kab/kota: Yogyakarta

  • Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 1 April 2025 : Pagi ini Hujan Ringan
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        1 April 2025

    Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 1 April 2025 : Pagi ini Hujan Ringan Yogyakarta 1 April 2025

    Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 1 April 2025 : Pagi ini Hujan Ringan
    Penulis
    Solo, KOMPAS.com
    – Halaman ini memuat informasi
    prakiraan cuaca
    Solo, Jawa Tengah, untuk hari ini Selasa 1 April 2025.
    Silakan simpan halaman ini untuk mengetahui prakiraan cuaca Solo. Jangan ke luar rumah sebelum Anda baca artikel ini. Data prakiraan cuaca diambil dari BMKG.go.id.
    Prakiraan Cuaca
    Solo Hari Ini Per Jam
    Selasa 1 April 2025
    Di Indonesia, informasi prakiraan cuaca setiap daerah dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
    Setiap pagi, kita bisa melihat informasi perkiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG.
    Prakiraan cuaca
    dilakukan oleh seorang
    forecaster
    (prakirawan cuaca)
    Pembuatan prakiraan cuaca juga dibantu dengan teknologi pemodelan prediksi cuaca berbasis komputer yakni model
    Numerical Weather Prediction
    (NWP).
    Catatan Redaksi:
    Data prakiraan cuaca harian bisa berubah sewaktu-waktu, tergantung update dari BMKG. Prakiraan cuaca di Jakarta bisa berbeda di masing-masing wilayah administrasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kentut Jadi Tanda Penting Kesembuhan Pasien Operasi, Begini Penjelasannya

    Kentut Jadi Tanda Penting Kesembuhan Pasien Operasi, Begini Penjelasannya

    Liputan6.com, Yogyakarta – Kentut sering dianggap sebagai hal sepele dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, dalam dunia medis, kemampuan pasien untuk buang gas setelah operasi justru menjadi indikator penting pemulihan.

    Dokter kerap memantau apakah pasien sudah bisa kentut atau belum. Hal ini sebagai tanda bahwa sistem pencernaan kembali berfungsi normal.

    Setelah menjalani prosedur bedah, terutama di area perut, saluran pencernaan biasanya mengalami perlambatan sementara. Anestesi dan trauma operasi dapat menghambat gerakan peristaltik usus.

    Mengutip dari Jurnal Penelitian Perawat Profesional dan dari berbagai sumber, gerakan peristaltik merupakan kontraksi alami yang mendorong makanan dan gas dalam saluran pencernaan. Jika pasien sudah bisa kentut, hal ini menunjukkan usus telah aktif kembali dan siap menerima asupan makanan.

    Kondisi ini juga menjadi penanda bahwa tidak ada komplikasi pascabedah, seperti penyumbatan usus. Tanpa kemampuan buang gas, pasien berisiko mengalami kembung, mual, hingga nyeri perut yang dapat memperlambat pemulihan.

    Oleh karena itu, tenaga medis kerap menanyakan apakah pasien sudah kentut sebelum memperbolehkan mereka makan atau minum. Selain dalam konteks pascabedah, frekuensi kentut yang normal juga bisa menjadi indikator kecukupan serat.

    Asupan serat yang seimbang membantu proses pencernaan berjalan lancar. Sehingga, produksi gas tidak berlebihan dan mudah dikeluarkan.

    Hal ini menunjukkan bahwa fungsi fisiologis tubuh bekerja sebagaimana mestinya. Meski dianggap remeh, kentut ternyata memiliki nilai medis yang tinggi.

    Kemampuan buang gas setelah operasi menjadi salah satu tolak ukur kesembuhan pasien. Tanpanya, proses pemulihan bisa tertunda, bahkan memerlukan penanganan lebih lanjut.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Sinopsis dan Daftar Pemain Film ‘Godaan Setan yang Terkutuk’, Tayang 15 Mei 2025

    Sinopsis dan Daftar Pemain Film ‘Godaan Setan yang Terkutuk’, Tayang 15 Mei 2025

    Liputan6.com, Yogyakarta – Maxima Pictures bekerja sama dengan Sinergi Pictures dan VLP Indonesia bakal merilis film horor berjudul Godaan Setan yang Terkutuk. Film ini disutradarai oleh Fahmy J Saad.

    Film ini mengangkat cerita dari ritual yang sangat dekat dengan masyarakat, yakni rukiah. Penonton akan melihat langsung proses rukiah yang dipimpin oleh tokoh agama dalan film ini.

    Jelang penayangannya, trailer film ini pun dirilis. Dalam trailer tersebut terdapat adegan saat seorang ustaz memberikan ceramah tentang strategi iblis dalam menggoda manusia. Dalam ceramah tersebut ia mengatakan bahwa iblis akan merusak keluarga yang bertakwa melalui ibunya.

    Film ini mengisahkan seorang ustaz rukiah bernama Ahmad. Ia harus menghadapi tantangan terbesar dalam hidupnya, yakni merukiah keluarganya sendiri.

    Hal ini berawal saat iblis mengintai istri dan anak-anaknya. Gangguan iblis pertama kali mengganggu istrinya dan kemudian menyasar juga ke kedua anak perempuannya. Gangguan tersebut bukan teror biasa, melainkan gangguan yang dapat membahayakan nyawa korbannya.

    Ahmad telah bertahun-tahun membantu orang-orang menghadapi gangguan makhluk gaib. Sebagai kepala keluarga sekaligus seorang ustaz, kini ia harus merukiah keluarganya sendiri.

    Ia pun terpaksa bertarung dengan kekuatan jahat yang tak kasat mata. Namun, semakin ia berusaha melawan, semakin kuat godaan yang datang.

    Ia pun harus bertarung dengan imannya sendiri. Ia mulai mempertanyakan sejauh mana batas kemampuannya sebagai seorang ustaz rukiah.

    Film Godaan Setan yang Terkutuk dibintangi oleh seperti Donny Alamsyah, Poppy Sovia, Azela Putri, Aline Fauziah, Claresta Taufan, dan Jefan Nathanio. Film ini mulai tayang di bioskop pada 15 Mei 2025.

    Penulis: Resla

  • Peran Musik Klasik dalam Menciptakan Komedi Timeless Tom and Jerry

    Peran Musik Klasik dalam Menciptakan Komedi Timeless Tom and Jerry

    Liputan6.com, Yogyakarta – Serial animasi Tom and Jerry menggunakan musik klasik sebagai elemen dalam menghadirkan komedi visual. Tanpa bergantung pada dialog, alunan musik klasik berperan membangun ritme, menekankan kelucuan, dan memberikan petunjuk emosional kepada penonton.

    Mengutip dari berbagai sumber, ketiadaan dialog dalam Tom and Jerry membuat musik klasik mengambil peran sentral dalam menyampaikan cerita. Alunan orkestranya mampu menggantikan kata-kata, mengarahkan penonton memahami situasi, sekaligus memperkuat karakterisasi tokoh.

    Setiap adegan slapstick, kejar-kejaran, atau momen lucu diiringi komposisi musik yang disesuaikan dengan intensitas adegan. Musik klasik dipilih karena kemampuannya menciptakan ritme yang dinamis, selaras dengan gerakan Tom and Jerry.

    Komposisi seperti Hungarian Rhapsody No. 2 karya Franz Liszt digunakan untuk mengatur tempo adegan, mulai dari ketegangan hingga klimaks yang berakhir dengan kelucuan. Setiap perubahan tempo atau dinamika musik berfungsi menandai transisi adegan, membuat lelucon visual terasa lebih hidup.

    Selain memandu ritme, musik klasik dalam Tom and Jerry berperan sebagai penanda emosi. Adegan sedih, tegang, atau bahagia dibedakan melalui melodi yang berbeda.

    Misalnya, penggunaan The Cat Concerto (berbasis Hungarian Rhapsody No. 2) dalam episode berjudul sama tidak hanya menciptakan humor, tetapi juga membangun suasana saat Tom berusaha memainkan piano dengan serius, sementara Jerry mengganggu.

    Keputusan menggunakan musik klasik terbukti sukses secara artistik maupun penghargaan. Episode The Cat Concerto (1946), yang menampilkan Tom memainkan Hungarian Rhapsody No. 2, memenangi Academy Award untuk Best Animated Short Film.

    Prestasi serupa diulang dalam episode Johann Mouse (1952), yang mengangkat karya Johann Strauss II. Penggunaan musik klasik mengangkat kualitas animasi tersebut di mata kritikus.

    Kolaborasi antara animasi slapstick dan musik klasik dalam Tom and Jerry menciptakan formula komedi yang timeless. Generasi penonton dari era berbeda tetap bisa menikmati tayangan ini karena universalitas musik klasik yang melampaui bahasa.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Sejarah Panjang Tradisi Membeli Pakaian Baru untuk Lebaran

    Sejarah Panjang Tradisi Membeli Pakaian Baru untuk Lebaran

    JAKARTA – Menjelang Hari Raya Idulfitri, ada satu tradisi yang mungkin tidak boleh dilewatkan sebagian umat Muslim, yaitu berburu baju baru untuk dikenakan saat Lebaran. Memakai baju baru saat Lebaran ternyata sudah dilakukan sejak zaman dulu.

    Salah satu agenda yang tak bisa dilewatkan ketika menjelang Idulfitri adalah menyiapkan baru Lebaran. Tradisi ini ternyata sudah mengakar kuat dalam budaya masyarakat Indonesia di berbagai kalangan.

    Memakai baju baru saat Lebaran tidak sekadar untuk mempercantik diri, tetapi juga kesucian dalam merayakan hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa Ramadan. Menurut Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia Agus Aris Munandar, pakaian Idulfitri melambangkan kesucian di hari raya.

    “Awalnya harus memakai baju baru, sarung, atau mukena bersih pada waktu shalat Idulfitri. Itu simbol umat Islam yang kembali fitri setelah berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadan,” jelas Agus, dinukil Kompas.

    Tradisi memakai baju baru saat Idulfitri sudah dilakukan umat Muslim sejak zaman Hindia Belanda. (Instagram/@hearttroops)

    Dalam tradisi beli baju baru, biasanya orangtua lebih mendahulukan anak-anak. Selain untuk dikenakan saat Salat Id, juga untuk berkunjung ke rumah saudara.

    “Kalau untuk orang dewasa sih pakaian baru itu cuma simbol, yang penting niat baru untuk melaksanakan agama Islam secara baik,” imbuhnya.

    Sebenarnya, sejak kapan tradisi baju Lebaran berlangsung di Indonesia?

    Sejak Zaman Hindia Belanda

    Mengutip Kompas, tradisi membeli baju Lebaran sudah ada sejak awal abad ke-20, sebagaimana dituturkan orientalis Belanda yang kala itu menjadi Penasihat Urusan Pribumi untuk Pemerintah Kolonial, Snouck Hugronje.

    “Di mana-mana perayaan pesta ini disertai hidangan makan khusus, saling bertandang yang dilakukan oleh kaum kerabat dan kenalan, pembelian pakaian baru, serta berbagai bentuk hiburan yang menggembirakan,” tulis Hugronje dalam suratnya yang termuat dalam Nasihat-Nasihat Snouck Hurgronje Semasa Kepegawaiannya kepada Pemerintah Hindia Belanda 1889–1936 Jilid IV.

    Hugronje menggambarkan bahwa di masa tersebut orang-orang merayakan pesta disertai hidangan khusus. Mereka juga saling berkunjung ke sanak saudara dan kerabat. Tak ketinggalan, masyarakat juga membeli pakaian baru sebagai hiburan yang menggembirakan. Tradisi membeli pakaian saat Lebaran menurut Hugronje juga ternyata mirip dengan kebiasaan orang di Eropa saat perayaan tahun baru.

    Seorang mahasiswi melihat koleksi foto-foto hasil jepretan Snouck Hurgronje di kampus Universitas Islam Negeri Serang, Banten pada Kamis (7/9/2023). (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/hp)

    Sementara itu, sumber lain menyebutkan baju Lebaran sudah menjadi tradisi masyarakat Kerajaan Islam Banten sekitar tahun 1596-an. Hal ini dijelaskan sejarawan Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto dalam sebuah karya tulis berjudul Sejarah Nasional Indonesia.

    Selain Kerajaan Islam Banten, penduduk Kesultanan Yogyakarta pada masa itu juga ikut memakai baju baru saat Lebaran. Dan tradisi itu bertahan sampai sekarang.

    Menurut Hidayat Surya Abadi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel (2019), asal usul beli baju baru Lebaran menjadi sebuah tradisi juga terpengaruh oleh iklan. Dalam iklan, ‘mitos’ baju baru dimunculkan dengan aneka gimik, adegan, dan cerita yang menarik. Bahkan kisah dalam iklan itu juga menunjukkan memberi baju baru adalah bentuk rasa sayang atau bakti kepada orangtua.

    Mengenakan pakaian terbaik saat Idulfitri menjadi salah satu landasan dalam tradisi memakai baju baru. sebagaimana diriwayatkan Al-Hakim, menyebut bahwa cucu Nabi, Hasan bin Ali, mengatakan:

    “Pada setiap hari raya [Idulfitri], Rasulullah saw. menyuruh kami agar mengenakan pakaian terbaik yang kami miliki, memakai minyak wangi terbaik yang kami punya, dan menyembelih kurban hewan termahal yang mampu kami sediakan.”

    Hadis tersebut memang tidak secara eksplisit mewajibkan pembelian baju baru, namun interpretasi terhadap frasa pakaian terbaik sering dikaitkan dengan pakaian baru, bersih, dan paling layak.

    Memunculkan Perdebatan

    Pada dasarnya, pandangan agama menekankan bahwa yang terpenting adalah kebersihan dan kerapian pakaian, bukan semata-mata kebaruannya. Jika seseorang tidak mampu membeli baju baru, mengenakan pakaian lama yang bersih, rapi, dan terbaik yang dimiliki, tetap dianggap sesuai dengan anjuran agama.

    Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kemenag RI Arsad Hidayat menuturkan, tradisi baju baju Lebaran tidak hanya ada di Indonesia. Sejumlah negara yang penduduknya mayoritas Islam juga melakukan hal yang sama.

    Namun belakangan, tradisi memakai baju Lebaran memunculkan perdebatan mengenai aspek ekonomi dan dampak terhadap lingkungan. Bagi keluarga dengan ekonomi terbatas, membeli baju Lebaran dapat menjadi beban tersendiri. Padahal, tradisi ini awalnya bertujuan baik.

    Studi dari Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial mengeksplorasi budaya konsumsi baju Lebaran di Desa Jubung, Sukorambi, Jember. Dari jurnal tersebut para peneliti menemukan bahwa tradisi membeli baju Lebaran erat kaitannya dengan gaya hidup konsumtif masyarakat Muslim di Indonesia.

    Tradisi membeli baju baru saat Lebaran belakangan ini memunculkan dampak ekonomi dan lingkungan. (Unsplash)

    Ada beberapa faktor yang memengaruhinya, mulai dari tekanan sosial, dominasi budaya visual, sampai citra diri yang diperoleh dari memiliki pakaian baru. Perilaku konsumtif menjelang Lebaran ini seringkali mengalihkan fokus orang-orang dari esensi spiritual Lebaran yang seharusnya introspektif dan solidaritas.

    Selain itu, industri fesyen yang terjadi akibat tingginya permintaan baju baru saat Lebaran juga diiringi dengan meningkatnya kesadaran sebagian kalangan mengenai isu keberlanjutan.

    Industri fesyen, utamanya dengan konsep fast fashion, memiliki dampak lingkungan yang besar. Karena itulah, bagi sebagian orang, menyambut Idulfitri tidak selalu dengan membeli baju baru.

    Ada alternatif yang lebih berkelanjutan yang layak dipertimbangkan, seperti memakai lagi pakaian lama atau melakukan upcycling pakaian.

  • Kecelakaan Hari Ini di Kulonprogo, Pasutri Pensiunan PNS Tewas, Honda Jazznya Adu Banteng dengan APV

    Kecelakaan Hari Ini di Kulonprogo, Pasutri Pensiunan PNS Tewas, Honda Jazznya Adu Banteng dengan APV

    TRIBUNJAKARTA.COM – Dua orang meninggal dunia setelah kecelakaan yang melibatkan Honda Jazz dan Suzuki APV di Jalan Yogyakarta-Wates, tepatnya di wilayah Kapanewon Wora Wari, Kalurahan Sukoreno, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (31/3/2025).

    Korban meninggal adalah pasangan lanjut usia, Mardjuki (65) dan istrinya, Sumarti (62), warga Warungboto, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.

    Keduanya merupakan mantan pegawai negeri sipil.

    “Meninggal dunia dalam penanganan RSUD Wates,” ujar Ipda Tanto Kurniawan, Kepala Unit Penegakan Hukum Satuan Lalu Lintas Polres Kulon Progo, melalui pesan singkat, Senin.

    Kronologi

    Kecelakaan terjadi sekitar pukul 16.30 WIB. Mardjuki yang mengemudikan Honda Jazz AB 1392 HF bersama istrinya melaju dari arah Wates menuju Yogyakarta.

    Saat di lokasi kejadian, mobilnya melewati marka tengah dan masuk ke jalur kanan, sehingga bertabrakan dengan Suzuki APV silver AE 1835 BT yang dikemudikan Achmad Mustofa (23), warga Kabupaten Gunung Kidul.

    Sementara, penumpang Suzuki APV, yakni Lisnawati Naimbo (35), warga Sleman, serta Agnes Kimora (7), asal Bukittinggi.

    Akibat tabrakan ini, Achmad mengalami cedera kepala ringan, luka lecet pada pelipis dan kaki, serta cedera paru-paru. 

    Lisnawati mengalami cedera kepala, luka sobek pada pelipis dan pipi, serta luka lecet di tangan dan kaki.

    Sementara Agnes mengalami cedera kepala ringan, luka robek di wajah, serta luka lecet di kaki dan tangan.

    Ketiga penumpang APV masih dalam perawatan intensif di rumah sakit.

     

  • Kronologi 2 Lansia Pasutri Tewas Dalam Kecelakaan Adu Banteng

    Kronologi 2 Lansia Pasutri Tewas Dalam Kecelakaan Adu Banteng

    TRIBUNJATENG.COM – Kecelakaan tragis terjadi di Jalan Yogyakarta-Wates, pasangan suami istri (Pasutri) lanjut usia tewas.

    Dua orang korban tewas tersebut melibatkan Honda Jazz dan Suzuki APV di wilayah Kapanewon Wora Wari, Kalurahan Sukoreno, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (31/3/2025). 

    Korban meninggal adalah pasangan lanjut usia, Mardjuki (65) dan istrinya, Sumarti (62), warga Warungboto, Umbulharjo, Kota Yogyakarta. 

    Keduanya merupakan mantan pegawai negeri sipil.

    “Meninggal dunia dalam penanganan RSUD Wates,” ujar Ipda Tanto Kurniawan, Kepala Unit Penegakan Hukum Satuan Lalu Lintas Polres Kulon Progo, melalui pesan singkat, Senin. 

    Kronologi

    Kecelakaan terjadi sekitar pukul 16.30 WIB.

    Mardjuki yang mengemudikan Honda Jazz AB 1392 HF bersama istrinya melaju dari arah Wates menuju Yogyakarta. 

    Saat di lokasi kejadian, mobilnya melewati marka tengah dan masuk ke jalur kanan, sehingga bertabrakan dengan Suzuki APV silver AE 1835 BT yang dikemudikan Achmad Mustofa (23), warga Kabupaten Gunung Kidul.

    Sementara, penumpang Suzuki APV, yakni Lisnawati Naimbo (35), warga Sleman, serta Agnes Kimora (7), asal Bukittinggi.

    Akibat tabrakan ini, Achmad mengalami cedera kepala ringan, luka lecet pada pelipis dan kaki, serta cedera paru-paru.

    Lisnawati mengalami cedera kepala, luka sobek pada pelipis dan pipi, serta luka lecet di tangan dan kaki. 

    Sementara Agnes mengalami cedera kepala ringan, luka robek di wajah, serta luka lecet di kaki dan tangan.

    Ketiga penumpang APV masih dalam perawatan intensif di rumah sakit. (*)

     

  • Wisatawan Padati Kawasan Malioboro pada Hari Pertama Lebaran 2025

    Wisatawan Padati Kawasan Malioboro pada Hari Pertama Lebaran 2025

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Kawasan Malioboro mulai dipadati wisatawan pada hari pertama Lebaran 2025, Senin (31/3/2025). Antrean kendaraan wisatawan terlihat mengular dari taman parkir Abu Bakar Ali hingga memasuki Jalan Malioboro, yang dipadati mobil pribadi dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.

    Meskipun ramai, arus lalu lintas di kawasan Malioboro masih terpantau lancar sehingga pihak kepolisian belum memberlakukan rekayasa lalu lintas. Diperkirakan sekitar 3 juta wisatawan akan mengunjungi Kota Yogyakarta selama libur Lebaran tahun ini, meskipun jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan Lebaran tahun lalu yang mencapai 7 juta wisatawan.

    Tidak hanya ruas jalan yang ramai, area pedestrian Malioboro juga penuh dengan wisatawan yang menikmati malam pertama Lebaran. Para pengunjung terlihat sibuk berswafoto, berbelanja, mencicipi kuliner khas, atau sekadar berjalan-jalan menikmati suasana malam yang eksotis pada hari pertama Lebaran 2025.

    Adit, wisatawan asal Jakarta, mengungkapkan Yogyakarta menjadi pilihan utama untuk liburan Lebaran 20025 karena biaya yang terjangkau dan banyaknya destinasi wisata yang menarik. Malioboro sendiri menjadi destinasi favorit karena menawarkan pengalaman berbelanja, kuliner, serta suasana khas yang tidak ditemukan di tempat lain.

    “Hari pertama ke Malioboro, besok baru keliling Jogja. Malam-malam menikmati Malioboro, belanja-belanja juga,” ujar Adit kepada Beritasatu.com.

    Pihak kepolisian mengimbau wisatawan untuk parkir di lokasi yang telah disediakan serta tetap menjaga keamanan barang bawaan dan anggota keluarga, terutama anak-anak, agar tidak terpisah di tengah keramaian pada hari pertama Lebaran 2025.

  • Dampak Tol Fungsional Solo-Yogyakarta Bikin Bundaran Kartasura Sepi Pemudik

    Dampak Tol Fungsional Solo-Yogyakarta Bikin Bundaran Kartasura Sepi Pemudik

    TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO – Kepadatan arus lalu lintas di Bundaran Kartasura Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah momen Lebaran 1446H/2025 berkurang drastis dibandingkan dengan lebaran tahun lalu.

    Pantauan di Bundaran Kartasura pada Senin (31/3/2025) atau bertepatan dengan Perayaan Idul Fitri, terpantau arus lalu lintas ramai lancar baik itu kendaraan dari arah Kota Solo, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Boyolali.

    Papospam Regu III Pos Pam III Kartasura, Ipda Sigit Ari Sembodo menyampaikan, arus lalu lintas ramai lancar sejak diterapkan Operasi Ketupat Candi 2025 hingga hari ini. Berdasarkan pantauan petugas tidak terjadi kepadatan arus lalu lintas seperti halnya lebaran tahun lalu.

    Di sisi lain petugas juga belum menerapkan rekayasa lalu lintas di bundaran yang menjadi titik pertemuan arus dari wilayah Solo Raya tersebut. Bundaran Kartasura merupakan titik pertemuan arus lalu lintas jalur arteri dari wilayah Kota Solo, Sukoharjo, Klaten dan Boyolali.

    “Arus mudik mulai mengalami peningkatan H-3 (lebaran) tapi kondisi ramai lancar,” katanya kepada Tribunjateng.com, Senin siang.

    Mobilitas para pemudik bertepatan dengan arus mudik berangsur berkurang mendekati Hari Raya Idul Fitri 1446H.

    Dia menuturkan, arus kendaraan yang melintas di kawasan Bundaran Kartasura mayoritas masyarakat yang hendak silaturahmi ke tempat keluarga atau saudara.

    Menurutnya, dengan dibukanya tol fungsional Solo-Jogja berdampak signifikan terhadap arus lalu lintas di kawasan Bundaran Kartasura.

    “Mengurangi sekali kepadatan arus lalu lintas di Tugu (Bundaran) Kartasura,” terangnya. (Ais)

  • Menolak Lupa Skandal Buku Merah Seret Tito Karnavian: KPK Terguncang!

    Menolak Lupa Skandal Buku Merah Seret Tito Karnavian: KPK Terguncang!

    GELORA.CO – Buku merah yang pernah menyeret nama mantan Kapolri Tito Karnavian yang saat ini menjadi Mentero Dalam Negeri (Mendagri) kembali jadi perbincangan hangat baik di media sosial (medsos) maulun di publik secara langsing.

    Bahwa mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan saat itu pernah membuat pengakuan soal adanya skandal buku merah yang menyeret nama Tito Karnavian itu.

    Dia sempat meminta waktu untuk dapat bertemu Tito Karnavian dengan maksud ingin memberikan klarifikasi dari beredarnya isu negatif tentang dirinya dan beberapa orang di KPK.

    Isu adalah Novel dan koleganya di KPK tengah secara khusus menargetkan Tito Karnavian.

    Akhirnya Novel Baswedan dan Tito Karnavian menyempatkan diri untuk bertemu satu sama lain di rumah dinas Tito Karnavian yang berlokasi di Jalan Pattimura, Jakarta Selatan pada Selasa, 4 April 2017.

    Tidak sendirian, Novel Baswedan datang ke rumah Tito Karnavian dengan ditemabi oleh seorang teman kerjanya.

    Juga ada beberapa perwira polisi yang mendampingi Tito Karnavian dalam pertemuan itu.

    Diketahui salah satu perwira yang mendapinginya adalah Idham Azis (mantan Kapolri juga).

    Kemudian Novel ingin meyakini Tito Karnavian bahwasannya KPK tidak ada target ke orang tertentu demi kepentingan tertentu pula.

    KPK dinilai Novel Baswedan akan bekerja secara obyektif tanpa menyudutkan pihak mana pun yang memang terbukti tidak bersalah.

    “Ada orang tertentu di oknum Polri yang mengembuskan isu bahwa seolah-olah saya sedang memimpin suatu satgas untuk menarget Pak Tito,” kata Novel Baswedan kala itu.

    Akan tetapi Novel Baswedan sangat menyayangkan pada akhirnya isu Tito ditargetkan KPK sudah menyebar luas ke permukaan publik.

    “Saya meyakini dia, Pak Tito mengira (kalau isu penargetan tersangka) itu benar,” tutur Novel.

    Tito Karnavian membenarkan bahwa memang ada pertemuan dengan Novel Baswedan, hanya saja dia tidak menjelaskan secara rinci apa isi dari percakapan antara keduanya.

    Misterinya adalah tepat malam hari setelah pertemuan itu ada peristiwa lain yang menimpa penyidik perempuan di KPK Surya Tarmiani yang dirampok saat hendak pulang ke kostnya di Setiabudi Timur, Jakarta Selatan. Posisinya Surya baru saja pulang dari Yogyakarta.

    Dari Bandara Soekarno-Hatta Surya berangkat ke kosnya menumpangi taksi. Di perjalanan itu Surya membawa tas yang isinya adalah sejumlah bukti perkara suap Basuki Hariman, ia menaruhnya di bagasi taksi.

    Kasus perampokan itu bermula saat taksi harus berhenti di dekat rumah kos Surya lantaran gang yang menjadi akses menuju ke tempat tinggal Surya tertutup portal.

    Tak ingin memaksakan masuk, Surya akhirnya berjalan kaki ke kosannya. Dari situ ada seorang pria dengan pakaian serba gelap menyambar tas ranselnya.

    Perampok itu lalu kabur dengan cepat dengan menaiki sepeda motor.

    Satu minggu setelah peristiwa itu, tepatnya pada tanggal 11 April 2017, Novel mendapat serangan yang sangat vital.

    Novel Baswedan saat itu posisinya baru saja pulang dari salat subuh di masjid dekat rumahnya, ia mendapat siraman oleh orang tak dikenal dengan menggunakan air keras.

    Akibat dari serangan itu wajah dan mata kanan luka, bahkan mata kiri Novel juga nyaris buta.

    Apa kata Mabes Polri kala itu?

    Pada 2018 silam Markas Besar Polri menyatakan akan mempelajari soal isu nama Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian yang tercatat dalam buku merah itu. 

    Tito diduga menerima aliran dana. “Ya kalau dipelajari tentu kita akan pelajari, tapi kalau memang itu hoaks ya nanti kita buang, gitu kan. Kita enggak akan membuang-buang waktu yang tidak perlu, sekarang kita fokus ke masalah yang kasus menghebohkan ini, Ratna Sarumpaet,” kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto di kantornya, Jakarta Selatan, (9/10/2018).

    Setyo menuturkan, bahwa kasus yang dimunculkan itu merupakan kasus lama tahun 2017, dan kala itu penyidik kepolisian sudah melakukan penyelidikan.

    Bahkan, Direktur Reserse Kriminal Khusus, Komisaris Besar Polisi Adi Deriyan Jaya Marta sendiri telah memeriksa tersangka pengusaha importir daging Basuki Hariman.

    “Nah di situ Pak Basuki Hariman tidak mengakui apa yang tertulis, karena dia mengatakan dia menulis itu untuk mengambil uangnya. Jadi dia tulis atas nama si A si B si C, karena istrinya ikut mengontrol keuangan perusahaan. Jadi kalau dia menggunakan nama-nama itu,” jelasnya.

    Kemudian, Polri juga membantah kalau dua anggota polisi yang bertugas di Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan aksi vandalisme terhadap catatan buku warna merah itu.

    “Dua orang itu sudah diperiksa juga oleh Paminal, untuk dicek sampai sejauh mana kasusnya. Dan tidak terbukti dia melakukan itu, dan pemeriksaan dari sana juga tidak ada masalah,” jelas Setyo.