Soal Pahlawan Nasional, Fadli Zon Sebut Soeharto Tak Pernah Terbukti Terlibat dalam Genosida 1965
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Kebudayaan sekaligus Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK), Fadli Zon, menyebut tidak pernah ada bukti Presiden ke-2 RI Soeharto terlibat dalam genosida 1965-1966.
Hal ini disampaikannya menanggapi pernyataan Guru Besar Filsafat Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara, Franz Magnis Suseno, bahwa
Soeharto
tidak layak menjadi pahlawan nasional.
“Enggak pernah ada buktinya kan? Enggak pernah terbukti. Pelaku genosida apa? Enggak ada. Saya kira enggak ada itu,” kata
Fadli Zon
di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Ia lantas melemparkan pertanyaan yang sama kepada awak media.
Ia mempertanyakan, siapa yang berani memberi bukti, sedangkan keterlibatan dalam genosida tidak terjadi berdasarkan fakta sejarah.
“Apa faktanya? Ada yang berani menyatakan fakta? Mana buktinya? Kan kita bicara sejarah dan fakta dan data gitu. Ada enggak? Enggak ada kan?” ucapnya.
Fadli Zon juga menegaskan, 49 nama yang telah diusulkan, termasuk Soeharto, telah memenuhi syarat untuk mendapat
gelar pahlawan nasional
.
Soeharto telah memenuhi syarat dari tingkat yang paling bawah, dari usulan masyarakat di tingkat kabupaten/kota hingga diusulkan kepada pemerintah provinsi.
Artinya, kata dia, bukan hanya Dewan GTK yang dipimpinnya yang menyatakan sosok Presiden ke-2 RI itu memenuhi ketentuan.
“Dari TP2GP yang di dalamnya juga, di dalam TP2GP juga akan ada sejarawan, ada macam-macam tuh orang-orangnya di dalam itu, ada sejarawan, ada tokoh agama, ada akademisi, ada aktivis, ya, kemudian di Kementerian Sosial dibawa ke kami. Jadi memenuhi syarat dari bawah,” ucap Fadli.
Bahkan, kata Fadli, nama Soeharto sudah diusulkan sebanyak tiga kali, mulai dari tahun 2011, tahun 2015, hingga tahun ini.
Ia lalu memerinci berbagai jasa Soeharto sehingga dapat diberikan gelar pahlawan nasional.
Soeharto memimpin serangan umum pada 1 Maret 1949.
Serangan tersebut merupakan serangan militer selama Revolusi Nasional Indonesia.
Yogyakarta saat itu dikuasai oleh pasukan Indonesia selama enam jam.
“Serangan Umum 1 Maret itu salah satu yang menjadi tonggak Republik Indonesia itu bisa diakui oleh dunia, masih ada. Karena Belanda waktu itu mengatakan Republik Indonesia sudah cease to exist, sudah tidak ada lagi,” tandas Fadli.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah tengah menggodok 49 nama yang diusulkan sebagai pahlawan nasional.
Sebanyak 24 di antaranya masuk dalam daftar prioritas.
Beberapa nama yang diusulkan untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional adalah Presiden ke-2 RI Soeharto;
Presiden ke-4 RI Aburrahman Wahid atau Gus Dur; hingga aktivis buruh, Marsinah.
Nama-nama itu diusulkan dari beragam unsur hingga di tingkat kabupaten/kota.
Tak jarang, nama-nama yang diusulkan juga diperdebatkan.
Sebanyak 500 aktivis dan akademisi belum lama ini menyatakan menolak rencana pemberian gelar pahlawan nasional untuk Presiden ke-2 RI, Soeharto.
Begitu pula dengan Kepala Badan Sejarah Indonesia DPP PDI-P, Bonnie Triyana.
Kendati begitu, ada pula pihak yang pro terhadap usulan tersebut.
Pada awal pekan ini, Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mendatangi Prabowo untuk mengusulkan agar Soeharto menjadi pahlawan nasional.
Ia berpandangan, jasa Soeharto cukup besar dan luar biasa bagi bangsa dan negara.
Soeharto juga merupakan pendiri Partai Golkar dan sudah menjabat sebagai Presiden RI selama lebih dari 30 tahun.
Indonesia yang dikenal sebagai Macan Asia saat Pemerintahan Orde Baru juga tidak terlepas dari jasa Soeharto.
“Kami juga tadi melaporkan kepada Bapak Presiden selaku Ketua Umum DPP Partai Golkar. Saya bilang Bapak Presiden, dengan penuh harapan, lewat mekanisme rapat DPP Partai Golkar kami sudah mengajukan Pak Harto sebagai Pahlawan Nasional,” kata Bahlil usai menemui Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (3/11/2025).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Yogyakarta
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403126/original/007875300_1762317571-Fadli_Zon.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Menteri Kebudayaan Fadli Zon Tegaskan Komitmen Pemerintah Dukung Pelestarian Budaya Keraton Surakarta
Kedatangan mereka sebagai bentuk penghormatan pada salah satu raja Jawa dan melestarikan prosesi kebudayaan. Masyarakat sudah mulai berdatangan di kawasan Makam Raja-raja Imogiri. Dari yang berpakaian biasa maupun dengan pakaian khas Jawa.
Salah satu asal Jakarta, Beni Purwanto (73) mengaku sengaja datang untuk melestarikan budaya. Keterlibatannya datang ke Imogiri sekaligus memberikan penghormatan terakhir ke salah satu raja di tanah Jawa.
“Dari Tanggerang saya ke Semarang dan turun Terminal Giwangan, Yogyakarta tadi pagi. Terus naik ojek ke sini,” kata Beni, Rabu (5/11/2025).
Usai pemakaman nanti, Beni mengaku akan langsung balik ke Tanggerang, Banten.
Mahasiswa UGM, Vioni Sarah pun mengaku sengaja datang ke Imogiri. Sebagai orang asli Medan, Vioni merasa tertarik menyaksikan momen terakhir jenazah Pakubuwono XIII sebelum dikebumikan.
“Ada unsur peristiwa budayanya. Ini jadi pengalaman yang mungkin sekali seumur saja,” ucap Vioni.
Tidak hanya masyarakat lokal, terlihat beberapa wisatawan mancanegara terlihat hadir.
Salah satunya WNA asal Swedia, Hilma Nilsson mengatakan mengatakan ingin menyaksikan peristiwa budaya Jawa. Ia mengaku mendapat kabar duka itu dari temannya orang Indonesia.
“Saya datang bersama teman-teman kampus untuk datang melihat peristiwa budaya setempat di Indonesia,” ujar Hilma.
Dalam susunan acara dijadwalkan jenazah PB XIII diberangkat dari Solo ke Yogyakarta pukul 12.00 WIB dan kemungkinan satu jam tiba di Imogiri.
PB XIII bakal dimakamkan berdampingan PB XII, usai dilaksanakan salat jenazah di Masjid Pajimatam. Peti jenazah akan diusung 30 penandu melintasi 409 anak tangga.
-

Lirik Lagu Omega Trio Mardua Holong Lengkap dengan Arti dan Maknanya
YOGYAKARTA – Lirik lagu Omega Trio Mardua Holong diciptakan oleh Much Simanjuntak. Dalam bahasa Batak, kata mardua holong bermakna mendua hati.
Lagu Mardua Holong dirilis pada 13 November 2013 dan menjadi singel dari Omega Trio bersama Mario Music di bawah naungan label Wahana Records.
Omega Trio sendiri merupakan grup musik Batak yang aktif sejak tahun 2002. Anggota grup ini adalah Tuah Sinaga, Saut Barasa, dan Jefferson Sialagan.
Omega Trio cukup sukses membawakan Mardua Holong. Sejak video musiknya dirilis di kanal YouTube pada 13 November 2016, lagu ini sudah ditonton sebanyak 35 juta kali.
Lirik Lagu Omega Trio Mardua Holong
Denggan do nia ito hita na mamukkah padan
Denggan ma nian molo tung ikkon sirang
Unang pola be hita mardongan dongan hasian
Holan na mambahen haccit roha i
Arian nang borngin sai busisaon rohakki
Bohado ujungni pargaulanta hasian
Sai hurippu do ito setia ho salelengon
Hape naung mardua holong dipudikki
#REFF
Tarsongon bunga naung malos diladang i
Songoni ma rohakki nunga malala
Dang hurippu songoni dibahen ho holongki gabe meam-meammu
Sae ma ito, sae ma sude
Sai ma holan ahu nagabe korbanmu
Marisuang ari dohot tikki i holan alani cinta palsu mi
Arti Lirik Lagu Omgea Trio Mardua Holong
Bila awalnya kita jadian baik-baik
Pisahnya juga harus baik-baik
Tak usah lagi kita bersama, kekasih
Kalau hanya membuat sakit hati
Siang dan malam hatiku selalu gelisah
Bagaimanakah akhirnya hubungan ini?
Kupikir selama ini kau setia
Ternyata kau mendua di belakangku
Seperti bunga-bunga yang layu di ladang
Begitulah hatiku hancur lebur
Aku tidak menyangka seperti itu
Kau buat cintaku jadi permainan
Sudahlah, sudah usai semua
Cukup hanya aku yang jadi korbanmu
Sia-sia semua waktu dan hari-hari karena cinta palsumu
Makna Lirik Lagu Omega Trio Mardua Holong
Di atas telah disebutkan bahwa makna kata mardua holong berasal dari bahasa Batak yang artinya mendua hati. Lewat lagu ini, Much. Simanjuntak ingin menceritakan hubungan asmara dua insan yang putus di tengah jalan akibat perselingkuhan.
Di bagian awal bait lirik, pencipta lagu mencoba menunjukkan bahwa hubungan yang dimulai dengan baik harus bisa diakhir secara baik juga. Meski begitu, kisah cinta dalam lagu ini penuh dengan rasa sakit, kekecewaan, dan kegelisahan karena dikhianati oleh orang yang dicintai.
Pada bagian akhir liriknya, pencipta lagu berusaha memberikan pelajaran agar peristiwa serupa tidak kembali terulang. Harapannya, tidak ada lagi yang menjadi korban dari pengkhianatan dalam hubungan asmara.
Demikian lirik lagu Omega Trio Mardua Holong lengkap dengan arti dan maknanya. Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di VOI.ID.
-
/data/photo/2025/09/22/68d119632b464.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cak Imin Sebut Akan Ada Registrasi Ulang Terkait Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
Cak Imin Sebut Akan Ada Registrasi Ulang Terkait Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia (Menko PM) Muhaimin Iskandar menyebut, bakal ada registrasi ulang bagi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Kesehatan.
Registrasi ulang tersebut terkait dengan rencana pemerintah menghapus tunggakan iuran
BPJS Kesehatan
yang bakal mulai dilakukan pada akhir tahun 2025 ini.
“Pemutihan utang peserta BPJS Kesehatan akan segera dilakukan dengan melalui registrasi ulang kepada para peserta BPJS Kesehatan, untuk bersiap-siap registrasi ulang. Dan registrasi ulang itu membuat para peserta aktif kembali,” kata Muhaimin di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (4/11/2025).
Sebelumnya, Menko yang karib disapa
Cak Imin
ini mengungkapkan bahwa BPJS Kesehatan bakal memutihkan utang tunggakan iuran.
“Ya, otomatis dengan sendirinya tanggungan itu akan diambil alih oleh BPJS Kesehatan. Akhir tahun ini untuk BPJS Kesehatan,” ujarnya.
Namun, menurut Cak Imin, nantinya ada sejumlah syarat yang diberikan pemerintah kepada penerima manfaat yang tunggakan iuran BPJS Kesehatannya akan dihapuskan.
Beberapa syaratnya adalah terdaftar dalam Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), peserta beralih ke dalam kategori Peserta Bantuan Iuran (PBI), peserta dari kalangan tidak mampu, dan peserta dengan status PBPU dan BP nang diverifikasi Pemda.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah berencana menghapus
tunggakan BPJS Kesehatan
. Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, mengungkapkan sebanyak 23 juta peserta masih memiliki tunggakan dengan nilai lebih dari Rp 10 triliun.
“Dulunya di Rp 7,6 triliun, tapi sekarang sudah lebih dari Rp 10 triliun,” ujarnya di Yogyakarta pada Minggu, 19 Oktober 2025.
Ghufron memastikan, kebijakan penghapusan tunggakan ini tidak akan mengganggu arus kas BPJS Kesehatan selama pelaksanaannya tepat sasaran.
Menurut dia, pencatatan dilakukan melalui mekanisme write off atau penutupan buku sehingga bersifat administratif semata.
“Tidak akan mengganggu, asal tepat sasaran. Kalau tidak tepat sasaran baru bisa berdampak,” katanya.
Untuk mendukung kebijakan ini, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 20 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026.
“Tadi diminta dianggarkan Rp 20 triliun sesuai dengan janji Presiden. Itu sudah dianggarkan,” kata Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di Jakarta pada 22 Oktober 2025.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/11/05/690b24cb42aca.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)




