kab/kota: Yogyakarta

  • Soal Impor Sapi Perah untuk MBG, Ini Kata Guru Besar UGM

    Soal Impor Sapi Perah untuk MBG, Ini Kata Guru Besar UGM

    Liputan6.com, Yogyakarta – Guru Besar Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Widodo, memberikan pendapatnya tentang rencana pemerintah impor sapi perah agar pemerintah perlu melakukan perencanaan yang matang baik aspek teknis hingga mengantisipasi penyebaran penyakit baru berakibat menurunnya produktivitas susu sapi. Pasalnya, saat ini melonjak kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), tidak menutup kemungkinan akan menambah tingkat penyebaran dan menurunkan produktivitas ternak.

    “Jangan sampai nambah penyakit. Jika sudah menyerang akan menjadi berat. Sehingga diperlukan adanya kehati-hatian,” kata Widodo melalui keterangan, Kamis (16/1/2025).

    Menurutnya, impor sapi perah sebaiknya harus melalui proses karantina yang ketat. Hal ini agar tidak lagi mendatangkan virus atau bahkan mungkin mendatangkan penyakit baru. “Saat ini dunia sedang ditakutkan dengan adanya penularan virus yang aslinya datang pada binatang dan kemudian menular pada manusia,” katanya.

    Widodo mengatakan bahwa selama proses karantina yang ketat perusahaan importir harus mendatangkan pakan hijauan yang berkualitas. Tentunya pakan hijauan ini berasal dari lahan yang sudah disiapkan sebelumnya. “Sapi perlu makanan, hijauan mereka siap nggak lahannya? Untuk seratus ekor sapi berapa dihitungnya lahannya? Untuk seratus ribu berapa? Untuk satu juta berapa? Jadi kadang program pemerintah itu reasoningnya masuk, tetapi bombastis. Saya sebagai sebagai akademisi harus jujur dalam program ini ada manfaatnya asal ditata, disusun, dan direncanakan secara rasional,” paparnya.

    Widodo sepakat dengan kebijakan impor sapi perah untuk kebutuhan susu gratis namun harus didukung dengan ketersediaan lahan bagi sapi untuk mensuplai pakan hijauan dan pakan konsentrat lainnya. “Perlu perencanaan yang matang dan jangan sampai membawa penyakit dari luar apalagi lahan buat sapinya tidak ada,” katanya.

  • Kasus Pencurian Kayu di Yogyakarta Diselesaikan dengan Restorative Justice – Halaman all

    Kasus Pencurian Kayu di Yogyakarta Diselesaikan dengan Restorative Justice – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus pencurian lima potong kayu jenis Sono Brith yang dilakukan oleh tersangka berinisial M (44) di petak 101 RPH Menggoro, Kapanewon Paliyan, Kabupaten Gunungkidul, telah berakhir dengan mekanisme Restorative Justice (RJ).

    Proses Penyelesaian Kasus

    Kapolres Gunungkidul, AKBP Ary Murtini, mengungkapkan bahwa penyelesaian kasus ini terjadi setelah pertemuan antara pihak pelapor dan terlapor pada Jumat, 17 Januari 2025.

    “Alhamdulillah, dari pertemuan kedua belah pihak, mereka sepakat untuk menyelesaikan perkara ini melalui Restorative Justice,” ujarnya saat dihubungi pada Minggu, 19 Januari 2025, dilansir Tribun Jogja.

    Dalam proses ini, berbagai pihak terkait turut dilibatkan, termasuk penjamin masyarakat, keluarga, dan perwakilan lingkungan.

    Ary menambahkan, dengan adanya kesepakatan tersebut, penahanan terlapor telah ditangguhkan dan pelaku telah kembali ke rumahnya.

    “Pelapor sepakat untuk mencabut laporannya. Meskipun begitu, proses Restorative Justice masih harus melalui beberapa tahapan.”

    “Tetapi yang jelas, kedua pihak sudah sepakat untuk menyelesaikan ini dengan damai,” terangnya.

    Tujuan Restorative Justice

    Kapolres berharap masyarakat semakin memahami pentingnya menyelesaikan masalah secara damai tanpa harus berujung pada proses hukum yang lebih panjang.

    “Proses ini juga mencerminkan komitmen Polres Gunungkidul untuk memberikan pelayanan yang adil dan humanis kepada masyarakat, sesuai dengan semangat penegakan hukum yang mengedepankan kemanusiaan dan keadilan sosial,” ucapnya.

    Sebelumnya, tersangka M terancam hukuman penjara maksimal 5 tahun karena melanggar beberapa pasal dalam Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Perusakan Hutan, yang telah mengalami perubahan dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Pakar UGM Minta Pemerintah Tinjau Ulang Pembukaan 20 Juta Hektare Hutan untuk Lahan Pangan

    Pakar UGM Minta Pemerintah Tinjau Ulang Pembukaan 20 Juta Hektare Hutan untuk Lahan Pangan

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Beberapa pakar dari Universitas Gadjah Mada (UGM) meminta pemerintah meninjau ulang rencana pembukaan hutan seluas 20 juta hektare untuk lahan tanaman pangan.   

    Rencana pembukaan hutan ini diungkapkan oleh Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, setelah bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto. Namun, rencana ini menuai beragam reaksi dari masyarakat, termasuk para pakar UGM yang menilai langkah tersebut belum mendesak untuk diimplementasikan.

    Rekomendasi tersebut mengemuka dalam seminar bertajuk “Debat, Dilema, dan Solusi Kebijakan 20 Juta Hektar Hutan untuk Pangan” yang diadakan Dewan Guru Besar UGM beberapa waktu lalu. 

    Pemerhati kebijakan sosial ekonomi pertanian UGM Subejo menyoroti berbagai kendala yang memengaruhi stabilitas produksi pangan, seperti penggunaan pupuk yang tidak efisien, keterbatasan alat pertanian, hingga minimnya irigasi. Selain itu, rata-rata usia petani yang semakin menua dan rendahnya minat generasi muda untuk menjadi petani turut menjadi tantangan besar.

    “Tugas pemerintah adalah mendorong generasi muda untuk terlibat dalam sektor pertanian demi regenerasi,” ujar Subejo. Ia juga menambahkan bahwa kompetensi sumber daya manusia (SDM) petani perlu ditingkatkan, mengingat mayoritas petani hanya berpendidikan sekolah dasar.

    Subejo menilai kebijakan tersebut tidak mendesak. Pasalnya, kebutuhan energi berbasis kelapa sawit atau bioetanol masih dapat dipenuhi dengan sumber daya yang ada saat ini. Selain itu, pembukaan lahan baru berisiko merusak ekosistem dan mengganggu keseimbangan keanekaragaman hayati.

    Guru besar kehutanan UGM Widyanto Dwi Nugroho mengusulkan, agar pemerintah memanfaatkan lahan hutan terdegradasi daripada membuka hutan baru.

    “Pembukaan lahan lebih tepat jika memanfaatkan hutan terdegradasi untuk menjadi produktif, baik untuk pangan maupun lingkungan,” tegasnya.

    Pembukaan lahan dalam skala besar juga dinilai berpotensi memicu konflik sosial, terutama dengan masyarakat adat yang tinggal di sekitar hutan. Antropolog UGM Laksmi Adriani Savitri mengingatkan pemerintah untuk melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan.

    “Masyarakat ingin diajak duduk dan bicara secara setara,” ungkapnya. Ia juga menyoroti dampak negatif janji-janji pemerintah terhadap masyarakat sekitar hutan, yang sering kali berujung pada pengambilalihan tanah tanpa memberikan kesejahteraan yang dijanjikan.

    Dengan mempertimbangkan berbagai aspek ini, para pakar UGM mendesak pemerintah untuk meninjau ulang rencana pembukaan 20 juta hektare hutan, serta fokus pada perbaikan sistem pertanian yang sudah ada demi keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

  • Kisah Inspiratif Wuri dan Mpok Atun Berjuang Jadi Penyandang Disabilitas

    Kisah Inspiratif Wuri dan Mpok Atun Berjuang Jadi Penyandang Disabilitas

    Liputan6.com, Yogyakarta – Suti Karno pemeran Mpok Atun bercerita soal perjuangannya menjadi penyandang disabilitas dan memberikan semangat juga inspirasi bagi seluruh penyandang disabilitas agar tetap mengejar cita-cita. Atun menceritakan usai didiagnosis menderita diabetes selama 18 tahun, Suti menjalani perawatan intensif dengan menjalani beberapa operasi.

    Proses pengobatan tersebut menyebabkan banyak jaringan kulit kakinya mati, dan dikhawatirkan akan berdampak pada bagian tubuh yang lain. Akhirnya, kaki kanan Suti diamputasi setelah melalui berbagai pertimbangan dan berkat dukungan orang terdekat, Suti mulai membiasakan diri dengan kondisi barunya itu. “Saya kan, baru menjadi disabilitas kurang lebih dua tahun. Saya mengakui ada proses untuk menerima itu semua,” ungkap Suti Jumat 10 Januari 2025.

    Mpok Atun saat ini tengah menyebarkan kesadaran mengenai inklusivitas bagi penyandang disabilitas. Melalui channel Youtube-nya usai sempat vakum, ia kembali membuat konten menyebarkan kisah inspiratif dan memberi dukungan untuk para difabel.

    Kisah lainnya datang dari Wuri Handayani, Dosen FEB UGM dan salah satu pegiat inklusivitas di lingkungan kampus yang mengaku kesulitan sejak pertama kali menjadi penyandang disabilitas. Waktu itu Wuri yang saat itu merupakan mahasiswi Farmasi, Universitas Airlangga yang gemar mendaki gunung lalu kecelakaan jatuh dari ketinggian hingga menyebabkan kelumpuhan. “Awalnya dokter tidak memberitahu kalau saya lumpuh permanen, karena untuk memberi saya waktu untuk menerima. Jadi saya kira cuma temporal,” terang Wuri.

    Usai peristiwa tersebut, pihak fakultas memintanya untuk pindah ke fakultas lain dan mengaku bingung karena ia tidak mengalami masalah di bidang intelektual dan akademik pasca kecelakaan. Tetapi pihak fakultas tidak memberi keterangan dan alasannya. Lambat laun, penolakan pihak fakultas tersebut semakin banyak datang dari lingkungan belajarnya. Setelah 4 semester ditempuh, ia mengulang pembelajaran kembali di Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi. “Dulu saya kan setiap kelas perlu dibopong karena tidak ada jalur lift atau kursi roda untuk ke lantai 1 dan 2. Tetapi di kelas juga saya merasakan penolakan, bahkan dari dosen,” tambah Wuri.

    Wuri mengatakan dasar pilihan pada akuntansi karena proses pembelajaran yang minim kegiatan fisik dan bisa dilakukan secara mobile. Lalu, Wuri berhasil lulus dengan predikat cumlaude dan meniti karier. Wuri memiliki latar belakang keluarga berprofesi guru dan sejak kecil Wuri bercita-cita menjadi pengajar, namun jalan itu begitu terjal dan sulit. Beberapa kali ia mendaftar, penolakan terus ia dapatkan bahkan dengan sejumlah prestasi akademik yang mumpuni. “Sebelumnya penolakan itu tidak pernah diberi keterangan. Tetapi pada satu waktu, ada surat keterangan yang menyatakan bahwa saya ditolak karena saya memakai kursi roda,” kata Wuri.

    Surat keterangan itulah yang menjadi modal pertamanya untuk memperjuangkan hak-hak disabilitas pada pemerintah. Wuri mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya terhadap anggapan bahwa disabilitas tidak sehat jasmani dan rohani dan pada tahun 2009 Wuri berhasil memenangkan gugatan. “Banyak yang mengira saya cuma memperjuangkan diri sendiri. Padahal saat itu saya ingin agar disabilitas diberikan ruang untuk dapat pekerjaan,” ujar Wuri.

    Diskusi Suti Karno dengan Wuri diakhiri dengan sejumlah upayanya untuk mempublikasi awareness mengenai disabilitas. Ia melanjutkan perjuangannya dengan mewujudkan inklusivitas di lingkungan kampus UGM, termasuk Unit Layanan Disabilitas (ULD) yang ia rintis.

    Meskipun baru diresmikan akhir 2024 lalu, ULD telah diinisasi sejak lama berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 8 tahun 2016. Baik difabel dari kalangan mahasiswa, tenaga kependidikan, maupun dosen, dapat mengakses pelayanan di ULD ini. Selain itu, ULD akan menjadi pusat penelitian untuk memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas di ranah yang lebih luas. “Harapannya ini bisa menjadi sarana untuk menyuarakan, dan mewujudkan kampus inklusif,” tambah Wuri.

  • Makna Tradisi Jualan Rujak pada Acara 7 Bulanan dalam Budaya Masyarakat Indonesia

    Makna Tradisi Jualan Rujak pada Acara 7 Bulanan dalam Budaya Masyarakat Indonesia

    YOGYAKARTA – Indonesia memiliki beragam tradisi yang sarat dengan nilai-nilai budaya dan spiritual. Salah satu tradisi yang masih dilestarikan hingga kini adalah acara 7 bulanan atau mitoni, yang dilakukan untuk merayakan usia kehamilan tujuh bulan. Di beberapa daerah, tradisi ini sering kali disertai dengan ritual simbolis seperti jualan rujak. Apa sebenarnya makna tradisi jualan rujak pada acara 7 bulanan, dan mengapa praktik ini begitu penting dalam budaya masyarakat Indonesia?

    Makna Tradisi Jualan Rujak pada Acara 7 Bulanan

    Tradisi jualan rujak pada acara 7 bulanan memiliki filosofi mendalam yang mencerminkan harapan dan doa untuk ibu serta calon bayi. Rujak yang dibuat dalam ritual ini biasanya terdiri dari berbagai jenis buah-buahan yang memiliki rasa manis, asam, hingga pedas. Kombinasi rasa ini melambangkan berbagai pengalaman kehidupan yang akan dihadapi oleh sang bayi di masa depan. Kehidupan yang penuh warna baik suka maupun duka digambarkan melalui rasa beragam dari bahan-bahan rujak.

    Selain itu, menjual rujak secara simbolis oleh ibu hamil atau keluarga dekatnya juga mencerminkan nilai gotong royong dan kebersamaan. Kegiatan ini menjadi sarana untuk mempererat hubungan sosial dan menyampaikan rasa syukur kepada keluarga, teman, serta tetangga yang turut mendoakan keselamatan ibu dan janin.

    Rujak (Instagram @warungrujakwareg)

    Simbolisme dalam Bahan-Bahan Rujak

    Setiap bahan yang digunakan dalam rujak memiliki simbolisme khusus yang berhubungan dengan harapan baik bagi si bayi:

    Mangga: Melambangkan kesabaran dan kekuatan dalam menghadapi tantangan hidup.Nanas: Menggambarkan kebahagiaan dan keberuntungan.Pisang: Simbol kelimpahan dan rezeki.Gula merah: Melambangkan manisnya kehidupan.Cabai: Mengajarkan bahwa hidup tidak lepas dari tantangan dan rasa pedas yang harus dihadapi dengan bijaksana.

    Perpaduan bahan ini menunjukkan keseimbangan kehidupan yang harus diterima dengan lapang dada. Makna tradisi jualan rujak pada acara 7 bulanan adalah mengajarkan calon orang tua untuk siap menghadapi suka duka dalam perjalanan membesarkan anak.

    Prosesi Jualan Rujak sebagai Bentuk Doa

    Jualan rujak dalam acara 7 bulanan bukanlah jual beli dalam arti sebenarnya. Sang ibu atau keluarga biasanya akan memerankan adegan menjual rujak kepada para tamu yang hadir, dan tamu-tamu tersebut memberikan uang sebagai simbol rezeki. Uang ini biasanya disimpan sebagai kenang-kenangan atau simbol harapan bahwa anak yang lahir kelak akan membawa keberkahan dan kelimpahan.

    Tradisi ini juga menjadi bentuk doa agar proses persalinan berjalan lancar. Dengan “menjual” rujak, ibu hamil secara simbolis melepaskan segala beban dan kecemasan, menyerahkannya kepada Yang Maha Kuasa. Para tamu yang hadir turut menyampaikan harapan dan doa, memperkuat semangat spiritual dalam prosesi tersebut.

    Makna Kebersamaan dan Kearifan Lokal

    Makna tradisi jualan rujak pada acara 7 bulanan tidak hanya terletak pada aspek spiritual, tetapi juga pada nilai-nilai sosial yang terkandung di dalamnya. Acara ini menjadi momen berkumpul bagi keluarga besar, sahabat, dan masyarakat sekitar. Tradisi ini mempererat tali silaturahmi dan menunjukkan bagaimana gotong royong masih menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat.

    Selain itu, tradisi ini mencerminkan kekayaan kearifan lokal yang perlu dilestarikan di tengah arus modernisasi. Meskipun banyak pasangan muda yang mungkin tidak lagi menjalankan tradisi ini, memahami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat membantu menjaga warisan budaya leluhur.

    Tradisi jualan rujak pada acara 7 bulanan memiliki makna yang kaya akan nilai-nilai spiritual, sosial, dan filosofis. Kombinasi rasa dari bahan rujak melambangkan suka dan duka kehidupan, sedangkan prosesi jualan mencerminkan harapan akan keberkahan dan kelancaran persalinan. Memahami makna tradisi jualan rujak pada acara 7 bulanan adalah langkah penting dalam melestarikan budaya yang sarat makna ini. Dengan melanjutkan tradisi tersebut, kita dapat terus menghormati warisan leluhur sekaligus mempererat hubungan sosial dalam komunitas.

    Selain itu cari tahu seperti apa Perkembangan Janin di Usia Kehamilan 7 Bulan

    Jadi setelah mengetahui makna tradisi jualan rujak pada acara 7 bulanan, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!

  • Drummer Cilik Unjuk Gigi di Nguber Drummer Street Jam Goes To Malioboro

    Drummer Cilik Unjuk Gigi di Nguber Drummer Street Jam Goes To Malioboro

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Drummer cilik ikut unjuk gigi di Nguber Drummer Street Jam Goes To Malioboro di Yogyakarta, Sabtu (18/1/2025).

    Sukses menarik perhatian netizen di Tanah Air, gelaran Nguber Drummer kembali dihelat dengan konsep jam-session di ruang publik dengan tema Nguber Drummer Street Jam Goes to Malioboro yang digelar di depan pintu barat Kepatihan, Malioboro, Yogyakarta.

    Nguber Street Jam yang dimotori oleh Bowie Champa (drummer ex Gugun Blues Shelter) dan Yandi Andaputra (drummer Isyana Sarasvati, Kunto Aji) mengusung konsep street academy, demi mengangkat potensi drummer lokal.

    Nguber Drummer kali ini berkolaborasi dengan berbagai musisi asal Yogyakarta seperti seperti Andra Fareza (gitar), Dhani Eryawan (gitar), Paulus Neo (keyboard) dan Kakung Triad Mojo (vocal) juga komunitas drummer dari berbagai umur, mulai 5 tahun hingga dewasa.

    “Menyisir local talent, supaya tidak Jakarta sentris, padahal di daerah banyak talenta-talenta. Dan Jogja adalah episentrum seniman,” kata Bowie Champa, drummer Gugun Blues Shelter kepada Beritasatu.com.

    Nguber Street Jam kali ini lebih meriah dan lengkap dengan didukung Dinas Pariwisata DIY dan Visiting Jogja, bahkan dibuka dengan pawai bregodo Lombok Abang yang relate dengan perkusi.

    Para drummer dan musisi, berkolaborasi dalam sebuah street jam yang penuh energi. Para peserta juga mengajak pengunjung yang melintas di kawasan Malioboro untuk ikut terlibat dan berkesempatan unjuk gigi dalam menggebrak drum.

    Nguber Drummer merupakan aktivasi sosial dan singkatan dari Ngulik Bersama. Pertama dilakukan pada 2022, dengan tujuan mengumpulkan drummer dari seluruh Indonesia dalam satu wadah, yaitu Nguber Drummer.

  • 5 Manfaat Daun Dadap yang Jarang Orang Ketahui

    5 Manfaat Daun Dadap yang Jarang Orang Ketahui

    Liputan6.com, Yogyakarta – Daun dadap, tanaman yang tumbuh subur di berbagai wilayah Indonesia, telah lama dikenal memiliki beragam manfaat bagi kesehatan. Sejak zaman dahulu, masyarakat telah memanfaatkan daun dadap sebagai obat tradisional untuk mengatasi berbagai macam penyakit.

    Kandungan senyawa aktif di dalamnya, seperti flavonoid dan tanin, memberikan khasiat yang luar biasa bagi tubuh. Mulai dari meredakan demam hingga mengatasi masalah kulit, daun dadap telah menjadi bagian dari pengobatan alami turun-temurun.

    Tersembunyi di balik daunnya yang hijau segar, dadap menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan. Mengutip dari berbagai sumber, berikut lima khasiat dari daun dadap:

    1. Menurunkan Kadar Kolesterol

    Daun dadap telah dikenal sebagai tanaman herbal yang memiliki manfaat kesehatan yang khususnya dalam mengelola kadar kolesterol dalam tubuh. Kandungan senyawa aktif dalam daun dadap, terutama flavonoid dan saponin, berperan penting dalam menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.

    Kedua senyawa ini bekerja secara sinergis dalam tubuh, di mana flavonoid membantu mengurangi peradangan pada pembuluh darah, sementara saponin berkontribusi dalam meningkatkan aliran darah ke jantung. Dengan kombinasi kerja kedua senyawa tersebut, konsumsi daun dadap dapat menjadi salah satu alternatif alami untuk mendukung kesehatan kardiovaskular.

    2. Membantu Mengatasi Cacingan

    Daun dadap memiliki khasiat yang efektif sebagai obat tradisional untuk mengatasi infeksi cacing dalam tubuh. Ramuan yang dibuat dari rebusan daun dadap yang dicampur dengan madu terbukti ampuh dalam membunuh berbagai jenis cacing parasit seperti cacing pita, cacing gelang, dan cacing kremi.

    Kandungan senyawa aktif dalam daun dadap bekerja dengan cara mematikan cacing-cacing tersebut, sehingga parasit yang telah mati dapat dikeluarkan secara alami melalui proses buang air besar. Untuk memperoleh manfaat yang optimal dari ramuan ini, disarankan untuk mengonsumsinya setiap pagi hari dalam kondisi perut kosong.

     

  • Tingkatkan Konektivitas Udara, Maskapai Penerbangan Pelat Merah Tambah Armada hingga Buka Rute Baru

    Tingkatkan Konektivitas Udara, Maskapai Penerbangan Pelat Merah Tambah Armada hingga Buka Rute Baru

    Jakarta, Beritasatu.com – Maskapai penerbangan anak perusahaan Pertamina, Pelita Air, akan menambah enam pesawat sekaligus membuka akses rute penerbangan baru pada tahun 2025. Langkah ini diambil untuk meningkatkan konektivitas udara dan mendukung pariwisata di Indonesia.

    “Pada tahun ini, kami akan menambah enam pesawat baru. Dengan demikian, total armada kami akan mencapai 38 unit dengan berbagai tipe. Penambahan armada ini bertujuan untuk melayani rute dengan lalu lintas yang tinggi,” ujar Direktur Utama Pelita Air Dendy Kurniawan, Sabtu (18/1/2025).

    Penambahan armada dan rute baru maskapai penerbangan milik negara ini bertepatan dengan hari jadi Pelita Air yang ke-55 pada 24 Januari mendatang. Dalam rangka perayaan tersebut, Pelita Air akan menggelar berbagai kegiatan yang melibatkan penumpang.

    “Menjelang ulang tahun Pelita Air, kami akan mengadakan berbagai kuis dan diskon untuk penumpang. Selain itu, kami juga berkomitmen meningkatkan pelayanan, baik melalui aplikasi maupun aspek lainnya,” tambah Dendy.

    Sebagai bagian dari perayaan hari jadinya, Pelita Air menawarkan diskon khusus sebesar 55% untuk penumpang, membagikan tiket gratis melalui media sosial, memberikan kejutan berupa merchandise di rute tertentu, serta menghadirkan berbagai aktivitas menarik lainnya.

    Saat ini, Pelita Air melayani penerbangan ke sejumlah kota di Indonesia, seperti Jakarta, Bali, Yogyakarta, Surabaya, Balikpapan, Padang, Palembang, Pekanbaru, Pontianak, Banjarmasin, Sorong, Aceh, Kendari, Lombok, dan Medan.

    Selama dua tahun menjalankan bisnis penerbangan komersial berjadwal, Pelita Air terus mempertahankan performa ketepatan waktu on-time performance (OTP) di atas 90% berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (DJPU) sepanjang 2024.

    “Ke depan, kami berharap Pelita Air dapat terus mempertahankan dan meningkatkan pelayanan maksimal kepada penumpang,” tutup Dendy dalam menanggapi maskapai penerbangan pelat merah yang tambah armada dan rute baru di Tanah Air.

  • UGM Tempati Peringkat Pertama di Indonesia dalam Studi Gender

    UGM Tempati Peringkat Pertama di Indonesia dalam Studi Gender

    Liputan6.com, Yogyakarta – Lembaga pemeringkatan EduRank menempatkan UGM menempati peringkat pertama pada tingkat nasional untuk kajian Studi Gender untuk peringkat internasional di tingkat 612 dunia. Kepala Satuan Penjaminan Mutu dan Reputasi Universitas (SPMRU) UGM, Indra Wijaya Kusuma mengatakan hasil pemeringkatan EduRank ini berdasarkan penilaian menggunakan indikator dari kualitas lulusan dan kinerja penelitian. “Indikator ini mencerminkan jumlah gabungan dari yang dimiliki oleh lulusan universitas sebesar 10 persen dan 45% dari sisi Kinerja penelitian,” katanya, Rabu (8/1/2025).

    Menurutnya keberhasilan UGM dalam mendorong studi soal gender dan penguatan peran perempuan dalam pendidikan dan pembelajaran. Lembaga EduRank menggunakan basis data OpenAlex sebagai proksi untuk mengambil publikasi ilmiah dan hasil sitasi dan penilaian indikator keunggulan non-akademik sebesar 45 persen.

    Soal studi gender Sri Wiyanti Eddyono Peneliti Pusat Kajian Hukum, Gender dan Sosial dari Fakultas Hukum UGM mengatakan UGM banyak melaksanakan kajian-kajian penelitian soal gender yang berdampak pada hasil publikasi, kurikulum, dan memberikan dampak ke masyarakat melalui advokasi kebijakan. “Publikasi-publikasi yang tersitasi artinya memang UGM mendorong adanya gender mainstreaming dan banyak masuk ke fakultas-fakultas yang isu gender,” katanya. 

    Menurutnya perlu adanya dukungan untuk kajian-kajian soal hukum, gender dan sosial humaniora mulai dari publikasi yang bermanfaat untuk masyarakat. Ia mengatakan UGM juga memiliki perhatian khusus pada isu pencegahan dan perlindungan kekerasan seksual. “Praktik baik ini adalah salah satu indikator yang memberi dampak dari inisiatif pionir dalam pencegahan seksual di kampus,” paparnya.

  • 3 Cara Jitu BJ Habibie Saat Hadapi Kenaikan Nilai Tukar Dolar AS

    3 Cara Jitu BJ Habibie Saat Hadapi Kenaikan Nilai Tukar Dolar AS

    Liputan6.com, Yogyakarta – Krisis moneter 1998 menjadi titik nadir perekonomian Indonesia ketika nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mencapai level terendah di angka Rp16.800. Situasi ini memicu kepanikan di tengah masyarakat dan mengancam stabilitas ekonomi nasional.

    Akan tetapi, di tengah kondisi yang tampak tak berpengharap itu, sosok B.J. Habibie yang baru dilantik sebagai Presiden RI berhasil membawa angin segar perubahan. Dalam waktu relatif singkat, Habibie menerapkan serangkaian kebijakan ekonomi yang terbukti efektif mengendalikan krisis.

    Salah satu prestasi terbesarnya adalah kemampuan memperkuat nilai tukar rupiah hingga mencapai level Rp6.550 per dolar AS. Pencapaian ini menjadi momentum kebangkitan ekonomi Indonesia dari keterpurukan.

    Di tengah situasi perbankan yang kolaps dan melonjaknya harga kebutuhan pokok yang membuat rakyat menderita, langkah-langkah strategis Habibie berhasil mengembalikan kepercayaan pasar dan menstabilkan perekonomian nasional. Keberhasilannya memulihkan nilai tukar rupiah dalam hitungan bulan membuktikan ketepatan kebijakan yang ia terapkan di masa-masa kritis tersebut. Mengutip dari berbagai sumber, berikut tiga langkah jitu Habibie saat hadapi dollar naik:

    1. Independensi Bank Indonesia

    Menghadapi krisis perbankan yang akut, Habibie mengambil langkah tegas dengan melakukan konsolidasi terhadap bank-bank bermasalah. Kebijakan ini ditandai dengan penggabungan empat bank pemerintah yang tengah goyah – Bank Ekspor Impor (Bank Exim), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Bumi Daya (BBD), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo)-menjadi satu entitas yang kemudian dikenal sebagai Bank Mandiri pada 2 Oktober 1998.

    Langkah merger ini terbukti efektif dalam menyelamatkan sistem perbankan nasional dan menciptakan bank yang lebih sehat dan kuat. Tidak berhenti sampai di situ, Habibie juga mengambil kebijakan strategis dengan memisahkan Bank Indonesia dari pengaruh pemerintah melalui UU No 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia.

    Keputusan bersejarah ini memberikan independensi kepada Bank Indonesia sebagai bank sentral untuk menjalankan kebijakan moneter tanpa intervensi politik. Bank Indonesia kini memiliki kewenangan penuh dalam menentukan kebijakan nilai tukar, suku bunga, dan instrumen moneter lainnya.

    Independensi Bank Indonesia menjadi fondasi penting bagi penguatan sistem keuangan nasional. Dengan status barunya sebagai lembaga negara yang independen, Bank Indonesia dapat lebih leluasa mengambil kebijakan yang tepat untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mengendalikan inflasi.

    2. Penerbitan SBI Berbunga Tinggi

    Di tengah kepanikan masyarakat yang berbondong-bondong menukar rupiah ke dolar AS, Habibie mengeluarkan kebijakan moneter yang berani melalui penerbitan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dengan tingkat suku bunga yang sangat tinggi. Kebijakan ini, meski terkesan agresif, memiliki perhitungan matang untuk menarik kembali kepercayaan masyarakat terhadap rupiah.

    Dengan menawarkan imbal hasil yang menggiurkan, SBI berhasil menjadi instrumen investasi yang lebih menarik dibandingkan spekulasi dolar. Strategi penerbitan SBI berbunga tinggi ini terbukti efektif dalam menghentikan pelarian modal (capital flight) ke dolar AS.

    Masyarakat yang sebelumnya panic buying dolar mulai mengalihkan dananya ke instrumen SBI yang menjanjikan keuntungan lebih besar. Bank-bank pun kembali mendapatkan kepercayaan nasabah, ditandai dengan meningkatnya simpanan masyarakat di perbankan nasional.

    Kondisi ini secara bertahap memulihkan likuiditas perbankan yang sebelumnya sempat mengering. Dampak positif kebijakan ini segera terlihat dari menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Kepercayaan pasar yang sempat hilang berangsur pulih seiring dengan stabilnya sistem keuangan nasional.

    3. Terapkan Harga Murah

    Di tengah tekanan krisis ekonomi, Habibie mengambil kebijakan kontroversial dengan tetap mempertahankan harga bahan pokok, listrik, dan BBM pada level yang terjangkau masyarakat. Keputusan ini diambil untuk melindungi daya beli masyarakat yang sudah terpukul akibat krisis, meski hal tersebut berarti pemerintah harus menanggung beban subsidi yang sangat besar.

    Kebijakan pengendalian harga ini menjadi penyelamat bagi jutaan rakyat Indonesia yang sedang berjuang di tengah kesulitan ekonomi. Akan tetapi, besarnya beban subsidi ini menuai kritik dari berbagai pihak, terutama lembaga keuangan internasional yang mendesak Indonesia untuk mengurangi subsidi.

    Menghadapi situasi ini, Habibie melakukan pendekatan dengan mengajak langsung rakyat Indonesia untuk berhemat dalam penggunaan listrik dan BBM. Kampanye penghematan energi ini tidak hanya bertujuan mengurangi beban subsidi negara, tetapi juga membangun kesadaran kolektif bahwa pemulihan ekonomi membutuhkan peran serta seluruh lapisan masyarakat.

    Kombinasi antara kebijakan pengendalian harga dan kampanye hemat energi ternyata memberikan dampak positif. Stabilnya harga kebutuhan pokok membantu meredam gejolak sosial, sementara berkurangnya konsumsi energi membantu mengurangi tekanan pada anggaran negara. Hasilnya, nilai tukar dolar AS yang sebelumnya mencapai puncak mulai turun drastis, rupiah menguat secara signifikan, dan yang lebih penting lagi, kepercayaan investor mulai pulih.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun