Tak Biasa, SD Swasta di Gunungkidul Ini Gelar MPLS Tanpa Satu pun Murid Baru
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS
— Suasana pagi yang cerah mewarnai kegiatan
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
(
MPLS
) di SD Kanisius Bandung I, Padukuhan Nogosari I, Kalurahan Bandung, Playen, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Senin (14/7/2025).
Belasan siswa tampak riang bermain di halaman sekolah saat jeda kegiatan. Namun, ada yang tak biasa dari kegiatan MPLS di sekolah itu, karena tidak diikuti satu pun murid kelas 1.
MPLS tahun ini hanya diikuti oleh 24 siswa dari kelas 2 hingga kelas 6, karena tidak ada murid baru yang masuk.
Seorang pendaftar yang semula mendaftar, dialihkan ke sekolah lain dalam satu yayasan.
“Sebenarnya kami ada pendaftar satu orang, tetapi kami arahkan ke sekolah lain. Kita memikirkan siswa karena kaitannya dengan sosialisasi anak,” kata staf SD Kanisius Bandung I, FX Yulianto.
“Kalau ikut ego sekolah mungkin kita terima, namun tidak boleh begitu. Maka kami arahkan ke sekolah lain,” lanjutnya.
Yulianto menyebut, orangtua calon siswa juga menyetujui keputusan tersebut. Siswa akhirnya dipindahkan ke SD Kanisius Wonosari II, yang berada di bawah yayasan yang sama.
SD Kanisius Bandung I tercatat berdiri sejak 1964. Menurut Yulianto, penurunan jumlah siswa mulai terasa sejak awal tahun 2000-an.
“Dulu ramai, sebelum ada sekolah lain. Penurunannya bertahap, tidak langsung signifikan. Tahun lalu ada tiga siswa baru, tahun ini satu orang,” ujarnya.
Penurunan jumlah siswa diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) serta kehadiran sekolah negeri dan swasta lain di sekitarnya.
Meski hanya memiliki 24 siswa aktif, sekolah ini tetap beroperasi normal. Jumlah guru tetap lengkap, sebanyak 9 orang. Yulianto juga menegaskan bahwa secara prestasi, sekolah tidak tertinggal.
“Prestasi kita luar biasa. Tidak tertinggal dengan sekolah lain. ASPD tahun ini saja, untuk tingkat korwil kita peringkat dua, dan tingkat kabupaten sekitar 15-an,” katanya.
Pihak yayasan, kata Yulianto, masih memberikan kepercayaan kepada sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan. Ia pun menyatakan akan terus berupaya mencari siswa baru.
“Tahun depan kita upayakan dan optimis akan mendapatkan murid baru,” ujar Yulianto.
Fenomena sepinya peminat juga terjadi di sekolah-sekolah lain di wilayah Gunungkidul. Menurut data Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul, terdapat 10 SD yang nihil pendaftar pada pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun 2025.
“Sekolah yang tidak ada pendaftarnya ini berada di wilayah pinggiran. Dan, memang dari pendataan kami, jumlah anaknya di lokasi ini terbilang lebih sedikit dibandingkan daerah perkotaan,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan Gunungkidul, Agus Subariyanto, Rabu (11/6/2025).
Tahun ini, dari kuota 13.888 siswa, hanya 7.111 siswa yang mendaftar, dan 6.666 siswa diterima melalui jalur daring. Siswa yang belum lolos dapat mendaftar secara luring di sekolah negeri maupun swasta yang kuotanya belum terpenuhi.
“Bagi yang belum lolos, bisa memilih negeri atau swasta yang kuota belum terpenuhi dengan offline,” ujar Agus.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Yogyakarta
-

Gaya Potongan Rambut yang Sering Disangka Sama
YOGYAKARTA – Dalam dunia hairstyling, istilah shaggy dan layer sering kali terdengar familiar, terutama bagi mereka yang gemar memotong atau menata rambut. Meski sekilas terlihat mirip, keduanya memiliki teknik, hasil akhir, dan kesan yang berbeda. Mengetahui perbedaan shaggy dan layer sangat penting agar tidak salah memilih gaya rambut yang sesuai dengan bentuk wajah, jenis rambut, dan gaya pribadi.
Pada artikel ini, kita akan membahas secara lengkap perbedaan shaggy dan layer, mulai dari teknik potong, hasil tampilan, kecocokan wajah, hingga tips memilih yang paling tepat untuk Anda.
Gaya Straight Long Hair Soft Layered Haircut (Gambar Pinterest)
Apa Itu Potongan Rambut Layer?
Potongan layer adalah gaya rambut bertingkat yang dibuat dengan memangkas rambut secara bertahap dari bagian atas ke bawah. Setiap lapisan rambut dibuat dengan panjang yang berbeda, namun tetap terlihat halus dan menyatu.
Tujuan dari gaya layer adalah memberikan ilusi volume, tekstur, dan gerakan pada rambut. Layer cocok untuk hampir semua jenis rambut—baik lurus, bergelombang, maupun keriting. Layer juga menjadi pilihan populer karena dapat memberikan kesan ringan dan mudah ditata.
Gaya Modern Shag with Side Bangs (Gambar jessicawitheyphotography)
Apa Itu Potongan Rambut Shaggy?
Shaggy adalah gaya potongan rambut yang lebih bertekstur dan terlihat “berantakan” secara artistik. Potongan ini biasanya memiliki ujung-ujung rambut yang lebih tajam atau tidak rata, dengan penekanan pada volume di bagian atas kepala dan kesan acak yang khas.
Gaya shaggy dikenal sejak tahun 70-an dan kembali populer dalam beberapa tahun terakhir, terutama karena tampilannya yang edgy dan effortless. Potongan ini cocok untuk kamu yang menyukai tampilan kasual, messy, dan berani tampil beda.
Perbedaan Shaggy dan Layer Secara Teknikal
Agar lebih memahami perbedaan shaggy dan layer, berikut perbandingan teknik potongnya:
Aspek
Layer
Shaggy
Teknik Potong
Pemotongan halus dan berlapis
Potongan tajam dan bertekstur
Arah Potongan
Umumnya mengikuti garis rambut alami
Acak dan bervariasi
Bentuk Ujung Rambut
Rata dan rapi
Meruncing dan tidak simetris
Tujuan
Menambah volume dan dimensi
Menambah kesan berantakan alami
Alat Tambahan
Gunting potong biasa
Gunting slide atau thinning scissors
Perbedaan Shaggy dan Layer Berdasarkan Hasil Akhir
Secara visual, perbedaan shaggy dan layer cukup mencolok bila diperhatikan lebih detail:
Potongan Layer cenderung memberikan kesan rapi dan elegan. Rambut terlihat jatuh dengan lembut dan teratur. Sangat cocok bagi kamu yang menyukai gaya feminim, sleek, dan profesional.Potongan Shaggy memberikan kesan santai, playful, dan sedikit rebel. Rambut terlihat lebih ‘hidup’ dengan gaya berantakan yang terkesan alami, cocok bagi kamu yang ingin tampil beda atau lebih ekspresif.
Cocokkah Untuk Semua Jenis Wajah?
Salah satu pertimbangan dalam memilih potongan rambut adalah bentuk wajah. Berikut ini perbandingan perbedaan shaggy dan layer berdasarkan bentuk wajah:
Wajah Bulat: Potongan layer dengan panjang medium ke bawah bisa membantu memberi efek wajah lebih tirus. Shaggy bisa juga cocok, asalkan teksturnya tidak terlalu bervolume di bagian pipi.Wajah Oval: Beruntunglah kamu dengan bentuk wajah ini, karena baik shaggy maupun layer sama-sama cocok. Tinggal disesuaikan dengan kepribadian dan gaya hidup.Wajah Kotak: Potongan layer panjang bisa melembutkan garis rahang yang tegas. Hindari potongan shaggy yang terlalu tajam karena bisa menonjolkan bentuk wajah.Wajah Panjang: Layer panjang bisa menyeimbangkan wajah, sementara shaggy bisa menambah volume di samping untuk mengurangi kesan memanjang.
Tips Memilih Potongan Sesuai Gaya Hidup
Menentukan gaya potongan rambut bukan hanya soal estetika, tapi juga kenyamanan dan perawatan sehari-hari. Jika kamu adalah tipe orang yang tidak suka repot, potongan layer lebih mudah dirawat dan ditata. Sementara shaggy cocok untuk kamu yang suka bereksperimen dengan styling, seperti memakai mousse atau menyisir dengan jari untuk kesan messy.
Mengetahui perbedaan shaggy dan layer penting agar kamu tidak salah pilih saat pergi ke salon. Meski keduanya memiliki kesan bertingkat, shaggy menampilkan kesan acak dan tajam yang lebih ekspresif, sedangkan layer lebih terstruktur dan elegan. Pilihlah potongan yang sesuai dengan bentuk wajah, jenis rambut, dan gaya hidupmu.
Konsultasikan juga dengan hairstylist kepercayaanmu sebelum memutuskan gaya rambut yang diinginkan. Dengan pemahaman yang baik, kamu bisa tampil lebih percaya diri dengan gaya rambut yang sesuai karakter diri.
Untuk menambah refrensi, tak ada salahnya Anda melirik Gaya Rambut Pria untuk Lebaran 2025 yang Disesuaikan dengan Bentuk Wajah sebagai refrensi.
Jadi setelah mengetahui perbedaan shaggy dan layer, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!
-
/data/photo/2025/07/04/686801a07f5bc.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Fadli Zon Tetapkan Hari Kebudayaan Nasional Jatuh pada 17 Oktober, Sama Seperti Ultah Prabowo
Fadli Zon Tetapkan Hari Kebudayaan Nasional Jatuh pada 17 Oktober, Sama Seperti Ultah Prabowo
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Kebudayaan
Fadli Zon
mengumumkan penetapan 17 Oktober sebagai
Hari Kebudayaan Nasional
(HKN), yang mana sama seperti tanggal ulang tahun Presiden Prabowo Subianto.
Fadli Zon mengatakan, penetapan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kesadaran kolektif bangsa Indonesia tentang pentingnya pelestarian, perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan kebudayaan dalam pembangunan nasional yang berkelanjutan.
“Tanggal 17 Oktober dipilih berdasarkan pertimbangan kebangsaan yang mendalam, merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951 yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno dan Perdana Menteri Sukiman Wirjosandjojo pada 17 Oktober 1951,” ujar Fadli, kepada Kompas.com, Senin (14/7/2025).
Fadli Zon memaparkan, PP tersebut menetapkan Lambang Negara Indonesia, yaitu
Garuda Pancasila
, dengan semboyan
Bhinneka Tunggal Ika
sebagai bagian integral dari identitas bangsa.
“Bhinneka Tunggal Ika bukan sekadar semboyan, tetapi filosofi hidup bangsa Indonesia yang mencerminkan kekayaan budaya, toleransi, dan persatuan dalam keberagaman,” ujar dia.
“PP Nomor 66 Tahun 1951 tentang Lambang Negara merupakan tonggak sejarah penetapan Garuda Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai simbol resmi Indonesia,” sambung Fadli Zon.
Berikut tujuan penetapan Hari Kebudayaan Nasional:
1. Penguatan Identitas Nasional – Lambang Garuda Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika yang ditetapkan pada 17 Oktober 1951 adalah simbol pemersatu bangsa. Penetapan HKN diharapkan dapat mengingatkan seluruh rakyat Indonesia akan pentingnya menjaga identitas kebangsaan.
2. Pelestarian Kebudayaan – Sebagai momentum untuk mendorong upaya pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan kebudayaan sebagai fondasi pembangunan.
3. Pendidikan dan Kebanggaan Budaya – Mendorong generasi muda untuk memahami akar budaya Indonesia dan menjadikannya sumber inspirasi dalam menghadapi tantangan global.
Maka dari itu, Fadli melihat 17 Oktober sebagai momen penting dalam perjalanan Indonesia.
“17 Oktober adalah momen penting dalam perjalanan identitas negara kita. Ini bukan hanya tentang sejarah, tetapi juga tentang masa depan kebudayaan Indonesia yang harus dirawat oleh seluruh anak bangsa,” kata Fadli.
Fadli mengatakan, dengan ditetapkannya HKN, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan pemahaman publik tentang nilai-nilai kebudayaan nasional.
Selain itu, memperkuat peran kebudayaan dalam memajukan peradaban bangsa, serta menjadikan kebudayaan sebagai landasan pembangunan karakter dan kesejahteraan masyarakat.
Fadli Zon pun mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk komunitas budaya, akademisi, dan masyarakat umum, untuk bersama-sama memaknai Hari Kebudayaan Nasional sebagai bagian dari upaya kolektif membangun Indonesia yang beradab dan berbudaya.
Sementara itu, Fadli mengungkapkan usulan ini awalnya datang dari kalangan seniman dan budayawan Yogyakarta yang terdiri dari para maestro tradisi dan kontemporer.
Mereka melakukan kajian sejak Januari 2025 dan disampaikan ke Kementerian Kebudayaan setelah beberapa kali diskusi mendalam.
Berikut sejumlah pertimbangan penetapan tanggal 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan:
1. Secara historis, tanggal 17 Oktober memiliki makna yang kuat dalam sejarah Kebudayaan Indonesia.
Pada 17 Oktober 1951, Presiden Soekarno secara resmi menetapkan Bhinneka Tunggal Ika sebagai bagian dari lambang Garuda Pancasila melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 1951 yang ditandatangani Presiden Sukarno tentang Lambang Negara Garuda Pancasila yang di dalamnya mengandung simbolisasi hari kemerdekaan, dasar negara, serta semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
2. Dalam Penjelasan PP Nomor 66 Tahun 1951 Pasal 5, tentang makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika, disebutkan bahwa perkataan Bhinneka itu ialah gabungan dua perkataan: “bhinna” (berbeda) dan “ika” (satu): berbeda-beda tetapi tetap satu jua, menggambarkan persatuan atau kesatuan Nusa dan Bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam etnis, suku, bahasa, dan agama yang berbeda.
3. Semangat mempersatukan bangsa Indonesia sebagaimana makna pada semboyan Bhinneka Tunggal Ika mulai muncul sejak Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908, Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, dan Sidang BPUPKI/PPKI 1945.
Pada sidang BPUPKI, M Yamin, Bung Karno, dan I Bagus Sugriwa menemukan kalimat di Kitab Sutasoma “Bhinneka Tunggal Ika. Tan Hana Dharma Mangrowa” yang memiliki arti “Walaupun berbeda-beda, tetapi tetap satu jua.”
Semboyan ini menekankan persatuan di tengah keberagaman budaya, suku, agama, dan ras di Indonesia yang selanjutnya menjadi simbol bahwa budaya adalah perekat keberagaman di Indonesia yang mampu menyatukan perbedaan sehingga menjadi fondasi bagi kerukunan bangsa.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Banjarmasin belajar kelola komoditas cabai ke petani milenial Sleman
Wali Kota Banjarmasin H Muhammad Yamin HR saat mengunjungi tempat hasil pertanian cabai di Koperasi Pemasaran Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi (PPHPM) di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (13/7/2025) (ANTARA/HO-Humas Pemkot Banjarmasin)
Banjarmasin belajar kelola komoditas cabai ke petani milenial Sleman
Dalam Negeri
Editor: Novelia Tri Ananda
Senin, 14 Juli 2025 – 07:51 WIBElshinta.com – Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, belajar sistem pengelolaan dan pemasaran hortikultura dari para petani milenial di Koperasi Pemasaran Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi (PPHPM) Sleman di Yogyakarta guna memaksimalkan produktivitas komoditas cabai di daerahnya.
Wali Kota Banjarmasin H Muhammad Yamin HR saat di konfirmasi di Banjarmasin, Minggu, mengatakan pemerintah kota sangat tertarik dengan sumber daya pertanian cabai di Kabupaten Sleman.
Yamin mengatakan telah mengunjungi langsung pertanian cabai di sekitar Gunung Merapi di Sleman, termasuk Koperasi Pemasaran Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi (PPHPM) Sleman. Dirinya belajar langsung dari sistem pengelolaan dan pemasaran hortikultura yang diterapkan oleh para petani milenial di sana.
“Kita di sini dalam rangka ‘sharing’ dan berbagi pengalaman mengenai pengelolaan dan pemasaran cabai. Di Kabupaten Sleman ini, mereka memiliki sistem yang tertata rapi melalui Koperasi PPHPM,” ujar dia.
Menurut dia, keunggulan Sleman terletak pada koordinasi petani yang solid.
“Mereka mengumpulkan seluruh petani dalam sistem koperasi, yang diperkirakan mencakup sekitar 10 ribu petani. Hal ini menjadikan harga pasar cabai di wilayah ini sangat terkendali,” katanya.
Sebagai daerah yang tidak memiliki lahan pertanian yang luas, kata Yamin, Kota Banjarmasin berminat menjajaki kolaborasi dengan Kabupaten Sleman untuk memenuhi kebutuhan komoditas cabai yang menjadi sumber pemicu inflasi di daerahnya. Yamin yang melakukan kunjungan ke Sleman bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) itu mengatakan pentingnya kolaborasi antardaerah untuk menjaga kestabilan harga bahan pangan, khususnya komoditas strategis seperti cabai.
Harapannya Kota Banjarmasin dapat mengadopsi sistem pengelolaan yang efektif demi mendukung ketahanan pangan dan menekan angka inflasi, ujar dia. “Terutama menjelang momen-momen hari besar keagamaan dan nasional”.
Sumber : Antara
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5255401/original/029452900_1750158651-WhatsApp_Image_2025-06-17_at_17.26.55.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Daftar Gunung Api di Indonesia yang Masuk Kategori Level 2 hingga Level 4 per Juli 2025
Sementara, Level III (siaga) yakni kondisi dengan hasil pengamatan visual dan instrumental memperlihatkan peningkatan aktivitas yang semakin nyata atau gunung api mengalami erupsi.
Per tanggal 25 Juli 2025, Badan Geologi menyatakan, ada dua gunung api yang masuk pada level ini:
1. Ili Lewotolok – Nusa Tenggara Timur
2. Merapi – Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
Terkait Gunung Ili Lewotolok, Badan Geologi merekomendasikan, masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari sektor Selatan dan Tenggara, sektor Barat serta sektor Timur laut G. Ili Lewotolok.
Sementara, atas Gunung Merapi, disampaikan, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
-

Indonesia Raya Berkumandang, Pebalap Gunung Kidul Juara di Sachsenring
Jakarta –
Lagu Indonesia Raya kembali berkumandang di Eropa. Kali ini, pebalap muda kelahiran Gunung Kidul, Yogyakarta, Veda Ega Pratama lagi-lagi jadi juara di balap junior RedBull MotoGP Rookies Cup di Sachsenring, Jerman.
Dua pebalap Indonesia di ajang Red Bull Rookies Cup bikin bangga. Veda Ega Pratama jadi juara di Race 2 pada hari Minggu. Sedangkan Kiandra Ramadhipa mengisi podium di Race 1 hari Sabtu.
Di Race 2, Veda kembali berhasil mengumandangkan Indonesia Raya di sirkuit Sachsenring, Jerman, sirkuit yang juga digunakan MotoGP di hari yang sama. Veda juga di seri sebelumnya di Mugello berhasil menyapu bersih podium tertinggi di dua race.
Di Sachsenring, Veda mengawali balapan dengan start dari grid ketujuh. Pebalap asal Gunung Kidul berusia 16 tahun itu memacu tunggangannya di tengah-tengah pertarungan dengan 15 motor KTM lainnya.
Pemimpin klasemen sementara Red Bull MotoGP Rookies Cup Hakim Danish dan Brian Uriarte terjatuh dan tidak mendapatkan poin. Jadi, Veda kini sangat berpeluang untuk meraih kemenangan.
“Saya tidak berharap menang hari ini, tidak, tapi selalu, saya yakin. Sejak awal, saya mencoba untuk berada di depan, tetapi semua orang menyalip di mana-mana, jadi setelah putaran kedua, saya berganti posisi, saya mencoba untuk tetap tenang dan tetap berada di grup terdepan,” kata Veda dikutip dari situs resmi Red Bull Rookies Cup.
“Itu berhasil karena ketika saya ingin memacu di akhir, ban saya masih tersisa. Dengan 3 putaran tersisa, saya memacu dan berhasil mencapai posisi terdepan.”
“Lalu saya unggul dan saya melihat di layar TV besar bahwa beberapa pembalap mengalami kecelakaan dan saya sempat memimpin sedikit di putaran terakhir.”
“Jadi saya hanya mencoba untuk fokus ke depan, terus memacu dan mempertahankan keunggulan,” sebut Veda.
Di Race 1 sehari sebelumnya, Veda juga hampir meraih podium dengan berjuang di grup terdepan. Namun, Veda saat itu finis di urutan keempat.
Sementara itu, pebalap Indonesia lainnya Kiandra Ramadhipa juga turut bikin bangga. Pada Race 1, Kiandra hampir jadi juara, tapi tetap mengisi podium kedua. Sedangkan di Race 2, Kiandra finis di urutan keempat, hampir meraih podium bareng Veda.
“Saya merasa balapannya tidak terlalu cepat. Saya bisa mengikuti rombongan depan dan mencoba mengendalikan ban saya. Di dua lap terakhir, saya melihat Brian terjatuh dan Veda mulai memperlebar jarak. Saya ingin mencoba mengejar yang lain, tetapi saya membuat kesalahan di lap terakhir. Saya sempat tergelincir, tetapi saya pikir saya masih bisa naik podium. Lalu ada pembalap lain yang membuat kejutan di tikungan terakhir, jadi saya finis di posisi ke-4. Meski begitu, saya rasa ini akhir pekan yang sangat bagus. Saya telah belajar banyak dan akan terus belajar di balapan berikutnya,” ujar Kiandra.
(rgr/din)
-

Tumbuh Tanpa Saudara Kandung, Ini 5 Kelebihan Anak Tunggal
YOGYAKARTA – Hal yang segera terlintas, “anak tunggal” mungkin adalah sosok yang manja, egois, atau terlalu bergantung pada orang tua. Stereotip ini sudah lama melekat di masyarakat. Padahal, sejumlah penelitian dan pengalaman menunjukkan bahwa anak tunggal memiliki berbagai kelebihan yang layak diakui.
Anak tunggal tumbuh tanpa saudara kandung bukan berarti ia tumbuh tanpa pelajaran penting dalam hidup. Justru, banyak anak tunggal yang menunjukkan kecerdasan emosional tinggi, rasa tanggung jawab, dan kemampuan sosial yang baik. Lalu, apa saja sisi positif yang sering terlupakan dari anak tunggal? Ini daftarnya.
1. Mandiri dan tangguh
Tanpa saudara untuk berbagi atau meminta bantuan, anak tunggal cenderung belajar melakukan banyak hal sendiri. Mengutip Huffpost, Minggu, 13 Juli, ini membentuk karakter mandiri sejak usia dini. Banyak anak tunggal terbiasa membuat keputusan tanpa terlalu bergantung pada pendapat orang lain. Hal ini memberi mereka kepercayaan diri untuk menghadapi tantangan.
Ilustrasi kelebihan anak tunggal yang tumbuh tanpa saudara kandung (Freepik)
2. Percaya diri dan fokus
Dengan perhatian penuh dari orang tua, anak tunggal kerap tumbuh dalam lingkungan yang mendukung perkembangan potensi secara maksimal. Mereka terbiasa diajak bicara oleh orang dewasa, yang membuat kemampuan komunikasi dan rasa percaya diri mereka berkembang lebih cepat. Anak tunggal juga sering menunjukkan fokus yang lebih kuat terhadap tujuan karena tidak perlu berbagi sumber daya atau perhatian.
3. Kemampuan berelasi yang baik
Meskipun tumbuh tanpa saudara, anak tunggal tidak lantas menjadi antisosial. Sebaliknya, banyak dari mereka yang memiliki hubungan sosial yang sehat dan bermakna. Mereka cenderung memilih pertemanan dengan lebih selektif dan menjaga relasi tersebut dengan baik. Mereka juga bisa sangat peduli dan empatik terhadap orang lain karena terbiasa berinteraksi secara mendalam dengan orang dewasa sejak kecil.
4. Cenderung berprestasi
Anak tunggal sering kali menunjukkan performa akademis dan profesional yang menonjol. Tanpa distraksi dari saudara kandung, mereka memiliki ruang lebih untuk eksplorasi diri. Selain itu, dorongan dari orang tua yang fokus pada satu anak turut mendorong pencapaian-pencapaian tersebut.
5. Penuh perhatian dan bijaksana
Tanpa adanya dinamika persaingan saudara, anak tunggal cenderung mengembangkan sifat pengamat dan pemikir. Mereka terbiasa memperhatikan sekeliling dan memahami situasi dengan tenang. Dalam hubungan personal maupun profesional, mereka sering tampil sebagai pendengar yang baik dan pribadi yang matang dalam mengambil keputusan.
Perlu dipahami, tidak semua anak tunggal memiliki karakter yang sama. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk menghapus label negatif yang kerap disematkan begitu saja. Anak tunggal juga bisa menjadi pribadi yang seimbang, kuat, dan penuh potensi jika mendapat dukungan serta ruang tumbuh yang sehat. Penjelasan di atas, menegaskan bahwa sifat dan kemampuan yang terbentuk pada seseorang bisa menjadi kekuatan unik dalam menghadapi dunia yang kompleks ini.
-
/data/photo/2025/07/12/6872480c431a9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Istri Diplomat Kemlu Telepon Penjaga Kos 3 Kali, Minta Cek Kondisi Suami Megapolitan 13 Juli 2025
Istri Diplomat Kemlu Telepon Penjaga Kos 3 Kali, Minta Cek Kondisi Suami
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Istri ADP (39), diplomat Kementerian Luar Negeri (
Kemlu
) yang ditemukan tewas di kamar indekosnya di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, tiga kali menelepon penjaga kos sebelum sang suami ditemukan tak bernyawa, Selasa (8/7/2025) pagi.
Melalui sambungan telepon, istri ADP yang berada di Yogyakarta meminta penjaga kos mengecek kondisi suaminya. Pasalnya, ponsel korban disebut tak bisa dihubungi.
“Konteksnya istri korban tiga kali minta penjaga kos mengecek kondisi korban,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Minggu (13/7/2025), dikutip dari
Antara.
Ade Ary menjelaskan, telepon pertama tercatat pada Senin (7/7/2025) pukul 22.40 WIB. Istri ADP menghubungi penjaga kos ke nomor ponsel lama yang ternyata sudah tidak aktif.
Panggilan kedua istri ADP tercatat pada Rabu (8/7/2025) pukul 00.48 WIB. Saat itu, istri ADP mengubungi penjaga kos ke nomor baru untuk meminta mengecek kamar suaminya.
“8 Juli 2025 pukul 05.27 WIB, istri korban mengubungi penjaga kos untuk minta cek kembali kamar korban,” ungkap Ade Ary.
Oleh karenanya, Ade Ary memastikan, rekaman CCTV yang menunjukkan penjaga kos mondar-mandir di depan kamar ADP tak lain karena sedang menindaklanjuti permintaan istri korban.
“Benar, istrinya minta penjaga kos cek (kamar ADP) karena handphone suaminya mati,” kata Ade Ary, Sabtu (12/7/2025).
Ia bertelanjang dada, mengenakan sarung kotak-kotak, dan menyampirkan pakaian putih di pundak kiri. Ia tampak berbicara di telepon menggunakan mode speaker.
Penjaga itu sempat berhenti dan menoleh ke arah kamar korban, lalu berjalan kembali.
Beberapa saat kemudian, ia kembali berdiri cukup lama di depan kamar, sekitar 22 detik, diduga masih berbicara lewat telepon.
Pukul 05.20 WIB, ia kembali terlihat melintas, kali ini mengenakan kemeja putih dan celana pendek sambil membawa sapu.
Ia sempat mengintip ke arah jendela kamar ADP sebelum akhirnya berbalik arah.
Sebelumnya, komunikasi terakhir antara ADP dan istrinya terjadi pada Senin (7/7/2025) sekitar pukul 21.00 WIB.
Saat sang istri mencoba menghubungi kembali keesokan paginya pukul 05.00 WIB, ponsel ADP sudah tak aktif.
Karena tak ada kabar hingga pukul 08.00 WIB, istri ADP meminta penjaga kos memeriksa ke kamar suaminya.
Penjaga kos bersama satu orang lainnya lantas membuka paksa jendela kamar yang rupanya sudah dalam kondisi dicongkel.
Di dalam kamar, mereka menemukan ADP dalam keadaan tidak bernyawa, kepala terlilit lakban dan tubuhnya tertutup selimut.
Polisi menyatakan tak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun barang hilang dari lokasi.
Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan ada sidik jari ADP pada lakban, namun belum bisa dipastikan apakah ia memasangnya sendiri atau ada orang lain yang terlibat.
Diketahui, ADP adalah warga asal Sleman, DIY, lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM), dan tinggal seorang diri di kamar kos. Sedangkan istrinya berada di Yogyakarta.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/10/686f9e2fd306c.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Diplomat Kemlu Tewas di Kos, Satpam Sebut Tak Ada Hal Janggal Sehari Sebelumnya Megapolitan 13 Juli 2025
Diplomat Kemlu Tewas di Kos, Satpam Sebut Tak Ada Hal Janggal Sehari Sebelumnya
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Endika Rahmat, satpam di lingkungan rumah indekos ADP (39), diplomat Kementerian Luar Negeri (
Kemlu
) yang tewas di kamar indekosnya di Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat, menyebut, tak ada hal janggal sehari sebelum ADP ditemukan tak bernyawa, Selasa (8/7/2025) pagi.
Hingga Senin (7/7/2025) malam, Endika mengaku tak melihat ada hal mencurigakan di rumah indekos ADP atau lingkungan sekitar.
Pada hari Senin sehari sebelum ADP ditemukan tewas, Endika bekerja
shift
pagi selama pukul 08.00-20.00 WIB. Demikian pula sehari setelahnya.
“Di indekos biasa, enggak ada keanehan, enggak ada kejanggalan,” ungkap Endika saat ditemui, Minggu (13/7/2025).
Endika juga menuturkan, selama bekerja di permukiman itu, tak pernah ada tindak kriminal.
“Enggak pernah (ada kejadian kriminal). Pastinya aman,” ujar Endika.
Hingga Endika meninggalkan pos satpam untuk berganti
shift
jaga dengan satpam lain pada Senin (7/7/2025) pukul 20.00 WIB, ia mengaku tak melihat sosok ADP kembali ke rumah indekos.
Pada saat bersamaan,
Kompas.com
sudah berusaha menghubungi S, penjaga kos yang terdeteksi kamera CCTV mondar-mandir di depan kamar ADP sesaat sebelum diplomat itu ditemukan tak bernyawa.
Namun, hingga berita ini tayang, S belum juga merespons.
Rumah indekos ADP sendiri terpantau dalam sepi, tak terlihat lalu lalang satu pun penghuni. Sementara, garis polisi masih melintang di depan kamar ADP.
Dalam rekaman CCTV pada Selasa (8/7/2025) pukul 00.27 WIB, penjaga kos terlihat mondar-mandir di depan kamar ADP.
Ia bertelanjang dada, mengenakan sarung kotak-kotak, dan menyampirkan pakaian putih di pundak kiri. Ia tampak berbicara di telepon menggunakan mode speaker.
Penjaga itu sempat berhenti dan menoleh ke arah kamar korban, lalu berjalan kembali.
Beberapa saat kemudian, ia kembali berdiri cukup lama di depan kamar, sekitar 22 detik, diduga masih berbicara lewat telepon.
Pukul 05.20 WIB, ia kembali terlihat melintas, kali ini mengenakan kemeja putih dan celana pendek sambil membawa sapu. Ia sempat mengintip ke arah jendela kamar ADP sebelum akhirnya berbalik arah.
Sebelumnya, komunikasi terakhir antara ADP dan istrinya terjadi pada Senin (7/7/2025) sekitar pukul 21.00 WIB.
Saat sang istri mencoba menghubungi kembali keesokan paginya pukul 05.00 WIB, ponsel ADP sudah tak aktif.
Karena tak ada kabar hingga pukul 08.00 WIB, istri ADP meminta penjaga kos memeriksa ke kamar suaminya.
Penjaga kos bersama satu orang lainnya lantas membuka paksa jendela kamar yang rupanya sudah dalam kondisi dicongkel.
Di dalam kamar, mereka menemukan ADP dalam keadaan tidak bernyawa, kepala terlilit lakban dan tubuhnya tertutup selimut.
Polisi menyatakan tak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun barang hilang dari lokasi.
Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan ada sidik jari ADP pada lakban, namun belum bisa dipastikan apakah ia memasangnya sendiri atau ada orang lain yang terlibat.
Diketahui, ADP adalah warga asal Sleman, DIY, lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM), dan tinggal seorang diri di kamar kos. Sedangkan istrinya berada di Yogyakarta.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/07/14/68747bead43cd.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
