kab/kota: Yogyakarta

  • Hari Kedua Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik

    Hari Kedua Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik

    JAKARTA – Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, masih dipadati pemudik yang hendak pulang ke kampung halaman pada hari kedua Idulfitri 1446 H. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat bahwa per 1 April 2025, jumlah penumpang yang berangkat dari stasiun tersebut mencapai 26.531 orang dengan tingkat okupansi mencapai 102 persen.

    “Jumlah kereta api (KA) yang berangkat hari ini sebanyak 39 perjalanan kereta api jarak jauh (KAJJ),” kata Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, di Jakarta, Selasa (1/4).

    Tingginya angka keberangkatan di Stasiun Pasar Senen telah diprediksi sebelumnya. Pasar Senen memang menjadi salah satu titik utama keberangkatan pemudik menuju berbagai kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

    Untuk mengakomodasi lonjakan penumpang, KAI telah menyediakan KA tambahan selama periode Lebaran guna memastikan pemudik tetap mendapatkan tiket dan layanan yang optimal.

    Berdasarkan data yang dihimpun KAI Daop 1 Jakarta selama periode 21 Maret hingga 11 April 2025, tiga kota tujuan favorit dari Stasiun Pasar Senen adalah:

    – Stasiun Pasarturi, Surabaya – 24.427 penumpang

    – Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta – 23.485 penumpang

    – Stasiun Kutoarjo – 20.923 penumpang

    Sementara itu, di Stasiun Gambir, kota-kota tujuan utama pemudik adalah:

    – Yogyakarta – 34.866 penumpang

    – Semarang Tawang – 30.644 penumpang

    – Bandung – 23.781 penumpang

    Tiket Terjual Hampir 100 Persen

    Secara keseluruhan, KAI Daop 1 Jakarta mencatat bahwa total kursi yang tersedia pada periode Lebaran 1446 H/2025 (31 Maret-1 April) sebanyak 95.398 kursi dengan tiket terjual mencapai 95.544 kursi, menghasilkan okupansi 100 persen.

    Stasiun Pasar Senen mencatat jumlah keberangkatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Stasiun Gambir. Dari total kapasitas 573.690 kursi, sebanyak 466.625 kursi telah terjual, dengan tingkat okupansi mencapai 81 persen.

    Setelah Lebaran, KAI mencatat bahwa total perjalanan KAJJ pascalebaran mencapai 858 perjalanan dengan rata-rata per hari 86 KA. Kapasitas tempat duduk yang tersedia pascalebaran mencapai 480.168 kursi dengan rata-rata harian 48.017 kursi. Dari jumlah tersebut, tiket yang sudah terjual mencapai 200.991 kursi.

    Di tengah kepadatan arus mudik, Andri (31), seorang karyawan swasta, mengungkapkan kebahagiaannya karena masih sempat pulang ke kampung halaman meskipun hanya sebentar.

    “Saya baru sempat mudik hari ini karena masih ada urusan pekerjaan yang harus diselesaikan sebelumnya. Tapi yang penting tetap bisa bertemu keluarga,” ujarnya saat ditemui di Stasiun Pasar Senen.

    Dengan arus mudik yang masih tinggi, PT KAI mengimbau para penumpang untuk datang lebih awal ke stasiun guna menghindari antrean dan memastikan perjalanan mudik berjalan lancar.

  • Jadwal Commuter Line Jogja-Solo Hari Ini, 2 April 2025: Ada 31 Perjalanan KRL hingga Pukul 22:35 WIB – Halaman all

    Jadwal Commuter Line Jogja-Solo Hari Ini, 2 April 2025: Ada 31 Perjalanan KRL hingga Pukul 22:35 WIB – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) melakukan penyesuaian jadwal perjalanan KRL Commuter Line relasi Jogja-Solo selama Libur Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025.

    Dari penyesuaian itu, KCI menambah frekuensi jadwal KRL Commuter Line Jogja-Solo menjadi 31 perjalanan setiap harinya.

    Adapun penambahan frekuensi jadwal perjalanan KRL Commuter Line Jogja-Solo berlaku mulai 28 Maret hingga 11 April 2025.

    Pengguna yang ingin melakukan perjalanan dengan moda transportasi ini hanya dikenakan tarif sebesar Rp 8.000 untuk satu kali perjalanan dari Solo maupun Yogyakarta.

    Berikut jadwal perjalanan KRL Jogja-Solo yang berlaku mulai 28 Maret 2025:

    1. Keberangkatan dari stasiun Palur

    – KA 701 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 05:00 WIB

    – KA 711 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 06:05 WIB

    – KA 721 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 07:15 WIB

    – KA KP/731A Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 07:45 WIB 

    – KA 703 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 08:56 WIB

    – KA 723 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 10:40 WIB 

    – KA 733F Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 11:07 WIB

    – KA 713 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 12:10 WIB

    – KA 705 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 12:50 WIB

    – KA 725 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 13:43 WIB

    – KA 715 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 15:35 WIB

    – KA 707 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 16:35 WIB

    – KA 727 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 18:05 WIB

    – KA 717 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 19:45 WIB

    – KA 709 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 20:42 WIB.

    2. Keberangkatan dari stasiun Tugu Yogyakarta

    – KA 720 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 05:05 WIB

    – KA 730F Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 06:00 WIB

    – KA 702 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 07:05 WIB

    – KA 712 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 07:54 WIB

    – KA 722 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 08:49 WIB

    – KA KP/732A Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 09:38 WIB

    – KA 704 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 10:56 WIB

    – KA 724 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 12:07 WIB

    – KA 714 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 13:57 WIB

    – KA 706 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 15:01 WIB

    – KA 726 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 16:10 WIB

    – KA 716 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 17:35 WIB

    – KA 708 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 18:08 WIB

    – KA 728 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 20:15 WIB

    – KA 718 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 21:20 WIB

    – KA 710 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 22:35 WIB.

    Masyarakat yang akan naik KRL Commuter Line harus terlebih dahulu membeli tiket melalui sejumlah cara, seperti menggunakan layanan GoTransit dari GoJek, melakukan isi saldo Kartu Multi Trip di vending machine, dan isi saldo di loket stasiun.

    GoTransit merupakan salah satu fitur di aplikasi Gojek yang memungkinkan penggunanya untuk memilih rute perjalanan dan transportasi. 

    Fitur ini dibuat untuk memberikan pelayanan terbaik dengan keamanan terjamin bagi penggunanya dalam bepergian.

    Saat ini, GoTransit dapat digunakan untuk membeli tiket KRL Commuter Line.

    Beli Tiket via GoTransit

    Dilansir dari laman resmi GoJek, berikut langkah-langkah membeli tiket KRL dengan GoTransit:

    – Buka aplikasi Gojek di ponsel Anda 

    – Pilih menu layanan GoTransit 

    – Cari lokasi stasiun tujuan di kolom pencarian yang tersedia 

    – Pilih stasiun keberangkatan dan stasiun tujuan 

    – Lakukan pembayaran menggunakan GoPay 

    – Anda akan mendapatkan dua kode QR yang masing-masing di scan saat masuk dan keluar gate stasiun.

    Beli Tiket KRL via Vending Machine dan Loket Stasiun

    Tak hanya lewat GoTransit, pengguna KRL Commuter Line juga dapat membeli tiket KRL melalui vending machine dan loket stasiun.

    Dengan kedua cara tersebut, pengguna KRL tentu saja wajib menyiapkan Kartu Multi Trip (KMT) yang dapat diperoleh dengan membeli di loket stasiun yang melayani KRL Commuter Line.

    Untuk lebih jelasnya, simak cara isi saldo KMT Commuter Line di bawah ini.

    Cara Isi Saldo KMT

    Berikut langkah-langkah isi saldo KMT Commuter Line:

    1. Top Up KMT via Vending Machine

    – Letakan kartu pada reader kartu yang tersedia.

    – Masukan uang sesuai dengan nominal top up

    – Konfirmasi transaksi:

    – Tekan “Ya” untuk memproses transaksi

    – Tekan “Tidak” untuk membatalkan transaksi

    – Transaksi berhasil, ambil kartu kembali.

    *) Vending Machine Kartu Multi Trip tidak mengeluarkan uang kembalian, maka penumpang diminta menyiapkan uang pas.

    2. Top Up KMT via Loket Stasiun

    – Kunjungi loket stasiun yang melayani perjalanan KRL Commuter Line

    – Sampaikan jumlah nominal isi ulang dan serahkan uang tunai kepada Petugas Loket Stasiun

    – Tempelkan Kartu Multi Trip pada reader card dispencer.

    – Periksa kembali saldo sebelum dan setelah melakukan isi ulang pada layar PoS.

    – Transaksi berhasil, ambil kartu dan simpan struk sebagai bukti transaksi.

     

    (Tribunnews.com/David Adi)

  • Gunung Merapi Muntahkan 12 Guguran Lava Sejauh 1.700 Meter

    Gunung Merapi Muntahkan 12 Guguran Lava Sejauh 1.700 Meter

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Gunung Merapi, yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanis. Berdasarkan laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), pada periode pengamatan 2 April 2025 pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, Gunung Merapi tercatat 12 kali memuntahkan guguran lava pijar.

    “Teramati 12 kali guguran lava Gunung Merapi ke arah barat daya, yakni ke Kali Krasak dan Bebeng, dengan jarak luncur maksimum 1.700 meter,” ujar Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso dalam keterangan resminya, Rabu (2/4/2025).

    Laporan kegempaan menunjukkan adanya peningkatan aktivitas vulkanis, di antaranya 41 kali gempa guguran dengan amplitudo 2 mm hingga 6 mm (durasi 38,31 detik hingga 169,27 detik), 48 kali gempa hybrid atau fase banyak dengan amplitudo 2 mm hingga 8 mm (durasi 8,94 detik hingga 13,82 detik), dan dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 2 mm hingga 6 mm (durasi 32,68 detik hingga 93,28 detik).

    Saat ini, status Gunung Merapi masih berada di level III atau siaga. BPPTKG mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam zona berbahaya, yang mencakup sektor selatan-barat daya (Sungai Boyong radius maksimal 5 km, serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh 7 km), dan sektor tenggara (Sungai Woro maksimal 3 km dan Sungai Gendol sejauh 5 km).

    Selain guguran lava, masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG) dan lahar, terutama saat terjadi hujan di sekitar Gunung Merapi. Dampak abu vulkanis juga perlu diantisipasi. Jika terjadi perubahan signifikan dalam aktivitas vulkanis, BPPTKG akan segera mengevaluasi kembali status Merapi.

  • Duka Warga Yogyakarta, Jambi, dan Papua Dihantam Banjir saat Lebaran

    Duka Warga Yogyakarta, Jambi, dan Papua Dihantam Banjir saat Lebaran

    PIKIRAN RAKYAT – Di tengah semaraknya perayaan Idul Fitri di sebagian besar wilayah Indonesia, sekelompok warga menyambut Lebaran dalam keadaan duka akibat hantaman banjir. Itulah yang dirasakan warga Jambi, Yogyakarta, dan Papua.

    Padahal, berbagai jenis makanan dan cemilan kering khas Lebaran, serta minuman kemasan telah tersusun rapi di ruang tamu. Perabot rumah juga sudah ditata sedemikan rupa agar membuat nyaman sanak saudara yang akan datang.

    Warga Kelurahan Simpang III Sipin, Kota Baru, Jambi, Desmayati (54) pun berharap keluarga besarnya yang datang akan merasa nyaman dan bahagia saat merayakan Lebaran di rumahnya. Namun, harapan itu sirna.

    Semangat merayakan Lebaran bersama keluarga yang datang dari Sumatra Barat dan Lampung seketika berubah jadi kepanikan. Rumah yang telah dihuni lebih dari 25 tahun itu diserang banjir untuk kali pertama pada Minggu 30 Maret 2025.

    “Keramik belakang jebol, hancur. Lalu masuk airnya. Tidak bisa disetop lagi, kayak bom. Air masuk dari belakang karena ada parit kecil,” kata Desmayati di Jambi, Senin 31 Maret 2025.

    Dia menuturkan, air tidak henti-hentinyya memasuki rumah hingga setinggi pinggang orang dewasa. Dia dan keluarganya pun berusaha menyelamatkan barang-barang yang bisa diselamatkan.

    Akan tetapi, derasnya air mengakibatkan lemari rusak, pakaian basah, dan sejumlah barang elektronik rusak. Air sempat surut sebentar, tetapi keesokan paginya hujan kembali datang. Rumah Desmayati pun dilanda banjir lagi.

    Dia dan keluarganya tidak bisa mengikuti salat Idul Fitri. Lagi pula, mereka tidak memiliki pakaian yang layak dan bersih untuk beribadah karena telah dilumuri lumpur banjir. Bukan hanya itu, anggota keluarga yang berasal dari luar kota pun batal ke rumahnya.

    “Suasana Lebaran yang menyedihkan. Kita sudah siapkan kue. Sudah siap yang lain, tetapi tamu tidak bisa datang ke sini karena genangan air seperti ini,” ujar Desmayati.

    Banjir Jambi: Tak Ada Lebaran yang Meriah

    Duka yang sama juga dirasakan Misrina Suryani (33), warga Kelurahan Simpang IV Sipin, Jambi. Dia dan suami telah membersihkan rumahnya yang diserang banjir pada Minggu 30 Maret 2025.

    Dia berharap bisa menerima tamu esok harinya, saat Idul Fitri. Namun, banjir kembali datang.

    “Kemarin bersih-bersih nian, mau Lebaran. Sudah disterilkan, tetapi hari ini banjir lagi. Kue-kue sudah siap. Masak lontong, ketupat di meja makan. Dua hari kami kebanjiran. Ini memang tertinggi sepanjang sejarah banjir,” tutur Misirna Suryani.

    Ketua RT di Kelurahan Simpang III Sipi, Rozjiman mengatakan bahwa terdapat 25 rumah yang terdampak banjir di wilayahnya.

    “Di hari bahagia ini mestinya menghadapi bahagia juga. Tetapi malah menghadapi situasi ini. Sudah surut, datang lagi air. Masuk ke rumahnya. Ini kan tidak kondusif. Tidak merasakan Lebaran yang meriah,” ujarnya.

    Banjir di Kota Jambi juga mengakibatkan satu orang meninggal dunia pada Minggu 30 Maret 2025.

    “Lantai bangunan (kamar mandi yang membelakangi anak sungai runtuh) menimpah korban, dan korban langsung tertimbun,” kata Mustari, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jambi.

    Selain itu, dia mengatakan bahwa banjir yang berlangsung selama dua hari ini terjadi di 23 kelurahan dalam delapan kecamatan. Penyebab banjir berbeda-beda di setiap wilayah, seperti drainase yang kurang memadai, sedimentasi pada drainase, penumpukan sampah, dan minimnya titik resapan air.

    Banjir Yogyakarta: Semangat Lebaran yang Hilang

    Suasana sore Hari Raya Idul Fitri 2025 di Dusun Nogosari 1 Kelurahan Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, tampak sepi. Beberapa pintu rumah tertutup dan tak terlihat keramaian orang yang saling berkunjung.

    Desa ini menjadi salah satu titik terparah banjir pada Jumat 28 Maret 2025, akibat luapan Sungai Celeng. Salah seorang warga, Fredi Giyanto (50) terlihat tengah membersihkan mobilnya yang terendam banjir.

    “Semangat Lebarannya hilang, bahkan makanan yang seharusnya dipersiapkan untuk waktu Lebaran, kita makan pada malam itu (banjir), karena sudah tidak bisa masak atau apa,” katanya.

    Meski sisa lumpur dan bekas banjir sudah tak terlalu terlihat, tetapi masih nampak kesedihan di wajah pria yang berprofesi sebagai tukang kayu tersebut.

    “Harusnya mau bersiap menyambut Lebaran, malah kayak gini. Di masjid itu, kita sudah bikin maskot (mempersiapkan untuk takbir keliling) tapi terkena dampak banjir, hilang,” tutur Fredi Giyanto.

    Dia juga mengatakan bahwa selama tiga hari menjelang Lebaran mereka mengalami kesulitan air bersih karena kondisi sumur yang tercemar lumpur banjir.

    “Kita beli air buat masak. Kita bisa mandi itu setelah tiga hari, itu pun airnya belum benar-benar jernih, tapi kita paksakan untuk mandi,” ucapnya.

    Fredi Giyanto menaksir, mengalami kerugian belasan juta rupiah akibat banjir ini. Dia bercerita, banjir berlangsung selama dua jam dari sore hingga malam.

    “Ketinggiannya itu setengah meter masuk rumah, kalau di jalan itu tinggi banget satu meter lebih mungkin,” ujarnya.

    Sementara itu, Kepala Dusun Nogosari 2, Dalmuji mengatakan bahwa banjir telah merendam belasan rumah warga dan area pertanian yang siap panen di wilayahnya pada Jumat 28 Maret 2025 sore lalu. Banjir melanda desanya memang bukan hal baru, bahkan sudah ada sejak 1980.

    “Akan tetapi, semakin ke sini makin jadi (parah) karena sungai semakin dangkal, dan bantaran menyempit. Banjir ini juga mengganggu psikologis masyarakat, namun kita karena orang Jawa ya menerima saja (pasrah),” tuturnya.

    Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, banjir dan longsor mengakibatkan tiga orang luka-luka, dan puluhan bangunan rusak. Bencana ini pun ditaksir menyebabkan kerugian hingga Rp150 juta.

    Banjir Jayapura: Sudah Down, Tak Antusias Sambut Lebaran

    Tak hanya di Pulau Jawa, banjir juga merendam beberapa wilayah di Jayapura, Papua, sesaat sebelum Lebaran, pada Minggu 30 Maret 2025 malam.

    “Selama Lebaran, baru pertama kali saya Lebaran, malam takbiran banjir,” ucap Warwey (46), ibu yang tinggal di di Entrop, Kota Jayapura.

    Dia mengatakan, air masuk lewat saluran pembuangan kamar mandi rumahnya. Air lalu merembet masuk ruang tamu, hingga kamar.

    “Banjir masuk lewat pembuangan kamar mandi. Saya sudah pasang setiap batu di pintu rumah, untuk mencegah banjir itu. Tapi air masuk lewat pembuangan kamar mandi itu,” kata Warwey.

    Dia bercerita, air banjir masuk ke rumah saat dirinya dan keluarga tengah membuat kue Lebaran. Warwey mengatakan bahwa air membasahi kasur dan pakaian, tetapi barang elektronik sempat diselamatkan.

    Dia pun tidur bersama keluarganya beralaskan tikar pada malam sebelum Lebaran. Dia memperkirakan kerugian akibat banjir itu sebesar Rp5 juta.

    “Barang-barang elektronik sempat diselamatkan. Kasur terendam kita tidur melantai, tidak pakai kasur, tidur di lantai. buka kain tidur. Kan kasur basah semua,” ucap Warwey.

    Dia mengaku, banjir membuatnya tidak semangat menyambut hari raya Idul Fitri.

    “Yang pertama kita down yah, karena antusias besok mau [persiapan] tiba-tiba banjir (bikin) pikiran terpecah. Mau urus rumah kah, mau terima tamu kah, mau masak kah. Akhirnya down. Perasaan sudah tidak antusias lagi, seperti tahun-tahun kemarin begitu,” kata Warwey.

    Dia pun hanya menyiapkan menu seadanya yaitu opor ayam, kerupuk dan sambal untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga.

    Warwey memiliki ayah dari Raja Ampat yang beragama Muslim dan ibu dari Port Numbay. Dia mengatakan, dirinya mendapatkan dukungan yang luar biasa dari keluarga ibunya yang Kristen.

    “Buka puasa dikasih selamat, lebaran dikasih selamat. Saya open house lebih banyak untuk keluarga Kristen. Dukungan keluarga sangat besar ke kami saat bencana ini,” ujarnya.

    Banjir juga merendam tempat tinggal Hamdana (54) di Jayapura. Dia menuturkan sudah tiga kali mengalami kebanjiran.

    Menurut ceritanya, air yang meluap dari got depan rumah masuk melalui saluran pembuangan kamar mandi. Namun, dia bersyukur banjir tidak merendam barang-barang di rumahnya.

    “Belum ada barang terendam. Kalau sudah mulai hujan, kita persiapan angkat barang-barang. Kalau air masuk lewat belakang, otomatis angkat barang duluan. Tadi malam (saat banjir) kasih naik barang-barang di bangku,” kata Hamdana.

    Akan tetapi, banjir menganggu persiapannya dalam merayakan Idul Fitri. Dia hanya menghindangkan menu makanan khas Lebaran yang seadanya untuk disantap bersama keluarganya.

    Selain itu, Hamdana mengaku tidak mudik ke tempat asalnya di Makassar, Sulawesi Selatan. Alasannya, biaya yang mahal membuatnya memilih Lebaran bersama anak-anaknya di Jayapura.

    “Mama sudah dari 1997 di Kota Jayapura. Pikiran mau mudik tapi banyak orang, sementara biaya untuk mudik mahal,” ucapnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari BBC.

    Ini bukan kali pertama wilayah Jayapura dihantam banjir. Tahun lalu, banjir merendam empat lokasi di ibu kota Papua ini, yang menyebabkan 62 orang terserang penyakit.

    Bahkan banjir bandang dan longsor pernah menghantam Sentani, Jayapura pada Maret 2019. Bencana ini menewaskan ratusan orang, dan menyebabkan sekitar 4.000 warga mengungsi. Banjir menghantam wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Sentani Tami, akibat curah hujan yang tinggi.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Mengenal Plajau, Mirip Kacang Namun Keluarga Mangga

    Mengenal Plajau, Mirip Kacang Namun Keluarga Mangga

    Liputan6.com, Yogyakarta – Sebuah buah eksotis asal Kalimantan memperlihatkan keunikan botanis yang menarik perhatian. Plajau, yang termasuk dalam keluarga anacardiaceae atau suku mangga-manggaan, memiliki karakteristik tersendiri.

    Mengutip dari berbagai sumber, meskipun memiliki rasa dan penampilan yang mirip kacang-kacangan, plajau secara taksonomi masih terkait erat dengan mangga. Keunikan ini membuat buah yang juga dikenal dengan nama pelanjau atau djuping ini menjadi objek kajian menarik dalam dunia botani dan kuliner.

    Wilayah persebaran plajau terbatas di kawasan hutan Kalimantan, terutama di Pulau Laut, Kalimantan Selatan. Pohon penghasil buah ini tumbuh secara alami di ekosistem hutan tropis.

    Buah ini mengandung protein lengkap dengan keseluruhan asam amino esensial. Struktur gizinya mencakup protein, lemak, karbohidrat, dan kadar air yang seimbang.

    Bentuk biji Plajau sangat mirip dengan almond, menambah daya tarik tersendiri. Para peneliti di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura, Pontianak, telah mulai mengeksplorasi potensi pengolahan Plajau.

    Proses diversifikasi pangan telah menghasilkan berbagai produk turunan, salah satunya adalah tepung plajau. Tepung ini dapat digunakan dalam pembuatan biskuit, sosis, kue, dan produk pangan lainnya.

    Di habitat aslinya, plajau memiliki peran ekologis yang penting. Buah ini menjadi salah satu sumber pangan favorit bagi satwa hutan Kalimantan.

    Burung enggang dan orangutan tercatat sebagai konsumen utama buah ini di kawasan hutan. Keunikan plajau terletak pada kombinasi karakteristiknya yang membingungkan.

    Meskipun memiliki rasa dan tekstur yang mirip kacang-kacangan, buah ini secara botanis masih tergolong dalam suku anacardiaceae. Struktur genetik yang unik membuat plajau memiliki karakteristik yang berbeda dari kerabat terdekatnya dalam suku mangga-manggaan.

    Rasa gurih yang mirip kacang menjadi daya tarik tersendiri dari produk ini. Hal ini sekaligus membedakannya dari buah-buahan lain di kawasan tropis Indonesia.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Cara Kerja Cek Fisik Kendaraan Secara Elektronik

    Cara Kerja Cek Fisik Kendaraan Secara Elektronik

    YOGYAKARTA – Korlantas Polri akan memiliki sistem elektronik yang dapat digunakan untuk cek fisik kendaraan bermotor lima tahunan. Dengan adanya sistem tersebut, proses registrasi kendaraan yang semula harus digesek manual kini bisa dilakukan secara digital.

    Dengan demikian proses perpanjangan pajak lima tahunan kendaraan bisa lebih cepat dan praktis. Lantas bagaimana cara kerja cek fisik kendaraan secara elektronik?

    Cara Kerja Cek Fisik Kendaraan Secara Elektronik

    Seperti disinggung sebelumnya, cek fisik kendaraan bermotor akan memanfaatkan teknologi digital sehingga waktu pemeriksaan bisa lebih praktis dan singkat. Dari yang semula harus digesek di kertas kemudian diarsir, kini akan memanfaatkan teknologi.

    Cek fisik kendaraan elektronik sendiri disebut sudah berjalan di beberapa Polres dan Polda, artinya layanan ini belum diterapkan di seluruh wilayah di Indonesia.

    Dilansir dari situs Polri, Kombes Pol Sumardji menjelaskan bahwa cara kerja cek fisik kendaraan secara digital dilakukan dengan cara difoto. Hasil foto akan terhubung ke Electronic Registrasi Dan Identification (ERI)

    “Jadi memang era digitalisasi cek fisik digital itu sudah berjalan diberapa Polres dan beberapa Polda, jadi prosesnya cukup mudah kalau dulunya itu harus pakai digesek konvensional itu cukup difoto ada alatnya ada kameranya foto secara otomatis di foto itu bisa langsung online ke ERI jadi proses itu sangat mudah dan sangat cepat,” jelasnya, beberapa waktu yang lalu.

    Cek Fisik Kendaraan Elektronik Masih Dikaji

    Meski sudah dijalankan di beberapa Polres dan Polda sejak 2024, sistem cek fisik kendaraan terbaru masih dalam tahap kajian.

    Dalam keteranyannya, Sumardji menjelaskan bahwa sistem tersebut masih dalam tahap sosialisasi di pemerintah daerah, Polda, hingga Samsat. Ada kurang lebih 480 Samsat yang akan disasar menerapkan sistem cek fisik kendaraan menggunakan kamera endoskopi.

    Sumardji juga mengatakan bahwa metode pengecekan fisik kendaraan dengan kamera akan mempercepat waktu pengecekan. Hanya saja agar bisa diterapkan di seluruh Indonesia membutuhkan waktu yang panjang serta biaya pengadaan alat yang mahal.

    Itulah informasi terkait cara kerja cek fisik kendaraan secara elektronik. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.

  • Dokter Terawan Berceramah di Harvard, Immunotherapy Nusantara Bisa Jadi Sumbangan Indonesia untuk Dunia

    Dokter Terawan Berceramah di Harvard, Immunotherapy Nusantara Bisa Jadi Sumbangan Indonesia untuk Dunia

    JAKARTA – Penasihat Khusus Bidang Kesehatan Presiden RI Terawan Agus Putranto menjadi pembicara kuliah tamu (guest lecture) di Harvard Medical School (Sekolah Kedokteran Harvard) di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat (AS).

    Dalam kuliah tamu pada Senin, 31 Maret, waktu setempat atau Selasa 1 April, dini hari WIB tersebut, dr. Terawan menyampaikan makalah berjudul ‘Making Immunotherapy in Low Resources Settings (Indonesia and Timor Leste)’ yang menjadi spesialisasinya.

    Di hadapan puluhan peserta kuliah umum, mantan menteri kesehatan itu memaparkan tentang Immunotherapy Nusantara. Menurut Terawan, Immunotherapy Nusantara dikembangkan sebagai terapi yang menggunakan sistem imun tubuh untuk melawan penyakit, termasuk infeksi dan kanker.

    Ketua Tim Dokter Kepresidenan RI periode 2009-2019 itu menjelaskan terapi tersebut dikembangkan menggunakan bahan-bahan yang ada di Indonesia. Meski menggunakan sumber daya terbatas, Immunotherapy Nusantara kini terus berkembang.

    “Hingga saat ini telah berkembang ke negara lain, Timor Leste,” ujar Terawan dalam kuliah tamu yang digelar di Armenise Modell 100 Atrium, Harvard Medical School Campus tersebut.

    Mantan Kepala RSPAD Gatot Subroto itu menambahkan sejumlah negara lain telah menghubunginya guna menjalin kerja sama dalam pengembangan Immunotherapy Nusantara di negeri mereka. Pengembangannya pun dimungkinkan menggunakan bahan yang ada di negara setempat.

    “Bisa menggunakan tanaman obat dan mikroorganisme,” imbuh Terawan dalam paparannya yang menggunakan Bahasa Inggris.

    Dokter alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu pun mengajak mengajak akademisi, peneliti, dan mahasiswa bergerak aktif dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, terutama di bidang medis.

    “Penyakit makin berkembang maka ilmu pengetahuan juga harus terus berkembang,” ujar Terawan dalam kuliah yang juga disiarkan secara virtual melalui Zoom tersebut.

    Penerima gelar guru besar kehormatan bidang kedokteran militer dari Universitas Pertahanan itu menjelaskan pengembangan ⁠ilmu kesehatan menjadi tanggung jawab bersama. Terawan menegaskan siapa saja dan negara mana pun bisa melakukan penelitian dan pengembangan ilmu kesehatan.

    “Kampus bisa menjadi motor penggerak penelitian ilmu kesehatan,” imbuhnya.

    Namun, Terawan menekankan pentingnya semua pihak, termasuk negara lain, berkolaborasi dalam pengembangan ilmu kesehatan. Menurut dia, Indonesia mampu mengembangkan Immunotheraphy Nusantara dengan sumber daya yang tersedia.

    “Intinya ialah kolaborasi dan penelitian berkelanjutan. Sumber bisa berasal dari mana saja,” ucapnya.

    Terawan meyakini Immunotheraphy Nusantara bisa menjadi sumbangan Indonesia untuk dunia.

    “Sistem Immunotheraphy Nusantara dihasilkan oleh para peneliti dari Indonesia agar perkembangan ilmu kesehatan bisa bermanfaat untuk dunia,” imbuhnya.

    Guru Besar Department of Global Health and Social Medicine, Harvard Medical School Prof. Byron J Good pun mengapresiasi kesediaan Terawan hadir di guest lecture itu. Antropolog medis itu berterima kasih kepada Terawan yang telah memaparkan soal Immunotheraphy Nusantara.

    Asisten II Penasihat Khusus Bidang Kesehatan Presiden Oktafiandi menyebut pengembangan Immunotherapy Nusantara merupakan upaya mewujudkan kedaulatan bangsa dan negara. Juru bicara bagi dr. Terawan itu mengatakan Presiden Prabowo menginginkan Indonesia juga berdaulat di bidang kesehatan.

    “Presiden Prabowo menekankan pentingnya memberikan akses kesehatan yang mudah dan murah kepada rakyat, serta mewujudkan kedaulatan di bidang kesehatan. Immunotherapy Nusantara adalah salah satu ikhtiar untuk mencapai kedaulatan kesehatan Indonesia,” ujar mantan staf khusus menteri kesehatan yang kini menjadi kandidat doktor ilmu komunikasi itu.

  • Mayat Perempuan di Sungai Code Bantul Ternyata Remaja 22 Tahun asal Wonogiri
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        1 April 2025

    Mayat Perempuan di Sungai Code Bantul Ternyata Remaja 22 Tahun asal Wonogiri Yogyakarta 1 April 2025

    Mayat Perempuan di Sungai Code Bantul Ternyata Remaja 22 Tahun asal Wonogiri
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Polisi berhasil mengidentifikasi perempuan yang ditemukan di aliran
    Sungai Code
    , Padukuhan Pandes 1 RT 01, Wonokromo, Pleret, Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (1/4/2025).
    Korban bernama
    Ida Kurniawati
    (22) asal Wonogiri, Jawa Tengah.

    Polres Bantul
    telah mengidentifikasi korban yang ditemukan di sungai pada hari Selasa (1/4/2025) bernama Ida Kurniawati (22) asal Wonogiri,” kata Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, saat dihubungi wartawan melalui telepon pada Selasa malam.
    Dari penelusuran yang dilakukan, diketahui bahwa korban telah dilaporkan hilang di Polres Wonogiri pada tanggal 28 Maret 2025.
    Selain itu, melalui postingan di Facebook mengenai orang hilang di Wonogiri, terungkap bahwa Ida pergi menggunakan sepeda motor Honda Beat berwarna merah muda namun tidak kunjung pulang dan tidak ada kabar keberadaannya sejak 27 Maret 2025.
    “Kalau keterangan ibunya, korban pergi kerja menggunakan motor, tetapi tidak pulang dan tidak ada kabar keberadaannya,” tambahnya.
    Sebelumnya, mayat perempuan tanpa identitas ditemukan oleh warga dalam keadaan membusuk di aliran Sungai Code.
    Penemuan mayat ini dilaporkan terjadi pada Selasa (1/4/2025) sekitar pukul 11.00 WIB.
    Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, menjelaskan bahwa mayat perempuan ini pertama kali ditemukan seorang warga bernama Fandi Ferdian, yang mencium bau busuk dan kemudian memberitahukan temannya, M Mukhlis.
    Mukhlis mencari sumber bau dan menemukan jenazah dalam keadaan telentang.
    “Jenazah terapung di tepi Sungai Code dalam kondisi telentang dengan muka sudah hancur,” ungkap Jeffry saat dihubungi wartawan melalui telepon pada Selasa.
    Kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap penyebab kematian korban.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Masih Dipadati Penumpang, KAI Daop 6 Yogyakarta Operasikan 1 Kereta Api Tambahan Yogya-Gambir
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        1 April 2025

    Masih Dipadati Penumpang, KAI Daop 6 Yogyakarta Operasikan 1 Kereta Api Tambahan Yogya-Gambir Yogyakarta 1 April 2025

    Masih Dipadati Penumpang, KAI Daop 6 Yogyakarta Operasikan 1 Kereta Api Tambahan Yogya-Gambir
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Hari pertama Lebaran 2025,
    kepadatan penumpang
    masih terlihat di sejumlah stasiun yang berada di bawah pengelolaan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 6 Yogyakarta.
    Untuk mendukung kelancaran arus mudik,
    KAI Daop 6 Yogyakarta
    menambah satu
    kereta api tambahan
    dengan relasi Yogyakarta-Gambir.
    Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, mengungkapkan bahwa pada 31 Maret 2025, suasana di beberapa stasiun keberangkatan masih ramai.
    “Pada 31 Maret 2025, Daop 6 Yogyakarta memberangkatkan sebanyak 13.655 pelanggan,” kata Feni dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (1/04/2025).
    Feni juga menyampaikan bahwa kedatangan penumpang pada hari yang sama mencapai 23.295 pelanggan.
    Untuk mengakomodasi lonjakan tersebut, KAI Daop 6 Yogyakarta menambah satu KA tambahan yang mulai beroperasi pada 30 Maret 2025.
    “Kereta api ini berangkat perdana pada pukul 00.25 WIB dari Stasiun Yogyakarta dan akan beroperasi hingga 13 April 2025,” ujarnya.
    Dengan dioperasikannya KA tambahan Lebaran ini, kapasitas tiket Lebaran dari Daop 6 Yogyakarta akan meningkat, sehingga dapat mengakomodasi para pemudik yang belum mendapatkan tiket untuk arus mudik dan balik.
    Selama masa angkutan Lebaran, KAI Daop 6 Yogyakarta mengoperasikan total 37 perjalanan kereta api jarak jauh dengan total kapasitas mencapai 418.122 kursi.
    “Hingga 31 Maret 2025 pukul 13.00 WIB, penjualan tiket KA Lebaran menunjukkan tren positif dengan total tiket yang telah terjual sebanyak 367.414, atau sekitar 88 persen dari total kapasitas yang disediakan,” ungkapnya.
    Feni Novida memperkirakan puncak arus balik akan terjadi pada 6 April 2025, dengan jumlah tiket yang telah terjual mencapai 23.825.
    “Angka ini masih dinamis karena penjualan tiket masih terus berlangsung,” tuturnya.
    Untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi pelanggan saat mudik dan balik, KAI menyediakan fasilitas face recognition di tiga stasiun, yaitu Yogyakarta, Lempuyangan, dan Solo Balapan.
    Dengan teknologi ini, pelanggan dapat melakukan boarding lebih mudah tanpa perlu menunjukkan tiket cetak atau kartu identitas.
    “KAI mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat yang menjadikan kereta api sebagai pilihan utama untuk mudik Lebaran.”
    “Kami akan terus meningkatkan layanan demi memastikan perjalanan yang selamat, nyaman, dan berkesan bagi setiap pelanggan,” pungkasnya.
    Berikut adalah lima hari dengan penjualan tiket KA Lebaran tertinggi per 31 Maret 2025 pukul 13.00 WIB:
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kuasai Teknik Mengerem Motor Matic saat Hujan, Jangan Sampai Tergelincir

    Kuasai Teknik Mengerem Motor Matic saat Hujan, Jangan Sampai Tergelincir

    YOGYAKARTA – Berkendara dengan motor matic saat hujan bisa menjadi tantangan tersendiri bagi pengendara. Jalanan yang basah dan licin dapat meningkatkan risiko tergelincir atau kehilangan kendali. Untuk menghindari kecelakaan, pengendara wajib tahu teknik mengerem motor matic saat hujan.

    Ketika mengendarai motor matic di bawah hujan, Anda perlu menguasai teknik pengereman yang benar. Dengan kontrol laju motor dan pengereman yang baik, maka keseimbangan motor matic bisa terjaga di jalanan basah. 

    Sebaiknya jangan berkendara secara sembarangan ketika mengendari motor matic di kala hujan. Lantas bagaimana teknik mengerem motor matic di jalanan basah yang wajib dipelajari setiap pengendara?

    Teknik Mengerem Motor Matic saat Hujan

    Mengemudi motor matic dalam kondisi hujan memerlukan kehati-hatian ekstra karena permukaan jalan yang basah dapat mengurangi cengkeraman ban. Salah dalam melakukan pengereman bisa menyebabkan motor kehilangan kendali dan meningkatkan risiko kecelakaan. 

    Berikut ini beberapa teknik mengerem motor matic saat hujan yang bisa Anda praktekkan supaya lebih aman saat melaju di jalan yang licin akibat hujan:

    Gunakan Rem Depan dan Belakang Secara Bersamaan

    Salah satu kesalahan umum pengendara adalah hanya menggunakan salah satu rem, baik depan atau belakang. Untuk menjaga keseimbangan dan mengurangi risiko tergelincir, gunakan kedua rem secara bersamaan. 

    Tekan rem belakang terlebih dahulu untuk mengurangi kecepatan, kemudian tambahkan tekanan pada rem depan secara perlahan. Hal ini membantu distribusi gaya pengereman menjadi lebih merata sehingga motor lebih stabil.

    Lakukan Pengereman dengan Lembut dan Bertahap

    Pengereman yang mendadak dan keras dapat membuat ban terkunci, terutama saat jalanan basah. Lakukan pengereman dengan lembut dan bertahap untuk menghindari tergelincir. Cobalah untuk menekan rem secara perlahan dan terus-menerus untuk memberikan cengkeraman yang lebih baik antara ban dan permukaan jalan.

    Jaga Jarak Aman dengan Kendaraan Lain

    Saat hujan, jarak pengereman menjadi lebih panjang karena kondisi jalan yang licin. Oleh karena itu, pastikan Anda menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan Anda. Dengan menjaga jarak, Anda akan memiliki waktu dan ruang yang cukup untuk mengurangi kecepatan secara bertahap tanpa perlu melakukan pengereman mendadak.

    Kurangi Kecepatan Sebelum Mengerem

    Salah satu cara paling efektif untuk mengurangi risiko tergelincir adalah dengan menurunkan kecepatan motor sebelum melakukan pengereman. Cobalah untuk mengurangi kecepatan dengan menutup putaran gas sebelum menekan rem. Dengan kecepatan yang lebih rendah, motor akan lebih mudah dikendalikan dan pengereman akan menjadi lebih efektif.

    Hindari Menikung atau Berbelok Tajam Saat Mengerem

    Ketika hujan, hindari melakukan pengereman saat Anda sedang menikung atau berbelok tajam. Jika Anda perlu mengerem saat berada di tikungan, lakukan dengan sangat hati-hati dan sedikit miringkan motor Anda. Sebisa mungkin, selesaikan pengereman sebelum memasuki tikungan agar motor tetap stabil.

    Demikianlah penjelasan teknik mengerem motor matic saat hujan yang harus dipahami oleh setiap pengendara. Teknik pengereman yang tepat dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan di jalanan yang licin. Baca juga tips berkendara motor jarak jauh agar aman.

    Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.