kab/kota: Yogyakarta

  • Dalam 10 Hari Bansos PKH dan Program Sembako Terealisasi 90%

    Dalam 10 Hari Bansos PKH dan Program Sembako Terealisasi 90%

    Jakarta: Mengarungi awal tahun 2025, PT Pos Indonesia atau dikenal dengan brand PosIND kembali ditunjuk oleh Kementerian Sosial RI (Kemensos) sebagai kepanjangan tangan pemerintah, sebagai mitra penyaluran beberapa jenis bantuan sosial (bansos), khususnya bansos yang sudah menjadi program berkelanjutan dari Kemensos, yaitu Program Sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH).
     
    Kinerja Pos Indonesia (PosIND) dalam menyalurkan bantuan sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako kembali mencuri perhatian. Data dari dashboard Pos Giro Cash (PGC) menunjukkan capaian luar biasa pada tahap triwulan pertama tahun 2025.
     
    Dalam waktu 10 hari kerja, target penyaluran bansos di berbagai wilayah berhasil direalisasikan dengan tingkat efisiensi dan akurasi yang patut diacungi jempol. Kerja cepat yang dibukukan dalam data, yaitu 10 hari masa penyaluran serentak di sejumlah wilayah Indonesia di triwulan pertama 2025, realisasi Bansos PKH telah mencapai 90 persen dan realisasi bansos sembako 80,89 persen. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata komitmen PosIND sebagai mitra pemerintah yang andal, khususnya dalam pilar bisnis fund disbursement.
     
    Data pencapaian kinerja yang mengesankan
    PosIND mendapat alokasi dana bansos PKH sebesar Rp1.294.621.225.000 untuk disalurkan kepada 1.792.933 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Berdasarkan data kinerja per 2 Maret 2025, realisasi penyaluran nasional sudah mencapai 90 persen.

    Penyaluran bansos PKH tersebut meliputi 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 6.877 kecamatan, dan 57.435 desa. Menurut laporan PGC, angka pencapaian penyaluran bansos di sejumlah kota mencapai lebih dari 95 persen dalam rentang waktu yang sangat singkat. Beberapa wilayah bahkan melampaui target dengan tingkat keberhasilan mendekati 100 persen.
     
    Penyaluran dengan capaian yang tinggi terlaksana di Provinsi Aceh dengan capaian 94,40 persen, dan untuk realisasi capaian tingkat kabupaten tertinggi, terlaksana di Aceh Barat dengan capaian 75,47 persen. Untuk realisasi tingkat kecamatan, bahkan ada yang telah mencapai 100 persen, yaitu di Kecamatan 2×11 Enam Lingkuang, Kecamatan 2×11 Kayu Tanam, dan Abeli, yaitu bulat di 100 persen.
     

    (Foto: Dok. PosIND)
     
    Sementara, untuk Bansos Program Sembako, PosIND mendapatkan alokasi dana sebesar Rp1.800.023.400.000 yang dibagikan kepada 3.000.039 KPM. Masih berdasarkan data per 2 Maret 2025, tercatat realisasi penyaluran telah menyentuh 80,89 persen.
     
    Penyaluran Bansos Program Sembako oleh PosIND tersebut mencakup 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 6.894 kecamatan, dan 56.638 desa. Penyaluran dengan capaian tertinggi juga terjadi di Provinsi Aceh dengan capaian sebesar 94,19 persen, dan realisasi kabupaten tertinggi di Aceh Barat dengan 93,46 persen. Untuk realisasi tingkat kecamatan tertinggi diperoleh di Kecamatan 2×11 Enam Lingkuang yang juga sempurna di 100 persen.
     
    Kota Surabaya, misalnya, menjadi salah satu wilayah dengan capaian penyaluran yang baik. Petugas di kota ini berhasil menyalurkan Bansos PKH dan Program Sembako kepada ribuan penerima manfaat hanya dalam waktu seminggu. 
     
     

     
    Di Makassar, efisiensi penyaluran bansos juga mendapat apresiasi tinggi. Dengan pendekatan berbasis teknologi dan strategi logistik yang terencana, para petugas Pos mampu memastikan bahwa bansos diterima langsung oleh mereka yang membutuhkan tanpa hambatan berarti. Keberhasilan ini juga tercermin di kota-kota lain, seperti Bandung, Medan, dan Yogyakarta, yang semuanya menunjukkan kinerja luar biasa.
     
    Koordinasi, digitalisasi, dan inovasi: kunci sukses penyaluran bansos
    Sukses dan lancarnya proses penyaluran Bansos Program Sembako dan PKH oleh PosIND, tentu tak lepas dari strategi dan koordinasi yang baik mulai dari tingkat pusat hingga petugas di lapangan. Berikut tentunya koordinasi dengan mitra dan stakeholder per tingkat daerah. Satu hal yang tidak dapat dinaikkan keberadaan dan fungsinya adalah dengan digitalisasi yang telah dilakukan oleh PosIND, turut berperan dalam sukses dan lancarnya penyaluran bansos hingga ke daerah 3T (Terdepan, Tertinggal, Terpencil/Terpelosok).
     
    Direktur Bisnis Jasa Keuangan Pos Indonesia Haris menjelaskan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari implementasi teknologi digital melalui dashboard PGC, yang juga diproyeksikan untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi.
     

    (Foto: Dok. PosIND)
     
    “Dengan adanya dashboard ini, kami dapat memantau proses penyaluran secara real time, mulai dari distribusi logistik hingga konfirmasi penerimaan oleh masyarakat. Hal ini membantu kami mengambil langkah cepat jika terjadi kendala di lapangan,” ungkap Haris.
     
    Dalam PGC yang dapat dipantau real time tersebut, tersemat fitur geotagging yang di dalamnya terdapat foto rumah berikut face recognition penerima manfaat, yang nantinya akan  berfungsi untuk memperkuat validitas data. Dari data yang direkam di lapangan, selanjutnya dapat digunakan untuk validasi lebih lanjut oleh pemberi kerja, dalam hal ini Kementerian Sosial RI, guna memastikan ketepatan sasaran penerima bantuan atau dipadu padankan dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). 
     
    “Kami memiliki dashboard yang memungkinkan Kemensos melihat langsung kondisi rumah penerima bansos. Hal ini membantu dalam verifikasi dan koreksi data,” kata Direktur Bisnis Jasa Keuangan Pos Indonesia Haris.
     
    Selain sistem yang mumpuni, PosIND juga menjalankan strategi penyaluran melalui tiga metode, yakni dibagikan di Kantorpos, komunitas, dan diantarkan langsung ke rumah KPM bagi mereka yang sedang sakit, lansia, maupun disabilitas.
     
    Metode pengantaran tersebut menunjukkan fleksibilitas dan kepedulian PosIND terhadap penerima bansos yang memiliki keterbatasan fisik. 
     
    “Kami ingin memastikan bahwa bantuan benar-benar sampai ke tangan yang membutuhkan,” ucap Haris. 
     
     

     
    Haris juga menyoroti pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan Kementerian Sosial.
     

    (Foto: Dok. PosIND)
     
    “Kami bekerja bahu-membahu untuk memastikan proses penyaluran berjalan lancar. Data dari PGC memungkinkan kami memberikan laporan yang transparan dan akuntabel kepada pemerintah,” tambahnya.
     
    Cerita sukses di lapangan
    Di balik angka-angka tersebut, terdapat cerita perjuangan para petugas PosIND di lapangan. Di Kota Surabaya, Rina, seorang petugas Pos, mengaku bangga dapat menjadi bagian dari tim yang menyalurkan bansos kepada masyarakat sebagai juru bayar. 
     
    “Kami sering harus menempuh perjalanan hingga masuk-masuk ke gang sempit, dan sering tidak nomor rumah tidak jelas. Tapi semua itu terbayar ketika melihat senyum bahagia penerima manfaat,” cerita Rina.
     
    DI Jakarta Oceania, menjadi petugas juru bayar bagi Ria Amalia yang terkesan pekerjaan yang berat, namun justru disyukurinya. Ria benar-benar menjadikan pekerjaannya sebagai ladang amal.
     
    “Apa ya, kesannya saat mengantar ke salah satu penerima yang memang keadaannya sangat-sangat memperhatikan dan memang sangat-sangat butuh bantuan, saya jadi merasa sedih melihat keadaan penerima. Itu kenapa saya senang mengerjakan pekerjaan ini. Semoga bermanfaat untuk si penerima KPM dan membantu perekonomiannya,” tutur Ria.
     

    (Foto: Dok. PosIND)
     
    Sementara itu, di Makassar, tim PosIND menggunakan sepeda motor untuk menjangkau wilayah terpencil yang sulit diakses kendaraan besar.
     
    “Kami harus kreatif. Kadang, kami ganti ban motor spt motor trail sampai juga harus berjalan kaki ketika sudah tidak bisa lagi menggunakan kendaraan, untuk memastikan bansos sampai ke tangan penerima,” ujar Ahmad, petugas lapangan lainnya.
     
    Tantangan dan solusi
    Meski capaian ini sangat membanggakan, Haris tidak menutup mata terhadap tantangan yang dihadapi. Menurut Haris, faktor yang jadi kendala ialah pemutakhiran data penerima manfaat oleh Kementerian Sosial, dan kendala dalam proses distribusi.  
     
     

     
    Sementara, tantangan yang dihadapi dalam proses distribusi ini yaitu keterbatasan akses transportasi dan kondisi cuaca.
     
    “Salah satu kendala utama adalah akses ke daerah-daerah terpencil. Namun, dengan dukungan logistik yang kuat dan koordinasi tim yang solid, kami berhasil mengatasinya. Kami juga terus meningkatkan kualitas layanan melalui pelatihan bagi petugas lapangan,” jelasnya.
     
    Haris menambahkan bahwa seluruh tantangan tersebut mampu diatasi dengan baik karena adanya kolaborasi dari pemerintah dan pemangku kepentingan. Koordinasi yang baik juga dilakukan dengan otoritas pelabuhan, pemilik transportasi, dan pihak keamanan.
     
    Komitmen dan optismisme PosIND pada penyaluran bansos 2025
    PosIND optimistis penyaluran Bansos Program Sembako dan PKH kurun waktu 2025 ini akan juga menuai sukses. Keberhasilan PosIND dalam menyalurkan bansos PKH dan Program Sembako triwulan pertama tahun 2025 merupakan cerminan dedikasi dan profesionalisme seluruh jajaran perusahaan. Keberhasilan ini tentu menjadi capaian yang menggembirakan seluruh insan PosIND.
     

    (Foto: Dok. PosIND)
     
    Menengok ke belakang, sepanjang periode 2024, PosIND sukses menyalurkan bansos kepada 4,6 juta KPM di seluruh Indonesia dengan capaian 96 persen, nyaris menyentuh 100 persen.
     
    Dengan dukungan teknologi, inovasi, dan semangat kebersamaan, PosIND siap untuk menghadapi tantangan berikutnya dan terus menjadi mitra terpercaya pemerintah dalam memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. Terlebih penyaluran di masa awal 2025 
     
    Haris menambahkan bahwa PosIND berkomitmen untuk terus berinovasi dalam mendukung program pemerintah. 
     
    “Kami memahami betapa pentingnya bansos bagi masyarakat yang membutuhkan. Oleh karena itu, kami akan selalu berupaya memberikan yang terbaik,” tutup Haris.
     
    Capaian penyaluran bansos PKH dan Program Sembako ini mendapatkan apresiasi dari pemerintah dan khususnya Kementerian Sosial RI. Kinerja Pos Indonesia yang mampu menjaga amanah dalam menyalurkan bansos kepada masyarakat dipuji Menteri Sosial Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, yang datang langsung meninjau dan menyerahkan bansos PKH dan Program Sembako medio Desember 2024, di Yogyakarta dan Pringsewu, Lampung.
     
    Kolaborasi yang kuat antara Pos Indonesia dan Kemensos menjadi bukti nyata bagaimana sinergi antara pemerintah dan BUMN dapat menghasilkan dampak positif yang signifikan. Cerita sukses ini tidak hanya menjadi kebanggaan PosIND, tetapi juga inspirasi bagi semua pihak untuk terus bekerja keras demi kesejahteraan rakyat Indonesia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Larangan Makan Obat dengan Pisang Ada Benarnya, Profesor Farmasi UGM Beri Penjelasan

    Larangan Makan Obat dengan Pisang Ada Benarnya, Profesor Farmasi UGM Beri Penjelasan

    Jakarta

    Kerap berseliweran larangan mengonsumsi obat dengan bantuan pisang di media sosial. Sejumlah orang memilih opsi ini dengan dalih obat lebih mudah tertelan, ketimbang langsung diminum hanya dengan air putih.

    Hal yang dikhawatirkan dengan mengonsumsi obat memakai bantuan pisang adalah interaksi obat yang bisa berdampak negatif bagi tubuh.

    “Tolong banget jangan pake pisang (untuk minum obat) karena bisa berinteraksi sama obatnya!!” tulis salah satu netizen TikTok.

    “Kalaupun mau pake pisang jangan banyak banget ya, ingat selalu konsul dengan apoteker/dokter dulu karena ga semua obat boleh dikonsumsi dengan pisang,” tambahnya.

    Apa Kata Profesor Farmasi?

    Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Prof Zullies Ikawati membenarkan imbauan tersebut. Ia juga tidak menyarankan untuk mengonsumsi obat dengan pisang demi menghindari reaksi dan efek samping tertentu.

    “Pisang mengandung kalium tinggi dan beberapa enzim yang dapat memengaruhi cara tubuh menyerap atau memetabolisme obat tertentu. Jadi, ketika obat antihipertensi misalnya, dikonsumsi bersamaan dengan pisang, ini bisa menyebabkan seseorang mengalami hiperkalemia, yaitu kelebihan kadar kalium dalam darah,” kata Prof Zullies.

    “Efeknya dapat menyebabkan gangguan irama jantung atau kelemahan otot,” tambah Prof Zullies.

    Karenanya, cara paling aman meminum obat adalah dengan air putih. Bila seseorang masih merasa kesulitan meminum obat hanya dengan bantuan air, disarankan untuk memilih roti tawar yang bisa dimakan berbarengan dengan obat.

    “Roti tawar lebih netral,” tukas dia.

    Sederet obat yang rentan berinteraksi dengan pisang kebanyakan adalah obat antihipertensi seperti Captopril, Enalapril, Lisinopril, Spironolakton, Losartan, dan Vasartan.

    Bagaimana dengan Konsumsi Kopi dan Susu?

    Larangan tersebut tidak bisa disamaratakan untuk semua jenis obat. Prof Zullies menyarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum ingin mencampur obat dengan makanan dan minuman tertentu.

    “Tidak bisa digeneralisir karena tergantung jenis obatnya. Ada obat-obat yang justru disarankan digunakan bersama makanan, iya artinya boleh dengan makanan apapun,” pungkasnya.

    (naf/kna)

  • Link Pendaftaran Mudik Gratis 2025 BUMN dan Swasta, Cek Syarat Lengkap

    Link Pendaftaran Mudik Gratis 2025 BUMN dan Swasta, Cek Syarat Lengkap

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seperti tahun-tahun sebelumnya, pendaftaran mudik gratis telah dibuka untuk masyarakat Indonesia yang hendak merayakan Lebaran bersama keluarga.

    Adapun mudik gratis itu diselenggarakan perusahaan-perusahaan BUMN dengan tema “Mudik Aman Sampai Tujuan”. Ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto agar pemerintah bersiap menghadapi musim mudik Lebaran 2025.

    Dalam siaran pers, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan ada 78 perusahaan BUMN yang ikut serta menyelenggarakan mudik gratis dengan target 100.000 pemudik.

    “Agenda mudik bersama ini serupa dengan kebijakan penurunan harga tiket pesawat atau penambahan gerbong kereta, agar masyarakat bisa lebih mudah berkumpul dengan keluarga,” ujar Erick.

    Berikut adalah beberapa perusahaan BUMN yang telah mengumumkan program mudik gratis 2025:

    1. PT Bio Farma

    Kuota: 450 pemudik (10 bus)
    Pendaftaran: 3-16 Maret 2025 via https://bit.ly/MudikAmanBiofarma25
    Syarat:

    Kartu Keluarga (KK)
    KTP atau Kartu Identitas Anak
    Surat keterangan tidak mampu dari aplikasi Sipraja atau Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) 2025

    2. Jasa Raharja

    Rute: 200 kota tujuan Moda transportasi: Kereta api, bus, dan kapal laut
    Pendaftaran: Hingga 17 Maret 2025, lewat https://mudik.jasaraharja.co.id/
    Syarat:

    Memiliki sepeda motor dengan STNK aktif
    Pajak kendaraan masih berlaku
    Memiliki KTP dan SIM C aktif
    Pendaftar dan peserta harus berasal dari satu KK
    Satu pendaftar maksimal 4 orang dewasa
    Tidak boleh mendaftar di lebih dari satu BUMN

    3. PT Kereta Api Indonesia (KAI)

    Kuota: 400 tiket kereta api
    Rute: Pasarsenen – Semarang Tawang Bank Jateng (Tawang Jaya Premium KA 178)
    Keberangkatan: 26 Maret 2025
    Pendaftaran: via aplikasi Access by KAI mulai 4 Maret 2025 pukul 10.00 WIB
    Syarat:

    Memiliki akun Access by KAI
    Pemesanan dilakukan online tanpa perlu pendaftaran tambahan
    Satu pemesanan maksimal untuk 4 tiket
    Setiap pemudik boleh membawa 1 infant tanpa mengurangi kuota peserta

    4. PT Dahana

    Keberangkatan: 27 Maret 2025
    Lokasi keberangkatan: Bale Dahana Subang, Gelora Bung Karno Jakarta, dan Gedung Sate Bandung
    Pendaftaran: 3-17 Maret 2025, via https://bit.ly/MudikAmanSampaiTujuanBersamaDAHANA2025
    Syarat:

    Setiap peserta hanya boleh daftar 1 kali di program mudik gratis BUMN
    Peserta tidak boleh mendaftar di dua BUMN berbeda
    Jika melanggar, peserta akan di-blacklist selama 3 tahun
    Maksimal 4 orang dalam satu Kartu Keluarga (KK)
    Anak usia di atas 5 tahun wajib didaftarkan sebagai penumpang dewasa
    Registrasi ulang wajib dilakukan pada 20-21 Maret 2025

    5. PT Pos Indonesia

    Pendaftaran: 3-17 Maret 2025, via https://bit.ly/mudikposind
    Jadwal & Rute:

    27 Maret 2025: – Jakarta – Tegal – Semarang – Solo – Surabaya – Bandung – Tegal – Semarang – Solo – Surabaya
    28 Maret 2025: – Surabaya – Solo – Semarang – Tegal – Bandung – Jakarta – Surabaya – Nganjuk – Yogyakarta – Kebumen – Cilacap – Tasikmalaya – Bandung

    Syarat:

    Memiliki rekening Pospay dengan minimal 2 transaksi
    Pernah melakukan 2 kali pengiriman melalui aplikasi PosAja atau outlet kantor pos
    Memiliki KTP atau KK

    6. Jasa Marga

    Pada tahun ini, Jasa Marga menyediakan fasilitas transportasi berupa 27 unit bus dengan total kuota sebanyak 1.350 orang.

    Pendaftaran Program Mudik Gratis Bersama Jasa Marga 2025 dibuka secara daring melalui website resmi Jasa Marga di https://mudikgratis.jasamarga.co.id/. Pendaftaran ini dibuka pada tanggal 10 Maret 2025 pukul 08.00 WIB, dan ditutup tanggal 17 Maret 2025 atau saat kuota telah terpenuhi. Untuk keberangkatan Program Mudik Gratis Bersama Jasa Marga 2025 akan dilaksanakan pada hari Kamis, 27 Maret 2025 pukul 06.00 WIB.

    Berikut adalah beberapa pengumuman mudik gratis di media sosial pemerintah, BUMN, dan perusahaan swasta:

    Link resmi Mudik Gratis Pemerintah Provinsi Jawa Barat

    Link resmi Mudik Gratis dari Pemerintah Kabupaten Bandung

    Link resmi Mudik Gratis Kementerian Perhubungan (Kemenhub)

    Link resmi Mudik Gratis dari PT Dahana

    Link resmi Mudik Gratis dari Indomaret

    Link resmi Mudik gratis dari Alfamart

    Link resmi Mudik Gratis dari Pelni

    Link resmi Mudik Gratis dari Pelindo

    Link resmi Mudik Gratis dari BPKH

    Link resmi Mudik Gratis dari Taspen

    Link resmi Mudik Gratis dari Biofarma

    Link resmi Mudik Gratis dari Jasa Marga

    (fab/fab)

  • 1,6 Juta Tiket KA Lebaran Terjual, Ini Tanggal Keberangkatan Paling Favorit

    1,6 Juta Tiket KA Lebaran Terjual, Ini Tanggal Keberangkatan Paling Favorit

    Jakarta

    PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) mencatat tingginya permintaan masyarakat terhadap layanan transportasi kereta api dalam rangka Angkutan Lebaran 1446 H/2025. KAI mencatat tiket kereta api Lebaran yang telah terjual sebanyak 1.647.943.

    “Hingga 6 Maret 2025 pukul 07.00 WIB, KAI telah mencatat penjualan tiket KA Jarak Jauh sebanyak 1.647.943 tiket atau setara dengan 47,85% dari total kapasitas yang disediakan,” kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba, dalam keterangannya, Kamis (6/3/2025).

    Selama periode angkutan Lebaran yang berlangsung selama 22 hari, mulai 21 Maret hingga 11 April 2025, KAI menyediakan total kapasitas 4.591.510 tempat duduk. Dari jumlah tersebut, 3.443.832 kursi dialokasikan untuk Kereta Api Jarak Jauh (KA JJ), sementara 1.147.678 kursi disediakan untuk layanan KA Lokal yang beroperasi di Pulau Jawa dan Sumatera.

    “Sementara itu, untuk KA Lokal, jumlah tiket yang telah terjual mencapai 22.262 tiket atau sekitar 1,94% dari total yang tersedia. Tingkat penjualan tiket KA Lokal masih relatif rendah karena periode pemesanan baru dibuka H-30 sebelum keberangkatan dan sebagian besar layanan baru dapat dipesan pada H-7,” ujarnya.

    Anne menambahkan bahwa berdasarkan tren pemesanan, puncak penjualan tiket KA Jarak Jauh sementara ini tercatat pada H-3 Lebaran atau 28 Maret 2025, dengan jumlah tiket terjual mencapai 111.178 tiket dalam satu hari. Angka ini diproyeksikan masih akan mengalami peningkatan mengingat periode pemesanan masih berlangsung.

    Tanggal Penjualan Tiket KA Tertinggi:

    1. 28 Maret 2025: 111.178 Penumpang

    2. 29 Maret 2025: 109.128 Penumpang

    3. 27 Maret 2025: 98.662 Penumpang

    4. 6 April 2025: 95.150 Penumpang

    5. 5 April 2025: 94.687 Penumpang

    6. 2 April 2025: 93.751 Penumpang

    7. 3 April 2025: 93.262 Penumpang

    8. 4 April 2025: 92.249 Penumpang

    9. 1 April 2025: 91.984 Penumpang

    10. 30 Maret 2025: 88.028 Penumpang

    “KAI mengimbau pelanggan yang belum memperoleh tiket di tanggal keberangkatan yang diinginkan untuk segera mempertimbangkan alternatif jadwal perjalanan lainnya guna meningkatkan peluang mendapatkan tiket sesuai kebutuhan,” tambah Anne.

    Untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan perjalanan selama periode angkutan Lebaran, KAI telah menyiapkan berbagai langkah strategis, termasuk optimalisasi personel di seluruh titik layanan baik di stasiun maupun di atas kereta. KAI juga memperkuat layanan digital guna memberikan kemudahan akses informasi serta pemesanan tiket secara real-time.

    “Sebagai bagian dari peningkatan pelayanan, KAI menempatkan 170 petugas Customer Service Mobile (CSM) di 39 stasiun yang tersebar di berbagai Daerah Operasi (Daop) dan Divisi Regional (Divre). Tim ini bertugas untuk memberikan informasi, mendampingi pelanggan dalam proses boarding, serta menangani berbagai kebutuhan perjalanan secara langsung,” tukas Anne.

    Di samping itu, dalam rangka mendukung keberlanjutan lingkungan, KAI terus memperluas fasilitas water station di berbagai stasiun guna mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai. Pada tahun ini, fasilitas tersebut telah ditambahkan di empat stasiun baru, yakni Stasiun Kertapati, Lamongan, Wonokromo, dan Sidoarjo, sehingga saat ini terdapat total 28 stasiun yang menyediakan layanan pengisian air minum gratis bagi pelanggan.

    “KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan guna menghadirkan pengalaman perjalanan mudik yang lebih aman, nyaman, dan berkelanjutan bagi seluruh pelanggan. Dengan berbagai inisiatif yang telah kami terapkan, kami optimistis Angkutan Lebaran tahun ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan kesan positif bagi masyarakat,” tutup Anne.

    Lihat juga video: Masuk Long Weekend, 93 Persen Tiket KA ke Yogyakarta Telah Terjual

    (ada/ara)

  • Ceramah Anies Baswedan di Masjid UGM Dipersoalkan Raja Juli, Dandhy Laksono Pasang Badan: Kantor Kemhut Gak Bisa Diandalkan

    Ceramah Anies Baswedan di Masjid UGM Dipersoalkan Raja Juli, Dandhy Laksono Pasang Badan: Kantor Kemhut Gak Bisa Diandalkan

    Acara ini digelar setelah salat Isya dan Tarawih, dihadiri oleh mahasiswa, akademisi, hingga masyarakat umum.

    Dalam pembukaannya, Anies menyampaikan rasa syukur bisa kembali ke UGM, tempatnya menimba ilmu.

    “Hujan ternyata tidak menghentikan langkah,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu, mengapresiasi antusiasme jemaah.

    Ia pun mengungkapkan kedekatannya dengan UGM, bukan hanya sebagai kampus, tetapi juga sebagai bagian dari perjalanan hidupnya.

    “Alhamdulillah kita semua berkumpul. Saya merasa bersyukur sekali bisa kembali ke Gadjah Mada,” tuturnya.

    “Bukan sekadar ke kampus, tapi ini kembali ke kampung halaman,” lanjutnya.

    Dalam ceramahnya, Anies mengangkat tema “Infrastruktur Pendidikan dan Kualitas Manusia”.

    Ia menekankan bahwa fasilitas pendidikan harus menjadi ruang bagi berkembangnya imajinasi, kreativitas, keberanian, serta ketekunan.

    “Ini soal bagaimana fasilitas itu membuat imajinasi berkembang, kreativitas tumbuh, keberanian tumbuh, ketekunan dan keteguhan tumbuh,” jelasnya.

    Namun, ia juga menyoroti ketimpangan infrastruktur pendidikan di Indonesia.

    Anies bilang, fasilitas pendidikan di kota besar seperti Yogyakarta sudah cukup baik, tetapi masih banyak daerah terpencil dan wilayah pegunungan yang belum mendapatkan akses yang sama.

    “Saya merasakan saat berkeliling, ketimpangan infrastruktur ini luar biasa,” tandasnya.

    (Muhsin/fajar)

  • 1
                    
                        Jawaban Lucu Ganjar Saat Ditanya Puan di Ceramah Masjid Kampus UGM
                        Regional

    1 Jawaban Lucu Ganjar Saat Ditanya Puan di Ceramah Masjid Kampus UGM Regional

    Jawaban Lucu Ganjar Saat Ditanya Puan di Ceramah Masjid Kampus UGM
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Suara tawa jemaah menggema di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) saat sesi tanya jawab dengan
    Ganjar Pranowo
    yang mengisi ceramah bertema “Langkah Strategis Peningkatan
    Kemandirian Daerah
    untuk Mendorong Pemerataan Ekonomi”.
    Acara tersebut berlangsung pada Rabu (5/3/2025).
    Setelah menutup ceramahnya, Ganjar Pranowo mengundang para jemaah untuk bertanya.
    Salah satu jemaah, yang memperkenalkan diri sebagai
    Puan Jasmine Maharani Merkuri
    , menarik perhatian.
    Mendengar nama “Puan”, para jemaah pun tertawa.
    Ketika Ganjar menanyakan apakah panggilan mahasiswi Program Studi Hubungan Internasional Universitas Amikom Yogyakarta itu adalah Puan, Jasmine menjawab bahwa panggilannya adalah Jasmine.
    Sebelum mengajukan pertanyaan, Jasmine meminta maaf kepada Ganjar jika pertanyaannya tidak sesuai dengan tema Ramadhan Public Lecture.
    Ia kemudian bertanya tentang fokus Ganjar Pranowo di bidang pertahanan jika menjadi presiden.
    Ganjar menjawab dengan nada humor,  “Lha…lha Saya sudah kalah gimana. Ini kalah saya saja lowbat.”
    Ucapan tersebut membuat suasana di
    Masjid Kampus UGM
    semakin riuh dengan tawa para jemaah.
    Jasmine juga menyampaikan salam untuk putra Ganjar Pranowo, Alam Ganjar, dan mengaku sebagai penggemar beratnya.
    Pernyataan ini kembali mengundang gelak tawa dari jemaah.
    Tak hanya itu, Jasmine meminta untuk berfoto bersama Ganjar setelah acara.
    Acara ini tidak hanya memberikan wawasan tentang
    kemandirian daerah
    , tetapi juga menciptakan momen hangat dan akrab antara Ganjar Pranowo dan para jemaah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Senangnya Murid SD di Gunungkidul Menerima Kurma dan Susu dalam MBG
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Maret 2025

    Senangnya Murid SD di Gunungkidul Menerima Kurma dan Susu dalam MBG Regional 6 Maret 2025

    Senangnya Murid SD di Gunungkidul Menerima Kurma dan Susu dalam MBG
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Program
    Makan Bergizi Gratis
    (MBG) kembali dilaksanakan di Kabupaten
    Gunungkidul
    , DI Yogyakarta, pada Kamis (6/3/2025).
    Menu yang disediakan dalam program ini meliputi kurma, susu kemasan, hingga biskuit.
    Dari pengamatan
    Kompas.com
    di SDN 1 Wonosari, para siswa tampak antusias menerima totebag berisi makanan.
    Setelah mendapatkan instruksi dari guru, mereka mengeluarkan isi totebag yang terdiri dari kurma, susu kemasan, telur rebus, biskuit, dan jeruk.
    Para siswa juga telah menyiapkan kantong sebagai pengganti totebag yang digunakan untuk membawa makanan.
    “Sudah bawa plastik sendiri, nanti dimasukkan ke tas,” ujar Gilang, salah seorang siswa kelas 1, saat ditemui di kelasnya.
    Siswa lainnya, Darren A Jati, mengaku akan mengkonsumsi makanan dari MBG saat tengah hari setelah adzan Dzuhur, karena dirinya baru bisa berpuasa setengah hari.
    Ia menjelaskan bahwa biasanya menu MBG terdiri dari nasi, lauk, buah, dan susu.
    “Nanti siang dimakannya, paling suka kurma,” kata Darren.
    Sementara itu, Komandan Kodim 0730/GK Letkol Inf Roni Hermawan menyatakan bahwa menu MBG selama bulan Ramadhan akan disesuaikan dengan makanan kering yang bisa dikonsumsi saat berbuka puasa.
    “Menu yang disajikan adalah makanan tahan lama, contohnya bubur kacang hijau, buah jeruk, biskuit, dan susu,” jelas Roni.
    Saat ini, di area dapur sehat Kodim 0730/GK terdapat sekitar 2.700 siswa dari empat sekolah, yaitu SDN 1 Wonosari, SMPN 1 Wonosari, SMK 3 Wonosari, dan SMA 1 Wonosari.
    Pihaknya juga masih melakukan pendataan terhadap ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
    Roni menegaskan bahwa totebag yang telah digunakan akan dikembalikan untuk digunakan kembali dalam pengiriman makanan.
    “Totebagnya dikembalikan, besok digunakan untuk membawa lagi,” ujarnya.
    Wakil Bupati Gunungkidul Joko Parwoto mendukung pelaksanaan MBG di Gunungkidul.
    Ia menilai program ini tidak hanya memberikan makanan kepada para siswa, tetapi juga berdampak positif secara ekonomi karena menggunakan produk lokal.
    “Ini pinter sekali pak Dandim memilih menu, makanan snack bisa dibawa pulang untuk buka puasa,” kata Joko.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 1
                    
                        Jawaban Lucu Ganjar Saat Ditanya Puan di Ceramah Masjid Kampus UGM
                        Regional

    Isi Ceramah di Masjid UGM, Ganjar Pranowo Singgung PHK Massal dan Danantara Yogyakarta 6 Maret 2025

    Isi Ceramah di Masjid UGM, Ganjar Pranowo Singgung PHK Massal dan Danantara
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –

    Ganjar Pranowo
    hadir di Masjid Kampus UGM untuk mengisi ceramah dengan tema “Langkah Strategis Peningkatan Kemandirian Daerah untuk Mendorong Pemerataan Ekonomi”.
    Di dalam cemarahnya, mantan Gubernur Jawa Tengah ini menyinggung soal maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) dan
    Danantara
    .
    “Hari ini, kalau kita lihat kurs dollar Rp 16.000 lebih, ada PHK terjadi di banyak industri tekstil, kemarin ada di industri elektronik, ada di industri makanan,” ujar Ganjar Pranowo saat memberikan ceramah di Masjid Kampus UGM, Rabu (05/03/2025) malam.
    Melihat perekonomian yang melemah, Ganjar menilai perlu ada langkah strategis dari Pemerintah Pusat dan Daerah untuk membuat
    jaring pengaman sosial
    .
    Jaring pengaman sosial
    atau 
    social safety net 
    pernah dilakukan saat masa pandemi Covid-19.
    Dikutip dari BPK RI, Jaring pengaman sosial adalah bentuk perlindungan untuk menjamin seluruh masyarakat yang terdampak ekonomi agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya.
    “Apa yang musti dilakukan sebenarnya pemerintah pusat dan daerah? Gandengan tangan membuat
    social safety net
    , jaring pengaman sosial,” kata dia disambut tepuk tangan para jaamaah yang hadir di Masjid Kampus UGM.
    Karena itu, Ganjar menyarankan, melihat situasi saat ini, lebih baik anggaran yang ada digunakan untuk jaring pengaman sosial, bukan Danantara.
    “Maka saran saya sebenarnya ya dari pada Danantara nunggu kasih aja ke sini (jaring pengaman sosial),” sambung dia.
    Mantan Gubernur Jawa Tengah ini kemudian melanjutkan dengan bertanya kepada jamaah yang hadir apakah setuju dengan saran tersebut. Mendengar pertanyaan itu, para jamaah kembali menyambut dengan tepuk tangan.
    Saat ditemui usai mengisi ceramah, Ganjar kembali menegaskan bahwa prioritas saat ini menurutnya adalah jaring pengaman sosial.
    “Saya kira hari ini yang dibutuhkan jaring pengaman sosial, karena kalau kita melihat banyak sekali industri yang tidak bagus, PHK terjadi. Kita mesti gerak cepat, gerak cepatnya apa perlu jaring pengaman sosial,” tuturnya.
    Menurut Ganjar, pemerintah daerah maupun pusat harus gerak cepat untuk membuat jaring pengaman sosial. Sehingga masyarakat merasa nyaman di tengah maraknya PHK dan kondisi industri yang tidak bagus.
    “Rasa-rasanya pemerintah pusat maupun daerah harus melakukan ini segera. Sehingga masyarakat merasa nyaman dan kemudian mereka merasa hidup berjalan dan mereka akan bisa mendapatkan harkat, martabatnya sebagai manusia,” ucapnya.
    Ganjar mengungkapkan,
    PHK massal
    terjadi di banyak tempat. Bukan hanya Sritex, tetapi juga PT Sanken, industri makanan, juga pabrik pembuat sepatu Nike di Banten.
    Melihat kondisi ekonomi makro saat ini, Ganjar Pranowo mengatakan, Pemenrintah dan masyarakat harus bersiaga.
    “Kalau kita melihat kondisi ekonomi makronya seperti ini, Kita mesti siaga betul. Maka jaring pengaman sosial menurut saya hari ini jadi suatu yang penting ketimbang kemudian mau investasi. Investasi kan satu mesti ada fresh money,yang kedua mesti butuh waktu, seberapa kita bisa cepat,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kampoeng Ramadhan Jogokariyan Semarak, Hampir 400 UMKM Ikut Meramaikan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Maret 2025

    Kampoeng Ramadhan Jogokariyan Semarak, Hampir 400 UMKM Ikut Meramaikan Regional 6 Maret 2025

    Kampoeng Ramadhan Jogokariyan Semarak, Hampir 400 UMKM Ikut Meramaikan
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –

    Kampoeng Ramadhan Jogokariyan
    (KRJ) kembali digelar tahun ini, menandai eksistensinya yang telah berjalan selama 21 tahun.
    KRJ merupakan acara tahunan yang diadakan setiap bulan Ramadhan oleh
    Masjid Jogokariyan
    . Event ini menghadirkan ratusan UMKM serta ribuan takjil yang dibagikan kepada warga.
    Tahun ini, sekitar 390 UMKM turut serta memeriahkan KRJ. Mereka berjejer memenuhi sepanjang Jalan Jogokariyan, Kemantren Mantrijeron, Kota Yogyakarta, DIY, yang membentang sepanjang 800 meter.
    Para pedagang menawarkan beragam makanan dan minuman untuk berbuka puasa dengan harga yang relatif terjangkau.
    Makanan dijual mulai dari Rp 5.000, begitu juga dengan minuman.
    Salah satu pedagang, Andri, mengaku telah berjualan di KRJ sejak 20 tahun lalu. Ia menawarkan berbagai jenis jajanan pasar yang selalu diminati pembeli.
    Ia mengungkapkan bahwa KRJ dulu belum seramai sekarang, baik dari segi jumlah pedagang maupun pengunjung.
    Namun, seiring waktu, event ini semakin berkembang dan makin banyak pedagang serta kuliner kekinian yang meramaikan.
    “Kalau minat semakin meningkat, sekarang banyak jajanan kekinian. Iya (persaingan semakin ketat), tapi ya Alhamdulillah,” ujarnya, Rabu (5/3/2025).
    Andri menyebutkan bahwa selama KRJ, ia bisa meraup omzet kotor sekitar Rp 4 hingga Rp 5 juta per hari. Ia mulai berjualan sejak pukul 14.00 WIB hingga waktu berbuka puasa.
    “Sehari-hari juga jualan, tapi gak segede ini, cuma kecil di timur masjid,” ucapnya.
    Meski persaingan antar pedagang semakin ketat, Andri tetap optimis karena memiliki menu khas yang hanya bisa ditemukan saat Ramadhan.
    “Ada Kicak sama ada Kipo, jadi pada nyari makanan khas. Kipo dari Kotagede kalau sehari-hari jarang,” ujarnya.
    Pedagang lain, Vian, yang merupakan warga Jogokariyan, mengaku bahwa KRJ sangat membantu perekonomiannya.
    Vian sudah berjualan di KRJ selama 10 tahun dan tahun ini ia menjajakan berbagai jenis minuman es, seperti mangga, alpukat, hingga cappuccino.
    “Meskipun warga, kita tetap mendaftar. Sekarang jualan berbagai jenis minuman es. Sebelumnya jualan dimsum, es pot, es kepal,” katanya.
    Ia merasakan peningkatan ekonomi yang signifikan berkat KRJ.
    “Peningkatan ekonomi jelas, buat sodakoh lebih banyak,” ungkapnya.
    Setiap harinya, Vian bisa menjual hingga 500 cup minuman dengan omzet mencapai Rp 2 juta.
    “Omzet kurang lebih Rp 2 juta,” imbuhnya.
    Wakil Ketua Panitia KRJ ke-21, Muhammad Akbar, mengatakan bahwa jumlah pedagang tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
    “Tahun ini, pasar sore lebih banyak pedagangnya. Tahun lalu ada 350 pedagang, sekarang hampir 400,” kata Akbar.
    Dengan bertambahnya jumlah pedagang dan antusiasme masyarakat yang tinggi, Kampoeng Ramadhan Jogokariyan terus menjadi destinasi kuliner khas Ramadhan di Yogyakarta.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 6 Maret 1905: Mengenal Pahlawan Nasional Sekaligus Penggagas Puskesmas Johannes Leimena

    6 Maret 1905: Mengenal Pahlawan Nasional Sekaligus Penggagas Puskesmas Johannes Leimena

    Liputan6.com, Yogyakarta – Selama pemerintahan Presiden Soekarno, Johannes Leimena merupakan salah satu tokoh penting di dalamnya. Lahir di Ambon pada 6 Maret 1905, sosok yang akrab disapa Om Jo ini merupakan Menteri Kesehatan yang menggagas terciptanya pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).

    Mengutip dari Ensiklopedia Sejarah Indonesia, kegiatan keorganisasiannya mulai aktif ketika ia melanjutkan pendidikan kedokteran di School Tot Opleiding Van Indische Artsen (STOVIA) Surabaya pada 1930. Pada Desember 1932, Johannes Leimena bersama Ir. C. L. van Doorn dan Dr. Hendrik Kraemer menjadi pembicara dalam konferensi Batavia Christelijke Studenten Vereeniging op Java  (CSV) di Kaliurang, Yogyakarta. Dalam konferensi tersebut, ia juga ditetapkan sebagai Ketua Umum CSV hingga periode 1939.

    Sebelum itu, Leimena juga terlibat dalam organisasi pemuda di daerahnya, Jong Ambon, yang berhasil menggerakkan Kongres Pemuda II di Batavia. Dalam susunan panitia Sumpah Pemuda, Leimena didapuk menjadi Pembantu IV.

    Leimena sempat melanjutkan pendidikan kedokteran di Geneeskunde Hogeschool (GHS) atau Sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta. Kariernya sebagai dokter dimulai di Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting (CBZ) Batavia (sekarang Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo).

    Ketika Gunung Merapi meletus, Leimena ditugaskan ke Yogyakarta. Setelahnya, ia dipindahtugaskan ke RS Zending Immanuel Bandung dari 1931 hingga 1941.

    Sementara itu, kariernya di bidang organisasi masih terus berjalan. Pada 1945, ia ikut membentuk Pengurus Mahasiswa Kristen Indonesia (PMKI) dan terpilih sebagai ketua umum.

    Pada tahun tersebut, Partai Kristen Indonesia (Parkindo) juga terbentuk dan Leimena memutuskan untuk bergabung di dalamnya. Pada masa kemerdekaan, Leimena masih berkarier sebagai dokter hingga akhirnya Soekarno memintanya menjadi Menteri Muda Kesehatan dalam Kabinet Sjahrir II. 

    Selama menjabat sebagau Menteri Muda Kesehatan, tugasnya sebagai Ketua Umum PMKI diserahkan kepada dokter Engelen.

    Ide-idenya banyak yang menjadi fondasi dalam bidang kesehatan hari ini. Salah satu gagasan Leimena yang terus dirasakan manfaatnya hingga sekarang adalah Puskesmas.

    Pada 1950, Leimena terpilih menjadi Ketua Umum Parkindo hingga 1957. Beberapa wakil PMKI dan CSV berkumpul dan sepakat akan melebur dalam suatu organisasi bernama Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI). Leimena pun diangkat sebagai ketua umum hingga kongres pertama GMKI diadakan.

    Ia juga berperan dalam pembentukan Dewan Gereja Indonesia (DGI) yang saat ini menjadi Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia. Pembentukan DGI tersebut sesuai dengan hasil Kongres Pembentukan Dewan Gereja-Gereja di Indonesia (DGI) pada 21-28 Mei 1950 di Sekolah Theologia Tinggi (sekarang Sekolah Tinggi Teologi Jakarta). Hasil kongres menerangkan bahwa Leimena menjadi wakil ketua komisi gereja dan negara.

    Sebagai tokoh politik, Leimena termasuk sosok yang paling sering menjabat sebagai menteri, mulai dari Kabinet Syahrir II hingga Kabinet Dwikora III. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Muda Kesehatan, Menteri Sosial (Kabinet Djuanda 1957-1959), Wakil Perdana Menteri II sekaligus Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (Kabinet Dwikora II 1966), hingga jabatan terakhir sebagai Wakil Perdana Menteri untuk Urusan Umum (Kabinet Dwikora III 1966).

    Leimena sekaligus menjadi satu-satunya pejabat negara yang menjabat sebagai menteri selama 21 tahun tanpa putus. Dalam Operasi Trikora, Leimena terlibat sebagai anggota Komando Operasi Tinggi berpangkat Laksamana Madya (Tituler) TNI Angkatan Laut.

    Pada masa pemerintahan Soeharto, ia diangkat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung hingga 1973. Pada 29 Maret 1977, Johannes Leimena menghembuskan nafas terakhirnya.

    Untuk mengenang jasa-jasanya, dibangun patung Johannes Leimena di Jalan Ir. M. Putuhena, Poka, Ambon, Maluku. Dijuluki sebagai Monumen dr. J. Leimena ini diresmikan pada 2012.

    Penulis: Resla