wardoyo dan Wawan Harmawan sebagai Wali Kota Yogyakarta dan Wakil Wali Kota Yogyakarta terpilih periode 2025-2030. Penetapan dilaksanakan dalam rapat pleno Penetapan Hasil Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta tahun 2024 yang digelar KPU Kota Yogyakarta di The Malioboro hotel, Kamis (9/1).
Pasangan Hasto-Wawan yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kota Yogyakarta ini berjanji untuk segera menyelesaikan persoalan-persoalan di kota Yogyakarta utamanya masalah sampah. Masalah sampah selama ini menjadi momok menakutkan bagi warga Yogyakarta. Hampir setiap waktu warga kota Yogyakarta dibuat pusing untuk membuang sampahnya.
“Saya tidak mau melihat orang antri untuk buang sampah di depo. Mau saya warga dijemput saja di rumah masing-masing. Kecuali ada kesepakatan sendiri bersama RT atau RW ke titik yang disepakati, tapi tidak di depo sampah,” ujar Hasto Wardoyo usai rapat pleno penetapan.
Kader PDIP tersebut menyatakan bahwa selama ini banyak sepi-sepi yang tempatnya tidak strategis dan tidak etis bahkan mengganggu pandangan. Ia menyebut seperti depo sampah di kawasan Heritage Pakualaman yang harusnya bersih dari sampah. Bahkan kondisinya hampir menutup jalan. Hal seperti ini yang harus diselesaikan agar depo sampah tidak mengganggu pemandangan.
“Konsep kami adalah warga jangan setiap hari direpotkan dengan memikirkan bagaiman membuang sampah. Setiap malam setiap pagi, warga memikirkan kemana akan membuang sampah. Kasihan warga waktunya habis untuk memikirkan sampah,” katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Kamis (9/1).
Hasto Wardoyo ingin sampah-sampah warga diambil oleh petugas untuk dibawa ke depo sampah. Sehingga waktu tidak tersita hanya untuk memikirkan cara membuang sampah.
Pasangan Hasto Wardoyo-Wawan Harmawan mengungguli dua paslon lainya yaitu Afnan Hadikusmo-Singgih Raharjo dan Heroe purwadi-Sri Widya Supena. Pasangan Hasto-Wawan dalam Pilkada 2024 meraih 87.485 suara. Sementara paslon Afnan Hadikusumo dan Singgih Raharjo memperoleh 63.876 suara. Dan paslon Heroe Poerwadi dan Sri Widya Supena memperoleh 45.518 suara.
Sumber : Radio Elshinta





