kab/kota: Yogyakarta

  • BMKG prakirakan cuaca berawan dan hujan pada akhir pekan

    BMKG prakirakan cuaca berawan dan hujan pada akhir pekan

    logo BMKG

    BMKG prakirakan cuaca berawan dan hujan pada akhir pekan
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 07 Juni 2025 – 07:39 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca berawan dan hujan di sejumlah wilayah Indonesia pada akhir pekan ini.

    Dalam prakiraan cuaca daring diikuti dari Jakarta, Sabtu, Prakirawan BMKG Eriska Febriati menyampaikan cuaca berawan diprediksi dialami wilayah Banda Aceh dan Padang bersamaan dengan hujan ringan di Medan, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Bandar Lampung dan Pangkal Pinang serta hujan disertai petir di Bengkulu, Palembang dan Jambi.

    Di Pulau Jawa diprakirakan berawan hingga berawan tebal di wilayah Yogyakarta dan Surabaya, kemudian diprakirakan hujan ringan di Serang, Jakarta dan Bandung. Waspadai adanya potensi petir di Semarang. Untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara diprakirakan berawan tebal di wilayah Kupang serta terdapat potensi hujan ringan di Denpasar dan Mataram.

    Dia menjelaskan hujan juga diprediksi BMKG bakal terjadi dalam periode tertentu hari ini di wilayah Kalimantan. Termasuk hujan intensitas ringan di Palangkaraya, Banjarmasin dan Samarinda serta hujan disertai petir di Pontianak dan Tanjung Selor. Untuk wilayah Sulawesi, BMKG memprakirakan udara kabur di Palu dan awan tebal di Gorontalo. Terdapat juga potensi hujan ringan di wilayah Manado, Kendari dan Makassar serta hujan intensitas sedang di Mamuju.

    Di wilayah Indonesia timur, Eriska menjelaskan, potensi cuaca berawan di Jayawijaya dan Jayapura, udara kabur di Manokwari, hujan ringan di Ternate, Ambon dan Nabire. Terdapat juga potensi hujan intensitas sedang di Sorong serta hujan yang disertai petir di daerah Merauke.

    Sumber : Antara

  • Garebek Besar Keraton Yogyakarta 2025 Digelar Hari Ini

    Garebek Besar Keraton Yogyakarta 2025 Digelar Hari Ini

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Tradisi budaya tahunan Garebek Besar Keraton Yogyakarta 2025 kembali digelar pada Sabtu (7/6/2025). Acara ini diadakan dalam rangka merayakan Iduladha 2025 / Je 1958 dan selalu menjadi daya tarik bagi ribuan pengunjung, baik dari dalam negeri maupun mancanegara.

    Untuk menyaksikan langsung prosesi Garebek Besar, masyarakat bisa membeli tiket dengan harga yang sangat terjangkau. Tiket dijual di loket kedatangan Kagungan Dalem Museum Wahanarata sebelum acara dimulai.

    Harga tiket masuk Garebek Besar 2025:

       Pengunjung domestik dewasa: Rp 20.000   Pengunjung domestik anak-anak: Rp 15.000   Wisatawan mancanegara dewasa: Rp 30.000   Wisatawan mancanegara anak-anak: Rp 25.000

    Tiket ini sudah termasuk akses ke area Kagungan Dalem Pagelaran, lokasi utama prosesi, serta kunjungan ke Museum Wahanarata setelah acara. Tak hanya itu, setiap tiket dilengkapi dengan voucher gratis untuk bazar kuliner tradisional wahanarasa 2025.

    Garebek Besar merupakan acara puncak Iduladha di Keraton Yogyakarta. Dalam prosesi ini, Sultan HB X akan mengeluarkan gunungan berisi hasil bumi dan makanan tradisional sebagai simbol sedekah untuk rakyat. Gunungan tersebut dikawal oleh prajurit bregada Keraton dan nantinya dibagikan kepada masyarakat.

    Sebelum puncak acara, tradisi Numplak Wajik telah dilaksanakan pada Rabu (4/6/2025) pukul 15.00 WIB di Panti Pareden, Kompleks Magangan. Tradisi ini menandai awal pembuatan gunungan dan terbuka untuk umum.

    Selama prosesi Garebek Besar berlangsung, wisata Keraton akan ditutup sementara pada Sabtu mulai pukul 08.30–14.30 WIB.

    Untuk menjaga ketertiban dan kekhidmatan acara, pihak Keraton mengimbau masyarakat agar tidak menerbangkan drone selama prosesi berlangsung.

  • Candi Mantup, Situs Cagar Budaya yang Ditemukan Warga

    Candi Mantup, Situs Cagar Budaya yang Ditemukan Warga

    Liputan6.com, Yogyakarta – Candi Mantup berlokasi di Dusun Mantup, Desa Baturetno, Kecamatan Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Bangunan suci bagi umat Hindu ini telah menjadi struktur cagar budaya yang harus dilestarikan.

    Mengutip dari laman Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY, Candi Mantup ditemukan pada Juli 1991. Saat itu, para penduduk sedang mengadakan kegiatan penurunan permukaan tanah sawah untuk memudahkan pengairan.

    Konon, situs ini pernah terkena lahar akibat aktivitas Gunung Merapi. Hal itu terlihat dari stratigrafi tanah di lingkungan Candi Mantup yang menunjukkan adanya lapisan vulkanik.

    Candi Mantup berada di kedalaman sekitar 1,4 meter dari permukaan tanah yang sekarang. Bangunan candi ini terdiri dari tiga struktur berukuran kecil yang berjajar dari utara ke selatan dengan arah hadap ke barat.

    Posisi candi pertama berada di sisi utara dengan ukuran 2,5 meter x 2,5 meter. Bangunan candi pertama ini terbuat dari bata.

    Sementara itu, candi kedua posisinya berada di tengah. Terbuat dari batu putih, candi ini diperkirakan berukuran 2,16 meter x 2,16 meter.

    Adapun candi ketiga berada di sisi selatan dengan ukuran 2,28 meter x 2,28 meter. Sama seperti candi kedua, candi ketiga juga terbuat dari batu putih.

     

  • Masjid di Sleman Bagikan Daging Kurban ke Warga Nonmuslim

    Masjid di Sleman Bagikan Daging Kurban ke Warga Nonmuslim

    Sleman, Beritasatu.com – Dalam semangat hari raya Iduladha 1446 Hijriah/2025 Masehi, dua masjid di Dusun Mejing Wetan, Kelurahan Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta menunjukkan wujud nyata toleransi antarumat beragama.

    Panitia kurban dari Masjid Jami Al Hidayah dan Masjid Amanah membagikan daging kurban tidak hanya kepada umat muslim, tetapi juga kepada warga nonmuslim di sekitar wilayah tersebut.

    Tak hanya itu, panitia juga menggelar acara makan bersama yang diikuti sekitar 500 warga lintas agama, seusai pemotongan dan pengolahan daging kurban di masing-masing masjid.

    “Pertama kali kami mengadakan kurban sekaligus makan bersama. Kami undang warga sekitar, termasuk warga nonmuslim,” kata Ketua Dewan Pembina Masjid Jami Al Hidayah, Ahmad Sumiyanto kepada Beritasatu.com, Jumat (6/6/2025).

    Menurut Ahmad, kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menyalurkan daging kurban, tetapi juga menjadi wujud toleransi antarumat beragama. Dengan berkumpul dan makan bersama, warga lintas agama bisa berinteraksi lebih akrab dan memperkuat komunikasi sosial.

    “Harapannya dengan makan bersama ini terjadi interaksi dan membangun komunikasi dengan warga,” ujarnya.

    Warga nonmuslim pun mengapresiasi langkah ini. Salah satunya Tiyas, yang merasa terharu atas undangan dari panitia Iduladha. “Kami sangat senang diundang. Ini bukan sekadar makan bersama, tetapi bentuk nyata kerukunan antarumat beragama. Semoga bisa menginspirasi daerah lain,” ujar Tiyas.

    Kegiatan berbagi ini melibatkan dua masjid, yaitu Masjid Jami Al Hidayah sebanyak 11 ekor sapi dan 16 ekor kambing, sedangkan Masjid Amanah tiga ekor sapi dan dua ekor kambing. Setiap warga yang hadir dalam acara makan bersama juga mendapatkan satu bungkus daging kurban yang dibagikan secara merata.

    Kegiatan ini menjadi contoh nyata Iduladha tidak hanya menjadi ibadah ritual, tetapi juga momentum untuk memperkuat persaudaraan lintas iman. Panitia berharap kegiatan ini bisa mendorong masjid-masjid lain di Indonesia untuk membuka ruang inklusi dan keterlibatan sosial yang lebih luas.

  • Berhasil Lulus S1 Tercepat dari UGM, Ini Rahasia Yunita

    Berhasil Lulus S1 Tercepat dari UGM, Ini Rahasia Yunita

    Liputan6.com, Yogyakarta – Yunita Nur Aziza, Wisudawan Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem angkatan 2021, Fakultas Teknologi Pertanian UGM berhasil lulus dalam waktu 3 tahun 2 bulan 6 hari karena terbiasa menyusun rencana studi. Sementara rerata masa studi 1.291 lulusan program sarjana periode ini adalah 4 tahun.

    Gadis kelahiran Yogyakarta mengatakan keberhasilannya menyelesaikan studi sarjana dalam waktu lebih cepat tidak terlepas dari perencanaan matang yang telah ia susun sejak semester tiga. “Sejak semester tiga saya sudah susun perencanaan agar bisa lulus kuliah lebih cepat,” ungkap anak bungsu dari tiga bersaudara ini, Selasa 3 Juni 2025.

    Dalam menyusun rencana studi ini Yunita melakukan banyak hal mulai dari diskusi dengan dosen pembimbing akademi. Hal ini dilakukannya agar rancangan rencana studi dapat tersusun secara terstruktur. “Mulai dari pengambilan mata kuliah hingga penjadwalan ujian akhir dan sidang skripsi, saya selalu berkonsultasi,” ujarnya.

    Yunita menyatakan bahwa dia tidak hanya fokus di akademik, namun juga aktif mengikuti Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) juga menjadi salah satu faktor pendukung. Di prodi Teknik Pertanian dan Biosistem, MBKM dapat menggantikan mata kuliah pilihan, sehingga mempercepat penyelesaian studi. “Saya punya target-target khusus dan selalu membuat jadwal harian agar bisa tetap fokus dan konsisten,” terangnya.

    Tidak hanya lulus dengan waktu lebih cepat, Yunita juga berhasil lulus dengan predikat cumlaude dengan IPK 3,62. Menurutnya, prestasi akademik ini bisa tercapai berkat konsistensi, manajemen waktu, dan komitmen terhadap tujuan bisa mengantarkannya pada hasil yang maksimal. “Jangan pernah menyerah. Harus selalu optimis. Mulai rencanakan perjalanan kuliah sedini mungkin,” pesannya

    Capaian Yunita ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainya bahwa latar belakang pendidikan orang tua bukanlah batasan. Dengan tekad untuk membanggakan orang tuanya, ia membuktikan bahwa kerja keras dan niat kuat dapat mengubah masa depan dengan menyusun rencana studi yang benar.

  • Sendang Beji Logantung, Mata Air Keramat di Gunungkidul

    Sendang Beji Logantung, Mata Air Keramat di Gunungkidul

    Liputan6.com, Yogyakarta – Sendang Beji Logantung terletak di Dusun Logantung, Desa Sumberejo, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul. Mata air ini tidak hanya berfungsi sebagai sumber air, tetapi juga memiliki nilai spiritual yang tinggi dalam kepercayaan masyarakat setempat.

    Airnya dianggap keramat dan dipercaya memiliki khasiat penyembuhan. Kesakralan sendang ini dijaga melalui ritual tahunan bernama sadranan, yang menurut legenda setempat harus dilaksanakan agar terhindar dari bencana. Mengutip dari berbagai sumber, keberadaan Sendang Beji Logantung dikaitkan dengan tokoh spiritual bernama Kyai Panjang Mas. Konon, seorang warga pernah bermimpi didatangi sosok bertubuh tinggi besar berpakaian hitam.

    Sosok tersebut memberikan peringatan bahwa kawasan itu akan berubah menjadi lautan apabila sumber mata air tidak ditutup menggunakan kepala kerbau dan ijuk batang aren. Peringatan itu juga menyebutkan pentingnya pelaksanaan ritual sedekah bumi secara tahunan.

    Masyarakat setempat kemudian meyakini mimpi tersebut sebagai pesan leluhur dan memutuskan untuk melaksanakan Sadranan sebagai wujud penghormatan. Sadranan dilaksanakan setiap bulan Ruwah dalam kalender Jawa, tepatnya pada Rabu Pahing.

    Prosesi ritual dimulai dengan penyiapan sajen berupa tumpeng, nasi gurih, ingkung (ayam utuh), kembang telon, dan hasil bumi. Sajen tersebut diarak dari rumah kepala dusun menuju sendang, diiringi kesenian tradisional seperti jaranan, reog, dan hadrah.

     

  • Misteri Kematian Otto Iskandar Dinata, Pahlawan Nasional yang Dimakamkan Tanpa Jasad

    Misteri Kematian Otto Iskandar Dinata, Pahlawan Nasional yang Dimakamkan Tanpa Jasad

    Liputan6.com, Yogyakarta – Otto Iskandar Dinata, pahlawan nasional asal Bandung yang wajahnya tertera pada uang pecahan Rp20.000, meninggal secara tragis pada Desember 1945. Jenazahnya tidak pernah ditemukan, dan kasus pembunuhannya hingga saat ini masih menjadi misteri.

    Satu-satunya petunjuk berasal dari pengakuan pelaku yang menyatakan telah membunuhnya di Pantai Mauk, Banten. Keluarga kemudian melakukan pemakaman dengan menggunakan pasir dan air laut dari lokasi tersebut sebagai pengganti jasad.

    Mengutip dari berbagai sumber, Otto Iskandar Dinata lahir di Bojongsoang, Bandung, pada 31 Maret 1897. Ia aktif dalam pergerakan kemerdekaan melalui berbagai organisasi, termasuk Budi Utomo dan Paguyuban Pasundan.

    Pada masa pendudukan Jepang, ia menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Ia turut berperan dalam mengusulkan Soekarno dan Mohammad Hatta sebagai presiden dan wakil presiden pertama Indonesia.

    Setelah proklamasi kemerdekaan, Otto diangkat sebagai Menteri Negara dalam kabinet pertama Republik Indonesia. Salah satu tugas utamanya adalah mempersiapkan pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang menjadi cikal bakal Tentara Nasional Indonesia (TNI).

    Akan tetapi, kebijakannya menimbulkan kontroversi di kalangan laskar-laskar rakyat, termasuk Laskar Hitam, yang menentang penyatuan mantan tentara PETA dan KNIL. Pada Oktober 1945, Otto diculik oleh sekelompok orang yang diduga merupakan anggota Laskar Hitam.

    Ia kemudian dibawa ke Pantai Mauk, Tangerang, dan dieksekusi pada 20 Desember 1945. Berdasarkan kesaksian, kepalanya dipenggal dan jasadnya dibuang ke laut.

    Tidak terdapat upaya penyelamatan dari pemerintah meskipun Otto menjabat sebagai seorang menteri. Pada tahun 1959, seorang mantan polisi bernama Mujitaba menjalani persidangan dan dihukum 15 tahun penjara atas pembunuhan Otto.

     

  • Misteri Lempengan Tjipetir, Jejak Kejayaan Karet Indonesia di Eropa

    Misteri Lempengan Tjipetir, Jejak Kejayaan Karet Indonesia di Eropa

    Liputan6.com, Yogyakarta – Lempengan karet bertuliskan Tjipetir terus ditemukan di berbagai pantai Eropa sejak tahun 2012, yang mengungkap sejarah kejayaan industri karet Indonesia pada masa kolonial. Temuan ini menjadi bukti nyata peran Hindia Belanda sebagai pemasok utama bahan baku kabel bawah laut dunia di awal abad ke-20.

    Mengutip dari berbagai sumber, pabrik Gutta Percha Tjipetir di Sukabumi mulai beroperasi secara resmi pada tahun 1921 di bawah administrasi Pemerintah Kolonial Belanda. Akan tetapi, penanaman pohon gutta percha (palaquium oblongifolium) sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1885.

    Tanaman langka ini hanya tumbuh optimal di wilayah Cipetir dan menghasilkan getah berkualitas tinggi untuk kebutuhan industri global. Pabrik tersebut menjadi pusat produksi bahan insulasi kabel telegraf bawah laut, dengan pasar ekspor utama ke Inggris, Jerman, dan Amerika Serikat.

    Pada masa kejayaannya, getah perca dari Hindia Belanda memenuhi sekitar 70% kebutuhan global karena sifatnya yang tahan air dan memiliki daya isolasi tinggi. Lempengan bertuliskan Tjipetir pertama kali dilaporkan ditemukan oleh Tracey Williams di pantai Cornwall, Inggris pada tahun 2012.

    Sejak itu, temuan serupa dilaporkan di 16 negara Eropa lainnya, termasuk Swedia dan Swiss. Beberapa teori menyebutkan bahwa lempengan-lempengan ini mungkin berasal dari muatan kapal karam seperti Miyazaki Maru (1917) atau Titanic (1912), meskipun belum ada bukti definitif yang menguatkan teori tersebut.

     

  • Misteri Lempengan Tjipetir, Jejak Kejayaan Karet Indonesia di Eropa

    Misteri Lempengan Tjipetir, Jejak Kejayaan Karet Indonesia di Eropa

    Liputan6.com, Yogyakarta – Lempengan karet bertuliskan Tjipetir terus ditemukan di berbagai pantai Eropa sejak tahun 2012, yang mengungkap sejarah kejayaan industri karet Indonesia pada masa kolonial. Temuan ini menjadi bukti nyata peran Hindia Belanda sebagai pemasok utama bahan baku kabel bawah laut dunia di awal abad ke-20.

    Mengutip dari berbagai sumber, pabrik Gutta Percha Tjipetir di Sukabumi mulai beroperasi secara resmi pada tahun 1921 di bawah administrasi Pemerintah Kolonial Belanda. Akan tetapi, penanaman pohon gutta percha (palaquium oblongifolium) sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1885.

    Tanaman langka ini hanya tumbuh optimal di wilayah Cipetir dan menghasilkan getah berkualitas tinggi untuk kebutuhan industri global. Pabrik tersebut menjadi pusat produksi bahan insulasi kabel telegraf bawah laut, dengan pasar ekspor utama ke Inggris, Jerman, dan Amerika Serikat.

    Pada masa kejayaannya, getah perca dari Hindia Belanda memenuhi sekitar 70% kebutuhan global karena sifatnya yang tahan air dan memiliki daya isolasi tinggi. Lempengan bertuliskan Tjipetir pertama kali dilaporkan ditemukan oleh Tracey Williams di pantai Cornwall, Inggris pada tahun 2012.

    Sejak itu, temuan serupa dilaporkan di 16 negara Eropa lainnya, termasuk Swedia dan Swiss. Beberapa teori menyebutkan bahwa lempengan-lempengan ini mungkin berasal dari muatan kapal karam seperti Miyazaki Maru (1917) atau Titanic (1912), meskipun belum ada bukti definitif yang menguatkan teori tersebut.

     

  • Libur Iduladha dan Libur Sekolah, Catat Ini Sejumlah Tarif Promo Spesial Damri!

    Libur Iduladha dan Libur Sekolah, Catat Ini Sejumlah Tarif Promo Spesial Damri!

    Bisnis.com, JAKARTA – Damri menyediakan promo tiket perjalanan selama momen spesial hari raya Iduladha dan liburan sekolah.

    Head of Corporate Communication Damri Atikah Abdullah mengatakan perseroan menghadirkan promo spesial hari raya Iduladha dengan tarif tiket mulai dari Rp45.000 untuk rute favorit Bandar Lampung – Bogor, Yogyakarta – Bogor, dan Solo – Bogor.

    “Promo ini berlaku untuk pembelian tiket hingga 9 Juni 2025 dengan periode keberangkatan 5–9 Juni 2025,” ujarnya melalui keterangan resmi, Jumat (6/6/2025).

    Selain itu, Damri juga menghadirkan Promo Twindate 6.6 dengan diskon spesial di tanggal kembar.

    Atikah menjelaskan masyarakat dapat memanfaatkan momentum tanggal kembar 6 Juni dengan diskon hingga Rp20.000 untuk layanan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) rute Jakarta menuju Cirebon, Semarang, Purworejo, Purwokerto, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Malang, Probolinggo, Lumajang, Banyuwangi, dan Jember (PP).

    Caranya, lanjutnya, cukup dengan menggunakan kode voucher DAMRI06.06 saat membeli tiket pada 6 Juni 2025. Periode keberangkatan berlaku hingga 31 Juli 2025. Kesempatan emas untuk perjalanan bisnis ataupun liburan panjang!

    Sementara itu, untuk promo liburan sekolah tahun ini, perseroan memberikan diskon sebesar 15% untuk rute Yogyakarta – Denpasar dan Yogyakarta – Bandung.

    Promo berlaku untuk pembelian tiket 5 Juni–15 Juli 2025 dan keberangkatan 15 Juni–15 Juli 2025. Seluruh penawaran spesial bisa didapatkan eksklusif di DAMRI Apps dengan kuota terbatas. Promo yang berlaku tidak dapat digabungkan serta tidak bisa refund ataupun rescheduled.

    “Inisiatif Damri sejalan dengan kebijakan stimulus diskon transportasi nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto untuk periode Juni-Juli 2025,” lanjutnya.