kab/kota: Yogyakarta

  • Daftar Tarif Tol Trans Jawa Jelang Mudik Lebaran 2025

    Daftar Tarif Tol Trans Jawa Jelang Mudik Lebaran 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Jalur tol Trans Jawa merupakan jalur tol yang selalu padat saat mudik lebaran.

    Dilansir dari laman resmi Kemenpupr,  Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menegaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah strategis untuk memastikan kesiapan infrastruktur dalam menghadapi arus mudik dan arus balik Lebaran 2025.

    Dengan lonjakan mobilitas yang diprediksi lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, kesiapan jalan tol, jalan nasional, serta fasilitas pendukung lainnya menjadi prioritas utama pemerintah guna memberikan pengalaman mudik yang aman dan nyaman bagi masyarakat.  

    Dia menegaskan Kementerian PU telah melakukan pemetaan titik-titik rawan kepadatan dan potensi kendala di jalur mudik utama. Kami memastikan bahwa semua infrastruktur, baik jalan nasional maupun jalan tol, dalam kondisi optimal. Berbagai perbaikan telah dilakukan jauh hari sebelumnya, termasuk peningkatan fasilitas di rest area serta optimalisasi jalur alternatif untuk mengurangi beban di jalur utama.

    Selain memastikan kelayakan jalan, Kementerian PU juga bekerja sama dengan berbagai instansi untuk menyiapkan langkah-langkah mitigasi risiko di titik-titik rawan kecelakaan dan bencana. Peningkatan penerangan jalan umum, pemasangan rambu-rambu lalu lintas, serta perbaikan jembatan menjadi bagian dari strategi untuk meningkatkan keselamatan pengguna jalan.  

    Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang turut hadir dalam peninjauan tersebut, menyampaikan bahwa pemerintah telah menyiapkan kebijakan lintas sektor guna memastikan kelancaran mudik tahun ini. Menurutnya, kesiapan infrastruktur harus didukung oleh optimalisasi moda transportasi dan sistem pemantauan berbasis data.  

    Selain kesiapan infrastruktur dan moda transportasi, pemerintah juga akan menerapkan sistem Flexible Working Arrangement (WFA) atau Work From Anywhere mulai 24 Maret 2025. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas pada hari-hari menjelang Idul Fitri yang berdekatan dengan perayaan Nyepi.  

    Sebagai bentuk dukungan terhadap masyarakat, pemerintah juga menyiapkan berbagai insentif, termasuk diskon tarif tol sebesar 20% di beberapa ruas jalan tol dan subsidi harga tiket pesawat domestik. Dengan adanya pengurangan PPN sebesar 6%, harga tiket pesawat domestik diperkirakan turun hingga 13–14%, sehingga masyarakat memiliki lebih banyak pilihan transportasi yang terjangkau. 

    Trans-Jawa Toll Road merupakan jaringan jalan tol yang membentang dari ujung barat hingga timur Pulau Jawa, menghubungkan berbagai kota utama dan menjadi tulang punggung transportasi darat di Indonesia.

    Pada tahun 2025 ini, tarif tol Trans-Jawa untuk kendaraan Golongan I telah diperbarui.

    Berikut adalah daftar lengkap tarif tol Trans Jawa jelang mudik lebaran 2025

    Merak – Tangerang: Rp60.500
    Tangerang – Jakarta : Rp8.000
    Jagorawi: Rp7.500
    Tol Dalam Kota Jakarta: Rp11.000
    Jakarta – Cikampek: Rp27.000
    Cikopo – Palimanan: Rp119.000
    Palimanan – Kanci: Rp13.500
    Kanci – Pejagan: Rp31.500
    Pejagan – Pemalang: Rp66.000
    Pemalang – Batang: Rp47.500
    Batang – Semarang: Rp111.500
    Semarang ABC: Rp55.000
    Semarang – Solo: Rp92.000
    Solo – Klaten (Yogyakarta): Rp42.500
    Solo – Ngawi: Rp125.000
    Ngawi – Kertosono: Rp98.000
    Kertosono – Mojokerto: Rp54.000
    Mojokerto – Surabaya: Rp43.500
    Surabaya – Gempol: Rp10.000
    Gempol – Pandaan: Rp14.500
    Gempol – Pasuruan: Rp28.000
    Pasuruan – Probolinggo: Rp40.000
    Porong – Gempol: Rp9.000
    Pandaan – Malang: Rp33.500
    Jakarta – Surabaya: Rp883.500
    Jakarta – Malang: Rp941.500
    Jakarta – Probolinggo: Rp961.500
    Bandung – Surabaya: Rp890.000
    Bandung – Malang: Rp938.000
    Merak – Surabaya: Rp952.000
    Merak – Malang: Rp1.010.000
    Jakarta – Yogyakarta: Rp605.500
    Merak – Yogyakarta: Rp674.000 

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    Perlu diperhatikan bahwa beberapa ruas tol baru mungkin belum beroperasi secara penuh pada tahun 2025. Oleh karena itu, sebelum memulai perjalanan, disarankan untuk memeriksa status operasional ruas tol yang akan dilalui.

    Selain itu, pastikan saldo e-toll Anda mencukupi untuk mencapai kota tujuan, guna menghindari kendala selama perjalanan.​

    Trans-Jawa Toll Road telah mengalami perkembangan signifikan sejak pertama kali diinisiasi pada tahun 1995. Proyek ini sempat terhenti akibat krisis finansial Asia pada tahun 1997, namun kembali dilanjutkan pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo.

    Pada Desember 2018, beberapa ruas tol telah selesai dibangun, menghubungkan Merak hingga Surabaya. Sementara itu, ruas yang menghubungkan Surabaya dan Probolinggo selesai pada tahun berikutnya.

    Hingga tahun 2023, pembangunan ruas antara Probolinggo dan Banyuwangi telah dimulai dengan target penyelesaian pada tahun 2025.

     

     

     

     

    Jalan tol ini tidak hanya mempermudah mobilitas antar kota di Pulau Jawa, tetapi juga berperan penting dalam distribusi barang dan jasa, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah yang dilaluinya.

    Dengan adanya Trans-Jawa Toll Road, waktu tempuh antar kota menjadi lebih efisien, sehingga meningkatkan produktivitas dan konektivitas antar wilayah.​

     

     

    Sebagai pengguna jalan tol, penting untuk selalu mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku, menjaga kecepatan sesuai batas yang ditetapkan, dan memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima sebelum memulai perjalanan.

    Selain itu, perencanaan perjalanan yang matang, termasuk mengetahui tarif tol dan saldo e-toll yang mencukupi, akan membantu perjalanan Anda menjadi lebih lancar dan nyaman.

     

     

    Untuk informasi lebih lanjut mengenai tarif tol dan status operasional ruas tol tertentu, Anda dapat mengunjungi situs resmi pengelola jalan tol atau menghubungi layanan pelanggan terkait.

    Dengan persiapan yang baik, perjalanan Anda melintasi Trans-Jawa Toll Road akan menjadi pengalaman yang menyenangkan dan efisien.

  • Menyudahi Polemik Tarawih/Witir 23/11 Rakaat Menuju Toleransi, Moderasi, dan Ukhuwah Islamiyah

    Menyudahi Polemik Tarawih/Witir 23/11 Rakaat Menuju Toleransi, Moderasi, dan Ukhuwah Islamiyah

    Oleh Dr. Muhammad Ash-Shiddiqy, M.E
    Dosen FEBI UIN Saizu Purwokerto

    Polemik seputar jumlah rakaat shalat tarawih dan witir—apakah 23 atau 11 rakaat—sepertinya masih menjadi perdebatan yang tak kunjung usai di kalangan umat Muslim Indonesia.

    Padahal, di belahan dunia lain, mungkin saja perdebatan semacam ini sudah tidak lagi menjadi isu yang menguras energi. 

    Di Indonesia, polemik ini justru terus berulang, seolah tidak ada habisnya.

    Padahal, shalat tarawih dan witir adalah ibadah sunah, yang artinya tidak wajib dilaksanakan. 

    Namun, mengapa perbedaan pendapat tentang hal ini justru memicu ketegangan dan perpecahan?

    Ini menjadi pertanyaan besar yang perlu kita renungkan bersama.

    Polemik ini sebenarnya mencerminkan betapa umat Muslim di Indonesia masih sulit menerima perbedaan, bahkan dalam hal-hal yang sifatnya tidak fundamental dalam ajaran Islam.

    Padahal, Islam sendiri mengajarkan toleransi dan menghargai keragaman.

    Perbedaan pendapat dalam masalah furu’iyyah (cabang) seperti ini seharusnya tidak menjadi alasan untuk saling menyalahkan atau merendahkan.

    Justru, perbedaan seharusnya menjadi kekuatan untuk saling melengkapi dan belajar.

    Namun, yang terjadi justru sebaliknya: perbedaan dijadikan alasan untuk memecah belah.

    Sudah saatnya umat Muslim Indonesia berpikir lebih maju dan mengalihkan energi untuk hal-hal yang lebih bermanfaat.

    Bagaimana mungkin kita bisa membangun peradaban yang gemilang jika masih sibuk berdebat tentang jumlah rakaat shalat sunah?

    Musuh kita bukanlah perbedaan ormas keagamaan atau perbedaan jumlah rakaat.

    Musuh kita adalah nafsu diri sendiri yang seringkali membuat kita egois dan tidak mau menerima pendapat orang lain.

    Lebih dari itu, masih banyak masalah besar yang harus kita hadapi bersama, seperti kemiskinan, pengangguran, korupsi, kriminalitas, dan ketidakadilan sosial.

    Bukankah lebih baik energi kita dialihkan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut?

    Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan ormas-ormas keagamaan di Indonesia seharusnya lebih proaktif dalam mengurangi ketegangan di antara umat Muslim.

    Mereka bisa menjadi mediator yang membangun dialog antar kelompok yang berbeda pendapat.

    Umat Muslim, sebagai mayoritas di negeri ini, seharusnya bisa menjadi teladan dalam menjaga harmoni di tengah perbedaan.

    Perbedaan seharusnya menjadi anugerah, bukan musibah.

    Jika kita bisa menerima perbedaan dalam hal ibadah sunah, maka kita juga bisa lebih mudah menerima perbedaan dalam hal-hal lain yang lebih kompleks.

    Umat Muslim Indonesia juga perlu lebih dewasa dalam bersikap.

    Bulan Ramadan seharusnya menjadi momentum untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Muslim), bukan malah menjadi ajang saling menyalahkan.

    Andai saja Allah tidak menganugerahkan bulan Ramadan, mungkin banyak masjid dan musala yang akan kosong dari jemaah.

    Ironisnya, di bulan Ramadan pun, jemaah shalat tarawih dan witir seringkali lebih banyak daripada jemaah shalat wajib seperti shubuh.

    Ini menunjukkan bahwa kita masih lebih tertarik pada hal-hal yang bersifat sunah daripada yang wajib.

    Kita patut bersyukur kepada masjid-masjid yang telah berhasil mengoptimalkan manajemennya, tidak hanya dalam hal ibadah ritual, tetapi juga dalam pemberdayaan ekonomi dan sosial umat.

    Contohnya, Masjid Jogokariyan di Yogyakarta, Masjid Al-Falah di Sragen, dan Masjid Sejuta Pemuda di Sukabumi.

    Mereka tidak hanya fokus pada kegiatan ibadah, tetapi juga pada penguatan pendidikan, ekonomi, dan kesehatan umat.

    Ini adalah teladan yang patut kita tiru. Masjid seharusnya menjadi pusat peradaban, bukan sekadar tempat ibadah ritual.

    Sayangnya, masih banyak masjid dan musala di Indonesia yang hanya fokus pada kemegahan bangunan, tanpa memikirkan bagaimana memberdayakan umat.

    Banyak masjid yang megah, tetapi tidak terawat dan kotor.

    Di bulan Ramadan, masjid-masjid ini hanya ramai di minggu pertama, lalu sepi kembali di minggu-minggu berikutnya.

    Ini menunjukkan bahwa kita masih terjebak dalam rutinitas dan formalitas, tanpa memahami esensi dari keberadaan masjid sebagai pusat peradaban.

    Polemik tentang jumlah rakaat tarawih dan witir seharusnya tidak lagi menjadi perdebatan yang menguras energi.

    Perdebatan ini hanya akan menjadi bahan tertawaan orang lain, karena menunjukkan ketidakdewasaan kita dalam beragama.

    Ajaran Islam tentang akhlak karimah (akhlak mulia) seolah tidak ada artinya jika kita masih sibuk berdebat tentang hal-hal yang sepele.

    Sudah saatnya kita mengubah pola pikir dan sikap kita ke arah yang lebih positif dan memberdayakan.

    Masjid dan musala seharusnya menjadi pusat kegiatan umat Muslim yang komprehensif, tidak hanya terbatas pada ibadah ritual.

    Umat Muslim harus membuktikan bahwa masjid bisa menjadi tempat untuk penguatan pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan bidang-bidang lainnya.

    Dengan demikian, masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat peradaban yang memajukan umat.

    Dalam konteks akademik, kita juga perlu mengedepankan pendekatan yang moderat dan toleran.

    Perbedaan pendapat dalam masalah furu’iyyah seperti jumlah rakaat tarawih dan witir seharusnya tidak menjadi penghalang untuk bekerja sama dalam hal-hal yang lebih penting, seperti penguatan pendidikan dan pemberdayaan umat.

    Moderasi beragama adalah kunci untuk menciptakan harmoni di tengah perbedaan.

    Ukhuwah Islamiyah juga harus terus diperkuat.

    Persaudaraan sesama Muslim tidak boleh terganggu hanya karena perbedaan pendapat dalam hal-hal yang tidak prinsipil. 

    Kita harus belajar dari sejarah, di mana para ulama dahulu bisa berbeda pendapat tanpa harus saling memusuhi.

    Mereka justru saling menghormati dan menghargai perbedaan tersebut.

    Mari kita sudahi polemik tentang jumlah rakaat tarawih dan witir.

    Polemik ini tidak ada gunanya dan hanya akan memecah belah umat.

    Sudah saatnya kita fokus pada hal-hal yang lebih penting, seperti mengatasi kemiskinan, pengangguran, dan ketidakadilan sosial. 

    Dengan demikian, kita bisa membangun peradaban yang lebih baik dan lebih bermartabat.

    Umat Muslim Indonesia harus menjadi teladan dalam menjaga toleransi, moderasi beragama, dan ukhuwah Islamiyah.

    Perbedaan seharusnya menjadi kekuatan, bukan kelemahan. Dengan semangat ini, kita bisa mengakhiri polemik yang tidak produktif dan bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik untuk umat Muslim dan bangsa Indonesia secara keseluruhan.

    Semoga Ramadan tahun ini menjadi momentum untuk memperkuat toleransi, moderasi beragama, dan ukhuwah Islamiyah.

    Mari kita jadikan masjid sebagai pusat peradaban yang memajukan umat, bukan sekadar tempat ibadah ritual.

    Dengan demikian, kita bisa membawa Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin, rahmat bagi seluruh alam.

  • Mahasiswa Amerika Serikat Belajar Pancasila dan Keberagaman Agama di UGM

    Mahasiswa Amerika Serikat Belajar Pancasila dan Keberagaman Agama di UGM

    Liputan6.com, Yogyakarta – Tujuh mahasiswa mahasiswa SIT Study Abroad asal Amerika Serikat datang ke Fakultas Filsafat UGM 24-28 Februari 2025 lalu untuk mendalami tema “Arts, Religion, and Social Change.” Para mahasiswa asing ini berpartisipasi dalam sesi latihan gamelan, mengikuti kuliah tentang agama-agama di Indonesia serta belajar Pancasila sebagai ideologi negara, dan berdiskusi dengan mahasiswa UGM mengenai perbandingan kehidupan beragama di Indonesia dan Amerika Serikat.

    Academic Director SIT Study Abroad Indonesia, Yudhistira Kazuhiro Budiono menjelaskan para peserta akan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam soal keberagaman agama serta peran Pancasila dalam sosial masyarakat. Ia pun mengapresiasi Fakultas Filsafat UGM atas kerja sama yang terjalin. “SIT Study Abroad adalah program yang menghadirkan pembelajaran melalui pengalaman. Kami percaya bahwa semua tempat adalah tempat untuk belajar. Kami mengapresiasi Fakultas Filsafat UGM yang telah membuka pintu bagi kami,” tuturnya, Minggu 2 Maret 2025.

    Para mahasiswa Amerika Serikat selain belajar Pancasila dan keberagaman agama juga akan memberikan pengalaman berharga bagi para peserta dalam melihat secara langsung kehidupan mahasiswa di Yogyakarta sekaligus berinteraksi langsung. “Harapannya program ini dapat memberikan pengalaman berharga dan momen pembelajaran yang bermakna,” ujar Kazu.

    Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni, Iva Ariani mengapresiasi kepercayaan ke Fakultas Filsafar UGM menjadi tempat belajar para mahasiswa Amerika Serikat. “Terima kasih karena SIT masih mempercayakan kolaborasi ini kepada Fakultas Filsafat,” ujarnya.

    Iva menjelaskan jika Fakultas Filsafat UGM menjadi satu-satunya fakultas filsafat di perguruan tinggi negeri di Indonesia, yang memiliki kajian mendalam tentang agama, budaya, dan kehidupan sosial. “Ini adalah tempat yang tepat untuk menjadi tempat penyelenggaraan program SIT, karena kami banyak memiliki kajian tentang agama, budaya, dan kehidupan sosial masyarakat. Selamat menikmati waktu di sini,” tambahnya.

    Usai kegiatan para mahasiswa Amerika Serikat di UGM yang belajar Pancasila dan keberagaman agama memiliki pengalaman dan wawasan baru tentang keberagaman budaya dan agama di Indonesia ke negara asal mereka. Fakultas Filsafat UGM pun terus berkomitmen untuk menjadi bagian dari kolaborasi internasional yang mendukung pertukaran pengetahuan dan pemahaman lintas budaya.

  • BMKG prakirakan mayoritas kota besar diguyur hujan ringan-berpetir

    BMKG prakirakan mayoritas kota besar diguyur hujan ringan-berpetir

    logo BMKG

    BMKG prakirakan mayoritas kota besar diguyur hujan ringan-berpetir
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 05 Maret 2025 – 07:35 WIB

    Elshinta.com – Hujan ringan hingga hujan disertai petir diprakirakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan mengguyur mayoritas kota besar di Indonesia pada hari ini, Rabu, sehingga semua pihak diminta mewaspadai potensi yang menyertainya.  

    Prakirawan BMKG April Akbar dalam siaran daring yang diikuti di Kupang Nusa Tenggara Timur, Rabu, menjabarkan bahwa potensi hujan berintensitas ringan atau dengan curah hujan kurang dari 2,5 mm per jam diprakirakan mengguyur Kota Medan, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Serang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Pontianak, Tanjung Selor, Banjarmasin, Makassar, Mamuju, Palu, Gorontalo, Kendari, Ternate, Ambon, Sorong, Manokwari, dan Jayapura.

    Sementara di Kota Padang, Jambi, Bengkulu, Palembang, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Palangka Raya, Samarinda, Manado, Nabire, Jayawijaya, dan Merauke diperkirakan diguyur hujan yang disertai dengan petir. Kemudian untuk Kota Banda Aceh, Surabaya, Denpasar, Mataram, dan Kupang diprakirakan berawan dan atau berkabut sepanjang hari dengan suhu berkisar 24-31 derajat Celcius.

    Prakirawan BMKG memaparkan bahwa potensi hujan yang hampir merata itu dipengaruhi oleh sejumlah dinamika atmosfer. BMKG mendeteksi keberadaan sirkulasi siklonik di Samudera Hindia barat daya Bengkulu, perlambatan kecepatan angin dari Aceh – Laut Sulawesi dan daerah pertemuan angin di laut Andaman, Perairan Barat Sumatera, laut Sulawesi, Laut Cina Selatan, Perairan utara Papua – Halmahera Selatan. 

    Kondisi dinamika atmosfer tersebut dinilai mampu meningkatkan pertumbuhan awan penghujan dan gelombang laut tinggi di sepanjang kawasan sirkulasi siklonik itu. BMKG juga memprediksi adanya potensi banjir rob di kawasan pesisir Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Maluku, Papua, dan Papua Selatan.

    Selain itu masyarakat khususnya pelaku pelayaran kapal dan nelayan diminta untuk mewaspadai gelombang laut tinggi karena adanya peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knots di Samudera Pasifik sebelah timur Filipina dan Samudera Hindia barat Sumatera.

    Sumber : Antara

  • Hasto Wardoyo Gelorakan Berdikari, Bupati Halim Janji Gelar Retret Lokal

    Hasto Wardoyo Gelorakan Berdikari, Bupati Halim Janji Gelar Retret Lokal

    Liputan6.com, Yogyakarta – Wali kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo menyebut ajakan untuk berdiri di kaki sendiri (Berdikari) yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto membuatnya bertambah semangat. Dia mengingat bagaimana prinsip berdikari dijalankan saat menjabat sebagai Bupati Kulon Progo.

    “Arahan Presiden Prabowo saat penutupan tadi sangat luar biasa. Beliau mengajak kita semua untuk berdikari dalam bidang ekonomi dan tidak menjadikan kita tergantung dengan bangsa lain,” kata Hasto yang dihubungi Liputan6.com usai penutupan retret kepala daerah, Jumat (28/2/2025).

    Tidak hanya berdikari dalam ekonomi, Hasto menyambut baik ajakan Presiden kepada kepala daerah untuk bersama-sama berdaulat politik. Ini dirinya sependapat dengan Presiden Prabowo, bahwa itu adalah harga mati untuk kemajuan Indonesia ke depan.

    Baginya ajakan dan paparan mengenai berdikari ekonomi serta kedaulatan menjadikan dirinya seperti mendapatkan energi baru. Ia mengibaratkan semangatnya seperti habis diisi ulang dan siap untuk berjuang kembali. “Di Kulon Progo merasa berjuang sendiri dengan untuk memenuhi kebutuhan sendiri lewat ‘Bela Beli Kulon Progo’. Dulu beli air putih saja dari perusahaan asing, sekarang sudah bisa memproduksi sendiri dan langkah ini banyak diikuti daerah lainnya,” kata Hasto yang menjabat Bupati Kulon Progo periode 2017-2022.

    Sebagai Wali Kota Yogyakarta untuk periode 2025-2030, Hasto akan menggaungkan semangat berdikari ini dengan mencukupi dengan mencukupi kebutuhan dengan produk dalam negeri. Tak hanya itu, paparan Presiden Prabowo keberhasilan kota-kota modern di dunia yang bebas dari sampah menyemangatinya untuk segera bersih-bersih persoalan sampah di Kota Yogyakarta yang berlarut-larut dalam beberapa bulan terakhir. “Tak hanya untuk Kota Yogyakarta saja, Presiden Prabowo melihat sampah menjadi persoalan sampah bagi seluruh kota-kota di Indonesia. Persoalan sampah menjadikan kota-kota terlihat kumuh, menjengkelkan dan membosankan,” tuturnya.

  • Masjid Jogokariyan Yogyakarta Bagi-Bagi Takjil Gratis Rp 52 Juta per Hari, Kok Bisa? – Page 3

    Masjid Jogokariyan Yogyakarta Bagi-Bagi Takjil Gratis Rp 52 Juta per Hari, Kok Bisa? – Page 3

    Selama bulan Ramadan 2025, Masjid Jogokariyan menyajikan beragam menu takjil. Mulai dari menu tradisional seperti Cok Genem dan Sambal Goreng Kreni, hingga menu modern seperti Chicken Katsu dan Bistik Galantin. Ada juga Sop Kembang Waru, Sarang Bandang, Tongseng Ayam, Rendang Daging Giling, Bistik Ayam, Tongseng Sapi, Salad Solo, Bistik Daging Giling, Galantin Sapi, Bistik Komplit, Gulai Sapi, dan Semur Rolade Ayam. Keragaman menu ini menunjukkan usaha Masjid Jogokariyan untuk memenuhi selera berbagai kalangan.

    “Hari pertama buka puasa di Masjid Jogokariyan, 3500 lebih takjil terbagikan. Ada yang kebagian?”, tulis keterangan unggahan di akun Instagram @masjidjogokariyan, Sabtu, 1 Maret 2025. Unggahan ini menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap program takjil gratis yang diselenggarakan oleh Masjid Jogokariyan.

    Bahkan, jika tidak kebagian takjil gratis, pengunjung masih bisa membeli aneka jajanan enak yang banyak dijual di Kampoeng Ramadan Jogokariyan. Hal ini menunjukkan bahwa Masjid Jogokariyan juga mendukung perekonomian masyarakat sekitar.

    Setiap donasi senilai Rp15.000 akan membantu menyediakan satu porsi takjil gratis. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan donasi sangat diperhatikan oleh Masjid Jogokariyan. Mereka memastikan bahwa setiap rupiah yang terkumpul digunakan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan program.

  • Pendaftaran Mudik Gratis BRI 2025 Dibuka 7 Maret, Cek Syarat Daftar dan Rute Tujuannya – Halaman all

    Pendaftaran Mudik Gratis BRI 2025 Dibuka 7 Maret, Cek Syarat Daftar dan Rute Tujuannya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Informasi lengkap program mudik gratis 2025 dari perusahaan BUMN Bank BRI.

    Dalam menyambut Lebaran Idul Fitri 1446 H, Bank BRI menyelenggarakan program mudik gratis 2025 yang bertajuk “Mudik Gratis Bersama BRI.”

    Pendaftaran Mudik Gratis BRI 2025 dibuka mulai 7 Maret 2025 sampai dengan 10 Maret 2025 atau sampai kuota terpenuhi.

    Keberangkatan Mudik Gratis BRI 2025 akan dilaksanakan serentak pada 27 Maret 2025.

    BRI menyediakan 3 rute tujuan  Mudik Gratis BRI 2025 dengan keberangkatan dari Jakarta.

    Sementara terkait cara daftar Mudik Gratis BRI 2025, pihaknya akan menginformasikan saat pendaftaran dibuka.

    Lantas, apa saja syarat daftar Mudik Gratis BRI 2025?

    Selengkapnya simak rute tujuan dan syarat daftar Mudik Gratis BRI 2025, dikutip dari Instagram @bankbri_id, berikut ini.

    Rute Tujuan Mudik Gratis BRI 2025

    1. Jakarta – Yogyakarta (via Jalur Selatan)

    Cirebon – Brebes – Slawi – Bumiayu – Ajibarang – Purwokerto – Banyumas – Gombong – Kebumen – Purworejo – Yogyakarta – Wonosari.

    2. Jakarta – Wonogiri (via Jalur Utara)

    Cirebon – Brebes – Tegal – Pemalang – Pekalongan – Batang – Kendal – Semarang – Magelang – Sleman – Yogyakarta – Klaten – Solo – Wonogiri.

    3. Jakarta – Surabaya (via Tol Trans-Jawa)

    Cirebon – Brebes – Tegal – Pemalang – Pekalongan – Batang – Kendal – Semarang – Salatiga – Boyolali – Solo – Sragen – Ngawi – Nganjuk – Jombang – Mojokerto – Surabaya.

    Syarat Daftar Mudik Gratis BRI 2025

    1. Mudik Bersama BUMN 2025 ini diselenggarakan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 

    2. Peserta Mudik berdomisili di JABODETABEK 

    3. Peserta Mudik tidak dipungut biaya dan dilarang untuk diperjualbelikan. 

    4. Peserta Mudik harus dalam keadaan Sehat Jasmani & Rohani. 

    5. Peserta Mudik diutamakan kepada Nasabah Pemilik Rekening Simpanan BRI. 

    6. Peserta Mudik dalam 1 Keluarga maksimal 4 Orang (Dewasa/Anak-anak berumur diatas 6 Bulan). 

    7. Peserta Mudik hanya diperkenankan membawa barang maksimal 20 Kg atau 1 Koper (24-Inch) per orang. 

    8. Peserta Mudik yang telah terdaftar tidak dapat digantikan atau diwakilkan oleh orang lain. 

    9. Peserta Mudik yang telah mendaftarkan diri tidak secara langsung mendapatkan Tiket Mudik. 

    10. Peserta Mudik yang disetujui untuk mendapatkan tiket mudik akan dihubungi oleh Pihak BRI. 

    11. Persetujuan Pendaftaran Peserta Mudik Bersama BUMN ini diputuskan dengan memperhatikan syarat dan ketentuan dan kuota yang diputuskan oleh panitia pelaksana.

    Informasi lengkap terkait kuota dan cara daftar Mudik Gratis BRI 2025 dapat mengunjungi website https://bri.co.id/mudik-bersama-bri-2025/.

    (Tribunnews.com/M Alvian Fakka)

  • Modus Licik Dwi Rahayu, Istri Anggota TNI AD Tipu Ratusan Pensiunan Tentara dan Guru Lanjut Usia – Halaman all

    Modus Licik Dwi Rahayu, Istri Anggota TNI AD Tipu Ratusan Pensiunan Tentara dan Guru Lanjut Usia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PURWOREJO – Kasus penipuan yang melibatkan Dwi Rahayu, istri seorang anggota TNI AD, mengguncang masyarakat, terutama para pensiunan yang menjadi korban.

    Dengan modus investasi fiktif di rest area Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Dwi Rahayu berhasil meraup duit hingga Rp2,7 miliar sebelum akhirnya dijatuhi hukuman 3 tahun penjara.

    Para korban, yang mayoritas pensiunan TNI dan guru lanjut usia, mengalami kerugian besar, mulai dari puluhan juta hingga ratusan juta rupiah per orang.

    Selain kehilangan uang, mereka juga harus menghadapi dampak psikologis dan sosial, termasuk terjerat cicilan pinjaman yang tidak mereka ajukan sendiri.

    Modus Operandi

    Dwi Rahayu menggunakan berbagai modus untuk mengelabui korbannya.

    Awalnya, ia menawarkan kerja sama investasi di rest area Bandara YIA dan perbatasan Purworejo-Kulonprogo dengan janji keuntungan 5 persen setiap tiga bulan serta pengembalian modal dalam enam bulan.

    Skema ini tampak menguntungkan, sehingga menarik banyak korban.

    Dengan statusnya sebagai istri anggota TNI AD, Dwi Rahayu berhasil membangun citra sebagai sosok yang dapat dipercaya.

    Korban bahkan diminta menandatangani kertas kosong, yang kemudian diduga digunakan untuk mengajukan pinjaman bank atas nama mereka.

    Terdapat indikasi bahwa pencairan kredit atas nama korban dipermudah oleh oknum perbankan sehingga transaksi yang seharusnya memerlukan verifikasi ketat dapat berjalan tanpa hambatan.

    Dwi Rahayu juga mengiming-imingi korban dengan janji membantu menebus Surat Keputusan (SK) Pensiun yang dijadikan jaminan di bank.

    Modus ini semakin meyakinkan para korban untuk berinvestasi.

    Proses Hukum dan Tuntutan Korban

    Kasus ini terungkap setelah beberapa korban melapor ke pihak berwenang. Dwi Rahayu dijerat dengan Pasal 378 dan/atau Pasal 372 juncto Pasal 65 ayat (1) KUHP tentang penipuan dan/atau penggelapan yang dilakukan secara berulang, dengan ancaman hukuman maksimal 4 tahun penjara.

    Meski begitu, ia hanya divonis 3 tahun, yang dinilai terlalu ringan oleh para korban.

    Kasatreskrim Polres Purworejo, AKP Catur Agus Yudo Praseno, menyebut bahwa proses hukum dilakukan dengan mekanisme splitsing (dilaporkan secara beruntun) untuk memberikan efek jera maksimal.

    “Kami juga tengah mendalami kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat, termasuk dugaan tindak pidana pencucian uang,” katanya.

    Catur mengatakan, jika tawaran investasi terlalu indah untuk jadi kenyataan, biasanya itu hanyalah tipu muslihat pelaku.

    Wajah Pelaku

    Dilansir Tribun-medan.com dari Kompas.com, Dwi Rahayu terlihat dalam berbagai kesempatan. 

    Salah satu foto menunjukkan dirinya mengenakan jaket kuning di rumah salah satu korban.

    Ia tampak duduk di kursi kayu sambil memegang gelas, dengan masker yang berada di dagunya.

     Dwi Rahayu lahir di Surabaya pada 4 September 1984 dan tercatat sebagai warga Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

    Dalam beberapa foto lain, ia tampak berinteraksi dengan sejumlah orang di sebuah ruangan, mengenakan pakaian santai, sesekali memakai masker, dan membawa tas ransel hitam. 

    Sebuah foto juga memperlihatkan Dwi Rahayu bersama seseorang yang tengah menandatangani berkas di atas meja. 

    “Itu foto Dwi Rahayu semua yang cewek, yang cowok suaminya (TNI AD),” kata Yasmin Istono, salah satu korban penipuan, saat dikonfirmasi pada Selasa (4/3/2025). (Kompas.com/Tribun Medan/Angel aginta sembiring)

     

     

     

     

     

     

     

     

     

  • 2 Wanita Tewas Usai Pesta Miras di Bantul, Diduga Dicampur Pil Sapi, Begini Kronologinya – Halaman all

    2 Wanita Tewas Usai Pesta Miras di Bantul, Diduga Dicampur Pil Sapi, Begini Kronologinya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dua orang wanita berinisial RNP (21) dan MAM (25) ditemukan tewas usai pesta minuman keras (miras) di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (1/3/2025).

    Kedua warga kota Yogyakarta itu diduga tewas karena menenggak miras oplosan.

    Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi di Ngumbul, Kalurahan Tamanan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, pada Sabtu (1/3/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.

    “Korban konsumsi miras bersama dengan teman-teman yakni KPP (21), warga Kapanewon Banguntapan dan AF (26), warga Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul,” katanya kepada awak media, Selasa (4/3/2025), dikutip dari TribunJogja.com.

    Peristiwa tersebut bermula ketika KPP datang ke rumah AF di Kapanewon Pleret untuk membeli minuman oplosan sebanyak tiga botol ukuran 600 ml. 

    “Saat akan pulang, AF ingin ikut minum kemudian mereka berdua menuju rumah KPP,” tuturnya. 

    Sekitar pukul 16.30 WIB, RKP dan MAM berangkat menuju rumah KPP. Sesampainya di sana, mereka bertemu dengan KPP dan AF yang sudah berada di lokasi.

    “Kemudian KPP mencampur minuman tersebut dengan pil (pil sapi) yang diperoleh dari orang lain,” tuturnya.

    Setelah minuman diracik, keempatnya pun menggelar pesta minuman keras hingga pukul 21.00 WIB.

    Namun, tiba-tiba RKP merasa tidak enak badan dan segera menghubungi temannya, APN (18), yang berdomisili di Kota Yogyakarta.

    Tak lama berselang, sekitar pukul 21.15 WIB, APN tiba di rumah KPP untuk menjemput RKP, yang saat itu dalam kondisi lemah, dan membawanya pulang.

    “Menurut keterangan APN, sesampainya di rumah, RKP hanya tidur dan tidak mau makan. Kemudian, pada Minggu (2/3/2025) pukul 21.00 WIB, APN membelikan makan, minuman susu, dan menawari RKP untuk makan. Namun yang bersangkutan tidak mau,” ujarnya. 

    Pada Senin (3/3/2025) pukul 04.18 WIB, RKP mengalami muntah-muntah dan dilarikan ke RS Pratama oleh keluarganya.

    Setibanya di rumah sakit, ia sempat mendapatkan perawatan di ruang IGD. Namun, pada pukul 06.00 WIB, RKP dinyatakan meninggal dunia.

    “Pada pukul 11.18 WIB, anggota Polsek Banguntapan menerima informasi kejadian tersebut dan mendatangi lokasi kejadian. Kemudian, pada pukul 12.00 WIB, Polsek Banguntapan cek di RS pratama dan mendapatkan informasi korban RKP dinyatakan meninggal dunia pukul 06.00 WIB,” terangnya.

    Sementara itu, untuk korban MAM, sempat mengalami gejala yang sama dengan RKP, seperti muntah-muntah.

    Ia dinyatakan meninggal dunia di RS Rajawali Citra Banguntapan pada Senin (3/3/2025) sekitar pukul 13.00 WIB. 

    Pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan serta pemeriksaan di lokasi kejadian.

    “Lalu, pada hari yang sama, pukul 13.00 WIB, Inafis Polres Bantul mendatangi TKP dan ditemukan tujuh botol bening ukuran 600 mililiter,” tandasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul BREAKING NEWS: Dua Perempuan Asal Kota Yogya Meninggal seusai Pesta Miras Oplosan di Bantul

    (Tribunnews.com/Falza) (TribunJogja.com/Neti Istimewa Rukmana)

  • Jasa Marga Gratiskan Sejumlah Ruas Tol dan Beri Diskon 20 Persen Saat Mudik Lebaran 2025

    Jasa Marga Gratiskan Sejumlah Ruas Tol dan Beri Diskon 20 Persen Saat Mudik Lebaran 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Jasa Marga Tbk menerapkan kebijakan fungsional untuk beberapa ruas tol tanpa dikenakan tarif alias gratis selama periode mudik Lebaran 2025.

    Direktur Utama Jasa Marga, Subakti Syukur, mengungkapkan bahwa terdapat tiga ruas tol baru yang akan dioperasikan secara fungsional selama periode tersebut, yaitu:

    – Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo (segmen Prambanan-Purwomartani) sepanjang 6,78 km.- Tol Probolinggo-Banyuwangi (segmen Gending-Paiton) sepanjang 23,47 km.- Tol Jakarta-Cikampek II Selatan (segmen Sadang-Bojongmangu) sepanjang 31,25 km.

    Namun, penggunaan ketiga ruas tol ini akan menyesuaikan dengan kondisi kepadatan lalu lintas.

    Selain itu, Jasa Marga juga akan mengoperasikan secara fungsional ruas Tol Jogja-Solo segmen Klaten-Prambanan sepanjang 8,5 km tanpa dikenakan tarif.

    Sebagai bentuk dukungan terhadap kelancaran arus mudik, Jasa Marga memberikan diskon tarif tol sebesar 20 persen untuk sejumlah ruas jalan tol pada periode mudik Idulfitri 2025. Diskon ini berlaku selama enam hari dengan perincian:

    – Arus mudik: 24-27 Maret 2025- Arus balik: 8-9 April 2025

    Diskon tarif tol ini berlaku untuk semua golongan kendaraan pada ruas tol Trans Jawa, termasuk:

    – Tol Jakarta-Cikampek- Tol Mohammed Bin Zayed (MBZ)- Tol Palimanan-Kanci- Tol Batang-Semarang- Tol Semarang ABC

    Dengan adanya kebijakan ini, Jasa Marga berharap dapat memberikan kenyamanan bagi pemudik dan mengurangi kepadatan lalu lintas selama periode Lebaran 2025.