kab/kota: Yogyakarta

  • Mobil Pemudik Terjebak di Persawahan Ponorogo

    Mobil Pemudik Terjebak di Persawahan Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Perjalanan mudik yang seharusnya penuh kebahagiaan sempat diwarnai insiden tak terduga bagi Ibnu dan keluarganya. Mobil Honda Brio merah yang mereka tumpangi terperosok ke area persawahan saat dalam perjalanan dari Yogyakarta menuju kampung halaman di Desa Sendang, Kecamatan Jambon, Ponorogo, pada Selasa dini hari (1/4/2025).

    Beruntung, bantuan cepat datang dari Polsek Balong. Begitu menerima laporan, petugas segera bergerak untuk mengevakuasi kendaraan yang terjebak.

    Kapolsek Balong, AKP Agus Wibowo, menjelaskan bahwa insiden ini terjadi karena pemudik terlalu mengandalkan aplikasi peta digital dalam menentukan rute perjalanan mereka.

    “Mereka tiba di Desa Sendang pada dini hari dan mengikuti arahan Google Maps. Sayangnya, jalur yang dipilih justru jalan persawahan hingga akhirnya mobil terjebak,” ungkapnya, Kamis (3/4/2025).

    Tak hanya kepolisian, evakuasi juga melibatkan anggota Koramil Balong dan warga setempat. Berkat kerja sama dan semangat gotong royong, mobil akhirnya berhasil dikeluarkan dari area persawahan pada pagi harinya. Ibnu dan keluarganya pun dapat melanjutkan perjalanan dengan selamat.

    “Kami bersama teman-teman Koramil Balong dan warga setempat berhasil mengevakuasi mobil yang terjebak di jalanan persawahan yang sempit,” katanya.

    Ibnu mengungkapkan rasa syukur atas bantuan yang diberikan. “Kami sangat berterima kasih kepada Polsek Balong, Polres Ponorogo, serta warga yang telah membantu. Bahkan kami diantar hingga tujuan dengan selamat. Bantuan ini sangat berarti bagi kami,” ujarnya.

    Insiden ini menjadi pengingat bagi para pemudik untuk lebih berhati-hati dalam memilih rute perjalanan, terutama saat melintas di malam hari. Pastikan jalur yang dipilih benar-benar aman agar perjalanan mudik tetap lancar dan selamat. [end/suf]

  • Sedia Payung, Sejumlah Kota Berpotensi Hujan pada Libur Lebaran

    Sedia Payung, Sejumlah Kota Berpotensi Hujan pada Libur Lebaran

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan dengan beragam intensitas berpotensi turun pada sejumlah kota besar  terjadi selama libur Lebaran, pada Kamis (3/4/2025).

    Dalam prakiraan cuaca daring yang diikuti dari Jakarta, prakirawan BMKG Rira A Damanik, menyampaikan bahwa hujan ringan berpotensi terjadi di Kota Banda Aceh, Pekanbaru, Bengkulu, Palembang, Padang, dan Tanjung Pinang.

    Sementara itu, hujan intensitas sedang diprakirakan turun di Jambi, Bandar Lampung, dan Medan, serta hujan disertai petir di Pangkal Pinang.

    Potensi hujan ringan diperkirakan terjadi di Serang, Jakarta, dan Bandung, sedangkan Semarang dan Surabaya berpotensi mengalami hujan intensitas sedang. Warga Yogyakarta diimbau mewaspadai kemungkinan hujan disertai petir selama libur Lebaran ini.

    Untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara, cuaca berawan tebal hanya terjadi di Kupang. Sementara itu, Denpasar dan Mataram diprediksi mengalami hujan ringan.

    BMKG juga memprakirakan hujan ringan terjadi di Pontianak, Palangka Raya, dan Samarinda. Tanjung Selor diprediksi mengalami hujan sedang, sementara Banjarmasin harus mewaspadai hujan disertai petir saat libur Lebaran ini.

    Hujan ringan diprakirakan turun di Manado, Gorontalo, Palu, dan Makassar, sedangkan hujan intensitas sedang berpotensi terjadi di Mamuju dan Kendari.

    Di Indonesia bagian timur, BMKG memperkirakan hujan turun di seluruh kota besar dengan intensitas yang berbeda. Hujan ringan diprediksi terjadi di Ternate, Ambon, Jayawijaya, dan Jayapura. Hujan sedang berpotensi turun di Sorong dan Nabire, sementara hujan disertai petir diprakirakan terjadi di Manokwari dan Merauke.

    Masyarakat diimbau untuk selalu memantau perkembangan cuaca melalui kanal resmi BMKG guna mengantisipasi potensi cuaca ekstrem selama libur Lebaran.

  • Arus Balik Lebaran 2025 di Kulonprogo Meningkat, Polisi Rekayasa Lalin

    Arus Balik Lebaran 2025 di Kulonprogo Meningkat, Polisi Rekayasa Lalin

    Kulonprogo, Beritasatu.com – Arus balik Lebaran 2025 di Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta mengalami peningkatan signifikan pada H+1 dan H+2. Lalu lintas di jalur utama menuju Yogyakarta dan Purworejo padat sehingga Polres Kulonprogo menerapkan rekayasa lalu lintas (lalin) guna mengurangi kemacetan.

    Peningkatan jumlah kendaraan terpantau di jalan nasional Yogyakarta-Purworejo. Untuk mengantisipasi kepadatan, kepolisian melakukan berbagai langkah strategis, termasuk penarikan kendaraan secara manual di beberapa lokasi, seperti Pos Ngeplang, Pos Nggelo, Pos Tugu Pensil, Pos Milir, dan Pos Karangnongko.

    “Petugas di lapangan mengatur arus agar kendaraan tetap lancar, terutama di lokasi-lokasi rawan kemacetan,” ujar Kaposko Ops Ketupat Progo 2025 Polres Kulonprogo Ipda Indra Dedy Saputra kepada Beritasatu.com, Rabu (2/4/2025).

    Polres Kulonprogo juga berkoordinasi dengan Polres Bantul dan Pos Pam Klangon untuk mengatur lalu lintas agar kendaraan tidak berhenti di atas Jembatan Bantar. Selain itu, jalur Simpang Lima Tugu Brosot mengalami lonjakan sehingga kendaraan dari arah Bantul dialihkan ke Jalan Daendels untuk mengurangi kepadatan.

    “Kami menutup jalur ke barat dengan water barrier dan traffic cone untuk mengatur arus kendaraan,” tambah Ipda Indra Dedy Saputra terkait arus balik Lebaran 2025 di Kulonprogo.

    Di Simpang Empat Glagah, lalu lintas tetap ramai tetapi lancar. Petugas memastikan kendaraan besar tidak berhenti di atas Jembatan Glagah guna mencegah risiko kecelakaan.

    Objek wisata Pantai Glagah juga mengalami lonjakan pengunjung. Namun kepolisian tetap mengimbau wisatawan agar tidak berenang di laut demi keselamatan.

    Sementara itu, Simpang Empat Dekso yang menjadi jalur utama dari Magelang ke Sleman dan Kulonprogo mengalami peningkatan arus meskipun masih terkendali. Kawasan wisata kuliner di Simpang Empat Kenteng Nanggulan masih dalam kondisi normal. Namun petugas siap melakukan rekayasa jika diperlukan.

    Kasatlantas Polres Kulonprogo AKP Priya Trihandaya mengingatkan, pemudik untuk selalu mengecek kondisi kendaraan dan mematuhi aturan lalu lintas. “Keselamatan adalah prioritas utama. Pastikan kendaraan dalam kondisi baik dan selalu patuhi rambu-rambu lalu lintas,” ujar AKP Priya Trihandaya.

    Dengan berbagai langkah yang telah diambil, Polres Kulonprogo berharap arus balik Lebaran 2025 dapat berjalan aman dan lancar. Petugas akan terus memantau situasi lalu lintas di lokasi rawan guna memastikan kenyamanan dan keselamatan pemudik.

  • 4 Jenderal Resmi Jadi Kapolda dan Ikut dalam Acara Kenaikan Pangkat Polri Sebelum Lebaran

    4 Jenderal Resmi Jadi Kapolda dan Ikut dalam Acara Kenaikan Pangkat Polri Sebelum Lebaran

    loading…

    Empat Jenderal Polri resmi jadi Kapolda setelah mendapat promosi jabatan dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Terdapat empat Jenderal Polri resmi jadi Kapolda setelah mendapat promosi jabatan dalam mutasi Polri beberapa waktu lalu. Tidak hanya itu, mereka berempat juga mengalami kenaikan pangkat dari Brigadir Jenderal (Brigjen) menjadi Inspektur Jenderal (Irjen).

    Kenaikan pangkat tersebut didapat setelah mengikuti acara upacara kenaikan pangkat 38 Perwira Tinggi (Pati) Polri yang didasarkan pada Surat Telegram Kapolri Nomor STR/8/8/III/KEP/2025 tertanggal 27 Maret 2025.

    Dalam acara kenaikan pangkat tersebut, semua Pati Polri telah dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi. Tercatat ada dua Pati naik pangkat menjadi Komjen, 11 Pati naik pangkat jadi Irjen Pol, dan sisanya naik pangkat jadi Brigjen Pol.

    4 Jenderal Resmi Jadi Kapolda:

    1. Irjen Pol. Anggoro Sukartono

    Irjen Pol. Anggoro Sukartono lahir 24 April 1972, di Jakarta. Ia baru saja terkena mutasi untuk menjadi Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 12 Maret 2025.

    Sebelumnya, lulusan Akpol 1994 ini sempat menjabat sebagai Karopaminal Divpropam Polri sejak 2022. Dirinya juga pernah menjabat sebagai Karowabprof Divpropam Polri dan Sesropaminal Divpropam Polri di 2020.

    2. Irjen Pol. Endar Priantoro

    Endar Priantoro lahir pada 30 Juni 1973, di Purwokerto, Jawa Tengah. Dirinya baru menjabat sebagai Kapolda Kalimantan Timur sejak terkena mutasi pada 12 Maret 2025.

    Sebelumnya, lulusan Akpol 1994 itu sempat menduduki posisi Direktur Penyidikan KPK ketika masih berpangkat Brigjen. Ia juga pernah jabat Kasubdit II Dittipidum Bareskrim Polri di 2019, dan Analisis Kebijakan Madya Bareskrim Polri Bidang Pidkor pada 2018.

    3. Irjen Pol. Mardiyono

    Mardiyono lahir pada 21 Maret 1969 di Blora, Jawa Tengah. Sama seperti rekan lainnya, ia juga baru menjabat sebagai Kapolda Bengkulu setelah terkena mutasi di 12 Maret 2025.

    Sebelumnya, lulusan Akpol 1991 ini sempat menjabat sebagai Kasespimma Sespim Lemdiklat Polri sejak 2025. Ia juga sempat menduduki posisi Widyaiswara Madya Sespim Lemdiklat Polri, dan Karo SDM Polda Metro Jaya.

    4. Irjen Pol. Waris Anggono

    Terakhir, ada Waris Anggono yang lahir pada 28 April 1968 di Boyolali, Jawa Tengah. Setelah terkena mutasi pada 12 Maret 2025, ia baru menjabat sebagai Kapolda Maluku Utara.

    Sebelumnya, Jenderal Bintang Dua ini sempat duduki posisi Danpaspelopor Korbrimob Polri di 2023. Lulusan Akpol 1990 ini juga sempat jabat posisi Wakapolda Sulawesi Tenggara, dan Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat II Sespim Lemdiklat Polri di 2020.

    (cip)

  • Cincin dan Gelang Emas Ungkap Identitas Jasad Perempuan di Dam Kulon Progo
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        2 April 2025

    Cincin dan Gelang Emas Ungkap Identitas Jasad Perempuan di Dam Kulon Progo Yogyakarta 2 April 2025

    Cincin dan Gelang Emas Ungkap Identitas Jasad Perempuan di Dam Kulon Progo
    Tim Redaksi
     
    KULON PROGO, KOMPAS.com – 
    Polisi berhasil mengungkap identitas jenazah perempuan yang ditemukan di sebuah dam di wilayah Padukuhan Ngemplak, Kalurahan Kembang, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten
    Kulon Progo
    , Daerah Istimewa Yogyakarta.
    Jenazah tersebut diyakini sebagai SN (62), warga Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
    Seorang warga yang mengaku sebagai anak dari SN membenarkan bahwa jenazah perempuan itu adalah ibunya.
    “Anak almarhum meyakini bahwa korban adalah ibunya,” ujar Iptu Sarjoko, Kasi Humas Polres Kulon Progo, melalui pesan singkat, Rabu (2/4/2025).
    Warga yang mengaku sebagai anak dari SN itu mengenali cincin emas di jari manis tangan kiri dan empat gelang emas di pergelangan tangan korban.
    Perhiasan inilah yang menjadi petunjuk penting dalam proses identifikasi. 
    Dia mengatakan kepada polisi bahwa ibunya sudah pergi dari rumah tanpa pamit sejak 22 Maret 2025, dan baru ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
    “Tidak berpamitan, memang kadang pergi tanpa pamit. Pergi Sabtu, 22 Maret 2025,” kata Sarjoko.
    Penemuan mayat perempuan ini bermula saat sekelompok pemancing melihat jasad muncul dari dalam dam bendungan sungai di wilayah Ngemplak, RT 80, RW 26, Kalurahan Kembang, sekitar pukul 10.30 WIB.
    Menurut Sarjoko, jenazah muncul cukup dekat dengan salah satu pemancing, sekitar tujuh meter. Pemancing tersebut kemudian memanggil dua rekannya untuk memastikan. Ketiganya meyakini bahwa yang mereka lihat adalah sesosok mayat.
    Setelah mendapat laporan, petugas dari PMI Kulon Progo dan tim INAFIS Polres Kulon Progo tiba di lokasi. Jenazah dievakuasi dari sungai dan langsung dibawa ke RSUD Wates untuk pemeriksaan lebih lanjut.
    Pada awalnya, identitas jenazah perempuan tersebut belum diketahui. Polisi hanya mencatat ciri-ciri fisik berupa tinggi badan sekitar 160 cm, berat sekitar 65 kg, dengan kondisi tubuh yang sudah membusuk. Wajah jenazah mengalami kerusakan, tubuh membengkak, serta ditemukan robekan pada bagian ketiak dan selangkangan.
     
     
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dispar Ungkap Jumlah Turis Pantai di Gunungkidul Turun Dibanding Tahun Lalu

    Dispar Ungkap Jumlah Turis Pantai di Gunungkidul Turun Dibanding Tahun Lalu

    Jakarta

    Kawasan pantai selatan (pansela) Kabupaten Gunungkidul pada lebaran hari ketiga dikunjungi ribuan wisatawan. Meski ribuan wisatawan berkunjung, Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul menyebut terjadi penurunan kunjungan jika dibandingkan lebaran tahun lalu.

    Dilansir detikJogja, tampak antrean kendaraan di tempat pemungutan retribusi (TPR) Baron. Sebagian besar kendaraan merupakan pelat luar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

    Selain itu, tampak pula antrean mobil di jalur masuk Pantai Drini. Antrean tersebut demi menunggu giliran untuk melintas di jalanan menanjak.

    Tampak wisatawan asyik bermain air di pinggir pantai. Beberapa orang lagi tampak sedang duduk di sembari menikmati hamparan pasir putih dan birunya air laut di Pantai tersebut.

    Kepala Dispar Gunungkidul, Oneng Windu Wardhana mengatakan jumlah kunjungan wisata pantai pada Senin (31/3) lalu mencapai 4.560 orang. Sedangkan Selasa (1/4) kemarin tercatat ada 15.079 orang yang berkunjung di kawasan Pansela Gunungkidul.

    “Tapi dibanding tahun lalu (saat libur lebaran) ada sedikit penurunan,” katanya saat dihubungi wartawan, Rabu (2/4/2025).

    “Sementara kami belum mengidentifikasi penyebab penurunannya. Mudah-mudahan sampai akhir libur panjang ada peningkatan jumlah pengunjung,” ujarnya.

    Baca selengkapnya di sini.

    (dek/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Momen Mudik, Warga Antusias Kunjungi Tempat Kuliner Khas di Semarang

    Momen Mudik, Warga Antusias Kunjungi Tempat Kuliner Khas di Semarang

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Mudik Lebaran Idulfitri sering kali menjadi momen yang ditunggu-tunggu untuk melepas rindu, termasuk terhadap kuliner. 

    Di momen ini, banyak orang mendatangi tempat-tempat kuliner untuk menikmati kuliner khas daerah yang sulit ditemukan di tempat tinggal mereka.

    Hal itu yang di antaranya dilakukan Evi (48), warga Semarang yang kini tinggal di Yogyakarta.

    Evi yang pulang ke Semarang untuk mengunjungi ibunya tersebut juga memanfaatkan waktu mudik untuk berburu kuliner legendaris di kota lumpia.

    “Ini mudik karena kangen ibu dan kangen kulinernya. Semarang kulinernya luar biasa enak-enak gitu lho. Jadi kangen ingin balik terus karena jajanannya yang enak-enak walaupun agak mahal,” ungkap Evi di sela membeli es marem di jalan KH Wahid Hasyim, Kranggan, Selasa (1/4/2025) malam.

    Di antara berbagai makanan yang dikangeninya, Evi menyebut nasi goreng babat, tahu gimbal, dan es marem menjadi hidangan favorit.

    Menurutnya, cita rasa kuliner tersebut sulit ditemui di daerah lain.

    “Ngangenin, rasanya campur-campur, yang di daerah lain tidak ada,” ungkapnya.

    Tak hanya pemudik, berburu kuliner khas di momen lebaran ini juga dilakukan warga lokal dan perantau.

    Abdul Aziz (55) bersama istrinya, Laila (55) yang merupakan warga Semarang tampak menikmati es marem di lokasi.

    Ia mengatakan, es marem menjadi kuliner es favoritnya sejak masih muda.

    “Saya suka ke sini sudah lama, dari masih muda usia 15 tahun,” kata Aziz.

    Aziz yang tengah menikmati es marem kombinasi jeruk tersebut mengatakan, dirinya suka es legendaris ini karena rasa yang manis segar.

    “Rasanya enak. Ada khas jeruknya, segar. Segi harganya terjangkau,” ungkapnya.

    Ia menyebutkan, selain es marem, ia dan istri juga senang berburu kuliner lain.

    Adapun di momen Lebaran, kata dia, dirinya juga mengajak saudaranya yang datang dari luar kota untuk berburu kuliner di Semarang.

    “Kemarin kedatangan saudara luar kota, kami ajak kulineran di sekitaran Masjid Agung Kauman,” imbuh warga Semarang Tengah tersebut.

    Satu perantau, Dwi (30) memanfaatkan waktu luang untuk berburu kuliner, termasuk yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

    “Baru pertama kali ini saya beli es marem, beli yang kombinasi santan,” kata Dwi.

    Menurut Dwi, beberapa kuliner di Semarang pernah ia coba antara lain tahu gimbal, lumpia, soto, mie kopyok, dan wingko babat. 

    “Paling suka tahu gimbal, saya beli kira-kira seminggu sekali.

    Ini yang mungkin saya rindukan ketika di luar kota, karena pernah beli (tahu gimbal) di daerah lain, kurang mantap (rasa) bumbunya dan toppingnya beda. Terutama udangnya, tidak sebesar yang di Semarang,” imbuhnya.

    Lonjakan Pengunjung

    Sementara itu, pemilik tempat kuliner khas menyebutkan terjadi lonjakan pengunjung di momen Lebaran Idulfitri ini.

    Zainal (75) pedagang es marem mengatakan, terjadi lonjakan penjualan signifikan di momen ini.

    Menurutnya, banyak pembeli dari luar kota yang datang untuk menikmati es legendaris tersebut.

    “Selama puasa bisa terjual sekitar 300 porsi. Kalau lebaran begini bisa 500-an porsi. Bisa lebih, namun karena tenaganya hanya berempat bersama anak dan istri, jadi sebisa kami,” sebutnya.

    Ia menambahkan, di momen Lebaran seperti ini es yang dijualnya tersebut tidak ada kenaikan harga.

    “Harga tetap Rp 15.000/porsi, tidak ada kenaikan,” bebernya. (idy)

  • Okupansi Hotel Anjlok pada Libur Lebaran 2025, PHRI: Imbas Daya Beli Lemah

    Okupansi Hotel Anjlok pada Libur Lebaran 2025, PHRI: Imbas Daya Beli Lemah

    Bisnis.com, JAKARTA – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mencatat adanya penurunan tingkat hunian hotel atau okupansi hotel selama libur Lebaran 2025. Daya beli menjadi salah satu pemicu rendahnya okupansi pada periode ini.

    Sekjen PHRI Maulana Yusran menyampaikan, tingkat okupansi hotel di beberapa daerah seperti Solo dan DI Yogyakarta mengalami penurunan sekitar 20% dibanding periode Lebaran tahun lalu.

    “Penurunannya cukup signifikan. Kalau kita data dari beberapa daerah, mereka mencapai 20% penurunannya,” kata Maulana kepada Bisnis, Rabu (2/4/2025).

    Namun secara keseluruhan, PHRI belum bisa menyampaikan berapa persen penurunan okupansi hotel, mengingat momen libur Lebaran masih akan berlangsung hingga 7 April 2025.

    Maulana menuturkan, penurunan tingkat okupansi hotel sejalan dengan menurunnya pergerakan pemudik pada Lebaran tahun ini. 

    Merujuk data Kementerian Perhubungan (Kemenhub), jumlah pemudik pada Lebaran tahun ini diperkirakan 146,48 juta orang atau sekitar 52% dari penduduk Indonesia. Angka tersebut turun sebesar 24% dibanding tahun lalu yang mencapai 193,6 juta pemudik.

    “Orang yang bergerak dulu kan yang didata. Nah, itu kalau dari situ sudah turun ya otomatis bisa penurunan [okupansi] itu sudah pasti ada,” ujar Maulana.

    Menurutnya, ada sejumlah faktor yang memicu penurunan jumlah pemudik, yang berujung pada lesunya okupansi hotel. Pertama adalah melemahnya daya beli. 

    Dia menjelaskan, lemahnya daya beli akan membuat masyarakat untuk menahan pengeluarannya dengan tidak berwisata. 

    “Enggak mungkin mereka akan bergerak berwisata kalau mereka tidak memiliki kemampuan untuk melakukan perjalanan wisata. Jadi daya beli itu adalah ukuran nomor satu,” jelasnya.

    Selain itu, kondisi ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja juga menjadi salah satu faktor. Apalagi, pemerintah saat ini tengah melakukan efisiensi anggaran tahun 2025 yang berdampak kepada berbagai sektor.

    “Dengan situasi kayak gitu kan masyarakat tentu akan menahan untuk melakukan spending. Karena kita belum tahu situasi ke depannya seperti apa,” pungkasnya.

  • Lonjakan Kendaraan ke Malioboro Capai 2.000 per Jam, Polisi Lakukan Rekayasa Lalu Lintas
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        2 April 2025

    Lonjakan Kendaraan ke Malioboro Capai 2.000 per Jam, Polisi Lakukan Rekayasa Lalu Lintas Yogyakarta 2 April 2025

    Lonjakan Kendaraan ke Malioboro Capai 2.000 per Jam, Polisi Lakukan Rekayasa Lalu Lintas
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Kendaraan yang masuk ke kawasan
    Malioboro
    , Kota Yogyakarta pada 2 April 2025 mengalami peningkatan signifikan dibandingkan hari sebelumnya.
    Pada Rabu 2 April 2025, jumlah kendaraan yang masuk ke kawasan Malioboro tercatat rata-rata 1.500 sampai 2.000 per jam.
    “Dari pengamatan kita untuk perbandingan hari ini dengan kemarin, itu terjadi kenaikan yang signifikan,” ujar Kasat Lantas Polresta Yogyakarta, AKP Alvian Hidayat saat ditemui di Pos Teteg, Malioboro, Rabu (2/04/2025).
    Alvian menyampaikanm pada 1 April 2025 rata-rata per jam kendaraan yang masuk ke Malioboro di bawah 1.500 kendaraan.
    Hari ini data sampai dengan pukul 16.00 WIB rata-rata stabil di 1.500 hingga 2.000 per jam.
    “Kemarin rata-rata per jam itu masih di kisaran 1.500 ke bawah, untuk hari ini rata-rata sudah cukup stabil di 1.500, bahkan tadi pagi maupun sore ini cukup signifikan di kisaran 1.500 sampai 2.000. Ini sudah menandakan bahwa ada terjadi peningkatan,” ucapnya.
    Diungkapkan Alvian, khusus kawasan Malioboro biasanya memang akan ramai dikunjungi wisatawan pada sore dan malam hari.
     
    Wisatawan pada pagi dan siang hari cenderung memilih untuk mengunjungi destinasi wisata di wilayah Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Kulon Progo.
    Terkait kondisi ke depan untuk kawasan Malioboro, lanjut Alvian masih akan melihat kondisi volume kendaraan di pintu masuk ke wilayah Yogyakarta yakni Prambanan, Tempel dan Jalan Wates.
    Di saat tiga titik tersebut masih banyak kendaraan yang masuk, maka kemungkinan besar di wilayah Kota Yogyakarta masih akan terjadi peningkatan jumlah kendaraan pengunjung.
    “Kemarin kita mendapat informasi bahwa terjadi peningkatan di tiga titik tersebut, sehingga menjadi warning untuk kita yang di kota, pasti nanti sebagian besar masuk ke wilayah kota, karena kalau belum ke Malioboro ini belum sah ke Yogya. Walaupun mau ke Gunungkidul, Bantul, ke Sleman tetap ada satu waktu menyempatkan ke Malioboro,” tuturnya.
    Namun demikian, diprediksi peningkatan jumlah kendaraan yang masuk ke kawasan Malioboro masih akan terjadi hingga dua hari ke depan.
    “Menurut prediksi kami bersama dengan Dishub itu, satu, dua hari ke depan masih akan ada kenaikan, atau minimal stabil,” ungkapnya.
    Rekayasa lalu lintas juga sudah diberlakukan. Kendaraan dari Jembatan Kleringan diarahkan melewati Stadion Kridosono terlebih dahulu sebelum masuk ke wilayah Malioboro.
    “Kita terapkan rekayasa untuk menambah spare waktu berputar (Stadion Kridosono), sehingga yang masuk ke arah Malioboro atau Pasar Kembang ini, waktunya agak ditambah,” ungkapnya.
    Dari pengamatan Kompas.com pada pukul 16.30 WIB jalan menuju Malioboro maupun ke arah Pasar Kembang tampak dipadati kendaraan pengunjung. Kendaraan yang hendak masuk ke kawasan Malioboro tampak di dominasi pelat luar daerah.
    Beberapa petugas Kepolisian hingga Dinas Perhubungan tampak sibuk mengatur arus lalu lintas agar tidak sampai terjadi kemacetan.
    “Terjadi kepadatan sehingga adanya perlambatan, Alhamdulilah sejuah ini roda masih tetap berputar tidak ada yang sampai stag,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kerja Sama dengan Unud Tuai Protes Mahasiswa, Kodam IX/Udayana Tegaskan Ini

    Kerja Sama dengan Unud Tuai Protes Mahasiswa, Kodam IX/Udayana Tegaskan Ini

    Agung menegaskan seluruh kegiatan dalam kerja sama murni bersifat edukatif dan tetap berpegang pada tri dharma perguruan tinggi, tidak akan mengganggu independensi akademik, dan tidak ada sama sekali agenda militerisasi.

    “Kami memahami kekhawatiran mahasiswa, tetapi kami tegaskan TNI hadir sebagai mitra, bukan untuk mendominasi,” ujarnya dilansir jpnn.

    Program seperti pelatihan bela negara nonmiliteristik, kuliah umum kebangsaan, dan pengabdian masyarakat justru bertujuan memperkuat rasa cinta tanah air dan kedisiplinan, semua proses tetap mengacu pada regulasi yang berlaku.

    Selain dengan Universitas Udayana, sinergi institusi TNI dengan lembaga perguruan tinggi juga telah terjalin dengan beberapa perguruan tinggi.

    Beberapa universitas ternama yang telah menjalin kerja sama akademik dengan TNI, di antaranya Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta, dan Universitas Negeri Malang.

    Kerja sama itu umumnya bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta mendorong penelitian dan pengembangan di bidang pendidikan.

    Kolonel Agung berharap mahasiswa dapat melihat ini sebagai upaya positif untuk memajukan pendidikan, bukan sebagai ancaman.

    “Salah satu tujuan nasional kita adalah mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan UUD, dan kita harus implementasikan itu karena bangsa yang cerdas akan membentuk negara yang kuat,” tuturnya.

    Dengan penjelasan ini, Agung berharap polemik dapat diatasi melalui komunikasi yang konstruktif sehingga sinergi antara TNI dan dunia pendidikan benar-benar membawa manfaat bagi seluruh civitas akademika. (fajar)