kab/kota: Yogyakarta

  • Eksklusif The Rain, Bernafas dengan Karya Baru dan Tantangannya

    Eksklusif The Rain, Bernafas dengan Karya Baru dan Tantangannya

    JAKARTA – Sudah cukup lama sejak The Rain merilis album terakhirnya, Mereka Bilang Kita Tidak Terjebak Bersama (2019), namun mereka tetap konsisten mengeluarkan karya baru. Dalam lima tahun terakhir – band beranggotakan Indra Prasta (vokal utama, gitar), Iwan Tanda (gitar, vokal), Ipul Bahri (bass, vokal) dan Aang Anggoro (drum, vokal) – sudah merilis belasan single, yang terbaru berjudul Sendiri Tak Sendirian.

    Lagunya bercerita tentang seseorang yang belum menemukan pendamping hidup namun tetap percaya bahwa semua ada waktunya – bahagia yang bukan hanya tentang mencapai tujuan, tapi juga dapat dirasakan di tiap lembar perjalanan.

    Tema galau masih jadi andalan The Rain sampai saat ini. Bukan tanpa alasan, Indra sebagai penulis lagu mengatakan, pesan dan harapan yang ingin disampaikan akan lebih efektif melalui lagu galau.

    “Kita senang sekali menyelipkan harapan lewat lagu-lagu sedih. Harus diakui, lagu sedih itu lebih mudah masuknya, orang lebih mudah menggalau dengan lagu-lagu sedih,” kata Indra saat The Rain mengunjungi kantor VOI di Tanah Abang, Jakarta Pusat baru-baru ini.

    Eksklusif The Rain (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

    Bukan hanya tema galau, band asal Yogyakarta itu juga konsisten dengan proses kreatif mereka – satu lagu diaransemen dengan berbagai versi, hingga pada akhirnya yang terbaik dipilih bersama oleh para personel.

    Indra menyebut cara tersebut jadi yang paling ampuh bagi The Rain. Mereka tidak ingin menyesal karena penggarapan dirasa kurang maksimal.

    “Jadi, kadang-kadang kita bisa menghabiskan waktu berbulan-bulan di studio untuk menggarap sebuah lagu, dan hasilnya memuaskan banget,” tambah Indra. “Karena ketika lagu itu sudah dirilis, yaudah, enggak bisa balik lagi.”

    The Rain tidak menjelaskan kenapa memilih untuk merilis banyak single ketimbang album baru. Namun Ipul menuturkan, bandnya sudah berada pada masa di mana tidak ingin menahan karya-karya yang sudah layak untuk diperdengarkan ke publik.

    “Dulu itu pernah ada masa di mana kita mau rilis, berpikir untuk rilis itu setelah sekian lama dari rilisan sebelumnya. Jadi, rilis lagu satu, setengah tahun kemudian kita baru kepikiran harus bikin lagu lagi. Kita pernah pada masa itu, dan itu terus terang, bikin repot,” tutur Ipul.

    “Ada tekanan ke kita sendiri bahwa kita harus ngeluarin karya, terus ada waktu produksi yang juga pasti akan mepet, karena kalau kita tunda, akan jadi panjang sekali rilisan berikutnya. Akhirnya kita kita akali dengan apapun lagu yang ada, yaudah masukin aja, terus kita workshop per periode itu bisa tiga lagu sekaligus, enggak harus kita selesaikan semua, tapi seenggaknya kita punya lagu yang siap untuk kita garap lebih serius,” imbuhnya.

    Mencari Tantangan lewat Rilisan Lagu Baru

    Eksklusif The Rain (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

    Bagi band yang sudah lebih dari dua dekade seperti The Rain, mengaransemen ulang lagu lama jadi pilihan wajar, namun Indra cs memilih untuk mengeluarkan karya baru yang masih segar untuk pendengarnya.

    Indra mengatakan, kepuasan merilis lagu baru jauh lebih besar ketimbang menghadirkan kembali lagu lama. Berkarya layaknya nafas bagi The Rain – untuk terus menantang diri sekaligus jadi alasan untuk tetap bertahan di industri musik.

    “Karena kami masih merasakan excitement ketika menggarap karya baru, menanti kejutan yang dibawa oleh karya baru itu, lagunya akan membawa kita ke mana dan memberi kejutan apa nantinya. Ya itu, murni hanya karena itu,” ucap sang vokalis.

    Lagipula menulis lagu baru, kata Indra, layaknya fingering (melatih jari) bagi seorang gitaris. Sebagai sekumpulan musisi, The Rain juga ingin terus berkembang.

    Caption

    “Dalam menggarap lagu, kan bukan cuma lirik dan notasi, tapi juga aransemennya. Kita harus terus mengasah kemampuan itu supaya enggak tumpul.”

    Ipul menambahkan, “Kalau remake itu kan sebenarnya bukan sesuatu yang mudah juga. Paling enggak sama bagus dengan lagu aslinya atau lebih bagus. Kalau kita bikin remake masih yang kayak yang kemarin juga, masih mirip-mirip, ya buat apa?”

    Membuat lagu baru juga jadi cara The Rain untuk terus mengikuti perkembangan industri musik, tidak hanya dari segi musikal, namun juga aspek-aspek lain yang mengikutinya.

    “Kita beradaptasi dengan kondisi industri musik, dari awal kita ikut label, ya kita juga melihat, belajar, sampai akhirnya kita memutuskan untuk kita jalan sendiri. Itu kan bagian dari belajar dan beradaptasi,” kata Ipul. “Musiknya juga begitu, kita ada referensi band yang kita punya masing-masing. Yang di awal itu kita kayaknya ngeliat ke sana referensinya. Sejalan waktu, pada akhirnya kita membentuk diri kita sendiri dari referensi itu.”

    Tak Terbebani untuk Hasilkan Lagu Hits

    Eksklusif The Rain (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

    Harapan agar lagu baru didengar banyak orang pasti ada, namun The Rain tidak menjadikannya sebagai beban. Lagipula, para personel sepakat dengan stigma yang menyatakan “sulitnya musisi menghasilkan lagu hits ketika usianya sudah berkepala empat”.

    “Umur terproduktif pasti akan berlalu, imajinasi terliar itu ada masanya dan pasti akan berlalu juga. Tapi kalau kita balikin ke imajinasi, itu kan enggak ada batasnya. Batasnya kita yang bikin. Kita sih suka menantang diri sendiri aja, sampai mana imajinasi di dalam kepala kita ini bisa mengembara, untuk membuat karya-karya baru yang mungkin tadinya enggak kepikiran,” tutur Indra.

    “Kita juga nggak maksain harus ikut tren yang sekarang. Soalnya kadang enggak cocok juga buat kita. Jadi, bikin aja lagu,” tambah Aang.

    Tujuan The Rain tidak untuk membuat lagu yang bisa menjadi hits seperti Terlatih Patah Hati, yang menurut mereka tidak untuk diulang, mengingat peran besarnya sebagai ‘karya penyelamat’.

    “Buat The Rain, lagu itu salah satu penyelamat. Lagu itu penyemangat kita buat bikin banyak karya baru yang tentunya kita enggak akan maksain untuk bikin Terlatih Patah Hati part dua. Karena enggak akan bisa. Ada hal-hal yang enggak akan bisa diulang kembali. Salah satunya lagu-lagu hits itu,” kata sang vokalis.

    Eksklusif The Rain (Foto: Bambang E Ros, DI: Raga/VOI)

    Lebih jauh, Terlatih Patah Hati juga dapat dilihat sebagai alasan The Rain yang terus bertahan dan tidak pernah berganti formasi sejak dibentuk 24 tahun lalu.

    “Itu lagu bisa dibilang titik balik juga buat kita,” ucap Iwan.

    Merefleksikan awal perjalanannya sebagai band, personel The Rain bahkan mengaku tidak pernah terbayang untuk menjadi sebuah band yang dikenal luas penikmat musik Tanah Air dengan karya-karya yang masih didengar hingga lintas generasi.

    “Ketika kita ngeband awal, cita-citanya sederhana waktu itu, Cuma punya karya dan didengar banyak orang. Cuma itu,” ujar Ipul.

    “Dan setelah itu, enggak punya pikiran panjang kalau The Rain akan sampai di mana. Ya kan anak band, seenggaknya punya album dan sign sama label, gitu aja,” kata Indra.

    “Dan tau-tau udah 24 tahun kemudian aja, rasanya ‘mau sampai kapan ya?’ Ya semampunya kita dikasih umur dan semampunya kita dikasih kemampuan.”

  • Penerbangan Bandung – Yogyakarta Dibuka dengan Tarif Rp1,75 Juta, Ini Jadwalnya

    Penerbangan Bandung – Yogyakarta Dibuka dengan Tarif Rp1,75 Juta, Ini Jadwalnya

    PIKIRAN RAKYAT Bandara Husein Sastranegara di Kota Bandung akan memulai layanan penerbangan domestik rute Bandung – Yogyakarta pulang pergi mulai 2 Juli 2025. Pengumuman mengenai pembukaan rute penerbangan ini disampaikan melalui akun Instagram resmi maskapai Susi Air pada Rabu, 25 Juni 2025.

    “Halo Kawan Susi! Mulai 2 Juli 2025, Susi Air akan membuka penerbangan dari Bandung ke Yogyakarta (Bandara Adisutjipto) pulang pergi. Rencanakan perjalananmu dan #FlyWithSusiAir sekarang juga!,” tulis unggahan tersebut, sebagaimana dikutip prfmnews.id pada Kamis, 26 Juni 2025.

    Informasi mengenai jadwal, harga, dan cara pemesanan tiket pesawat Susi Air untuk rute Bandung – Yogyakarta juga disampaikan oleh pihak maskapai melalui unggahan itu.

    Jadwal penerbangan Susi Air menggunakan pesawat jenis Cessna C208B Grand Caravan ini adalah setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat. Keberangkatan dari Bandara Husein dimulai pukul 14.00 WIB, dan pesawat akan tiba di Bandara Adisucipto pada pukul 15.30 WIB.

    Untuk penerbangan sebaliknya, pesawat akan lepas landas dari Bandara Adisucipto pukul 12.00 WIB dan tiba di Bandara Husein pada pukul 13.30 WIB.

    Tarif tiket pesawat untuk rute Bandung – Yogyakarta ini adalah Rp1.750.000 per orang untuk sekali perjalanan. 

    Bandara Husein Melayani Rute Apa Saja

    PT Angkasa Pura Indonesia menegaskan bahwa Bandara Husein Sastranegara Bandung tetap beroperasi sesuai ketentuan yang berlaku. Meski sejak 2023 hanya melayani pesawat jenis baling-baling (propeller), bandara ini terus memastikan pelayanan, keamanan, dan keselamatan penerbangan berjalan dengan baik.

    “Bandara Husein masih beroperasi, tidak ditutup. Kami patuh pada SE tahun 2023 yang menyatakan hanya melayani pesawat propeller, seperti ATR 72 dengan rute intra-Jawa,” ujar General Manager PT Angkasa Pura Indonesia, R. Indra Crisna Seputra, di Bandara Husein pada Rabu (25/6/2025).

    Saat ini, Bandara Husein masih melayani rute reguler seperti Pangandaran-Bandung Halim dengan frekuensi tiga kali seminggu. Selain itu, mulai 2 Juli 2025, Susi Air dijadwalkan membuka rute baru Yogyakarta-Bandung Halim-Yogyakarta, menggunakan pesawat jenis karavan.

    “Kami sedang menunggu tingkat keterisian pada rute baru tersebut. Selain rute reguler, kami juga tetap melayani penerbangan militer, medivac, dan charter, mengingat posisi kami yang berdekatan dengan lanud,” ujarnya.

    Bandara Husein Masih Layak

    Ia juga membantah anggapan bahwa Bandara Husein tidak layak secara teknis untuk pendaratan pesawat jet komersial. “Fasilitas tetap kami jaga. Runway masih panjang dan terminal siap. Dulu, saat masih aktif, pergerakan pesawat bisa mencapai 10 take-off dan 10 landing per hari dengan pesawat A320. Jadi, secara teknis kami tetap memadai,” tambahnya.

    Sementara itu, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan komitmennya untuk mereaktivasi Bandara Husein agar bisa kembali melayani penerbangan komersial. Ia menyebut hal ini penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Bandung.

    Perlu dicatat, Bandara Husein mengalami penurunan aktivitas sejak Oktober 2023, setelah penerbangan komersial dialihkan ke Bandara Kertajati. Namun, Pemkot Bandung berharap dapat segera membuka kembali layanan pesawat jet komersial di bandara ini.***

    Sumber artikel: Bandara Husein Layani Rute Baru Bandung-Yogyakarta Per 2 Juli, Waktu Terbang 1,5 Jam

     

  • Kementan Bongkar Kecurangan Beras, Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun

    Kementan Bongkar Kecurangan Beras, Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun

    PIKIRAN RAKYAT – Kementerian Pertanian (Kementan) telah mengungkap adanya praktik kecurangan serius dalam perdagangan beras di Indonesia. Modus manipulasi kualitas dan harga di tingkat distribusi ini diperkirakan telah merugikan konsumen hingga mencapai Rp99,35 triliun.

    Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam konferensi pers di Jakarta pada Kamis, 26 Juni 2025 menjelaskan bahwa anomali ini terdeteksi meskipun produksi padi nasional sedang tinggi, bahkan mencatat rekor tertinggi dalam 57 tahun terakhir dengan stok saat ini mencapai 4,15 juta ton.

    “Ada kejanggalan yang kami temukan. Kami bersama-sama melakukan pengecekan di pasar-pasar di 10 provinsi besar di Indonesia,” kata Mentan dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Kamis, 26 Juni 2025.

    “Kami memeriksa mutu, kualitas, berat timbangan, dan lainnya. Ternyata banyak yang tidak sesuai, termasuk Harga Eceran Tertinggi (HET),” imbuhnya.

    Menyikapi temuan ini, Kementan berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional, Satgas Pangan, Kejaksaan, dan Kepolisian untuk melakukan investigasi langsung di lapangan.

    Hasil pemeriksaan terhadap 136 sampel beras premium menunjukkan bahwa 85,56% tidak memenuhi standar mutu, dan hanya 14,4% yang sesuai ketentuan. Selain itu, 59,78% dijual di atas HET, sementara 40,22% sesuai HET. Untuk berat kemasan, 21,66% ditemukan tidak sesuai, sedangkan 78,14% sesuai.

    Pada beras medium, dari 76 merek yang disampel, 88,24% mutunya tidak sesuai standar, dan sisanya sesuai. Sebanyak 95,12% beras medium dijual di atas HET, dengan hanya 4,88% yang sesuai. Mengenai berat kemasan, 9,38% tidak sesuai, dan 90,63% telah memenuhi standar.

    Untuk memastikan akurasi data di lapangan, Kementan menggunakan 13 laboratorium di 10 provinsi.

    “Kami memakai lab karena kami tidak ingin ada kesalahan atau kecerobohan. Ini informasi yang sangat sensitif,” jelas Menteri.

    “Potensi kerugian yang kami temukan mencapai Rp99,35 triliun. Ini adalah hasil kerja keras tim kami di lapangan,” tambahnya.

    Pengambilan sampel dilakukan antara 6 hingga 23 Juni 2025, menghasilkan 268 sampel beras dari berbagai lokasi di 10 provinsi, meliputi Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), pasar dan penjual beras di Jabodetabek, Sulawesi Selatan, Lampung, Aceh, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, hingga Jawa Barat.

    Menteri Pertanian menegaskan bahwa para pengusaha diberikan waktu 14 hari untuk memperbaiki praktik mereka. Jika pelanggaran masih ditemukan setelah tenggat waktu tersebut, tindakan hukum tegas akan diberlakukan sesuai peraturan yang berlaku.

    “Mulai hari ini, kami meminta para pelaku usaha untuk berbenah, tidak lagi menjual beras di atas HET. Periksa merek masing-masing, jika tidak sesuai, Anda akan berhadapan dengan pemerintah. Dalam dua minggu kedepan, semua harus sudah sesuai standar,” pungkasnya.***

  • Bank Mandiri: Ekonomi Terbantu Banyak Libur Panjang Pasca Ramadan 2025

    Bank Mandiri: Ekonomi Terbantu Banyak Libur Panjang Pasca Ramadan 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Aktivitas konsumsi masyarakat tetap terjaga pasca Ramadan 2025 akibat banyaknya momentum libur dan cuti bersama pada Mei hingga awal Juni, berdasarkan laporan Mandiri Institute.

    Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) Andry Asmoro menyampaikan bahwa indikator Mandiri Spending Index (MSI) menunjukkan belanja masyarakat masih berada di level yang kuat akibat banyak libur panjang pasca Lebaran seperti Hari Buruh, Waisak, Kenaikan Yesus Kristus, dan Iduladha.

    “Tanpa adanya libur panjang, MSI kami perkirakan akan 5–8% lebih rendah dari posisi saat ini,” ujarnya dalam laporan Mandiri Institute Insight, dikutip Jumat (27/6/2025).

    Perinciannya, estimasi MSI tanpa periode libur hanya berada di level 242,7 pada Mei 2025. Jumlah tersebut 5% lebih rendah dari realisasi MSI dengan periode libur yang berada di level 255,4 pada Mei 2025.

    Begitu juga pada Juni 2025, estimasi MSI tanpa periode libur berada di level 249, lebih rendah 8% dari realisasi MSI dengan periode libur yang berada di level 269,5.

    Andry menambahkan bahwa kelompok masyarakat menengah atas menjadi penopang utama konsumsi selama periode tersebut naik 14,8% dari Mei ke April 2025. 

    Sementara itu, belanja selama liburan tercatat lebih tinggi di destinasi wisata yang berdekatan dengan kawasan Jabodetabek naik 5,4%—7,7% secara tahunan dibandingkan dengan destinasi utama seperti Yogyakarta atau Bali yang turun 6,7%—7,2% secara tahunan. 

    “Hal ini mengindikasikan pola mobilitas masyarakat saat liburan mayoritas terjadi di dalam kota atau wilayah sekitar,” katanya. 

    Jenis belanja yang mendominasi selama periode libur adalah dining out. Pada kelompok menengah-atas, aktivitas konsumsi juga diikuti dengan pengeluaran untuk hiburan dan barang tahan lama.

    Sementara itu, kelompok bawah cenderung mengarahkan belanja ke kebutuhan rumah tangga. Oleh sebab itu, Andry menyimpulkan keberadaan momentum libur bersama menjadi elemen penting dalam menjaga daya beli dan konsumsi rumah tangga ke depan.

  • 400 ribu orang pilih naik kereta api untuk liburan akhir Juni ini

    400 ribu orang pilih naik kereta api untuk liburan akhir Juni ini

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta mencatat sebanyak 404.683 orang telah melakukan pemesanan tiket kereta untuk keberangkatan dari wilayah Daop 1 Jakarta pada masa libur sekolah dan peringatan Tahun Baru Islam 1447 Hijriah.

    Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, di Jakarta, Jumat mengatakan pemesanan tiket itu terhitung 19-30 Juni 2025 atau 12 hari operasional.

    Dia merinci, dari 404.683 orang yang membeli tiket, sebanyak 173.759 orang berangkat dari Stasiun Pasar Senen, 124.588 orang dari Stasiun Gambir, 54.416 dari Stasiun Bekasi, dan 51.920 orang dari stasiun lainnya seperti Jatinegara, Karawang, Cikarang, dan Cikampek.

    Sementara itu, untuk Jumat ini, data sementara mencatat bahwa volume keberangkatan penumpang tercatat sebanyak 38.607 orang.

    Ixfan mengatakan volume jumlah penumpang tertinggi selama periode libur tercatat pada Kamis (26/6) dengan total 41.035 penumpang berangkat dari Stasiun Gambir, Pasar Senen, Bekasi, Jatinegara, dan sejumlah stasiun lainnya di wilayah Daop 1 Jakarta.

    Destinasi favorit mereka antara lain Surabaya, Malang, Yogyakarta, Tegal, Semarang, dan Bandung.

    “Volume pelanggan yang tinggi ini menunjukkan tingginya minat masyarakat menggunakan moda transportasi kereta api untuk perjalanan selama masa libur sekolah dan peringatan Tahun Baru Islam. Angka tersebut masih dapat bertambah karena pemesanan tiket masih terus berlangsung,” ujar Ixfan.

    Dia mengingatkan KAI masih memberlakukan program diskon tiket 30 persen untuk kereta api kelas Ekonomi Non Subsidi yang dapat diperoleh melalui seluruh kanal penjualan resmi KAI, termasuk aplikasi Access by KAI dan situs booking.kai.id. Diskon berlaku dari 15 Juni- 31 Juli 2025.

    Sedangkan diskon sebesar 20 persen untuk kelas Eksekutif dan Bisnis hanya dapat diperoleh di booth KAI yang berada di area Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2025, selama periode 19 Juni- Juli 2025.

    Diskon berlaku untuk perjalanan dengan jadwal keberangkatan H+45 dari tanggal pembelian.

    Ixfan menambahkan, program diskon ini telah dimulai sejak 5 Juni 2025 sebagai bentuk dukungan KAI terhadap stimulus ekonomi dari pemerintah, sekaligus upaya meningkatkan minat masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi massal yang aman, nyaman, tepat waktu, dan ramah lingkungan.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ade irma Junida
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sederet Fakta Persidangan Hasto, Sebut Nama Djan Faridz hingga Hatta Ali

    Sederet Fakta Persidangan Hasto, Sebut Nama Djan Faridz hingga Hatta Ali

    Bisnis.com, JAKARTA — Sekretaris Jenderal (PDIP) Hasto Kristiyanto akhirnya buka-bukaan mengenai kasus perintangan penyidikan dan suap terkait Harun Masiku. Pada sidang yang berlangsug Kamis (26/6/2025) kemarin, dia mengungkap sejumlah fakta, termasuk soal Harun Masiku hingga hubungannya dengan mantan Ketua Mahkamah Agung (MA).

    Hasto, misalnya, mengaku pernah diajak oleh politisi senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Djan Faridz untuk bertemu dengan Ketua Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali.

    Hal itu disampaikan Hasto saat Jaksa Penuntut Umum (JPU) mendalami soal proses pengajuan uji materi di MA oleh PDIP atas peraturan KPU ihwal pelimpahan suara caleg DPR yang meninggal dunia pada Pemilu 2019.

    Uji materi itu sejalan dengan keinginan PDIP untuk melimpahkan suara yang diperoleh Nazarudin Kiemas, caleg DPR 2019 dari PDIP dapil Sumatera Selatan I yang meninggal dunia, sesuai dengan keputusan partai. Saat itu, partai memutuskan untuk memilih Harun Masiku sebagai caleg yang menerima pelimpahan suara almarhum. 

    Awalnya, JPU bertanya ke Hasto bagaimana dia mengetahui putusan MA yang akhirnya mengabulkan uji materi PDIP atas peraturan KPU dimaksud. Hasto menjawab bahwa hal itu diketahui dari surat yang diterima DPP PDIP dari MA. 

    Kemudian, JPU bertanya apabila Hasto ingat bahwa informasi itu dia dapatkan bersamaan dengan saat pertemuan dengan Ketua MA. Menurut pengakuan Hasto, dia belum mengetahui ihwal putusan uji materi yang diajukan saat melakukan pertemuan di MA. 

    Hubungan dengan Djan Faridz 

    Sekjen PDIP sejak 2015 itu lalu mengungkap pertemuannya dengan Ketua MA saat itu, Hatta Ali, atas ajakan politisi senior PPP Djan Faridz pada 23 September 2019. Dia menyebut Djan saat itu menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Yasonna Laoly, yang juga Ketua DPP PDIP. 

    “Saya berada di MA itu nanti bisa dilihat dalam fakta persidangan yang lalu, itu bersama dengan Pak Djan Faridz. Ya saya diajak oleh Pak Djan Faridz untuk ke MA. Dan kemudian terhadap keputusan apakah fatwa itu diterima atau tidak, saat itu saya belum tahu. Pada tanggal itu saya belum tahu,” ungkapnya di Pengadilan Tipikor pada PN Jakarta Pusat, Kamis (26/6/2025). 

    JPU lalu menyebut bahwa saksi Saeful Bahri sebelumnya menerangkan bahwa Harun Masiku pernah mengirimkan gambarnya bersama dengan Hasto dan Djan. Hasto kemudian mengakui bahwa sempat bertemu dengan Harun Masiku di ruang tunggu Ketua MA, namun dia membantah ada pembicaraan soal fatwa MA terkait dengan putusan uji materi dari PDIP. 

    Dia menyebut pertemuan dengan Ketua MA bersama Djan Faridz saat itu membahas soal kinerja lembaga peradilan di bawag kepemimpinan Hatta Ali. “Saya sebelumnya kalau tidak salah itu diajak Pak Djan Faridz mau ke MA. Karena Pak Djan Faridz adalah sebagai Staf Ahlinya Pak Laoly. Kemudian saya diajak, ya saya bergabung, kami satu mobil berdua menggunakan mobilnya Pak Djan Faridz. Ketika kami sampai di sana, kemudian di ruang tunggu di situ ada Pak Harun Masiku,” ungkap Hasto.

    Di sisi lain, Hasto membantah ada komunikasi dengan Harun saat bertemu di kantor Ketua MA. Mantan anggota DPR 2004-2009 itu menyebut, Harun meninggalkan ruangan ketika pembicaraan antara Djan dan Hatta Ali berlangsung. 

    “Ketika Pak Djan Faridz sedang menyampaikan maksud dan tujuannya bertemu, saudara Harun Masiku keluar dari ruang pertemuan itu. Jadi saya sendiri tidak berbicara apa-apa dengan Harun Masiku,” terangnya.

    Harun Masiku Kader Terbaik?

    Hasto menceritakan alasan Harun dipilih oleh PDIP untuk menerima pelimpahan suara dari caleg DPR terpilih Sumsel I, Nazarudin Kiemas yang meninggal dunia. Hal itu meski suara yang diperoleh Harun saat pemungutan suara bukan pada urutan kedua. 

    Sementara itu, pemilih masih tetap memberikan hak suaranya kepada Nazarudin pada 2019 lalu kendati sudah meninggal. Hal ini menyebabkan ribuan suara yang mencoblos Nazarudin di surat suara hangus atau menjadi 0 sebagaimana peraturan KPU. Hal ini, kata Hasto, merugikan partai karena bisa berdampak ke perolehan kursi di DPR. 

    Alhasil, PDIP pun mengajukan judicial review ke Mahkamah Agung (MA) yang pada intinya agar suara Nazarudin dikembalikan ke partai. Selanjutnya, mekanisme internal partai yang akan memilih siapa caleg yang akan menerima pelimpahan suara tersebut. 

    Permohonan uji materi ke MA itu pun dikabulkan. PDIP lalu meminta KPU melaksanakan putusan tersebut, meski penyelenggara pemilu belum mengamini permintaan partai. Sehingga, partai meminta MA agar mengeluarkan fatwa untuk pelaksanaan putusan uji materi itu. 

    Sejalan dengan hal tersebut, terang Hasto, PDIP menggelar rapat pleno pada Juli 2019 menetapkan agar Harun menerima pelimpahan suara almarhum Nazarudin.

    “Menerima perintah lebih tepatnya seperti itu sebagai diskresi yang dimiliki DPP PDI Perjuangan memohon pertimbangan hukum di dalam judicial review tersebut,” terang Hasto di hadapan Majelis Hakim di Pengadilan Tipikor pada PN Jakarta Pusat, Kamis (26/6/2025). 

    Tidak hanya itu, Hasto pun mengamini pertanyaan JPU bahwa saat itu partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu menganggap Harun adalah kader terbaik di antara delapan caleg yang ada di surat suara dapil Sumsel I. 

    “Benar [Harun adalah kader terbaik],” tegas politisi asal Yogyakarta itu. 

    Menurut Hasto, partai memiliki database terkait dengan caleg-caleg yang maju dengan bendera PDIP pada Pemilu 2019. Dia mengatakan bahwa partai menilai Harun memenuhi kebutuhan strategis partai. 

    Misalnya, aspek historis bahwa Harun mengaku terlibat dalam penyusunan AD/ART partai pada Kongres I PDIP. Kemudian, aspek keahlian dan latar belakang pendidikannya yang disebut pernah mendapatkan beasiswa dari Ratu Inggris, Elizabeth.

    “Di situ tertulis bahwa dia mendapatkan beasiswa dari Ratu Rlizabeth, kemudian keahliannya international economic of law. Suatu profesi yang sangat diperlukan oleh partai. Maka kami juga melihat aspek-aspek kebutuhan strategis partai,” terang Hasto.

  • Modal Rayuan, Dokter Gadungan Asal Bandung Raup Rp250 Juta dari Para Perempuan yang Mabuk Cinta

    Modal Rayuan, Dokter Gadungan Asal Bandung Raup Rp250 Juta dari Para Perempuan yang Mabuk Cinta

    JAKARTA  – Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta menangkap seorang pria asal Bandung, Jawa Barat yang menyamar sebagai dokter dan menipu sejumlah perempuan melalui tindak pidana siber “love scamming” atau penipuan berkedok cinta dengan total kerugian mencapai Rp250 juta.

    “Pelaku menggunakan identitas palsu sebagai dokter bernama Christian Kwon dan membangun hubungan emosional dengan korban selama berbulan-bulan,” ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda DIY Kombes Wirdhanto Hadicaksono dilansir ANTARA, Kamis, 26 Juni.

    Pelaku berinisial MSP (29) ditangkap di Bandung, Jawa Barat pada 11 Juni 2025 setelah beraksi sejak November 2023 hingga Oktober 2024.

    Menurut Wirdhanto, MSP menjalin komunikasi dengan para korban secara daring melalui aplikasi perkenalan lalu berlanjut lewat WhatsApp.

    Dalam profil daringnya, pelaku mengaku sebagai dokter dan mencantumkan riwayat kerja di salah satu rumah sakit swasta di Yogyakarta

    “Untungnya, korban tidak terjerat untuk melakukan video call seks ataupun video call yang memperlihatkan bagian-bagian sensitif kewanitaan,” ujar Wirdhanto.

    Meski demikian, menurut dia, pelaku tetap melakukan bujuk rayu dan memainkan emosi korban.

    “Mengaku kalau mau bunuh diri kalau tidak dibantu, karena ternyata pelaku pun berharap bisa melunasi penjualan apartemennya, sehingga kalau misalnya nanti apartemen itu terjual, nanti akan mengembalikan utang-utang dari korban,” ujar dia.

    “Setelah kami periksa, yang bersangkutan ternyata adalah seorang guru les Bahasa Inggris,” sambung Wirdhanto.

    Salah satu korban berinisial NNH, mahasiswi asal Sleman, menjadi pelapor dalam kasus ini.

    Dalam kurun waktu hampir satu tahun, para korban mengalami bujuk rayu dan manipulasi emosi oleh pelaku, disertai kerugian finansial.

    “Korban meminjam uang kepada saudaranya, termasuk menggadai laptop, menggadai motor, dan sebagainya,” ucap Wirdhanto.

     

    Berdasarkan penyelidikan, Ditreskrimsus Polda DIY telah mengidentifikasi sebanyak empat korban, yaitu NNH dari Sleman, KN dari Yogyakarta, VW dari Malang, dan NA dari Magetan. “Total kerugian dari para korban mencapai Rp250 juta,” ujar Wirdhanto.

    Polisi menyita barang bukti berupa dua unit ponsel, tiga KTP palsu, tujuh kartu ATM, satu flashdisk berisi bukti transfer dan percakapan, serta dokumen identitas palsu yang digunakan pelaku.

    Atas perbuatannya, MSP dijerat dengan Pasal 51 ayat (1) juncto Pasal 35 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan/atau Pasal 378 KUHP tentang penipuan, dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara dan/ denda hingga Rp12 miliar.

  • Hoaks! Jokowi kritis dan dilarikan rumah sakit pada akhir Juni 2025

    Hoaks! Jokowi kritis dan dilarikan rumah sakit pada akhir Juni 2025

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di media sosial X menampilkan video adanya sebuah kerumunan orang disertai narasi bahwa Presiden ke-7 Joko Widodo dalam kondisi kritis dan sedang dirawat di rumah sakit.

    Berikut narasi dalam unggahan berikut:

    “Beredar video dgn narasi pak Jokowi masuk Rumah Sakit
    Ada yang tau apakah ini valid atau Hoax”

    Namun, benarkah Jokowi sedang dalam masa kritis dan dalam perawatan di rumah sakit?Tangkap layar unggahan terindikasi hoaks menarasikan Jokowi masuk ke rumah sakit dalam keadaan kritis. Faktanya, tidak ada sumber resmi yang dapat mengkonfirmasi klaim tersebut. (ANTARA/HO-X)
    Penjelasan :

    Menurut penelusuran ANTARA, dengan menggunakan kata kunci seperti “Jokowi masuk rumah sakit dalam keadaan kritis” dan sejenisnya, tidak ditemukan pernyataan resmi dari sumber terpercaya yang dapat mengonfirmasi informasi tersebut.

    Dalam potongan video yang beredar, terlihat plang nama bertuliskan “Toko Obat Sumber Husodo (Tek An Tong)”. Berdasarkan hasil pencarian lokasi melalui Google Maps, toko tersebut diketahui berada di kawasan Malioboro, Yogyakarta, dan berseberangan dengan “Angkringan Kopi Jos”.

    Setelah ditelusuri lebih lanjut, ditemukan video berlatar lokasi serupa yang diunggah sebuah akun X dengan narasi “Yogyakarta, protokol kesehatan sudah diabaikan. Saatnya tarik rem darurat di kota pendidikan.”

    Video tersebut ternyata merupakan dokumentasi kerumunan yang terjadi pada Minggu (20/9/2020), saat penertiban terhadap para pengunjung Angkringan Kopi Jos yang melanggar protokol kesehatan COVID-19.

    Dengan demikian narasi bahwa Jokowi dilarikan adalah hoaks. Video tersebut merupakan video pengunjung Angkringan Kopi Jos yang melanggar protokol kesehatan COVID-19 pada 2020.

    Klaim: Jokowi masuk rumah sakit dalam keadaan kritis
    Rating: Hoaks

    Cek fakta: Hoaks! Tangkapan layar artikel Jokowi akui penyakit kulitnya karena azab

    Cek fakta: Hoaks! Artikel Menag ungkap Jokowi gunakan dana haji 2025

    Pewarta: Tim JACX
    Editor: Indriani
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Malam Tahun Baru Islam, Ribuan Warga Ramaikan Tradisi Mubeng Beteng Keraton Yogyakarta

    Malam Tahun Baru Islam, Ribuan Warga Ramaikan Tradisi Mubeng Beteng Keraton Yogyakarta

     

    Liputan6.com, Yogyakarta – Bertepatan dengan malam Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H, Jumat dini hari (27/6/2026), ribuan masyarakat melakukan tradisi Lampah Budaya Mubeng Benteng, atau berjalan mengelilingi Beteng Keraton Ngayogyakarta. Bahkan masyarakat bersama para abdi dalem sudah berkumpul di Bangsal Ponconiti Keben Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat sejak Kamis (26/6/2026) pukul 21.00 WIB.

     

    Abdi dalem keraton KMT Projosuwasono lalu membacakan tembang macapat berisi doa dan pujian sebagai tanda awal dimulainya tradisi tersebut.

    Sekitar pukul 00.00 WIB, seusai lonceng keraton berbunyi 12 kali, rombongan peserta mulai berjalan kaki mengelilingi Beteng Keraton atau Beteng Baluwarti sejauh kurang lebih 5 kilometer.

    “Mubeng Beteng itu sebagai wujud laku prihatin. Diharapkan banyak berdoa, mensyukuri 1 tahun yang lalu, kemudian berdoa untuk tahun yang akan datang agar diberikan keselamatan,” ujar KMT Projosuwasono, seperti dikutip dari Antara.

    Ia menegaskan bahwa Lampah Budaya Mubeng Beteng bukan merupakan hajat resmi Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, melainkan kegiatan budaya spiritual yang diselenggarakan oleh para abdi dalem.

    Selama perjalanan, peserta diminta menjaga suasana khidmat dengan tidak berbincang atau biasa disebut ‘tapa bisu’.

    “Orang menyebut tapa bisu, itu boleh saja. Akan tetapi, sebetulnya bukan berarti bisu. Kita hanya tidak bercakap-cakap, tetapi berdoa dalam hati,” ungkap Projosuwasono.

    Rute Mubeng Beteng dimulai dari Keben Keraton menuju Jalan Retowijayan, Jalan Kauman, Jalan Agus Salim, dan Jalan Wahid Hasyim, hingga tiba di Pojok Beteng Kulon.

    Dari sana, peserta melanjutkan ke Jalan Mayjen M.T. Haryono, Pojok Beteng Wetan, Jalan Brigjen Katamso, Jalan Ibu Ruswo, melewati Alun-Alun Utara, dan kembali ke Keben Keraton.

     

  • Lebih Dari 125 Ribu Tempat Duduk Disiapkan pada Libur Panjang Tahun Baru Islam 1447 H

    Lebih Dari 125 Ribu Tempat Duduk Disiapkan pada Libur Panjang Tahun Baru Islam 1447 H

    Sementara itu dilansir laman PT KAI, Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan total kapasitas tempat duduk yang disediakan dalam program ini mencapai 3.529.612 kursi.

    Data hingga 20 Juni 2025 pukul 10.00 WIB, sebanyak 1.206.530 tiket telah terjual, atau sekitar 34 persen dari total kapasitas.

    “KAI juga menghadirkan konsep tematik di sejumlah stasiun besar. Gate tematik, standing character, hingga photobooth kini hadir menyapa pelanggan di berbagai titik strategis,” ujar Anne.

    Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah kehadiran Balon Jumbo Dolan Neng Jogja setinggi lebih dari 10 meter di halaman depan Stasiun Yogyakarta, tepat di seberang kawasan Malioboro.

    Instalasi kolaborasi KAI dan Visinema ini menghadirkan karakter Don dan dapat dinikmati dalam dua sesi harian, yakni pukul 06.00–13.00 WIB dan 15.00–23.00 WIB mulai 18–30 Juni 2025.

    “Tidak hanya di Yogyakarta, suasana tematik juga hadir di Stasiun Gambir, Pasar Senen, Bandung, Kiaracondong, Cirebon, Cirebon Prujakan, Semarang Tawang Bank Jateng, Semarang Poncol, Purwokerto, Kutoarjo, Solo Balapan, Madiun, Blitar, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasar Turi, Jember, Medan, Kertapati, dan Tanjungkarang,” kata Anne.

    Beberapa stasiun menghadirkan photobooth dengan karakter populer karya anak bangsa seperti Pionicorn, Komik Ga Jelas, Si Bedil, dan Susi and Friends.

    Karakter-karakter ini hadir untuk menghibur seluruh pelanggan, khususnya anak-anak yang bepergian bersama keluarga di masa libur sekolah.

    “Melalui pendekatan visual yang segar dan penuh keceriaan ini, kami ingin menegaskan bahwa pengalaman naik kereta api tak hanya nyaman dan terjangkau, tetapi juga menyenangkan dan penuh kesan,” jelas Anne.

    Upaya ini sekaligus mencerminkan komitmen KAI dalam menciptakan layanan transportasi publik yang inklusif, adaptif, dan ramah keluarga, sekaligus mendukung industri kreatif dalam negeri.